persentasi - WordPress.com

advertisement
HEMATINIKA
Ana Miftahul Jannah
Hematinika atau obat-obat pembentuk darah yaitu obatobat yang khusus digunakan untuk merangsang atau
memperbaiki proses pembentukan sel darah merah
(erythropoesis). Sel darah merah dibentuk dalam sumsum
tulang yang pipih. Untuk itu dibutuhkan zat besi, vitamin
B 12 dan asam folat. Zat besi untuk membentuk
hemoglobin, vitamin B 12, dan asam folat untuk
membentuk sel darah merah. Gangguan persediaan bahan
maupun proses pembuatan darah dapat dapat
menyebabkan anemia.
Anemia adalah keadaan dimana kadar Hb dan atau eritrosit
berkurang. Orang dikatakan menderita anemi bila kadar
Hb kurang dari 8 mmol/liter pada pria atau 7
mmol/liter pada wanita.
Ada dua jenis anemi yaitu anemi ferriprive dan anemi
megaloblaster :
(a) Anemi ferriprive
Disebabkan oleh kekurangan zat besi, dengan tanda-tanda
kadar Hb dibawah normal (hypochrom), eritrosit lebih
kecil (microcyter). Anemi ini sering disebut anemi
hypochrom, anemi microcyter atau anemi sekunder.
(b) Anemi megaloblaster
Disebabkan oleh kekurangan vitamin B 12 atau asam folat,
dengan tanda-tanda sel darah merah membesar
(macrocyter) dengan kadar Hb normal atau lebih
tinggi (hyperchrom), disebut juga anemi primer. Dalam
keadaan yang lebih berat disebut anemi pernisiosa
Continue..
(c) Anemia lainnya
Merupakan bentuk anemia serius yang tidak ada
hubungannya dengan kekurangan zat besi atau
vitamin. Termasuk kedalam golongan ini adalah :
 Anemia aplastis, yaitu eritrosit atau unsur
darah lainnya tidak terbentuk. Penyebabnya
antara lain karena faktor keturunan (disebut juga
anemia aplastis primer atau congenital); rusaknya
sumsum tulang akibat efek samping obat seperti
kloramfenikol, karbimazol, sitostatika (disebut
juga anemia aplastis sekunder).
 Anemia haemolitis, yaitu eritrosit dirusak, Hb
dilarutkan dalam serum dan diekskresikan lewat
urin, misalnyapada malaria tropika.
Komponen hematinika
Zat besi (Fe)
• Zat besi merupakan unsure inti dalam pembentuk Haem.
Haem diikat dengan protein sehingga terbentuk
haemoglobin. Zat besi berperan sebagai penyalur zat asam
dari hemoglobin dan mendorong sumsum tulang untuk
menhasikan sel sel darah,Kerja ikutan dari pemberian zat
besi adalah rasa mual,muntah dan sembelit karna zat ini
berefek juga adstingensia
Vitamin B12 dan Asam folat.
• Ekstrak hati mengandung B12 dan Asam folat yang tinggi,
digunakan peroral maupun parenteral untuk anemia
pernisiosa. Penggunaan obat sehari hari paling banyak
berupa kombinasi antara vitamin B12,asam folat,Fe dan
mineral atau vitamin lain.
Obat-obat hematinika
(a) Asam folat
Sumbernya sayuran berwarna hijau, hati, ragi, buah – buahan.
Dalam bahan makanan tersebut asam folat terdapat dalam
senyawa konjugasi (poliglutamat). Senyawa ini dalam hati akan
diuraikan oleh enzim dan direduksi menjadi zat aktifnya
(tetrahidro folic acid). Zat ini untuk sintesa DNA dan RNA serta
pembelahan sel.
(b) Zat besi (Fe)
Dalam makanan, zat besi terikat sebagai ferri kompleks, tetapi
dalam lambung diubah menjadi ferro klorida. Resorpsi hanya
berlangsung dalam duodenum, dalam lingkungan asam netral
garam ferro lebih mudah larut. Setelah diserap dalam darah ,
maka akan bergabung dalam protein menjadi ferritin yang
disimpan sebagai cadangan, sebagian diangkut ke sumsum
tulang, hati dan sel-sel lain untuk sintesa hemoglobin dan
enzim zat besi (metalo enzim).
Continue..
Kebutuhan zat besi sehari 1-2 mg. Gejala kekurangan zat besi seperti
anemi hipokrom, yaitu pucat, letih dan lesu, jari-jari dingin, jantung
berdebar, nyeri lidah, kuku dan kulit keriput. Defisiensi ini dapat diobati
dengan pemberian garam-garam ferro per-oral, misalnya ferro fumarat,
ferro sulfat, ferro klorida, dan lainnya. Pemberian parenteral hanya bila
ada kelainan lambung (perdarahan) atau rangsangan yang hebat. Lagipula
ada bahaya over dosis, sedangkan peroral tidak akan terjadi over dosis
sebab ada rintangan kontrol usus, kecuali pada anak-anak dimana kontrol
usus belum sempurna.
(c) Vitamin B 12 (Cyanocobalamin)
Sumber vitamin ini adalah makanan dari hewani : hati, daging, telur, susus,
dalam bentuk ikatan dengan protein. Kebutuhan orang sehari 2-5 mcg.
Dalam lambung vitamin B 12
dilepas dari ikatan kompleksnya dengan protein oleh HCL yang segera
diikat oleh glukoprotein yang disebut instrinsik factor (Castle 1929) yang
dihasilkan oleh mukosa lambung bagian dasar. Dengan pengikatan ini zat
tersebut baru dapat diserap oleh reseptor spesifik di usus halus(ileum).
Setelah diserap vitamin B 12 diangkut dan ditimbun dalam hati yang
secara bertahap dilepas sesuai kebutuhan tubuh.
Continue..
Kebutuhan zat besi sehari 1-2 mg. Gejala kekurangan zat besi seperti
anemi hipokrom, yaitu pucat, letih dan lesu, jari-jari dingin, jantung
berdebar, nyeri lidah, kuku dan kulit keriput. Defisiensi ini dapat diobati
dengan pemberian garam-garam ferro per-oral, misalnya ferro fumarat,
ferro sulfat, ferro klorida, dan lainnya. Pemberian parenteral hanya bila
ada kelainan lambung (perdarahan) atau rangsangan yang hebat. Lagipula
ada bahaya over dosis, sedangkan peroral tidak akan terjadi over dosis
sebab ada rintangan kontrol usus, kecuali pada anak-anak dimana kontrol
usus belum sempurna.
(c) Vitamin B 12 (Cyanocobalamin)
Sumber vitamin ini adalah makanan dari hewani : hati, daging, telur, susus,
dalam bentuk ikatan dengan protein. Kebutuhan orang sehari 2-5 mcg.
Dalam lambung vitamin B 12
dilepas dari ikatan kompleksnya dengan protein oleh HCL yang segera
diikat oleh glukoprotein yang disebut instrinsik factor (Castle 1929) yang
dihasilkan oleh mukosa lambung bagian dasar. Dengan pengikatan ini zat
tersebut baru dapat diserap oleh reseptor spesifik di usus halus(ileum).
Setelah diserap vitamin B 12 diangkut dan ditimbun dalam hati yang
secara bertahap dilepas sesuai kebutuhan tubuh.
Terima Kasih
Download