LISTRIK Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya. Listrik juga dapat diartikan sebagai sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Aliran listrik adalah mengalirnya elektron bebas dalam suatu penghantar dari atom satu ke atom berikutnya dalam arah yang sama atau aliran elektron bebas dari muatan (kutub) negatif menuju muatan (kutub) positif. Aliran listrik ini disebut dengan arus listrik dengan simbol "I" dengan satuan Ampere (A). Satu ampere adalah mengalirnya 6.24 x 10^18 elektron dalam satu detiknya. Secara terori arus listrik adalah aliran elektron yang mengalir fasik kutub negatif ke kutub positif, tetapi dalam hal ini arus listrik mengalir dari kutub positif menuju ke kutub negatif. Beda potensial listrik adalah perbedaan muatan listrik diantara dua titik atau dua benda atau dua tempat, yaitu benda atau tempat yang satu mempunyai muatan listrik lebih besar dibanding dengan benda atau tempat yang lain. Sehingga apabila kedua benda atau tempat tersebut dihubungkan maka muatan listriknya pada benda itu akan mengalir hingga tidak terjadi beda potensial listrik. Sehingga analogi dapat digambarkan dengan beda ketinggian zat cair. Tegangan Istilah beda potensial dalam ilmu listrik kurang lazim, dimana lazimnya disebut dengan tegangan dengan satuan volt. Apabila sebuah sumber tegangan sebesar 1 volt maka sumber tersebut akan mengalirkan muatan listrik 1 coulomb untuk melakukan kerja sebesar 1 joule. 1 Coulomb = 6.28 x 10^18 elektron Kuat Arus kuat arus merupakan banyaknya muatan listrik (coulomb) yang mengalir pada suatu rangkaian dalam setiap detiknya (coulomb/detik). Gambar 1. Petir adalah contoh listrik alami Besarnya kuat arus dinyatakan dalam ampere yang disimbolkan dengan "I" yang biasa disebut dengan arus listrik. Arus listrik tidak dapat dilihat secara visual tetapi gejala adanya arus listrik dapat diamati/dibuktikan. Arus listrik diukur dengan menggunakan ampere meter yang dipasang secara seri. Tahanan Listrik Tahanan listrik atau disebut juga dengan beban merupakan komponen yang merangkap energi listrik untuk diubah menjadi energi lain seperti: energi panas, energi cahaya, energi mekanik dll. Sehingga tahanan dalam suatu rangkaian listrik berfungsi untuk menghambat laju aliran elektron atau menghambat kuat arus listrik. Tahanan listrik biasa disimbolkan dengan tanda "R" dengan satuan Ohm (Ω) dan diukur dengan menggunakan alat ukur listrik yang disebut ohm meter. SIFAT Listrik memberi kenaikan terhadap 4 gaya dasar alami, dan sifatnya yang tetap dalam benda yang dapat diukur. Dalam kasus ini, frasa "jumlah listrik" digunakan juga dengan frasa "muatan listrik" dan juga "jumlah muatan". Ada 2 jenis muatan listrik: positif dan negatif. Melalui eksperimen, muatan-sejenis saling menolak dan muatan-lawan jenis saling menarik satu sama lain. Besarnya gaya menarik dan menolak ini ditetapkan oleh hukum Coulomb. Beberapa efek dari listrik didiskusikan dalam fenomena listrik dan elektromagnetik. Satuan unit SI dari muatan listrik adalah coulomb, yang memiliki singkatan "C". Simbol Q digunakan dalam persamaan untuk mewakili kuantitas listrik atau muatan. Contohnya, "Q=0,5 C" berarti "kuantitas muatan listrik adalah 0,5 coulomb". Jika listrik mengalir melalui bahan khusus, misalnya dari wolfram dan tungsten, cahaya pijar akan dipancarkan oleh logam itu. Bahan-bahan seperti itu dipakai dalam bola lampu (bulblamp atau bohlam). Setiap kali listrik mengalir melalui bahan yang mempunyai hambatan, maka akan dilepaskan panas. Semakin besar arus listrik, maka panas yang timbul akan berlipat. Sifat ini dipakai pada elemen setrika dan kompor listrik. MUATAN LISTRIK Muatan listrik,(Q), adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Satuan Q adalah coulomb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif) maupun elektron (muatan negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan elektron. Sementara atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif. Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu muatan materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak bermuatan). Gambar 1. Muatan yang tak sejenis tarik-menarik, sedangkan muatan yang sejenis tolak-menolak satu dengan yang lain. Benda bermuatan listrik ialah benda yang mempunyai kelebihan sejumlah elektron atau proton. Benda yang kelebihan sejumlah elektron akan bermuatan negatip dan yang kelebihan sejumlah proton dikatakan bermuatan positip. Sekelompok partikel bermuatan, misalnya atom-atom, atau elektron-elektron, selalu menempati suatu volume tertentu. Jika ukuran volume yang ditempati partikel-partikel bermuatan tersebut sedemikian kecilnya di bandingkan dengan jarak-jarak lain dalam persoalan yang dibicarakan, maka partikel bermuatan tersebut dikatakan muatan titik. Dalam literatur -biasa digunakan huryf q atau Q untuk menyatakan jumlah kelebihan muatan positip atau negatip pada suatu benda. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap muatan Q besar atau kecil, positip atau negatip adalah merupakan kelipatan dari: e =1,602 X 1O-19C Di sini -e adalah muatan untuk satu elektron dan Coulomb (C) adalah satuan muatan listrik. HUKUM COULOMB Hukum Coulomb adalah hukum yang menjelaskan hubungan antara gaya yang timbul antara dua titik muatan, yang terpisahkan jarak tertentu, dengan nilai muatan dan jarak pisah keduanya. Hukum ini menyatakan apabila terdapat dua buah titik muatan maka akan timbul gaya di antara keduanya, yang besarnya sebanding dengan perkalian nilai kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar keduanya. Interaksi antara benda-benda bermuatan (tidak hanya titik muatan) terjadi melalui gaya tak-kontak yang bekerja melampaui jarak separasi. Adapun hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa arah gaya pada masing-masing muatan terletak selalu sepanjang garis yang menghubungkan kedua muatan tersebut. Gaya yang timbul dapat membuat kedua titik muatan saling tarik-menarik atau saling tolak-menolak, tergantung nilai dari masing-masing muatan. Muatan sejenis (bertanda sama) akan saling tolak-menolak, sedangkan muatan berbeda jenis akan saling tarik-menarik Gambar 4.1.5. Interaksi antara dua muatan Gaya pada muatan q2 adalah = k Gaya pada muatan q1 adalah =-k Sumber : pendidikansains.blogspot.com/2009/01/muatan-listrik.html elearning.gunadarma.ac.id/...listrik.../bab1-muatan_listrik_dan_huku... id.wikipedia.org/wiki blogsplonkz.wordpress.com/2009/05/.../fisika-dasarhukum-coulomb/