LAGU MORE THAN WORDS SEBAGAI MUSIK TERAPI PADA PENDERITA DOWN SYNDROME HIPERAKTIF DI UPTD DINAS SOSIAL “PONDOK SOSIAL KALIJUDAN” SURABAYA Oleh Ade Irma Mega Puspita Devy NIM : 10020134204 Pembimbing : Agus Suwahyono, S.Sn, M.Pd. ABSTRAK Musik pada masa sekarang ini tidak hanya sebagai media hiburan semata, sebagai ritual keagamaan, sebagai pengantar tari dan sebagainya. Semakin berkembangnya jaman dan semua teknologi yang ada musik tidak hanya sebagai yang disebutkan diatas namun melainkan sekarang menjadi sarana terapi dalam kesehatan. Musik terapi juga merupakan aplikasi yang unik dalam membantu meningkatkan kualitas hidup seseorang dengan menghasilkan perubahan-perubahan positif dalam perilakunya. Permasalahan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk musik dari lagu More Than Words untuk musik terapi, (2) mendeskripsikan Mengapa lagu More Than Words dipilih sebagai musik terapi di UPTD Dinas Sosial “Pondok Sosial Kalijudan” Surabaya. Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan jenis observasi langsung, wawancara dan dokumentasi. Untuk memperoleh validitas data yang valid menggunakan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis lagu “More Than Words” sangatlah sederhana, hal ini juga bisa dilihat bahwa karya extreme ini sangatlah sederhana tetapi memiliki kekuatan pada liriknya. Dan juga diciptakan dengan suasana akustik yang lembut sehingga anak-anak mendengar akan merasa lebih nyaman dan tenang. Dari hasil pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa dalam setiap perkembangan dan pengaruh dari luar hendaknya lebih mengkaji hal-hal yang lebih condong pada kehidupan sosial masyarakat. Contohnya kepada anak-anak Down Syndrome, harusnya jangan mengucilkan ataupun memandang sebelah mata terhadap anak-anak tersebut, karena dibalik kekurangan mereka terdapat kelebihan yang ada pada diri mereka. Ada baiknya bersikap adil dan tidak membeda-bedakan terhadap mereka dengan orang yang normal. Perlu adanya publikasi terhadap tingkat sosial kepada masyarakat haruslah lebih luas agar tidak tercipta Ketimpangan Sosial di Masyarakat. Kata Kunci : Musik Terapi, Bentuk Musik, Extreme, More Than Words, Down Syndrome, Pondok Sosial I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG penggemarnya merasa semakin larut dalam suasana lagu yang dibawakan oleh extreme Extreme adalah band rock asal Amerika sehingga orang yang mendengarkan membawa Serikat, dipimpin oleh Cherone Gary dan Nuno energi positif untuk menenangkan sesorang. Dari Bettencourt, yang mencapai puncak popularitas di fenomena inilah maka lagu More Than words akhir 1980-an dan awal 1990-an. Extreme merupakan lagu yang dapat mempengaruhi jiwa mencapai puncak kesuksesannya dengan album seseorang yang sedang mendengarkan karena mereka pada tahun 1990 Pornograffitti, yang pengaruh dari iringan dan suasana dalam lagu mencapai peringkat 10 pada Billboard 200, dan More Than words ini. menerima 2 kali platinum pada Oktober 1992. Musik pada masa sekarang ini tidak hanya Album tersebut berisi salah satunya single ballad sebagai media hiburan semata, sebagai ritual acoustic "More Than Words", yang sempat keagamaan, sebagai pengantar tari dan sebagainya. menjuarai tangga Billboard's Hot 100 di Amerika.. Semakin berkembangnya jaman dan semua Lagu More than words merupakan lagu perdana teknologi yang ada musik tidak hanya sebagai extreme dengan bertemakan akustik , maka dari itu yang disebutkan diatas namun melainkan sekarang pada lagu ini extreme semakin menaiki tangga menjadi sarana terapi dalam kesehatan. Dalam popularitasnya di dunia hiburan. bidang kesehatan musik sudah berperan penting Lagu More than words merupakan lagu dalam proses penyembuhan seseorang. Musik perdana extreme dengan bertemakan akustik , terapi bisa maka dari itu pada lagu ini extreme semakin kesehatan difungsikan fisik, interaksi untuk memperbaiki sosial, hubungan menaiki tangga popularitasnya di dunia hiburan. interpersonal, ekspresi, emosi dan meningkatkan Lagu More than owrds ini hanya di iringi gitar dan kesadaran diri untuk menumbuhkan hubungan vocal saja, dan dengan adanya lagu itu para saling percaya, mengembangkan fungsi fisik dan mental secara teratur serta terprogram. Menurut penting yaitu beat, ritme, dan harmoni. Beat penelitian para ahli pada dasarnya hampir semua mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi jiwa, jenis musik bisa digunakan sebagai alat untuk sedangkan harmoni mempengaruhi roh. terapi, tapi ada beberapa saja yang sering digunakan untuk terapi (Dian Natalina, 2013:33). Salah satu yang dapat melalui proses musik terapi adalah anak berkebutuhan khusus yaitu anak Pada masa sekarang ini profesi seorang Down Syndrome. Perkembangan kecerdasan pemusik tidak hanya dilahirkan menjadi seorang emosional dan intelegensi anak autis yang diberi seniman musik, namun dengan perkembangan musik terapi sejak dini lebih baik dibandingkan jaman para pemusik dapat mengembangkan talenta anak autis tidak mendapatkan musik terapi. bermusiknya tidak hanya dari panggung ke (blogspot:wulandari,PsikologiAnakAutis). Oleh panggung melainkan dapat berkembang di bidang karena itu, Pemerintah kota Surabaya melalui Unit musik ilustrasi dalam sebuah drama maupun Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) merupakan suatu dalam film. Selain itu ternyata para pemusik dapat Instansi Pemerintah menjadi seorang yang membantu penyembuhan menampung, seseorang dengan menjadi Terapis Musik. yang memberikan bertugas pelayanan untuk dan pemberdayaan bagi anak-anak penyandang Down Setiap nada, melodi, ritme, harmoni, syndrome yang berada di Kota Surabaya. UPTD timbre, bentuk dan gaya musik akan memberi yang bernaung inilah yang mempunyai tanggung pengaruh berbeda kepada pikiran dan tubuh. jawab untuk mengatur proses pemberdayaan bagi Dalam musik terapi, komposisi musik disesuaikan anak-anak penyang down syndrome, dan untuk dengan masalah atau tujuan yang ingin dicapai. melaksanakan tugas ini pihak UPTD membuat The Sufi Master Hazrat Inayan Kahn (1882-1927) organisasi yang lebih mengerucut yaitu dengan mengatakan bahwa Musik sangat mempengaruhi membuat sistematika didalam Pondok Sosial kehidupan manusia. Musik memiliki 3 bagian Kalijudan tersebut. Ponsos Tunagrahita Kalijudan merupakan satu-satunya ponsos di Indonesia yang untuk menampung dibiayai oleh APBD. Sebab ponsos-ponsos di berpusat di Dinas Sosial Keputih, namun sejumlah daerah di Indonesia dibiayai APBN. semenjak Ibu Risma terpilih menjadi Walikota Ponsos Kalijudan Surabaya ini patut dijadikan Surabaya maka pada tahun 2008 beliau contoh oleh daerah lain. Masyarakat Surabaya mendirikan Pondok Sosial di Kalijudan patut berbangga sebab pemerintah daerahnya khusus untuk anak-anak Down Syndrome, , sangat peduli dengan penyandang down syndrome. dan memilih Ibu Tiya sebagai kepala UPTD Berdasarkan hal tersebut diatas peneliti Pondok Sosial Kalijudan tersebut. Sebagai merasa tertarik untuk mengkaji tentang Lagu More mana diketahui Ibu Risma mendirikan Ponsos Than Words Sebagai Musik Terapi Pada Penderita tersendiri untuk anak-anak tersebut agar anak- Down Syndrome Hiperaktif di UPTD Dinas Sosial anak tersebut lebih difokuskan sendiri karena “Pondok Sosial Kalijudan” Surabaya karena saat sebelumnya sekarang ini banyak cara untuk membantu proses merupakan tempat bercampurnya orang-orang perkembangan anak Down Syndrome, salah kelainan jiwa ataupun para pekerja seks satunya adalah dengan musik terapi. komersial, maka dari itulah Ibu Risma di anak-anak Dinas Sosial ini yaitu Keputih membangun UPTD Pondok Sosial Kalijudan. II. PEMBAHASAN Dalam kegiatan sehari-hari , musik A. UPTD Pondok Sosial Kalijudan UPTD Pondok Sosial sangat berperan dalam kegiatan anak-anak. Kalijudan Setiap pagi , siang, sore bahkan malam sebuah surabaya ini salah satu contoh dimana tempat lagu selalu menemani mereka disela-sela menampung anak-anak berkebutuhan khusus kegiatannya. Lagu yang dipilih tergantung yang tidak mempunyai tempat tinggal ataupun pada jam dimana anak-anak akan berkegiatan berpisah dengan keluarganya. Awal mula apa. Contohnya pada pagi hari diputar lagu yang Rancak atau Gembira, siang hari dengan album mereka pada tahun 1990 sebelum tidur diputar lagu yang suasana Pornograffitti. Akustik, Sore hari ketika hanya bermain anak- Extreme dibentuk di Malden, anak didengarkan lagu dengan irama yang Massachusetts, pada tahun 1985. Vokalis berbeda, kadang lebih Beatnya lebih cepat dan Gary Cherone dan drummer Paul Geary telah ada juga yang akustik. Salah satu yang selalu memiliki band sebelumnya yang bernama The bahkan wajib yaitu ketika anak-anak tersebut Dream (sedangkan nama “Extreme” adalah akan tidur malam, disetiap ruang-ruang kamar turunan dari Geary dan Cherone mantan “The dan lorong –lorong terdengar sebuah lagu Dream”, yang selalu diputar setiap harinya. Lagu Sedangkan gitaris Nuno Bettencourt berada di tersebut yang keluar dari Sound yaitu lagu sebuah band bernama Sinful, dan bassis Pat More Than Words karya Extreme. Lagu Badger sedang bermain dengan band yang tersebut diputar setiap pukul 21:00 hingga berbasis pakaian Berklee yang diberi nama In kondisi anak-anak tenang di setiap kamarnya The Pink. bahkan hingga tertidur. yang berarti “Ex-Dream”). Mereka telah melepas lima album studio, dua album live (di Jepang) dan dua B. Latar Belakang Extreme Sebagai Musisi album kompilasi. Extreme adalah salah satu Extreme adalah band rock asal Amerika band tersukses pada awal tahun 1990an, telah Serikat, dipimpin oleh Cherone Gary dan menjual lebih dari 10 juta album di seluruh Nuno Bettencourt, yang mencapai puncak dunia. popularitas di akhir 1980-an dan awal 1990- kesuksesannya dengan album mereka pada an. Extreme mencapai puncak kesuksesannya tahun 1990 Pornograffitti, yang mencapai Extreme mencapai puncak peringkat 10 pada Billboard 200, dan adalah sangat sederhana. Meskipun karya- menerima 2 kali platinum pada Oktober 1992. karya yang disusun oleh group extreme ini terasa sangat Rock dalam setiap lagunya. C. Deskripsi Lagu More Than Words Pada More Than Words, lebih dari sekedar membuat album satu Pornografitti lagu dengan extreme bertemakan kata-kata atau dalam arti yang lebih luas akustik yang sangat jauh dari background ‘Jangan Hanya Bicara’. Dua kata di atas, musiknya. Extreme yang selalu membawakan ‘More than words’ dan ‘Jangan Hanya karyanya sendiri melalui tampilan vokalnya Bicara’, dua-duanya adalah judul lagu tentang yang sangat identik dengan alat musik gitar perasaan sang pencipta lagu yang tak lagi pada lagu More Than Words. butuh kata-kata atau pembicaraan atau perencanaan saja, tapi butuh bukti yang D. Bentuk Lagu “More Than Words” berupa sikap dan tindakan. 1. Introduksi Dilihat dari liriknya, lagu ini lebih menekankan pada cerita Bagian introduksi dimaninkan tentang dengan alat musik Gitar Akustik. Gitar mengungkapkan perasaan sayang yang tak Akustik berfungsi sebagai melodi pokok butuh sekedar kata-kata saja, tidak hanya pegiring di lagu ini. Birama menggunakan sekedar kata cinta yang dilontarkan oleh 4/4 dan catatan waktu yang dimainkan mulut, tapi sebuah sikap yang membuktikan pada bagian introduksi adalah 30 detik , bahwa kata cinta yang dikatakan tidak hanya mulai 00:00 – 00:30. Dengan nada dasar sebuah kata-kata. pada lagu tersebut adalah do = G. Dalam Mengenai instrumen yang digunakan oleh extrene dalam setiap karya-karyanya lagu ini hanya menonjolkan instrument gitar saja karena dalam lagu More Than Words mengambil konsep unplugged Akord. Akord yang dimainkan pada Gitar (akustik). Dalam bagian ini akord yang dalam bagian kalimat A (Verse 1) A’ dimainkan adalah akord G , G/B , Cadd9 , meliputi G , Cadd9, Am7, C, D, Dsus4, Am7 , C , D , Dsus4. Em, D7, dan Dadd2. Dalam bagian intro ini Gitaris extreme menggunakan picking. memainkan Fingerpicking kunci gitar Pada bagian Chorus ini dinanyikan finger- dua kali yaitu pada menit 01:06 – 02:08 adalah cara dan 03:06 – 04:10. Bagian kalimat dengan cara Chorus dimainkan pada Bar 22 – 46. teknik memetik senar gitar secara bergantian atau Akord yang dimainkan pada Gitar bersamaan tergantung dari karakteristik dalam bagian kalimat Chorus meliputi dari sebuah lagu. (blog:belajarakustikgitar) D7, G7,C, Cm, G, Em7, Dadd2, Em, Bm, 2. Lagu dan Am7. Bagian lagu dibagi menjadi 3 kalimat yaitu Dalam bagian ini iringan nya agak A (Verse 1) A’ , B sedikit berbeda, karena pada Chorus atau (Chorus) , A (Verse 2). Bentuk lagu ini reff lirik lebih menekankan klimaksnya memiliki kalimat pertama (A) diulangi dengan suasana yang lebih strong. Irama kembali tanpa variasi sesudah kalimat yang muncul pada bagian ini hamper kedua (B). Bagian kalimat lagu A (Verse sama dengan bagian kalimat A’, yaitu 1) dimainkan pada Bar 9 – 17, Bagian dimana cara membawakannya dengan kalimat lagu A’ dimainkan pada Bar 17 – sedikit 21. Alat musik yang dimainkan pada disimpulkan bahwa pada chorus ini bagian kalimat A (verse 1) A’ adalah meyakinkan bahwa ada klimaks dan Gitar yang berfungsi sebagai pemegang tujuan yang harus disampaikan. menghentak sehingga dapat 3. Ending Syair adalah puisi lama yang tiap-tiap Secara garis besar lagu More Than Words karya Extreme bait terdiri atas empat larik (baris) yang mengalami berakhir dengan bunyi yang sama (Tim pengulangan harafiah sebanyak 2x setelah Redaksi KBBI, 2005:hal 1114), sedangkan dilantunkannya bagian Chorus (kalimat lirik adalah karya sastra (puisi) yang berisi B). Runtutan bentuk lagu More Than curahan perasaan pribadi, susunan kata sebuah Words ini terdiri dari Introduksi – Lagu nyanyian (Ibid,687), dan lagu adalah berbagai Kalimat A (Verse 1) – Kalimat A’ – irama yang meliputi suara instrumen dan Kalimat B (Chorus) – (pengulangan bernyanyi (Ibid,401). Lirik lagu terbentuk dari Harafiah) Kalimat A ke dua (Verse 2) – bahasa yang dihasilkan dari komunikasi antara Kalimat A’ – Kalimat B (Chorus) – encipta lagu dengan masyarakat penikmat Ending. Adapun bentuk More Than lagu sebagai wacana tulis karena disampaikan Words secara keseluruhan terdiri atas 4 dengan media tulis pada sampul albumnya bagian yang meliputi introduksi, lagu, dapat juga sebagai wacana lisan melalui kaset. Chorus, dan ending. Lagu dibagi menjadi Lirik lagu merupakan ekspresi seseorang dari 3 kalimat yaitu dalam batinnya tentang sesuatu hal baik yang A (Verse 1) A’ , B (Chorus) , A (Verse 2). Total keseluruhan sudah dilihat didengar maupun dialami. waktu yang dimainkan pada lagu More Gaya bahasa adalah susunan perkataan Than Words adalah 00:04:16 (ukuran yang terjadi karena perasaan yang timbul atau sesuai dengan rekaman lagu). hidup dalam hati pengarang (Slamet Mujana dalam Prdopo dalam Sowikromo, 2007:7). E. Kesesuaian Lagu “More Than Words” dengan Musik Terapi di UPTD Kalijudan Surabaya. Sebagaimana telah dilihat hasil dari analisis lagu “More Than Words” sangatlah sederhana, hal ini juga bisa dilihat bahwa album pornografitti yang merupakan lagu karya extreme ini sangatlah sederhana tetapi pertama yang diciptakan extreme dengan memiliki suasana akustik. tersebut kekuatan pada menunjukkan liriknya. ungkapan Lirik dimana Lagu more than words ini hanya di sesorang tak perlu mengungkapkan kata-kata iringi oleh gitar akustik dan vokal saja, sayang atau cinta untuk membuktikan kepada dengan iringan dan petikan gitarnya yang orang yang disayang, namun dengan sikap membuat lagu ini terkesan sangat lembut , sungguh sangat mudah mengerti bagaimana tenang mudahnya menunjukkan rasa sayang itu tanpa iringannya , suara dari extreme juga sangat harus mengungkapkannya. mendukung dan melengkapi dalam lagu ini. saat Menurut didengarkan. pimpinan Selain Pondok dari Sosial F. Lagu More Than Words dipilih sebagai Musik Kalijudan Surabaya ibu Tiya , beliau memilih Terapi di UPTD Dinas Sosial “Pondok Sosial lagu ini Karena lagunya terdengar sangat Kalijudan” Surabaya lembut karena lagu ini hanya dengan iringan Pondok sosial kalijudan Surabaya yang gitar dan vocal saja sehingga anak-anak ditempati oleh anak-anak down syndrome mendengar lagu ini merasakan ketenangan mempunyai kegiatan rutin setiap malamnya saat menjelang tidur. Lagu ini dipilih juga yaitu tiap tidur malam anak-anak tersebut Karena dengan alasan isi dari liriknya yang diputarkan lagu untuk menemani mereka mengungkap istirahat. Lagu yang dipilih untuk membuat seseorang tidak harus melalu kata-kata namun anak-anak ini tenang dan tertidur adalah lagu perlu dengan adanya tindakan atau sikap more than words sebuah karya dari extreme. terhadap Lagu more than words ini meupakan lagu dari dimaksudkan perasaan seseorang disini sayang tersebut, adalah rasa kepada yang sayang terhadap anak-anak down syndrome Ponsos Sesuai dengan buku Musik Terapi yang ditulis Kalijudan Surabaya. Dian Natalia tentang manfaat music terapi , Disimpulkan bahwa lagu ini dipilih dan dapat dibuktikan bahwa pada Lagu More dapat menjadi lagu untuk musik terapi karena Than Words ini didapatkan manfaat music dengan bentuk analisis musik bahwa yang terapi. Manfaat yang didapatkan adalah membuat lagu ini terkesan sangat dapat Relaksasi, membuat anak-anak tersebut tidur karena Pikiran, Kesehatan Jiwa dan Meningkatkan iringan pada lagunya, progress akord dan Motivasi (Dian Natalia,2013:5). Mengistirahatkan Tubuh dan tambahan akord minor yang dominan,irama music yang di tiap baitnya mengalami model III. PENUTUP yang berbeda, teknik permainan gitar yang A. Simpulan sangat khas dalam akustik dan vocal yang Berdasarkan hasil penelitian yang membuat suasana dalam lagu ini sangat dilaksanakan oleh peneliti tentang Lagu More membuat orang yang mendengarnya sangat Than Words Sebagai Musik Terapi Pada nyaman dan rileks serta faktanya Penderita Down Syndrome Hiperaktif di dapat membuktikan bahwa dapat membuat anak- UPTD anak tersebut tenang dan bahkan tertidur pada Kalijudan” malam hari seperti yang diterapkan di UPTD kesimpulan sebagai berikut : Dinas Sosial Kalijudan Surabaya. Dalam 1. UPTD Dinas Sosial merupakan suatu penelitian ini juga dapat diungkapkan bahwa Instansi Pemerintah yang bertugas untuk music terapi dengan Lagu More Than Words menampung, memberikan pelayanan dan yang diterapkan di Ponsos ini membuat pemberdayaan bagi anak-anak penyandang pengaruh kuat dalam diri anak-anak tersebut. Dinas Sosial Surabaya “Pondok dapat Sosial diperoleh Down syndrome yang berada di Kota keseluruhan waktu yang dimaunkan pada Surabaya. lagu More Than Words adalah 00:04:16 2. Musik terapi adalah terapi yang universal (ukuran sesuai dengan rekaman lagu). dan bisa diterima oleh semua orang karena 4. Dalam musik terapi untuk anak-anak Down semua orang tidak membutuhkan kerja otak Syndrome , UPTD Kalijudan Surabaya yang berat untuk menginterpretasi alunan memilih lagu Extreme yang berjudul More musik. Musik terapi sangat mudah diterima Than Words di setiap moment mereka organ pendengaran dan kemudian melalui beraktifitas maupun mengakhiri aktifitas saraf pendengaran disalurkan ke bagian karena lagu ini diciptakan dengan suasana otak yang memproses emosi. akustik yang lembut sehingga anak-anak 3. Secara musikal bentuk komposisi musik mendengar akan merasa lebih nyaman dan lagu “More Than Words” diatas dapat tenang. Selain konsep bermusiknya , lirik disimpulkan bahwa unsur musik yang dari lagu More Than words pun sangatlah terkandung dalam lagu ini meliputi : tempo memiliki arti yang cukup dalam. Andante (MM 80), birama 4/4 , dengan nada Do=G. Alat musik yang digunakan B. Saran hanya meliputi Gitar Akustik dan Vocal. Setelah menyimak lebih dalam tentang Adapun bentuk More Than Words secara Lagu More Than Words Sebagai Musik keseluruhan terdiri atas 4 bagian yang Terapi Pada Penderita Down Syndrome meliputi introduksi, lagu, Chorus, dan Hiperaktif di UPTD Dinas Sosial “Pondok ending. Sosial Kalijudan” Surabaya, ternyata dalam Lagu dibagi menjadi 2. bagian yaitu hal-hal Kalimat A (Verse 1) dan kalimat A’. Total tersebut banyak persoalan yang menarik. Berdasarkan hal-hal tersebut muncul sosial bagi anak-anak Down Syndrome beberapa saran sebagai berikut : hendaknya lebih objektif dan berusaha 1. Bagi Para Ilmuwan memberikan fasilitas di UPTD tersebut Peneliti ini merupakan penelitian yang sehingga mengungkapkan sebagian kecil tentang anak-anak keberadaan anak-anak Down Syndrome di kelangsungan hidup mereka juga perlu Surabaya. diperhatikan lagi. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian 2. kembang semakin kreatifitas meningkat, serta Bagi Masyarakat Umum lebih lanjut dari sisi lain atau disiplin ilmu Dalam setiap perkembangan dan pengaruh lain tentang musik terapi bagi anak-anak dari luar hendaknya lebih mengkaji hal-hal Down Syndrome sehingga dapat diperoleh yang lebih condong pada kehidupan sosial kesimpulan yang lebih valid dan akurat. masyarakat Bagi Warga UPTD bersikaplah adil dan tidak membeda- Untuk para mentor atau pengasuh anak- bedakan terhadap mereka dengan orang anak Down Syndrome lebih sabar dalam yang normal. mengajar dan mendidik anak-anak dengan segala 3. 4. tumbuh keterbatasannya. 5. umum. Ada baiknya Bagi Para Pembaca meski Bagi para pembaca diharapkan dapat membutuhkan waktu yang cukup panjang melanjutkan penelitian ini, karena masih namun pada akhirnya dapat menghasilkan banyak hal yang bisa diungkap tentang hal positif untuk perkembangan anak-anak. anak-anak Down Syndrome ini. Dimulai Bagi Instansi Pemerintah dari proses pembelajaran formal maupun Instansi Pemerintah sebagai pelindung nonformal yang didapatkan anak-anak kelangsungan hidup dan perkembangan tersebut di UPTD Dinas Sosial Kalijudan Patilima, Surabaya. Hamid. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : ALFABETA, cv. Purba, Mauli, 2006. Musik Populer, Jakarta: Pendidikan Seni Nusantara. DAFTAR PUSTAKA Charmahina,Anchas 2013. Efek Bunyi Doppler. Sheppard, Philip. 2007. Music Makes Your Child Jakarta: Academia Smarter. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Djohan. 2005. Psikologi Musik. Yogyakarta: Buku Baik. Utama. Taylor, Eric. 1992. Anak yang Hiperaktif. Jakarta: Djohan. 2005. Musik terapi. Yogyakarta: Buku Baik. Gramedia Pustaka Utama. Tim Penyusun, 1989. Kamus Pusat Pembinaan Edmund Prier SJ, Karl, 1996. Ilmu Bentuk Musik, dan Pengembangan Bahasa, Departemen Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi. pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta: Balai Hendratha, Elvin, 2008. “Mencermati Lirik Lagu” Indonesian Progressive Society. Pustaka. Tim Penyusun, 2014. Panduan Penulisan dan Mack, Dieter,1994. Musik Populer, Yogyakarta: yayasan Pustaka Nusatama. Negeri Surabaya. Moleong, L. J. 2005. Metodologi Penelitian Tim Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Media. Redaksi, Mitra Wacana 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke III. Jakarta: Balai Pustaka. Natalina, Dian. 2013. Musik terapi Bidang Keperawatan. Jakarta: Penilaian Skripsi, Surabaya: Universitas