Pengaruh Motivasi….. (Risamasu) 318 Pengaruh Motivasi Kerja, Budaya Organisasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan PT. Telkom Witel Papua Barat) Demianus Dominggus Risamasu Program Magister Manajemen Fakutas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi ( [email protected] ) Abstract This study aims to examine, analyze, and prove the significant influence of employee motivation, organizational culture, and work environment to employee performance at PT. Telkom Witel West Papua. This study is non-experimental and uses the analytical survey method with cross sectional approach (data were taken simultaneously or at the same time). Data collection techniques in the research were conducted by questionnaires and interview. Results of this study demonstrates that the variables of work motivation is the most influential variable in explaining the variable of employee performance, compared with other variables. Elements of the work motivation variable that influence employee performance include the following: work passion, attendance, discipline level and completing work on target of a specified time. Keywords: Employee Performance, Work Motivation, Organizational Culture, Work Environment Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji, menganalisis, dan membuktikan pengaruh signifikan motivasi kerja, budaya organisasi, dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Telkom Witel Papua Barat. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dan menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional (data diambil dalam waktu yang serentak atau dalam waktu bersamaan). Teknik pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan Kuesioner dan wawancara. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa variabel Motivasi kerja adalah variabel yang paling berpengaruh dalam menjelaskan variabel Kinerja Karyawan, dibandingkan dengan variabel-variabel yang lainnya. Elemen-elemen dari variabel Motivasi kerja yang berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan antara lain meliputi: semangat kerja, tingkat kehadiran, tingkat disiplin dan tingkat menyelesaikan pekerjaan sesuai target waktu yang telah ditentukan. Kata Kunci: Kinerja Karyawan, Motivasi Kerja, Budaya Organisasi, Lingkungan Kerja Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 3 ,No.4, 2015: 318-331 319 untuk pengambilan keputusan tentang Latar Belakang Salah satu masalah nasional yang tindakan-tindakan terhadap dihadapi ialah bangsa Indonesia saat ini ketenagakerjaan. Penelitian adalah penanganan trerhadap rendahnya dilakukan oleh Prabu pada tahun 2005 tingkat kualitas sumber daya manusia. memberikan kesimpulan bahwa motivasi Jumlah sumber daya manusia yang sangat memiliki besar apabila didayagunakan secara efektif terhadap kinerja karyawan. Selain itu, dan efisien akan sangat berguna untuk penelitian yang dilakukan oleh Brahmasari menunjang laju pembangunan nasional dan khususnya menghasilkan kesimpulan yang serupa, di daerah daerah secara pengaruh Suprayetno pada yang signifikan tahun mempunyai 2008 berkelanjutan dan berkala. Agar dalam yaitu masyarakat dapat tersedia sumber daya terhadap manusia yang handal dan berkualitas maka demikian dapat dikatakan bahwa semakin diperlukan pendidikan yang berkualitas, tinggi motivasi kerja yang dimiliki oleh penyediaan beberbagai fasilitas sosial dan seorang karyawan maka akan semakin lapangan kerja yang memadai. Tantangan meningkatkan kinerja karyawan tersebut. utama yang sesungguhnya ialah pada motivasi yang bidang kinerja Persoalan karyawan. yang pengaruh Dengan ada adalah bagaimana dapat menciptakan sumber bagaimana dapat menciptakan sumber daya manusia yang dapat menghasilkan daya manusia yang dapat menghasilkan kinerja optimal untuk mencapai tujuan kinerja yang optimal sehingga tujuan suatu perusahan. perusahaan dapat tercapai. Produktivitas Keberhasilan suatu perusahan ini kerja merupakan tuntutan utama bagi dipengaruhi oleh kinerja karyawan atau perusahaan agar kelangsungan hidup atau hasil kerja yang dicapai oleh seorang operasionalnya karyawan dalam melakukan tugas sesuai Produktivitas suatu badan usaha dapat dengan tanggung jawab yang diberikan memberikan kontribusi kepada pemerintah kepadanya. Menurut Munandar (2008:287) daerah penilaian kinerja adalah proses penilaian produktivitas regional maupun nasional, ciri-ciri kepribadian, perilaku kerja, dan dapat hasil kerja seseorang tenaga kerja atau secara makro maupun mikro. Mengenai karyawan (pekerja dan manajer), yang produktivitas dianggap menunjang unjuk kerjanya, yang nasional pula, karena produktivitas tenaga digunakan sebagai bahan pertimbangan kerja Indonesia masih memprihatinkan. dapat maupun pusat, menunjang kerja terjamin. artinya perekonomian menjadi dari baik masalah Pengaruh Motivasi….. (Risamasu) 320 Zadjuli (2001 : 6); kualitas sumber daya peningkatan kinerja karyawan yang ada. manusia ini PT. Telkom memiliki nilai-nilai dasar dibandingkan dengan kualitas sumber daya Perusahaan atau yang biasa disebut dengan manusia di beberapa negara anggota- The Telkom Way 5C , yaitu: Komitmen anggota ASEAN nampaknya masih rendah jangka panjang (Commitment to Long kualitasnya, Term),Prioritas Indonesia dewasa sehingga mengakibatkan produktivitas per jam kerjanya masih (Customer rendah (menurut World Development penghargaan Report, Penciptaan Indonesia pada tahun 2002 terhadap Pelanggan First);Perhatian (Caring terhadap meritocracy); kemitraan yang saling produktivitas per pekerja per jam sebesar menguntungkan (Co-creation of win- win 1,84 US $ dan yang tertinggi adalah partnership); Singapura 35,91 US $, diikuti oleh (Collaborative Innovation); Malaysia 4,71 US $ dan Thailand 4,56 US Kolaborasi inovasi Pada kenyaataannya yang dihadapi $). Banyak hal yang dapat mempengaruhi ialah produktivitas kerja, untuk itu perusahaan mempengaruhi pada kinerja para karyawan harus berusaha menjamin agar faktor- di PT. Telkom Witel Papua Barat mulai faktor yang berkaitan dengan produktivitas lingkungan kerja yang kondusif dan ramah tenaga secara akan meningkatkan kinerja para karyawan. maksimal. Kualitas sumber daya manusia Budaya organisasi yang diterapkan pada akan yang PT. Telkom Witel Papua Barat saat ini dapat masih perlu ada pembenahan di dalamnya tercipta dengan sempurna (Koesmono, karena dengan adanya budaya organisasi 2005:16). yanga kerja dapat terpenuhi berpengaruh dipenuhi sebagai terhadap unsur kinerja Keberadaan PT. Telkom Witel terdapat baik banyak maka faktor kerayawan yuang akan menghasilkan perkerjaan yang baik pula. Papua Barat sebagai Badan Usaha Milik Semakin Negara yang memberikan pelayanannya menuntut pengelolaan SDM yang baik dalam bidang jasa telekomunikasi hingga pula, hal ini dilakukan agar kualitas ke pelosok daerah di seluruh Papua Barat karyawan tentu saja menjadi penyedia dan pemberi meningkatkan sarana yang paling berpengaruh dalam penerapan sistem yang ada, PT Telkom kehidupan menilai kinerja karyawannya. PT. Telkom sehari-hari. Hal tersebut menjadikan PT. Telkom Witel Papua Barat mengelola memiliki tanggung jawab besar dalam karyawan ketatnya semakin daya persaingan baik saing, pertanggungjawaban dalam sebuah bisnis serta Dengan kinerja Sistem Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 3 ,No.4, 2015: 318-331 321 Manajemen Performansi Karyawan sesuai mempengaruhi dan memberikan pedoman yang diatur pada kebijakan perusahaan bagi KD.66/2006. Dengan tingkat persaingan melaksanakan pekerjaanya. Peran budaya yang bisnis organisasi adalah yang paling menentukan PT. tujuan organisasi serta mempengaruhi semakin telekomunikasi, ketat dalam kepuasan kerja anggota Telkom penting untuk dikaji mengingat kinerja perubahan mempengaruhi lingkungan bisnis akan organisasi individu yang untuk ke depannya pencapaian tujuan berdampak pada perubahan tugas dan organisasi (Putri, 2014:187). Penelitian tanggung jawab dari seluruh karyawan. yang dilakukan oleh Sudarmadi pada tahun Wardono mengemukakan bahwa (2012:116) 2007 menghasilkan bahwa budaya kerja pemberian berpengaruh terhadap kinerja karyawan. motivasi baik bersifat material maupun non material dapat dilakukan Nitisemito (dalam Utama, 2012: untuk 174) faktor lain yang mempengaruhi meningkatkan kinerja. Pemberian motivasi kinerja kerja pegawai dalam melaksanakan tersebut anggota tugas adalah lingkungan kerja yaitu segala organisasi (dalam hal ini karyawan PT. sesuatu yang ada di sekitar pekerja, yang Telkom Witel Papua Barat) bersedia untuk dapat mengerahkan dalam menjalankan tugas. Faktor lingkungan bentuk keahlian, keterampilan, tenaga, dan kerja bisa berupa kondisi fisik kantor yang waktunya menyelenggarakan meliputi penerangan, suhu udara, dll yang berbagai kegiatan yang menjadi tanggung mampu meningkatkan suasana kondusif jawabnya menunaikan dan semangat kerja serta berpengaruh kewajibannya dalam rangka pencapaian terhadap kinerja pegawai (Sedarmayanti, tujuan dan berbagai sasaran organisasi dalam yang Menurut Mangkunegara lingkungan kerja meliputi Sedarmayanti (2004:137-178), kinerja atau uraian jabatan yang jelas, autoritas yang unjuk atau memadai, target kerja yang menantang, dengan pola komunikasi, hubungan kerja yang seluruh tugas yang dibebankan kepadanya. harmonis, iklim kerja yang dinamis, Bagi PT. Telkom Witel Papua peluang karir, dan fasilitas kerja yang Barat, budaya yang diterapkan dalam memadai. Lingkungan kerja yang tidak organisasi sangat penting karena budaya memuaskan dapat menurunkan semangat organisasi kerja dimaksudkan kemampuannya untuk dengan telah kerja prestasi agar ditentukan. adalah seseorang pencapaian berkenaan tersebut yang akan mempengaruhi Utama, dan 2012: akhirnya dirinya 174). dalam Menurut menurunkan Pengaruh Motivasi….. (Risamasu) 322 produktifitas kerja pegawai (Utama, 2012: mungkin. Hal tersebut dapat dijelaskan 174). bahwa motivasi yang ada didorong adanya Kinerja karyawan yang prima tentu suatu motif yaitu pemenuhan kebutuhan. saja dilandaskan oleh berbagai faktor yang Hal ini diperkuat dengan penelitian yang mempengaruhinya, salah satunya adalah dilakukan oleh Rangga Mahardhika, dkk lingkungan kerja. Hal ini sejalan dengan (2013) dari penelitian tersebut memberikan apa yang diungkapkan oleh Alex S hasil Nitisemito (2000: 183) yang menyatakan berpengaruh signifikan terhadap kinerja bahwa lingkungan kerja merupakan salah karyawan satu faktor yang mempengaruhi karyawan Indonesia, dalam berpengaruh signifikan terhadap kinerja menjalankan tugas-tugas yang diembannya. bahwa Motivasi pada karyawan PT. intrinsik AXA Financial Motivasi pada PT. ekstrinsik AXA Financial Indonesia.Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik secara simultan berpengaruh Argumen Orisinalitas / Kebaruan Model penelitian ini dikembangkan dari beberapa penelitian terdahulu yaitu signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. AXA Financial Indonesia. dari Sudarmadi (2007), Brahmasari dan Suprayetno (2008), dan Murdiyani (2010). Hubungan Namun Kinerja Karyawan yang berbeda terletak pada Budaya Organisasi dan indikator dan pengukuran disamping objek Budaya organisasi merupakan salah penelitian yang berbeda dengan penelitian satu faktor eksternal yang mempengaruhi sebelumnya. secara langsung kinerja karyawan. Perilaku karyawan tersebut dipengaruhi Kajian Teoritik dan Empiris oleh lingkungan tempat mereka bekerja Hubungan Motivasi kerja dan Kinerja yang dibentuk melalui budaya organisasi, Karyawan di mana keberadaan budaya dalam suatu Motivasi lingkungan yang kerja tinggi dalam organisasi diharapkan akan meningkatkan terutama dalam kinerja karyawan. Sehingga, budaya melakukan kegiatan produktivitas tentu organisasi tersebut berpengaruh langsung berengaruh dalam menghasilkan kinerja terhadap kinerja karyawan. Hal tersebut yang tinggi pula. Karyawan yang merasa sejalan dengan penelitian yang dilakukan senang akan oleh Soedjono (2013) yang menyatakan sebaik budaya organisasi berpengaruh signifikan berusaha dengan pekerjaannya menyelesaikannya Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 3 ,No.4, 2015: 318-331 323 dan positif terhadap kepuasan kerja dapat bekerja, tingkat sumber saran dalam diterima. kelompok, Adanya keterkaitan kesempatan untuk hubungan mengembangkan bakatnya, ketentraman, antara budaya korporat dengan kinerja dan ruangan atau tempat di mana ia organisasi yang dapat dijelaskan dalam bekerja. model diagnosis budaya organisasi Tiernay menentukan kenyamanan seseorang dalam bahwa semakin baik kualitas faktor-faktor bekerja. Semakin baiknya lingkungan yang terdapat dalam budaya organisasi kerja akan mengakibatkan pencapaian makin baik kinerja organisasi tersebut kinerja organisasi secara maksimal. Hal ini (Moelyono Djokosantoso, 2003 : 42). dibuktikan oleh Trisno & Suwarti (2004) Lingkungan bahwa Hubungan Lingkungan Kerja dan lingkungan kerja kerja akan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Kinerja Karyawan Setiap perusahaan haruslah mengusahakan lingkungan kerja yang sedemikian agar sedemikian rupa Penelitian Empiris Sudarmadi bahwa hasil (2007), pengujian menemukan model telah memberikan pengaruh positif terhadap memenuhi kriteria goodness of fit yang pekerjaan yang dilakukan karyawan. Hal didasarkan pada chi-square = 251.937; tersebut sejalan dengan penelitian dari probability = 0.097; Cmin/DF = 1.125; Diana Khairani yang GFI = 0.844; AGFI = 0.807; TLI = 0.973; kerja CFI = 0.097 dan RMSEA = 0.034. Semua menunjukan Sofyan (2013) bahwa lingkungan berpengaruh terhadap kinerja pegawai memenuhi Kantor BAPPEDA. AGFI Unsur-unsur menurut Kartono lingkungan (dalam kerja Arianto, kriteria, kecuali GFI dan adalah marginal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi dan gaya kepemimpinan berpengaruh 2013:195) adalah tutur kata di antara positif terhadap kepuasan kerja, gaya tenaga kerja, sikap tolong menolong, sikap kepemimpinan saling menegur dan mengoreksi kesalahan terhadap dan sikap kekeluargaan di antara tenaga organisasi, kerja. Sedangkan keadaan yangmendukung kepuasan lingkungan Nitisemito terhadap kinerja karyawan. Brahmasari adalah suasana kerja yang menyenangkan, dan Suprayetno (2008), Hasil penelitian tingkat otoriter atasan karyawan dalam menunjukkan kerja menurut budaya gaya kerja berpengaruh positif organisasi. Budaya kepemimpinan, berpengaruh bahwa motivasi dan positif kerja, Pengaruh Motivasi….. (Risamasu) 324 kepemimpinan, dan budaya organisasi Variabel Motivasi kerja bernilai berpengaruh positif terhadap kepuasan lebih tinggi dari nilai r tabel yaitu 0.1562 kerja. Motivasi tidak berpengaruh terhadap dengan signifikansi kurang dari 0.05. kinerja Dengan perusahaan. Kepemimpinan, demikian budaya organisasi, dan kepuasan kerja bahwa berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. digunakan Murdiyani Motivasi (2010), Hasil penelitian semua dapat item untuk kerja disimpulkan pertanyaan mengukur , budaya yang variabel organisasi, menunjukkan bahwa secara parsial dan lingkungan kerja dan kinerja kerja adalah secara simultan diketahui bahwa beban valid. Demikian juga dengan nilai alpha kerja, kepuasan kerja, dan komitmen crombath yang bernilai > 0,60 yang berarti organisasi tidak berpengaruh terhadap realibel untuk semua item yang digunakan kinerja dosen tetap. pada variabel independent dan dependent pada penelitian ini. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Pembahasan asosiatif. Lokasi penelitian berada di PT. Pengaruh Telkom Witel Papua Barat yang beralamat Kinerja Karyawan di Jalan A. Yani No. 16 Sorong. Waktu Hasil Motivasi Kerja penelitian menunjukkan penelitian dilakukan pada bulan Januari bahwa 2015 sampai dengan Februari 2015. signifikan terhadap kinerja karyawan di Adapun sampel pada penelitian ini adalah PT.TELKOM Witel Papua Barat. Hal ini karyawan PT. Telkom Witel Papua Barat dapat diartikan bahwa apabila motivasi yang diambil berdasarkan rumus Slovin kerja (Umar, 2002:141-142), yang berjumlah karyawan akan meningkat pula. Hasil 112 karyawan dari total 154 karyawan. penelitian ini mendukung pernyataan dari Untuk tehnik motivasi terhadap berpengaruh meningkat maka kinerja positif dari pengumpulan data Murty & Hudiwinarsih (2012: 219) yang kuestionare dan menyatakan bahwa seorang karyawan dokumentasi. Untuk tehnik analisis yang yang termotivasi akan bersifat energik dan digunakan bersemangat dalam mengerjakan tugas- menggunakan adalah analisis berganda. regresi tugas yang diberikan kepadanya. Ekaningsih, (2012:24) dalam penelitian Pembahasan Chawdhury ditemukan bahwa motivasi Uji Validitas Dan Reliabilitas kerja memiliki pengaruh yang besar dalam Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 3 ,No.4, 2015: 318-331 meningkatkan kinerja karyawan. Motivasi Hasil penelitian 325 menunjukkan timbul dari diri seorang pegawai dimulai bahwa budaya organisasi berpengaruh dari positif pengenalan kebutuhan kemudian secara yang sadar belum ditetapkan suatu terpenuhi, sasaran signifikan karyawan terhadap PT.TELKOM kinerja WItel Papua yang Barat. Hasil ini dapat diartikan bahwa diperkirakan akan memenuhi kebutuhan semakin baik budaya organisasi akan yang selanjutnya akan diikuti dengan meningkatkan tindakan untuk mencapai sasaran tersebut, Karyawan sehingga kebutuhannya dapat terpenuhi keseluruhan niali-nilai organisasi akan (Simamora dalam Suddin, 2010:3). menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai Menurut Buhler dalam Noviansyah kinerja yang karyawan. sudah memahami suatu kepribadian organisasi. Nilai dan & Zunaidah (2011:46-47) dan Murty & keyakinan Hudiwinarsih 219-220) menjadi perilaku keseharian mereka dalam berpendapat bahwa Tingginya kondisi bekerja, sehingga akan menjadi kinerja motivasi kerja karyawan berhubungan individual. Didukung dengan sumber daya dengan kecenderungan pencapaian tingkat manusia yang ada, sistem dan teknologi, kinerja karyawan yang cukup tinggi. Hal strategi perusahaan dan logistik, masing- ini pendapat masing kinerja individual yang baik akan Munandar dalam Subakti (2014:216-217) menimbulkan kinerja organisasi yang baik dan (2008:141), pula Soedjono (2005:27-28). Widodo Julianingrum & Sudiro (2013:669-670). (2010:18) Organisasi sebagai sistem yang Pentingnya motivasi kerja terhadap kinerja terbuka, kerja didukung juga oleh argumen dari homogeneous culture dan heterogeneous Simanjuntak, et. al (2012:82), (Gardjito, culture. et. al, 2014:6), Noviansyah & Zunaidah menekankan pada prefessional culture dan (2011:47), Mathis dalam Saputra, et. al corporate culture, yang secara bersama- (2012:6), Indaryanto (2008:17-18), Raff, sama membentuk suatu komitmen jangka et. al (2014:7), Arianto, (2008:163-170), panjang terhadap kemajuan organisasi. dan David Mc Clelland dalam Irawan, et. Sedangkan al (2014:895). dibentuk juga (2012: sesuai Harianto, dengan et. al tersebut dapat akan diwujudkan dipandang Homoheneous heterogeneous dan dikembangkan sebagai culture culture oleh subkultur yang tumbuh dalam unit yang Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan berbeda dalam suatu organisasi. Setiap Pengaruh Motivasi….. (Risamasu) 326 organisasi tentunya memiliki definisi yang pola perilaku tertentu untuk menanggulani berbeda-beda mengenai budaya. masalah lingkungan. Lingkunagn kerja Terdapat beberapa argumen yang menyatakan hubungan pentingnya yang kuat atau terdapat antara budaya sangat berpengaruh terhadap pekerjaan yang dilakukan karyawan. Sehingga setiap perusahaan haruslah mengusahakan organisasi dengan kinerja organisasi yaitu lingkungan kerja yang sedemikian rupa pendapat agar pendapat dari : Moelyono memberikan pengaruh Djokosantoso dalam Soedjono (2005:27), terhadap Primanda dalam Raf, et. al (2014:6), karyawan. Lingkungan kerja yaitu segala Juliningrum (2013:670), sesuatu yang berada di sekitar para pekerja Hofstede (Widodo, 2010:19), Pastin dalam dan yang dapat mempengaruhi dirinya Soedjono, (2005:28), Arianto (2013:195), dalam Sherinda dalam Raf, et. al (2014:6) dan diemban Arianto (2008:163-172), (2013:19). & Sudiro pekerjaan menjalankan kepada yang positif dilakukan tugas-tugas karyawan yang Sofyan Lingkungan kerja sangat berkaitan Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap dengan kinerja karyawan, hal ini juga Kinerja Karyawan didukung oleh pendapat dari : Widodo Hasil menunjukkan (2010:18), Ekaningsih, (2012:24), Garjito, bahwa Lingkungan Kerja berpengaruh et. al (2014:6), Takasenseran, et. al positif kinerja (2014:1734), Sugito dalam Gardjito, et. al Papua (2014:7), Potu (2013:1217), Gibson dalam Barat. Hasil ini dapat diartikan bahwa Ekaningsih (2012:21), Gardjito, et. al, semakin baik lingkungan kerja maka akan (2014:3), Sugiarti, (2012:80), Nitisemito semakin baik pula kinerja karyawan. dalam Lingkungan kerja mempengaruhi prestasi (2010:3-4) dan Raf, et.al (2014:7). signifikan karyawan kerja penelitian terhadap PT.TELKOM suatu organisasi. WItel Arianto (2013:19), Suddin, Pembentukan lingkungan kerja yang terkait dengan Kesimpulan dan Rekomendasi kemampuan manusia dan prestasi kerja Kesimpulan dipengaruhi oleh faktor fisik, kimia, Dari hasil analisis dan pembahasan biologis, fisiologis, mental, dan sosial dapat diketahui bahwa kesimpulan dalam ekonomi. Secara genetis, setiap individu penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) mempunyai untuk Motivasi kerja memiliki pengaruh yang menyesuikan diri terhadap lingkungan signifikan terhadap kinerja karyawan di kemampuan Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 3 ,No.4, 2015: 318-331 327 PT. Telkom Witel Papua Barat. (2) Budaya Witel Organisasi yang penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan signifikan terhadap kinerja karyawan di ke perusahaan lainnya di Indonesia. Oleh PT. Telkom Witel Papua Barat. (3) karenanya, penelitian yang akan datang Lingkungan Kerja Memiliki pengaruh sebaiknya menggunakan sampel yang yang signifikan terhadap kinerja karyawan berbeda dan dari organisasi/ instansi/ di PT. Telkom Witel Papua Barat. (4) perusahaan Hasil dari penelitian ini membuktikan penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahwa variabel Motivasi kerja adalah sebagai sarana untuk membantu peneliti variabel yang paling berpengaruh dalam yang akan datang agar mendapatkan hasil menjelaskan variabel Kinerja Karyawan, penelitian yang lebih baik. memiliki dibandingkan dengan pengaruh Papua Barat, yang sehingga berbeda. (3) hasil Hasil variabel-variabel yang lainnya. Elemen-elemen dari variabel Daftar Pustaka Motivasi kerja yang berpengaruh terhadap Agustiar, Amin, S., dan Edwar, 2005. Kinerja Karyawan antara lain meliputi: Pengaruh Praktek Kepemimpinan, semangat kerja, tingkat kehadiran, tingkat Pengembangan disiplin Persepsi dan tingkat menyelesaikan Pegawai, Terhadap pekerjaan sesuai target waktu yang telah Penyidik PPNS ditentukan. Intelektual dan Kinerja Hak Kekayaan Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Rekomendasi Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis data, maka peneliti memberikan beberapa Siasat Se-Sumatera. Bisnis. Jurnal No.10.Vol. Hal.215-234. Alwi, S., 2001. Manajemen Sumber Daya rekomendasi sebagai berikut: (1) PT. Manusia Telkom Witel Papua Barat diharapkan Kompetitif. Yogyakarta: BPFE dapat meningkatkan 2. Strategi Keunggulan upaya Ardianto, Elvinaro. 2010. Komunikasi membangkitkan motivasi kerja dan budaya Organisasi, Budaya Organisasi, dan organisasi, Birokrasi serta memperhatikan Indonesia. Jurnal lingkungan kerja sehingga hal itu dapat Observasi. Vol. 8, No. 2, Halaman membawa 11-32 pengaruh yang dominan terhadap kinerja Karyawan. (2) Hasil penelitian ini hanya terbatas di PT. Telkom Pengaruh Motivasi….. (Risamasu) Arikunto, Suharsimi. Penelitian: 2010. Suatu Prosedur Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Muhammadiyah.Yogjakarta: LPTP Muhammadiyah dan UAD PRESS Handoko, As'ad, Moh. 2008. Seri Ilmu Sumber Daya H., Personalia 1993. Manajemen dan Sumberdaya Manusia: Psikologi Industri, Edisi Manusia. Yogyakarta. Keempat. Penerbitan Fakultas Yogyakarta: Liberty Yogyakarta Badan Ekonomi UGM. Budi W. Soetjipto. (2002). Manajemen Handoko, H., 1995. Manajemen. Eds 2. Sumber Daya Manusia (Artikel- Yogyakarta: Artikel Fakultas Ekonomi UGM. Pilihan). Yogyakarta : Penerbit Amara Books. Yogyakarta: Badan Penerbitan Irianto, Y., 2001. Prinsip-Prinsip Dasar Dharma, S., 2005. Manajemen Kinerja. Penerbit Pustaka Pelajar. Dharma, 328 Manajemen Pelatihan. Surabaya: Insan Cendekia. Ivancevich, J.M., Konopaske, R., dan Surya (2005). Kinerja, Falsafah Penerapannya. Manajemen Matteson, M.T., (2005). Perilaku Teori dan Manajemen Organisasi Jilid 1. Yogyakarta dan : Penerbit Pustaka Pelajar. Jakarta : Penerbit Erlangga. Ivancevich, J.M., Konopaske, R., dan Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Matteson, M.T., (2006). Perilaku Multivariate dengan Program IBM dan Manajemen Organisasi Jilid 2. SPSS 21 Update PLS Regresi. Jakarta : Penerbit Erlangga. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Erlangga O., 2007. Pengaruh Pegawai pada BKD Kabupaten Lahat. Jurnal Administrasi. Vol. 4, 2000. Sumber Daya Manajemen Ketenagakerjaan Terpadu. Aditya. Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Griffin, Ricky. 2004. Manajemen. Jakarta: Hamalik, Kusuma, Jakarta: Pengembangan Manusia. Lako, Andreas. 2004. Kepemimpinan dan Pelatihan Kinerja Organisasi: Isu, Teori, dan Pendekatan Penerbit PT Bumi Aksara Solusi. Yogyakarta: Amara Books Laurensius, F., (2005). Membangun Kultur Kinerja pada Organisasi Sektor Hamid, E.S., Rowi, Budiman. 2003. Membangun No. 4, Halaman 325-339 Profesional Publik. Manajemen Usahawan. No. 08 Tahun XXXIV Agustus. Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 3 ,No.4, 2015: 318-331 329 Luthans, F., 2006. Perilaku Organisasi, Edisi Sepuluh. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset. PT. Dunia Garmen Internasional di Denpasar. Mangkunegara, A. A. A. P., (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Munandar, Kepuasan Kerja Karyawan pada Jurnal Manajemen Universitas Udayana. Vol. 3, No. 1, Halaman 183-204 Rivai, Veithzal dan Sagala, E. Jauvani. 2009. Manajemen Sumber Daya Ashar Sunyoto. 2001. Manusia untuk Perusahaan dari Psikologi Industri dan Organisasi. Teori Jakarta: UI-Press Penerbit Rajawali Pers. Nitisemito, Alex S. 2000. Manajemen Personalia: Daya Manajemen Manusia. Ed 3. Sumber Ghalia Indonesia: Jakarta. terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Badan Koordinasi Keluarga Nasional Kabupaten Berencana Praktik. Jakarta : Robbins, S.P., 2002. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Jilid 2. Jakarta: Prehallindo. Robbins, Prabu, Anwar. 2005. Pengaruh Motivasi ke Stephen P. 2003. Perilaku Organisasi Jilid I. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia. Sawitri, Peni. 2011. Interaksi Budaya Organisasi dengan Sistem Muara Enim. Jurnal Manajemen & Pengendalian Manajemen terhadap Bisnis Sriwijaya. Vol. 3, No. 6, Kinerja Halaman 1-25 Manufaktur Purbana, Nursya’bani (2000). Kepemimpinan Organisasi Masa Depan Konsep dan Strategi Unit Bisnis dan Industri Jasa. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 13, No. 2, Halaman 151-161 Sedarmayanti. 2013. Manajemen Sumber Keefektifan. Jurnal Siasat Bisnis. Daya Edisi Khusus JSB On Human Birokrasi, dan Manajemen Pegawai Resources, hal. 115-129. Negeri Sipil. Bandung: Refika Purwanto, Sigit. 2006. 301 Ways To Have Fun At Work. Jakarta: Erlangga Gaya Budaya Kompensasi Kepemimpinan, Organisasi, Finansial Reformasi Aditama Simamora, Henry, (2004). Manajemen Putri, A.A. Mega Rosa Arini. 2014. Pengaruh Manusia, dan terhadap Sumber Daya Manusia. Edisi Ke-3. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Pengaruh Motivasi….. (Risamasu) Simanjuntak, Payaman J. 2011. 330 Pelaksana Penyuluhan Daerah Kota Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Samarinda. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Administrative Reform. Vol. 1, No. Ekonomi UI 2, Halaman 431-443 Sirait, Justine T. 2006. Memahami Aspek- Tangkilisan, eJournal Hessel N.S., Aspek Pengelolaan Sumber Daya Kebijakan Manusia dalam Organisasi. Jakarta: Otonomi Grasindo Penerbit Lukman Offset. Sopiah, (2008). Perilaku Organisasional. Manajemen Yogyakarta: Priyono. Pengembangan Sri Raharjo, (2004). Competence-Based : Daerah. Tjiptoheriyanto, Yogyakarta : Penerbit Andi Offset Organisation dan (2009). 2008. Sumber Daya Manusia. Jakarta: LIPI Press Penyelenggara Tupamahu, S. dan Soetjipto, B.W., 2005. antara Kompetensi Individu dengan Pengukuran Return on Training Core Investment (ROTI). Usahawan. O. Competence Organisasi. Usahawan. No. 10 Oktober Tahun XXXIII. Sudarmanto. 12 Th. XXXIV. Umar, Husein. 2002. Metode Riset Bisnis. 2009. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM: Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Utama, I Wayan Mudiartha. 2012. Teori, Dimensi Pengukuran, dan Pengaruh Motivasi, Lingkungan Implementasi dalam Organisasi. Kerja, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Kompensasi Terhadap Kepuasan Sudjana. 2004. Manajemen Pendidikan Nonformal untuk dan Program Pendidikan Kompetensi, Dan Kerja Dan Kinerja Pegawai Di Lingkungan Kantor Dinas Pengembangan Pekerjaan Umum Provinsi Bali. Sumber Daya Manusia. Bandung: Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, Falah Production. dan Kewirausahaan Vol. 6, 173 No. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta Sukamnto, dkk., 2013. 2. Hal 173- 184 Wahyuningsih, Sri. 2014. Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pengaruh Pegawai pada Kantor Kecamatan Lingkungan Kerja Fisik dan Non Tering Kabupaten Kutai Barat. Fisik terhadap Kinerja Pegawai eJournal Pemerintahan Integratif. pada Badan Ketahanan Pangan dan Vol. 2, No. 1, Halaman 70-84 Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 3 ,No.4, 2015: 318-331 Wardono, Moch. Noor Setyo. 2012. Koesmono, Teman. 2005. 331 Pengaruh Pengaruh Pendidikan Pelatihan dan Budaya Motivasi terhadap Kinerja Pegawai Motivasi Dan Kepuasan Kerja di Kantor Kabupaten Revitalisasi. Semen Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Kediri. Jurnal Sektor Industri Pengolahan Kayu Vol. 1, No. 2, Motivasi Kerja dan Kepribadian Terhadap Prestasi Kerja Supervisor Salatiga. Pabrik Jurnal Skala Menengah Di Jawa Timur. Jurnal Wijono, Sutarto. 2001. Pengaruh Interaksi Sebuah Terhadap Kecamatan Halaman 115-124 di Organisasi Tekstil Ekonomi di dan Bisnis. Vol.VII. No.2 hal.248- Manajemen & Kewirausahaan. Vol. 7, No. 2. Hal 171-188 Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R& D. Bandung: Alfabeta Wahyudi, Untung., & Prasetyaning, Hartini Pawestri. 2005. “Implikasi 278.Yudhi (2001) Winurini, Sulis. 2010. Quality of Working Struktu Kepemilikan Life (QWL) Pegawai Negeri Sipil Nilai (PNS) di Sekretariat Jenderal DPR Keputusan RI. Jurnal Aspirasi. Vol. 1, No. 2, Variabel Intervening”. Simposium Halaman 281-306 Nasional Akuntansi Ix. Padang 23- Wungu, Jiwo dan Brotoharsojo, Hartanto (2003). Tingkatkan Kinerja Perusahaan Anda dengan Merit System. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Yukl, Gary. 1998. Kepemimpinan dalam Organisasi Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Prentice Hall. Sarwono, Jonathan. 2005. ”Teori Dan Praktik Riset Pemasaran Dengan Spss”. Yogyakarta. Yogyakarta: Andi Perusahaan Terhadap 26 Agustus. : Dengan Keuangan Sebagai