PERTEMUAN KEempat

advertisement
Oleh. Amida Yusriana
KOMUNIKASI VERBAL
Simbol
atau
pesan
verbal
adalah
semua
jenis
symbol
yang
menggunakan satu kata atau lebih
Bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan
dan maksud kita.
Bahasa verbal menggunakan kata – kata yang merepresentasikan
berbagai aspek realitas individual kita
DEFINISI BAHASA
•
Bahasa dapat dibayangkan sebagai kode, atau system symbol, yang
kita gunakan untuk membentuk pesan – pesan verbal kita.
•
Menurut Hockett (1977) Bahasa sebagai system produktif yang dapat
dialih alihkan dan terdiri atas symbol – symbol yang cepat lenyap
(rapidly fading), bermakna bebas (arbitrary), serta dipancarkan secara
kultural.
UNSUR – UNSUR BAHASA
•
Produktivitas
Bahasa bersifat produktif, terbuka, kreatif. Artinya, pesan – pesan verbal kita
merupakan gagasan – gagasan baru; setiap gagasan bersifat baru.
•
Pengalihan
Karena kita mengenal pengalihan (displacement), kita dapat berbicara
mengenai hal – hal yang jauh dari kita, baik dari segi tempat maupun waktu.
Lanjutan…
•
Pelenyapan Cepat
Suara bicara melenyap dengan cepat, suara – suara ini lenyap. Suara
harus diterima segera setelah itu dikirimkan atau kita tidak akan pernah
menerimanya. Secara relative, isyarat suara barangkali merupakan yang
paling tidak permanen di antara semua media komunikasi, inilah yang
dimaksud dengan pelenyapan cepat (rapid fading)
Lanjutan…
•
Kebebasan Makna
Isyarat bahasa mempunyai kebebasan makna (arbitrary), mereka tidak memiliki
karakteristik atau sifat fisik dari benda atau hal yang mereka gambarkan.
•
Transmisi Budaya
Bentuk bahasa manusia dipancarkan secara budaya atau tradisional (culturally
transmited). Misal: seorang anak yang dibesarkan dalam lingkungan berbahasa
inggris akan menguasai bahasa inggris sebagai bahasa ibu.
IMPLIKASI BAHASA DALAM
KOMUNIKASI
•
Kaidah Bahasa dan Produktivitas
Produktivitas memungkinkan kita menciptakan kalimat – kalimat yang belum
pernah kita ucapkan sebelumnya secara tak terbatas, tetapi kalimat ini harus
mengikuti aturan atau kaidah bahasa agar dapat dimengerti orang lain.
•
Kemampuan Berdusta
Pengalihan, bersama produktivitas, memungkinkan kita berdusta. Kita dapat
berdusta karena kita dapat menciptakan pemikiran – pemikiran baru dan karena
pemikiran – pemikiran baru ini tidak terbatas hanya pada apa yang ada dalam
lingkungan di sekitar kita (pengalihan).
Lanjutan…
•
Kemudahan Dimengerti dengan Cepat
Karena cepat lenyap, pesan – pesan lisan kita harus cepat dimengerti; jika tidak,
mereka akan hilang. Oleh karenanya, kejelasan merupakan elemen terpenting
dalam komunikasi lisan.
•
Makna dan Kebebasan Makna
Karena semua symbol linguistic bebas diberi makna, kita perlu mencari makna
tidak
saja
pada
kata
–
kata
melainkan
juga
pada
orang
yang
mengkomunikasikannya. Mengkonfimasi ulang makna akan sangat membantu dalam
berkomunikasi
BAHASA SEBAGAI SISTEM
MAKNA
•
Makna Dilihat dari Sudut Pandang Proses
Pemberian makna merupakan proses yang aktif. Makna diciptakan
dengan kerjasama di antara sumber dan penerima, pembicara dan
pendengar, penulis dan pembaca.
Proses pemberian makna mengacu pada model komunikasi oleh
Johnson
MODEL KOMUNIKASI JOHNSON
MODEL KOMUNIKASI JOHNSON
•
Proses actual dimulai pada 1. Ini menggambarkan terjadinya suatu
peristiwa (event) –apa pun yang dapat dirasakan. Peristiwa ini
merupakan stimulus. Pada tahap 2 pengamat dirangsang melalui satu
atau lebih alat indra.
•
Bukaan pada 2 sengaja dibuat kecil untuk menegaskan bahwa dari
semua rangsangan di dunia ini, hanya sebagain kecil saja yang secara
actual merangsang pengamat.
Lanjutan…
•
Pada tahap 3 evaluasi organismic terjadi. Getaran saraf mengalir dari indra
perasa ke otak, menyebabkan perubahan tertentu pada tubuh – misalnya,
pada tegangan otot.
•
Pada 4 perasaan yang bangkit di 3 mulai diterjemahkan ke dalam bentuk kata
– kata. Proses ini terjadi sesuai dengan bahasa yang digunakan orang yang
bersangkutan.
•
Pada tahap 5, dari semua symbol linguistic yang mungkin, beberapa symbol
tertentu dipilih dan ditata menurut pola tertentu.
HAMBATAN DALAM INTERAKSI
BAHASA DAN VERBAL
Komunikasi dapat ‘macet’ atau menjumpai hambatan pada sembarang
titik dalam proses dari pengirim ke penerima.
Hambatan komunikasi dikenal juga dengan distorsi kognitif
Hambatan dapat muncul dalam komunikasi antarpribadi, kelompok kecil,
retorika, antarbudaya dan massa
MACAM HAMBATAN
•
Polarisasi
•
Orientasi Intensional
•
Kekacauan karena Menyimpulkan fakta
•
Potong Kompas
•
Kesemuan
•
Evaluasi Statis
•
Indiskriminasi
1. POLARISASI
•
Polarisasi adalah kecenderungan untuk melihat dunia dalam bentuk
lawan – kata dan menguraikannya dalam bentuk ekstrim (baik atau
buruk, positif atau negative, sehat atau sakit, pandai atau bodoh)
•
Padahal kenyataannya lebih banyak jumlah orang yang berada di
antara dua kutub polarisasi (kurva lonceng)
•
Untuk kemudahan memahami, cobalah pilih kata yang menggambarkan
antara panas & dingin, tinggi & rendah, jelek & cantik
CONTOH
•
BB Amira
: 120 kg
•
BB Wita
: 60 kg
•
BB Nisa
: 45 kg
•
Tinggi mereka adalah 165cm. Bagaimana akan menyebut mereka?
2. ORIENTASI
•
Orientasi Intensional mengacu pada kecenderungan untuk melihat
manusia, obyek dan kejadian sesuai dengan ciri yang melekat pada
mereka.
•
Orientasi Ekstensional adalah kecenderungan untuk terlebih dulu
memandang manusia, obyek dan kejadian dan baru setelah itu
memperhatikan cirinya (labelnya)
Lanjutan…
•
Memperbaiki Orientasi Intensional
Cara
mengatasi
orientasi
intensional
adalah
melakukan
ekstensionalisasi. Yakni dengan berusaha memandang manusia, obyek
dan kejadian di dunia berdasarkan mereka apa adanya. Jangan membuat
penilaian sebelum mengetahui lebih dekat.
Contoh
•
Bagaimana anda menggambarkan orang Padang?
•
Bagaimana anda menggambarkan orang Sunda?
•
Bagaimana anda menggambarkan orang Batak?
•
Bagaimana anda menggambarkan orang Bule?
•
Bagaimana anda menggambarkan orang Korea?
3. KEKACAUAN
•
Kekacauan karena menyimpulkan fakta secara keliru terjadi ketika
kita memperlakukan kesimpulan sebagai fakta
•
Kegiatan menyimpulkan ini dikenal dengan inferensial
•
Implikasi
pragmatis
adalah
tersebut
•
Contoh: Mempercayai gossip
akibat
dari
kegiatan
menyimpulkan
4. POTONG KOMPAS (BYPASSING)
•
Potong kompas terjadi jika pembicara dan pendengar saling salah
paham akan makna yang mereka maksudkan.
•
Ini dapat terjadi bila kata yang berbeda digunakan untuk makna yang
sama atau kata yang sama digunakan untuk makna yang berbeda.
Lanjutan…
•
Perhatikan dialog berikut:
Intan: Saya menginginkan hubungan yang langgeng. Saya tidak ingin ini hanya
berlangsung semalam (maksudnya: saya ingin kamu menjadi kekasih saya
satu-satunya dan saya ingin kamu hanya berkencan dengan saya seorang,
tidak dengan yang lain)
Dharma:
Saya
belum
siap
untuk
itu
(maksudnya:
marilah
kita
terus
berhubungan seperti ini, saya hanya berkencan dengan kamu dan kamu hanya
berkencan dengan saya)
Lanjutan…
•
Contoh lain, kata – kata yang sama namun makna berbeda:
Intan: Saya tidak begitu percaya pada agama (maksudnya: saya tidak
percaya pada Tuhan)
Dharma: Saya juga (maksudnya: saya tidak percaya pada agama, tetapi
tetap percaya pada Tuhan)
5. KESEMUAN (ALLNESS)
•
Kesemuan mengacu pada kecenderungan untuk menganggap bahwa
orang yang mengetahui hal tertentu pasti menguasai segalanya, atau
bahwa apa yang telah dikatakan pasti sudah seluruhnya.
•
Contoh: Enam orang buta dan gajah
6. EVALUASI STATIS
•
Evaluasi
statis
terjadi
bila
kita
mengabaikan
perubahan
dan
menganggap bahwa realitas merupakan hal yang statis
•
Evaluasi dilakukan hanya pada momen – momen tertentu di masa
lampau, sedangkan manusia terus berubah, maka evaluasi dalam
kondisi seperti itu tidaklah valid
•
Misal: mengenal orang sebelum menikah dan setelah menikah berbeda
7. INDISKRIMINASI
•
Indiskriminasi terjadi bila kita mengelompokkan hal-hal yang tidak
sama ke dalam satu kelompok dan menganggap karena mereka berada
dalam kelompok yang sama, mereka semuanya sama.
•
Contoh: melakukan stereotype
PRINSIP BAHASA
•
Dampak yang kita timbulkan atas diri orang lain dan sebaliknya
sebagian besar berasal dari pesan – pesan verbal yang kita terima.
•
Dalam menjaga komunikasi yang positif maka harus menjaga 6 turn off
atau hal – hal yang dapat menimbulkan dampak negatif
Enam TurnOff
1.
Pembicaraan Intern
2.
Pembicaraan Merendahkan
3.
Dusta
4.
Self-Talk dan Other-Talk
5.
Gosip
6.
Diskonfirmasi
1. PEMBICARAAN INTERN
•
Pembicaraan intern terjadi bila anggota – anggota suatu kelompok
tertentu berbincang – bincang mengenai masalah kelompok mereka
atau menggunakan bahasa kelompok mereka di tengah kehadiran
orang luar
•
Contoh: Seorang dokter berbicara tentang urusan kedokteran di
tengah – tengah masyarakat umum
2.PEMBICARAAN MERENDAHKAN
•
Pembicaraan
merendahkan
(downward
talk)
mengacu
pada
kecenderungan untuk merendahkan orang lain dan tidak memandang
mereka sebagai pihak yang setara
•
Contoh:
“Ini mungkin di luar kemampuanmu, tetapi cobalah memahaminya”
“Barangkali anda tidak menyadari, tetapi…”
Lanjutan…
•
Power Play (Unjuk kekuatan)
Adalah jenis khusus pembicaraan yang merendahkan, salah satu
bentuknya adalah menolak jawaban tidak, pria yang tidak menyerah
meskipun ditolak (atau sebaliknya), membuat orang lain berutang
(subtle expectation dalam dating)
Lanjutan…
•
Gobbledygook (pembicaraan yang berbelit – belit)
Bentuk pembicaraan yang merendahkan yang sedikit berbeda terjadi
bila orang menggunakan gobbledygook.
Ahli semantic J. Dan Rothwell (1982) menamainya penggunaan kata
yang berlebihan dan bertele – tele sehingga membenamkan pesan ke
dalam timbunan kata – kata
3. DUSTA
•
Dusta
menimbulkan
masalah
komunikasi
karena
mengurangi
kredibilitas, karena menciptakan ketidak-seimbangan psikologis, dan
karena dapat mengasingkan si pendusta dari masyarakat
•
Dua Hal alasan berdusta:
1.
Untuk mendapatkan imbalan tertentu
2.
Untuk menghindari hukuman
4. SELF-TALK DAN OTHER-TALK
•
Kedua hal tersebut jika dilakukan secara berlebihan, menimbulkan masalah
komunikasi karena mendistorsi situasi memberi-menerima yang normal
•
Self-Talk adalah kecenderungan untuk terus menerus berbicara tentang diri
sendiri, tentang pekerjaan mereka, dll.
•
Other – Talk adalah kecenderungan ingin mengetahui tentang orang lain
tanpa ada keinginan membuka diri, biasanya dimiliki orang introvert
5. GOSIP
•
Meskipun tidak terhindarkan, menimbulkan masalah bilamana ini
mengkhianati kepercayaan, tidak benar dan diketahui tidak benar, atau
digunakan untuk menyakiti orang lain
6. DISKONFIRMASI
•
Mengacu pada proses di mana kita mengabaikan keberadaan dan
komunikasi orang lain.
•
Konfirmasi mengacu pada proses di mana kita menerima, mendukung
dan mengakui pentingnya orang lain
•
Contoh: Misal A berbicara dan B tidak menganggapnya ada
SUB BAHASA DAN SUB KULTUR
•
Bahasa merupakan institusi sosial yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan
kultur dan sub kultur yang terus berubah
•
Subkultur adalah kultur dalam masyarakat yang lebih besar. Tiap – tiap
subkultur mengembangkan bahasanya sendiri – sendiri
•
Subbahasa
berfungsi
sebagai
sarana
untuk
memudahkan
komunikasi
subcultural, mengidentifikasi anggota subkultur, memastikan kerahasiaan
komunikasi, dan membuat orang luar terkesan dan bingung
TABU BAHASA
•
Tabu bahasa adalah perilaku verbal yang dilarang oleh masyarakat
•
Eufimisme adalah ungkapan – ungkapan yang digunakan untuk
menggantikan ungkapan – ungkapan tabu, eufimisme seringkali terlalu
sopan, contoh: kupu – kupu malam
•
Bahasa rasis, seksis dan heteroseksis berfungsi merendahkan dan
mengevaluasi secara negative berbagai kelompok sub kultur.
TUGAS KELOMPOK
•
Kerjakan tugas secara berkelompok
•
Buatlah ringkasan/resume Chapter 7 Emotions & Communication Hal
171 – 190 dalam bahasa indonesia dan dijilid rapi Mika warna Biru Tua
•
Buku Interpersonal Communication, Julia T. Wood
•
Dikumpulkan minggu depan di meja Bu Amida R. Dosen Ilkom
•
Mengumpulkan dan tandatangan absensi kehadiran di atas meja
QUIZ!
•
Ceritakan ke dalam bentuk tulisan pengalaman anda yang berkaitan
dengan salah satu hambatan komunikasi
•
Tulis nama dan NIM
Download