Oleh. Amida Yusriana KOMUNIKASI VERBAL Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis symbol yang menggunakan satu kata atau lebih Bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan dan maksud kita. Bahasa verbal menggunakan kata – kata yang merepresentasikan berbagai aspek realitas individual kita DEFINISI BAHASA • Bahasa dapat dibayangkan sebagai kode, atau system symbol, yang kita gunakan untuk membentuk pesan – pesan verbal kita. • Menurut Hockett (1977) Bahasa sebagai system produktif yang dapat dialih alihkan dan terdiri atas symbol – symbol yang cepat lenyap (rapidly fading), bermakna bebas (arbitrary), serta dipancarkan secara kultural. UNSUR – UNSUR BAHASA • Produktivitas Bahasa bersifat produktif, terbuka, kreatif. Artinya, pesan – pesan verbal kita merupakan gagasan – gagasan baru; setiap gagasan bersifat baru. • Pengalihan Karena kita mengenal pengalihan (displacement), kita dapat berbicara mengenai hal – hal yang jauh dari kita, baik dari segi tempat maupun waktu. Lanjutan… • Pelenyapan Cepat Suara bicara melenyap dengan cepat, suara – suara ini lenyap. Suara harus diterima segera setelah itu dikirimkan atau kita tidak akan pernah menerimanya. Secara relative, isyarat suara barangkali merupakan yang paling tidak permanen di antara semua media komunikasi, inilah yang dimaksud dengan pelenyapan cepat (rapid fading) Lanjutan… • Kebebasan Makna Isyarat bahasa mempunyai kebebasan makna (arbitrary), mereka tidak memiliki karakteristik atau sifat fisik dari benda atau hal yang mereka gambarkan. • Transmisi Budaya Bentuk bahasa manusia dipancarkan secara budaya atau tradisional (culturally transmited). Misal: seorang anak yang dibesarkan dalam lingkungan berbahasa inggris akan menguasai bahasa inggris sebagai bahasa ibu. IMPLIKASI BAHASA DALAM KOMUNIKASI • Kaidah Bahasa dan Produktivitas Produktivitas memungkinkan kita menciptakan kalimat – kalimat yang belum pernah kita ucapkan sebelumnya secara tak terbatas, tetapi kalimat ini harus mengikuti aturan atau kaidah bahasa agar dapat dimengerti orang lain. • Kemampuan Berdusta Pengalihan, bersama produktivitas, memungkinkan kita berdusta. Kita dapat berdusta karena kita dapat menciptakan pemikiran – pemikiran baru dan karena pemikiran – pemikiran baru ini tidak terbatas hanya pada apa yang ada dalam lingkungan di sekitar kita (pengalihan). Lanjutan… • Kemudahan Dimengerti dengan Cepat Karena cepat lenyap, pesan – pesan lisan kita harus cepat dimengerti; jika tidak, mereka akan hilang. Oleh karenanya, kejelasan merupakan elemen terpenting dalam komunikasi lisan. • Makna dan Kebebasan Makna Karena semua symbol linguistic bebas diberi makna, kita perlu mencari makna tidak saja pada kata – kata melainkan juga pada orang yang mengkomunikasikannya. Mengkonfimasi ulang makna akan sangat membantu dalam berkomunikasi BAHASA SEBAGAI SISTEM MAKNA • Makna Dilihat dari Sudut Pandang Proses Pemberian makna merupakan proses yang aktif. Makna diciptakan dengan kerjasama di antara sumber dan penerima, pembicara dan pendengar, penulis dan pembaca. Proses pemberian makna mengacu pada model komunikasi oleh Johnson MODEL KOMUNIKASI JOHNSON MODEL KOMUNIKASI JOHNSON • Proses actual dimulai pada 1. Ini menggambarkan terjadinya suatu peristiwa (event) –apa pun yang dapat dirasakan. Peristiwa ini merupakan stimulus. Pada tahap 2 pengamat dirangsang melalui satu atau lebih alat indra. • Bukaan pada 2 sengaja dibuat kecil untuk menegaskan bahwa dari semua rangsangan di dunia ini, hanya sebagain kecil saja yang secara actual merangsang pengamat. Lanjutan… • Pada tahap 3 evaluasi organismic terjadi. Getaran saraf mengalir dari indra perasa ke otak, menyebabkan perubahan tertentu pada tubuh – misalnya, pada tegangan otot. • Pada 4 perasaan yang bangkit di 3 mulai diterjemahkan ke dalam bentuk kata – kata. Proses ini terjadi sesuai dengan bahasa yang digunakan orang yang bersangkutan. • Pada tahap 5, dari semua symbol linguistic yang mungkin, beberapa symbol tertentu dipilih dan ditata menurut pola tertentu. HAMBATAN DALAM INTERAKSI BAHASA DAN VERBAL Komunikasi dapat ‘macet’ atau menjumpai hambatan pada sembarang titik dalam proses dari pengirim ke penerima. Hambatan komunikasi dikenal juga dengan distorsi kognitif Hambatan dapat muncul dalam komunikasi antarpribadi, kelompok kecil, retorika, antarbudaya dan massa MACAM HAMBATAN • Polarisasi • Orientasi Intensional • Kekacauan karena Menyimpulkan fakta • Potong Kompas • Kesemuan • Evaluasi Statis • Indiskriminasi 1. POLARISASI • Polarisasi adalah kecenderungan untuk melihat dunia dalam bentuk lawan – kata dan menguraikannya dalam bentuk ekstrim (baik atau buruk, positif atau negative, sehat atau sakit, pandai atau bodoh) • Padahal kenyataannya lebih banyak jumlah orang yang berada di antara dua kutub polarisasi (kurva lonceng) • Untuk kemudahan memahami, cobalah pilih kata yang menggambarkan antara panas & dingin, tinggi & rendah, jelek & cantik CONTOH • BB Amira : 120 kg • BB Wita : 60 kg • BB Nisa : 45 kg • Tinggi mereka adalah 165cm. Bagaimana akan menyebut mereka? 2. ORIENTASI • Orientasi Intensional mengacu pada kecenderungan untuk melihat manusia, obyek dan kejadian sesuai dengan ciri yang melekat pada mereka. • Orientasi Ekstensional adalah kecenderungan untuk terlebih dulu memandang manusia, obyek dan kejadian dan baru setelah itu memperhatikan cirinya (labelnya) Lanjutan… • Memperbaiki Orientasi Intensional Cara mengatasi orientasi intensional adalah melakukan ekstensionalisasi. Yakni dengan berusaha memandang manusia, obyek dan kejadian di dunia berdasarkan mereka apa adanya. Jangan membuat penilaian sebelum mengetahui lebih dekat. Contoh • Bagaimana anda menggambarkan orang Padang? • Bagaimana anda menggambarkan orang Sunda? • Bagaimana anda menggambarkan orang Batak? • Bagaimana anda menggambarkan orang Bule? • Bagaimana anda menggambarkan orang Korea? 3. KEKACAUAN • Kekacauan karena menyimpulkan fakta secara keliru terjadi ketika kita memperlakukan kesimpulan sebagai fakta • Kegiatan menyimpulkan ini dikenal dengan inferensial • Implikasi pragmatis adalah tersebut • Contoh: Mempercayai gossip akibat dari kegiatan menyimpulkan 4. POTONG KOMPAS (BYPASSING) • Potong kompas terjadi jika pembicara dan pendengar saling salah paham akan makna yang mereka maksudkan. • Ini dapat terjadi bila kata yang berbeda digunakan untuk makna yang sama atau kata yang sama digunakan untuk makna yang berbeda. Lanjutan… • Perhatikan dialog berikut: Intan: Saya menginginkan hubungan yang langgeng. Saya tidak ingin ini hanya berlangsung semalam (maksudnya: saya ingin kamu menjadi kekasih saya satu-satunya dan saya ingin kamu hanya berkencan dengan saya seorang, tidak dengan yang lain) Dharma: Saya belum siap untuk itu (maksudnya: marilah kita terus berhubungan seperti ini, saya hanya berkencan dengan kamu dan kamu hanya berkencan dengan saya) Lanjutan… • Contoh lain, kata – kata yang sama namun makna berbeda: Intan: Saya tidak begitu percaya pada agama (maksudnya: saya tidak percaya pada Tuhan) Dharma: Saya juga (maksudnya: saya tidak percaya pada agama, tetapi tetap percaya pada Tuhan) 5. KESEMUAN (ALLNESS) • Kesemuan mengacu pada kecenderungan untuk menganggap bahwa orang yang mengetahui hal tertentu pasti menguasai segalanya, atau bahwa apa yang telah dikatakan pasti sudah seluruhnya. • Contoh: Enam orang buta dan gajah 6. EVALUASI STATIS • Evaluasi statis terjadi bila kita mengabaikan perubahan dan menganggap bahwa realitas merupakan hal yang statis • Evaluasi dilakukan hanya pada momen – momen tertentu di masa lampau, sedangkan manusia terus berubah, maka evaluasi dalam kondisi seperti itu tidaklah valid • Misal: mengenal orang sebelum menikah dan setelah menikah berbeda 7. INDISKRIMINASI • Indiskriminasi terjadi bila kita mengelompokkan hal-hal yang tidak sama ke dalam satu kelompok dan menganggap karena mereka berada dalam kelompok yang sama, mereka semuanya sama. • Contoh: melakukan stereotype PRINSIP BAHASA • Dampak yang kita timbulkan atas diri orang lain dan sebaliknya sebagian besar berasal dari pesan – pesan verbal yang kita terima. • Dalam menjaga komunikasi yang positif maka harus menjaga 6 turn off atau hal – hal yang dapat menimbulkan dampak negatif Enam TurnOff 1. Pembicaraan Intern 2. Pembicaraan Merendahkan 3. Dusta 4. Self-Talk dan Other-Talk 5. Gosip 6. Diskonfirmasi 1. PEMBICARAAN INTERN • Pembicaraan intern terjadi bila anggota – anggota suatu kelompok tertentu berbincang – bincang mengenai masalah kelompok mereka atau menggunakan bahasa kelompok mereka di tengah kehadiran orang luar • Contoh: Seorang dokter berbicara tentang urusan kedokteran di tengah – tengah masyarakat umum 2.PEMBICARAAN MERENDAHKAN • Pembicaraan merendahkan (downward talk) mengacu pada kecenderungan untuk merendahkan orang lain dan tidak memandang mereka sebagai pihak yang setara • Contoh: “Ini mungkin di luar kemampuanmu, tetapi cobalah memahaminya” “Barangkali anda tidak menyadari, tetapi…” Lanjutan… • Power Play (Unjuk kekuatan) Adalah jenis khusus pembicaraan yang merendahkan, salah satu bentuknya adalah menolak jawaban tidak, pria yang tidak menyerah meskipun ditolak (atau sebaliknya), membuat orang lain berutang (subtle expectation dalam dating) Lanjutan… • Gobbledygook (pembicaraan yang berbelit – belit) Bentuk pembicaraan yang merendahkan yang sedikit berbeda terjadi bila orang menggunakan gobbledygook. Ahli semantic J. Dan Rothwell (1982) menamainya penggunaan kata yang berlebihan dan bertele – tele sehingga membenamkan pesan ke dalam timbunan kata – kata 3. DUSTA • Dusta menimbulkan masalah komunikasi karena mengurangi kredibilitas, karena menciptakan ketidak-seimbangan psikologis, dan karena dapat mengasingkan si pendusta dari masyarakat • Dua Hal alasan berdusta: 1. Untuk mendapatkan imbalan tertentu 2. Untuk menghindari hukuman 4. SELF-TALK DAN OTHER-TALK • Kedua hal tersebut jika dilakukan secara berlebihan, menimbulkan masalah komunikasi karena mendistorsi situasi memberi-menerima yang normal • Self-Talk adalah kecenderungan untuk terus menerus berbicara tentang diri sendiri, tentang pekerjaan mereka, dll. • Other – Talk adalah kecenderungan ingin mengetahui tentang orang lain tanpa ada keinginan membuka diri, biasanya dimiliki orang introvert 5. GOSIP • Meskipun tidak terhindarkan, menimbulkan masalah bilamana ini mengkhianati kepercayaan, tidak benar dan diketahui tidak benar, atau digunakan untuk menyakiti orang lain 6. DISKONFIRMASI • Mengacu pada proses di mana kita mengabaikan keberadaan dan komunikasi orang lain. • Konfirmasi mengacu pada proses di mana kita menerima, mendukung dan mengakui pentingnya orang lain • Contoh: Misal A berbicara dan B tidak menganggapnya ada SUB BAHASA DAN SUB KULTUR • Bahasa merupakan institusi sosial yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan kultur dan sub kultur yang terus berubah • Subkultur adalah kultur dalam masyarakat yang lebih besar. Tiap – tiap subkultur mengembangkan bahasanya sendiri – sendiri • Subbahasa berfungsi sebagai sarana untuk memudahkan komunikasi subcultural, mengidentifikasi anggota subkultur, memastikan kerahasiaan komunikasi, dan membuat orang luar terkesan dan bingung TABU BAHASA • Tabu bahasa adalah perilaku verbal yang dilarang oleh masyarakat • Eufimisme adalah ungkapan – ungkapan yang digunakan untuk menggantikan ungkapan – ungkapan tabu, eufimisme seringkali terlalu sopan, contoh: kupu – kupu malam • Bahasa rasis, seksis dan heteroseksis berfungsi merendahkan dan mengevaluasi secara negative berbagai kelompok sub kultur. TUGAS KELOMPOK • Kerjakan tugas secara berkelompok • Buatlah ringkasan/resume Chapter 7 Emotions & Communication Hal 171 – 190 dalam bahasa indonesia dan dijilid rapi Mika warna Biru Tua • Buku Interpersonal Communication, Julia T. Wood • Dikumpulkan minggu depan di meja Bu Amida R. Dosen Ilkom • Mengumpulkan dan tandatangan absensi kehadiran di atas meja QUIZ! • Ceritakan ke dalam bentuk tulisan pengalaman anda yang berkaitan dengan salah satu hambatan komunikasi • Tulis nama dan NIM