File

advertisement
Sanantha 1
Jennifer Sanantha
Elisabeth Pristiwi
Bahasa Indonesia
22 Februari 2013
Statement of Intent
Hak Asasi Manusia menjujung tinggi kerapatan keluarga dengan cara menetapkan
kewajiban negara untuk menjaga setiap keluarga dan menyatukan kembali yang terpecah
belah. (“The Right to Family”) Walau tertera demikian, pelanggaran HAM ini sering terjadi
pada zaman Khmer Merah. Banyak orang dibunuh di depan keluarganya sendiri. (Kalsnes)
Saat relokasi ke berbagai desa pun, banyak anggota keluarga yang dipisahkan secara paksa.
(Dina) Akibat dari ini, banyak keluarga yang terpecah belah. Ada beberapa keluarga yang
dapat bergabung kembali setelah genosida tersebut tetapi pada umumnya keluarga tidak
pernah bersatu kembali. (Carney)
Pada hari ini saya akan menampilkan sebuah monolog mengenai seorang laki-laki
Kamboja yang bernama Bun Yom. Ia berasal dari keluarga yang berkecukupan. Orangtuanya
bekerja sebagai pengekspor batu rubi. Bun Yom adalah anak kedua dari empat bersaudara. Ia
berada di antara satu kakak perempuan dan dua adik laki-laki. Bun Yom merupakan anak
yang cerdas. Ia disarankan oleh gurunya untuk loncat kelas pada umur 6. Walau demikian,
tidak lama setelah itu ia dipaksa keluar dari rumahnya. Pada usia 14 tahun, Bun Yom harus
mengalami penyiksaan fisik dan mental yang berat. Adiknya yang kecil pun masih seorang
bayi dan karena itu menjadi kerepotan saat itu. (Requa)
Pada zaman Khmer Merah, Bun Yom selalu melewati proses seleksi berkat saran
anak yang telah melewati proses seleksi sebelumnya. Anak tersebut menyarankan untuk
berbohong mengenai pekerjaan keluarganya. Bun Yom mendengarkan saran anak itu dan
mengaku bekerja dan berasal dari keluarga petani agar tidak dikira orang intelek oleh
Sanantha 2
pasukan Khmer Merah. Selama masa Khmer Merah, ia melihat teman-temannya dibunuh satu
per satu. Ia pun akhirnya dipaksa pisah dengan keluarganya. Bun Yom pertama berpisah
dengan orangtua dan kakak perempuannya, lalu terakhir dengan adik-adik laki-lakinya.
Setelah ditinggal seorang diri, Bun Yom pun dipekerjakan secara paksa di sawah. Setelah
lebih dari tiga tahun berada di kamp konsentrasi, ia bertemu dengan dua pejuang
kemerdekaan Kamboja yang membantunya keluar dari perkemahan bersama dua ratus orang
lainnya. Walau demikian, hanya lima orang yang berhasil sampai ke kamp pejuang
kemerdekaan, salah satunya termasuk Bun. Ia sangat bersyukur telah diselamatkan, maka
setelah sehat kembali ia ingin membalas budi dengan ikut menjadi pejuang kemerdekaan
Kamboja. Seiring waktu karena prestasinya yang sangat baik dalam menjadi pejuang, ia naik
pangkat dan menjadi pemimpin dari setidaknya tiga ratus orang. Walau demikian pada tahun
1983 ia mendapatkan surat dari Thailand yang merupakan sebuah surat dari ibunya. Ternyata
seluruh keluarganya berada di sebuah kamp pengungsi di Thailand. Ia sempat merasa
bimbang dengan keputusannya untuk meninggalkan pekerjaannya dan bertemu dengan
keluarganya atau tetap mempertahankan pekerjaannya tetapi harus menunggu untuk bertemu
dengan keluarganya. Pada akhirnya ia pun memilih untuk berhenti menjadi pejuang dan pergi
ke Thailand untuk menemui keluarganya.
Saya memilih cerita ini karena saya sendiri tidak pernah hidup jauh ataupun berpisah
dengan keluarga untuk waktu yang lama. Maka dari itu, pengembangan cerita ini dapat
menjadi sebuah tantangan baru buat saya. Selain itu, saya memilih cerita ini agar dapat
memberi sebuah gambaran kepada penonton semua tentang perpisahan dalam keluarga.
Dalam monolog nanti, saya akan berperan sebagai istri yang juga merupakan teman sekelas
Bun Yom dahulu. Istri Bun Yom bekerja sebagai sekretaris suaminya karena merasa akan
lebih baik bila ialah yang mengatur jadwal padat Bun Yom agar jadwal personal Bun Yom
pun tidak akan terlupakan. Monolog ini merupakan sebuah pidato dalam pemakaman Bun
Sanantha 3
Yom di Amerika karena semua pemakaman selalu memiliki rasa sepi dan hampa, sama
seperti apa yang dirasakan Bun Yom selama hidupnya. Saya memilih latar Amerika untuk
memperlihatkan sisi ironis bahwa walau Amerika dicap sebagai negara yang aman (Zenko),
Bun Yom masih dihantui oleh kekejaman yang Khmer Merah lakukan terhadap keluarga dan
dirinya. Gaya bahasa yang saya akan gunakan adalah bahasa formal untuk menunjukkan rasa
hormat terhadap yang telah meninggal. Monolog saya akan membawa atmosfer sedih dan
sunyi mengingat acaranya ada di sebuah pemakaman. Baju yang saya pilih adalah sebuah jas
formal dan celana berwarna hitam karena hitam melambangkan kesedihan dan jas
memperlihatkan rasa hormat yang menegaskan bahwa sang istri menghormati suaminya.
Monolog saya akan bercerita mengenai karakter Bun Yom yang pada awalnya adalah
seorang pria yang riang dan aktif tetapi setelah kehilangan keluarganya ia menjadi seseorang
yang tertutup dan pendiam. Ia menjadi seseorang yang selalu memikirkan dan merindukan
keluarganya. Bun Yom pada akhirnya menjadi seseorang yang merasa sangat kesepian di
dunia sampai ia pun memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Melalui
cerita yang saya angkat, saya berharap kesadaran dan simpati orang banyak mengenai
perpisahan dalam keluarga dapat meningkat karena hal itu dapat berdampak sangat buruk
terhadap setiap anggotanya terutama anak. Walau demikian monolog saya menegaskan
bahwa apa pun yang terjadi dalam hidup, sangatlah penting untuk berterima kasih atas apa
yang dimiliki sekarang dan bukan apa yang telah diambil pada masa lalu.
Sanantha 4
REFERENSI
Carney, Shane. “Cambodian Refugees and the Effects of Surviving Genocide.” Yahoo!
Voices. Yahoo! Inc., 5 April 2006. Web. 22 Feb. 2013.
Dina, Nuzulul. "Konflik Kamboja Rezim Pol Pot - Khmer Merah." Kompasiana.
KOMPAS.com, 2012. Web. 16 Jan. 2013.
Kalsnes, Lynette. “Exhibit gives voice to Cambodian genocide survivors now living in
Illinois.” Wbez.org. Chicago Public Media, 2011. Web. 22 Feb. 2013.
Requa, Kelly. "Cambodia Killing Fields Survivor Shares His Story." Andante Publishing.
Andante Publishing, 2013. Web. 17 Jan. 2013.
"The Right to Family." Hrea.org. HREA, 2007. Web. 16 Jan. 2013.
Zenko, Micah. “America is a Safe Place.” Crf. org. Council on Foreign Relations, 2012.
Web. 1 Feb. 2013.
a. Nilai SoI
a. A : 9
b. B : 9
c. C : 8
Download