APAKAH YESUS KRISTUS ITU PUTERA ALLAH?

advertisement
APAKAH YESUS
KRISTUS ITU
PUTERA ALLAH?
Bab 1
Apakah Yesus Kristus
Itu Putera Allah?
Pernahkah anda mendengar kisah tentang seseorang yang mau memulai
agama yang baru? Dia pergi kepada seorang guru yang tua dan minta nasehat
tentang bagaimana ia harus memulai. Guru itu meyakinkan orang itu bahwa dia
bisa menunjukkan jalannya. Pertama-tama, dia harus menulis syarat-syarat dari
agama yang hendak dia anut, lalu menyerahkannya kepada pengikut-pengikutnya.
“Apakah yang harus saya perbuat berikutnya?” orang itu bertanya.
Orang bijak itu berkata,”Sesudah itu engkau harus membiarkan dirimu
disalib, mati dan dikuburkan. Lalu pada hari ketiga engkau harus bangkit kembali
dan menyatakan diri kepada lima ratus orang.”
Tidak perlu dikatakan lagi, tidak ada seorang manusia yang mempunyaii kuasa
atas kematian. Namun Yesus Kristus betul-betul memiliki kuasa atas kematian
dan kejahatan karena Dia adalah Putera Allah. Dia datang ke bumi lebih dari 2000
tahun yang lalu dalam bentuk manusia dan hidup selama 33 tahun. Selama tiga
tahun terakhir, Dia memberitakan kasih dan kuasa Allah, menyembuhkan orang
sakit, memberkati mereka yang tertindas oleh kejahatan dan mengajar Kerajaan
Sorga-Nya yang akan datang. Dia tidak pernah mencoba untuk mendirikan bentuk
kerajaan apapun juga di Bumi, karena Kerajaan-Nya ada di dalam hati dan jiwa
manusia.
Allah menciptakan kita dalam gambar dan rupa-Nya, dan setelah Dia
menciptakan manusia di Taman Eden, Dia menghembuskan nafas kehidupan atau
roh ke dalam Adam dan Hawa. Ketika tubuh kita mati di bumi ini, jiwa dan roh
kita akan tetap ada, dan kita akan pergi untuk hidup di tempat lain – yaitu di
Kerajaan Allah yang sedang Dia persiapkan untuk kita, atau kerajaan Setan, si
jahat, yang ingin menyesatkan manusia dan memisahkan mereka dari Allah.
Kalau kita menerima Yesus Kristus, Putera Allah, sebagai pemerintah atas
jiwa kita di bumi ini, maka kita akan melihat Kerajaan-Nya pada saat kita mati.
2
Kita akan hidup bersama dengan Dia selamanya. Untuk maksud inilah Kristus
telah datang untuk menebus kita. Dia telah membayar hukuman dosa kita dengan
nyawa-Nya sendiri supaya kita memperoleh hidup yang kekal.
Ada juga terdapat kerajaan lain yang disebut neraka – yang adalah milik roh
jahat, Setan. Dulu, ia telah menipu manusia dan menyebabkan mereka tidak taat
dan menolak Allah. Karena Allah itu adil dan baik, Ia tidak bisa membiarkan
dosa apapun atau ketidaktaatan masuk ke dalam Hadirat-Nya. Sebagai akibatnya,
hukuman untuk dosa adalah terpisah total dari Allah untuk selamanya.
“Karena semua orang telah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.”
(Roma 3:23). Karenanya, tidak seorangpun yang pernah berbuat dosa dapat
masuk ke dalam Kerajaan Allah, sebaliknya manusia seharusnya tinggal dengan
Setan untuk selama-lamanya, yang memang membenci manusia dan yang selalu
berusaha membuat manusia berduka dan susah.
Meskipun demikian, Allah begitu mengasihi dunia ini sehingga dikaruniakanNya putera-Nya yang tunggal untuk mati, supaya barangsiapa yang percaya dan
menerima Dia ke dalam hatinya tidak akan terpisah lagi dengan Allah, tetapi akan
memperoleh hidup bersama dengan Dia selama-lamanya. Walaupun manusia
telah gagal dalam hubungan persahabatannya dengan Allah, Kristus telah datang
dan menebus kita.
Selama tiga tahun Kristus menyembuhkan yang lumpuh, buta, tuli,
mentahirkan orang kusta dan lebih dari semuanya, mentahirkan roh manusia
dari segala dosa dan kejahatan. Lalu pemimpin agamawi bangsa itu menyalibkan
Yesus hingga mati di kayu salib karena mereka cemburu akan begitu banyak
orang yang mengasihi Yesus dan mengikuti Dia.
Dengan tanpa disadari mereka telah melaksanakan rencana Allah yang
besar untuk memperbaiki hubungan manusia yang terhilang dengan Allah. Dia
membiarkan Putera-Nya dihukum mati untuk seluruh umat manusia.
Dengan misi-Nya yang telah disempurnakan, Dia bangkit dari kematian, dan
menyatakan diri kepada murid-murid-Nya dan kepada beberapa ratus orang lain
yang menyaksikan bahwa mereka melihat dan berbicara dengan Dia. Kemudian,
sementara Dia bercakap-cakap dengan beberapa pengikut-Nya, Ia naik ke Sorga
dan menghilang di awan-awan. Ia pergi ke Kerajaan-Nya di sorga menantikan
anda dan semua umat manusia yang menerima Kristus, Penebus manusia.
Siapa saja yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhannya akan luput dari
kerajaan Setan dan akan menerima kehidupan kekal yang penuh kemuliaan
dengan Allah, yang telah dibayar oleh Kristus ketika Ia disalib.
Alkitab yang ditulis oleh hamba-hamba Tuhan yang saleh, menyampaikan
kisah tentang Yesus Kristus, Putera Allah, dan misi-Nya di bumi. Kita akan
menggunakan ayat-ayat yang dikutip dari 66 buku yang terdapat dalam Alkitab
untuk menolong kita dalam memahami keilahian Kristus.
3
Bukti 1 – Yesus Menyatakan Diri Bahwa
Dia Adalah Anak Allah
“…masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang
telah diuntus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah
berkata: Aku anak Allah”? (Yohanes 10:36).
Melalui ayat ini kita menemukan bahwa Kristus sendiri menyatakan diri-Nya
bahwa Ia adalah Anak Allah. Ada yang menyatakan bahwa Yesus adalah orang
baik, tetapi mereka tidak percaya bahwa Dia itu Ilahi. Namun, seandainya Yesus
berdusta ketika Ia berkata, “Akulah Anak Allah,” tentunya Dia tidak memenuhi
syarat sebagai orang baik. Mungkin saja Dia pendusta atau seseorang yang sesat.
Perhatikan hal yang lainnya yang dinyatakan oleh Yesus. Dia berkata bahwa
Dia hidup sebelum Abraham, yang adalah bapa dari bangsa Ibrani dan Arab.
“Aku berkata kepadamu sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.”
(Yohanes 8:58).
Ia ada bersama-sama dengan Allah sebelum Ia datang ke bumi. “Bagaimana
kelak jadinya apabila kamu memandang Anak manusia naik ke tempat asalanya?”
(Yohanes 6:62).
Allah telah memberikan Putera-Nya kuasa untuk memberikan kepada
manusia kehidupan kekal bersama Allah. Tepat sebelum Kristus mati disalib, Dia
berdoa.
“Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata: ’Bapa,
telah tiba saatnya, permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan
Engkau. Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala
yang hidup, demikian pula Ia memberikan hidup yang kekal kepada semua yang
telah Engkau berikan kepada-Nya.’” (Yohanes 17:1-2).
Bukti 2 – Kristus Muncul Dari Keadaan
Yang Tidak Dikenal
Dalam seluruh sejarah atau dalam proses alam tidak satupun yang bisa
sebanding dengan Yesus, yang sepenuhnya muncul dari keadaan yang tidak
dikenal. Dialah tokoh yang paling sempurna sepanjang zaman yang tidak ada
bandingannya – Yang tak terukur jauh lebih tinggi melampaui seluruh manusia
bahkan tidak ada yang bisa menandingi-Nya.
Selama hampir tigapuluh tahun Yesus dibesarkan di Nazareth, Israel,
tidak ada bukti yang menonjol bahwa ada seseorang yang luar biasa tinggal
di sana. Komentar orang-orang yang tinggal di desa itu dan yang mengenalNya memperlihatkan kekaguman mereka atas kuasa yang ditampilkan dalam
pelayanan-Nya. Kita bisa melihat hal ini dalam ayat-ayat berikut ini:
4
“Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah Ibadah dan jemaat yang besar
takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: dari mana diperoleh-Nya
semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizatmujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah
Ia ini tukang kayu Anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan
bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita? Lallu mereka
kecewa dan menolak Dia.” (Markus 6:2-3).
Dengan kata lain, walaupun saudara-saudaranya tinggal dalam satu
rumah dengan Yesus selama 30 tahun, mereka rupanya tidak melihat suatu
keistimewaan dalam Dia. Bagi mereka dan seluruh tetangganya, Yesus mungkin
sedikit di atas rata-rata, tetapi hanya segitu saja. Yesus berkerja sebagai seorang
tukang kayu yang sederhana di desa itu yang tidak banyak menarik perhatian.
Langganan-langganannya adalah kenalan-kenalan dan petani-petani dari daerah
sekelilingnya. Ia menerima upah yang sedikit, cukup untuk memenuhi kebutuhan
dasar keluarganya dan tidak lebih dari itu.
Walaupun demikian dalam jangka waktu tiga tahun, dampak dari pelayananNya telah menjadikan Dia harapan dalam kehidupan yang sekarang dan juga yang
akan datang bagi jutaan orang yang telah menerima Dia dalam hidup mereka.
Perkataan-perkataan-Nya dengan hati-hati dikumpulkan dan dituangkan dalam
tulisan untuk disimpan sebagai Perkataan dari seseorang yang lebih dari manusia
biasa. Sekalipun dibenci oleh musuh-musuh-Nya, Dia menarik hati banyak
orang di sepanjang abad, sehingga banyak orang menganggapnya sebagai suatu
kehormatan yang tertinggi untuk mati bagi Dia.
Bukti 3 – Dia Berbicara Dengan Kuasa Sebagaimana “Tidak
Seorangpun Dapat Berbicara Demikian”
Hal pertama yang mengesankan orang mengenai Kristus adalah kuasa yang
menyertai saat Dia berbicara. Walaupun ada kelembutan yang mengagumkan
dalam suara-Nya, tetapi juga ada suatu ketegasan yang unik tentang kata-kataNya yang menembus setiap hati dan nurani manusia. Ketika orang mendengar
kotbah-Nya yang terkenal, yang Dia sampaikan di atas bukit, mereka tidak
hanya terpukau dengan kata-kata mulia yang sederhana, tetapi juga dengan kuasa
dalam perkataan-Nya. “Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah
orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya” (Matius 7:28). Selanjutnya setelah
kotbah atas bukit, ketika Yesus langsung datang ke Kapernaum dan berbicara
pada hari Sabat, Alkitab mencatat,”Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya,
sebab perkataan-Nya penuh kuasa.” (Lukas 4:32).
Para prajurit, sekalipun menjadi keras karena pekerjaan mereka, dipengaruhi
oleh kehadiran-Nya sama halnya dengan orang-orang lainnya. Ketika para
pemimpin agama dan kepala-kepala Imam mendengar tentang keributan
yang ditimbulkan oleh pelayanan-Nya, mereka mengirim para prajurit untuk
5
menangkap Dia. Para prajurit itu kembali tanpa Dia dengan berkata,”Belum
pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!” (Yohanes 7:46). Ketika para
serdadu itu datang untuk menahan Yesus setelah Yudas mengkhianati Dia dengan
sebuah ciuman, Ia berkata kepada para prajurit itu,”Akulah Dia,” kemudian,
“mundurlah mereka dan jatuh ke tanah.” (Yohanes 18:6). Ketika kepala prajurit
yang ditugaskan bertanggung jawab atas penyaliban ini menyaksikan kematian
sosok yang mulia ini tergantung di kayu salib, dia hanya bisa berkata,”Sungguh,
Ia ini adalah Anak Allah.” (Matius 27:54).
Bukti 4 – Kristus Mengetahui Isi Hati Orang Yang Berdosa
Dan Tetap Mengaruniakan Pengampunan Kepadanya
“Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena
Ia mengenal mereka semua, dan karena tidak perlu seorangpun memberi kesaksian
kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.”
(Yohanes 2:24-25).
Orang-orang berdosa senang berada dekat dengan Kristus, bukan karena
mereka merasa senang terhadap dosa-dosa mereka, sebab memang hadirat-Nya
meskipun menemplak, membuat mereka sadar akan dosa-dosa dan kegagalan
mereka. Tetapi bagaimanapun juga, di dalam Dia, mereka melihat penyembuhan
untuk kelemahan mereka. Mereka melihat dalam Dia ada kelepasan. Injil Yohanes
berbicara tentang seorang perempuan yang berjumpa dengan Yesus sementara ia
menimba air dari sebuah sumur. Ketika dia sadar bahwa ada sesuatu yang berbeda
dengan Kristus, dia mulai mengajukan sejumlah pertanyaan. Kristus hanya
perlu mengucapkan beberapa kata saja ketika akhirnya wanita itu merasa bahwa
seluruh isi jiwanya terbongkar. Kristus ternyata tahu segala-galanya tentang
dirinya, sekalipun dia belum pernah berjumpa dengan Yesus sebelumnya. Yesus
berkata kepadanya,” sebab engkau mempunyai lima suami dan yang ada sekarang
padamu, bukanlah suamimu.” (Yohanes 4:18). Namun, kemurnian Kristus, yang
bertolak belakang dengan dosanya sendiri, tidak membuat perempuan ini putus
asa. Demikian baik dan penuh belas kasihan suara Yesus sehingga ia merasa masih
ada harapan dan pengampunan di dalam Pribadi yang telah menaruh perhatian
pada dosa di masa lalunya. Kesaksian perempuan ini kepada seluruh tetangganya
membawa suatu keinsafan yang luar biasa sehingga mereka juga datang dan
percaya “bahwa sungguh inilah Kristus, sang Juruselamat dunia” (Yohanes 4:42).
Setiap perbuatan dan pikiran jahat manusia terbuka di hadapan Allah yang
Maha Kuasa. Sebagaimana firman berkata,”Dan tidak ada suatu makhlukpun
yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka
di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan
jawab.” (Ibrani 4:13). Suatu hari ini manusia harus berdiri di hadapan Dia dan
memberi pertanggung jawaban atas setiap perbuatan merereka. Tetapi jika kita
6
telah mengakui dosa-dosa kita, dosa itu tidak akan diingat sebagai pelanggaran
kita lagi (1Yohanes 1:9, Yeremia 31:34). Kristus telah membayar hukuman dosa
dengan darah-Nya yang tertumpah di kayu salib. Hari ini Dialah Juruselamat kita;
tetapi di hari terakhir, Dia akan menjadi Hakim kita.
Bukti 5 – Kristus Adalah Satu-Satunya Orang
Yang Tidak Berdosa
Lebih dari dampak mujizat-mujizat-Nya, Kristus telah memberi kesan yang
mendalam bagi manusia dengan keadaan-Nya yang tanpa dosa. Musuh-musuhNya cemburu karena kemampuan-Nya untuk mengadakan mujizat dan membuat
orang mengasihi dan mengikuti Dia, sehingga mereka ingin menuduh Dia telah
berbuat sejumlah kesalahan. Namun, yang bisa mereka tuduhkan kepada-Nya
adalah hanya berbuat baik pada hari perhentian mereka – hari Sabat – atau makan
bersama dengan orang berdosa. Kristus menjawab:”Bukan orang sehat yang
memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman
ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena
Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
(Matius 9:12-13). Kristus telah datang untuk menolong bahkan orang yang
paling jahat sekalipun. Kristus menjalani hidup yang tanpa dosa, hal yang sangat
mengagumkan bagi kita makhluk yang yang telah mengalami kejatuhan. Bahkan
bagian terbaik di dalam diri kita, tanpa kuasa penebusan Kristus, akan mendapati
kecendurang yang jahat yang berusaha mengontrol dan menguasai kita.
Rasul Paulus yang hebat, yang dipakai Allah menulis sebagaian besar
Perjanjian Baru dan ia merupakan salah seorang yang pertama-tama memberitakan
kabar baik tentang Kristus berkata:
“Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat,
melainkan apa yang tidak aku kehendaki yaitu yang jahat, yang aku perbuat.
Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang
memperbuatnya tetapi dosa yang diam di dalam aku. Demikianlah aku dapati
hukum ini jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada
padaku.” (Roma 7:19-21).
Sebagai keturunan, kita semua telah tidak taat dan oleh sebab itu kita telah
berdosa. Jadi untuk menemukan manusia yang sempurna dan tanpa dosa berarti
kita harus mencari seseorang yang bukan berasal dari keturunan manusia.
Bukti 6 – Kristus Melakukan Mujizat Yang Belum Pernah
Dilakukan Oleh Manusia
“Dari dahulu sampai sekarang tidak pernah terdengar, bahwa ada orang yang
memelekkan mata orang yang lahir buta. Jikalau orang itu tidak datang dari Allah,
7
Ia tidak dapat berbuat apa-apa.” (Yohanes 9:33-34)
Orang yang telah disembuhkan itu lahir dalam keadaan buta. Musuhmusuh Kristus berusaha meremehkan mujizat itu dengan mengatakan bahwa
Dia adalah orang berdosa. Orang itu menjawab dengan logika yang tidak dapat
dibantah dengan berkata,”Apakah orang itu orang berdosa, aku tidak tahu; tetapi
satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat.”
(Yohanes 9:25). Kristus membuktikan bahwa Dia unik dengan kuasa-Nya untuk
mengadakan mujizat, bahkan dengan memberi penglihatan kepada orang buta.
Sebuah “mujizat” adalah bahasa universal yang dikenal oleh semua orang.
Ketika mujizat yang asli terjadi, kebanyakan orang akan percaya. Seperti
yang Yesus katakan,”…kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan
pekerjaan-pekerjaan, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa
di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.” (Yohanes 10:38)
Beberapa tahun yang lalu, seorang hamba Tuhan berdiri di hadapan hadirin
yang besar. Orang-orang di tempat itu telah diajar bahwa Yesus hanyalah manusia
biasa, dan Dia telah mati dikubur. Penginjil itu berdiri di hadapan orang banyak
dan berkata,”Anda semua telah diajar bahwa Yesus Kristus sudah mati, dan Ia
hanya seorang manusia. Tetapi jika Kristus datang dalam Roh dan menyembuhkan
orang sakit, apakah kalian percaya bahwa Ia hidup?” Maka hadirin mengakui
bahwa itu adalah suatu test yang adil.
Hamba Tuhan itu mulai berdoa bagi orang sakit. Satu demi satu disembuhkan.
Yang buta bisa melihat, yang lumpuh berjalan. Ketika orang menyaksikan
semuanya ini, mereka mulai berteriak,”Yesus hidup! Yesus hidup! Dia
menyembuhkan penyakit kita.”
Demikianlah mujizat-mujizat besar yang terjadi pada hari-hari ini, melalui
kuasa nama Yesus inilah terletak semua bukti yang diperlukan oleh siapa saja
yang perlu diyakinkan bahwa Dia hidup hari ini – bahwa Dialah Putera Allah
yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa di Surga.
Bukti 7 – Yesus Meramalkan Keruntuhan Tiga Kota:
Kapernaum, Korazim Dan Betsaida.
“Celakalah engkau Korazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di
Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah
kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu:
Pada hari penghakiman tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada
tanggunganmu. Dan engau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai
ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena
jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu,
kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Tetapi Aku berkata kepadamu:
Pada hari penghakiman tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada
tanggunganmu.” (Matius 11:21-24).
8
Pada awal mula pelayanan Yesus, Ia menjadikan kota Kapernaeum, Israel,
rumah-Nya. Kapernaum, dengan Betsaida dan Korazim, menikmati beberapa
keuntungan yang tidak dimiliki oleh kota-kota lainnya. Putera Allah dari surga
tinggal di tengah-tengah mereka. Untuk beberapa waktu lamanya, orang-orang
mendengarkan perkataan-perkataan-Nya, melihat mujizat-Nya dan bersukacita.
(Lukas 8:40). Namun, kota-kota ini terletak di sebelah utara Galilea, yang
merupakan persimpangan jalan yang dilalui oleh perdagangan besar dunia.
Banyak di antara penghuninya tenggelam dalam menikmati kemakmuran yang
sedang berkembang, dan perhatian mereka tertuju untuk menumpuk kekayaan
materi. Akibatnya tidak ada pertobatan yang mendalam yang terjadi dalam hidup
mereka. Inilah keadaannya, sekalipun mereka telah menyaksikan jenis mujizat
yang seharusnya bisa menyebabkan Sodom dan Gomorah bertobat, dua kota yang
dibinasakan karena kejahatan mereka. Yesus dengan sedih memberi peringatan
bahaya yang mengancam kota itu. Tetap saja mereka tidak mau mendengarkan.
Apakah yang terjadi dnegan Kapernaum, Betsaida dan Korazim? Pada masa
pemberontakan bangsa Yahudi tahun 65 sM, Kaisar Titus, membawa Pasukan
Legiun ke lima dan ke sepuluh dari pasukan tentara Romawi. Orang-orang Roma
memulai penyerangan yang sistematik terhadap bangsa itu. Satu demi satu kotakota di Galilea jatuh, termasuk kota-kota yang telah diramalkan oleh Yesus –
Kapernaum, Betsaida dan Korazim. Banyak penduduknya yang terbunuh dalam
pertempuran, dan mereka yang masih hidup dijual dalam perbudakan. Tidak
diragukan lagi, jika saja sejumlah orang yang hidup pada zaman ketika Kristus
berkotbah di tepi pantai Galilea masih hidup dan dapat mengingat kata-kataNya, mereka pastinya dapat mengingat mujizat-mujizat dan undangan-Nya untuk
bertobat. Mereka pasti juga mengingat Firman-Nya yang memberi peringatan
kepada semua yang tidak mau bertobat. Kemakmuran dan kebanggaan hidup
Kapernaum, yang telah mengakibatkan kejatuhannya, telah sirna selamanya.
Ironisnya, sebuah gempa bumi terjadi kemudian dan meluluh-lantakkan sisa
semua bangunan yang masih berdiri.
Hari ini, hanya tinggal satu kota, Tiberias, yang masih berdiri di daerah Laut
Galilea, dan ini bukan salah satu dari tiga kota yang disebutkan di atas. Selama
berabad-abad, Kapernaum, Betsaida dan Korazim sudah tidak ada lagi. Yesus
berkata,”Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.”
(Lukas 21:33). Firman-Nya digenapi bahkan kata demi kata.
Bukti 8 – Yesus Meramalkan Jatuhnya Yerusalem
Yang Akan Terjadi Dalam Satu Generasi
Yesus berdiri di bukit Zaitun dan memandang kota Yerusalem, Israel. Orangorang telah menolak Dia sebagai Tuhan. Dia mengerti apa artinya hal ini, dan Dia
meratapi kota Yerusalem karena mereka tidak mengetahui waktu lawatan Tuhan
atas mereka (Lukas 19:41-44):
9
“Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya, kataNya: ‘Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juuga engkau mengerti apa yang
perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu
sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau dengan
kubu lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala jurusan dan
mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan pada
tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batu pun tinggal terletak di atas
batu yang lain karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat
engkau.’”
Yesus telah melihat dari jauh bahwa angkatan sebelum ini akan berlalu (Lukas
21:32); bahwa musuh akan datang dan mengepung kota dan menghancurkannya.
Apa yang terjadi? Orang-orang Yahudi, tidak mempedulikan peringatan ini,
tetap melanjutkan penganiayaan terhadap pengikut-pengikut Kristus, banyak yang
dibunuh dan lainnya dipenjara. Kemudian pada tahun 65 sM drama yang sudah
ditetapkan mulai terjadi. Dengan semakin berani, semakin banyak oknum radikal
berusaha melepaskan diri dari kuk yang dibebankan oleh penguasa Romawi atas
mereka. Roh pemberontakan merebak ke seluruh negeri. Orang-orang Yahudi
pada awalnya mengalami sukses dan terdorong untuk percaya bahwa mereka bisa
menang melawan kejayaan Romawi.
Kemudian datanglah pasukan Legion yang terlatih dari Titus dan
menerobos tembok-tembok Yerusalem, membinasakan kota itu setelah cukup
lama mengepungnya. Hal ini tepat terjadi empat puluh tahun setelah Kristus
meramalkan tentang kehancurannya. Dan memang demikian kenyataannya,
hanya satu angkatan berikutnya.
Bukti 9 – Kristus Meramalkan Tersebarnya
Orang-Orang Yahudi
Setelah meramalkan pengepungan Yerusalem dan malapetaka besar yang
akan mengambil alih kota itu, Yesus memperingatkan apa yang akan terjadi
kepada orang-orang Yahudi karena mereka telah menolak Kristus. Sekarang para
pengikutnya harus pergi ke seluruh dunia untuk memperkenalkan semua orang
kepada Kristus. (Di kemudian hari Kristus akan kembali kepada orang-orang
Yahudi setelah bangsa lain atau bangsa-bangsa kafir telah diberi kesempatan
untuk menerima Kristus).
“Dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke
segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak
mengenal Allah sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu (Lukas 21:24)
Hal ini tepat terjadi. Karena telah menolak Tuhan, orang Yahudi telah menyianyiakan perlindungan Ilahi yang sebenarnya Allah sediakan bagi mereka. Setelah
kejatuhan Yerusalem, orang-orang yang masih hidup digiring sepeti binatang dan
berbaris ke pasar budak. Pasar itu begitu sesak dengan budak-budak sehingga
10
penangkap mereka harus menjual mereka dengan harga yang sangat rendah.
Banyak yang meninggal di tengah jalan oleh karena tindakan yang tidak berperi
kemanusiaan yang mereka terima.
Dari pasar budak inilah orang-orang Yahudi tersebar ke seluruh bangsabangsa di dunia. Semuanya ini terjadi di dalam apa yang disebut sebagai Zaman
Bangsa-Bangsa Kafir. Yerusalem dimusnahkan oleh orang-orang Kafir, atau
orang-orang yang bukan Yahudi. Setelah cukup lama, akhirnya orang-orang
Yahudi telah kembali ke negerinya dan ini merupakan bukti nyata bahwa waktu
kedatangan Kristus kembali ke bumi sudah dekat. Alkitab berkata bahwa salah
satu tanda dari kedatangan Kristus sudah dekat adalah ketika orang-orang Yahudi
mulai kembali ke negeri mereka.
“Beginilah Firman Tuhan Allah: Pada hari Aku mentahirkan kamu dari
segala kesalahanmu, Aku akan membuat kota-kota didiami lagi dan reruntuhanreruntuhan akan dibangun kembali. Tanah yang sudah lama tinggal tandus akan
dikerjakan kembali, supaya jangan lagi tetap tandus di hadapan semua orang yang
lintas dari padamu. Sebaliknya mereka akan berkata: Tanah ini yang sudah lama
tinggal tandus menjadi seperti taman Eden dan kota-kota yang sudah runtuh,
sunyi, sepi dan musnah sekarang didiami dan mejadi kubu (Yehezkiel 36:33-35).
Bukti 10 – Kristus Memberi Hidup-Nya Sendiri Untuk
Mendirikan Kerajaan-Nya.
Lembaran-lembaran sejarah ditandai dengan orang-orang yang termasyhur
yang kejeniusannya didedikasikan untuk pembangunan kekaisaran yang
megah. Aleksander Agung dan tentaranya bergerak melintasi dunia dengan
semangat menaklukan. Dalam beberapa pertempuran, di mana dia menunjukkan
kemahirannya sebagai seorang jenderal, ia mendirikan sebuah kekaisaran dari
Makedonia sampai ke Sungi Indus. Saat sebelum kematiannya, dikatakan bahwa
Aleksander menangis karena tidak ada lagi dunia yang tersisa untuk ditaklukan.
Kaisar menaklukan Gaul dan menjadi bapa dari kekaisaran Romawi, dan
dalam sejumlah serangan kilat, menundukkan seluruh wilayah Eropa sampai ke
sungai Rhine. Menyeberangi Rubicon melawan perintah, ia memasuki Roma dan
menjadi penguasanya.
Semua orang-orang ini ingin membangun kekaisaran mereka dengan
menumpahkan darah orang lain. Kristus juga, telah datang untuk mendirikan
sebuah Kerajaan – yang unversal dan kekal – bukan dengan penumpahan darah
orang lain, tetapi dengan memberikan kehidupan-Nya sendiri. Kerajaan Kristus
bukanlah berasal dari zaman ini, pengecualiannya adalah Kerajaan itu ada di dalam
hati setiap umat-Nya. Sebelum Dia disalibkan, Yesus Kristus berkata kepada
Pilatus, gubernur waktu itu, “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini, jika Kerajaan-Ku
dari dunia ini pasti hamba-hamba-Ku telah melawan.” (Yohanes 18:36). Ketika
Petrus, salah satu murid-Nya, ingin mencegah tentara yang mau menangkap
11
Yesus, Ia berkata,”Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab
barangsiapa menggunakan pedang akan binasa oleh pedang.” (Matius 26:52).
Kristus sangat unik di dalam mentahbiskan Kerajaan-Nya sendiri, bukan
dengan menumpahkan darah oran lain, tetapi dengan memberikan darah-Nya
sendiri.
Bukti 11 – Alkitab Meramalkan Semua Peristiwa Besar
Yang Berhubungan Dengan Pencobaan, Kematian Dan
Kebangkitan Kristus.
Perjanjian Lama ditulis oleh Allah melalui nabi-nabi yang hidup 500 sampai
1500 tahun sebelum Kristus lahir. Mereka menubuatkan kedatangan-Nya ke
Bumi dan tentang kejadian-kejadian dalam kehidupan-Nya, sekalipun Kristus
belum dilahirkan selama beberapa abad.
Perjanjian Baru, yang juga diilhami oleh Allah dan ditulis oleh pengikutpengikut Kristus yang saleh, berulang-ulang kali menunjukkan tentang bagaimana
kehidupan-Nya telah menggenapi nubuatan-nubuatan ini.
Bandingkanlah nubuatan dalam Perjanjian Lama dengan penggenapannya
yang dicatat dalam Perjanjian Baru.
1. Mesis akan ditolak (Yesaya 53:3; Yohanes 1:11).
2. Ia akan dikhianati oleh salah seorang pengikut dan sahabat karib-Nya (Mazmur 41:9; Markus 14:10).
3. Ia akan dijual dengan 30 keping perak (Zakharia 11:12; Matius 26:15).
4. Ia diam dihadapan penuduh-penuduh-Nya (Yesaya 53:7; Matius 26:62,63)
5. Ia akan disesah dan diludahi (Yesaya 50:6; Markus 14:65)
6. Ia akna membawa kesembuhan bagi banyak orang (Yesaya 53:4-5; Matius 8:14-17).
7. Ia akan diolok-olok dan dicela (Mazmur 22:6-8; Matius 27:39-40)
8. Ia harus menderita dengan orang durhaka dan berdoa bagi musuh-musuh-Nya (Yesaya 53:12; Matius 27:38; Lukas 23:34)
9. Tangan dan kaki-Nya akan dipaku (Mazmur 22:16; Yohanes 20:27)
10. Ia akan diberi minum empedu dan cuka (Mazmur 69:22; Yohanes 19:29)
11. Lambung-Nya akan ditusuk (Zakharia 12:10; Yohanes 19:34)
12. Mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya (Mazmur 22:19; Markus 15:24)
13. Ia akan dikuburkan oleh orang kaya (Yesaya 53:9;Matius 27:57-60)
14. Ia akan menjadi korban karena dosa (Yesaya 53:5,8,10,12; Yohanes 1:29)
15. Ia akan bangkit dari kematian (Mazmur 16:10; Matius 28:9)
16. Ia akan terangkat duduk di sebelah kanan Allah (Mazmur 68:18; Lukas 24:50,51)
17. Ia akan datang kembali (Daniel 7:13-14; Matius 24:30)
Siapa yang bisa melihat semua nubuatan yang didokumentasikan dan
12
terperinci dan penggenapannya yang mengagumkan dan tidak terdorong untuk
berkata seperti kepala tentara waktu itu,”Sungguh orang ini adalah Putera Allah!”
(Matius 27:54)
Bukti 12 – Ia Membuktikan Bahwa Ia Adalah Kristus
Dengan Kuasa-Nya Atas Kematian
Banyak orang-orang hebat telah hidup dan mereka telah menorehkan tanda
di dunia; tetapi mereka semua telah mati, dan tulang-tulang mereka masih
tergeletak dalam kuburan mereka. Pergilah ke musium Invalides di Paris, dan
anda akan melihat makam Napoleon yang disegel. Tubuhnya masih ada di sana.
Di Westminster Abbey di London, orang bisa melihat kuburan megah yang
menampung tubuh dari negarawan dan raja-raja besar Inggris. Semua tulang-tulang
mereka ada di sana, hancur dalam debu. Di Gunung Vernon tempat peristirahatan
terakhir dari George Washington, yang disebut sebagai “Bapak dari Aamerika
Serikat”. Tubuhnya masih terbaring di kubur. Satu demi satu orang-orang hebat
di dunia, dan juga yang tidak menonjol, telah terbaring di tempat peristirahatan
mereka. Hanya di satu tempat di dunia ini ada sebuah kubur yang kosong. Kubur
ini ada di Yerusalem di kaki bukit Kalvari tempat mereka dulu membairngkan
Tuhan Yesus.Di kubur itulah, tiga hari kemudian, malaikat menampakkan diri
kepada sejumlah pengikut-Nya yang datang ke kubur untuk meratap. Malaikat
itu berkata,”Mengapa engkau mencari Yang Hidup diantara orang mati? Dia tidak
ada di sini, sebab Ia telah bangkit!” (Lukas 24:5-6).
Yesus berkata bahwa satu tanda akan diberikan kepada angkatan itu: “Tetapi
kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus” (Matius
16:4). “Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam,
demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga
malam.” (Matius 12:40).
Tanda inilah yang melahirkan iman dan inspirasi dalam Jemaat Mula-mula.
Untuk sepanjang masa Yesus telah menang atas masalah kematian setelah usia
lanjut. Justru atas kemenangan yang tak bisa disangkal atas kematian inilah para
rasul dengan kuasa yang besar memberi “….kesaksian tentang kebangkitan Tuhan
Yesus dan mereka semua hidup dalam dalam kasih karunia yang melimpahlimpah.” (Kisah Rasul 4:33).
Bukti 13 – Kristus Memiliki Tubuh Yang Baru
“Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah
itu dan Tomas bersama-sama mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus
datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata:”Damai Sejahtera bagi
kamu!” Kemudian Ia berkata kepada Tomas:”Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah
13
tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan
engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” (Yohanes 20:26-27).
Kristus adalah orang pertama Yang pernah hidup di bumi dan menerima tubuh
kebangkitan. Kristus yang bangkit lebih dari sekedar roh; Ia memiliki tubuh yang
berwujud. Dari tampilannya, kelihatannya Ia mempunyai tubuh yang sama seperti
tubuh yang Ia miliki dahulu, sekalipun sekarang, ada bekas paku dan tombak.
Suara-Nya dapat dikenali. Ketika Yesus berkata,”Maria”, kepada salah satu
pengikut-Nya, dia mengenal bahwa Suara Yang berbicara itu adalah Tuhannya.
Kecuali ketika Yesus ingin menyembunyikan identitas-Nya, Dia langsung
dikenali sebagai “Yesus yang sama”. Dia bisa makan makanan sebagaimana yang
Dia lakukan ketika Dia berada dalam tubuh jasamani-Nya. Namun, kalau Dia
mau, Dia dapat bepergian secara instan ke tempat yang jauh atau menembus pintu
yang terkunci.
Pada waktu kebangkitan, tubuh Kristus mengalami perubahan yang sangat
penting – dimuliakan. Sekarang bisa berada dalam dua dunia yang terpisah
sekaligus. Dengan kata lain, Tuhan bisa menyesuaikan diri-Nya terhadap hukum
tubuh jasmani, tetapi Dia tidak terikat olehnya.
Pewahyuan yang kita miliki tentang kebangkitan Kristus juga relevan bagi
orang-orang Kristen. Suatu hari nanti ketika Kristus datang kembali ke bumi, kita
akan menerima tubuh seperti Dia, sebab ada tertulis,”Kita akan mejadi seperti
Dia.” (1Yohanes 3:2). Kita akan memiliki tubuh yang sangat berbeda dengan
yang kita miliki sekarang karena tubuh yang fana ini akan berubah mejadi abadi.
Tubuh seperti itu tidak akan tunduk pada penyakit, menua atau keterbatasan fisik
lainnya, dan seperti Kristus, kita nanti tidak akan pernah mati.
Bukti 14 – Nama Kota Tempat Yesus Akan Dilahirkan
Sudah Disebut 500 Tahun Sebelum Kelahiran-Nya
Satu-satunya orang di dunia ini, yang nama kota kelahiran-Nya sudah
disebutkan beberapa abad sebelum kelahiran-Nya terjadi adalah Yesus Kristus.
Mikha, Nabi Yahudi, menulis 500 tahun sebelum kelahiran Kristus, memberitakan
tentang “dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang yang akan memerintah
Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.” (Mikha
5:1). Ini jelas keterangan tentang Kristus yang sebagai Anak Allah, sudah ada
sebelum kelahiran-Nya di dunia. Ia adalah manusia Allah yang akan dilahirkan di
kota kecil Betlehem, Israel.
“Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum
Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel,
yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.” (Mikha 5:1)
Hanya beberapa minggu sebelum kelahiran-Nya, ibu Yesus, Maria, yang
sedang hamil, berada di kota Nazareth. Dia tidak punya rencana unutk bepergian
berkilo-kilometer jauhnya ke selatan menuju Betlehem.
14
Namun Kaisar Roma, Agustus mengeluarkan titah bahwa seluruh dunia harus
membayar pajak. Untuk mentaati hukum, Maria terpaksa mengadakan perjalanan
panjang ke selatan bersama suaminya, Yusuf, supaya didaftarkan dalam kota asal
mereka. Pada waktu itu, dia sudah memasuki tahap akhir kehamilannya. Setelah
tiba di Betlehem setelah perjalanan panjang yang melelahkan, Maria sadar bahwa
dia akan melahirkan putranya yang sulung. Yusuf, suaminya dengan putus asa
mencari tempat bernaung. Dengan penuh keheranan, dia melihat bahwa setiap
kamar di semua penginapan telah penuh, dan tidak ada penginapan yang tersedia.
Dia akhirnya menemukan palungan di antara binatang-binatang, yang tersedia
untuk digunakan. Di tengah keadaan yang bersahaja inilah peristiwa terbesar di
sepanjang sejarah terjadi – kelahiran bayi Kristus. Penduduk Betlehem, kecuali
sejumlah gembala-gembala yang sederhana yang kepada mereka malaikat
menampak diri (Lukas 2:8), tidak sadar akan kejadian yang besar yang baru saja
terjadi di kota kecil mereka. Ya, bayi Yesus dilahirkan di kota Betlehem, yang
telah disampaikan oleh nabi Mikha lima abad yang lalu sebelum Ia dilahirkan.
Bukti 15 – Nabi Yesaya Meramalkan Bahwa Kristus Akan
Dilahirkan Oleh Seorang Anak Dara 800 Tahun Sebelum
Kelahirannya
Sekitar delapan abad sebelum Yesus dilahirkan, Nabi Yesaya meramalkan
bahwa seorang anak dara akan melahirkan seorang anak, dan nama-Nya akan
disebut Immanuel.
“Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda.
Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan
seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Immanuel.” (Yesaya 7:14).
Dan inilah yang benar-benar terjadi. Malaikat Gabriel menampakkan diri
kepada perawan Maria dan memberutahukan bahwa ia akan mengandung oleh
Roh Kudus (Lukas 1:26,38). Ketika Maria menceritakan hal ini kepada Yusuf
yang segera akan menjadi suaminya, mengenai apa yang terjadi, Yusuf bermaksud
menceraikan dia setelah upacara pernikahan. Namun, malaikat menampakkan
diri dalam mimpi kepadanya berkata, “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut
mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya
adalah dari Roh Kudus.” (Matius 1:20)
Kristus adalah satu-satunya orang di dunia ini yang lahir dari Roh Kudus, dan
bukan atas kehendak manusia. Memang kenyataannya adalah kalau Kristus benar
Putera Allah, maka Dia mestinya memang harus lahir dari Roh Kudus. Dia tidak
bisa mengambil bagian dari kondisi manusia yang sudah mengalami kejatuhan
dan kemudian menjadi Juruselamat kita. Kristus betul-betul lebih dari sekedar
seorang manusia; Dialah Putera Tunggal Allah Bapa (Yohanes 3:16). Kita akan
membahas topik yang penting ini lebih jauh mengenai kelahiran oleh anak dara
dalam bab yang berikutnya.
15
Bukti 16 – Waktu Kelahiran Kristus Sudah Dinubuatkan
Hampir 500 Tahun Sebelum Ia Dilahirkan
Hal yang paling mengagumkan tentang kelahiran Kristus adalah nubuatan
yang dengan tepat meramalkan waktu saat Ia dilahirkan! Dari “dikeluarkannya
perintah untuk memulihkan dan membangun kembali Yerusalem” harus ada “69
kali tujuh masa.”
“Maka ketahuilah dan pahamilah: dari saat firman itu keluar, yakni bahwa
Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali, sampai pada kedatangan
seorang yang diurapi, seorang raja, ada tujuh kali tujuh masa; dan enam puluh
kali tujuh masa lamanya kota itu akan dibangun kembali dengan tanah lapang
dan paritnya, tetapi di tengah-tengah kesulitan. Sesudah keenampuluh dua kali
tujuh masa itu akan disingkirkan seorang yang telah diurapi, padahal tidak ada
salahnya apa-apa. Maka datanglah rakyat seorang raja memusnahkan kota dan
tempat kudus itu, tetapi raja itu akan menemui ajalnya dalam air bah; dan sampai
pada akhir zaman akan ada peperangan dan pemusnahan, seperti yang telah
ditetapkan.”(Daniel 9:25-26)
Lima abad sebelum Kristus dilahirkan, Nabi Daniel telah bernubuat tentang
masa yang akan datang dengan ilham dari Allah.
Dia menyatakan bahwa Yerusalem yang tinggal puing-puing, akan dibangun
kembali. Seorang nabi yang lain, Yesaya, meramalkan siapa yang akan memberi
perintah untuk pembangunan kembali Yerusalem – Raja Koresy.
“Akulah yang berkata tentang Koresy: Dia gembala-Ku; segala kehendak-Ku
akan digenapinya dengan mengatakan tentang Yerusalem: Baiklah ia dibangun!
Dan tentang Bait Suci: Baiklah diletakkan dasarnya!” (Yesaya 48:28)
Sejarah mencatat bahwa pada saat pemerintahan Koresy inilah perintah
untuk membangun kembali kota Yerusalem dikeluarkan. Pertanyaannya adalah
kapan tepatnya perintah ini diberikan?
Kronologi umum yang dapat diterima yang sedikit berbeda satu dengan
lainnya, menunjukkan peristiwa ini terjadi tepat sebelum abad ke 5 sebelum
Masehi. Kronologi Alkitab pada waktu itu adalah abad ke 5. Satu hal yang pasti,
perintah untuk membangun Yerusalem dikeluarkan terjadi tepat sebelum atau
sesudah permulaan abad ke 5 SM.
Hal ini benar adanya, kemudian menurut Nabi Daniel, “69 kali tujuh masa”
(atau 69 sabat) kemudian setelah perintah untuk membangun kembali Yerusalem
diberikan, Mesias harus datang. Pertanyaannya adalah,”Apakah Mesias muncul
untuk Israel pada waktu ini?”
Sebelum menjawab pertanyaan ini, kita harus memberi pengertian apakah
artinya “69 masa” (atau 69 sabat).Sudah jelas ini bukanlah masa yang terdiri dari
24 jam per hari, karena 69 masa adalah 483 hari atau hanya sedikit lebih dari
16
satu tahun. Dalam masa Alkitab, jangka waktu 7 tahun bukannya 7 hari sering
dikatakan sebagai tahun-tahun “sabat”. Hal ini ditunjukkan dalam kitab Kejadian,
ketika Laban tawar menawar dengan Yakub untuk bekerja “seminggu” lagi atau
“7 tahun lagi’ untuk anak perempuannya yang bungsu, Rahel.
“Genapilah dahulu tujuh hari perkawinanmu dengan anakku ini, kemudian
anakku yang lainpin akan diberikan kepadamu sebagai upah, asal engkau bekerja
pula padaku tujuh tahun lagi” (Kejadian 29:27).
Karena “sabat” tahun adalah tujuh tahun, jadi 69 sabat adalah 483 tahun.
Sesuai dengan Nabi Daniel, 483 tahun setelah perintah dikeluarkan untuk
membangun kembali Yerusalem, Mesias akan muncul. Sekarang, kapankah 483
tahun itu berakhir? Apakah Mesias, Putera Allah itu muncul sekitar lima abad
setelahnya? Satu-satunya Mesias yang dikenal dunia telah datang pada masa itu
– dan itulah Yesus Kristus! Sekalipun kalender sekuler mungkin agak tidak pasti
sehingga tanggalnya tidak diketahui dengan pasti, meskipun demikian hal ini
dengan jelas menunjukkan tahun-tahun itu berakhir pada zaman Kristus!
Apakah kita menghendaki bukti yang tak terbantahkan lainnya lagi bahwa
Yesus adalah Mesias? Apakah mungkin penipuan telah mempengaruhi kita?
Bagaimanakah hal itu dapat terjadi? Nubuatan Daniel telah diberikan berabadabad sebelumnya. Kalau Mesias tidak muncul pada waktu itu maka nubuatan
Daniel itu palsu. Kenyataannya Yesus datang pada waktu itu, dan kehidupan-Nya
telah sedemikian rupa memberi dampak bagi dunia sehingga orang-orang dari
berbagai bangsa yang telah menerima Dia sebagai Kristus!
Bukti Ke 17 – Kematian Kristus Sebagai Mesias
Telah Diramalkan 900tahun Sebelum Kelahiran-Nya
Ada lagi suatu keistimewaan yang luar biasa mengenai nubuatan Daniel 9:24.
Umat Israel mengira bahwa kalau Tuhan (Yang mereka sebut Mesias) datang, Dia
akan mendirikan kerajaan-Nya di bumi. Bahkan para rasul Kristus juga mengira
bahwa suatu saat Dia akan duduk bertahta (Kisah Rasul 1:6-7). Namun, nubuatan
menyatakan sebaliknya bahwa Mesias akan dibunuh (Daniel 9:26). Bukannya
mendirikan kerajaan yang kasat mata pada kedatangan-Nya yang pertama,
nubuatan malah menyatakan bahwa Dia akan mati! Hanya ada satu orang dalam
sejarah yang paling mungking menggenapi nubuatan pada waktu itu, dan Dia
adalah Yesus Kristus.
Bahkan bagaimana Mesias akan mati juga telah dinubuatkan. Tangan dan
kaki-Nya akan dipaku – oleh penyaliban. Sembilan ratus tahun sebelum hal itu
terjadi, Pemazmur Daud berkata,
“Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung
aku, mereka menusuk tangan dan kakiku.” (Mazmur 22:16)
Jadi selama beberapa abad sebelumnya, baik bagaimana Dia dilahirkan
dan bagaimana kematian-Nya nanti telah dinubuatkan. Hanya Dia yang telah
17
menciptakan dunia ini yang bisa membuat nubuatan-nubuatan seperti ini digenapi
dengan cara yang demikian.
Bukti 18 – Kritus Memberikan Pengalaman Pribadi
Pada Hari Ini
Lebih dari semuanya itu, keyakinan akan Kristus memberi kepuasan karena
orang percaya memiliki Kristus sendiri. Dia berjanji Dia akan masuk ke dalam
hidup kita dan mengubahnya sehingga kita menjadi ciptaan yang baru. Ia berjanji
untuk mengambil beban dosa kita dan memberi damai dalam hati kita. Ada orang
yang mungkin berdebat melawan Kekristenan, tetapi mereka tidak bisa berdebat
melawan pengalaman yang dimiliki seseorang dengan Kristus. Kristus mampu
melakukan apa yang tidak bisa dilakukan oleh agama lain – yaitu hidup dan
tinggal di dalam hati manusia, dan demikianlah hal ini telah berlangsung selama
berabad-abad. Jutaan orang telah menerima Kristus dan mendapati Dia menjadi
segalanya bagi mereka.
Berulang-ulang kali Rasul Paulus mengacu kepada pengalaman pribadinya
ketika dia berjumpa dengan Kristus dalam perjalanan menuju Damsyik (Kisah
Rasul 9). Itulah yang menjadi pokok utama dalam kotbahnya, Dia menyampaikan
dan mengulangi kembali cerita itu ke manapun dia pergi. Pengalaman pribadi
seorang Kristen bersama Kristus adalah bukti terbesar bahwa Dia nyata.
Sebagaimana penyair menulis:
Dia hidup, Dia hidup
Kristus Yesus hidup hari ini
Dia berjalan denganku dan berbicara kepadaku
Di sepanjang jalan kehidupan yang sempit
Dia Hidup, Dia Hidup
Keselamatan untuk dibagikan
Engkau bertanya bagaimana kutahu Dia hidup
Dia hidup dalam hatiku.
18
Bab 2
Mujizat Kelahirannya Oleh Anak Dara
Di dalam bab pertama, kita telah membahas 18 bukti bahwa Yesus adalah
Putera Allah. Sendi utama dari asal dan tujuan akhirnya yang unik adalah
kelahiran-Nya oleh anak dara – keadaan yang sangat berbeda dari kelahiran umat
manusia lainnya. Melalui kehamilan yang supranatural oleh Roh Kudus, Kristus
mendapatkan tubuh manusia di bumi ini melalui ibu-Nya, Maria. Identitas keIlahian-Nya berasal dari Bapa-Nya, Allah. Kalau seandainya Dia berasal dari
benih Adam yang pertama, Dia pasti juga akan menjadi manusia yang berdosa
sama seperti manusia lainnya. Kalau memang demikian ini juga berarti Dia tidak
akan mampu menebus umat manusia. Seluruh pondasi Kekristenan harus berdasar
atas fakta ini – kelahiran oleh anak dara. Nubuatan pertama akan kelahiran Kristus
ditulis sekitar 1500 tahun sebelumnya oleh Musa yang menunjukkan Kristus
sebagai “benih” dari seorang perempuan, bukannya benih dari Adam, atau lakilaki (Kejadian 3:15).
Ini adalah kebenaran yang dasar dan fundamental yang penting akan Injil.
Berikut ini adalah tujuh bukti yang luar biasa mengenai kelahiran Kristus oleh
anak dara:
1. Nama Kristus dalam nubuatan disebut Immanuel, “Allah beserta kita.”
Kata-kata dari Yesaya secara langsung mendeklarasikan Immnuel ini harus lahir
dari seorang anak dara:
“Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda:
sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan
seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Immanueal.” (Yesaya 7:14)
2. Matius 1:23 menyatakan kelahiran Yesus oleh anak dara, Maria, yang
adalah penggenapan nubuatan.
3. Yusuf, tunangan Maria, sebelum mereka menikah sudah mengetahui
bahwa Maria sudah mengandung. Sementara Yusuf berpikir-pikir apa yang akan
diperbuatnya mengenai hal ini, malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya,
memberitahukan bahwa apa yang dikandung oleh Maria bukan berasal dari
manusia melainkan oleh Roh Kudus (Matius 1:18-20).
4. Lukas 1:26-38 menceritakan tentang lawatan malaikat atas Maria. Dalam
lawatan itu, malaikat menyampaikan pada Maria bahwa dia akan mengandung
seorang anak oleh Roh Kudus, dan anak ini akan disebut Putera Allah.
“Kata Maria kepada malaikat itu,’Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku
19
belum bersuami?’ Jawab malaikat itu kepadanya,’Roh Kudus akan turun atasmu
dan kuasa Allah yang Maha tinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang
akan kau lahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah’”(Lukas 1:34-35).
5. Sudah dinubuatkan bahwa secara lahiriah Mesias akan datang dari
keturunan Daud, yang adalah raja terbesar yang pernah memerintah bangsa Ibrani
(2 Samuel 7:12-19); Mazmur 89:3,4,34-37; 132:11; Kisah Rasul 2:30; 13:22,23).
Semua nubuatan ini digenapi di dalam Yesus sebagai anak Maria, yang datang
dari keturunan Daud. Yusuf, suami Maria, juga berasal dari keturunan bangsawan,
yang adalah ayah yang sah tapi bukan ayah kandung Yesus. Yesus tidak bisa
datang dari benih manusia yang berdosa oleh karena ketidaktaatan Adam, tetapi
juga karena alasan lain mengapa Dia tidak mungkin datang melalui keturunan
ayah secara lahiriah – keturunan Yusuf. Yusuf adalah keturunan dari Yekhonya,
raja yang bengis. Oleh karena kekejaman yang keterlaluan dari pemerintahan
yang jahat ini, Allah berkata tidak satupun benih Yekhonya (yang juga disebut
Konya) akan duduk di atas tahta Daud selamanya.
“Hai negeri,negeri,negeri! Dengarlah firman Tuhan! Beginilah firman Tuhan:
“Catatlah orang ini sebagai orang yang tak punya anak, sebagai laki-laki yang
tidak pernah berhasil dalam hidupnya; sebab seorangpun dari keturunannya tidak
akan berhasil duduk di atas takhta Daud dan memerintah kembali di Yehuda.”
(Yeremia 22:29-30)
Karena itu, sekiranya Yesus adalah anak Yusuf, Dia tidak akan memenuhi
syarat untuk takhta Daud. Kristus berasal dari keturunan Daud melalui garis
keturunan ibu-Nya, Maria. Melalui ibu-Nya Yesus memenuhi syarat untuk
menduduki takhta Daud. Melalui kejadian-kejadian ini, kita bisa melihat ketepatan
yang luar biasa dan juga penggenapan Firman. Dari fakta ini saja, seharusnya
membuat seseorang berpikir ulang tentang pendirian mereka jika mereka pernah
meragukan kelahiran Kristus oleh anak dara.
6.Perkataan Yesus sendiri membuktikan bahwa Dia bukanlah Anak Daud
melalui garis keturunan ayah. Dia bertanya kepada orang Farisi,”Apakah
pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?” Kata mereka kepada-Nya:
“Anak Daud.” (Matius 22:42). Orang-orang Farisi ini menganggap Dia sebagai
keturunan Daud langsung dari garis keturunan ayah kandung-Nya. Maka, Yesus
menanyakan mereka pertanyaan berikutnya.
“Kata-Nya kepada mereka:”Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh
pimpinan Roh dapat menyebut Dia Tuannya, ketika ia berkata: Tuhan telah
berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku sampai musuhmusuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu. Jadi jika Daud menyebut Dia Tuhannya,
bagaimana mungkin Ia anaknya pula?” (Matius 22:43-45)
Setelah ini semua, orang-orang Farisi itu tidak bisa menjawab. Tentunya
sangat tidak mungkin, dan juga tidak sesuai bagi Daud, untuk menyebut
keturunannya secara lahiriah sebagai Tuannya. 20
Dari Firman ini, juga terbukti bahwa Yesus mengetahui kelahiran-Nya oleh
anak dara dan tahu bahwa Dia bukan anak Yusuf.
7. Akhirnya bapa-bapa gereja Jemaat mula-mula juga mempercayai kelahiran
oleh anak dara. Kepercayaan itu dijumpai dalam Pengakuan Iman Rasuli, yang
ditulis pada awal abad kedua.
Ahli sejarah seperti Ignatius juga mempercayai kelahiran oleh anak dara
dan mempertahankannya melawan ajaran sesat pada zaman itu. Origen dalam
uraiannya melawan Celsus dan Tertullian, juga percaya dan mendukung kelahiran
oleh anak dara.
Kita tidak perlu memperpanjang daftar nama-nama lagi, karena para bapak
Jemaat Mula-mula secara konsisten mencatat diri mereka mempercayai kelahiran
oleh anak dara. Dengan penuh semangat mereka membela kepercayaan ini
melawan segala ajaran sesat.
Kelahiran oleh anak dara inilah yang menjadi alasan mengapa Kristus secara
unik berbeda dari semua manusia lainnya. Dia adalah manusia melalui kelahiranNya secara jasmani; tetapi Dia juga Allah karena Dia dikandung oleh Roh Kudus.
Masa Kanak-Kanak Yesus
Sekalipun Yusuf, suami Maria adalah orang benar seperti kata Firman,
kemungkinan besar dia dianggap sebagai kaum tani oleh kaum kelas atas.
Dia bekerja di toko kayu usahanya sebagai seorang yang jujur, pekerja keras,
menopang keluarga besarnya dengan seluruh kemampuannya. Sementara Yesus
dan saudara laki-lakinya bertumbuh dewasa, merekapun bergabung dengan Yusuf
di toko itu, ikut membantu menopang keluarga.
Pada usia delapan tahum, Yesus dikirim ke rumah ibadat orang Yahudi di
mana Dia diajar untuk membaca dan menulis dari gulungan-gulungan Kitab Suci.
Dari Lukas 4:16 terlihat bahwa kemampuan Yesus untuk membaca dianggap
cukup tinggi untuk diberikan tugas pembacaan gulungan kitab suci setiap hari
Sabat.
Sebagai anak muda, Yesus tidak membuat kesan yang mendalam terhadap
masyarakat sekitarnya. Pada waktu kemudian ketika pelayanan-Nya menimbulkan
dampak pertama bagi bangsa itu, para penduduk Nazaret berkata-kata satu sama
lainnya dengan heran,”Dari manakah orang ini? Dan kebijaksanaan apa gerangan
yang diberikan kepada-Nya sehingga perkara itu dapat diperbuat oleh tanganNya?” (Markus 6:2). Juga dari Yohanes 7:3-5 ditunjukkan bahwa saudara-saudara
kandung-Nya sendiri tidak yaki akan misi Ilahi-Nya. Tapi kemudian mereka
percaya (Kisah Rasul 1:14).
Tahun-tahun yang sunyi ini bukanlah tahun-tahun yang nganggur. Siang
hari, Yesus sibuk di toko kayu itu. Malam hari, ibu-Nya mungkin mendapati
Dia mempelajari Kitab Suci. Dengan sendirinya, pikiran-Nya dipenuhi dengan
21
sejumlah tulisan yang penuh dengan inspirasi dalam Perjanjian Lama yang
berhubungan dengan tugas-Nya di masa depannya.
Tahun-tahun pun berlalu sementara Yesus memasuki kedewasaan penuh.
Kemudian, tibalah hari di mana Yesus meletakkan semua perkakas-Nya dan
meninggalkan toko kayu itu selamanya. Bagi-Nya itu adalah saat penentuan.
Sambil mengucapkan selamat tinggal pada keluarga-Nya, Dia pergi menuju
sungai Yordan di mana seorang penginjil keliling yang berpakaian aneh dari
bulu unta, memberitakan pesan pertobatan. Itulah Yohanes Pembaptis. Walaupun
Yohanes merasa tidak layak, dia membaptiskan Yesus dalam air Sungai Yordan.
Kemudian Yesus menghilang selama empat puluh hari, berpuasa dan merenung
dalam kesunyian padang belantara.
Setelah itu, Dia memulai pelayanan yang dalam tiga tahun yang singkat, bisa
menggoncangkan bangsa dari dalam, dan pada akhirnya ke seluruh dunia.
Yesus tidak memulai pelayanan-Nya di kampung halaman-Nya, Nazareth.
Sebagaimana Dia berkata,”Seorang nabi di mana-mana kecuali di tempat asalnya
sendiri.” (Markus 6:4). Juga, desa Nazareth ini tersembunyi jauh dari jalan utama.
Tuhan memerlukan pusat yang dari situ pelayanan-Nya akan tersebar sampai
ke seluruh bangsa. Jadi, Dia memilih kota yang maju saat itu yaitu Kapernaum
sebagai basis utama, yang terletak di sepanjang Laut Galilea.
Di sana di antara penduduk kota yang padat dan kaya yang terletak di
sepanjang pantai Galilea, Kekristenan dimulai. Yesus mulai mengabarkan Kabar
Baik dari Injil. Sewaktu-waktu, Dia berkotbah sambil berdiri di perahu kecil
sedikit jauh dari pantai. Di kesempatan lain, Dia melayani di bukit sekitarnya yang
dari situ bisa melihat ke laut. Di Galilea, banyak orang datang mendengarkan Dia
mengajar dan disembuhkan dari segala penyakit. Kabar baik dari pekerjaan-Nya
dengan segera tersebar jauh dan meluas. Dalam beberapa bulan saja, pelanyan itu
telah menghasilkan ribuan pengikut.
22
Bab 3
Misi Kristus
Setelah Kristus dinyatakan, sekarang untuk membandingkan kejadian
yang sebenarnya dalam kehidupan-Nya dengan tulisan-tulisan yang ada dalam
Perjanjian Lama menjadi lebih mungkin; yang dengan demikian meneguhkan
iman kita bahwa Dia yang datang benar adalah Kristus, Anak Allah yang hidup.
Ada tujuan lain lagi yang tercapai dengan lahirnya Kristus pada waktu itu.
Pada waktu itu dunia telah mendapat kesempatan untuk mengembangkan dan
membanggakan banyak prestasi yang menonjol. Telah terbukti bahwa manusia bisa
naik ke tingkat yang lebih tinggi dalam hal kesenian dan penyempurnaan hidup,
kesusasteraan, lukisan dan dalam arsitek atau ilmu bangunan. Satu-satunya bagian
yang tidak mampu mengalami kemajuan hanya dengan usaha manusia itu sendiri
adalah bidang religius. Sementara manusia membuat kemajuan yang luar biasa
dalam bidang pengetahuan lainnya – memperbaiki intelektualnya, memperhalus
seleranya dan membenahi budi pekertinya – ia tidak dapat memurnikan hatinya.
Kisah yang menyedihkan tentang merosotnya moral manusia diangkat oleh
penulis yang penuh inspirasi dalam Roma 1:21-23.
“Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia
sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka
menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap. Mereka berbuat
seolah-olah mereka penuh hikat, tetapi mereka telah menjadi bodoh. Mereka
menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip
dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki
empat atau binatang-binatang yang menjalar.”
Manusia harus memiliki seorang Juruselamat; karena ia sendiri belum
sempurna. Bertolak belakang dengan spekulasi dari para filsuf yang buta yang
berdebat bahwa adanya dorongan ke atas di alam, fakta yang menyedihkan adalah
di luar Kristus, kecenderungan yang biasa terjadi adalah kehidupan moral manusia
akan terus mengalami penurunan.
Sekalipun Kristus telah melakukan banyak mujizat yang mengagumkan,
tujuan-Nya bukan hanya menyembuhkan yang susah dan sakit, yang nantinya
bisa sakit kembali, atau unutk membangkitkan yang mati, dengan sadar bahwa
waktunya akan tiba mereka akan mati lagi. Dia juga tidak datang untuk memuaskan
nafsu lahiriah manusia, dan membuat mereka lapar kembali. Dia datang ke dalam
dunia untuk memberikan manusia roti hidup – roti untuk jiwanya, sehingga
mereka tidak akan kelaparan atau kehausan secara rohani lagi. Dia datang
untuk memberitakan Injil pertobatan untuk menyelamatkan manusia dari dosa-
23
dosanya, sehingga mereka tidak binasa. Ketika orang-orang memberitahukan Dia
tentang Gubernur Pilatus yang membunuh sejumlah orang, atau menara Siloam,
yang telah rubuh menimpa delapan belas orang lainnya, sehingga menyebabkan
kematian, Dia berkata,”Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya
dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib
itu? Tidak! Kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua
akan binasa atas cara demikian.” (Lukas 13:2-3).
Tidak semuanya menerima panggilan Kristus pada pertobatan. Di Galilea
Utara, di mana lintasan jalur perdagangan besar bertemu, adalah tempat yang sarat
dengan godaan yang kuat yang menyebabkan manusia tenggelam dalam mengejar
kekayaan dan materi. Walaupun penduduknya kelihatannya terkesan dengan
mujizat yang dikerjakan Kristus dan juga pengajaran-Nya, bagi kebanyakan
mereka, desakan untuk mengejar bagian mereka dalam kemakmuran itu jauh lebih
besar daripada panggilan Kristus untuk “tinggalkan semua dan ikutlah Aku.”
Beberapa orang yang tertarik oleh ajakan Kristus, mengikuti Dia untuk
sementara waktu, tetapi mereka tidak sepenuhnya menghitung harganya. Seorang
anak muda yang kaya datang kepada-Nya dan bertanya,”Guru yang baik,
perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang
kekal?” (Matius 19:16). Dengan kasih bagi anak muda yang penuh tekad ini, Yesus
berkata kepadanya untuk meninggalkan kekayaannya dan mengikut Dia. Kristus
menyatakan hal ini karena Dia tahu anak muda itu mencintai uangnya lebih dari
Allah. Dengan sedihnya anak muda itu berpaling; nilai yang harus dibayar terlalu
besar baginya. Dia ingin menaruh Allah di tempat nomor dua dalam hidupnya.
“Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata
kepadanya: “hanya satu lagi kekukranganmu; pergilah, juallah apa yang kau miliki
dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan berolah harta
di sorga, kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku.” Mendengar perkataan itu
ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.” (Markus
10:21-22).
Apakah manusia menerima atau menolak Dia, Kristus adalah batu penjuru
yang menjadi tujuan akhir manusia, tetap untuk selamanya. Dia berkata kepada
imam-imam kepala,”Dan barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia akan remuk
dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan hancur seperti bubuk .”(Matius
21:44,terjemahan KJV). Dengan kata lain, barangsiapa menerima Kristus akan
diremukkan, tetapi tidak akan binasa. Peremukan ini hanya untuk menjadikan
seseorang lebih kuat, sehingga kehidupannya dibentuk menjadi baru. Sebaliknya
barangsiapa menolak Kristus, akan hancur seperti bubuk tanpa ada hasil
perubahan.
Pengajaran Kristus dengan indah terlukis dalam percakapan-Nya dengan
orang-orang yang datang kepada-Nya dengan pertanyaan-pertanyaan mereka. Dia
24
selalu menuju kepada pokok persoalan atau kebutuhan dalam hati orang-orang itu.
Dengan keinsafan yang mendalam, Petrus berkata kepada-Nya,”Tuhan,pergilah
dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.” (Lukas 5:8). Yesus berkata
kepadanya,”Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.”
Mengapa Yesus menjawab Petrus seperti itu, bukannya menyalahkan dia akan
dosa-dosa masa lalunya? Yesus memberi jawaban ini karena Petrus sudah insaf
akan dosa-dosanya; dia mengerti bahwa tanpa Kristus, dia adalah orang yang
terhilang. Sebenarnya dia tidak ingin Tuhan pergi meninggalkannya. Apa yang
sangat diingikan Petrus adalah mengikut Yesus. Tuhan mengatakan kepadanya
bahwa ia tetap menjadi seorang nelayan, tetapi sejak saat itu dia akan menjala
manusia.
Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi, datang kepada Kristus pada
malam hari untuk membicarakan tentang mujizat dan posisi Kristus sebagai nabi.
Tuhan mengabaikan hal ini dan mengalihkan percakapan itu kesekitar kebutuhan
rohani Nikodemus dengan berkata,”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika
seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat kerajaan Allah.” (Yohanes
3:3). Nikodemus terlihat sangat kaget dengan peryataan itu, dan sikapnya yang sok
menggurui tiba-tiba berubah. “Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau
ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan
lagi?”,tanya Nikodemus. Kristus terus mempertahankan arah pembicaraan
itu. Dia mengarahkan kembali pada inti utamanya dengan menyatakan bahwa
sekalipun Nikodemus adalah seorang pemimpin di pengadilan tinggi agama yang
disebut Sanhedrin, namun hal itu tidak akan bisa membawa dia masuk ke dalam
Kerajaan Allah. Tidak seorangpun bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah kecuali
dia dilahirkan kembalidari Roh. Kelahiran baru ini terjadi ketika seseorang
menerima Kristus ke dalam hati dan hidupnya sebagai Juruselamat dan Tuhan.
“Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: kamu harus dilahirkan
kembali”(Yohanes 3:7), kata Yesus. Setiap orang harus mengalami perubahan
radikal dalam sifat atau tabiatnya. Nikodemus yang masih terkejut itu betul-betul
terpana dengan semua perkataan-perkataan yang sepertinya sangat revolusioner
bagi dirinya. Tiga tahun kemudian, barulah Nikodemus berani mempertaruhkan
posisinya di pengadilan Sanhedrin ketika dia dan Yusuf dari Arimatea pergi
kepada Pilatus dan meminta tubuh Yesus untuk dikubur (Yohanes 19:38-40).
Pada waktu lainnya, mereka membawa kepada Yesus seorang perempuan yang
telah kedapatan berbuat zinah. Sementara ia dikelilingi para penuduhnya, mereka
dengan licik bertanya kepada Yesus apakah perempuan ini bisa dilempar dengan
batu sesuai hukum Taurat Musa. Tuhan melihat kepada perempuan itu dengan
penuh belas kasihan. Dia menunduk dan menulis di pasir. Akhirnya, Dia berdiri
dan berbalik kepada para pemimpin agama yang dikuasai rasa membenarkan diri
sendiri yang telah memakai perempuan yang malang ini dengan maksud untuk
menjebak diri-Nya “…dan berkata kepada mereka, ‘Barangsiapa di antara kamu
25
tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan
itu.’ Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah” (Yohanes 8:7-8).
Apakah yang ditulis Yesus di pasir itu? Menurut tradisi, Yesus menulis dosadosa setiap orang Farisi (pemimpin agama) itu, dimulai dari yang laing tua dan
diakhiri dengan yang paling muda. Karena merasa tertemplak, para penuduh
perempuan ini tidak bisa berkata-kata lagi dan dengan muka malu mereka buruburu pergi. Yesus bertanya kepada perempuan itu di mana para penuduhnya.
Ketika dia menengadah dan melihat mereka semua telah pergi, Yesus berkata
kepadanya,”Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah dan jangan berbuat dosa
lagi mulai dari sekarang.” (Yohanes 8:11).
Suatu kali seorang laki-laki datang kepada Yesus meminta untuk “…katakanlah
kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku.” Yesus memberi teguran
keras dengan berkata, “ Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi
hakim atau pengantara atas kamu?….Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap
segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya
tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.” (Lukas 12:15). Dia kemudian
memberi gambaran tentang nasib orang kaya yang bodoh yang berniat merubuhkan
gudang-gudangnya untuk membangun yang lebih besar, supaya dia mempunyai
lebih banyak tempat untuk menyimpan hartanya. Orang kaya itu berkata kepada
jiwanya,”Hai jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun
lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!” Tetapi
firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu
akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kau sediakan, untuk siapakah itu
nanti?” (Lukas 12:19-20).
Ketika Yesus mendengar bahwa sahabat karibnya Lazarus telah mati dan
Dia melihat orang-orang menangis dan meratap. Diapun meratap (Yohanes
11:35). Sudah jelas, Yesus tidak menangis bagi mereka yang sebentar lagi akan
menyaksikan kuasa-Nya atas kematian karena Dia membangkitkan Lazarus
dari kematian. Tetapi Ia menangisi kepedihan seluruh dunia yang terlantar dan
menderita sebagai akibat dosa yang telah mengutuk seluruh umat manusia.
Dan lagi di tengah perjalanan penyaliban, Yesus melihat para perempuan
meratapi Dia dan Dia berkata, “Hai puteri-puteri Yerusalem janganlah kamu
menangisi Aku, melainkan tangisi dirimu sendiri dan anak-anakmu.” (Lukas
23:28). Ia senantiasa memikirkan orang lain bukan memikirkan diri-Nya sendiri.
Di kayu salib, secara menyedihkan para serdadu itu tidak mengerti siapa
yang telah mereka salibkan, membuang undi untuk membagi jubah-Nya. Yesus
berdoa,”Ya Bapa ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka
perbuat.” (Lukas 23:34).
Di sebelah Dia, dua orang pencuri juga disalibkan. Mula-mula, kedua pencuri
itu menghina Dia (Matius 27:4). Salah satu dari mereka berkata,” Bukankah
26
Engkau ini adalah Kristus? Selamatkalah diri-Mu dan kami!” Tetapi yang sstunya
segera sadar bahwa Yesus adalah Putera Allah, menegur temannya dan meminta
belas kasihan Tuhan. Dengan melupakan penderitaan-Nya sendiri, Yesus
menyampaikan kata-kata penuh kedamaian kepadanya,”Sesungguhnya hari ini
juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” (Lukas
23:40-43).
Siang hari yang amat penting itupun berlalu; kegelapan menutupi bumi.
Kematian telah merenggut Pangeran Kehidupan. Manusia menurunkan tubuhNya dari salib dan membalutnya dengan kain kafan untuk mempersiapkan
penguburan-Nya. Setelah para Imam kepala mengingatkan Pilatus, gubernur
waktu itu, bahwa orang ini menyatakan Dia akan bangkit dari kematian, mereka
meyakinkan Pilatus untuk menempatkan serdadu-serdadunya di sekeliling kubur
untuk menjaga supaya jangan ada yang mencemari atau mencuri tubuh itu.
Selama tiga hari dan malam mereka menjaga kubur itu. Di pagi hari
yang ketiga, sesuatu terjadi! Bukan hanya bumi yang tergoncang, tetapi
menggoncangkan seluruh dunia roh juga. Kuasa Setan telah dipatahkan; maut
kehilangan cengkramannya; dan Kristus bangkit dari kubur!
Ketika para pengikut Yesus yang masih berduka datang ke kubur untuk
melakukan apa yang mereka anggap sebagai pernghormatan terakhir bagi orang
mati, dua orang yang berpakaian bersinar-sinar ada di kubur itu. Dengan penuh
ketakutan para perempuan itu bersujud ke tanah. Orang itu berkata,”Mengapa
kamu mencari Dia yang hidup di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia
telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih
di Galilea, yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang
berdosa dan disalibkan dan akan bangkit pada hari yang ketiga.” (Lukas 24:5-7).
Kristus betul-betul telah bangkit dari kematian, dan sekarang Dia hidup untuk
selamanya!
Juruselamat yang telah bangkit ini kemudian menampakkan diri kepada
murid-murid-Nya dan memberi mereka Amanat Agung. Dia menyampaikan pada
mereka untukk memberitakan Injil ke seluruh dunia.
“Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah
Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan,
tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai
orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku,
mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan
memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan
mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang
itu akan sembuh.” Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka,
terangkatlah Ia ke Sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Merekapun pergilah
memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan
firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.” (Markus 16:15-20)
27
Bab 4
Mengapa Kita Harus Menerima Kristus
Hanya ada satu Allah yang benar. Pencipta alam semesta ini sudah ada
sebelum awal permulaan dunia. Allah adalah Allah yang baik, Allah yang penuh
kasih. Dia menciptakan manusia untuk menjadi teman dan sahabat Allah.
Sejak Setan menipu manusia dan membuatnya memberontak dan berdosa
terhadap Allah, manusia yang berdosa ini terpisah dari Allah. Ini adalah
konsekuansi yang paling berat.
Allah itu kudus dan sempurna; karenanya, Dia tidak bisa bergaul deengan
siapapu yang memiliki dosa dalam hidupnya. Demikianlah dosa-dosa kita
menyebabkan kita terpisah dari Allah untuk selamanya. Untuk membawa manusia
kembali dalam hubungan atau persekutuan dengan diri-Nya, Dia mengijinkan
Anak-Nya yang tunggal, Kristus untuk membayar hukuman mati atas dosa-dosa
kita. Jika kita menerima Putera-Nya, Allah akan mengampuni dosa kita, dan kita
akan dijadikan seperti orang yang tidak pernah jatuh dalam dosa. Sekali kita
mengijinkan diri kita ditebus kembali kepada Allah, barulah kita bisa bersekutu
dengan Dia, bahkan ketika kita masih hidup di Bumi ini. Ketika kehidupan kita di
bumi telah berakhir, kita akan pergi untuk hidup bersama Dia selama-lamanya.
Apakah Makna Kematian Kristus Di Salib
Bagi Anda Secara Pribadi?
Mari kita ingat kembali hari pada waktu Kristus disalib. Di sana Dia tergantung
di antara Bumi dan Surga – sebuah tontonan bagi manusia dan malaikat-malaikat
dengan siksaan yang setiap saat hampir tidak tertahankan lagi. Kematian dengan
penyaliban meliputi semua penderitaan yang dapat dialami tubuh ini: kehausan,
demam, dipermalukan, waktu yang panjang, siksaan yang terus menerus.
Pada waktu itu siang hari. Jam itu biasanya merupakan jam yang paling terang
dalam satu hari, tetapi pada hari itu, kegelapan mulai melingkupi bumi. Alam
semesta sendiri, tidak sanggup melihat keadaan itu, menarik terangnya dan langit
menjadi gelap. Kegelapan ini segera memberi dampak terhadap orang-orang yang
menyaksikan kejadian itu. Tidak ada lagi yang mengolok dan menghina. Perlahanlahan orang-orang pergi meninggalkan Yesus sendirian meminum penderitaan
dan rasa malu yang paling dalam. Namun, kengerian yang besar masih menanti.
Bukan persekutuan yang penuh sukacita dengan Allah, tetapi justru teriakan
yang pedih. Yesus mendapati diri-Nya ditinggalkan baik oleh manusia dan Allah.
28
Teriakan-Nya sampai saat ini masih menimbulkan rasa pilu. “Allah-Ku, Allah-Ku
mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
Rupanya hanya satu hal yang Allah rahasiakan terhadap Anak-Nya, Kristus.
Allah merasa risau kalau Yesus tidak mampu menanggung hal ini. Kebenaran
yang mengerikan itu menghampiri-Nya hanya pada jam-jam terakhir kegelapan
itu. Ketika matahari menarik sinarnya, Hadirat Allah juga ditarik. Walaupun
kadang-kadang ditinggalkan oleh manusia, Dia selalu bisa berpaling kepada
Bapa-Nya di surga dengan penuh keyakinan. Sekarang, hal inipun tidak mungkin,
sebab Allah telah meninggalkan Dia.
Memang Allah telah meninggalkan Dia, walaupun hanya untuk seketika, dan
alasannya jelas. Pada waktu itu, dosa seluruh dunia dengan semua kecemarannya
tertumpah atas Yesus. Dia menjadi dosa,”Dia yang tidak mengenal dosa telah
dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh
Allah.” (2 Korintus 5:21). Kristus menjadi dosa karena kita. Dia menumpahkan
dosa seluruh dunia atas diri-Nya, termasuk dosa anda dan saya. Karena itu, Dia
harus menerima hukuman yang jatuh atas dosa: terpisah dari Allah.
Sekarang saatnya menjelang bagian akhir. Kehilangan darah telah
menyebabkan kehausan yang tak dapat dilukiskan. Yesus berseru,”Aku haus!”
Dia yang tergantung di salib haus. Dialah juga yang sekarang bisa memuaskan
jiwa kita yang berdahaga – “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan
minum!” (Yohanes 7:37).
Saat terakhir telah tiba. Yesus menundukkan kepala-Nya pada saat Dia
menghembuskan nafas-Nya, “Sudah selesai!” Keselamatan telah lengkap. Ini
merupakan pekerjaan yang sudah selesai selama-lamanya. Hal ini tidak bisa
dicapai oleh pekerjaan baik manusia atau diperoleh dengan berpuasa, membayar
dosa atau berziarah. Kita tidak perlu menyempurnakan pekerjaan ini dengan
usaha kita sendiri. Tidak ada lagi yang perlu kita lakukan, tetapi kita hanya perlu
menerimanya saja. Tidak perlu bergumul atau bersusah payah. Yang perlu kita
lakukan adalah menerima apa yang Tuhan persiapkan…sebuah korban yang tak
ternilai.
Kristus mati untuk keselamatan kita. Dia telah bangkit kembali, tiga hari
tiga malam kemudian dalam kemenangan yang penuh kemuliaan dan Dia tidak
akan mati lagi. Karena itu Dia berkata,”KARENA AKU HIDUP, MAKA KAMU
AKAN HIDUP JUGA.” (Yohanes 14:19).
Allah telah melakukan semua yang mungkin untuk membawa anda ke dalam
hidup yang kekal. Dia telah membayar lunas harga hukuman bagi dosa-dosa anda.
Sekarang giliran anda untuk menerima Dia. Allah melihat hati dan pikiran anda.
Dia mengenal semua pikiran Anda, dan Dia mengasihi anda. Kalau anda sungguhsungguh rindu menerima Yesus Kristus, Putera Allah, ke dalam hidup anda, anda
akan dilahirkan kembali. Anda akan menjadi anak Allah, dan Allah Bapa akan
menjadi bapa bagi anda. Apakah saudara siap menerima Dia sekarang?
29
Langlah-Langkah Penting Untuk Menerima Keselamatan
1.MENGAKUI: “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan
kemuliaan Allah” (Roma 3:23).” Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa
ini!”(Lukas 18:13. Di bawah penerangan firman, engkau harus menyatakan
bahwa engkau orang berdosa.
2. BERTOBAT: “… Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan
binasa atas cara demikian.”(Lukas 13:3). “Karena itu sadarlah dan bertobatlah,
supaya dosamu dihapuskan…”(Kisah Rasul 3:19). Engkau harus melihat
buruknya dosa dan kemudian bertobat dari segala perbuatan itu.
3.PENGAKUAN DOSA : “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia
dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita
dari segala kejahatan.” (1 Yohanes1:9). “Karena dengan hati orang percaya dan
dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.”(Roma 10:10).
Akuilah dosamu kepada Allah.
4.MENINGGALKAN: “Baiklah orang fasik meninggalkanjalannya, dan
orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka
Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan
dengan limpahnya.” (Yesaya 55:7). Menyesal karena dosa tidaklah cukup. Kita
harus mau mengakhirinya sekali untuk selamanya.
5.PERCAYA: Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia
telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”(Yohanes 3:16).
“ Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan
percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang
mati, maka kamu akan diselamatkan.” (Roma10:9). Percaya dalam pekerjaan
Kristus di salib sudah genap.
6.MENERIMA : “Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang
kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya
diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya
dalam nama-Nya;” (Yohanes 1:11-12). Kristus harus diterima secara pribadi
masuk ke dalam hati dengan iman, kalau engkau rindu memiliki pengalaman
Lahir Baru ini. (Full Gospel Businessman International).
30
Jika engkau rindu menerima Yesus Kristus ke dalam jiwa dan kehidupanmu, mari
berdoa:
Bapa di Surga,
Dan Bapa, tunjukkan kepadaku
Aku bersyukur Engkau mengasihi aku. selangkah demi selangkah rencana yang
Aku minta PuteraMu Yesus Kristus,
sudah Engkau buat untuk hidupku.
mari masuk dalam hidupku.
Aku memberi hidup dan diriku
Aku tahu aku telah berdosa dan
kepadaMu.
melakukan perbuatan yang tidak
Aku menyembah dan memujiMu,
berkenan di hadapanMu.
pencipta dan Tuhanku.
Aku minta ampunilah segala dosaAku akan terus bersyukur untuk
dosaku dan tahirkanlah hidupku.
pengorbanan PuteraMu di kayu salib
Tolong aku untuk mengikut Engkau dan sehingga aku bisa beroleh hidup yang
ajaranMu.
kekal dengan Engkau.
Lindungi aku dari Setan dan Iblis.
Tolong aku untuk memenangkan orang
Ajari aku untuk mengutamakan Engkau
lain kepada Kristus.
dalam seluruh pikiran dan tindakanku. Aku menantikan kembalinya Kristus
Tolong aku mengasihi sesamu seperti
untuk membawa aku ke Surga.
Engkau telah mengasihi aku.
Datanglah segera Tuhan Yesus, Amin.
Bagaimana Caranya Menerima Baptisan Roh Kudus
1. Anda harus lahir baru. Ini artinya meminta Yesus mengampuni dosa-dosa
anda dan kemudian menerima pengampunan Allah, dengan mengetahui, “ Karena
semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,” dan
“Sebab, barangsiapa berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.” (Roma
3:23 dan 10:13).
2. Kalau saat ini anda sudah menerima Kristus menjadi Juruselamat, Roh
Kudus hidup di dalam anda. Yohanes 14:7; 1 Korintus 3:16; 6:19
3. Roh Kudus adalah seorang Pribadi dan akan berbicara sendiri jika anda
mengijinkan Dia melakukannya.
4. Roh Kudus akan memakai bibir, lidah dan suara anda jika anda mengijinkan
Dia–sama seperti waktu anda berkata-kata dengan bahasa Indonesia.
5. Ketika anda dipenuhi dengan Roh Kudus, dengan iman anda harus mulai
untuk melakukan pengucapan. Kisah Rsul 2:4 berkata,”Maka penuhlah mereka
dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain,
seperti yang diberikan Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.”
31
6. Menerima Kristus menjadi Juruselamat memerlukan suatu tindakan iman.
Kesembuhan adalah hasil dari suatu tindakan iman. Berbahasa roh adalah suatu
tindakan iman.
7. Ketika dengan iman anda mulai berbahasa roh, Roh Kudus akan memberi
ucapan–kata-kata untuk diucapkan. Di situlah yang supranatural terlibat.
8. Setiap orang percaya diperintahkan untuk “penuh dengan Roh,” Efesus
5:18, bahkan juga ibu Yesus, Maria, dan saudara-saudara kandung Yesus. Yakobus,
Yusuf, Simon dan Yudas (Matius 13:55), (Kisah Rasul 1:14) dan murid-muridNya
menerima (Kisah Rasul 2:4). Menerima Roh Kudus adalah suatu keharusan.
9. Relaks. “Inilah tempat perhentian…”Yesaya 26:12
10. Roh Kudus adalah sebuah karunia. Kisah Rasul 8:20,2:38,39; 11:17;
Lukas 11:13. Anda tidak mengemis atau bekerja demi menerima karunia. Anda
tinggal menerimanya saja.
11. Mulailah hari anda setiap hari dengan berdoa dalam Roh untuk
membangun diri anda–hal ini sama halnya dengan mengisi batere rohani anda. 1
Korintus 14:4,18
12. Terimalah sekarang, dengan menyembah Yesus dalam hatimu dan
memperkatakan dengan iman di dalam bahasa-bahasa yang asing sebagaimana
yang diberikan oleh Roh Kudus kepada anda untuk mengatakannya.
32
33
Please let us know how this book has impacted you.
Send your story to: [email protected]
Free downloads are available at:
www.cfn.org/literature
APAKAH YESUS KRISTUS ITU PUTERA ALLAH?
Download