1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kualitas

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kualitas manusia sebagai tenaga kerja merupakan modal dasar dalam masa
pembangunan. Tenaga kerja yang berkualitas akan menghasilkan suatu hasil kerja
yang optimal sesuai dengan target kerjanya. Manusia sebagai tenaga kerja atau
karyawan merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan, karena mereka
mempunyai bakat, tenaga dan kreativitas yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan
untuk mencapai tujuannya. Sebaliknya, Sumber Daya Manusia juga mempunyai
berbagai macam kebutuhan yang ingin dipenuhinya. Keinginan para karyawan untuk
memenuhi kebutuhan inilah yang dapat memotivasi seseorang untuk melakukan
sesuatu termasuk untuk melakukan pekerjaan atau bekerja. (Wardani, 2009)
Tuntutan perusahaan untuk mengembangkan dan mempertahankan Sumber
Daya Manusia yang berkualitas semakin mendesak, sesuai dengan dinamika
lingkungan eksternal maupun internal yang selalu berubah. Untuk itu, peran Sumber
Daya Manusia sangat diperlukan dalam menghadapi segala perubahan yang terjadi.
Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan agar sesuai dengan tuntutan
lingkungan perusahaan dan organisasi adalah dengan meningkatkan kemampuan dan
keahlian karyawan melalui program orientasi dan pelatihan.
1
Program orientasi
2
pelatihan ini dibutuhkan untuk karyawan baru, dikarenakan perusahaan memiliki
tanggung jawab untuk menginformasikan ketentuan-ketentuan dan standar yang
berlaku di perusahaan pada setiap karyawan baru, agar karyawan baru memiliki visi
dan misi yang sama dengan perusahaan dan segala bentuk ketentuan perusahaan
sudah diketahui di awal.
Menurut Mondy (2008) Orientasi adalah upaya pelatihan dan pengembangan
awal bagi para karyawan baru yang memberi mereka informasi mengenai perusahaan,
jabatan, dan kelompok kerja.
Proses orientasi yang efektif dan efisien dapat menjadi manfaat tersendiri bagi
para karyawan baru, berupa berbagai informasi yang terkait dengan visi dan misi
perusahaan, sejarah perusahaan, kebijakan yang berlaku di organisasi dan perusahaan,
alur informasi kerja dan ketentuan-ketentuan lain yang harus diketahui oleh masingmasing karyawan baru.
Dengan diadakannya orientasi karyawan baru yang efektif dan efisien maka
secara langsung maupun tidak, karyawan akan mengetahui juga informasi terkait
budaya organisasi yang ada di perusahaan tersebut karena di dalam suatu perusahaan
selalu terdapat dua pihak yang saling berkepentingan satu sama lain, yaitu karyawan
dan perusahaan itu sendiri.
3
Kemampuan suatu budaya organisai dalam mempengaruhi persepsi dan
perilaku karyawan memegang peranan yang sangat penting dalam suatu perusahaan.
Dikarenakan budaya organisasi sangat menyangkut suatu kebiasaan, norma, nilainilai dan perilaku-perilaku yang ada di lingkungan perusahaan yang dapat
menimbulkan persepsi bagi setiap karyawannya. Setiap karyawan harus dengan
pemikiran terbuka untuk menerima setiap kondisi baik itu kondisi yang baik ataupun
kondisi yang buruk di lingkungan politik perusahaan. Dan pemaksaan terhadap suatu
budaya akan menimbulkan adanya ketidakcocokan antara karyawan dan hal ini akan
mengakibatkan kondisi kerja karyawan dan kelangsungan organisasi perusahaan akan
terganggu.
Sebagian besar perusahaan sudah memiliki kesepakatan terkait nilai-nilai apa
yang berlaku didalam suatu perusahaan, dan dikarenakan nilai-nilai ini merupakan
suatu kesepakatan dari masing-masing pihak yang berkepentingan, maka dengan kata
lain nilai-nilai yang merupakan kesepakatan dan menjadi nilai-nilai yang berlaku di
perusahaan wajib untuk diketahui, dipahami dan dilaksanakan oleh masing-masing
karyawan yang ada di perusahaan. Kesesuaian yang tinggi antara persepsi dan
perilaku karyawan dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan melalui nilai-nilai
yang berlaku akan memberikan hasil yang maksimal terkait komitmen karyawan,
tingginya kepuasan kerja dan akan menimbulkan rendahnya keinginan karyawan
untuk meninggalkan perusahaan dimana hal tersebut akan berpengaruh terhadap
kelangsungan organisasi perusahaan. (Moorhead dan Griffin, 2013)
4
J.M Kouzes, D.F. Caldwell, dan B.Z. Posner mengatakan bahwa definisi
budaya organisasi adalah sekumpulan keyakinan yang sama-sama dimiliki dan abadi
yang dikomunikasikan melalui berbagai media simbolis, yang menciptakan arti dalam
kehidupan kerja seseorang (Moorhead dan Griffin, 2013).
Untuk membangun budaya organisasi yang kuat membutuhkan suatu proses
karena perubahan yang terjadi dalam organisasi menyangkut perubahan orang-orang
yang berada dalam organisasi termasuk di dalamnya perbedaan persepsi, keinginan,
sikap dan perilaku. Kesesuaian antara karakteristik organisasi dengan keinginan
karyawan harus dicapai dan mengarah pada tingkat kebersamaaan yang tinggi. Dalam
menyiapkan perubahan, karyawan diharapkan merasa aman dan bahagia dalam
melakukan pekerjaannya. Sehingga dengan demikian, karyawan akan bersedia
menerima perubahan dengan tulus tanpa ada rasa takut atau terpaksa. Sejalan dengan
hal tersebut, dapat dipahami bahwa budaya organisasi memiliki peran yang amat
penting dalam meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja organisasi.
Dalam dua puluh tahun terakhir, konsep budaya organisasi sudah menjadi
populer, para manajer sering menanyakan tentang persamaan dan pebedaan antara
budaya organisasi dan iklim organisasi. Beberapa orang, seperti manajer dan peneliti,
berargumen bahwa budaya dan iklim benar-benar hal yang sama, meskipun dasar
penelitian mereka berbeda. Dua konsep tersebut sama dalam hal keduanya berkaitan
dengan keseluruhan suasana kerja dalam suatu organisasi. Selain itu, keduanya
5
berhubungan dengan konteks sosial dalam organisasi, dan keduanya diharapkan
mempengaruhi perilaku orang-orang yang bekerja dalam organisasi (Denison, 1996).
Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan
suatu aktivitas tertentu, oleh karena itu motivasi sering kali diartikan pula sebagai
faktor pendorong perilaku seseorang. Setiap aktivitas yang dilakukan seseorang pasti
memiliki suatu faktor yang mendorong aktivitas tersebut. Oleh karena itu, faktor
pendorong dari seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu pada umumnya
adalah kebutuhan serta keinginan orang tersebut. Kinerja perusahaan dapat dinilai
dari motivasi kerja karyawannya. (Wardani, 2009)
Motivasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat dibedakan atas faktor
internal dan eksternal dari seseorang, menurut Edy Sutrisno dalam Wardani (2009)
antara lain:
1.
Faktor Internal, meliputi keinginan untuk hidup, keinginan untuk dapat
memiliki, keinginan untuk memperoleh penghargaan, keinginan untuk
memperoleh pengakuan dan keinginan untuk berkuasa.
2.
Faktor Eksternal, meliputi kondisi lingkungan kerja, kompensasi yang
memadai, supervisi yang baik, adanya jaminan pekerjaan, adanya
penghargaan atas prestasi, peraturan yang fleksibel, status dan tanggung
jawab.
6
PT Parastar Distrindo adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang
distribusi telekomunikasi yang berpusat di DKI Jakarta. Dengan iklim bisnis yang
semakin mengglobal, PT Parastar Distrindo juga tidak terhindar dari persaingan
global dan pasar bebas maka pihak manajemen haruslah mampu mengoptimalkan
seluruh sistem organisasi salah satunya adalah melalui pemberdayaan Sumber Daya
Manusia yang dimiliki secara efektif dan efisien. Untuk itu perlu dilakukan
identifikasi dan analisis terhadap berbagai pendorong dan penghambat dalam upaya
mewujudkan tujuan perusahaan, salah satunya dari segi motivasi kerja individu
maupun dari segi persepsi karyawan terhadap budaya organisasi itu sendiri.
Dari segi motivasi, kinerja karyawan akan dipengaruhi oleh dorongan akan
kebutuhan dan keinginannya, untuk itu dapat dikatakan bahwa dalam diri seseorang
ada kekuatan yang mengarah pada tindakannya. Pada umumnya dalam diri seseorang
ada dua hal penting yang dapat memberikan motivasi atau dorongan untuk bertindak
yaitu masalah kompensasi dan harapan. Kompensasi yaitu merupakan imbalan atas
jasa dari perusahaan kepada karyawan melalui kontribusi yang telah diberikannya.
Sedangkan harapan yakni setiap orang akan memiliki sebuah harapan yang akan
diperoleh setelah selesai melakukan suatu pekerjaan.
Sedangkan budaya organisasi berperan sebagai dasar perilaku yang
berkembang di organisasi tersebut, yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan.
Persepsi karyawan akan budaya organisasi dapat berbeda seiring dengan iklim
7
organisasi yang berlaku pada saat itu. Budaya organisasi di PT Parastar Distrindo
sudah berdasarkan rumusan core value perusahaan, dimana setiap kebijakan seperti
kebijakan penlaian kinerja yang melalui Key Performance Indicator (KPI) dan
peninalian kompetensi sudah berdasarkan core value.
Orientasi Kerja yang ada di PT Parastar Distrindo sudah ada sejak tahun 2013,
namun berlum pernah dilakukan penelitian terkait efektifitas dan efisiensi orientasi
karyawan tersebut.
Rendahnya kinerja karyawan, sering mangkir dari pekerjaan dan kinerja
karyawan yang masih dibawah standar serta turn over yang tinggi menunjukan bahwa
masih rendah tingkat motivasi karyawan di PT Parastar Distrindo terlebih untuk
karyawan dengan masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun.
Tabel 1.1 Angka Turn over Karyawan Tahun 2013 dan Tahun 2014
Tahun 2013
Jml karyawan
1689
Turn over
206
Tahun 2014
%
Jml karyawan
Turn over
%
1945
225
12%
12%
Sumber : Data HR tahun 2013 dan 2014
Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa walaupun persentase turn over dari
tahun 2013 dan tahun 2014 adalah sama dengan perbedaan jumlah karyawan adalah
215, tetapi untuk turn over tetap meningkat sebanyak 19 orang.
8
Tabel 1.2 Angka Turn over karyawan Masa Kerja kurang dari 1 Tahun
Tahun 2013
Tahun 2014
< 1 Tahun
96
47%
< 1 Tahun
114
51%
1 - 3 Tahun
74
36%
1 - 3 Tahun
79
35%
> 3 Tahun
36
17%
> 3 Tahun
32
14%
Jumlah
206
100%
Jumlah
225
100%
Sumber : Data HR tahun 2013 dan 2014
Dan dari tabel diatas terlihat bahwa persentase kontribusi turn over karyawan
berdasarkan masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun tetap lebih besar dari tahun 2013
ke 2014.
Untuk menanggulangi hal tersebut, perusahaan harus mampu untuk
memberikan sosialisasi yang tepat pada saat karyawan baru masuk serta perusahan
harus mampu untuk menyatukan persepsi atau cara pandang karyawan dalam rangka
mencapai tujuan perusahaan antara lain dengan pembentukan mental bekerja yang
baik melalui dedikasi.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian pada latar belakang yang dikemukakan, maka dapat
dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini maka penulis ingin mengetahui lebih
mendalam pengaruh orientasi karyawan baru dan budaya organisasi terhadap
9
motivasi kerja karyawan dengan masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun pada PT
Parastar Distrindo dengan lebih mendalam dan komprehensif dengan permasalah
sebaagai berikut:
1.
Bagaimana pengaruh orientasi karyawan baru dan budaya organisasi
terhadap motivasi kerja karyawan dengan masa kerja kurang dari 1 (satu)
tahun pada PT Parastar Distrindo?
2.
Bagaimana pengaruh orientasi karyawan baru terhadap motivasi kerja
karyawan dengan masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun pada PT Parastar
Distrindo?
3.
Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi kerja karyawan
dengan masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun pada PT Parastar Distrindo?
Berikut adalah pembahasan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini.
Bahwa berdasarkan reiew analisa Turn over tahun 2014, didapatkan bahwa dari total
karyawan yang mengundurkan diri pada tahun 2014 sebanyak 225 orang, didapatkan
bahwa ada kontribusi sebanyak 51% berasal dari karyawan dengan masa kerja
dibawah 1 (satu) tahun. Dari hasil analisa tersebut, penulis bermaksud meneliti
seberapa besar pengaruh orientasi karyawan baru yang sudah dilakukan dan seberapa
berpengaruh peran budaya organisasi terhadap motivasi kerja karyawan.
10
C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian
Berdasarkan pembahasan dan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh orientasi karyawan baru
dan budaya organisasi terhadap motivasi kerja karyawan dengan masa
kerja dibawah 1 (satu) tahun pada PT Parastar Distrindo.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh orientasi karyawan baru
terhadap motivasi kerja karyawan dengan masa kerja dibawah 1 (satu)
tahun pada PT Parastar Distrindo.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap
motivasi kerja karyawan dengan masa kerja dibawah 1 (satu) tahun pada
PT Parastar Distrindo.
Penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberikan
kontribusi
terhadap
pengembangan ilmu pengetahuan dan diharapkan dapat dijadikan bahan masukan
bagi pihak manajemen PT Parastar Distrindo, sehingga diharapkan dapat membangun
budaya organisasi yang kuat dan proses orientasi karyawan baru yang efektif dan
efisien sehingga dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan, terlebih untuk
karyawan dengan masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun sehingga kedepannya dapat
mengurangi intensitas turn over karyawan.
11
1. Kontribusi Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi yang berarti terhadap pengembangan ilmu pengetahuan di
masa yang akan datang.
2. Kontribusi Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi:
a. Penulis
Bagi penulis, seluruh rangkaian kegiatan dan hasil penelitian
ini diharapkan dapat lebih memantapkan pengetahuan dan
kompetensi penulis dalam bekerja serta menjadi salah satu
persyaratan kelulusan selama mengikuti perkuliahan program
Strata Satu dengan penjurusan Manajemen SDM.
b. Perusahaan
Sebagai bahan masukan dalam menentukan kebijakan terkait
perbaikan budaya organisasi, konsep orientasi karyawan baru
agar lebih efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan
motivasi kerja karyawan.
Download