ANTROPOLOGI-Minggu 1 - Official Site of LIA AULIA FACHRIAL

advertisement
ANTROPOLOGI
Minggu ke I
Lia Aulia Fachrial, S. Psi., M. Si
Tujuan Pembelajaran

Untuk memperoleh pemahaman mengenai
kebudayaan manusia, mengenal berbagai
kebudayaan
manusia, serta
untuk
memperoleh pengertian mengenai latar
belakang budaya dari suatu perilaku
manusia tertentu.
Apa itu ANTROPOLOGI?
Anthropos
Manusia
 Logos
Ilmu


Antropologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang manusia dan perilakunya dengan
tujuan untuk memperoleh definisi yang
lengkap mengenai keanekaragaman budaya
dari manusia tersebut. (Haviland, 1994)
Antropologi sebagai ILMU :

Akurat (Fakta,Waktu, dll)
◦ Mempelajari kapan, dimana dan bagaimana asal
mula munculnya manusia
◦ Mempelajari ciri ciri fisik manusia
◦ Mempelajari kebiasaan dari suatu masyarakat
tertentu dimasa sekarang dan yang akan datang

Tidak akurat
◦ Ilmu antropologi merupakan ilmu yang masih
dapat digabung dengan disiplin ilmu lainnya. Co:
Antropologi-Psikologi,
Antropologi-sosiologi,
antropologi-arkeologi,
antropologi-ekonomi,
antropologi-ilmu kesehatan.
Sejarah Perkembangan Antropologi
Menurut Koentjaraningrat (1996) terdiri dari
empat fase, yaitu:
1. Fase pertama (Sebelum 1800).
Sejak akhir abad ke 15 dan awal abad ke 16,
suku-suku bangsa di benua Asia, Afrika,
Amerika, dan Oseania mulai kedatangan
orang-orang Eropa barat selama kurang
lebih 4 abad dan mulai menerbitkan bukubuku kisah perjalanan, laporan dll yang
mendeskripsikan kondisi dari bangsabangsa yang mereka kunjungi. Deskripsi
tersebut kemudian disebut sebagai
“ETNOGRAFI” (Etnos : bangsa).
2.
Fase Kedua (Kira-kira pertengahan
abad ke 19).
Terdapat
usaha
usaha
untuk
mengintegrasikan secara serius beberapa
karangan yang membahas masyarakat dan
kebudayaan di dunia pad aberbagai tingkat
evolusi. Masy dan kebudayaan di dunia tsb
menyangkut masy yang dianggap “primitif”
yang tingkat evolusinya amat lambat. Pada
tahun 1860, lahirlah antropologi setelah
terdapat
beberapa
karangan
yang
menglarifikasikan
bahan
mengenai
kebudayaan didunia dalam berbagai tingkat
evolusi.
3.
Fase Ketiga (Awal abad ke 20).
Sebagian besar negara penjajah di Eropa
berhasil memantapkan kekuasaannya di
daerah jajahan mereka. Mulai ada anggapan
bahwa mempelajari bangsa bangsa non
Eropa ternyata makin penting karena
masyarakat tersebut pada umumnya belum
sekompleks bangsa bangsa Eropa. Dengan
pemahaman mengenai masy yang tidak
kompleks, maka hal itu akan menambah
pemahaman tentang masyarakat yang
kompleks.
4.
Fase Keempat (Sesudah Kira kira 1930).
Antropologi berkembang pesat dan lebih
berorientasi akademik. Pengembangannya
meliputi ketelitian bahan pengetahuannya
maupun metode-metode ilmiahnya. Dilain
pihak muncul pula sikap anti kolonialisme dan
gejala makin berkurangnya bangsa bangsa
primitif setelah perang dunia II. Oleh karena
itu sasaran dan objek penelitian para ahli
antropologi sejak tahun 1930 beralih dari suku
suku bangsa primitif non Eropa kepada
penduduk
pedesaan. Secara
akademik
perkembangan antropologi pada fase ini
ditandai dengan simposium international pada
tahun 1950an, guna membahas tujuan dan
ruang lingkup antropologi oleh para ahli dari
Amerika dan Eropa.

Pada fase ke empat, antropologi memiliki
dua tujuan utama :
◦ Tujuan akademis, untuk mencapai pemahaman
tentang manusia berdasarkan bentuk fisiknya,
masyarakatnya, maupun kebudayaannya.
◦ Tujuan
praktis,
untuk
kepentingan
pembangunan.
Download