BAB III SISTEM KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram

advertisement
BAB III
SISTEM KERJA RANGKAIAN
3.1 Diagram Blok
Secara garis besar, perancangan pengisian tangki air otomatis menggunakan sensor
ultrasonik ini terdiri dari Bar Display, Mikrokontroler ATMega8535, Relay, Sensor
ultrasonik, Pompa Air dan Tangki Penampungan. Diagram blok dari perancangan
pengisian tangki air otomatis menggunakan sensor ultrasonik ditunjukkan pada
gambar 3.1 berikut :
Gambar 3.1 Diagram Blok
1. Bar Display Led berfungsi untuk menampilkan level ketinggian air dimana led
terdiri dari 16 buah dan setiap led akan menyala pada level ketinggian air
dengan jarak yang berbeda – beda.
2. Mikrokontroler Atmega8535 meupakan pusat kendali dari seluruh rangkaian.
Dimana mikrokontroler akan mengambil data yang dikirimkan oleh Sensor
Ultrasonik
kemudian membandingkannya dengan nilai yang benar dan
ditampilkan oleh Display Led, kemudian mengendalikan pengisian tangki air.
3. Relay berfungsi untuk menghidup atau mematikan pompa air yang
dikendalikan mikrokontroler.
4. Pompa Air berfungsi untuk pengisi air pada tempat penampungan air.
5. Sensor Ultrasonik berfungsi sebagai pengendali ketinggian air. Sinyal yang
dipancarkan kedalam air kemudian akan merambat sebagai sinyal. Sinyal
tersebut kemudian akan dipantulkan dan akan diterima kembali oleh bagian
penerima Ultrasonik. Setelah sinyal tersebut sampai di penerima ultrasonik,
kemudian sinyal tersebut akan diproses untuk menghitung jarak level
ketinggian air pada penampungan.
6. Tangki Penampungan Air berfungsi untuk menampung air yang dikirim dari
pompa air.
3.2 Rangkaian Mikrokontroler ATMega8535
Rangkaian ini berfungsi sebagai pusat kendali dari seluruh sistem yang ada. Kompoen
utama dari rangkaian ini adalah IC mikrokontroler ATMega8535. Pada IC inilah
semua program diisikan, sehingga rangkaian dapat berjalan sesuai dengan yang
dikehendaki. Rangkaian mikrokontroler ditunjukkan pada gambar berikut ini
Gambar 3.2 Rangkaian mikrokontroller ATMega8535
3.3 Rangkaian Power Supplay (PSA)
Rangkaian ini berfungsi untuk mensupplay tegangan ke seluruh rangkaian yang ada.
Rangkaian PSA yang dibuat terdiri dari dua keluaran, yaitu 5 volt dan 12 volt,
keluaran 5 volt digunakan untuk mensupplay tegangan ke seluruh rangkaian,
sedangkan keluaran 12 volt digunakan untuk mensuplay tegangan ke motor stepper.
Rangkaian power supplay ditunjukkan pada gambar 3.3 berikut ini.
TIP32C
LM7805CT
12 Volt
Vreg
IN
OUT
100ohm
220V 50Hz 0Deg
330ohm
1N5392GP
2200uF
1N5392GP
5 Volt
1uF
100uF
TS_PQ4_12
Gambar 3.3 Rangkaian Power Supplay (PSA)
Trafo CT
merupakan trafo stepdown yang berfungsi untuk menurunkan
tegangan dari 220 volt AC menjadi 12 volt AC. Kemudian 12 volt AC akan
disearahkan dengan menggunakan dua buah dioda, selanjutnya 12 volt DC akan
diratakan oleh kapasitor 2200 μF. Regulator tegangan 5 volt (LM7805CT) digunakan
agar keluaran yang dihasilkan tetap 5 volt walaupun terjadi perubahan pada tegangan
masukannya. LED hanya sebagai indikator apabila PSA dinyalakan. Transistor PNP
TIP 32 disini berfungsi untuk mensupplay arus apabila terjadi kekurangan arus pada
rangkaian, sehingga regulator tegangan (LM7805CT)
tidak akan panas ketika
rangkaian butuh arus yang cukup besar. Tegangan 12 volt DC langsung diambil dari
keluaran 2 buah dioda penyearah.
3.4 Rangkaian Relay Pengendali Pompa Air
Relay ini berfungsi sebagai saklar elektronik yang dapat menghidupkan / mematikan
peralatan elektronik (dalam hal ini Pompa Air). Rangkaian relay pengendali Pompa
Air tampak seperti gambar di bawah ini :
Pompa
Gambar 3.4 Rangkaian Relay Pengendali Pompa Air
Pada rangkaian di atas, untuk menghubungkan rangkaian dengan 220 V AC
digunakan relay. Relay merupakan salah satu komponen elektronik yang terdiri dari
lempengan logam sebagai saklar dan kumparan yang berfungsi untuk menghasilkan
medan magnet. Pada rangkaian ini digunakan relay 12 volt, ini berarti jika positif
relay (kaki 1) dihubungkan ke sumber tegangan 12 volt dan negatif relay (kaki 2)
dihubungkan ke ground, maka kumparan akan menghasilkan medan magnet, dimana
medan magnet ini akan menarik logam yang mengakibatkan saklar (kaki 3) terhubung
ke kaki 4. Dengan demikian, jika kita gunakan kaki 3 dan kaki 4 pada relay sebagai
saklar untuk menghidupkan/mematikan lampu
maka kita dapat menghidupkan/
mematikan Pompa Air dengan cara mengaktifkan atau menon-aktifkan relay.
Pada rangkaian ini untuk mengaktifkan atau menon-aktifkan relay digunakan
transistor tipe NPN. Dari gambar dapat dilihat bahwa negatif relay dihubungkan ke
kolektor dari transistor NPN (2SC945), ini berarti jika transistor dalam keadaan aktif
maka kolektor akan terhubung ke emitor dimana emitor langsung terhubung ke
ground yang menyebabkan tegangan di kolektor menjadi 0 volt, keadaan ini akan
mengakibatkan relay aktif. Sebaliknya jika transistor tidak aktif, maka kolektor tidak
terhubung ke emitor, sehingga tegangan pada kolektor menjadi 12 volt, keadaan ini
menyebabkan tidak aktif.
Kumparan pada relay akan menghasilkan tegangan singkat yang besar ketika
relay dinon-aktifkan dan ini dapat merusak transistor yang ada pada rangkaian ini.
Untuk mencegah kerusakan pada transistor tersebut sebuah dioda harus dihubungkan
ke relay tersebut. Dioda dihubungkan secara terbalik sehingga secara normal dioda ini
tidak menghantarkan. Penghantaran hanya terjadi ketika relay dinon-aktifkan, pada
saat ini arus akan terus mengalir melalui kumparan dan arus ini akan dialirkan ke
dioda. Tanpa adanya dioda arus sesaat yang besar itu akan mengalir ke transistor,
yang mengakibatkan kerusakan pada transistor.
Rangkaian ini juga dilengkapi dengan LED indicator, dimana LED indikator
ini akan menyala, jika relay aktif dan sebaliknya, LED indikator ini akan mati jika
relay tidak aktif. LED indikator ini dikendalikan oleh sebuah transistor jenis PNP,
dimana basis transistor ini mendapatkan input dari kolektor transistor C945. Transistor
tipe PNP akan aktif jika mendapat tegangan 0 volt pada basisnya.
3.5 Saklar
Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan jaringan listrik,
atau untuk menghubungkannya. Jadi saklar pada dasarnya adalah alat penyambung
atau pemutus aliran listrik. Selain untuk jaringan listrik arus kuat, saklar berbentuk
kecil juga dipakai untuk alat komponen elektronika arus lemah.
Secara sederhana, saklar terdiri dari dua bilah logam yang menempel pada
suatu rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan sambung
(on) atau putus (off) dalam rangkaian itu. Material kontak sambungan umumnya
dipilih agar supaya tahan terhadap korosi. Kalau logam yang dipakai terbuat dari
bahan oksida biasa, maka saklar akan sering tidak bekerja. Untuk mengurangi efek
korosi ini, paling tidak logam kontaknya harus disepuh dengan logam anti korosi dan
anti karat. pada dasarnya tombol bisa diaplikasikan untuk sensor mekanik, karena bisa
dijadikan sebagai pedoman pada mikrokontroller untuk pengaturan alat dalam
pengontrolan.
3.6 Sensor Ultrasonik PING
Sensor ultrasonik adalah sensor yang bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang
suara dan digunakan untuk mendeteksi keberadaan suatu objek tertentu di depannya,
frekuensi kerjanya pada daerah di atas gelombang suara dari 40 KHz hingga 400 KHz.
Sensor ultrasonik terdiri dari dari dua unit, yaitu unit pemancar dan unit penerima.
Struktur unit pemancar dan penerima sangatlah sederhana, sebuah kristal piezoelectric
dihubungkan dengan mekanik jangkar dan hanya dihubungkan dengan diafragma
penggetar. Tegangan bolak-balik yang memiliki frekuensi kerja 40 KHz – 400 KHz
diberikan pada plat logam. Struktur atom dari kristal piezoelectric akan berkontraksi
(mengikat), mengembang atau menyusut terhadap polaritas tegangan yang diberikan
dan ini disebut dengan efek piezoelectric.
Kontraksi yang terjadi diteruskan ke diafragma penggetar sehingga terjadi
gelombang ultrasonik yang dipancarkan ke udara (tempat sekitarnya). Pantulan
gelombang ultrasonik akan terjadi bila ada objek tertentu dan pantulan gelombang
ultrasonik akan diterima kembali oleh unit sensor penerima. Selanjutnya unit sensor
penerima akan menyebabkan diafragma penggetar akan bergetar dan efek
piezoelectric menghasilkan sebuah tegangan bolak-balik dengan frekuensi yang sama.
Untuk lebih jelas tentang prinsip kerja dari sensor ultrasonik dapat dilihat prinsip dari
sensor ultrasonic pada gambar 3.5 berikut :
Gambar 3.5 Prinsip kerja Sensor Ultrasonik
Besar amplitudo sinyal elektrik yang dihasilkan sensor penerima tergantung
dari jauh dekatnya objek yang dideteksi serta kualitas dari sensor pemancar dan sensor
penerima. Proses sensoring yang dilakukan pada sensor ini menggunakan metode
pantulan untuk menghitung jarak antara sensor dengan obyek sasaran. Jarak antara
sensor tersebut dihitung dengan cara mengalikan setengah waktu yang digunakan oleh
sinyal ultrasonik dalam perjalanannya dari rangkaian pengirim sampai diterima oleh
rangkaian penerima, dengan kecepatan rambat dari sinyal ultrasonik tersebut pada
media rambat yang digunakannya, yaitu udara. Prinsip pantulan dari sensor ulrasonik
ini dapat dilihat pada gambar 3.6 sebagai berikut:
Gambar 3.6 Prinsip Pemantulan Sensor Ultrasonik
3.6.1 Prinsip Kerja Pemancar Ultrasonik (Transmitter)
Pemancar Ultrasonik ini berupa rangkaian yang memancarkan sinyal sinusoidal
berfrekuensi di atas 20 KHz menggunakan sebuah transducer transmitter ultrasonic
Gambar 3.7 Pemancar Ultrasonik Transmitter
1. Sinyal 40 kHz dibangkitkan melalui mikrokontroler.
2. Sinyal tersebut dilewatkan pada sebuah resistor sebesar 3 K ohm untuk
pengaman ketika sinyal tersebut membias maju rangkaian dioda dan transistor.
3. Kemudian sinyal tersebut dimasukkan ke rangkaian penguat arus yang
merupakan kombinasi dari 2 buah dioda dan 2 buah transistor.
4. Ketika sinyal dari masukan berlogika tinggi (+5V) maka arus akan melewati
dioda D1 (D1 on), kemudian arus tersebut akan membias transistor T1,
sehingga arus yang akan mengalir pada kolektotr T1 akan besar sesuai dari
penguatan dari transistor.
5. Ketika sinyal dari masukan berlogika tinggi (0V) maka arus akan melewati
dioda D2 (D2 ON), kemudian arus tersebut akan membias transistor T2,
sehingga arus yang akan mengalir pada kolektotr T2 akan besar sesuai dari
penguatan dari transistor.
6. Resistor R4 dan R6 berfungsi untuk membagi tengangan menjadi 2,5 V.
Sehingga pemancar ultrasonik akan menerima tegangan bolak – balik dengan
Vpeak-peak adalah 5V (+2,5 V s.d -2,5 V).
3.6.2 Prinsip Kerja Penerima Ultrasonik (Receiver)
Penerima Ultrasonik ini akan menerima sinyal ultrasonik yang dipancarkan oleh
pemancar ultrasonik dengan karakteristik frekuensi yang sesuai. Sinyal yang diterima
tersebut akan melalui proses filterisasi frekuensi dengan menggunakan rangkaian
band pass filter (penyaring pelewat pita), dengan nilai frekuensi yang dilewatkan telah
ditentukan.
Kemudian sinyal keluarannya akan dikuatkan dan dilewatkan ke rangkaian
komparator (pembanding) dengan tegangan referensi ditentukan berdasarkan
tegangan keluaran penguat pada saat jarak antara sensor kendaraan mini dengan
sekat/dinding pembatas mencapai jarak minimum untuk berbelok arah. Dapat
dianggap keluaran komparator pada kondisi ini adalah high (logika ‘1’) sedangkan
jarak yang lebih jauh adalah low (logika’0’). Logika-logika biner ini kemudian
diteruskan ke rangkaian pengendali (mikrokontroler).
BAB IV
ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT
4.1 Pengujian Rangkaian Mikrokontroller ATMega8535
Pengujian pada rangkaian mikrokontroler ATMega8535 ini dapat dilakukan dengan
menghubungkan rangkaian ini dengan power supplay sebagai sumber tegangan. Kaki
40 dihubungkan dengan sumber tegangan 5 volt, sedangkan kaki 20 dihubungkan
dengan ground. Kemudian tegangan pada kaki 40 diukur dengan menggunakan
voltmeter. Dari hasil pengujian didapatkan tegangan pada kaki 40 sebesar 4,9 volt.
Langkah selanjutnya adalah memberikan program sederhana pada mikrokontroler
ATMega8535. program yang diberikan adalah sebagai berikut :
Loop :
Cpl p3.7
Acall Tunda
Sjmp Loop
Tunda :
Mov r7,#255
Tnd :
Mov R6,#255
Djnz R6,#$
Djnz R7,Tnd
Ret
Program di atas akan mengubah logika yang ada pada P3.7 selama selang
waktu tunda. Jika logika pada P3.7 high maka aka diubah menjadi low, demikian juga
sebaliknya jika ligika pada P3.7 low maka akan diubah ke high, demikian seterusnya.
Logika low akan mengaktifkan transistor sehingga LED akan menyala dan logika high
akan menonaktifkan transistor, sehingga LED padam. Dengan demikian program ini
akan membuat LED berkedip terus menerus. Jika LED telah berkedip terus – menerus
sesuai dengan program yang diinginkan, maka rangkaian mikrokontroler telah
berfungsi dengan baik.
Jika program tersebut diisikan ke mikrokontroler ATMega8535, kemudian
mikrokontroller dapat berjalan sesuai dengan program yang diisikan, maka rangkaian
minimum mikrokontroller ATMega8535 telah bekerja dengan baik.
4.2 Pengujian Rangkaian Power Supplay (PSA)
Pengujian pada bagian rangkaian catu daya ini dapat dilakukan dengan mengukur
tegangan keluaran dari rangkaian ini dengan menggunakan volt meter digital. Dari
hasil pengujian diperoleh tegangan keluaran pertama sebesar + 5,0 volt. Sedangkan
tegangan keluaran kedua adalah sebesar +12,3 volt. Power Supply bertugas merubah
tegangan listrik AC menjadi tegangan listrik DC yang stabil sampai suatu arus
maksimum yang ditentukan oleh design. Pengujian dilakukan dengan memberikan
tegangan 5 volt .
TIP32C
LM7805CT
12 Volt
Vreg
IN
OUT
100ohm
220V 50Hz 0Deg
330ohm
1N5392GP
2200uF
1N5392GP
5 Volt
1uF
100uF
TS_PQ4_12
Gambar 4.1 Rangkaian Power Supplay (PSA)
4.3 Pengujian Rangkaian Relay
Pengujian rangkaian relay dapat dilakukan dengan memberikan teganan 5 volt dan 0
volt pada basis transistor C945. Transistor C945 merupakan transistor jenis NPN,
transistor jenis ini akan aktif jika pada basis diberi tegangan > 0,7 volt dan tidak aktif
jika pada basis diberi tegangan < 0,7 volt. Aktifnya transistor akan mengaktifkan
relay. Pada rangkaian ini relay digunakan untuk memutuskan hubungan Pompa air
dengan sumber tegangan 12 volt, dimana hubungan yang digunakan adalah normally
close ( NC ), dengan demikian jika relay aktif maka hubungan Pompa air ke sumber
tegangan akan terputus.
Pengujian dilakukan dengan memberikan tegangan 5 volt pada basis transistor,
jika relay aktif dan pompa air akan hidup, maka rangkaian ini telah berfungsi dengan
baik. Pengujian selanjutnya dilakukan dengan menghubungkan input rangkaian ini ke
mikrokontroller pada P0.1.
Gambar 4.2 Pengujian Rangkaian Relay
Kemudian memberikan program yang sederhana pada mikrokontroller
ATMega8535. Program yang diberikan adalah sebagai berikut:
Setb P0.1
..........
Perintah diatas akan memberikan logika high pada P0.1, sehingga P0.1 akan
mendapatkan tegangan 5 volt. Tegangan 5 volt ini akan mengaktifkan transistor C945,
sehingga relay juga menjadi aktif dan lampu akan hidup. Berikutnya memberikan
program sederhana untuk menonaktifkan relay. Programnya sebagai berikut:
Clr P0.1
............
Perintah diatas akan memberikan logika low pada P0.1, sehingga P0.1 akan
mendapatkan tgangan 0 volt. Tegangan 0 volt ini akan menonaktifkan transistor
C945, sehingga relay juga menjadi tidak aktif dan lampu tidak hidup.
4.4 Pengujian Sensor Ultrasonik PING
Sensor ultrasonic ping akan bekerja jika mendapat suplay tegangan sebesar 5 V DC.
dimana tegangan 5 V DC dihubungkan dengan konektor Vcc dan ground pada sensor.
Untuk konektor SIG dapat dihubungkan dengan mikrokontroler. Konektor SIG adalah
sebagai control sensor ini dalam pendeteksian objek sekaligus pembacaan jarak objek
dengan sensor ini.
Progam dapat mensetting sensor ini dengan jarak yang telah ditentukan sesuai
dengan ring deteksi dari sensor ultrasonic ping ini. Ketika sensor disetting jaraknya
maka dengan jarak yang telah ditentukanlah sensor akan bekerja dalam pendeteksian
objek. Jarak pantulan yang dipakai sensor ultrasonic pada rangkaian ini adalah 30 cm.
Langkah selanjutnya adalah memberikan program sederhana pada Sensor Ultrasonik.
Program yang diberikan adalah sebagai berikut :
unsigned char urf_pink (void)
{
unsigned char cnt;
cnt=0;
arah_0=out;
signal_0=1;
delay_us(2);
signal_0=0;
arah_0=inp;
signal_0=1;
while(echo_0==0){};
while(echo_0==1)
{
cnt++;
delay_us(30);
}
delay_ms(10);
return cnt;
}
Program Diatas adalah program Subrutin untuk membaca jarak oleh sensor
ultrasonic.
4.5 Data Analisa Pengukuran Jarak Ketinggian Air.
Tabel 4.5 Data Hasil Pengujian Pengisian Tangki Air Otomatis
LEVEL
LED
TINGGI AIR (cm)
DISPLAY LED
Tangki Kosong
-
0 cm
Semua LED = HIGH
Start Awal
-
7,8 – 8,7 cm
Semua LED = LOW
1
1
8,8 – 20 cm
HIGH
2
2
9,5 – 20 cm
HIGH
3
3
10,3 – 20 cm
HIGH
4
4
11 – 20 cm
HIGH
5
5
11,6 – 20 cm
HIGH
6
6
12,2 – 20 cm
HIGH
7
7
13,9 – 20 cm
HIGH
8
8
13,3 – 20 cm
HIGH
9
9
13,8 – 20 cm
HIGH
10
10
14,1 – 20 cm
HIGH
11
11
15,1 – 20 cm
HIGH
12
12
15,9 – 20 cm
HIGH
13
13
16,4 – 20 cm
HIGH
14
14
17,3 – 20 cm
HIGH
15
15
17,8 – 20 cm
HIGH
16
16
18,5 - 20 cm
Semua LED = HIGH
Tangki Penuh
-
20 cm
Semua LED = HIGH
HIGH = LED Hidup
LOW = LED Mati
Tinggi Air Penuh (max) = 20 cm
Keterangan :
a. Tangki Kosong
Pada Tangki Kosong ketinggian air 0 cm maka semua display led dalam keadaan
hidup (high) dan pompa akan hidup untuk mengisi air ke tangki.
b. Start Awal
Pada Start Awal ketinggian air 7,8 – 8,7 cm maka semua display led dalam
keadaan mati (low) dan pompa akan terus hidup sampai 20 cm.
c. Level 1
Pada Level 1 ketinggian air 8,8 cm, maka display led level 1 akan hidup (high),
sedangkan display led level 2, level 3, level 4, level 5, level 6, level 7, level 8,
level 9, level 10, level 11, level 12, level 13, level 14, level 15, level dan 16 dalam
keadaan mati (low) dan pompa akan terus hidup sampai 20 cm.
d. Level 2
Pada Level 2 ketinggian air 9,5 cm, maka display led level 1 dan level 2 akan
hidup (high), sedangkan display led level 3, level 4, level 5, level 6, level 7, level
8, level 9, level 10, level 11, level 12, level 13, level 14, level 15 dan level 16
dalam keadaan mati (low) dan pompa akan terus hidup sampai 20 cm.
e. Level 3
Pada Level 3 ketinggian air 10,3 cm, maka display led level 1, level 2 dan level 3
akan hidup (high), sedangkan display led level 4, level 5, level 6, level 7, level 8,
level 9, level 10, level 11, level 12, level 13, level 14, level 15 dan level 16 dalam
keadaan mati (low) dan pompa akan terus hidup sampai 20 cm.
f. Level 4
Pada Level 1 ketinggian air 11 cm, maka display led level 1, level 2, level 3 dan
level 4 akan hidup (high), sedangkan display led level 5, level 6, level 7, level 8,
level 9, level 10, level 11, level 12, level 13, level 14, level 15 dan level 16 dalam
keadaan mati (low) dan pompa akan terus hidup sampai 20 cm.
g. Level 5
Pada Level 5 ketinggian air 11,6 cm, maka display led level 1, level 2, level 3,
level 4 dan level 5 akan hidup (high), sedangkan display led level 6, level 7, level
8, level 9, level 10, level 11, level 12, level 13, level 14, level 15 dan level 16
dalam keadaan mati (low) dan pompa akan terus hidup sampai 20 cm.
h. Level 6
Pada Level 6 ketinggian air 12,2 cm, maka display led level 1, level 2, level 3,
level 4, level 5 dan level 6 akan hidup (high), sedangkan display led level 7, level
8, level 9, level 10, level 11, level 12, level 13, level 14, level 15 dan level dalam
keadaan mati (low) dan pompa akan terus hidup sampai 20 cm.
i. Level 7
Pada Level 7 ketinggian air 12,9 cm, maka display led level 1, led level 2, level 3,
level 4, level 5, level 6 dan level 7 akan hidup (high), sedangkan display led level
8, level 9, level 10, level 11, level 12, level 13, level 14, level 15 dan level 16
dalam keadaan mati (low) dan pompa akan terus hidup sampai 20 cm.
j. Level 8
Pada Level 8 ketinggian air 13,3 cm, maka display led level 1, level 2, level 3,
level 4, level 5, level 6, level 7 dan level 8, akan hidup (high), sedangkan display
led level 9, level 10, level 11, level 12, level 13, level 14, level 15 dan level 16
dalam keadaan mati (low) dan pompa akan terus hidup sampai 20 cm.
k. Level 9
Pada Level 9 ketinggian air 13,8 cm, maka display led level 1, level 2, level 3,
level 4, level 5, level 6, level 7, level 8 dan level 9 akan hidup (high), sedangkan
display led level 10, level 11, level 12, level 13, level 14, level 15 dan level 16
dalam keadaan mati (low) dan pompa akan terus hidup sampai 20 cm.
l. Level 10
Pada Level 10 ketinggian air 14,1 cm, maka display led level 1, led level 2, level
3, level 4, level 5, level 6, level 7, level 8, level 9 dan level 10 akan hidup (high),
sedangkan display level 11, level 12, level 13, level 14, level 15 dan level 16dalam
keadaan mati (low) dan pompa akan terus hidup sampai 20 cm.
m. Level 11
Pada Level 11 ketinggian air 15,1 cm, maka display led level 1, led level 2, level
3, level 4, level 5, level 6, level 7, level 8, level 9, level 10 dan level 11 akan hidup
(high), sedangkan display level 12, level 13, level 14, level 15 dan level 16 dalam
keadaan mati (low) dan pompa akan terus hidup sampai 20 cm.
n. Level 12
Pada Level 12 ketinggian air 15,9 cm, maka display led level 1, led level 2, level
3, level 4, level 5, level 6, level 7, level 8, level 9, level 10, level 11 dan level 12
akan hidup (high), sedangkan display level 13, level 14, level 15 dan level 16
dalam keadaan mati (low) dan pompa akan terus hidup sampai 20 cm.
o. Level 13
Pada Level 13 ketinggian air 16,4 cm, maka display led level 1, level 2, level 3,
level 4, level 5, level 6, level 7, level 8, level 9, level 10, level 11, level 12 dan
level 13 akan hidup (high), sedangkan display led level 14, level 15 dan level 16
dalam keadaan mati (low) dan pompa akan terus hidup sampai 20 cm.
p. Level 14
Pada Level 14 ketinggian air 17,3 cm, maka display led level 1, level 2, level
3, level 4, level 5, level 6, level 7, level 8, level 9, level 10, level 11, level 12, level
13 dan level 14 akan hidup (high), sedangkan display led level 15 dan level 16
dalam keadaan mati (low) dan pompa akan terus hidup sampai 20 cm.
q. Level 15
Pada Level 15 ketinggian air 17,8 cm, maka display led level 1, level 2, level 3,
level 4, level 5, level 6, level 7, level 8, level 9, level 10, level 11, level 12, level
13, level 14 dan level 15 akan hidup (high), sedangkan display led level 16 dalam
keadaan mati (low) dan pompa akan terus hidup sampai 20 cm.
r. Level 16
Pada Level 16 ketinggian air 18,5 cm, maka display led level 1, level 2, level 3,
level 4, level 5, level 6, level 7, level 8, level 9, level 10, level 11, level 12, level
13, level 14, level 15, level 16 akan hidup (high), maka semua display led dalam
keadaan hidup(high) dan pompa akan terus hidup sampai 20 cm.
s. Tangki Penuh
Pada Tangki Penuh ketinggian air 20 cm maka semua display led dalam keadaan
hidup (high) dan pompa akan mati.
Jadi, ketika air menurun sampai 7,8 cm maka pompa akan kembali hidup dan
mengisi air ketangki hingga penuh, dan bila tangki penuh pompa akan mati dan
seterusnya.
4.6 Diagram Alir (Flowchart)
Gambar 4.3 Diagram Alir (Flowchart)
Program di awali dengan start yang berarti rangkaian dihidupkan, Program
melakukan inisialisasi awal yang terhubung ke rangkaian sensor ultrasonik. Setelah itu
sensor ultrasonik digunakan untuk mengukur ketinggian level air. Pada Keadaan
tangki kosong maka pompa akan hidup dan mengisi tangki. Jika ketinggian air
mancapai 20 cm maka pompa akan mati (low) dan semua display led akan hidup
(high).
Kemudian sensor ultrasonik akan terus bekerja. Dan bila ketinggian air 7,8 cm
maka pompa akan hidup (high) dan display led pada ketinggian air 7,8 cm akan mati
(low) semua, berarti pompa berada dalam start awal maka pompa aka hidup (high) dan
mengisi tangki air hingga penuh. Setelah tangki air penuh mencapai 20 cm, maka
pompa air akan mati (low) dan secara otomatis pengisian air terus bekerja bila air
sudah susut mencapai jarak 7,8 cm. Jadi, tangki yang kita gunakan otomatis tidak akan
kosong sebab sebelum tangki berada pada level dibawah 7,8 cm, maka pompa air akan
hidup secara.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari perancangan dan pengujian yang telah penulis laksanakan dapat disimpulkan :
1. Sensor Ultrasonik terbukti dapat digunakan sebagai sensor jarak untuk
mengukur level ketinggian air.
2. Mikrokontroler ATMega8535 digunakan sebagai alat untuk memproses data
dari sistem yang berfungsi untuk mengirimkan perintah Sensor Ultrasonik ke
Display Led.
3. Tampilan level ketinggian air yang tertera atau yang terdapat pada Display Led
akan memudahkan pengguna untuk melihat berapa level ketinggian air yang
terisi pada tempat penampungan air.
5.2 Saran
Setelah melakukan penulisan ini diperoleh beberapa hal yang dapat dijadikan saran
untuk dapat dilakukan perancangan lebih lanjut, yaitu
1. Agar dilakukan peningkatan kemampuan pada alat ini, sehingga semakin
cerdas dengan mengkombinasikan dengan komponen lain, sehingga sistem
kerjanya akan lebih baik lagi
2. Untuk dimasa yang akan datang, agar alat ini dapat ditingkatkan dan
dikembangkan yang dilengkapi dengan tampilan LCD yang lebih canggih.
3. Alangkah baiknya jika alat ini dimanfaatkan dan disosialisasikan kegunaannya
dikalangan mahasiswa, guna mengembangkan inovasi dan teknologi di
kalangan mahasiswa.
4. Pada pengukuran ketinggian level air, sebaiknya dilakukan dengan teliti
supaya jarak yang pada setiap display led tidak salah.
5. Agar sistem atau rangkaian yang digunakan tidak terganggu, sebaiknya alat ini
dirangkai dalam bentuk yang lebih aman dan terlindungi, sehingga
penggunaannya lebih efektif.
Download