BAB II LANDASAN TEORI A. Saham 1. Pengertian saham Saham

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Saham
1. Pengertian saham
Saham adalah salah satu instrumen pasar modal yang paling umum di
perdagangkan di bursa efek karena saham mampu memberikan return yang
menarik, sedangkan pengertian lain dari saham yaitu saham adalah tanda
penyertaan modal dari seseorang atau badan usaha di dalam suatu perusahaan
perseroan terbatas.50 Dengan memiliki saham berarti kita ikut memiliki
perusahaan berarti berhak hadir dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).
Perusahaan yang ingin menambah modal usaha dapat menerbitkan
saham, kemudian menjual saham tersebut melalui mekanisme penawaran
umum. Saham di bagi menjadi dua, yaitu saham preferen dan saham biasa,
dimana saham preferen adalah saham yang memiliki karakteristik gabungan
antara saham biasa dan obligasi. Saham biasa adalah perusahaan yang hanya
mengluarkan suatu kelas saham saja dimana di dalamnya memilki hak bagi
pemeganya.51
50
Iswi hariyani, serfiyanto dibyo purnomo, Buku pintar hukum bisnis pasar modal” (jakarta tarns media
pustaka:2010), hlm.198
51
Harmono,” manajemen keuangan berbasis balanced scorecard pendekatan teori,kasus dan riset bisnis”
(jakarta; PT bumi aksara,2011). Hlm 62.
55
56
2. Jenis-jenis saham
a. Saham biasa (common stock) 52
Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saja, saham ini biasahnya
dalam bentuk saham biasa. Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa
mempunyai berberapa hak antara lain:
1) Hak kontrol yaitu hak pemegang saham biasa untuk memilih
pemimpin perusahaan.
2) Hak menerima pembagian keuntungan yaitu hak pemegang saham
biasa untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan.
3) Hak preemitive yaitu hak pemegang saham untuk mendapatkan
presentasi pemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan
tambahan lembar untuk tujuan melidungi harga saham lain dari
kemrosotan nilai.
b. Saham prefern
Saham prefren merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan
antara obligasi dan saham biasa. Seperti obligasi yang membayarkan
bunga atas pinjaman. Saham prferen juga memberikan hasil yang tetap
berupa deviden preferen. Dibandingkan saham biasa. Saham preferen
mempunyai berberapa hak, yaitu hak atas deviden tetap dan hak
pembayaran terlebih dahulu jika terjadi likuiditas, oleh karena itu, saham
52
Jogiyanto,teori portofolio dan analisis investasi edisi 2, (yogyakrta: BPFE,2003), hlm,67
57
prferen dianggap mempunyai karakteristik di tengah-tengah
antara
obligasi dan saham biasa.
3. Saham syariah
Saham merupakan surat berharga yang mempresentasikan penyertaan modal
kedalam suatu perusahaan.53 Sementara dalam prinsip syari’ah, penyertaan modal
di lakukan pada perusahaan-perusahaan yang tidak melanggar prinsip-prinsip
syariah seperti bidang perjudian, riba, dan memproduksi barang yang diharamkan
seperti bir, dan lain-lain.54 Saham syariah adalah bukti kepemilikan atas suatu
perusahaan yang memenuhi kriteria berdasrkan fatwa No.20/DSN-MUI/IV/2001,
dan tidak termasuk saham yang memiliki hak-hak istimewa.
Di indonesia Saham-saham dalam Jakarta Islamic Index (JII) terdiri atas 30
jenis saham yang dipilih dari saham-saham yang sesuai dengan syariah islam.
Jakarta Islamic Index (JII) dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolok ukur
untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan basis syariah
melibatkan pihak dewan pengawas syariah PT Danareksainvestment management.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu
.
53
54
www.idx.co.id
http://www.idx.co.id diakses pada tanggal 22 september 2014.
58
membunuh dirimu Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.
(Qs: An-nissa: 29)
Melalui indeks ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor
untuk mengembangkan investasi dalam ekuiti secara syariah. Saham syariah
sendiri adalah saham-saham yang memiliki karakteristik ssesuai dengan syariah
islam.55 Prinsip syariah penyertaan modal di lakukan pada perusahaan-perusahaan
yang tidak melanggar prinsip syariah seperti bidang perjudian,riba, memproduksi
barang yang di haramkan.56
Berberapa pendekatan untuk menyeleksi suatu saham apakah bisa di
kategorikan sebagai saham syariah atau tidak. Kriterianya yaitu
a) pendekatan jual beli. Dalam pendekatan ini di asumsikan saham adalah
asset dan dalam jual beli ada pertukaran asset ini dengan uang berdasar
prinsip bagi hasil.
b) Pendekatan aktivitas keuangan atau produksi. Sebuah saham bisa di kalim
sebagai saham yang halal ketika produksi dari barang dan jasa yang di
lakukan oleh perusahaan, bebas dari elment-elment yang di larang oleh
agama.
c) Pendekatan pendapatan. Pendapatan yang di dapat oleh perusahaan harus
bebas dari bunga.
d) Pendekatan struktur modal yang di miliki oleh perusahaan tersebut, dengan
meihat rasio hutang terhadap modal.
e) Selain itu para investor yang menanamkan modalnya kepada suatu
perusahaan, pasti para investor, berupaya memaksimumkan pengembalian
55
Shofiniyah ghufron, dkk, brifcase book edukasi profesional syariah: sistem keuangan dan inestasi
syariah, (jakarta:reiasan,2005), hlm.33
56
Tidjitono darmaji:hendy m fakhrudin. “pasar modal di indonesia pendekatan tanya jawab” (jakarta
salemba empat.2012) hlm.182
59
yang diharapkan (expected return) dari investasi mereka, dengan
mempertimbangkan tingkat risiko tertentu yang akan mereka terima.57
4. Return saham
a. Pengertian return saham
Return saham adalah pendapatan yang di peroleh oleh pemegang
saham sebagai hasil dari investasinya di perusahaan tertentu. 58 Para investor
termotivasi untuk melakukan investasi salah satunya adalah dengan membeli
saham perusahaan dengan harapan untuk mendapatkan kembalian investasi
yang sesuai dengan apa yang telah diinvestasikannya. Return merupakan
hasil yang diperoleh dari investasi atau tingkat keuntungan yang dinikmati
oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya.
Tanpa keuntungan yang diperoleh dari suatu investasi yang
dilakukannya, tentunya investor tidak mau melakukan investasi yang tidak
ada hasilnya. Setiap investasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang
mempunyai tujuan utama yaitu memperoleh keuntungan yang disebut return,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Konsep return atau kembalian
adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi
yang dilakukannya. Return saham merupakan income yang diperoleh oleh
pemegang saham sebagai hasil dari investasinya di perusahaan tertentu.59
Secara sederhana investasi dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan
menempatkan dana pada satu atau lebih dari satu assets selama periode
tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan atau peningkatan
57
Frank J. Fabozzi, Franco Modiglani, dan Michael G. Ferri, Pasar dan Lembaga Keuangan,
Jakarta: ( Salemba Empat, 1999), hlm. 256
58
Jogiyanto, teori portofolio dan analisis investasi (yogyakarta: BPFE. 2000) edisi 3, hlm 109
59
Edward setorus “pengaruh kunerja keuangan terhadap return saham yang terdaftar di bursa efek
indonesia ”tesis. (Universitas sumatra utara 2011.) (http://repository.upi.edu/2225/) di unduh tanggal 3 januari
2015. Hlm.16
60
nilai investasi. Konsep risiko tidak terlepas kaitannya dengan return, karena
investor selalu mengharapkan tingkat return yang sesuai atas setiap risiko
investasi yang dihadapinya.
Return saham adalah penghasilan yang diperoleh selama periode
investasi persejumlah dana yang diinvestasikan dalam bentuk saham Secara
praktis, tingkat pengembalian suatu investasi adalah persentase penghasilan
total selama periode inventasi dibandingkan harga beli investasi tersebut.
Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return yang
belum terjadi tetapi diharapkan di masa mendatang. Di sisi lain, return pun
memiliki peran yang amat signifikan di dalam menentukan nilai dari sebuah
saham.60
Return saham dibedakan menjadi dua yaitu return realisasi (realized
return) dan return ekspektasi (expected return). Return realisasi merupakan
return yang sudah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis. Return
realisasi ini penting dalam mengukur kinerja perusahaan dan sebagai dasar
penentuan return dan risiko dimasa mendatang. Return ekspektasi merupakan
return yang diharapkan di masa mendatang dan masih bersifat tidak pasti.
Dalam melakukan investasi investor dihadapkan pada ketidakpastian antara
return yang akan diperoleh dengan risiko yang akan dihadapinya.61
b. Komponen return saham
Komponen return saham terdiri dari dua jenis yaitu:62
60
Ratna prihatinini, “analisis pengaruh inflasi, nilai tukar rupiah, DER dan Cr terhadap Return
saham,(“pada perusahaan industr Real estate dan properti di Bei periode 2003-2006),
(http://eprints.undip.ac.id/36136) di unduh tanggal 10 januari 2015
61
Abdul manan, “aspek hukum dalam penyelengaraan investasi di pasar modal syariah indonesia”
(jakarta: pernada media group; 2009) hlm.93
62
Robert ang, buku pintar pasar modal indonesia , hlm. 20.
61
1)
Current income (keuntungan lancar) adalah keuntungan yang
diperoleh
melalui pembayaran yang bersifat periodik seperti pembayaran bunga
deposito, bunga obligasi, deviden, dan sebagainya.
2)
Capital again yaitu keuntungan yang di terima karena adanya selisih
harga jual suatu instrumen investasi harus diperdagangkan dipasar.
Besarnya capital again dilakukan dengan analisis historis yang terjadi
pada periode sebelumnya, sehingga dapat ditentukan besarnya tingkat
kembalian yang diinginkan (excepeted return).
c. Macam- macam return saham
Faktor yang memepngeruhi return saham meliputi faktor internal dan faktor
eksternal perusahaan. Faktor internal meliputi kualitas dan reputasi manajemen,
struktur hutang, tingkat laba yang dicapai, dan lain-lain. Faktor eksternal meliputi
pengaruh kebijak moneter dan kebijakan fiskal, perkembangan sektor industri, faktor
ekonomi dan lain sebagainya. Return dibedakan menjadi dua yaitu:63
1) Return realisasi
Return realisasi (realized return) merpuakan return yang
telah
terjadi, return realisasi dihitung berdasrkan data historis. Return realisasi
penting karena di gunakan sebagai salah satu kinerja dari perusahaan.
Return historis ini juga sebagai dasar penentu return ekspetasi dan risiko
dimasa mendatang.
2) Return ekspetasi
return ekpstasi (expected reurn) merupaka return yang diharapkan akan
diperoleh oleh investor dimasa mendatang. Berbeda dengan return realisasi
yang sifatnya sudah terjadi, return ekspetasi sifatnya belum terjadi.
63
Abdul halim,analisis investasi (jakarta: salemba empat, 2003, hlm 2)
62
Return ekspetasi di butuhkan dalam menilai return ekspetasi (excpetd
return), return saham dalam konteks manjemen investasi merupakan
imbalan yang diperoleh dar investasi yang merupakan imbalan atas
keberanian investor menanggung risko atas investasi yang di lakukan.
B. Kinerja lingkungan
1. Pengertian kinerja lingkungan
Kinerja lingkungan adalah adalah kinerja perusahaan dalam menciptakan
lingkungan yang baik. Kinerja lingkungan dalam penelitian ini di ukur dengan
menggunakan PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan
dalam Pengelolaan Lingkungan). Tujuan penerapan Instrumen PROPER adalah
untuk
mendorong
peningkatan
kinerja
perusahaan
dalam
pengelolaan
lingkungan, melalui penyebaran informasi kinerja penataan dalam pengelolaan
lingkungan. Tujuanya untuk mencapai peningkatan kualitas lingkungan hidup.
Peningkatan kinerja penataan lingkungan dapat terjadi melalui intensif dan
disentif reputasi yang timbul akibat pengumuman peringkat kinerja PROPER
kepada publik.
Para pemangku kepentingan (stakeholder) akan memberikan apresiasi
kepada perusahaan yang berperingkat baik dan memberikan tekanan atau
dorongan kepada perusahaan yang belum berperingkat baik. Pengembangan
PROPER sebagai instrumen penataan, berlandaskan pemikiran dan analisis
bahwa upaya peningkatan penataan perusahaan akan lebih efektif melalui
penerapan instrument kebijakan campuran.
Pelaksanaan PROPER diharapkan akan memperkuat berbagai instrumen
pengelolaaan lingkungan yang ada, seperti penegakan hukum lingkungan dan
63
instrumen ekonomi. Disamping itu penerapan PROPER dapat menjawab
kebutuhan akses informasi, transparansi dan partisipasi publik dalam
pengelolaan lingkungan. Pelaksanaan PROPER saat ini dilakukan berdasarkan
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Program
Penilaian
Peringkat
Kinerja
Perusahaan
dalam
Pengelolaaan
Lingkungan Hidup.
PROPER di desain untuk mendorong penaatan perusahaan dalam
pengelolaan lingkungan melalui instrumen insentif dan disinsentif. Insentif
dalam bentuk penyebarluasan kepada publik tentang reputasi atau citra baik bagi
perusahaan yang mempunyai kinerja pengelolaan lingkungan yang baik.64
Program penilaian peringkat perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup
(PROPER). Telah dilakukan oleh kantor Kementrian Lingkungan Hidup sejak
tahun 2002.65
Pada saat ini pelaksanaan PROPER difokuskan kepada perusahaan
yang memenuhi kriteria antara lain :
a. Perusahaan yang berdampak besar terhadap lingkungan hidup
b. Perusahaan yang berorientasi ekspor
c. Perusahaan
yang produknya bersinggungan
langsung dengan
masyarakat
d. Perusahaan publik.
64
Satrio laras wicaksono: fakto-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja lingkungan (studi pada
perusahaan PROPER pada bursa efek indonesia jurnal fakultas ekonomi
akuntansi,
(semarang,universitasdiponegoro2012.)(http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0278425405000347)
(di unduh tanggal 25 maret 2014) Hlm.40
65
Fitriyani, keterkaitan kinerja lingkungan,pengungkapan corporate social responsibility dan kinerja
finansial. Studi empiris perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek jakarta: jurnal, (semarang,
universitas diponegoro 2008,)http://eprints.undip.ac.id/29306/,(di unduh tanggal 26 maret 2014) hlm 24
64
2. faktor yang mendorong perusahaan untuk melakukan tindakan
manajemen lingkungan.
a. Tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan muncul sejak 30 tahun
terakhir. Setelah masyarakat meningkatkan tekanannya kepada pemerintah
untuk menetapkan peraturan pemerintah sebagai dampak meluasnya
polusi. Sistem pengawasan manajemen lingkungan menjadi dasar untuk
skor lingkungan, seperti program-program kesehatan dan keamanan
lingkungan. Perusahaan merasa penting untuk mendapatkan penghargaan
di bidang lingkungan.
b. Adanya komplain terhadap produk-produk perusahaan, akan membawa
konsekuensi munculnya biaya pengawasan kualitas yang tinggi, karena
semua aktivitas yang terlibat dalam proses produksi perlu di persiapkan
dengan baik. Konsekuensi perusahaan untuk mengurangi polusi juga
berdampak
pada
munculnya
berbagai
biaya,
seperti
penyediaan
pengolahan limbah, penggunaan mesin dan biaya pencegahan kebersihan.
c. Semakin
berkembangnya
pasar
global
dan
munculnya
berbagai
kesepakatan perdagangan sangat berpengaruh pada munculnya gerakan
standarisasi manajemen kualitas lingkungan.66
3. Kinerja lingkungan dalam persepektif islam
Masalah lingkungan adalah masalah universal dan kompleks. Banyak
masalah muncul dalam kaitanya dengan masalah lingkungan seperti polusi
udara, pencemaran tanah, proses produksi, dan lain sebagainya. Hal ini tentunya
66
Ala’rahmawati, pengaruh kinerja lingkungan terhadap corporate financial performance dengan
corporate social responcibility disclosure sebagai variabel intervening, studi pada perusahaan manufaktur di
bursa efek indonesia, skripsi S1 ( semarang, universitas diponegoro,2010), ((http://eprints.undip.ac.id/36136),
(di unduh tanggal 26 maret 2014),hlm. 34
65
tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Tetapi juga tanggung jawab
kehidupan semua manusia. Oleh karena itu, semua orang harus memiliki
tanggung jawab dan kepedulian untuk masalah lingkungan, Bisnis perusahaan,
profesional, dan sebagainya tentunya juga harus ikut memperhatikan dan terlibat
untuk membantu mengurangi masalah lingkungan.67
Melalui kitab suci Al-Qur’an. Allah telah memberikan informasi spiritual
kepada manusia untuk bersikap ramah terhadap lingkungan dalam surat ar-rum
ayat 9:
Dan Apakah mereka tidak Mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan
bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang sebelum mereka? orang-orang
itu adalah lebihkuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta
memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. dan telah
datang kepada mereka Rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata.
Maka Allah sekali-kali tidak Berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah
yang Berlaku zalim kepada diri sendiri.(Qs: Arrum : 9)
Pesan yang disampaikan dalam surat Ar-Ruum ayat 9 di atas
mengambarkan agar manusia menjadi pelaku aktif dalam mengolah lingkungan
Serta melestarikanya. Demikian pula mengusahakan penghijauan di sekitar
tempat tinggal dengan menanam pohon yang bermanfaat untuk kepentingan
ekonomi dan kesehatan.
67
Abdul halim,”persepektif teori akuntansi keuangan terhadap masalah lingkungan”, ()yogyakarta: jurnal
ekonomi dan bisnis indonesia,14.2,1999: 101-102.
66
C. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan adalah suatu ukuran yang menggambarkan kondisi keuangan
dan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Kinerja perusahaan merupakan
hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan di manapun, karena kinerja
merupakan
cerminan
dari
kemampuan
perusahaan
dalam
mengelola
dan
mengalokasikan sumber dana. Sehingga dapat di simpulkan bahwa kinerja perusahaan
merupakan sesuatu yang di capai oleh perusahaan dalam periode periode tertentu
yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Kinerja yang telah dicapai dapat diketahui dengan dilakukan penilaian
kinerja.68
Penilaian kinerja perusahaan dapat dilihat dari segi analisis laporan keuangan
dan dari segi perubahan harga saham, sehingga nilai perusahaan akan tercermin dari
harga sahamnya, Penilaian kinerja bertujuan untuk memotivasi manajemen dalam
mencapai sasaran organisasi dan mencapai kepatuhan kerja sehingga menghasilkan
tujuan yang di inginkan. Laporan tahunan merupakan salah satu sumber informasi
untuk dapat mengetahui gambaran kinerja perusahaan. Informasi ini disampaikan
manajemen untuk memberikan gambaran tentang kinerja perusahaan kepada para
stakeholder. Dalam penelitan ini kinerja keuangan di ukur dengan menggunakan ratio,
Debt To Equity Ratio (DER), Price To Book Value (PBV), Earnings Per Share (EPS).
68
Rima haryati, pengaruh corporate social responsibility kinerja lingkungan dan struktur corporate
governance terhadap kinerja keuangan perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek
indonesia,jurnal.(semarang,universitas diponegoro 2013) Fakultas ekonomika dan bisnis. (www.ejournals1.undip.ac.id/index.php/accounting/article/view/3236). (di unduh pada tanggal 28 maret 2014) Hlm.24
67
a. Pengaruh DER terhadap Return saham
Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi total kewajibannya, dimana modal yang dimiliki oleh
perusahaan digunakan untuk menjamin seluruh hutang. Semakin tinggi rasio DER
suatu perusahaan menunjukkan semakin besar pula beban perusahaan terhadap pihak
luar untuk memenuhi kewajibannya (hutang) yang dapat menurunkan kinerja
perusahaan yang berdampak pada penurunan harga saham di pasar modal. Dengan
menurunnya harga saham di pasar modal maka return saham juga akan menurun.
Dengan demikian semakin tinggi nilai rasio DER maka akan berpengaruh negatif
terhadap return saham.69 Dalam menentukan perimbangan antara besarnya utang dan
jumlah modal sendiri yang tercermin pada struktur modal perusahaan. Adapun
berbagai faktor yang mempengaruhi debt to equity ratio (DER). adalah sebagai
berikut: 70
1) Operating leverage
Operating leverage atau leverage operasi adalah penggunaan aktiva atau
operasi perusahaan yang disertai dengan biaya tetap. Leverage operasi yang
menguntungkan kalau pendapatan setelah dikurangi biaya variable ( Contribution
to Fixed cost) lebih besar dari biaya tetapnya. Oleh sebab itu operating leverage
adalah seberapa jauh perubahan tertentu dari volume penjualan berpengaruh
terhadap laba operasi bersih.
69
Ahmad agus dzuhri, analisis pengaruh return on asset (ROA), return on equity (ROE dan Debt to
equity ratio (DER) terhadap return saham, oada perusahaan yang terdaftar di jakarta islamic index 20082011.
Skripsi
ekonomi,
(semarang
IAIN
walisongo
2013),(http;//
empirist.walisongo,
ac.id/1789/7092411015.biblografi.pdf),(di unduh tanggal 6 september 2014.) hlm.60
70
Asih Suko Nugroho”Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur modal perusahaan properti
yang Go Public di Bursa efek jakarta periode 1994-2004”tesis, (semarang, universitas Diponegoro, 2006), (di
unduh tanggal 19 Maret 2015), (eprints.undip.ac.id/29306) magister manajemen Hlm.26
68
Dalam suatu perusahaan tingkat operating leverage pada suatu tingkat
hasil
akan
ditunjukan
oleh
perubahan
dalam
volume
penjualn
yang
mengakibatkan adanya perubahan yang tidak proporsional dalam laba atau rugi
operasi jika hal- hal lain sama, perusahaan dengan leverage operasi yang lebih
kecil lebih mampu untuk memperbesar leverage keuangan karena interaksi
leverage perusahaan dan keuanganlah yang mempengaruhi penurunan penjualan
terhadap laba operasi dan arus khas bersih secara keseluruhan.
2) Likuiditas
Rasio
likuiditas
adalah
rasio
yang
digunakan
untuk
mengukur
kemampuann perusahaan didalam membayar hutang jangka pendek yang telah
jatuh tempo. Perusahaan yang dapat segera mengembalikan utang-utangnya akan
mendapat kepercayaan dari kreditur untuk menerbitkan utang dalam jumlah yang
besar, menyatakan bahwa kebutuhan dana untuk aktiva lancar pada prinsipnya
dibiayai dengan kredit jangka pendek. Sehingga semakin likuid suatu perusahaan,
maka semakin tinggi penggunaan hutangnya.
3) Struktur Aktiva
Struktur aktiva menggambarkan sebagian jumlah aset yang dapat dijadikan
jaminan (collateral value of assets). perusahaan yang memiliki jaminan terhadap
hutang akan lebih mudah mendapatkan hutang daripada perusahaan yang tidakn
memiliki jaminan. kebanyakan perusahaan indutri dimana sebagian besar daripada
modalnya tertanam dalam aktiva tetap, akan mengutamakan pemenuhan modalnya
dari modal yang permanen, yaitu modal sendiri, sedangkan hutang sifatnya
sebagai pelengkap.
4) Pertumbuhan Perusahaan
69
Suatu perusahaan yang berada dalam indutri yang mempunyai laju
pertumbuhan yang tinggi harus menyediakan modal yang cukup untuk
membelanjai perusahaan. Perusahaan yang bertumbuh pesat cenderung lebih
banyak menggunakan utang daripada perusahaan yang bertumbuh secara lambat.
5) Profitabilitas
Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi akan
menggunakan
utang
relatif
kecil.
Tingkat
pengembalian
yang
tinggi
memungkinkan untuk membiayai sebagaian besar kebutuhan pendanaan dengan
dana yang dihasilkan secara internal. Perusahaan yang mempunyai profit tinggi,
akan menggunakan hutang dalam jumlah rendah, dan sebaliknya.
b. Pengaruh PBV terhadap return saham
Price Book Value (PBV) adalah rasio yang di gunakan untuk mengukur
kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya, perusahaan yang sehat atau
berjalan dengan baik umumnya mencapai PBV di atas satu (> 1), yang menunjukan
harga saham perusahaan tersebut lebih tinggi dari pada nilai bukunya, Nilai Buku
yaitu Nilai yang diambil pertama kali perusahaan melakukan IPO atau listing di Bursa
Saham. semakin besar rasio PBVnya semakin tinggi perusahaan dinilai oleh para
pemodal. Semakin besar nilai Nilai PBV menunjukkan harga pasar dari saham
tersebut semakin tinggi. Jika harga pasar saham semakin meningkat maka capital gain
dari saham tersebut juga meningkat.71 Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
Price To Book Value adalah sebagai berikut:72
71
Saniman widodo,analisis pengaruh rasio aktivitas,rasio profitabilitas dan rasio pasarterhadap
return saham syariah dal`am kelompok jakarta islamic index periode 2003-2005,tesis (semarang, universitas
dipoengoro,2007), (di unduh tanggal 26 april 2014) (eprints.undip.ac.id/29306), magister manajemen. Hlm.41
72
Wardjono, “Analisis faktor-faktor yang memepngaruhi Price to Book Value dan Implikasinya
terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI” jurnal (ISSN 1979-4878 Vol.2
NO.1) (http://ejournal.jrai-iai.org/ijar/index.php/ijar/article/view/174), HLm. 83 (di unduh Tanggal 13 Maret
2015.)
70
1) Harga saham
Saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau
badan dalam suatu perusahaan, selembar saham adalah selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemiliknya (berapapun
porsinya atau jumlahnya) dari suatu perusahaan yang menerbitkan kertas (saham)
tersebut. Selembar saham mempunyai nilai atau harga.
2) Profitabilitas
Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan
yang dilakukan oleh perusahaan. profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun
modal sendiri. Profitabilitas perusahaan merupakan salah satu dasar penilaian
kondisi suatu perusahaan, untuk itu dibutuhkan suatu alat analisis untuk bisa
menilainya. Alat analisis yang dimaksud adalah rasio-rasio keuangan.
3) Dividend Payout Ratio
Rasio pembayaran dividen (Dividend Payout Ratio) menentukan jumlah
laba yang dibagikan dalam bentuk dividen kas dan laba yang ditahan sebagai
sumber pendanaan. Rasio ini menunjukkan persentase laba perusahaan yang
dibayarkan kepada pemegang saham biasa perusahaan berupa dividen kas.
Dengan demikian aspek penting kebijakan dividen adalah menentukan laba
sebagai dividen atau laba yang ditahan perusahaan. Apabila laba yang ditahan
dalam jumlah besar berarti laba yang akan dibayarkan sebagai dividen menjadi
lebih kecil, hal ini berarti berita buruk bagi investor bahwa perusahaan tersebut
dianggap membutuhkan dana. Sebaliknya perusahaan yang mampu membayar
71
dividen secara tunai (dividen kas) merupakan berita positif bagi investor, karena
perusahaan dianggap mempunyai kinerja perusahaan yang bagus.
c. Pengaruh EPS terhadap return saham
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang meningkat, maka
harga saham akan meningkat.73 Dengan meningkatnya harga saham perusahaan,
maka return saham yang akan di peroleh investor juga akan semakin tinggi. Jika
EPS naik, maka harga saham mengalami kenaikan, return sahamnya mengalami
kenaikan. Pendapatan per saham EPS perusahaan biasanya menjadi perhatian
pemegang saham pada umumnya atau calon pemegang saham dan manajemen.
EPS menunjukan jumlah uang yang di hasilkan (return) dari setiap lembar saham.
Semakin besar nilai EPS, semakin besar keuntungan/return yang diterima
pemegang saham.74
Jika EPS meningkat maka permintaan atas saham perusahaan semakin banyak
dari para calon investor sehingga harga saham perusahaan tersebut di pasar modal
cenderung
meningkat,
maka
harga
saham
akan
meningkat.75
Dengan
meningkatnuya harga saham perusahaan, maka return saham yang akan diperoleh
invsetor juga akan semakin tinggi. Jika nilai EPS naik maka harga saham
73
74
Darmadji& fakhrudin, passar modal di indonesia,(Salemba empat:cetakan kedua 2005) hm139.
Iskandar Z Alwi,pasar modal, teori dan aplikasi, ( kencana pernada media group, cetakan ke 1.2009)
hlm.77
75
hlm.317.
Suad husnan, Dasar-dasar teori portofolio dan analisis investasi, (jakarta tarns media pustaka:2008),
72
mengalami kenaikan, return sahamnya juga mengalami kenaikan.76 Adapun faktor
yang mempengauhi Earning Per Share sebagai berikut:77
1) .Return
On Equity
Return on equity menunjukan kemampuan dari ekuitas modal sendiri yang
di investasikan untuk menghasilkan keuntungan bersih. Rasio ini di gunakan
untuk mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan kontribusi pemilik
atau seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber dana lain untuk
kepentingan pemilik. Dari hasil perhitungan ROE tersebut perusahaan dapat
meninjau seberapa jauh efektivitas pinjaman kepada kreditur. Bila pinjaman dari
kreditur mengharuskan pembayaran biaya modal yang lebih tinggi dari laba
operasi, maka akan menurunkan ratio ini dibanding modal pemilik. Sehingga
apabila per-usahaan menggunakan dana dari luar yang memerlukan biaya modal
yang tinggi maka akan berpengaruh terhadap laba bersih perusahaan.
2)
Net Sales
Net sales merupakan sumber pen-dapatan perusahaan yang akan
digunakan untuk menutupi biaya perusahaan. Apabila jumlah net sales lebih
besar dari biaya-biaya perusahaan, maka akan diperoleh profit demikian juga
sebaliknya. Net sales menggambarkan kemampuan perusahaan untuk meraih
daya tarik terhadap konsumen. Apabila net sales terus berkembang semakin
76
Thomas setya wahyu budi, pengaruh pengungkapan corporate social responsibility dan kinerja
keuangan perusahaan terhadap return saham perusahaan di index LQ45 bursa efek indonesia 2008_2010,
skripsi
S1
(malang
universitas
brawijaya),
fakultas
ekonomi
dan
bisnis
(http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/297), di unduh tanggal 23 juni 2014. Hlm.18
77
Ubud salim, “pengaruh variabel yang memepngaruhi Earning Per Share pada industri food and
baveranges pada bursa efek jakarta 2009” (ISSN 1411-0199), Jurnal Vol 12 No.4 oktober 2009.
(http://eprints.binus.ac.id/view/year/2013.default.html), di unduh tanggal 21 maret 2015. Hlm. 702.
73
besar, maka perusahaan dapat memperoleh kesempatan yang diberikan oleh
pasar.
3)
Inventory Turn Over
Inventory turn over menunjukan kecepatan perputaran persediaan
dalam suatu periode. perusahaan dapat dikatakan beroperasi dengan efisien.
Bila perputaran persediaan sangat tinggi, berarti tidak terlalu banyak dana
yang tertanam dalam persediaan atau mungkin produktivitas sangat tinggi,
sehingga perusahaan dapat bekerja secara efisien. Perputaran persediaan yang
tinggi ini tentunya akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.
D. Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)
1. Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah tanggung jawab sosial
perusahaan. Perusahaan mempunyai tanggung jawab terhadap kegiatannya yang
mempengaruhi manusia, komunitas, dan lingkungan dimana manusia dan
komunitas tersebut berbada. Perusahaan tidak hanya bertanggung jawab
terhadap pemegang saham (pemilik), tetapi juga kepada semua pihak
(konsumen, pegawai, masyarakat, kreditur, dsb.) yang memiliki kontribusi
penting bagi keberhasilan perusahaan.
Tiga prinsip yang mendasari Corporate Social Responsibility (CSR).
a) Perusahaan
adalah
institusi
sosial
yang
wajib
menggunakan
pengaruhnya dengan tanggung jawab.
b) Perusahaan bertanggung jawab terhadap dampak yang terkait dengan
keterlibatan mereka dengan masyarakat.
74
c) Manager adalah agen moral yang berkewajiban untuk mengeluarkan
kebijakan dalam pengambilan keputusan.
78
Dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab sosial adalah suatu bentuk
pertanggungjawaban yang dilakukan perusahaan, baik itu yang berupa dampak
positif maupun negatif yang ditimbulkan dari aktivitas operasional perusahaan
yang berpengaruh terhadap masyarakat internal maupun eksternal, seperti
permasalahan buruh dan karyawan, konsumen, limbah pabrik, kepedulian
terhadap masalah sosial dan keselarasan dengan masyarakat. Selain
melakukan aktivitas operasional perusahaan yang berorientasi terhadap laba,
perusahaan juga harus bertanggung jawab terhadap masalah sosial yang
ditimbulkan oleh aktivitas operasional yang dilakukan perusahaan dengan
manajemen lingkungan sehingga tidak hanya terbatas pada orientasi kinerja
keuangan perusahaan.
Aktivitas CSR selain merupakan suatu tanggung jawab kepada
masyarakat tetapi juga di pandang sebagai strategi bisnis perusahaan. Selain
itu, aktivitas CSR juga di yakini sebagai sarana untuk meningkatkan citra
perusahaan sehingga diharapkan dapat berpengaruh positif terhadap kinerja
keuangan dan meningkatkan Return perusahaan.CSR akan membantu
perusahaan meningkatkan citra dan penjualan, menarik dan mempertahankan
78
Sudaryanto, pengaruh kinerja ingkungan terhadap kinerja finansial perusahaan dengan corporate
social
responsibility
disclosure
sebagai
variabel
intervening,
skripsi,
(semarang,universitas,diponegoro,semarang,fakultasekonomi.),(http://eprints.undip.ac.id/26639/1/Full_Text_Sk
ripsi_%28r%29.pdfs),(di unduh tanggal 22 juli 2014). Hlm.32
75
SDM yang berkualitas, meningkatkan pengambilan keputusan pada hal-hal
kritis, dan mengelola resiko.79
2. Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dapat memberikan berbagai
manfaat potensial bagi perusahaan.
Manfaatnya antara lain yaitu:
a) Mendorong lebih banyak informasi dalam pengambilan keputusan
berdasarkan peningkatan pemahaman terhadap ekspektasi masyarakat,
peluang jika kita melakukan tanggung jawab sosial (termasuk manajemen
risiko hukum yang lebih baik dan risiko jika tidak bertanggung jawab
secara sosial.
b) Meningkatkan praktek pengelolaan risiko dari organisasi.
c) Meningkatkan reputasi organisasi dan menumbuhkan kepercayaan publik
yang lebih besar.
d) Meningkatkan daya saing perusahaan.
e) Meningkatkan hubungan perusahaan dengan para stakeholder dan
kapasitasnya untuk inovasi, melalui paparan perspektif baru dan kontak
dengan para stakeholder.
f) Meningkatkan loyalitas dan semangat kerja karyawan, meningkatkan
keselamatan dan kesehatan baik karyawan laki-laki maupun perempuan
dan berdampak positif pada kemampuan perusahaan untuk merekrut,
memotivasi dan mempertahankan karyawan.
79
Ala’rahmawati, pengaruh kinerja lingkungan terhadap corporate financialperformance dengan
corporate social responcibility disclosure sebagai variabel intervening, studi pada perusahaan manufaktur di
bursa efek indonesia, jurnal, ( semarang, universitas diponegoro), (http://eprints.undip.ac.id/36136),(di unduh
tanggal 3 juni 2014), hlm 31
76
g) Memperoleh penghematan terkait dengan peningkatan produktivitas dan
efisiensi sumber daya, konsumsi air dan energi yang lebih rendah,
mengurangi limbah, dan meningkatkan ketersediaan bahan baku.
h) Meningkatkan keandalan dan keadilan transaksi melalui keterlibatan
politik yang bertanggung jawab, persaingan yang adil, dan tidak adanya
korupsi.
i) Mencegah atau mengurangi potensi konflik dengan konsumen tentang
produk atau jasa.
3. Corporate Social Responsibility dalam pandangan etika bisnis islam.
Dilihat dari kacamata etika bisnis dalam islam program CSR
merupakan implikasi dari ajaran kepemilikan dalam islam. Bahwa Allah
adalah pemilik mutlaq (haqiqiyah), sedangkan manusia hanya sebatas pemilik
sementara (temporer) yang berfungsi sbagai penerima amanah.80 Kegiatan
ekonomi bisnis dalam islam di landasi oleh empat prinsip yaitu: Prinsip tauhid
(kesatuan), prinsip keadilan (keseimbanagan), prinsip kehendak bebas, dan
prinsip
tanggungjawab
(responsibility).
Prinsip
pertanggungjawaban
merupakan segala kebebasan dalam melakukan bisnis oleh manusia tidak
lepas dari pertanggung jawaban yang harus diberikan atas aktivitas yang
dilakukanya.81 Seperti Firman Allah dalam (Q.S AL-Mudatsir ayat 38.)
tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya
80
Muhammad Djakfar ,etika bisnis dalam persepektif islam, (malang: UIN-Malang press
2007),hlm.160
81
M.umer. chapra, islam dan tantangan ekonomi, cetakan kedua (surabaya: risalah gusti) hlm.217.
77
Dengan demikian, pesan yang disampaikan dalam surat Al-mudtasir ayat
38 bahwa segala sesuatu yang diperbuat baik perorangan maupun sebuah
intuisi, akan dimintai pertanggung jawaban. Hal ini dimaksudkan supaya tidak
semena-mena dalam melakukan suatu perbuatan, apalagi menyangkut
kepentingan berbagai pihak.
4. Kategori pengungkapan Corporte Social Responsibility
a. Lingkungan
Dalam kategori pengungkapan Corporate Social Responsibility, yang
pertama adalah kategori lingkungan. Elemen ini mencakup pencegahan polusi
sebagai
dampak
aktivitas
perusahaan,
pencegahan
global
warming,
pendayagunaan sumber alam secara efisien dan efektif, dan penggunaan
sistem manajemen lingkungan yang efektif dan berkelanjutan. Seperti
penanaman seribu pohon di sekitar tempat produksi. Dan mengelolah Limbah
pabrik yang masih bisa di daur ulang.82
b. Energi
Dalam kategori pengungkapan Corporate Social Responsibility selain
kategori lingkungan, juga terdapat pengungkapan CSR yang mencakup
mengenai energi. Adapun kategorinya sebagai berikut:
1) Menggunakan energi secarea lebih efisien dalam kegiatan operasi.
2) Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi.
3) Penghematan energi sebagai hasil produk daur ulang.
82
Anggara Fahrezqi “faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan Corporate Social responsibility
dalam laporan tahunan perusahaan pada perusahaan manufaktur di Bursa efek indonesia” (semarang:
Universitas diponegoro) skripsi. (http://eprints.undip.ac.id/36136) hlm. 22. Di unduh tanggal 20 maret 2015.
78
4) membahas upaya perusahaan dalam mengurangi konsumi energi.
5) Peningkatan efisiensi energi dari produk
6) riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi energi dari produk.
7) Kebijakan energi perusahaan.
c. Kesehatan dan kselamatan tenaga kerja
Kategori pengungkapan Corporate Social Responsibility berikutnya
yang harus diungkapkan oleh setiap perusahaan yaitu mengenai kesehatan dan
keselamatan tenaga kerja. Adapun kategorinya yaitu:
1) Mengurangi polusi, iritasi, atau risik dalam lingkungan kerja.
2) Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan fisik atau
mental.
3) Statistik kecelakaan kerja.
4) Mentaati peraturan standar kesehatan dan keselamatan kerja.
5) Menerima penghargaan berkaitan dengan keselamatan kerja.
6) Menetapkan suatu komite keselamatan kerja.
7) Melaksanakan riset untuk meningkatkan keselamatan kerja.
8) Pelayanan kesehatan tenaga kerja.
d. Lain-lain tenaga kerja
Untuk pengunggkapan Corporate Social Responsibility berikutnya yaitu
mengenai lain-lain tenga kerja, yang kategorinya berisi sebagai berikut:
1) Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita/orang cacat.
2) Persentase/jumlah tenaga kerja wanita/orang cacat dalam tingkat
managerial.
3) Tujuan penggunaan tenaga kerja wanita/orang cacat dalam pekerjaan.
79
4) Program untuk kemajuan tenaga kerja wanita/orang cacat.
5) Pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di tempat kerja.
6) Memberi bantuan keuangan pada tenaga kerja dalam bidang
pendidikan.
7) Mendirikan suatu pusat pelatihan tenaga kerja.
8) Bantuan atau bimbingan untuk tenaga kerja yang dalam proses
mengundurkan diri atau yang telah membuat kesalahan.
9) hubungan perusahaan dgn serikat buruh.
e. Produk
Pengungkapan Coroprate Social Responsibility berikutnya mengenai
produk pada setiap perusahaan. Adapun kategorinya sebagai berikut:
1) Pengembangan produk perusahaan termasuk pengemasanya
2) Gambaran pengeluaran riset dan pengembangan produk.
3) informasi proyek riset perusahaan untuk memperbaiki produk.
4) Produk memenuhi standar keselamatan.
5) membuat produk lebih aman untuk konsumen.
6) melaksanakan riset atas tingkat keselamatan produk perusahaan.
7) peningkatan kebersihan/kesehatan dalam pengolahan dan penyiapan
produk.
8) informasi atas keselamatan produk perusahaan.
9) informasi
mutu
produk
yg
dicerminkan
dalam
penerimaan
penghargaan.
f. Keterlibatan masyarakat
Untuk kategori pengungkapan Corporate Social Responsibility
selanjutnya menegnai ketrlibatan masyarakat. Berikut katgorinya yaitu:
80
1) Sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk mendukung aktivitas
masyarakat, pendidikan.
2) Tenaga kerja paruh waktu dari mahasiswa/pelajar.
3) Sebagai sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat.
4) Membantu riset medis.
5) Sponsor untuk konferensi pendidikan, seminar atau pameran seni.
6) Membiayai program beasiswa.
7) Membuka fasilitas perusahaan untuk masyarakat.
8) Sponsor kampanye nasional.
9) Mendukung pengembangan industri lokal.
g. Umum
Untuk kategori pengungkapan Corporate Social Responsibility yang
terakhir yaitu kategori secara umum. Adapun kategorinya sebagai berikut:
1) Pengungkapan tujuan/kebijakan perusahaan
secara
umum
berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan kepada
masyarakat.
2) Informasi berhubungan dengan tanggung jawab sosial perusahaan
selain yang disebutkan di atas.
Download