SEHAT #4 | JANUARI 2011 | HALAMAN 10 FOODBODYANDHEALTH.COM.AU Menghemat Enzim, Menabung Umur Enzim merupakan katalis protein yang dibuat dalam sel makhluk hidup GUNAWAN WICAKSONO (TEMPO) elama tiga pekan terakhir, Akbar merasa lebih sehat. Pusing kepala yang kerap dikeluhkannya jauh berkurang. Flu yang rutin menyambanginya, setidaknya sekali dalam sebulan, menghilang. “Saya juga enggak jadi batuk,” ujar Akbar beberapa waktu lalu. Singkatnya, tubuh lelaki 26 tahun itu jadi lebih fit, tak gampang letih. Padahal porsi makannya jauh berkurang daripada sebelumnya. Apa yang dilakukan Akbar selama tiga pekan ini? Pegawai swasta di Jakarta ini mengikuti beberapa cara hidup yang diajarkan Hiromi Shinya, dokter berkebangsaan Jepang, yang telah puluhan tahun tinggal di New York, Amerika Serikat. Salah satunya minum satu atau dua gelas air sebelum makan. Dengan cara ini, perutnya terasa tak terlalu penuh setelah makan. Ia juga mengunyah makanan lebih dari 50 kali, yang membuatnya cepat kenyang dengan porsi makan yang lebih sedikit. Akbar mengakui belum semua kebiasaan yang diajarkan Hiromi ia lakukan. “Saya belum bisa berolahraga secara rutin,” ujar Akbar sembari tertawa. Namun beberapa hal yang dilakukannya sesuai anjuran Hiromi memberi manfaat yang bermakna. Dalam bukunya, The Enzyme Factor, yang menjadi best seller dan dijual hampir di seluruh dunia, Hiromi mengajarkan cara hidup sehat dengan menghemat S enzim dalam tubuh melalui pengalaman pribadinya. Enzim merupakan katalis protein yang dibuat dalam sel makhluk hidup. Terdapat lebih dari 5.000 enzim vital yang dibuat sel tubuh selain yang berasal dari makanan yang kita asup. Tiap enzim menimbulkan 2.500 reaksi yang berbeda dan memiliki fungsi masingmasing. Misalnya enzim pepsin di lambung untuk memecah protein, enzim lipase berfungsi sebagai pencerna lemak. Saking pentingnya, menurut Hiromi, enzim menentukan usia manusia. Makin banyak simpanan enzim dalam tubuh, makin lama orang itu hidup. Begitu enzim habis dari tubuh seseorang, “Habis pula hidup orang itu,” Hiromi menguraikan dalam bukunya. Dokter spesialis lambung dan usus ini mengajarkan bagaimana seseorang bisa mendapatkan dan menghemat enzim yang sangat dibutuhkan oleh tubuh seseorang melalui kebiasaan sehari-hari. Hiromi mengakui hal-hal yang dilakukannya banyak yang bertentangan dengan kelaziman orang pada umumnya. Tapi kebiasaan umum tidak selalu baik. Kebiasaan yang keliru, kata Hiromi, membuat enzim dalam tubuh terkuras. Misalnya minum air dan makan buah dilakukan sebelum makan agar makanan dapat dicerna dengan baik. Ia juga tak makan daging merah, ayam, serta tidak minum susu lantaran su- lit dicerna dan membuat boros enzim. Dengan kebiasaan “menghemat” enzim itu, Hiromi, yang menekuni karate sejak bocah, sangat sehat hingga sekarang usianya lewat tengah baya. Ia sakit terakhir pada usia 19 tahun, itu pun sakit flu. Dengan cara hidup sehat itu, Hiromi, yang telah berpraktek selama 40 tahun, masih aktif bekerja di Amerika Serikat dan dua bulan dalam setahun di Jepang hingga hari ini. ● ENDRI KURNIAWATI Inilah kebiasaan Hiromi PAGI Bangun pukul 06.00, memulai hari dengan menggerakkan tangan dan kaki di tempat tidur. ■ Menghirup udara pagi yang segar untuk mengganti udara pengap dalam paru-paru. ■ Sedikit berolahraga ringan sambil berbaring di tempat tidur dan melakukan peregangan. Setelah peredaran darah lancar, bangkit dari tempat tidur dan melakukan 100 gerakan pukulan karate dan 5 menit peregangan dasar. ■ Minum dua sampai tiga gelas air putih yang baik dan bersuhu 21 derajat Celsius. Air minum yang dianjurkan bersuhu lebih rendah dari tubuh, tapi tidak sedingin es. ■ Dua puluh menit kemudian makan buah segar. ■ Sarapan 30-40 menit kemudian. Menunya beras cokelat yang dicampur lima hingga tujuh jenis biji-bijian. Makanan pendampingnya sayuran yang dikukus selama 2 menit, natto (kedelai fermentasi), rumput laut kering, dan sedikit wakame (rumput laut olahan). Sayur yang direbus dengan air menghilangkan enzim. ■ SIANG Pukul 11 lebih sedikit, minum dua gelas air. Tiga puluh menit kemudian makan buah. Buah segar yang mengandung banyak enzim dapat dicerna dengan baik sebelum makan. Fungsi sistem pencernaan menjadi lebih baik dan kadar gula darah meningkat sehingga mencegah terlalu banyak makan. ■ Makan nasi cokelat dengan aneka biji-bijian. ■ Setelah makan siang, tidak makan apa pun. ■ Tidur siang 20-30 menit untuk istirahat. Tidur sejenak menghilangkan letih dan membuat pikiran segar. ■ ■ MALAM Pukul 16.30 minum dua gelas air. Tiga puluh menit berikutnya makan buah-buahan. ■ Makan malam 30 atau 40 menit setelahnya. ■ Tidak makan atau minum setelahnya. Kalau sangat lapar, makan buah segar. ● ENDRI KURNIAWATI ■ ■