Tugas Ringkasan Buku The Miracle of Enzyme

advertisement
Tugas Ringkasan Buku The Miracle of Enzyme
BIOLOGI
Disusun Oleh :
Erni Pujiastuti (201531136)
Fakultas Ilmu Kesehatan
Jurusan Kesehatan Masyarakat
2015
Buku karya dokter kelahiran Jepang setebal 300 halaman ini telah banyak menguak misteri
kesehatan yang tidak terpikirkan sebelumnya. Hal ini tentunya banyak membantu masyarakat
betapa pentingnya menjaga kesehatan. Buku ini banyak mengulas pola makan sehat abad ke-21
berdasarkan temuan ilmiah mutakhir.
Secara medis, umur tubuh kita tergantung dari pola makan kita, apa yang kita makan dan pola
istirahat kita. Kesehatan kita di masa yang akan datang sangat tergantung dari apa yang kita
makan di masa sekarang. Beragam penyakit yang kita derita dimasa yang akan datang adalah
akumulasi dari berbagai makanan buruk yang kita konsumsi saat ini. Seandainya sekarang kita
tidak sakit, bukan berati saat ini kita sehat. Bisa jadi saat ini kita sedang membangun penyakit
lewat kebiasaan-kebiasaan kita yang tidak menyehatkan, dan akan baru nampak hasilnya dimasa
yang akan datang atau disaat kita telah semakin tua.
Sebagai seorang ahli usus terkemuka di dunia, Guru Besar Kedokteran Albert Einstein College
of Medicine, USA ini tentu tidak bermaksud mencari sensasi. Kepakarannya sudah diakui dunia
internasional. Dialah dokter pertama di dunia yang melakukan operasi polip dan tumor di usus
tanpa harus membedah perut. Dia telah bergelut dalam dunia kedokteran selama kurang lebih 40
tahun dan telah mengobati berbagai macam pasien mulai dari presiden, perdana menteri, artis,
musisi dan banyak lagi pasien yang tidak terkenal. Kini usianya sudah 70 tahun, artinya dia
sudah begitu berpengalaman dalam menjalani praktek kedokteran. Lebih dari 300.000 usus orang
Amerika dan Jepang yang pernah merasakan tangan dinginnya.
Saat memeriksa usus pasiennya, Dokter Hiromi juga sekaligus melakukan penelitian. Tujuannya
adalah untuk mengetahui kaitan wujud dalamnya usus dengan kebiasaan makan dan minum
pasiennya. Hasilnya ditemukan bahwa setiap pasien yang ususnya tidak baik dipastikan akibat
pola makan atau minumnya tidak bermutu yang umumnya bersumber dari susu dan daging.
Sebagaimanan kita ketahui, tugas usus adalah menyerap makanan. Tugas tersebut tidak akan
berjalan mulus apabila makanan yang masuk tidak memenuhi syarat si usus. Dampaknya,
ususnya kecapean, sari makanan yang diserap pun tidak banyak. Akibatnya, pertumbuhan sel-sel
tubuh kurang baik, daya tahan tubuh sangat jelek, sel radikal bebas bermunculan, penyakit
timbul, dan kulit cepat menjadi tua. Bahkan bagi makanan yang tidak berserat seperti daging,
bisa menyisakan kotoran yang menempel di dinding usus, menjadi tinja stagnan yang kemudian
membusuk dan menimbulkan penyakit lagi. Hal itulah yang membuat Hiromi tidak
merekomendasikan daging sebagai makanan. Dia hanya menganjurkan makan daging itu cukup
15 persen dari seluruh makanan yang masuk ke perut.
Hasil pengamatan Dokter Hiromi menunjukkan bahwa bentuk usus orang yang memiliki pola
makan dan minum buruk akan terlihat benjol-benjol, luka-luka, bisul-bisul, bercak-bercak
hitam, dan menyempit di sana-sini. Ini artinya tidak memenuhi syarat yang diinginkan usus.
Sedangkan usus orang yang pola makan dan minumnya baik, digambarkannya sangat bagus,
bintik-bintik rata, kemerahan, dan segar.
Hal lain yang menjadi sorotan Dr.Hiromi adalah cara makan. Dia berpendapat, cara makan yang
benar adalah dikunyah minimal 30 kali, bahkan untuk makanan yang agak keras kalau perlu
sampai 70 kali. Manfaatnya makanan menjadi lebih lembut dan bisa saat dimulut makanan bisa
bercampur dengan enzim secara sempurna. Sama halnya dengan kebiasaan minum setelah makan
bukanlah kebiasaan yang baik. Minum itu, sebaiknya setengah jam sebelum makan, agar air
sudah sempat diserap usus lebih dulu.
Dokter Hiromi juga menganjurkan agar setelah makan sebaiknya jangan tidur sebelum empat
atau lima jam kemudian. Ketika kita tidur sebaiknya perut dalam keadaan perut kosong. Kalau
semua teorinya diterapkan, orang bukan saja lebih sehat, awet muda dan panjang umur.
Bagi kita yang suka makan, buku karya Hiromi ini bisa menjadi berita gembira. Betapa tidak, dia
justru menganjurkan orang untuk makan makanan yang enak. Jika kita makan makanan yang
enak, hati kita menjadi senang. Nah, hati senang bisa membuat pikiran tenang sehingga terjadilah
mekanisme dalam tubuh yang bisa membuat enzim-induk bertambah.
Pada bagian lain, Hiromi memberikan 7 kunci emas agar kita bisa hidup sehat, yaitu :
(1) Makan Makanan Yang Baik
(2) Minumlah air yang sehat
(3) Pembuangan Yang Teratur
(4)Olahraga Secukupnya
(5) Istirahat yang cukup
(6) Pernapasan dan meditasi dan
(7) Kebahagiaan dan cinta.
Terlepas dari adanya beberapa pihak yang meragukan kebenaran teori yang dibeberkan oleh
Dr.Hiromi, tapi setidaknya dia berhasil menyajikan sebuah buku yang begitu inspiratif, enak
dibaca dan mudah dicerna oleh kalangan manapun.
Beberapa hal menarik dari isi buku ini antara lain :
1. Menu makanan yang baik 85-90% makanan nabati, 10-15% protein hewani. Di buku ini
juga dijelaskan, mengapa ikan lebih baik jika dibandingkan dengan daging.
2. Susu sapi pada dasarnya memang untuk anak sapi.
3. Sebagian besar penyakit disebabkan oleh kebiasaan, bukan keturunan.
4. Makan daging tidak akan memberi stamina.
5. Sebaik-baiknya cairan bagi tubuh adalah air putih.
6. Gula, Kafein, alkohol, dan zat-zat tambahan yang terkandung dalam minuman merengut
cairan dari dalam sel-sel tubuh dan darah.
7. Makan sebelum tidur bukanlah kebiasaan yang baik.
8. Biasakan mengosongkan perut 3-4 jam sebelum tidur.
Download