Pemerintah Kabupaten Berau BAB I PENDAHULUAN Dengan diberlakukannya Undang Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mendorong Pemerintah Daerah Kabupaten Berau untuk melibatkan seluruh pihak baik pihak Pemerintah Daerah itu sendiri, pihak swasta, pihak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), serta pihak masyarakat dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Berau 2011-2015. Tujuan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Berau Tahun 2011-2015 adalah membentuk susunan rencana dan program pembangunan yang optimal serta berkesinambungan dalam satuan waktu 5 (lima) tahun ke depan didasarkan pada kecenderungan perkembangan wilayah Kabupaten yang lalu, posisi wilayah Kabupaten dalam konteks wilayah lebih luas dan aspirasi masyarakat ke masa depan, berpedoman pada RPJP Nasional dan memperhatikan RPJM Nasional serta RPJP Daerah dan RPJM Daerah Provinsi Kalimantan Timur. Untuk menjamin terlaksanannya seluruh kegiatan pembangunan Daerah yang mengarah pada tujuan otonomi pembangunan sebagaimana yang diamanatkan dalam RPJM tersebut, maka sangat diperlukan adanya transparansi dan akuntabilitas seluruh kegiatan pembangunan secara bertahap namun pasti adanya tekat bersama untuk memberdayakan diri dan didukung oleh kwalitas peran serta masyarakat dalam menentukan arah kebijakan pembangunan Daerah yang disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dan ciri serta karaktaristik Daerah Kabupaten Berau. Untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan dari RPJM maka diperlukan suatu instrumen yang dapat menjadi tolak ukur dari pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam RPJM. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun berdasarkan Inpres No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Berau Tahun 2014 1 Pemerintah Kabupaten Berau Pemerintah (AKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 53 tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah. Laporan kinerja merupakan pelaksanaan program dan kegiatan sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD). Dengan semangat “BERAU BATIWAKAL” maka Pemerintah Kabupaten Berau membuat laporan Kinerja Instansi Kinerja Instansi Pemerintah tahun anggaran 2014. A. Dasar Pembentukan Organisasi Dasar pembentukan Pemerintah Kabupaten Berau adalah Undang – undang Nomor 27 Tahun 1959 ( Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 72 ) tentang Penetapan Undang – Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Tahun 1953 Nomor 9 ). Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Pemerintah Kabupaten Berau juga berpedoman kepada: 1. Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah 3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah 4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1996 tentang Pembentukan 13 (tiga belas) Kecamatan di Wilayah Kabupaten Dati II Kutai, Berau, Bulungan, Berau, Kotamadya Daerah Tingkat II Samarinda dan Balikpapan dalam Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Timur (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 56) 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Berau Tahun 2014 2 Pemerintah Kabupaten Berau 6. Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. B. Stuktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Berau telah mengimplementasikan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 dan Permendagri Nomor 57 tahun 2007 sejak tahun 2008 dengan terbitnya beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Berau yaitu: 1. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Berau yang telah dilakukan perubahan dengan Peraturan Daerah No 16 Tahun 2012 tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Berau sebagaiman telah dilakukan perubahan terakhir dengan Peraturan Daerah No 15 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Berau. 2. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Kecamatan Dan Kelurahan Kabupaten Berau 3. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Berau yang telah dilakukan perubahan dengan Peraturan Daerah Nomor. 4 Tahun 2011 tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Berau. 4. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Berau telah dilakukan perubahan dengan Peraturan Daerah No 16 Tahun 2013 tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Berau 5. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Pengurus Kabupaten Korpri Berau. 6. Peraturan Daerah 7 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Pelaksana Harian Badan Narkotika Kabupaten Berau. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Berau Tahun 2014 3 Pemerintah Kabupaten Berau Adapun perangkat daerah yang ada di Kabupaten Berau adalah sebagai berikut : 1. Sekretariat a. Sekretariat Daerah b. Sekretariat DPRD c. Sekretariat Korpri 2. Dinas a. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan b. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika c. Dinas Kesehatan d. Dinas Pertanian Tanaman Pangan e. Dinas Perkebunan f. Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan g. Dinas Pertambangan dan Energi h. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi i. Dinas Pendidikan j. Dinas Kelautan dan Perikanan k. Dinas Perumahan dan Tata Ruang l. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan m. Dinas Kehutanan n. Dinas Pekerjaan Umum o. Dinas Sosial p. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil q. Dinas Peternakan dan kesehatan Hewan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Berau Tahun 2014 4 Pemerintah Kabupaten Berau r. Dinas Pemuda dan Olah Raga s. Dinas Kebersihan dan Pertamanan 3. Badan a. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) b. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) c. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) d. Badan Lingkungan Hidup e. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik f. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung g. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKP3) h. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana i. Badan Penanggulangan Bencana Daerah j. Inspektorat k. Rumah Sakit Umum dr. Abdul Rivai 4. Kantor a. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja b. Kantor Arsip dan Dokumentasi c. Kantor Perpustakaan Umum Daerah 5. Perangkat Daerah lainnya a. Kecamatan b. Kelurahan C. Kondisi Umum Wilayah 1. Letak geografis Kabupaten Berau merupakan salah satu Kabupaten strategis di bagian utara Propinsi Kalimantan Timur. Ibu kota Kabupaten berada di Tanjung Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Berau Tahun 2014 5 Pemerintah Kabupaten Berau Redeb, yang berjarak 462 km dari Samarinda. Wilayah Kabupaten Berau berada di daerah tropis dengan posisi geografi 1º- 2º33’ LU dan 116º - 119º BT. Kondisi alam Kabupaten Berau didominasi oleh wilayah daratan, yang luasnya mencapai sekitar 70% dari luas wilayah 34.127 km2 yang terdiri dari daratan 21.951,71 km2 dan lautan 11.962,42. Luasan tersebut setara dengan 11,45 % dari luas total Propinsi Kalimantan Timur. Jurisdiksi Kabupaten Berau yang berwujud perairan hanya terdapat di sebelah timur. Secara administratif Kabupaten Berau sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Bulungan, sebelah selatan dengan Kabupaten Kutai Timur, sebelah barat dengan Kabupaten Bulungan, dan sebelah Timur dengan laut Sulawesi. 2. Topografi Bentang daratan Kabupaten Berau didominasi oleh topografi selang ketinggian 100 - 500 m (42,39%). Setelah itu, 26,45 % merupakan bentang daratan dengan selang ketinggian 25 - 100 m. Sisanya terbagi sebagai daerah dengan selang ketinggian antara 8 - 25 m (8,23 %), dan selang ketinggian 0 7 m (3,75 %). Bentang daratan Kabupaten Berau didominasi oleh tingkat kemiringan > 40%, yang mencapai 51,39% luas daratan. Selang kemiringan berikutnya yang cukup dominan adalah 15 - 40% (29,52% dari luas daratan) dan 2 - 5% (14,25%). Dengan demikian daerah yang datar (0 - 2%), terutama di kawasan pesisir, hanya 4,8 % dari luas daratan Kabupaten Berau. Kondisi topografi secara umum datar (di daerah pesisir), landai sampai bergelombang (wilayah dataran rendah <100 meter) dan berbukit (pegunungan). Daerah dengan ketinggian di atas 1000m hanya sedikit di wilayah perbukitan dan gunung. Keadaan Topografi Kabupaten Berau bervariasi berdasarkan bentuk relief, kemiringan lereng dan ketinggian dari permukaan laut. Wilayah daratan tidak terlepas dari gugusan bukit dan perbukitan yang terdapat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Berau Tahun 2014 6 Pemerintah Kabupaten Berau hampir di seluruh wilayah kecamatan, terutama Kecamatan Kelay yang membentang perbukitan batu kapur memanjang dari hampir mencapai 100 Km. Selanjutnya di Kecamatan Tabalar terdapat perbukitan dan yang tertinggi dikenal dengan nama Bukit Padai. Sebagai salah satu pintu gerbang pembangunan di wilayah Propinsi Kalimantan Timur bagian utara, Kabupaten Berau juga dikenal sebagai penghasil kayu dan hasil hutan lainnya dan penghasil emas hitam (batu bara), Kabupaten Berau mempunyai puluhan sungai yang tersebar pada hampir semua Daerah Kecamatan dan merupakan sarana angkutan utama disamping angkutan darat. Daerah pesisir Kabupaten Berau terletak di Kecamatan Tabalar, Biatan, Talisayan, Biduk-Biduk dan Pulau Derawan serta Maratua yang secara geografis berbatasan langsung dengan lautan. Khusus Kecamatan Pulau Derawan dan Maratua terkenal sebagai daerah tujuan wisata yang dimana bawah lautnya memiliki panorama yang indah, dan terdapat beberapa gugusan pulau sebagai habitat penyu yang merupakan tempat yang potensial untuk wisata bahari. 3. Fisiografi Liputan satuan fisiografi yang ada di wilayah Kabupaten Berau adalah sebagai berikut : Daerah rawa pasang surut (tidal swamp) : dearah rendah tepi pantai yang selalu dipengaruhi oleh air laut, ditumbuhi hutan mangrove dan nipah. Bentuk wilayah datar, variasi lereng < 2% dan perbedaan tinggi < 2 meter. Dataran alluvial (alluvial plain) : dataran yang terbentuk dengan proses pengendapan, di daerah muara atau pedalaman. Bentuk wilayah datar, lereng < 2% dan perbedaan tinggi < 1 meter. Daerah rawa (swamp) : daerah banjir yang selalu tergenang air, rawa bergambut dan atau dataran banjir berawa di lembah sempit, dengan bentuk wilayah datar, variasi lereng < 1% dan beda ketinggian < 1 meter. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Berau Tahun 2014 7 Pemerintah Kabupaten Berau Daerah lembah alluvial (alluvial valley) : daerah datar di lembah (kirikanan) jalur aliran sungai dengan atau tak berbukit. Bentuk wilayah datar dengan variasi lereng kurang dari 2%, beda ketinggian < 1 m. Daerah dataran (plain) : daerah dataran endapan, dataran karst, dataran vulkanik, dataran batuan metamorf, dataran basalt dan ultra basalt dengan bentuk wilayah bergelombang sampai berbukit, lereng 2 – 4%, selisih ketinggian < 50 m. Daerah bukit (Hill) : daerah bukit endapan dan ultra basalt, system punggung sedimen, metamorf dan kerucut yang terpotong dengan pola drainesa radial. Bentuk wilayah bergelombang sampai agak bergunung, variasi lereng 16 – 60% dan beda ketinggian 50 – 100 m. Daerah gunung (Mountain) yaitu gunung endapan basalt dan ultra basalt, gunung batu pasir dengan lereng terpotong, punggung dan gunung karst yang permukaannya tidak rata. Sistem punggung granit dan metamorf dan gunung stratovulkanik yang tererosi dengan pola drainase radial. Bentuk wilayah bergunung, agak berbukit sampai bergunung dengan variasi lereng 26 – 60 % dan beda ketinggian >300m. Tabel 1.1 Luas masing-masing satuan fisiografi wilayah Kabupaten Berau No. Satuan Fisiografi 1 Rawa Pasang Surut (tidal swamp) 2 Dataran Alluvial (Alluvial plain) 3 Rawa – rawa (Swamp) 4 Lembah Alluvial (Alluvial vallyey) 5 6 Luas % 63.515,48 2,99 165.517,91 7,99 13.440,13 0,63 8.671,06 0,41 Dataran (plain) 567.545,59 26,72 Perbukitan (Hill) 476.523,60 22,44 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Berau Tahun 2014 8 Pemerintah Kabupaten Berau 7 Pegunungan (Mountain) 8 Lain-lain (sungai) Total 822.628,75 38,73 6.157,48 0,29 2.124.396,00 100 Dalam bentang alam seperti dijelaskan di atas mengalir 21 sungai besar dan kecil. Panjang sungai-sungai tersebut sangat beragam, antara puluhan hingga beberapa ratus kilometer. Sungai terpendek adalah Sungai Inaran (22 km), dan sungai terpanjang adalah Sungai Berau (292 km). Jumlah sungai yang demikian banyak menjadikan transportasi sungai merupakan salah satu moda transportasi yang penting di Kabupaten Berau. 4. Iklim Letak Geografis Kabupaten Berau yang dekat dengan Garis Khatulistiwa menjadikan daerah ini memiliki iklim tropis. yang akan memiliki curah hujan tinggi dengan hari hujan merata sepanjang tahun. Intensitas penyinaran matahari yang tinggi menjadikan suhu udara relatif tinggi sepanjang tahun dengan kelembaban udara yang tinggi pula. Sebagai daerah dengan iklim tropis Kabupaten Berau memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Kedua musim tersebut diselingi dengan masa peralihan yang umumnya disebut masa pancaroba. Pada musim peralihan tersebut curah hujan masih relatif banyak. Namun demikian kondisi alam Kabupaten Berau yang masih dikelilingi oleh hutan tropis yang masih lebat menjadikan daerah ini menunjukan sifat sebagai daerah hutan hujan tropis dengan curah hujan yang relatif merata sepanjang tahun. Dengan hari hujan yang hampir sama setiap bulannya. Hal ini didorong oleh kelembaban udara yang tinggi dan daerah perairan yang masih luas. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Mei sampai dengan bulan Oktober, sedangkan musim penghujan terjadi pada bulan November sampai dengan bulan April. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Berau Tahun 2014 9 Pemerintah Kabupaten Berau 5. Kependudukan Penduduk Kabupaten Berau dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang cukup berarti. Hal ini dapat dilihat dari hasil sensus penduduk Kabupaten Berau Tahun 2000 dan tahun 2010 yang semakin meningkat. Kenaikan dan perkembangan jumlah penduduk di Kabupaten Berau terjadi dan tak ubahnya dengan daerah-daerah lain yaitu dikarenakan semakin banyaknya penduduk yang datang (migrasi) dan diikuti oleh banyaknya kelahiran. Meningkatnya migrasi penduduk yang datang di Kabupaten Berau dikarenakan semakin banyaknya lapangan pekerjaan yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pencari kerja khususnya di sektor pertambangan. Pada periode 2010-2013 pertumbuhan penduduk di Kabupaten Berau sebesar 12,56 persen. Kecamatan yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Kecamatan Teluk Bayur sebesar 15,56 persen, sedangkan kecamatan yang mengalami pertumbuhan terendah adalah Kecamatan Biduk‐ Biduk sebesar 1,97 persen. Pada tahun 2013 jumlah penduduk Kabupaten Berau meningkat menjadi 201.565 sedangkan pada tahun 2013 jumlah penduduk mencapai 193.831 dan pada tahun 2012 jumlah penduduk Kabupaten Berau sebesar 191.807 jiwa. Berarti dalam satu tahun tersebut penduduk Kabupaten Berau telah bertambah sekitar 1.060 jiwa setiap bulannya. Penambahan penduduk sebesar 2.024 jiwa atau sebesar 1,05 % Penambahan atau perkembangan penduduk tak sebesar tahun 2011 yang sebesar 7,11 %. Namun didalam teori Population Penduduk bukan hanya penambahan yang mempengaruhi perubahan penduduk akan tetapi ada 4 faktor yang mempengaruhinya yaitu Kelahiran, Kematian Datang dan Pindah yang disebut Mutasi penduduk. Hal ini dapat dilihat dari hasil sensus penduduk Kabupaten Berau Tahun 2000 dan tahun 2010 yang semakin meningkat. Kenaikan dan perkembangan jumlah penduduk di Kabupaten Berau terjadi dan tak ubahnya dengan daerah-daerah lain yaitu dikarenakan semakin banyaknya penduduk yang datang (migrasi) dan diikuti oleh banyaknya kelahiran. Meningkatnya migrasi penduduk yang datang di Kabupaten Berau dikarenakan semakin Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Berau Tahun 2014 10 Pemerintah Kabupaten Berau banyaknya lapangan pekerjaan yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pencari kerja khususnya di sektor pertambangan. Berdasarkan tabel 1.1 jumlah penduduk di kecamatan Kabupaten Berau yang tertinggi adalah Kecamatan Tanjung Redeb yang juga merupakan Ibu Kota Penduduk / Population Kabupaten yaitu sebesar 71.459 jiwa, sementara itu di ikuti Kecamatan Sambaliung dan Kecamatan Teluk Bayur masing- masing sebesar 26.594 jiwa dan 23.801 jiwa. Sedangkan kecamatan Maratua memiliki jumlah penduduk yang lebih kecil dibandingkan dengan kecamatan lainnya, yaitu sebesar 3.310 jiwa. Akan tetapi luas wilayah Kecamatan Maratua lebih besar dibandingkan dengan 8 kecamatan lainnya. Kecamatan Kelay sendiri yang memiliki luas wilayah terbesar di Kabupaten Berau hanya memiliki jumlah penduduk sebesar 4.784 jiwa. Hal ini disebabkan karena persebaran penduduk di Kabupaten Berau yang tidak merata. Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2013 LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH RASIO JENIS KELAMIN PENDUDUK NO KECAMATAN 1 Kelay 2 661 2 123 4 784 125,34 2 Talisayan 6 262 5 049 11 311 124,02 3 Tabalar 2 968 2 499 5 467 118,77 4 Biduk Biduk 2 809 2 638 5 447 106,48 5 Pulau Derawan 5 191 4 374 9 565 118,68 6 Maratua 1 714 1 596 3 310 107,39 7 Sambaliung 14 233 12 361 26 594 115,14 8 Tanjung Redeb 37 889 33 570 71 459 112,86 9 Gunung Tabur 8 937 7 754 16 691 115,27 10 Segah 5 501 4 172 9 673 131,86 11 Teluk Bayur 12 967 10 834 23 801 119,69 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Berau Tahun 2014 11 Pemerintah Kabupaten Berau 12 Batu Putih 4 225 3 482 7 707 121,34 13 Biatan 3 154 2 602 5 756 121,21 Kabupaten Berau 108 511 93 054 201 565 116,61 Sumber ; Badan Pusat Statik Kabupaten Berau 6. Administrasi Pemerintahan Secara administratif, Kabupaten Berau terbagi menjadi 13 Kecamatan. Adapun ketiga belas Kecamatan tersebut adalah: 1. Kecamatan Tanjung Redeb 2. Kecamatan Gunung Tabur 3. Kecamatan Sambaliung 4. Kecamatan Talisayan 5. Kecamatan Pulau Derawan 6. Kecamatan Kelay 7. Kecamatan Segah 8. Kecamatan Biduk-Biduk 9. Kecamatan Teluk Bayur 10. Kecamatan Tabalar 11. Kecamatan Maratua 12. Kecamatan Batu Putih 13. Kecamatan Biatan. Kumpulan kecamatan tersebut di atas terbentuk dari 10 Kelurahan dan 107 Kampung. Adapun sepuluh kelurahan tersebut adalah : 1. Kelurahan Tanjung Redeb 2. Kelurahan Gunung Tabur 3. Kelurahan Sambaliung Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Berau Tahun 2014 12 Pemerintah Kabupaten Berau 4. Kelurahan Teluk Bayur 5. Kelurahan Gayam 6. Kelurahan Rinding 7. Kelurahan Gunung Panjang 8. Kelurahan Bedungun 9. Kelurahan Karang Ambon 10. Kelurahan Bugis 7. Kondisi Ekonomi Potensi Unggulan Daerah Sampai saat ini Sektor pertanian dan pertambangan merupakan potensi unggulan di Kabupaten Berau. Kedua sektor tersebut memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam perhitungan pertumbuhan ekonomi daerah. Presentase PDRB kedua sektor tersebut terhadap PDRB secara keseluruhan tergolong cukup tinggi. Potensi yang sedang digarap dan diandalkan di masa mendatang adalah pariwisata. Sebagaimana diketahui, Kabupaten Berau memiliki beberapa potensi unggulan di sektor pariwisata, khususnya wisata bahari. Potensi pariwisata yang perlu dipromosikan untuk menarik kunjungan tamu domestik maupun asing adalah wahana wisata bahari di Pulau Derawan dan Maratua yang terkenal sebagai daerah tujuan wisata dimana pantainya memiliki panorama yang sangat indah, dan terdapat beberapa gugusan pulau tempat penyu bertelur yang merupakan penyumbang pendapatan asli daerah yang cukup potensial. Promosi daerah tujuan wisata perlu diiringi juga dengan sarana dan prasarana pendukungnya berupa infrastruktur yang memadai, maka bidang infrastruktur diarahkan untuk penyediaan dan pengembangan sistem infrastruktur, pengembangan utilitas perkotaan dan kampung, pengembangan fasilitas perkotaan dan kampung, pembangunan infrastruktur jalan, serta pengembangan sarana perhubungan darat, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Berau Tahun 2014 13 Pemerintah Kabupaten Berau perhubungan laut, dan perhubungan udara dengan tujuan untuk mendorong perekonomian daerah dan perkembangan pariwisata serta pembenahan wajah ibukota Kabupaten dan Kecamatan. D. Alur Pikir Penyajian Pada dasarnya Laporan Kinerja ini bertujuan mengkomunikasikan kinerja Pemerintah Kabupaten Berau selama tahun 2014, capaian kinerja (performance result) 2014 diperbandingkan dengan Rencana Kerja (Performance Plan) 2014 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja masa datang. Alur pikir penyajian Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Berau dapat diilustrasikan dalam bagan berikut ini : Rencana Strategik SKPD 2014 RPJMD 2011 - 2015 Rencana Kinerja Tahun 2014 Perjanjian Kinerja 2014 Akuntabilitas Kinerja 2014 Simpulan dan Saran Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Berau Tahun 2014 14