Jurnal lktiologi Indonesia, Vol. 2, No. l, Toltttn 2002 PENGARUH VARIASI LEMAK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN IKAN RAINBOW (Melanotaenia boesemani Allen & Cross) [Effect of fat variation on growth and survival rate of rainbow fish, Melanotaenia boesemani Allen & Crossl Syahroma Husni Nasution Pusat Penelitian Limnologi-LPl, Jl. Raya Jakarta Bogor Km. 46 Cibinong 1691 1 Phone: 021-8751071.Fax: 021-8751016,8-marl:[email protected]; uni(Olimnoloei.lipi.eo.id ABSTRACT is an ornamental fish from Papua. lt has beautitul colour especially male fish. 'l'he airl ol thrs study is to know influence of feed containing different source of fat (head shrimp, sardine oil and gold snail) on grorvth ancl sLrrvival rate oi the flish. Thirty fish were reared in aquarium 80 crn x 40 cm x 40 cm with body length and body weight average 12.3 lJ.3 nrm and 0.022 g respectively. The result shows that not significant at o 0.05 on growth of length and growth Bocsernans lirinborv ltsh (MeLanotaenia boesemani) ol' rveighl. Iirsh survival rate is between 7l% - 17%. Iie.1, words: )rat, growth, survival fate and M. boesemoni. ABSTRAK Ilian rainbou' adalalr ikan hias dari Papua, yang mempunyai warna yang indah terutama ikan jantan. Studi ini bertujuan untuk rrcngctalrLri pcngaruh pakan yang rnengandung berbagai kandungan lemak (kepala udang, minyak sardrne, dan keong rnas) telhadap ltcltLrn.rltuhln rlan siltasan ikan. Tigapuluh ikan dipelihara dalam akuarium yang berukuran 80 cm x 40 cm x 40 cm dengan panjang rlrn irobot tLrtrLrh bcll<isar antara 12,3 - 13,3 mm and 0,022 gram. Hasil studi menujukkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata pada cr 0,05 dalaur peltumbuhan panjang dari pada pertumbuhan bobot. Sintasan berkisar anlara 11 - 77o/o. Kilc kunci: Lerlak, pertunrbuhan, sintasan, dan M. boesemnni. PENDAHT,LUAN memberikan solusi agar ikan ini lebihbemilai ekonomrs Rainbow bosmani (Boesemans Rainbow dengan cara meningkatkan kualitas dan kuantitasnya Fislr) yang bernama ilmiah Melanotaenia boesemani A1len and Cross berasal dari Papua (Allen, 1991). (salah satunya adalah meningkatkan pertumbuhan ikan rainbow yang relatif lambat, karena hal ini akan Nama lainbow lebih dikenal di kalangan pencinta dan menghambat pada saat pemasaran). Sementara pelaku pengusaha ikan hias daripada ikan pelangi. Ikan ini bisnis lebih banyak menekankan aspek yang lebih praktis, misalnya memproduksi dalam jumlah besar nilip pelangi karena mempunyai warna dan bentuk tubuh yang rrenarik (Gambar 1 ). Tubuhnya berbentuk pipih dan berwama biru hingga hitam pada bagian untuk efisiensi biaya produksi. Perpaduan antara hasil temuan peneliti dengan pengalaman pelaku bisnis depan, degradasi kuning sampai jingga pada bagian dapat meningkatkan produktivitas usaha rainbow belakan-e dan terdapat 2 3 pita vertikal berwama gelap. (Nasution, 2000). Sirip punggung dan anal berwarrra jingga menawan cian sirip ekor berwarna kuning. Panjang baku induk lantan 9 cm dan betina 7 cm. Oleh sebab itu ikan ini termasuk salah saflr ikan hias yang sangat digemari tubuh (Kompiang dan llyas, 1 98 8). Penelitian tentang oleh peng-cemar ikan hias. pertumbuhan pada ikan dan udang akhir akhir ini Ikan lainbow termasuk ikan hias pendatang Peran lemak, dalampakan disamping sebagai sumber energi, juga penting sebagai sumber lemak esensial untuk proses pertumbuhan dan pertahanan menyimpulkan adanya pengaruh pemberian asam baru yang menalik rninat kalangan peneliti maupun pelaku brsnis dengan motivasi yang berbeda. Peneliti lemak tertentu terhadap pertumbuhannya. lebih banyak menekankan aspek keilmuan, misalnya lemak tak jenuh ganda) seperti asam linoleic, linolenic, PUFA (Polyunsaturated fatty acid, asam 35 Syahroma Husni Nasution - Pengaruh Variasi Lemak Terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Ikan Rainbow (Melanotaenia boesemani Allen & Cross) EPA (Eicosapentanoic qcid), dan DHA (D o co s ahex an o ic ac d) penting untuk pertumbuhan i udang (Kanazawa et al, 1977). Nasution (1993 dan I 994) melaporkan bahwa PUFA seperti EPA dan DHA dari sumber lemak yang digunakan seperti rebon berpengaruh nyata terhadap yang berasal perlumbuhan udang P en ae us j a p o n i c us. Ap ab i I a EPA dipelihara dalam akuarium yang bervolume 96 liter sebanyak 30 ekor dan masing masing akuarium dilengkapi dengan sistem fiter submerged (filter terendam) dan sebagian dasar akuarium diberi batu kerikil yang berfungsi sebagai filter dasar. Suhu air uji dipertahankan sekitar 29 "C menggunakan pengatur suhu (t h e r m o s t a t), kar ena be rd as arkan has i I p erc o b aan dan DHA ditambahkan ke dalam pakan akan Nasution (1991) bahwa pertumbuhan ikan rainbow meningkatkan pertumbuhan, daya tahan, pematangan oC dan akan lebih tinggi atau meningkat pada suhu 29 gonad, dan sintasan larva ikan dan crustasea pada suhu (Kanazaw a, I 9 8 5 ; Lubzens, 1 9 8 7 ; Lytle et a l, 9 90 ; Xu et al, 1993 & 1994). Shima er ql, (1977) menyatakan fungsi tubuh yang diperlihatkan dengan tubuh menjadi 1 3l "C ikan rainbow mengalami kegagalan bengkok dan lambat laun mengalami kematian. bahwa defisiensi asam lemak esensial ditandai antara lain dengan melambatnya pertumbuhan dan bahkan men ingkatnya kematian. Sumber asam lemak tak jenuh antara lain berasal dari minyak ikan, cacing laut dan darat, tiram, cumi cumi, dan artemia (Halver, 1972;Nasution, 1993; Nasution e/ a l, 1999; Nasution dan Citroreksoko, 1999 dan 2000). Berdasarkan hasil percobaan di laboratorium dan petani ikan hias, pertumbuhan ikan rainbow relatif Gambar: Allen f 1991) lambat. Nasution dan Fauzi (2000) menyatakan bahwa pertumbuhan panjang relatif ikan rainbowyang diberi Gambar l. Ikan rainbow (Melanotaenia boesemani). pakan dengan menambahkan ekstrak rebon, tertinggi dibandiirgkan perlakuan lainnyh. Sedangkan Sulawesty dan Haryani (1999) yang menggunakan Sumber lemak yang digunakan adalah kepala hormon MIT (0; 3;6;9 m{kgpakan) memperlihatkan udang, minyak ikan lemuru dan keong emas, masingmasing ditambahkan ke dalam pakan dasar (basal diet) bahwa pertumbuhan ikan rainbow tidak berbeda nyata untuk masing masing perlakuan. Penelitian ini berlujuan untuk menganalisis pengaruh.suplementasi lemak dari sumber yang bervariasi terhadap pertumbuhan dan sintasan ikan rainbow sehingga salah satu masalah lambatnya pertumbuhan dapat diatasi, dan pada saat siap dipasarkan ukurannya menjadi lebih besar sehingga sebanyak 7 %o, dan sebagai pembanding adalah kontrol (tanpa penambahan lemak ke dalam pakan). Masingmasing perlakuan diulang tiga kali. Kepala udang dan keong emas diekstrak menggunakan metoda Folch et al, (1957) unluk memperoleh lemak total. Pembuatan pakan dasar mengikuti metoda Mudjiman (1987). Selanjutnya nilai ekonomisnya lebih tinggi. pakan disimpan dalam freezer sebelum digunakan. Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari sebanyak BAHANDANMETODE 10 20 % bobot tubuh. dilakukan di Laboratorium Parameter yang diamati adalah pertumbuhan Limnologi LIPI dari bulan Maret 70 hari. Hewan uji yang Mei 2000 selama hingga digunakan dalam percobaan ini adalah ikan rainbow ikan rainbow (panjang standar dan bobot tubuh) setiap Percobaan ini Basah Pusat Penelitian (M. b oesemanl) dengan panjang berkisar 1,23 1,33 cm dan bobot awal kurang leb1h 0,022 gram. Ikan 36 1 4 hari menggunakan wadah kaca berskala pada bagian bawahnya dan menggunakan electric balance. Diamati .juga sintasan (kelangsungan hidup) ikan rainbow setiap hari selama percobaan. Dilakukan analisis Jurnal lktiologi Indonesia, Vol. 2, No. 2.80 0.400 2.60 0.350 2.40 0.3@ E u $ o) 2.00 o} G 1 c o- - o 1 .20 o,zso 0_200 -o 0.150 m 1.60 .40 Tnhun 2002 o .80 1 I, 0.100 0.050 100 01428425670014?84256 0.000 Feriode pengamatan (hari ke) Gambar 2. Pertumbuhan panjang dan bobot ikan rainbow (M. hoesemany' selama percobaan. proksimat terhadap pakan uji di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil Pertanian, Bogor. Hasil pengamatan perturnbuhan panjang dan bobot ikan rainbow diuji menggunakan analisis keragaman (Anova). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak kelompok (Steel ar-rd Torrie, 1981). Kualitas air uji yang meliputi pH dan oksigen terlarut Q u uIi ty C h e c k er di data menggunakat Water merkHoriba, amoniak meng gunakan metoda Phenate dan nitrit menggunakan metoda T(olorimetr-ik. HASILDANPEMBAILASAN Perlunrbuhan ikan rainbow yang diberi makan dengan menambahkan lemak bervariasi ke dalam pakannya dapat diilhat pada Gambar 2.Pada Gambar tersebnt terlihat bahwa pertumbuhan panjang ikan rainbow masing masing perlakuan dari awal sampai akhil pelcobaan (hari ke 70) mengalamr peningkatan. Pertumbuhan panjang tertinggi terjadi pada per.lakuan yang diberi pakan dengan menambahkan lernak yang berasal dari kepala udang (B), diikuti perlakuan C (lemak dari minyak ikanlemuru), kemudian perlakuanA (lemak dari keong emas), dan D (kontrol, tanpa penambahan sumber lemak). Demikian pula pertumbuhan bobot ikan rainbow jr-rga mengalami peningkatan dari awal sampai akhir percobaan. Pertumbuhan bobot tertinggi terjadi pula pada perlakuan B, kemudian diikuti olehperlakuan C. A dan D. Berdasarkan analisis varian pertumbuhan, baik panlang maupun bobot ikan rainbow pada masing masing perlakuan tidak berbeda nyata pada selang (u:0,05). Hal ini diduga karena ukuran hewan uji masih relatif kecil dan belum memasuki fase pertumbuhan kuadratik sehingga kepercayaan 95% perbedaan pertumbuhannya relatif kecil. Namun demikian dilihat dari pertambahan panjang selama periode pengamatan, perlakuan B menghasilkan pertambahan panjang paling tinggi yaitu sebesar 1,33 cm dan bobot 0,329 gram dibandingkan perlakuan lainnya (Tabel 1). Perlakuan variasi lemak tidak menunjukkan hasil yang significant terutama antara perlakuan B dan C demikian pula halnya a\tara perlakuan A dan D. Sedangkan perlakuan B -C dan A - D terdapat perbedaan hasil yang significant. Tabel 1 . Pertambahan panjang dan bobot ikan masingmasing perlakuan. Perlakuan Pertambahan Panjang (cm) Bobot (gran) I,I4 1,33 1,3 I 0,316 0,329 0,328 1,16 0,312 Tingginya pertumbuhan ikan rainbow baik dari segi panjang maupun bobot tubuh pada perlakuan yang diberi pakan dengan lemak yang berasal dari kepala udang (B) dan minyak ikan lemuru (C) disebabkan oleh tingginya kandungan total asam lemak dan total PUFApada kepala udang dan minyak ikan lemuru (Nasution dan Citroreksoko, 1999; a/ S.t,throrun Husni Nnsutiorr - Pengarulr Valiasi Lemak Terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Ikar.r Rainbow (Melnnotaenia boesemoni Allen & Cross) Nasntion ct ul, 1999; dan Citroreksoko danNasution, 1999). Hal ini diperkuat dari hasil analisis proksimat mengandung lemak 2,86 Vo, dan protein 56,6 %, ('fabel 2) bahwa kandungan lemak pakan pada perlaklran B dan C lebih tinggi yaitu sebesar 7,36 yo bukan hanya dipicu oleh tingginya nilai protein, namun juga dipengaruhi oleh kandungan lemak, khususnya asam lemak tak jenuh ganda (PUFA). Mungkin disarankan sebaiknya untuk ikan ukuran clan sedangkan diketahui bahwa proses pertumbuhan 7,07 '2, dibandingkan perlakuanA dan D (6,00 % dan 4,c)4o,6). Dibandingkan dengan percobaan lain yang dilakukan oleh Sulawesty dan Haryani (2000) pada kecil, pemberian pakan hams dikombinasikan antara ikan yang sarna dengan ukuran ikan yang lebih perturnbuhan ikan diharapkan lebih baik. pakan alami dan pakan buatan, sehingga Hasil analisis proksimat memperlihatkan l.ranjang berkisar 3,00-3,40 cm dan rentang waktll lebih lama (150 hari) dengan perlakuan pakan bahwa kandungan lemak pakan berkisar antara 4,94 ('hirrtnorntr.s sp., menghasilkan pertumbuhan panj ang 7,36 o/o lebih besar dari pada kandungan lemak Chironomus sp. (2,86 %). Berdasarkan hasil berkisar antala 1,40 1,80 cm atau nilai tengahnya se besal l ,60 cr.n. Hal ini berarti laju pertumbuhan haliannya sebesar 0,01 cmperhari. Sedangkanpada percobaan dengan perlakuan variasi lemak (lemak dari kepala udang) memberikan hasil pertumbuhan panjang sebesar 1,33 cm dalam waktu 70 hari atau menghasilkan laju pertumbuhan panjang harian percobaan terdahulu (Nasution dan Citroreksoko, 1999; Nasution et al , 1999; Nasution dan Citroreksoko; 2000), diketahui bahwa kandungan lemak yang berasal dari ikan lemuru dan kepala udang sebagian besar komponennya merupakan komponen asam lemak tak jenuh. pakan dengan menambahkan lemak ke dalam pakan Sintasan ikan rainbow selama percobaan memperlihatkan perlakuan C dan D merupakan yang tertinggi dan memiliki prosentase yang sama yaitu clasar r.nemberikan hasil lebih baik dari pada hanya 77 i'ner.nbelikan palian alami. Dengan kata lain lemak (7 tclsebut nremang berperan penting secara keseluruhan nilainya relatif )ebesrr' 0.02 cm pelhori. Dari hasil ini terliirat jeias bahwa pemberian o/o, kemtdian diikuti perlakuan B (72 %) dan A 1%). Sintasan ikan rainbow selama percobaan baik. Hal ini juga didukung oleh kualitas air selama percobaan dalam nreningkatkan p eltunrbuhan. Menurut Chumaidi dan Priyadi, (1989) bahwa pakan alami Chironomus sp. berlangsung dalamkondisi yang relatifbaik. Kualitas air selama percobaan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Analisis proksimat pakan uji yang dipergunakan selama percobaan Kriteria Kadar air (%) 3,90 4,16 A)O 411 Serat kasar (%) 5.l9 ;76 \'76 S 4'7 Lemak (%) 6,00 7,36 Protein (%) 39,20 39,60 Kadar abu (%) 13,70 r3,90 Karbohidrat (%) 32,00 )q )o Keterangan 38 4 = pakan+lemak f : keong mas; pakanlminyak ikan lemuru; 7,0'7 39,00 13,50 30,80 4,94 38,90 r3,90 32,00 B : pal<an*lernah kepala udang; D = pakan tar.rpa penambahan lemak Jurnal lktiologi Indonesia. Vol. 2, No. I. Tahun 2002 Tabel 2. Nilai kisaran kualitas air masing masing perlakuan selama percobaan. Perlal<uan pH DO (mg/L) N-N02 (rng/L) N-NH3 (mg/L) A 6,56-7,83 6,12-7,',70 0,002-0042 0,0001 3-0,00400 B 6,29-7,58 6,12-8,44 0,001 -0,03 1 0,00002-0,00300 C 6,54-7,81 6,30-7,85 0,001 -0,025 0,000r 3-0,00400 D 6,40-7,82 6,40-8,00 0,004-0,024 0,00005-002200 6,00-8,00 >3,50 < 0,100 < 0,100 Standar : C: Kt'teruttgatr;A pakan+lemak keong mas; pakan+minyak ikan lemuru; B = pakan+lemal< kepala udang D = pakan tanpa penambahan lemak pH percobaan berkisar antara 6,29 - 7,83 rrasih mememrhi nilai yang disarankan, namun pH Fast,A.W andL.J. Lester 1992. Pondmonitoring and yang disr-rkai rainbow adalah agak bersifat basa atau Principles and practices, development in cli atas 7 (Lingga dan Susanto, 1987). Nilai oksigen aquaculture and fisheries science. Elsevier terlarut (DO) sangatbalk(6,12 8,44) karena menurut Science Publ. B.V. Amsterdam. 513 pp. Boyd and Fast seperti yang dikemukakan dalamFast management, marine shrimp culture: Halver, J.8. 1912. Fish nutrition Academic Press, Inc. 113pp. and Lester (1992), pertumbuhan dan sintasan ikan baik pada nilai DO >3,5 mg/L. Kadar amoniak dan nitrit Folch, L, M. Lees and Stanley, G.H.S. 1957. A Simple baik karena menurut Emmens (197 5) dan Spotte methode for the isoiation and purification of 1 r"rga total lipids from animals tissues. J. Biol. (1919) ambang batasnya adalah 0, I mg/L. Chem.,226:491 509. KESIMPI,LAN Pertumbuhan ikan rainbow baik panjang nlauplln bobot pada masing masing perlakuan tidak berbeda nyata pada selang kepercayaan 95% (u: 0, 0 5 ). S intasan ikan rainbow selama percobaan relatif Kanazawa,A., S. Tokiwa, N. Kayama, and M. Hirata. 1977. Essential fatty acids inthe diet ofprawn 1, Effect of linopeic acids on growth. Bull. Jpn. Soc,. Fish., 43(9):11 Kanazawa, A. 1 1-1 1 14. 1985. Essential fatty acid and lipid baik yaitu berkisar antara 71-17 %. requirement of fish. In Nutrition andfeecling DAITARPUSTAKA Allen, GR. 1991. Field guide to thefreshwaterfishes o.f lVetu Guinea. Publication No. 9. Tile Jovanovich, Publisher, NewYork. 285 298. in Jish. Academic Press. Harcourt Brace Kompiang, I.P. dan llyas, S. 1988. Nutrisi ikarVudang revalensi untuk larvalinduk. Seminar Nasional Perbenihan ikan dan uclang. Christensen Research Institute. Chr-unaidi danA.Priyadi. tuntr-rk 1 989. Budidaya jasad pakan penyediaan pakan benih air tawar. Bandung. 19hal. Lingga, P. dan H. Susanto. 1987 . Ikan hias air towar. Prrtsiding Temu Karya llmiah Penelitian ll4cnujtt Program Swasembada pakan lkan Penebar Swadaya. Lubzens, Citroreksoko, P. dan S.H. Nasution. 1999. Penggandaan skala ekstraksi lirnbah kepala udang Windu untuk peningkatan komponen omega 3. Prosiding Seminar Nasional ari n e a q u ari um in E. 1987. Raising rotifers for use in th Lytl., J.S., T.F. Lytle, and J.T. Ogle. 1990. Polyunsaturated fatty acid profiles as cornparative tool in assessing maturation dtets of Penaeus vannamei. Aquaculture, 89:287 299. Pangan. Yogyakafia, HaL195 201. Th e m akarta. 23 6 hal. aquaculture. Hydrobiologia, 141 :245 255. Budidaya. Jakarla, HaL37 48. Emmens, C.W. 1 975. J eory and prttctice, T.L.H. Publ., Ltd. New.York. 208 p. Mudjiman, A. 1987. Makanan lkan. PT. Penebar Swadaya, J akarta. 1 90 hal. 39 \ir ttlttttnrrr lltt.srti Na.ttt/iort Nasution. S.H. ( i\'l e Ia t t - Pengaruh \rariasi Lemak Telhadap Peltunrbuhan \Il ( I ilil Lll n? n i {t boes t'tttttti Allen & Cross l 199 1. Peltumbuhar ikan pelangi a I a e tr i (t b o es enkrni ) pada suhu yang Shins, Y., R. Suzuki, fuLYamagrchi, and T.Akiyana. 1917 . On the lipids ol adult cary {aised on belbeda. Biotogi Pet"rtit'tut Dru'at, Bio Air, l:l..r 47. of their eggs. Bul/. Freshtltofer. Fi.sh. S.ll. 1993. Efl-ect olpoil'unsafLrrated fatty icl on glor.vth of Pettaeus .f apottittrs .1Lrle rrrle. Bialogi Pttairatt Darul.4:27 32. ac asutiou. Ikan Rainbou, fish meal and SCP feeds and Hatchabilities Nasntion. \ dan Sintasan S. i {. 1 99+. Kor elasi kandrur-qall asaltt lenuk (t3 clan ro6 patia pakan dan udang. Lintnatek, P e n t i r a t t D o" at 7io pi s D i I n do nes ia, 2(l):24 32. Nasr"rtiorr. S.H. dan P. Cifroreksoko. 1999. Teknologi ekstraksi PUFA. asam lemak tak jenuh ganda dali ttto trotlorr, Fabr.). Prositling Senzittot' Bioteknologi Keloutrtn Indoresis I 998. Lembaga ilmu Pengetahuan Indonesia, limbah kepala udan-e rvindu (Penaetrs Nasution, S.1{., \: Rachmat, danP. Citroreksoko. 1999. Ekstraksi asan lemak dengan berbagai pelarut dan suhu berbeda dari lirnbah kepala udang n, Lub., 27:35 48, Spolte, S. 1979. Fi.slt and invertebrate uittn"e, v'ater mandgefitetzl itt closecl iJi.!lelil. Second Ed. Joiur Wiley & Sons- NervYork. 1 79 p. Steel. R.G.D. and J.H. Torrie. 1981 . Principles and r;.f. Stutis'tics A Bictmetrical upprottch. Second Ed. Mc Grau, Hiil procedures Kogakusha, Ltd.633 p. Sularvesty, F. dan GS. Haryani. 1999. Efek horntan I 7 ct ika meliltestosteron terhatla1t pertunzbuhan n pela n.gi iri.a n lMelanotaenia boesemani/. Laporan Teknik Pro1,sft Penelitian. Pengemban-{an Jakalta. Hal.167 175. indu { Pearie u s m o tt o d o n, Fabr. ). Pnrsirlirg dan Pendayagunaan Biota Darat Tahun 19981 1999. Hal. 353 158. Sularvesty, F. dan G.S. Haryani. 2000. Pengamh penrberian pakan yang berbeda terhadap Scr;rinirr Nusionttl Teknologi Prase.s Kintis I 199(), Teknologi Proses Kitlia Rarlah pertnmbuhan ikan pelangi Lirglmngan. Jakana. Hal. Penelitian, Pengembangan -145 351. Res. {&,{ el anottteu itt boesemoni). Laporan Teknik Proyek dan H. Fauzi. 2000. Suplementasi ^\asution. S.H. dan krlotent-rid terhallap kualitas warna ikan Pendayagunaan Biota Darat Tahun 1999/ lrclrngi. l'[alutttslttettitt hoesemutti. Xu, X., J. Wenjuan. D.C. Johr-r. and O.D. Ron. 1993. l'-i' lrt,r'it'.s ,jtttnnnl i.96 trr6 fatty aclds tbr chinese prawn \Penaeus cltinensis). Aquucuftut"e, 1 18:277 285. Xu, X., J. Wenjuan, D.C. Joln. and O.D. Ron. 1994. hirl. \asution. S.H. and P. Cirroreksoko.2000. of fatty acids on sardine fish oil. Presented on The JSPS Internatit-rnal Syrnposiurn ott Fisheries Crvstallizat ot1 process Science in Tropicai,{rea, Augtst 21 2,5, 2000, Botol Hal.456 461 The nutritionai value of clietary tu3 ancl G,4 Rll\iG. 9(1):53 6-1, \astrtiorr. S.H. 1000. lktut hias oir tawu' R'4INBO14'. PT. PenebarS*'adava. Jakarta. Cetakan 20t-)0. Indonesia. lnt'luence of dietary lipid sources on fecundity, e-qg hatchability and iatty acid composition of chinese pralvn t.Pentzeus cltinensis). Aquocultw'e, i i9:359 370.