r,,a Ii,.,i Dies *ri-*,s,.4-.{ )t. Natalfi t 9r,8-,2oll Universitas Hasanuddin pn0$tlltl{E $tMllll[ lLMIAll ilnsl0ilAt 2015@ PETROLOGT DAN KARAKTERTSTIK MTN ERALISASI BAT UAN PEMBAWA EMAS PADA DAERAII AWAK MAS SULAWESI SELATAN V Yannyro 4,sri Jaya2, Irzal Nur2, Adi Maulana2, Meutia Farida2 Teknik Universitas Muhammadiyah Maluku Utara 'Prodi Perr;mfing?FEfil&s 2Junrsan Geologi Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin E_rnail : [email protected] Abslrrcl Gold deposits in metamorphic rocks are deposits "orogenic"intensively influenced by the control of geotogicat structure. The purpose of this study is to determine the petrologrt and characteristics ofthe host rock of gold mineralizatioru in the research area. This research using petrographic methode to identift quartz texture, mineral alterationi and also mineragrafic methode to know rfietsl deposits. There are two types of host rocks in this area, namely the sedimentary rocks including : hematite. mudstone, dark graphitic mudstone, sandstone and metamorphic (plrllite). There is vein with saccharoidal texture, which are several veins that show mineralization, such as : pyrite, iron oxide, chalcopyT ite and covelite, and some vein appearing of barren mineralization Keywords : gold deposits, orogenic, mineralizution, succharoidsl texture PENDAHULUAN dengan perkembangan ilntu pengetahuan, keberadaan emas dapat diidentiflkasi bukan hanya pada ::ruan sedimen dan batuan beku tetapi juga dijumpai pada batuan metamorfl Seperti endapan elnas yang ::rdapat di daerah Awak Mas yang berada di bagian selatan .lalur Malihan Sularvesi Selatan pada Formasi l:iring -:timojong. ::ras di daerah Awak Mas berasosiasi dengan cairan yarrg berkomposisi asam, miskin akan sullur, dan ::bentuk relatif pada tingkat akhir kegiatan tektonik. Alterasi albit-pirit-silika+karbonat umumnya rnenyertai ::ngendapan emas dan melapisi batuan yang bersifat duc:tile yang berasosiasi dengan detbrmasi dan pemalihan ::da batuan alas lebih tua.Tipe temperature-tekanan yang terjadi pada daerah ini memberi kesan suatu rrkungan yang berkaitan dengan subduksi atau sesar naik-masif [11. . :nelitian ini ditujukan untuk mengetahui karakateristik dan mineralasisasi pada batuan pembawa emas di :.:arah Awak Mas dengan menggunakan metode analisa petrografi dan mineragrafi. LEOLOGI REGIONAL - :kasi penelitian dilakukan di Daerah Proyek Awak lr{as yang merupakan salah satu daerah eksplorasi dari PT. '.1:smindo f)wi Area yang terletak di Kabupaten Luwu bagian selatan Sularvesi, Indonesia. Lokasi ini dapat - ,-rpai melalui pelabuhan pesisir Palopo, yang merupakan kota terdekat dari proyek, terletak 67 km di timur --t. l)ari Makassat, provinsi ibukota Sulaw'esi Selatan, jarak per,ialanan adalah 367 km ke kota Belopa dan " ::lrlldian 41 km ke lokasi proyek. -=idasarkan penelitian terdahulu pl, daerah ini merniliki kondisi geologi berupa geomorfologi yang urnumnya - ::rrdai clengan topografi yang moderat hingga kasar dengan ketinggian berkisaran 800 sampai 1.400 mdpl. ::funLlngon Latimojorrg membentuk claerah Utara dari bagian tengah lengan selatan Pulau Sulawesi dan terdiri .::i dua bagian di dekat Awak mas dimana keduanya dipisahkan oleh sesar Kandeapi. Bagian Timur dibentuk :r kompleks ofiolit Lamasi yang clidominasi oleh batuan - batuan vulkanik rnafik yang diintrusi oleh gabro rne-l pnll$l0ll{8 8tilmln ttillAlt ilA$t0t{AL 20t5@ 'f;Ififlilll l,illllllillil'nlll,tll*iiillrlf$li;liiilliil$l:h'fih1 dan diorit. Bagian barat dibentuk oleh batuan * batuan metamorf kompleks Kapur Bawah sebagai sekuen batuan dasar. Di atas batuan dasar ini di endapkan secara tidak selaras sekuen metamorf Formasi Latimojong yang berumur Kapur Atas dan telah terdetbrmasi secara kompleks (Gambar t). - Gambar I Geotogi regionat dari daerah AwakMar [21 Endapan emas orogenik dominan terbentuk dalam bahran metamorf di pertengahan hingga kerak dangkal (kedalaman 5-15 km), pada transisi daerah brittle - ductile, dalam tatanan kompresi yang memfasilitasi tranifer panas cairan pembawa - emas cairan dari level yang lebih dalam. Istilah "orogenik" digunakan karena endapan tersebut kemungkinan terbentuk dalam akresi dan tumbukan orogen [3]. Transfer oksidasi lebih lemah, cairan salinitas lebih rendah ke tempat pengendapan emas dikendalikan oleh peristiwa gempa, yang memungkinkan fluida untuk lebih cepat melintasi ketebalan kerak yang besar. Peningkatan pesat cairan yang keluar dari kesetimbangan dengan lingkungannya, menghasilkan destabilisasi kompleks hidrosulfida pembawa emas [Au (HS)r- dan AUHS]. Penyebab kimia pada pengendapan emas, difasilitasi oleh penurunan suhu-tekanan yang bervariasi dari satu tempat ke tempat lainnya, dan mekanisme seperti reaksi fluida-batuan, boiling, pencampuran fluida, dan chemisorption padapermukaan pirit dan arsenopirit [4]. Endapan mineral pada jenis endapan ini ditandai oleh sistem urat kuarsa dominan dengan kandungan mineral sulfida <3-5Yo (utamanya Fe-sulfida) dan < 5 15 % mineral karbonat. Umumnya dijumpai gangue berupa albit, mika putlh alau fuchsite, klorit, scheelite dan turmalin dalam urat di host roci yang termasuk dalam fasies sekis h5au (greenschist-fucies). Mineral sulfida umumnya mencerminkan litogeokimia dari lzost rock - nya.Arsenopirit adalah mineral sulfida paling umum dalam country rock bertpa batuan metasedimen, sedangkan pirit atau pirhotit lebih khas pada batuan beku yang mengalami metamorfisme [3]. TmTonu PENELITIAN Meto\ampling batuan/urat kuarsa dilakukan secara acak (randon) pada lokasi terpilih (Gambar 2), terutama batuan yang mengalami alterasi dan termineralisasi, dengan berupaya memilih sampel yang masih l"esft. Meto\tersebut dipilih karena mineral ubahan atau biiih memperlihatkan sebaran yang tidak merata. Untuk menget\i terjadinya mineralisasi, diperlukan analisis laboratorium terhaclap sampel yang diambil, yang pada sa\ terdiri atas: \ TGO.2 PR0$tDmE $tiltilfin Ililnfl il[$t0t{il. 20t5@ Analisis petrografi dari sayatan tipis urat kuarsa dan contoh batuan yang teralterasi/termineralisasi untuk mengamati karakteristik dari tekstur kuarsa dan identifikasi mineral ubahan yang terbentuk dengan mikroskop polarisasi refl eksi. Analisis mineragrafi dari sayatan poles urat kuarsa dengan rnikroskop polarisasi refi'alsi untuk mengetahui kandungan mineral logam dalam urat kuarsa. I I :l :'=,: :tr.: :-i: tr!--: : ' a{:;_-_tti _:11-:.r:i :: r : : ;: -:::: =a:: 5i !:{!I t:s-i.f [email protected]\ $ {rl tli:Ll]:1"t : ir a:t:.r_!_il L1l : j.=,r-: ::E:::.r:, ::a :li.:[::: ]::x': ::=.r-:ti i -rr' : :i:i:r.: ' r r:,: :::'l=E:r : =:i ':f::'i !:.r.-:.::l I :::::,ii:i t- I a []l--']. :. in-i ] - .-, i+j:r, g- r,rL;,,*1.. I- L_--l Yl -_ _' i I I I I :'j .t Gambar 2 Peta lokasi pcngantbil:rn sampel {SIL DAN PEMBAHASAN H Pengamatan Megaskopis : =rdasarkan pengamatan megaskopis di lapangan, baruan host rock di daerah penelitian berupa hematite ., i s t one, d ar k gr ap h i tic m u ds tone, s an d s t o n e, dan p hyl l i t e. :::rdasarkan pengamatan megaskopis hematite mudstone yang terdapat pada st. l, st. 4,st. 11 dan st.l2 -.niliki kenampakan warna segar abu-abu, ukuran butir lempung, softasi baik, kemas tertutup dan struktur '::rapis. Kenampakan megaskopis da'i dark graphitic mudstone yang dijumpai pada st.10 merniliki : smpakan wama segar abu-abu kehitaman, bentuk butir rounded, kernas tertutup, sortasi baik dan stlrkhlr ' ::.:pis. Kenampakan megaskopis dari sundstotxe pada st.9 memperlihatkan warna abu-abu kehijauan, ukuran " , :: pasir sedang, kemas tefiutup, sortasi baik, dan strrktur berlapis. Sedangkan kenampakan megaskopis <lari : ' :' . ;iite pada st.2 dan st.6 memperlihatkan w'ama n hijar"r kecoklatan, tekstnr, lepidoblastik dan strukrur foliasi. gamatan Petrografis ::-ilmatan petrografis yang dilakukan pada keempat batuan di atas dan juga pada urat yang dijumpai di ,-j.,:n peltgamatan. Hematite mudslone pada nikol sejajar berwama transparan-kehitaman, ukuran mineral .:5 - I mm. bentuk mineral prismatik, warna interferensi abu-abu, komposisi mineral terdiri dari mineral , -: urg dan klorit (Gambar 3a dan 3b). Dark graphitic mudstone dalam pengamatan petrografis pada nikol .: c benvarna abu-abu keunguan, bentuk prismatik, ukuran butir <0.025 - I mm yang terdiri dari mineral berupa grain dan mud serta mineral opak (Gambar 3c dan 3d).Pengamatan petrografis dari ,sandstone :-lerlihatkan warna kecoklatan pada nikol silang, tekstu klastik halus, tkuran butir 0.02 - 0.6 mm, bentuk -,r: r i 1Irr-,1rrIllrllLrHf{1|tirc miilil;Iiltitifttl7t]liEtilI pn0sl0ll{8 $tMl[AR ll[llfill mineral subrounded tertutup, dengan komposisi mineral kuarsa, mineral - subangular, sortasi sedang, kemas phyllite memperlihatkan warna abu-abu kehitaman pada ilAsl0llAL 20150 lempung, dan muskovit. Kenimpakan petrografis da."i <0,02- 0.4 mm, yang tersusun oleh mineral ,rit ot ,it-ung, tekstur lepidoblastik, struttur foliasi, ukuran mineral lernpung. st.l, st.2, st.3, st.5, st.6, st.7, s1.8, st'9, dan st'10 bentuk prismatik euhedral subhedral, ukuran pada nikol silang, meriperlihatkuo *arou abu-abu kehitaman opak' mineral dan kuarsa 0.06 mm - 2 mm,yang terdiri dari mineral pengamatan petrografis untuk urat kuarsa yang dijumpai pada - tr: ,....,4 * L= Garnlrar 3 (a) Sampel hefislite mutlstone sebelunt rlisayat, , (tr) kenampakan mudrock pada niliol silang, (c) sanr;tel grusthitic tttudslone sebelum disal'at (d) dan kenarnpakan cr1'sltrIIiue pnda nikol silang. I Pengamatan Mineragrafi adanya rnineralisasi Pengamatan mineragrafi dilakukan pada 6 titik stasiun.Dari hasil penganlatan terlihat kovelit. dan besi oksida mineral logam berupa pirit, kalkopirit, Pirit (Fe2S) febeiada# pirit dalam uratkuarsa (Gambar 4a dan 4tt) dijumpai pada st'2, st.3, st.5, st.7, st.8, dan st.10' berbutiran kristal Berdasarkan analisis mikroskopis, pirit berwarna putih kekuningan, sebagian mengisi retakan, belahan, tidak terdapat isotrop,jarang ,angutfrulus-sedang bentuk euLedral - anhedral. Mineral ini bersifat lsl. rn.rnitit i birefl ectance Oksida besi pada batuan Mineral ini terdapat st.3, st.5 dan st.S.Kenampakannya berwarna coklat kemerahan berkembang ubahan dan zona uratkuarsa (Gambar 4c). Kalkopirit (CuFezS) Keberidaan kalkopirit dalam uratkuarsa (Gambar 4d) dijumpai pada st.2 dan st.7. Berdasarkan analisis sangat halus dengan bentuk subhedral- anhedral. ' mikroskopis, pirit berwarna kekuningan, berbutiran kristal Mineral ini bersit'at anisatrop, terdapat belahan, serta iii,tii tii in, i, ii,, Kovelit (CuS) f t' . mikroskopis, Keberadaan kalkopirit dalam urat kuarsa (Gambar 4e) dijumpai pada st.l0 Berdasarkan analisis subhedral. euhedralL bentuk dengan prismatik kovelit benvarna ungu-biru, berbentuk TGO-[ pR0$tDnE $tiltiltn lliltilt ill$t0ilil. 201[@ c] - Oksida besi ' i#...' :4*'.r;. , "..,, ,. kalkopirit kovelit Gambar 4 Sampel vein setrelum d kov isayat (a); foto mineragrafi dari dan pirit (b); kalkopirit (c); oksida besi (d); elit (e) Karakteristik Tekstur Urat Dari pengamatan petrografis terhadap sampel urat kuarsa terlihat bahwa struktur yang bertebentuk berupa crimary grotvth textures berupa saccharoidql (Gambar 5), yaitu tekstur yang memperlihatkan keseragaman ukriran kristal yang umumnya berbutir halus hingga berbentuk aggregat yang oval Gambar 5 16l. Kenarnpakan pelrogralis tekstur sacc:huroitlul pada urat kuarsa lari hasil pengamatan megaskopis dan mikrokopis, maka diketahui bahwa batuan pembawa emas pada daerah berupa sedimen (hematite rnttdstone, clark graphitic mudstone,sandstone) dan metamorf (phyllite). Batuan ,:dimen yang dijumpai juga telah tnengalami proses metamorflsme sehingga dapat digolongkan ke dalam r.:iuan meta-sedimen. :i enis-jenis batuan metarnorf yang dijumpai tersebut menunjukkan fasies batuan ini termasuk ke dalam fasies ,:kis hiiau {gyeenschist) yang terbentuk pada tekanan dan temperatur yang menengah, tetapi temperatur lebih - :.ur daripada tekanan. . ,',,ri pengamatan petrografis pada urat kuarsa, dijumpai adanya tekstur saccharoidal yang disusun oleh .:bagian besar berupa kuarsa dan sedikit mineral karbonat.Tekstur urat strcchcrroidal terbentuk secara langsung -.ri kristalisasi fluida hidroterrnal yang menghasilkan mikrokristalin kuarsa + karbonat.Terbentuknya tekstur -. rnerupakan penciri dari tekstur r,rrat masil. .I\IPULAN -:idasarkan hasil pengamatan lapangan maupun petrografis, maka batuan pembawa emas yang menyusun '::rah Awak Mas berupa batuan sedimen-metasedimen {sandstone, hematite muclslone, graphitic mttdstone) I i]l-iTifll mi{{1l*il1iIli}{|I[iK ml1iiililliillt|Etrrt.E|Ell PR0$tDlll$ $tMtil[n dan metamotf (phyllite)' Pada batuan tersebut jerdar-.at urat yang memiliki tekstur sctccharoidal, dimana ada beberapa urat yang menunjukkan terdapatnya mineraiisasi uerupa-pirit, kalkopirit o_|];au besi serta adapula urat yang o* barren. UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terimakasih kepada pimpinan pT. Masmindo Dwi Area dan tim lapangannya yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penilitian sefta membantu kegiatan penelitian di lapangan. DAFTAR PUSTAKA [1] -- - [2] --[3] Qtrerubin'c'D and walters s.,2012.Geology and Mineralization of Awak Mas : A sedimentary Hosted Gold Deposit, South sulawesi, Indonesir. tntu.lutut Geologi tnoonr.iu, yol27 No.2 : 69 - g5. Bergman, S,c., coffierq D.e., Talbot, 1.r,, and Ganard, L.q*,, Dga.Tertiary Tectonic and Magmatic Evolution of westem sulawesi and rhe tvtai.assa, strait, Indonesia : Evidence for A Miocene continent - continent collision. In : Halr, R. and Blundell, DJ., Tectonic . Evolution of southeastAsia, clotoqc! societyof.London Speciatpubrication, 106,39r-430. Groves D'I', Goldfarb R.J., Mariam-M c., Hagernann s.G., and Rgbert F., l9gg. A Purposed classification in The contew of Their crustal Distribution-and orogenic Gold Deposits : RelatiJnship to other'Gold pII Deposit Types. Elsevier, S0169-13 Tonrkins, A.G., 2013. on the [4] - doi:l 0. I 1 30/tbcus1220 13. t. 6S(97) 00012_7. source of oiogenic Gold, Research Focus, v. 41, no.l2 , p. 1255 * 1256, l5l Marshall' D', Anglin' L.,and Mumin. H., 2004.ore Mineral Atlas.National Library of canada cataloguing in Publication Data. ISBN 0-9649 1 -243 -g. l6l Morrison, G', Gouyi, D., and Jaireth, S., 1990, Textural Zoning in Epithermal euartz vein.Klondike Exploration Service. Townsville, Australia. p!2