Keragaman Bentuk Osikula pada Teripang… KERAGAMAN BENTUK OSIKULA PADA TERIPANG Colochirus quadrangularis DI SELAT MADURA D. Winarni, S.D Prastyaningtias, E.D Masithah Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman bentuk osikula pada dinding tubuh, tentakel, papila dan podia teripang Colochirus quadrangularis serta hubungan antara bentuk osikula pada podia dengan fungsi podia serta hubungan bentuk osikula pada tentakel dengan fungsi tentakel yang ditemukan di Selat Madura pada beberapa tekstur substrat. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 9 ekor teripang yang diambil pada September 2015 pada tiga stasiun pengambilan, pada Stasiun I berada pada koordinat 07o17.235’ lintang Selatan (LS) dan 112o15.084’ bujur Timur (BT) sedangkan Stasiun II 07o14.648’ LS dan 112o50.448’ BT dan Stasiun III 07o13.905’ dan 112o45.569’ BT. Sampel teripang dimasukkan dalam larutan MgCl2 4% untuk relaksasi tentakel sedangkan sampel substrat diambil dan dianalisis fraksi komposisi penyusunnya. Analisis bentuk osikula teripang dilakukan dengan cara sampel teripang yang diperoleh pada bagian dinding tubuh teripang (bagian dorsal dan ventral), papila, tentakel, dan podia diiris, dan kemudian direndam dalam sodium hypochlorite 10% selama 10-20 menit. Jaringan penyusun integumen, tentakel dan podia akan larut oleh larutan sodium klorit dan osikula akan mengendap di dasar cawan. Supernatan dibuang dan endapan osikula dicuci dengan akuades sebanyak 3 kali. Osikula diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 × 10. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman bentuk osikula pada dinding tubuh dorsal dan papila adalah bentuk multilayer, lempengan dan button elips sedangkan pada tentakel yaitu bentuk batang dan rosset dimana osikula batang membantu menegakkan tentakel pada saat menangkap partikel suspensi, sedangkan pada dinding tubuh ventral dan podia adalah multilayer, batang, lempengan dan button elips dimana osikula batang membantu podia untuk berpindah tempat dengan menegakkan podia sehingga lebih fleksibel dalam bergerak. Kata kunci: keragaman, teripang, osikula, tentakel, papila, podia, Selat Madura PENDAHULUAN Teripang merupakan salah satu biota laut yang memiliki potensi ekonomi. Nilai penting pada teripang berasal dari tingginya kandungan nutrisi yang terdapat dalam tubuh teripang. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa kandungan nutrisi teripang dalam kondisi kering terdiri dari protein sebanyak 82%, lemak 1,7%, air 8,9%, abu 8,6%, dan karbohidrat 4,8% (Martoyo dan Winanto, 1996). Teripang juga mengandung mineral yang cukup lengkap berupa kalsium, natrium, fosfor, kromium, mangan, zat besi, kobal, seng, dan vanadium (Kordi, 2010). Dari sekitar 1400 jenis teripang yang diketahui di dunia, hanya sekitar 20 jenis yang bernilai komersial (Rowe dan Gates, 1995). Tingginya kandungan nutrisi dalam tubuh teripang inilah yang menyebabkan teripang digunakan sebagai bahan makanan tradisional di beberapa negara di Asia, khususnya China. Teripang olahan kering dikenal sebagai beche-de-mer atau trepang, merupakan komoditas perdagangan internasional. Teripang juga digunakan sebagai bahan obat yang berkhasiat untuk penyembuhan penyakit tertentu dan diduga dapat meningkatkan vitalitas selain itu juga Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016_ ISBN: 978‐602‐0951‐11‐9 digunakan sebagai pakan ternak dan sebagai agen anti jamur (Preston, 1993). Di Jepang, Korea dan beberapa negara Pasifik Selatan, daging dan organ dalam teripang dapat dimakan mentah, dimasak, diasinkan atau dikeringkan (Shelley, 1985). Kecenderungan ini diduga disebabkan adanya peningkatan eksploitasi dan pengambilan teripang dari habitat alaminya dengan meningkatnya permintaan ekspor akan produk teripang di Indonesia yang diikuti dengan semakin naiknya harga di pasaran internasional. Apabila hal ini dilakukan secara terus menerus tanpa adanya upaya budidaya untuk menjaga kelangsungan hidup teripang, maka dapat dipastikan sumber alam yang sangat potensial ini akan musnah. Sehingga perlu dilakukan berbagai upaya untuk menjaga kelestarian teripang di perairan Indonesia antara lain dengan tersedianya data biologi terkait keberadaan teripang di perairan Indonesia. Informasi dasar yang perlu diketahui antara lain data terkait jenis dan morfologi teripang yang memiliki nilai penting ekonomis tersebut. Osikula memiliki bentuk yang beragam antar spesies dan ini dapat digunakan untuk membedakan 264 Keragaman Bentuk Osikula pada Teripang… spesies teripang. Umumnya osikula dapat ditemukan di dinding tubuh teripang yang tersusun dari kutikula atas yaitu epidermis dan dermis tebal di bagian bawahnya. Pada dermis terdiri dari jaringan ikat yang terdapat osikula atau endoskeletal (Purcell et al., 2012). Osikula merupakan ciri khas dari teripang yang penting untuk identifikasi primer yang tersusun dari kalsium karbonat. Kombinasi osikula yang unik dalam setiap spesies teripang dapat menentukan taksonomi spesies teripang dengan menggunakan pola dan kelimpahan osikula yang berbeda. Sebagian besar berukuran mikroskopis serta memiliki beragam bentuk dari yang sederhana hingga kompleks. Terdapat beragam jenis osikula antara lain bentuk antara lain batang (rods), huruf C- atau S-, lempengan (plates), kancing (button), meja (table) yang memiliki susunan yang rumit serta bunga mawar (rosette) dan juga jangkar (anchor). Osikula berorientasi pada dinding tubuh, sehingga mendukung tubuh teripang pada substrat selama bergerak apabila tidak ada podia. Osikula juga berfungsi untuk menguatkan dan melindungi dinding tubuh teripang (Rupert et al., 2004). Selain dari dinding tubuh, osikula dapat ditemukan di tentakel, podia, dan sering juga di organ internal. (Purcell et al., 2012). Teripang Colochirus quadrangularis memiliki warna cerah yaitu antara merah cerah atau oranye dengan nuansa garis abu-abu dan hijau atau kebiruan di sepanjang tubuh, warna tentakel antara kuning, oranye atau merah. Teripang berduri sering ditemukan di pasir terutama di daerah pesisir dan muncul untuk menggali ke dalam tanah dan sering menempel pada permukaan keras. Teripang ini mengkonsumsi plankton dan partikel organik tersuspensi dari air dengan tentakel dendritik. Setiap tentakel diisi satu per satu makanan untuk dimasukkan ke dalam mulut. Ukuran tubuh memiliki panjang 6-10 cm. Podia hewan ini dapat digunakan untuk menempel pada rumput laut atau melekat pada permukaan keras. Teripang berduri ini dimanfaatkan manusia untuk diperdagangkan dalam keadaan hidup sebagai ikan hias akuarium (Tan dan Peter Ng, 1988). Terkait terbatasnya informasi mengenai data teripang Colochirus quadrangularis yang merupakan salah satu kekayaan sumber daya hayati lokal maka diperlukan informasi tambahan untuk melengkapi data biodiversitas di Indonesia untuk upaya konservasi dimana kemungkinan teripang jenis tersebut akan memiliki manfaat yang lain di kemudian hari. Pada penelitian ini, Colochirus quadrangularis akan diamati keragaman struktur osikula penyusun tubuh pada masing-masing spesies pada dinding tubuh, papila, tentakel dan podia serta keterkaitannya dengan fungsi pergerakan dan fungsi pengambilan makanan pada habitat teripang di Selat Madura. Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016_ ISBN: 978‐602‐0951‐11‐9 METODE PENELITIAN Analisis sampel substrat Analisis sampel substrat dilakukan dengan cara mengeringkan sampel substrat untuk menghilangkan air pada sampel tanah. Selanjutnya sampel substrat yang telah kering diayak dengan menggunakan alat shieve shaker dengan diameter antara lain 0,063; 0,125; 0,25; 0,5; 1 dan 2 mm. Subtrat yang tertahan pada ayakan kemudian ditimbang untuk selanjutnya dianalisis komposisi substrat penyusunnya. Analisis bentuk osikula Analisis bentuk osikula teripang dilakukan dengan cara sampel teripang yang diperoleh diiris bagian dinding tubuh bagian dorsal, ventral serta tentakel, papila dan podia kemudian hasil potongan tersebut direndam dalam larutan sodium hypochlorite (NaClO) 10 % selama 10–20 menit. Jaringan penyusun integumen, tentakel, papila dan podia akan larut oleh larutan NaClO dan osikula akan mengendap di dasar cawan. Supernatan dibuang dan endapan osikula dicuci dengan akuades sebanyak 3 kali (Massin et al., 1999; Purwati dan Wirawati, 2009). Kemudian osikula diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 × 10. Bentuk dan komposisi dibandingkan dengan literatur sehingga dapat diketahui bentuk osikula yang terdapat pada spesies teripang jenis ini. Pengukuran panjang osikula Pengukuran panjang osikula menggunakan aplikasi Image yang dapat di unduh secara online. Tahap pertama pengukuran adalah memotret mikrometer okuler dengan kamera yang digunakan untuk mengambil foto osikula di mikroskop. Hasil foto tersebut kemudian dikalibrasi dengan menggunakan aplikasi tersebut. Setelah dikalibrasi maka dapat dilakukan pengukuran panjang osikula dengan hanya menggunakan foto osikula yang didapat. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis sampel substrat yang diambil dari 3 titik sampling di Selat Madura semuanya memiliki tipe substrat berpasir dimana didominasi oleh fraksi pasir sedang, pasir halus dan pasir sangat halus dengan ukuran partikel antara 0,25-0,063 mm. Tabel 1. Hasil analisis sampel substrat di Selat Madura 265 Keragaman Bentuk Osikula pada Teripang… Pada tentakel, papila, dinding dorsal juga ventral dan papila ventral pada Colochirus quadrangularis di Stasiun I, II, dan III memiliki komposisi bentuk osikula pada bagian tubuh yang diamati adalah sama. Osikula pada tentakel pangkal, tengah, ujung maupun pada cabang dapat ditemukan osikula bentuk rosset dan batang. Rosset banyak ditemukan pada bagian pangkal tentakel namun osikula bentuk batang hanya sedikit sedangkan osikula bentuk batang lebih banyak ditemukan pada bagian tengah, ujung dan cabang. Osikula bentuk rosset ini memiliki 4-12 perforasi dengan rentang panjang mencapai 33,5-65,4 µm. Sedangkan osikula bentuk batang pada tentakel memiliki bentuk yang beragam dan dapat ditemukan osikula batang dengan cabang 3. Jumlah perforasi osikula batang beragam antara 7-8 namun ada pula yang tanpa perforasi. Osikula batang memiliki panjang antara 89,7- 467,1 µm. Gambar 1. Hasil SEM osikula rosset pada tentakel pangkal. A. Perforasi 10 buah. B. perforasi 12 buah. C. Perforasi 7 buah. D. Perforasi 6 buah Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016_ ISBN: 978‐602‐0951‐11‐9 266 Keragaman Bentuk Osikula pada Teripang… Gambar 2. Osikula pada tentakel. A. Osikula batang berperforasi 15-16 dan bergigi. B. Osikula batang berperforasi 12 buah dan berduri. C. Osikula batang tanpa perforasi. D. Osikula batang bergigi dan berduri dengan 14 buah perforasi. E dan F. Osikula rosset berperforasi 8-12 buah. Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016_ ISBN: 978‐602‐0951‐11‐9 267 Keragaman Bentuk Osikula pada Teripang… Gambar 3. Hasil pencitraan SEM osikula bentuk batang pada tentakel cabang. A. Perforasi 16 buah. B. Perforasi 11 buah. C. Perforasi 7 buah dengan variasi gigi di tepi. D. Bercabang 3 dan berduri serta berperforasi 9 buah. Osikula pada bagian papila dorsal baik pada anterior, tengah dan posterior adalah bentuk lempengan, multilayer dan button elips dengan jumlah persentasi masing-masing bentuk osikula di tiga Stasiun sama. Osikula yang paling banyak ditemukan adalah bentuk lempengan halus, atau dengan variasi duri, gigi dan tombol pada sebagian permukaan pada bagian sisi-sisinya maupun di seluruh permukaan disertai dengan perforasi Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016_ ISBN: 978‐602‐0951‐11‐9 sebanyak 6-19 buah dengan panjang berkisar antara 29,568,3 µm. Sedangkan osikula multilayer jumlahnya terbanyak kedua dengan dengan bentuk reguler mapun irreguler ini memiliki panjang antara 41,2-82,9 µm. Bentuk osikula button elips dengan tombol dipermukaan memiliki jumlah paling sedikit yang memiliki perforasi antara 8-10 buah dengan panjang mencapai 42,1-76,9 µm. 268 Keragaman Bentuk Osikula pada Teripang… Gambar 4. Osikula papila. A. Osikula Multilayer irreguler. B. Osikula multilayer reguler. C. Osikula multilayer bertombol di permukaan. D. Osikula lempengan bertombol berperforasi 12 buah dengan jembatan dibawahnya. E. Osikula lempengan halus berjembatan F. Osikula lempengan berduri berperforasi 8 buah dengan jembatan di dasar. G. Osikula lempengan bergigi dan bertombol dengan perforasi 6-12 buah. H. Button elips bertombol. Osikula yang ditemukan pada bagian dinding tubuh dorsal Colochirus quadrangularis yang diambil di Stasiun I, pada bagian podia yaitu bentuk lempengan, multilayer dan button elips. Osikula multilayer memiliki jumlah persentase paling banyak dibandingkan bentuk lempengan dan button elips. Osikula bentuk multilayer memiliki panjang sekitar 56,1-95,3 µm. Sedangkan bentuk lempengan memiliki jumlah terbanyak kedua dengan perforasi antara 6-19 dengan variasi duri dan tombol pada masing-masing sisi permukaan namun ada pula yang halus tanpa variasi ini memiliki rentang panjang antara 31,3-63,1 µm. Osikula bentuk button elips juga paling sedikit diamati seperti pada bagian podia, osikula ini memiliki variasi tombol di permukaan dengan panjang osikula mencapai 58,4-89,9 µm Pada bagian dinding tubuh ventral selain dapat ditemui osikula bentuk multilayer, lempengan dan button elips seperti pada bagian podia dan dinding tubuh dorsal, juga terdapat osikula bentuk batang. Bentuk osikula yang Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016_ ISBN: 978‐602‐0951‐11‐9 paling banyak ditemui dibagian tubuh ini adalah bentuk multilayer memiliki panjang antara 58-96,1 µm. Sedangkan jumlah terbanyak kedua adalah bentuk batang dengan variasi jumlah perforasi antara 8-18 serta ada beberapa osikula memiliki gigi dan duri sebanyak 2-4 di sepanjang permukaan osikula namun tidak ditemukan adanya osikula batang yang halus tanpa perforasi seperti pada osikula batang pada tentakel, panjang osikula ini berkisar antara 166,8-300,1 mikron. Jumlah terbanyak ketiga adalah osikula bentuk lempengan halus atau dengan variasi duri dan tombol di permukaan, memiliki jumlah perforasi antara 10-14 dengan panjang antara 34,4-63,5 µm. Pada urutan keempat adalah bentuk button elips dengan variasi tombol di permukaan ini memiliki jumlah perforasi sebanyak 10-16 serta rentang panjang antara 54-82,5 µm. 269 Keragaman Bentuk Osikula pada Teripang… lapis bertombol dengan perforasi 12 buah. H. Osikula lempengan berduri berperforasi 10 buah. I. Osikula button elips bertombol berperforasi 6 buah. Pada bagian podia yang menempel disepanjang dinding tubuh ventral ini memiliki ragam bentuk osikula yang sama pada dinding tubuh ventral. Osikula bentuk batang paling banyak dijumpai pada bagian podia dengan variasi gigi atau duri di sepanjang batang tepi serta memiliki perforasi antara 7-20 buah dimana panjangnya berkisar antara 278,4-132,6 µm. Osikula terbanyak kedua adalah bentuk lempengan halus atau memiliki variasi gigi dan tombol di permukaan serta memiliki perforasi antara 8-18 dengan panjang berkisar 33,8-69,6 µm. Osikula terbanyak berikutnya adalah bentuk multilayer dengan panjang sekitar 51,4-85,9 µm. Sedangkan yang paling sedikit ditemui adalah bentuk button elips dengan variasi tombol dipermukaan memiliki perforasi sebanyak 10-16 dengan panjang antara 46,8-94 µm. Gambar 5. Osikula dinding tubuh dorsal. A. Osikula multilayer irreguler. B. Osikula multilayer reguler. C. Osikula lempengan halus berperforasi 19 buah. D. Osikula lempengan berperforasi 15 buah dengan jembatan di dasar. E. Osikula lempengan bertombol dan berduri dengan perforasi 9 buah. F. Osikula lempengan dengan perforasi 19 buah dan bertombol. Gambar 6. Osikula dinding tubuh ventral. A. Osikula multilayer irreguler. B. Osikula multilayer reguler. C. Osikula batang bergigi dengan perforasi 9 buah. D. Osikula lempengan halus berperforasi 26 buah. E. Osikula lempengan bergigi dengan jembatan di dasar dengan perforasi 12 buah. F. Osikula lempengan bertombol dengan perforasi 15 buah. G. Osikula lempengan dua Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016_ ISBN: 978‐602‐0951‐11‐9 Gambar 7. Osikula podia. A. Osikula batang bergigi dengan perforasi 15 buah. B Osikula multilayer irreguler. C. Osikula multilayer reguler. D. Osikula lempengan halus berperforasi13 buah. E. Osikula lempengan bertombol dan bergigi berperforasi 1218 buah. F. Osikula lempengan berduri dengan 6 perforasi. G. Osikula lempengan bertombol dan bergigi dengan perforasi 22 buah. H. Osikula elips bertombol dengan 8 perforasi. 270 Keragaman Bentuk Osikula pada Teripang… Gambar 8. Hasil SEM pada bagian podia. A. Osikula bentuk batang berperforasi 9-20 buah. B. Lempengan berduri di permukaan dengan 9-12 perforasi. C. Multilayer D. Lempengan halus dua lapis berperforasi 10 buah. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya banyak keragaman bentuk osikula pada berbagai bagian tubuh. Bentuk osikula yang teramati menunjukkan ada kaitan antara fungsi pergerakkan pada podia dan fungsi tentakel dendritik pada C. quadrangularis sebagai pemakan suspensi dan plankton dengan memanfaatkan tentakel yang mempunyai percabangan seperti pohon secara aktif mengumpulkan plankton dan seston langsung dari medium air laut di sekitarnya. Pada masing-masing sampel teripang yang diambil dari 3 titik sampling yang ketiganya memiliki tipe substrat sama yaitu berpasir memiliki komposisi dan presentasi osikula penyusun tubuh yang sama, hal ini dikarenakan teripang tersebut tinggal pada habitat yang jenis substratnya sama. Keragaman bentuk osikula pada teripang yang teramati pada bagian tentakel pangkal, tengah, ujung dan cabang adalah bentuk batang dan rosset. Colochirus quadrangularis memiliki tentakel tipe dendritik dimana berfungsi sebagai pemakan suspensi dan plankton yang menyapu partikel makanan ini mempunyai percabangan berbentuk pohon dan berukuran relatif lebih panjang (Moore dan Robert, 1994). Pada bagian tentakel pangkal yang paling banyak ditemukan adalah bentuk rosset, sedangkan bentuk batang paling banyak diamati pada bagian tengah, ujung Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016_ ISBN: 978‐602‐0951‐11‐9 dan cabang dengan beragam jumlah perforasi namun ada pula yang tanpa perforasi dengan ukuran yang lebih pendek. Pada osikula batang yang memiliki perforasi, di bagian perforasi itulah otot-otot tubuh dimana berfungsi sebagai alat gerak pasif mengikat osikula untuk membantu bergerak. Pada tentakel bagian ujung dan cabang merupakan bagian tentakel yang berlekatan langsung partikel yang ditangkap oleh teripang ini untuk dimakan, sehingga pada tentakel bagian inilah yang dapat menegak saat menangkap partikel makanan dan mengkerut saat memasukan makanan ke dalam mulut. Banyaknya presentase jumlah osikula bentuk batang dibandingkan dengan bentuk rosset pada tentakel ujung dan cabang ini dapat dikaitkan dengan fungsi tentakel dimana osikula batang ini membantu menegakkan tentakel pada saat menangkap partikel makanan yang berada pada posisi yang lebih tinggi diatas tubuhnya (Yang et al., 2015). Keragaman bentuk osikula pada teripang C. quadrangularis yang teramati pada bagian podia adalah bentuk osikula batang, multilayer, lempengan dan button elips. Podia bagian ventral inilah yang berfungsi sebagai alat gerak untuk berjalan. Pada podia ini, osikula yang mendominasi adalah bentuk batang yang berperforasi dengan jumlah beragam. Osikula bentuk batang 271 Keragaman Bentuk Osikula pada Teripang… membantu podia untuk berpindah tempat dengan menegakkan podia sehingga lebih fleksibel dalam bergerak (Yang et al., 2015). SIMPULAN Keragaman bentuk osikula teripang C. quadrangularis pada tentakel pangkal, tengah, ujung dan cabang adalah osikula bentuk batang dan rosset. Sedangkan osikula bagian papila bagian anterior, tengah dan posterior serta dinding tubuh dorsal adalah bentuk lempengan, multilayer serta button elips. Selanjutnya pada dinding ventral dan podia adalah osikula bentuk multilayer, batang, lempengan dan button elips. Ada hubungan antara osikula bentuk batang pada podia C. quadrangularis dengan fungsi podia sebagai alat gerak yaitu osikula bentuk batang membantu podia untuk berpindah tempat dengan menegakkan podia sehingga lebih fleksibel dalam bergerak. Ada hubungan antara osikula bentuk batang pada tentakel C. quadrangularis tipe dendritik dimana osikula bentuk batang membantu menegakkan tentakel pada saat menangkap partikel yang berada pada posisi yang lebih tinggi diatas tubuhnya dan memasukkan ke dalam mulut. DAFTAR PUSTAKA Kordi, M.G., 2010, A to Z budi daya biota akuatik untuk pangan, kosmetik, dan obat-obatan, Yogyakarta : Penerbit Andi. Martoyo, J.N., Aji, dan Winanto, T., 1996, Budi daya teripang, Depok : Penebar Swadaya. Massin, C., Rasolofonirina, R., Conand, C. dan Samyn, Y, 1999, A new species of Bohadschia Prosiding Seminar Nasional Biologi 2016_ ISBN: 978‐602‐0951‐11‐9 (Echinodermata, Holothuroidea) from the Western Indian Ocean with a redescription of Bohadschia subrubra, Royal sciences Belgique, Vol 69: 151– 160. Rowe, F. W. E., dan Gates, J., 1995, Echinodermata. in wells, A. (ed.). Zoological catalogue of Australia Vol 33: i–xiii, Melbourne, CSIRO. Ruppert, Edward E., Richard S. Fox dan Robert D. Barnes, 2004, Invertebrate zoology: a functional evolutionary approach., Belmont, California, USA : Brooks/Cole, Cengage Learning Purwati, P. dan Ismiliani Wirawati, 2009, Holothuriidae (Echinodermata, Holothuroidae, Aspidochirotida) perairan dangkal Lombok Barat bagian I, genus Holothuria, Jurnal oseanologi Vol 2(1/2): 1-25. Preston, G. L. 1993, Beche-de-mer. In: Nearshore marine resources of the South Pacific : Information for fisheries development and management, Forum fisheries agency, Honiara, Solomon Islands: 371 – 407. Shelley, C. 1985, Growth of Actinoyga echinites and Holothuria scabra (Holothuroidea: Echinodermata) and (Their Fisheries Potential (as Beche-de-mer) in Papua New Guinea. Proc. 5th Int. Coral Reef Symp., Tahiti, 5: 297 – 302. Purcell, S.W., Samyn, Y., dan Conand, C., 2012, Commercially important sea cucumbers of the world, FAO species catalogue for fishery purposes, Rome, FAO. Tan, Leo W. H. dan Peter Ng, K. L., 1988, Sea cucumbers : A guide to seashore life, Singapore: Singapore Science Centre, hal 160. 272