JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL.3, NO.1, JANUARI 2012 DAFTAR ISI Store Environment dan Keputusan Pembelian Konsumen (Studi pada Swalayan Carefour Mojokerto Mashudi ................................................................................................................... 1-12 Komparasi Kinerja Keuangan bank Go-Public yang Listing dalam Indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia Cici Rianty K. Bidin …………………………………………………………………….. 13-20 Komunikasi dalam Organisasi untuk Meningkatkan Efektivitas Sumber Daya Manusia I Nyoman Suputra ………………………………………………………………………. 21-30 Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja di Lingkungan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Aceh Singkil Nurlina …………………………………...…………………………………………….... 31-41 Kinerja keuangan Emiten terhadap Penetapan Tingkat Sewa Obligasi Syariah dengan Akad Ijarah di Indonesia Indah Yuliana ……....…………………………………………………………………… 42-51 Faktor yang Mempengaruhi Persetujuan Kredit Usaha Kecil (KUK) pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Mojokerto Moh. Wahyudi ………………….………………………………………………………... 52-61 Disiplin Kerja, Pengawasan Kerja dan Prestasi Kerja Pegawai (Studi Kasus di Universitas Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Nommensen Medan) Anggun Tiur Ida Sinaga ………………………………………………………………. 62-71 Loyalitas Konsumen dan Pengaruhnya terhadap Differensiasi Produk Handphone Merek Nokia Nursaidah ……..………………………………………………………………………….. 72-79 Meningkatkan Kinerja Pegawai Aparat Pemerintah Daerah melalui Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Imam Bukhori …………………….…………………..……………………………….. 80-89 Penerapan Model Perilaku Berpindah Nasabah Bank di Banda Aceh M. Zainal Abidin dan Muhammad Salman .………………………………………….. 90-105 Anggun Tiur Ida Sinaga: Disiplin Kerja, Pengawasan Kerja dan Prestasi Kerja Pegawai (Studi Kasus di Universitas HKBP ... 62 JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL.3, NO.1, JANUARI 2012 Disiplin Kerja, Pengawasan Kerja dan Prestasi Kerja Pegawai (Studi Kasus di Universitas Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Nommensen Medan) Anggun Tiur Ida Sinaga Fakultas Ekonomi, Universitas HKBP Nommensen e-mail: [email protected] Abstract Human resources are a main factor to run a good organization. In conducting the task and responsibility, human resources need supporting factors such as discipline and supervision to improve performance. The objective of this research is to study and analyze the influence of work discipline and supervision of work on employee of performance in HKBP Nommensen Medan University, and to and to study analyze the influence of leadership to the work discipline in HKBP Nommensen Medan University. The theory applied is human resources management theory, which linked with job description, work discipline, work supervision, performance, and leadership. Respondents were fifty two employees in office of biro rector HKBP Nommensen Medan which selected by census technique. The results showed simultaneously work discipline, and supervision work jointly affect significantly on the achievement of performance in HKBP Nommensen Medan University and partially the most dominant factor is work supervision. Furthermore leadership affect towards employee discipline in HKBP Nommensen University. Keywords: discipline, supervision, performance. PENDAHULUAN Banyak faktor yang dapat meningkatkan prestasi kerja pegawai diantaranya disiplin kerja yang tinggi dan pengawasan kerja yang baik dan lainnya. Disiplin kerja meliputi kepatuhan pegawai pada jam kerja, taat pada peraturan/tata tertib yang ada, patuh terhadap instruksi dari atasan, menggunakan peralatan kerja sesuai prosedur kerja yang telah ditentukan serta memelihara fasilitas ataupun peralatan kerja sesuai prosedur yang telah ditentukan. Disiplin kerja yang tinggi akan meningkatkan prestasi kerja sedangkan disiplin kerja yang rendah akan menimbulkan penurunan produktivitas dan prestasi kerja pegawai. Disiplin Kerja Disiplin berasal dari bahasa latin yaitu diciplina yang memiliki arti latihan atau pendidikan, kesopanan, dan kerohanian dan pengembangan tabiat. Disiplin menitikberatkan pada bantuan kepada pegawai untuk mengembangkan sikap yang baik terhadap pekerjaan sehingga akan mempercepat tercapainya tujuan organisasi. Dalam kaitannya dengan pekerjaan, Nitisemito (2000) menyatakan bahwa disiplin kerja merupakan suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi baik tertulis maupun tidak tertulis. Siswanto (2006) menyatakan bahwa disiplin kerja sebagai suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak menerima sanksi-sanksi apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya. Selanjutnya menurut Sutrisno (2009) bahwa disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang Anggun Tiur Ida Sinaga: Disiplin Kerja, Pengawasan Kerja dan Prestasi Kerja Pegawai (Studi Kasus di Universitas HKBP ... 63 JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL.3, NO.1, JANUARI 2012 ada pada diri karyawan terhadap peraturan dan ketepatan perusahaan. Disiplin adalah tindakan manajemen untuk memberikan semangat kepada pelaksanaan standar organisasi, ini adalah pelatihan yang mengarah pada upaya membenarkan dan melibatkan pengetahuan-pengetahuan sikap dan perilaku pegawai sehingga ada kemauan pada diri pegawai untuk menuju pada kerja sama dan prestasi yang lebih baik (Werther & Davis, 2003). Kegiatan pendisiplinan yang dilaksanakan bertujuan untuk mendorong para pegawai agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah. Sasaran pokoknya adalah untuk mendorong pegawai datang tepat waktu. Jika pegawai datang ke kantor tepat waktu dan melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diembannya dan taat pada peraturan organisasi sehingga prestasi kerja pegawai meningkat. Berdasarkan data dari Universitas HKBP Nommensen Medan, maka diperoleh laporan yang berkaitan dengan jumlah kehadiran pegawai dalam 4 tahun terakhir. Data kehadiran tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Jumlah Kehadiran Pegawai Universitas HKBP Nommensen Medan Tahun 20072010 Tahun 2007 2008 2009 2010 Tepat waktu (Orang) 42 40 39 39 (%) Terlambat (%) Rata-rata terlambat (menit) 80,77 76,92 75,00 75,00 7 9 11 12 13,46 17,31 21,152 3,08 32 35 28 30 Tidak hadir 3 3 2 1 (%) Total Jumlah Pegawai Persentase 5,77 5,77 3,85 1,92 52 52 52 52 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber: Data sekunder diolah, 2011 Berdasarkan data pada Tabel 1 terlihat adanya perbaikan pada tingkat kehadiran pegawai. Namun hal ini belum diiringi dengan perbaikan tingkat keterlambatan pegawai. Pihak Universitas HKBP Nommensen Medan perlu menyadari bahwa masih dibutuhkan waktu dan proses untuk memperbaiki disiplin kerja pegawai. Untuk menanggulangi hal di atas, Universitas HKBP Nommensen Medan harus mampu untuk menyatukan persepsi atau cara pandang pegawai dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Pengawasan Kerja Pengawasan mempunyai arti penting bagi setiap organisasi. Pengawasan bertujuan agar hasil pelaksanaan pekerjaaan diperoleh secara berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif), sesuai rencana yang ditetapkan sebelumnya. Siagian (2007) menyatakan pengawasan adalah keseluruhan upaya pengamatan pelaksanaan kegiatan operasional guna menjamin bahwa berbagai kegiatan tersebut sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Proses pengawasan adalah serangkaian kegiatan dalam melaksanakan pengawasan terhadap suatu tugas atau pekerjaan dalam suatu organisasi. Cascio (dalam Sukoco, 2007) menyatakan bahwa ada 3 (tiga) proses yang harus dilakukan di dalam mengontrol pekerjaan. Pertama, mendefinisikan parameter pekerjaan yang akan diawasi. Hal ini akan membantu pegawai untuk mengetahui tingkat prestasi kerja yang akan dihasilkan secara efektif dan efisien. Atasan melakukan hal-hal menetapkan tujuan, standar ukuran, serta pengukuran. Kedua, memfasilitasi kinerja yang hendak dicapai, atasan hendaknya memberikan feedback kepada pegawai mengenai apa yang harus dilakukan dan memberikan fasilitas yang memadai bagi pegawai. Ketiga, memotivasi pegawai, yang harus dilakukan atasan agar pegawai senantiasa tertantang untuk mencapai target yang ditetapkan dan secara konsisten. Atasan Anggun Tiur Ida Sinaga: Disiplin Kerja, Pengawasan Kerja dan Prestasi Kerja Pegawai (Studi Kasus di Universitas HKBP ... 64 JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL.3, NO.1, JANUARI 2012 hendaknya memberikan imbalan yang dihargai pegawai, memberikan imbalan secara tepat dalam hal jumlah dan waktu, serta memberikan imbalan secara adil. Meskipun pengawasan kerja telah dilaksanakan di Universitas HKBP Nommensen Medan, ketidaktepatan waktu dalam menyelesaikan tugas-tugas yang sudah dipercayakan kepada pegawai masih sering terjadi, hal ini terjadi karena laporan-laporan kerja yang dikirim dikembalikan dan harus diperbaiki sehingga mengalami keterlambatan dari waktu yang telah ditetapkan. Kondisi ini diduga karena pimpinan sering tidak berada ditempat, sehingga pengawasan kerja yang dilakukan pimpinan untuk mengadakan penilaian kurang dilakukan, dan pengawasan diberikan pimpinan sebatas melihat laporan-laporan kerja dari pegawai sehingga tindakan koreksi tidak dilakukan pimpinan. Disiplin kerja yang rendah dan pengawasan kerja yang kurang baik dapat berpengaruh pada rendahnya prestasi kerja pegawai. Selain diduga karena belum adanya sanksi yang tegas terhadap pelanggaran disiplin juga berkaitan dengan faktor kepemimpinan. Sebagian pegawai merasa perhatian pimpinan Universitas HKBP Nommensen Medan terhadap pegawai masih kurang, terutama perhatian untuk mendengarkan keluhan dan masukan dari pegawai. Demikian pula dengan masalah komunikasi pimpinan, karena sebahagian pegawai beranggapan pimpinan kurang komunikatif. Kurangnya perhatian pimpinan kepada pegawai dan kurang komunikatif nya pimpinan kepada pegawai dapat berpengaruh pada disiplin kerja pegawai. Prestasi Kerja Nawawi (2006) menyatakan bahwa prestasi kerja adalah pelaksanaan suatu pekerjaan, baik bersifat fisik/material maupun nonfisik/non material yang dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan deskripsi pekerjaan perlu dinilai hasilnya setelah masa tenggang waktu tertentu. Menurut Mangkuprawira (2002), penilaian prestasi kerja pegawai adalah memiliki manfaat ditinjau dari beragam perspektif pengembangan organisasi, khususnya manajemen sumber daya manusia. Manfaat pertama terkait perbaikan prestasi kerja. Umpan balik prestasi kerja bermanfaat bagi pegawai, manajer dan spesialis personal dalam bentuk kegiatan yang tepat untuk memperbaiki prestasi kerja. Kedua adalah penyesuaian kompensasi, dimana penilaian prestasi kerja membantu pengambilan keputusan menentukan siapa yang seharusnya menerima peningkatan pembayaran dalam bentuk upah dan bonus. Ketiga adalah keputusan penempatan. Promosi, transfer, dan penurunan jabatan biasanya didasarkan pada prestasi kerja masa lalu dan antisipatif lainnya misalnya dalam bentuk penghargaan. Keempat, kebutuhan pelatihan dan pengembangan, dimana prestasi kerja mengindikasikan sebuah kebutuhan dan melakukan pelatihan kembali, dan setiap pegawai hendaknya mampu mengembangkan diri. Berikutnya yaitu perencanaan dan pengembangan karir, dimana umpan balik prestasi kerja akan membantu proses pengambilan keputusan mengenai karir spesifik pegawai. Keenam adalah defisiensi proses penempatan staf, dimana baik buruknya prestasi kerja berimplikasi dalam hal kekuatan dan kelemahan dalam prosedur penempatan staf di departemen SDM. Ketujuh, ketidakakuratan informasi. Prestasi kerja buruk dapat mengindikasikan kesalahan dalam informasi analisis pekerjaan, rencana SDM atau hal lain dari sistem manajemen personal. Hal demikian akan mengarah pada ketidaktepatan dalam keputusan gaji pegawai, pelatihan dan keputusan konseling. Kedelapan, kesalahan dalam perancangan pekerjaan. Prestasi kerja yang buruk mungkin sebagai suatu gejala dari rancang pekerjaan yang keliru. Lewat penilaian dapat didiagnosa kesalahan-kesalahan tersebut. Selanjutnya adalah kesempatan kerja sama, dimana penilaian prestasi kerja yang akurat secara aktual menghitung kaitannya dengan prestasi kerja dapat menjamin bahwa keputusan penempatan internal bukanlah sesuatu yang bersifat diskriminatif. Kesepuluh adalah tantangan-tantangan eksternal. Hal ini karena terkadang prestasi kerja dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan pekerjaan, seperti keluarga, finansial, kesehatan atau masalah-masalah lainnya. Jika Anggun Tiur Ida Sinaga: Disiplin Kerja, Pengawasan Kerja dan Prestasi Kerja Pegawai (Studi Kasus di Universitas HKBP ... 65 JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL.3, NO.1, JANUARI 2012 masalah-masalah tersebut tidak diatasi melalui penilaian, departemen Sumber Daya Manusia mungkin mampu menyediakan bantuannya. Terakhir, umpan balik pada SDM, dimana prestasi kerja yang baik dan buruk diseluruh organisasi mengindikasikan bagaimana baiknya fungsi departemen SDM diterapkan. Pengertian Kepemimpinan Di dalam suatu organisasi, keberadaan seorang pemimpin sangat diperlukan agar kegiatan individu maupun kelompok dapat terarah dan efektif dalam pencapaian tujuan organisasi. Pemimpin yang baik mampu mempengaruhi kinerja pegawai untuk terus berprestasi dan mengerjakan tanggungjawabnya. Kepemimpinan sangat mempengaruhi upaya manajemen dalam memperbaiki kinerja manajerial yang buruk. Handoko (2000) menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerjasama untuk mencapai tujuan. Sementara Anoraga (2005) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain, melalui komunikasi baik langsung maupun tidak langsung dengan maksud untuk menggerakkan orang-orang agar dengan penuh pengertian, kesadaran dan senang hati bersedia mengikuti kehendak pimpinan itu. Husnan (2000) menyatakan bahwa ada tiga faktor yang harus dipahami benar-benar dan penting untuk kepemimpinan. Faktor tersebut adalah penggunaan pengaruh, kejelasan komunikasi dan pencapaian tujuan tertentu. Pengaruh dari kekuasaan yang melekat pada seseorang pemimpin, secara umum dapat dijalankan dengan: (a)paksaan, dimana kekuasaan dijalankan dengan rasa takut dari seorang pengikut yang apabila gagal memenuhi keinginan seorang pemimpin akan mengakibatkan jatuhnya hukuman; (b)imbalan, dimana kekuasaan yang didasarkan atas harapan seseorang akan mendapatkan pujian, penghargaan bila memenuhi kehendak pimpinan; dan, (c)sah dan legitimasi, dimana kekuasaan yang didasarkan pada posisi dalam hirarki organisasi. Terkait kejelasan komunikasi, untuk dapat mempengaruhi orang lain melalui penggunaan kekuasaan seorang pimpinan harus mampu mengembangkan suatu komunikasi yang efektif. Komunikasi ini sangat penting karena keberhasilan seorang pimpinan sangat ditentukan oleh keefektifan komunikasinya. Sementara demi pencapaian tujuan, pemimpin yang efektif harus menghadapi tujuan individu, kelompok yang berbeda dengan tujuan organisasi. Efektifitas pemimpin harus mempertimbangkan tingkat pencapaian tujuan, baik tujuan individu maupun tujuan kelompok, serta tujuan organisasi itu sendiri. Dalam kenyataan dalam menerima pengarahan dan instruksi dari seorang pemimpin sebagian besar tergantung dari harapan karyawan, bahwa bila mereka menanggapi secara baik akan mendatangkan hasil yang baik. Penelitian Terdahulu Winanto (2009) melakukan penelitian mengenai pengaruh pengawasan kerja dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada CV. Mugiharjo Kragilan Boyolali. Penelitian tersebut menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan sensus, dan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, daftar pertanyaan (kuisioner) dan studi dokumentasi untuk menganalisis pengaruh disiplin kerja dan pengawasan kerja terhadap prestasi kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengawasan kerja dan disiplin kerja memberi sumbangan terhadap peningkatan maupun penurunan prestasi kerja secara signifikan. Artinya, semakin tinggi disiplin dan pengawasan kerja maka akan semakin tinggi pula prestasi kerja karyawan di CV. Mugiharjo Kragilan Boyolali dan begitu juga sebaliknya. Sedangkan secara parsial, variabel pengawasan kerja berpengaruh dominan terhadap prestasi kerja. Nurhaida (2010) melakukan penelitian mengenai pengaruh lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja pegawai Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah I Nanggroe Aceh Darussalam Sumatera Utara, dengan jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif dan kuesioner Anggun Tiur Ida Sinaga: Disiplin Kerja, Pengawasan Kerja dan Prestasi Kerja Pegawai (Studi Kasus di Universitas HKBP ... 66 JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL.3, NO.1, JANUARI 2012 sebagai alat pengumpul data utama. Variabel bebas yang diteliti adalah lingkungan kerja, dan Disiplin kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan kerja dan disiplin kerja secara serempak maupun secara parsial berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja, dan secara parsial yang berpengaruh paling dominan adalah disiplin kerja. Hasil penelitian juga menunjukkan kepemimpinan berpengaruh signifikan atas disiplin kerja. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai biro rektor Universitas HKBP Nommensen Medan yang mencakup Biro Administrasi Akademik, Biro Keuangan, Biro Kepegawaian, Biro Administrasi Umum, Biro Kemahasiswaan, Biro Kerohanian dan Humas, Sekretariat, sebanyak 52 orang, dan semua populasi ini dijadikan sampel dalam penelitian ini (sensus). Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda atau multiple regression analysis). Analisis ini digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel independen yang terdiri dari disiplin kerja (X1) dan pengawasan kerja (X2) terhadap variabel dependen yaitu prestasi kerja (Y). HASIL ANALISIS Analisis Deskriptif Analisis statistik inferensial ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama (simultan) maupun sendirisendiri (parsial) antara variabel bebas (disiplin kerja, pengawasan kerja) terhadap variabel terikat (prestasi kerja) dengan meng gunakan analisis regresi linear berganda. Hasil pengolahan data terlihat di dalam Tabel 2. Berdasarkan pada tabel tersebut bisa disusun model persamaan regresi yang diinterpretasikan sebagai berikut. Pertama, koefisien regresi untuk variabel disiplin kerja (X1) bernilai positif sebesar 0,737 menunjukkan pengaruh yang positif antara variabel disiplin kerja (X1) terhadap prestasi kerja (Y) pegawai di Universitas HKBP Nommensen Medan. Hal ini berarti jika variabel disiplin kerja (X1) ditingkatkan maka variabel prestasi kerja (Y) juga meningkat. Kedua, nilai koefisien regresi untuk variabel pengawasan kerja adalah sebesar 0,979 menunjukkan pengaruh yang positif antara variabel pengawasan kerja (X2) terhadap prestasi kerja (Y) pegawai di Universitas HKBP Nommensen Medan. Hal ini berarti jika pengawasan kerja (X2) ditingkatkan maka prestasi kerja (Y) juga meningkat. Koefisien Determinasi (R-Square) Nilai koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada Tabel 3. Berdasarkan Tabel 3, nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0,305. Yang berarti 30,5% variabel disiplin kerja dan pengawasan kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai di Universitas HKBP Nommensen Medan. Sedangkan sisanya sebesar 69,5% merupakan pengaruh dari variabel bebas lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Tabel 2. Hasil Uji Koefisien Regresi Berganda Model Unstandardized Coefficients B 1 (Constant) Disiplin_Kerja (X1) Pengawasan_Kerja (X2) 1.053 .737 .979 Std. Error 5.609 .250 .310 .354 .380 Sumber: Data primer diolah, 2011. Anggun Tiur Ida Sinaga: Disiplin Kerja, Pengawasan Kerja dan Prestasi Kerja Pegawai (Studi Kasus di Universitas HKBP ... 67 JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL.3, NO.1, JANUARI 2012 Tabel 3. Hasil Uji Koefisien Regresi Berganda Model 1 R R Square .552 (a) .305 Sumber: Data primer diolah, 2011. Tabel 4. ANOVA Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares df Mean Square F Sig. 342.216 780.457 2 49 171.108 15.928 10.743 .000(a) 1122.673 51 Sumber: Data primer diolah, 2011. Tabel 5. Coefficients Model 1 (Constant) Disiplin_Kerja (X1) Pengawasan_Kerja (X2) t Sig. .188 2.942 3.160 .852 .005 .003 Sumber: Data primer diolah, 2011. Uji Secara Serempak Hasil pengujian secara serempak dapat dilihat pada Tabel 4. Berdasarkan Tabel 4 diperoleh bahwa nilai Fhitung (10,743) lebih besar bila dibandingkan nilai Ftabel (3,19). Hal ini mengindikasikan bahwa hasil penelitian menolak H0 dan menerima H1. Dengan demikian secara serempak disiplin kerja dan pengawasan kerja berpengaruh atas variabel prestasi kerja pegawai Universitas HKBP Nommensen Medan dengan tingkat pengaruh yang signifikan. Ini memberi arti bahwa disiplin kerja dan pengawasan kerja menentukan prestasi kerja pegawai Universitas HKBP Nommensen Medan. Prestasi kerja pegawai dapat dilakukan dengan mempertimbangkan setiap indikator dari disiplin kerja, dan pengawasan kerja. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa disiplin kerja dan pengawasan kerja berpengaruh secara serempak terhadap prestasi kerja diterima. Uji Secara Parsial Hasil pengujian secara parsial dapat dilihat pada Tabel 5. Berdasarkan tabel tersebut diperoleh beberapa interpretasi. Pertama, nilai thitung variabel disiplin kerja (2,942) lebih besar dibandingkan nilai ttabel (2,01), atau nilai signifikansi untuk variabel disiplin kerja (0,005) lebih kecil dari alpha (0,025). Kedua, berdasarkan hasil yang di-peroleh maka menolak H0 dan menerima H1 untuk variabel disiplin kerja. Dengan demikian, secara parsial disiplin kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai Universitas HKBP Nommensen Medan. Kedua, nilai thitung untuk variabel pengawasan kerja (3,160) lebih besar dibandingkan dengan nilai ttabel (2,01), atau nilai sig.t untuk variabel pengawasan kerja (0,003) lebih kecil dari alpha (0,025). Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak H0 dan menerima H1 untuk variabel pengawasan kerja. Dengan demikian, secara parsial pengawasan kerja berpengaruh atas Anggun Tiur Ida Sinaga: Disiplin Kerja, Pengawasan Kerja dan Prestasi Kerja Pegawai (Studi Kasus di Universitas HKBP ... 68 JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL.3, NO.1, JANUARI 2012 prestasi kerja pegawai Universitas HKBP Nommensen Medan. Pembahasan Disiplin kerja dan pengawasan kerja berpengaruh signifikan atas prestasi kerja pegawai Universitas HKBP Nommensen Medan. Prestasi kerja pegawai dapat ditingkatkan melalui disiplin kerja dan pengawasan kerja. Artinya, semakin baik penerapan disiplin kerja dan pengawasan kerja maka semakin baik pula prestasi kerja pegawai Universitas HKBP Nommensen Medan atau hal ini memberi arti bahwa disiplin kerja dan pengawasan kerja dapat menentukan prestasi kerja pegawai Universitas HKBP Nommensen Medan. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Moekijat (2002) bahwa disiplin kerja yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Semakin baik disiplin kerja pegawai, maka diharapkan semakin tinggi prestasi kerja yang dicapainya. Karena disiplin kerja adalah kepatuhan dan ketaatan secara sadar terhadap aturan dan ketentuan melakukan pekerjaan dan menyangkut hubungan kerja dan kondisi kerja umum ketenagakerjaan. Disiplin kerja merupakan suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila seseorang melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya. Disiplin kerja pada pegawai sangat dibutuhkan, karena apa yang menjadi tujuan organisasi akan sukar dicapai jika tidak adanya disiplin kerja. Dengan disiplin kerja yang baik berarti akan dicapai suatu keuntungan yang berguna bagi organisasi maupun pegawai. Oleh sebab itu, dibutuhkan peraturan yang jelas, sehingga mudah dipahami dan adil, yaitu berlaku bagi pimpinan yang tertinggi sampai pada pegawai yang terendah. Demikian pula halnya dengan pengawasan kerja. Pengawasan kerja penting dilakukan untuk bisa menjamin terealisasinya semua rencana yang telah ditetapkan sebelumnya serta pengambilan tindakan perbaikan bila diperlukan, yakni tindakan yang diambil apabila terjadi penyimpangan. Tindakan perbaikan ini membutuhkan waktu dan proses agar terwujud untuk mencapai hasil yang diinginkan/menyesuaikan hasil pekerjaan sesuai dengan standar sehingga pencapaian hasil yang diharapkan organisasi mencapai tujuan. Pengawasan adalah suatu usaha sistematis untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpanganpenyimpangan serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya organisasi digunakan paling efektif dan efisien (Handoko, 2003). Secara parsial, variabel pengawasan kerja berpengaruh lebih dominan daripada variabel disiplin kerja. Karenanya pihak Universitas HKBP Nommensen Medan harus lebih memperhatikan variabel pengawasan kerja dalam penentuan prestasi kerja pegawai Universitas HKBP Nommensen Medan. Tujuan utama pengawasan adalah mengusahakan supaya apa yang direncanakan menjadi kenyataan. Untuk dapat benarbenar merealisasi tujuan pengawasan, maka pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang telah dikeluarkan, dan untuk mengetahui kelemahan serta kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan rencana berdasarkan penemuan-penemuan tersebut dapat diambil tindakan untuk memperbaikinya, baik pada waktu itu maupun waktu-waktu yang akan datang (Manulang, 2004). Dengan demikian, pengawasan kerja merupakan salah satu pekerjaan yang dilaksanakan dalam kegiatan manajerial untuk menjamin terealisasinya semua rencana yang telah ditetapkan sebelumnya serta pengambilan tindakan perbaikan bila diperlukan. Tindakan perbaikan diartikan tindakan yang diambil untuk menyesuaikan hasil pekerjaan dengan standar. Tindakan perbaikan ini membutuhkan waktu dan proses agar terwujud untuk men- Anggun Tiur Ida Sinaga: Disiplin Kerja, Pengawasan Kerja dan Prestasi Kerja Pegawai (Studi Kasus di Universitas HKBP ... 69 JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL.3, NO.1, JANUARI 2012 capai hasil yang diinginkan. Apabila terjadi penyimpangan, tindakan perbaikan segera dapat diambil sehingga sehingga pencapaian hasil yang diharapkan organisasi. Disiplin kerja pegawai dapat ditingkatkan melalui kepemimpinan. Artinya, semakin baik kepemimpinan maka semakin baik pula penerapan disiplin kerja pegawai Universitas HKBP Nommensen Medan. Disiplin kerja yang tinggi merupakan harapan bagi setiap pimpinan kepada bawahan, dan pemimpin mempunyai pengaruh langsung atas sikap kebiasaaan yang diperoleh pegawai. Kebiasaan itu ditentukan oleh pemimpin, baik dengan iklim atau suasana kepemimpinan maupun melalui contoh diri pribadi. Kepemimpinan dapat menguatkan atau melemahkan motivasi orang-orang yang dipimpin dalam suatu misi kerja. Bila motivasi besar dan tertuju kearah yang baik, sesuai dengan rencana organisasi, maka diharapkan hasil kerja yang dicapai akan tinggi dan sumber daya manusia yang dipimpin lebih menurut dan berdisiplin (Anoraga, 2005). Fatroni (2006) menyatakan salah satu faktor yang mempengaruhi disiplin kerja adalah faktor kepemimpinan. Pemimpin merupakan contoh yang akan ditiru oleh bawahannya dalam bersikap. Apabila seorang pemimpin menginginkan tegaknya peraturan disiplin dalam organisasi, maka pemimpin adalah orang pertama yang mempraktekkan peraturan tersebut agar dapat diikuti oleh pegawai lainnya. Selain itu ketegasan pemimpin dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan pegawai. Pemimpin harus berani dan tegas untuk menghukum setiap pegawai yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang telah ditetapkan. Pemimpin yang berani bertindak tegas menerapkan hukuman bagi pegawai indisipliner akan disegani dan diakui kepemimpinannya oleh bawahan (Hasibuan, 2005). KESIMPULAN Berdasarkan hasil-hasil penelitian, maka ditarik beberapa kesimpulan. Pertama, secara serempak disiplin kerja dan pengawasan kerja berpengaruh signi- fikan terhadap prestasi kerja pegawai Universitas HKBP Nommensen Medan. Secara parsial pengawasan kerja berpengaruh lebih dominan daripada variabel disiplin kerja. Artinya, variabel pengawasan kerja lebih berperanan dalam menentukan prestasi kerja pegawai Universitas HKBP Nommensen Medan dibandingkan variabel disiplin kerja karena pengawasan kerja dilakukan secara langsung oleh pimpinan sehingga apabila terjadi kesalahan akan lebih cepat diketahui, dan tindakan perbaikan dapat lebih cepat dilakukan. Kedua, kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja pegawai di Universitas HKBP Nommensen Medan. Artinya, semakin baik kepemimpinan maka semakin baik pula penerapan disiplin kerja pegawai Universitas HKBP Nommensen Medan. Tercapai atau tidaknya tujuan suatu organisasi juga sangat ditentukan oleh kemampuan dan wibawa seorang pemimpin di dalam melaksanakan kepemimpinannya yaitu mempengaruhi serta mengarahkan tingkah laku bawahannya. Saran Disiplin kerja dan pengawasan kerja memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai Universitas HKBP Nommensen. Oleh karena itu untuk meningkatkan prestasi kerja pegawai hendaklah memperhatikan kedua faktor tersebut guna meningkatkan prestasi kerja pegawainya. Disiplin kerja seperti disiplin waktu perlu mendapat perhatian yang lebih baik dari pimpinan. Hal ini sangat membantu dalam meningkatkan prestasi kerja pegawai. Selain itu disiplin peraturan dan disiplin tanggung jawab juga sangat membantu dalam meningkatkan prestasi kerja pegawai. Pimpinan juga perlu meningkatkan pengawasan kerja (sebagai faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi prestasi kerja pegawai), sehingga pegawai terarah kepada sasaran pekerjaan yang telah ditentukan. Pelaksanaan pengawasan dapat dilakukan dengan memperbaiki ukuran atau standar, mengadakan penilaian/pengukuran, membandingkan antara hasil pekerjaan dengan standar pekerjaan, mengadakan perbaikan atas penyimpangan. Anggun Tiur Ida Sinaga: Disiplin Kerja, Pengawasan Kerja dan Prestasi Kerja Pegawai (Studi Kasus di Universitas HKBP ... 70 JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL.3, NO.1, JANUARI 2012 secara teknis pengukuran pelaksanaan pengawasan kerja pegawai dapat dilakukan melalui pengamatan, laporan hasil lisan ataupun tertulis, metode-metode otomatis, serta pengujian dengan sampel. Untuk dapat meningkatkan disiplin kerja pegawai, hendaknya pimpinan dapat bersikap tegas dalam menerapkan peraturan, menciptakan hubungan kerja yang lebih baik dan harmonis melalui komunikasi yang lebih baik, nyaman, efektif yang dapat diwujud nyatakan melalui forum-forum komunikasi, kotak saran, menciptakan family gathering, klub olahraga dan lain sebagainya. Dengan penciptaan hubungan kerja yang lebih baik maka diharapkan para pegawai akan memiliki tingkat kesadaran untuk bekerja dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Anoraga, P. 2005. Manajemen Bisnis. Cetakan Keempat. Rineka Cipta. Jakarta. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta. Asnawi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT. Remaja Rosda Karya. Bandung. Bungin, H.M.B. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Edisi Pertama. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Fathoni, A. 2006. Organisasi & Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Pertama. Rineka Cipta. Jakarta. Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Ketiga. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Gomes, F.C. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua. ANDI. Yogyakarta. Handoko, T.H. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua. Cetakan Kelimabelas. BPFE. Yogyakarta. Hasibuan, M.S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Bumi Aksara. Jakarta. Husnan, S. 2000. Manajemen Personalia. BPFE. Yogyakarta. Keith, D. dan Newstrom, J.W.. 2001. Perilaku dalam Organisasi. Alihbahasa: Agus Dharma. Erlangga. Jakarta. Kuncoro, M. 2007. Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi. Edisi Ketiga. (UPP) STIM YKPN. Yogyakarta. Mangkunegara, A.A.A.P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Rosda Karya. Bandung. Masry, S.M. 2004. Dasar-Dasar Administrasi dan Manajemen. Ghalia Indonesia. Jakarta. Moekijat. 2005. Manajemen Kepegawaian. Penerbit Alumni. Bandung. Ndraha, T. 2002. Pengantar Teori Pengem bangan Sumber Daya Manusia. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Nitisemito, A.S. 2000. Manajemen Personalia: Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Ketiga. Ghalia Indonesia. Jakarta. Nurhaida. 2010. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Prestasi Kerja Pegawai Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah I Nanggroe Aceh Darussalam Sumatera Utara. Tesis. Universitas Sumatera Utara. Medan. Ranupandojo, H. dan Husnan, S. 2002. Manajemen Personalia. Edisi Keempat. BPFE. Yogyakarta. Robbins, S.P. 2002. Perilaku Organisasi. Alihbahasa: Handayani Pujaatmaka dan Benyamin Molan. Edisi Kedelapan. Jilid Kedua. PT. Prenhallindo. Jakarta. Santosa, P.B. dan Ashari. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft dan SPSS. ANDI. Yogyakarta. Sastrohadiwiryo, B.S. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif dan Operasional. Bumi Aksara. Jakarta. Anggun Tiur Ida Sinaga: Disiplin Kerja, Pengawasan Kerja dan Prestasi Kerja Pegawai (Studi Kasus di Universitas HKBP ... 71 JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL.3, NO.1, JANUARI 2012 Schermenharn, J.R. 2003. Manajemen. Edisi Bahasa Indonesia. ANDI. Yogyakarta. Sedarmayanti. 2004. Pengembangan Kepribadian Pegawai. Cetakan Pertama. Bandar Maju. Bandung. Siagian, S.P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta. Simamora, H. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit STIE YKPN. Yogyakarta. Singarimbun, M. dan Effendy, S. 1995. Metode Penelitian Survei. Cetakan Kedua. PT. Pustaka LP3ES. Jakarta. Singodimedjo, M. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit SMMA. Surabaya. Sinungan, M. 2003. Produktivitas Apa dan Bagaimana, Penerbit Bumi Aksara. Jakarta. Siswanto, S. 2006. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif dan Operasional. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta. Sugiono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kedelapan. CV. Alfabeta. Bandung. Sukarna. 2001. Teknik Pengawasan Pegawai. Jaya Sakti. Jakarta. Sukoco, B.M. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Erlangga. Jakarta. Sulaiman. 2004. Analisis Regresi Menggunakan SPSS. ANDI. Yogyakarta. Sulistiyani, A.T. dan Rosidah. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua. Cetakan Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta. Sutrisno, E. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Kencana Prenada Media Group. Surabaya. Umar, H. 2008. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi Kedua. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Werther, W.B. dan Davis, K. 2003. Human Resources and Personnel Management. Fifth Edition. McGraw-Hill, Inc. New York. Winanto, F.E. 2009. Pengaruh antara Pengawasan dan Disiplin Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan CV. Mugiharjo Kragilan Boyolali. Tesis. Universitas Muhammadiyah. Surakarta. Yulk, G. 2009. Kepemimpinan Dalam Organisasi. Edisi Kelima. PT. Macanan Jaya Cemerlang. Yogyakarta: Anggun Tiur Ida Sinaga: Disiplin Kerja, Pengawasan Kerja dan Prestasi Kerja Pegawai (Studi Kasus di Universitas HKBP ... 72