KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa penyusunan buku Pedoman Pelaksanaan Program Rumah Sejahtera ini dapat diselesaikan sesuai rencana, dan diharapkan dapat berguna bagi pelaku-pelaku dan pihak-pihak yang terlibat dalam program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan khususnya kegiatan rehabilitasi rumah tidak layak huni di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Selanjutnya bersama ini dapat kami informasikan terkait dengan program penangggulangan kemiskinan sampai dengan per bulan September 2014 khususnya terkait dengan Keluarga miskin atau Masyarakat yang Perpenghasilan Rendah di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang telah mendapatkan bantuan sosial untuk rehabilitasi rumah tidak layak huni yaitu sebanyak 6.425 unit, dimana pendanaan untuk kegiatan dimaksud berasal dari berbagai sumber, yang antara lain: Corporate Social Responsibility (CSR) sebanyak 89 buah, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Hulu Sungai Selatan sebanyak 255 buah, Kementerian Sosial dengan Program RS-RTLH sebanyak 100 buah, Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan dengan Program BSPS sebanyak 1. 500 buah, Kementerian Perumahan Rakyat sebanyak 3.718 buah, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Hulu Sungai Selatan dengan Program Ampih Miskin sebanyak 323 buah dan PNPM sebanyak 50 buah. Dan khusus untuk Program Edisi Revisi I Tahun 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN TEKNIS PROGRAM RUMAH SEJAHTERA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. HSS 1 Rumah Sejahtera yang telah dilaksanakan mulai tahun 2013 dan telah menyelesaikan pemugaran/ rehabilitasi rumah tidak layak huni sebanyak 290 unit yang tersebar di 11 kecamatan. Buku Pedoman Pelaksanaan ini diharapkan berguna dan penting sebagai acuan untuk pihak-pihak yang terkait dalam melaksanakan program. Selanjutnya bantuan bagi individu/ keluarga/masyarakat yang berpenghasilan rendah tersebut diharapkan dapat diinisiasi oleh pihak-pihak yang terlibat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta pelaporan, sehingga menjadi magnet program dalam upaya pengentasan kemiskinan. Melalui pedoman ini diharapkan setiap pihak dapat mengetahui serta memahami dari ruh program dengan baik, sehingga tujuan dari kegiatan program dapat tercapai dengan tepat. Demikian Pedoman Pelaksanaan Program Rumah Sejahtera dibuat, dan selanjutnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan hingga tersusunnya petunjuk pelaksanaan ini diucapkankan terima kasih. Kandangan, September 2014 KEPALA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN H. M. K. SAPUTRA, SH.,M.IP Pembina Tingkat I NIP. 19631024 199203 1 006 Edisi Revisi I Tahun 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN TEKNIS PROGRAM RUMAH SEJAHTERA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. HSS 2 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kemiskinan menyebabkan seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar bagi diri dan keluarganya yang mencakup kebutuhan fisik, mental, dan sosial, dengan tidak terpenuhi kebutuhan dasar manusia akan berimplikasi pada keterlantaran anggota keluarga dan ketunaan sosial. Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh setiap orang, rumah memiliki fungsi yang sangat besar bagi individu dan keluarga tidak saja mencakup aspek fisik, tetapi juga mental dan sosial. Untuk menunjang fungsi rumah sebagai tempat tinggal yang baik maka harus dipenuhi syarat fisik yaitu aman sebagai tempat berlindung, secara mental memenuhi rasa kenyamanan, dan secara sosial dapat menjaga privasi setiap anggota keluarga, menjadi media bagi pelaksanaan bimbingan serta pendidikan keluarga. Dengan terpenuhinya salah satu kebutuhan dasar berupa rumah yang layak huni, diharapkan tercapai ketahanan keluarga. Pada kenyataannya, untuk mewujudkan rumah yang memenuhi persyaratan tersebut bukanlah hal yang mudah dan bagi sebagian besar masyarakat yang tergolong keluarga fakir miskin, rumah hanyalah sebagai stasiun atau tempat singgah keluarga tanpa memperhitungkan kelayakannya dilihat dari sisi fisik, mental dan sosial. Ketidakberdayaan Edisi Revisi I Tahun 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN TEKNIS PROGRAM RUMAH SEJAHTERA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. HSS 3 mereka untuk memenuhi kebutuhan rumah yang layak huni berbanding lurus dengan pendapatan dan pengetahuan tentang fungsi rumah itu sendiri. Mulai tahun 2010 di Kabupaten Hulu Sungai Selatan telah merehabilitasi, memugar dan membangun rumah layak huni bagi inividu/keluarga miskin atau masyarakat yang penghasilan rendah sebanyak sebanyak 6.425 buah rumah seperti terjabarkan dalam tabel di bawah ini. NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. PROGRAM CSR DINAS PU KAB. HSS KEMENSOS RI (RS-RTLH) KEMENPERA RI (BSPS) PEMKAB. HSS (BSPS) PNPM DINSOSNAKERTRANS KAB. HSS TOTAL Selanjutnya untuk menuntaskan JUMLAH 89 355 100 3.718 1.500 50 613 6.425 pemasalahan perumahan bagi individu/keluarga miskin atau masyarakat berpengahsilan rendah di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang masih tersisa sebayak 3.142 buah yang tersebar di 9 (sembilan) Kecamatan, selanjutnya terbagi beban kerja untuk menuntaskan permasalahan rumah tersebut dengan strategi roadmap tahun 2015-2018 dengan target, sasaran, program dan disposisinya sebagai berikut: Edisi Revisi I Tahun 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN TEKNIS PROGRAM RUMAH SEJAHTERA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. HSS 4 ROADMAP PEMBANGUNAN RUMAH LAYAK HUNI KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2015 -2018 PENDANAAN APBN NO TAHUN 1 2 3 4 2015 2016 2017 2018 Bertolak RS-RTLH KEMENSOS BSPS KEMENPERA 100 100 200 1.000 500 3.000 dari penjelasan PENDANAN APBD TINGKAT II PROGRAM RUMAH CSR SEJAHTERA 10 10 10 12 40 300 300 400 400 1.800 diatas, dapat dipahami permasalahan rumah tidak layak huni adalah kebutuhan dasar yang sangat urgen dari inividu/keluarga miskin atau masyarakat yang penghasilan rendah di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dengan berbagai multidimensional permasalahan sosial yang ada. Oleh sebab itu, kepedulian untuk menangani ditingkatkan masalah dengan tersebut melibatkan diharapkan seluruh terus komponen masyarakat (stikholder) baik Pemerintah Pusat dan Daerah, dunia usaha/CSR, masyarakat, dan elemen lainnya. Selanjutnya sebagaimana penjelasan hal tersebut, Pemerintahan Kabupaten Hulu Sungai Selatan melalui Dinas Sosal, Tenaga Kerja dan Transmigrasi mulai Tahun Anggaran 2013 telah meluncurkan Program yang pro masyarakat miskin yang terkait dengan permasalahan di atas yaitu PROGRAM RUMAH SEJAHTERA. Edisi Revisi I Tahun 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN TEKNIS PROGRAM RUMAH SEJAHTERA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. HSS 5 B. TUJUAN 1. Tujuan Penyusunan Pedoman a. Tercapainya acuan atau dasar operasional bagi pelaksanaan kegiatan Program Rumah Sejahtera b. Tercapainya kesamaan pemahaman dan arah dalam pelaksanaan kegiatan Program Rumah Sejahtera 2. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan. a. Tersedianya pelayanan perumahan yang layak huni bagi inividu/keluarga miskin atau masyarakat yang penghasilan rendah. b. Adanya kenyamanan bertempat tinggal bagi penerima manfaat program c. Meningkatnya harkat dan martabat penerima manfaat program d. Meningkatnya atau kemampuan masyarakat melaksanakan yang peran inividu/keluarga penghasilan dan fungsi miskin rendah dalam keluarga untuk memberikan perlindungan, bimbingan dan pendidikan. e. Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan permukiman inividu/keluarga miskin atau masyarakat yang penghasilan rendah f. Meningkatnya kualitas hidup masyarakat C. LANDASAN HUKUM 1. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 27 (2), Pasal 33, dan Pasal 34 Edisi Revisi I Tahun 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN TEKNIS PROGRAM RUMAH SEJAHTERA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. HSS 6 2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Tahun 2009 tentang Perumahan dan Pemukiman 3. Undang-Undang Nomor 11 Kesejahteraan Sosial 4. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1981 tentang Pelayanan Kesejahteraan Sosil bagi Fakir Miskin 5. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2009 tentang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan 6. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengaduan Barang/Jasa 7. Keputusan Menteri Sosial Nomor 84/HUK/1997 tentang Pelaksanaan Pemberian Bantuan Sosial bagi Keluarga Fakir Miskin 8. Keputusan Menteri Sosial Nomor 19/HUK/1998 tentang Pelayanan Kesejahteraan Sosial bagi Fakir Miskin yang diselenggarakan oleh Masyarakat 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. 10. Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2012 tentang Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Hulu Sungai Selatan. 11. Peraturan Bupati Nomor 0172Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, dan Bantuan Keuangan. Edisi Revisi I Tahun 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN TEKNIS PROGRAM RUMAH SEJAHTERA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. HSS 7 D. PENGERTIAN 1. Miskin adalah individu/keluarga yang tidak mempunyai dan/atau mempunyai sumber mata pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan yang layak bagi kemanusiaan 2. Rumah Tidak Layak Huni adalah tempat tinggal yang kurang memenuhi syarat kesehatan, keamanan dan sosial 3. Program dalam Rumah Sejahtera memperbaiki menyeluruh adalah kondisi kegiatan/upaya rumah (peremajaan) baik maupun secara sebagian (pemugaran/renovasi) sehingga tercipta kondisi rumah yang layak sebagai tempat tinggal. 4. TKSK adalah seseorang kewenangan terkait pelaksana pendampingan yang masalah diberi data dalam tugas dan dan sebagai penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial di tingkat kecamatan 5. Petugas pendamping adalah seseorang yang diberi tugas untuk melaksanakan pendampingan dalam pelaksanaan program. Edisi Revisi I Tahun 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN TEKNIS PROGRAM RUMAH SEJAHTERA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. HSS 8 BAB II KRITERIA SASARAN A. KRITERIA DAN PERSYARATAN PENERIMA BANTUAN PROGRAM RUMAH SEJAHTERA i. Kreteria Penerima Bantuan 1. Kepala Keluarga/anggota Keluarga tidak mempunyai sumber mata pencaharian atau mempunyai mata pencaharian tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusiaan. 2. Tidak memiliki asset lain apabila dijual tidak cukup untuk membiayai kebutuhan hidup anggota keluarga selama 3 (tiga) bulan kecuali tanah dan rumah yang ditempati 3. Memiliki rumah di atas tanah milik sendiri yang dibuktikan dengan sertifikat atau girik atau ada surat keterangan kepemilikan dari kelurahan/desa atas status tanah, atau tanah pinjaman (minimal 5 tahun) yang dikuatkan oleh Surat Pernyataan dari pemilik. 4. Sumber air minum berasal dari sumur/mata air tidak terlindung/sungai/air tadah hujan; 5. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/arang/minyak tanah/kompor gas bantuan subsidi; 6. Tidak memiliki kesanggupan membayar biaya pengobatan di Puskesmas/Poliklinik Pemerintah; Edisi Revisi I Tahun 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN TEKNIS PROGRAM RUMAH SEJAHTERA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. HSS 9 7. Rumah yang dimiliki dan ditempati secara keseluruhan rumah tidak layak huni yang tidak memenuhi syarat kesehatan, keamanan dan sosial, dengan kondisi sebagai berikut : a) Tidak permanen dan/atau rusak b) Dinding dan atap dibuat dari bahan yang mudah rusak/lapuk seperti papan, ilalang, bambu yang dianyam dan membahayakan, sudah rusak mengganggu sehingga keselamatan penghuninya c) Lantai tanah/semen/kayu dalam kondisi tidak layak lagi d) Luas lantai bangunan tempat tinggal, kurang dari 8 m2 perorang; e) Diutamakan rumah tidak memiliki fasilitas MCK 8. Individu/keluarga miskin yang berdasarkan dari kerteria dari Peraturan Daerah. Selanjutnya untuk kriteria dan persyaratan penerima bantuan dari Program Rumah Sejahtera adalah: 1. Apabila terpenuhinya dari salah satu dari kretria tersebut di atas. 2. Keluarga Miskin yang belum memiliki rumah sendiri (bukan sebagai prioritas), dengan prioritas sebagai berikut: a. Kepala keluarga adalah usia lanjut yang tidak memiliki keluarga. Edisi Revisi I Tahun 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN TEKNIS PROGRAM RUMAH SEJAHTERA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. HSS 10 b. Kepala Keluarganya adalah wanita, dan mempunyai tanggungan lebih dari 2 orang (lebih diprioritaskan kepada yang lebih banyak tanggungannya), dan tanggungannya yang masih sekolah. c. Ada anggota keluarganya sebagai penyandang disabilitas (penyandang cacat) d. Lebih dari 5 tahun tidak mempunyai rumah sendiri. (dikuatkan dengan surat pernyataan yang dikuatkan oleh kepala desa/lurah setempat dan mendapakan rekomendasu dari pekerja sosial, TKSK yang berdasarkan analisa terkait dengan kehidupan sosial, ekonomi calon penerima manfaat). ii. Persyaratan 1. Surat Permohonan atau Proposal 2. Pas Photo Ukuran 4X6 3. Gambar Objek Rumah 4. Foto copy KTP/identitas diri yang berlaku 5. Foto copy KK 6. SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) 7. Surat Rekomendasi dari Camat 8. Surat Kepemiliki/Penguasaan Tanah. (masing-masing 2 rangkap) Edisi Revisi I Tahun 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN TEKNIS PROGRAM RUMAH SEJAHTERA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. HSS 11 BAB III KELEMBAGAAN PENGELOLA PROGRAM RUMAH SEJAHTERA Kegiatan Program Rumah Sejahtera melibatkan berbagai pihak yang mana pihak-pihak tersebut perlu bekerjasama yang didasarkan pada fungsi dan tugas pokok masing-masing, oleh karena itu dari masing-masing pihak harus bertanggung jawab terhadap kelancaran tugas dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya pihak terkait tersebut dalam pelaksanaan kegiatan Program Rumah Sejahtera perlu melakukan koordinasi, kerjasama dan bahu membahu untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Adapun bidang tugas masing-masing pihak dapat diuraikan sebagai berikut: A. Tim Koordianasi Program Rumah Sejahtera Kab. Hulu Sungai Selatan 1. Memberikan arahan dalam pelaksanaan dan pengendalian Program Rumah Sejahtera; 2. Mengkoordinasikan subtansi Program Rumah Sejahtera; 3. Mengkoordinasikan penyelenggaraan Program Rumah Sejahtera; 4. Mengkoordinasikan penyusunan anggaran dan bantuan teknis; 5. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan Program Rumah Sejahtera; 6. Mensinergikan kegiatan pusat dan daerah; Edisi Revisi I Tahun 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN TEKNIS PROGRAM RUMAH SEJAHTERA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. HSS 12 7. Memantau dan permasalahan kegiatan membantu yang serta timbul mengambil penyelesaian di dalam berbagai pelaksanaan tindakan/sanksi yang diperlukan; dan 8. Memantau dan melakukan evaluasi pelaksanaan Program Rumah Sejahtera. B. Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Hulu Sungai Selatan 1. Menyusun pedoman pelaksanaan kegiatan Program Rumah Sejahtera 2. Mengajukan anggaran kepada Tim Anggaran Kabupaten dalam rangka untuk pelaksanaan Program Rumah Sejahtera 3. Melaksanakan sosialisasi kegiatan Program Rumah Sejahtera 4. Menerima, mengadministrasi dan menferivikasi data usulan calon penerima manfaat dari program 5. Melaksanakan verifikasi lapangan/penjajagan ke lokasi calon penerima bantuan Program Rumah Sejahtera 6. Merekomendasikan individu/keluarga calon penerima manfaat dari Program Rumah Sejahtera 7. Membantu, memonitoring dan berkoordinasi dengan DPPKAD Kab. Hulu Sungai Selatan dalam proses pencairan/penyalurkan dana bantuan Program Rumah Sejahtera Edisi Revisi I Tahun 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN TEKNIS PROGRAM RUMAH SEJAHTERA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. HSS 13 8. Membuat laporan kegiatan 9. Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat 10. Melaksanakan monitoring serta evaluasi C. DPPKAD (Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan) Sebagai perencanaan, pengadministrasian, pengalokasian dan pendistribusian dana pengunaan dana bantuan. bantuan dan pelaporan Selain itu juga merencanakan untuk mengalokasikan dana prasarana, sarana pendukung lainnya dan lain-lain dalam hal pengelolaan dan pendanaan dalam pelaksanaan program. D. OTORITAS KELURAHAN/DESA DAN KECAMATAN Keterkaitan dan peran aktif pihak kelurahan/desa dan kecamatan dalam pelaksanaan program ini adalah: 1. Memberikan masukan berupa data awal untuk kepesertaan program, yang nantinya sebagai bahan dari petugas ferivikasi atau pihak Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Hulu Sungai Selatan untuk dilakukan validasi calon peserta. 2. Membantu dan memberikan legalitas terhadap persyaratan dari calon peserta program dalam melengkapi persyaratan untuk menjadi peserta. 3. Memonitoring pelaksanaan program di tingkat desa dan kecamatan. Edisi Revisi I Tahun 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN TEKNIS PROGRAM RUMAH SEJAHTERA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. HSS 14 4. Berperan aktif dalam mengidentifikasi permasalahan yang timbul di tingkat desa, baik dalam pelaksanaan, pengaduan masyarakat dan selanjutnya diinformasikan kepada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Hulu Sungai Selatan dengan tembusan kepada Tim Koordinasi Kabupaten yang selanjutnya nanti sebagai bahan kajian dan evaluasi. 5. Mensosialisasikan program kepada masyarakat umum. E. TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN Dalam pelaksanaan program baik tingkat kabupaten, kecamatan maupun desa, peranan dari TKSK yang merupakan stiekholder dari Dinas Sosial, Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Hulu Sungai, maka TKSK merupakan kepanjangan tangan dari Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Selanjutnya dalam pelaksanaan dan aplikasi program di lapangan TKSK adalah mempunyai peran yang sangat strategis dalam pelaksanaan Program Rumah Sejahtera oleh penerima manfaat program alam rangka bekerjasama dan berkoordinasi dengan Petugas Pendamping Program Rumah Sejahtera, dan dengan pihak otaritas/yang berwenang di daerah setempat untuk: 1. Bersama-sama dengan Petugas Pendamping dan dibantu oleh Kepala Desa/Kelurahan, pihak kecamatan setempat untuk menfasilitasi, memberikan peran pendampingan dan advokasi terkait dengan bantuan yang diterima baik Edisi Revisi I Tahun 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN TEKNIS PROGRAM RUMAH SEJAHTERA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. HSS 15 dalam hal merencanakan, melaksanakan, dan segala urusan yang diperlukan oleh dampingannya. 2. Bersama-sama dengan Petugas Pendamping dan dibantu oleh Kepala Desa/Kelurahan, pihak kecamatan setempat untuk memberikan arahan dan perumusan perencanaan kepada dampingannya terkait managemen, paradigma, akses dan norma akan keberadaan diri dampingannya. 3. Bersama-sama dengan Petugas Pendamping memberikan Memotivasi, bimbingan, dan alternatif-alternatif solusi akan kebutuhan-kebutuhan yang dihadapi dampingannya. 4. Bersama-sama dengan memberdayakan dan Petugas mengembangkan Pendamping potensi diri dampingannya agar mampu dan mandiri. 5. Bersama-sama dengan Petugas Pendamping memberikan alternatif-alternatif program advokasi pengembangan dan pemberdayaan. 6. Bersama-sama dengan Petugas Pendamping memberikan bantuan/advokasi kepada dampingannya dalam rangka membuat pelaporan pelaksanaan dan terkait hasil dari dengan bantuan perencanaan, yang telah diterimanya. 7. Bersama-sama dengan Petugas Pendamping melaporkan secara berkala/periodik kepada Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Hulu Sungai Selatan secara tertulis, dan melampirkan laporan tersebut dalam soft copy. Edisi Revisi I Tahun 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN TEKNIS PROGRAM RUMAH SEJAHTERA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. HSS 16 F. PETUGAS PENDAMPING Petugas Pendamping Program Rumah Sejahtera adalah pihak yang diberi kewenangan berdasarkan Surat Keputusan dari Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam keterlibatannya Sejahtera pada terkait kewenangan, pelaksanakan dengan peranan dan Program hak, tugasnya Rumah tanggungjawab, seperti yang tercantum dalam Surat Keputusan Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Hulu Sungai Selatan. G. MASYARAKAT Individu-individu yang bertempat tinggal di sekitar penerima manfaat Program Rumah Sejahtera yang mana perannya adalah membantu dalam pelaksanaan pemugaran/rehabilitasi/pembangunan yang tercerminkan dalam sistem gotong royong. Edisi Revisi I Tahun 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN TEKNIS PROGRAM RUMAH SEJAHTERA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. HSS 17 BAB IV PROSEDUR PENGUSULAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. Prosedur Pendataan Prosedur pendataan untuk Program Rumah Sejahtera ini adalah memakai sistem “Open Strategy”, dimana data awal diperoleh dari berbagai sumber atau pihak yang selanjutnya direkapitulasi dalam buku data base sebagai acuan sasaran dan target dari program dan diintegrasikan dalam data-data PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Adapun yang dimaksud sumber atau pihak adalah: 1. Steikholder Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Hulu Sungai Selatan ( TKSK, PSM, Karang Taruna, Petugas Pendamping, WKSM, dll) 2. Para penegang otaritas daerah setempat ( Kepala Desa, Camat, organisasi sosial, dll) 3. Para tokoh masyarakat (ulama, ketua kelompok masyarakat, ketua organisasi informal, dll) 4. Indvidu/keluarga miskin. 5. Pihak lain yang mempunyai kepedulian terhadap pembangunan kesejahteraan sosial. Edisi Revisi I Tahun 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN TEKNIS PROGRAM RUMAH SEJAHTERA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. HSS 18 B. Prosedur Pengusulan Pengusulan untuk mendapatkan manfaat dari Program Rumah Sejahtera adalah sebagai berikut: 1. Penerima manfaat Program Rumah Sejahtera tiap-tiap kecamatan Pendamping diusulkan Rumah dari oleh Sejahtera TKSK dari dan atau masing-masing kecamatan. Hal ini untuk mengintegrasikan data calon penerima manfaat program dan mengindari tumpang tindih dari sasaran program. 2. Data yang diusulkan oleh TKSK dan atau Pendamping Rumah Sejahtera diambil dari data base yang telah ada di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Hulu Sungai Selatan atau data tambahan (berdasarkan up grade data base) dengan berdasarkan rangking dan prioritas dari tingkat keparahan permasalahan sosial yang dihadapi oleh calon penerima manfaat program. 3. TKSK dan atau Pendamping Rumah Sejahtera mengadvokasi atau memberikan bantuan terhadap calon penerima manfaat program yang diusulkan terkait dengan administrasi, persyaratan, visualisasi/photo dan hal-hal pendukung lainnya. C. Prosedur Ferivikasi Proses verifikasi pada Program Rumah Sejahtera ini dilakukan oleh: 1. TKSK sebagaimana tugas dan pokoknya sebagai mitra kerja atau stiekholder suport data Dinas Sosial, Tenaga Edisi Revisi I Tahun 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN TEKNIS PROGRAM RUMAH SEJAHTERA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. HSS 19 Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Hulu Sungai Selatan, berperan sebagai pendata dan seleksi calon penerima manfaat dari program ini. 2. Petugas verifikasi yang ditunjuk dan ditetapkan pada Surat Keputusan dari Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Hulu Sungai Selatan. 3. Pegawai Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Hulu Sungai Selatan yang diberi mandat dengan Surat Tugas oleh Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Hulu Sungai Selatan. D. Pelaksanaan Kegiatan 1. Prinsip Pelaksanaan a. Gotong Rayong Pelaksanaan kegiatan pemugaran/rehabilitasi untuk Program Rumah Sejahtera dilaksanakan secara gotong royong oleh masyarakat sekitar, tetapi terkait dengan tenaga ahli (tukang) adalah orang yang benar-benar sudah cukup mumpuni sebagai tenaga ahli (tukang). b. Kesetiakawanan Dilandasi oleh kepedulian sosial untuk membantu orang yang membutuhkan pertolongan dengan empati dan kasih sayang. c. Keadilan Menekankan pada aspek pemerataan, tidak diskriminasi dan seimbang. Edisi Revisi I Tahun 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN TEKNIS PROGRAM RUMAH SEJAHTERA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. HSS 20 d. Kemanfaatan Dilaksanakan dengan memperhatikan kegunaan atau fungsi dari barang/ruang/kondisi yang diperbaiki atau diganti. e. Keterpaduan Mengintegrasikan berbagai komponen terkait sehingga dapat berjalan secara terkoordinir dan sinergis, yang selanjutnya dapat memaksimalkan manfaat dari dana bantuan yang ada. f. Kemitraan Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan pada umumnya dibutuhkan kemitraan dengan berbagai pihak, khusunya kepada CSR atau tokoh-tokoh masyarakat yang mempunyai kepedulian terhadap penanggulangah kemiskinan. g. Keterbukaan Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini berhak mendapat informasi yang benar dan bersedia menerima masukan Program bagi keberhasilan Rumah Sejahtera. pelaksanaan Dan kegiatan terkait dengan pengelolaan dana bantuan harus transparan dan mudah diakses. h. Akuntabilitas Berbagai sumber daya digunakan dengan penuh tanggung jawab dan dapat dipertanggungjawabkan secara teknis maupun administrasif. Dan khususnya terkait dengan dana, dalam pelaporannya harus sesuai Edisi Revisi I Tahun 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN TEKNIS PROGRAM RUMAH SEJAHTERA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. HSS 21 dengan peruntukannya dengan bukti-bukti yang kuat dan syah dan dilaporkan sesuai dengan format laporan yang telah direkomendasikan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Hulu Sungai Selatan. i. Partisipasi Pelaksanaan Program Rumah Sejahtera dilaksanakan dengan melibatkan unsur masyarakat termasuk dunia usaha dengan mendayagunakan berbagai sumber daya yang dimilikinya. j. Profesional Dilaksanakan dengan menggunakan manajemen yang baik dan pendekatan/konsep yang dapat berkesinambungan untuk dipertanggung jawabkan secara wajar. k. Keberlanjutan Dilaksanakan secara mencapai kesejahteraan dan kemandirian. Hal ini terkait dengan penerima program program untuk intervensi lanjutan mendapatkan dari program- program pemberdayaan ataupun program jaminan hidup selanjutnya. 2. Tahapan Pelaksanaan a. Verifikasi proposal Program Rumah Sejahtera yang berdasarkan data awal yang telah masuk di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang telah diusulkan oleh TKSK atau Tenaga Pendamping Program Rumah Sejahtera. Edisi Revisi I Tahun 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN TEKNIS PROGRAM RUMAH SEJAHTERA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. HSS 22 b. Pendalaman permasalah calon penerima manfaat baik secara sosial, ekonomi, dan pendekatan-pendekatan lainnya yang berdasarkan tentang kebutuhan dan harapan bagi calon penerima bantuan. c. Sosialisasi Sosialisasi dilaksanakan dalam rangka memperoleh kesamaan pemahaman dan gerak langkah setiap pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan Program Rumah Sejahtera. d. Pelaksanaan Pembangunan Program Rumah Sejahtera 1) Melakukan perencanaan dan menentukan bagian rumah yang akan diperbaiki 2) Menetapkan prioritas bagian rumah yang akan diperbaiki berdasarkan pada fungsi dan ketersediaan dana dan sumber lainnya. 3) Membuat rincian jenis/bahan bangunan yang diperlukan serta besarnya biaya. 4) Melaksanakan pembelian bahan bangunan 5) Pelaksanaan Sejahtera pembangunan Program Rumah telah selesai selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah dana diterima oleh penerima manfaat program. 3. Monitoring dan Evaluasi a. Monitoring Monitoring ini merupakan proses pengamatan secara terus menerus Edisi Revisi I Tahun 2014 untuk memantau pelaksanaan PEDOMAN PELAKSANAAN TEKNIS PROGRAM RUMAH SEJAHTERA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. HSS 23 kegiatan, hambatan yang dihadapi serta dukungan yang diperoleh. perkembangan Tujuannya setiap adalah tahapan mengikuti kegiatan Program Rumah Sejahtera agar secara langsung dan sedini mungkin dilakukan penyempurnaan terhadap kegiatan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan perencanaan semula. Adapun petugas yang melaksanakan monitoring ini adalah: 1. Pegawai Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Hulu Sungai Selatan yang diberi mandat dengan Surat Tugas oleh Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 2. Steikdolder Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang ditunjuk dan beri mandat dengan berdasarkan Surat Tugas yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Namun secara umum bahwa pelaksanaan monitoring ini dilakukan oleh masyarakat luas dan piha-pihak yang mempunyai kepedulian terhadap pembangunan kesejahteraan menciptakan sosial dalam akuntabilitas dan rangka untuk transparansi dari sebuah kegiatan. Edisi Revisi I Tahun 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN TEKNIS PROGRAM RUMAH SEJAHTERA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. HSS 24 b. Evaluasi Merupakan proses mengukur dan menilai hasil pelaksanaan program. Evaluasi ini dapat diperoleh berbagai data dan informasi tentang hasil/kemajuan pada setiap tahapan Sejahtera. kegiatan Tujuannya hasil/kemajuan Program untuk pelaksanaan Rumah mengetahui kegiatan Program Rumah Sejahtera. Kegiatan ini dilaksanakan oleh: 1. Pegawai Dinas Transmigrasi Sosial, Tenaga Kerja dan Kab. Hulu Sungai Selatan yang diberi mandat dengan Surat Tugas oleh Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 2. Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). 3. Pendamping Program Rumah Sejahtera, dan atau 4. Steikdolder Transmigrasi Dinas Sosial, Kabupaten Tenaga Hulu Kerja Sungai dan Selatan lainnya yang ditunjuk dan beri mandat dengan berdasarkan Surat Tugas yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kepala Desa yang warganya mendapatkan bantuan, Camat setempat, dan masyarakat umum yang mempunyai kepedulian terhadap pembangunan kesejahteraan sosial. Edisi Revisi I Tahun 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN TEKNIS PROGRAM RUMAH SEJAHTERA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. HSS 25 4. Pelaporan Pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan oleh penerima manfaat mencakup mempedomi hal-hal tersebut di bawah ini: a. Laporan pertanggungjawaban pelaksanan oleh penerima manfaat program yang diadvokasi atau dibantu oleh TKSK dan Petugas Pendamping Rumah Sejahtera dilaporkan kepada Bupati Hulu Sungai Selatan cq Kepala Dinas Sosial, tenaga Kerja dan Transmigrasi selambat-lambatnya 1 bulan setelah penerima manfaat menerima dana bantuan. b. Format laporan diseragamkan dan mengacu pada format yang telah dicontohkan oleh pihak Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Edisi Revisi I Tahun 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN TEKNIS PROGRAM RUMAH SEJAHTERA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. HSS 26 BAB V PROSES PENYALURAN/PENCAIRAN DAN PENGGUNAAN DANA BANTUAN A. Penyaluran/Pencairan Dana Bantuan 1. DPPKAD Kabupaten Hulu Sungai mempersiapkan dana bantuan dan dengan Dinas Sosial, Tenaga pihak Selatan berkoordiansi Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Hulu Sungai Selatan untuk menjadwalkan penyaluran bantuan. 2. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Hulu Sungai Selatan mengundang penerima manfaat untuk menerima dana bantuan dengan jadwal yang telah ditetapkan, dan selanjutnya memberitahukan pihak DPPKAD Kab. Hulu Sungai Selatan untuk proses penyaluran dana bantuan selanjutnya. 3. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Hulu Sungai Selatan membantu dalam hal pencetakan kwitansi dan pakta integritas dalam rangka tertib administrasi dalam proses pencairan dana bantuan. 4. Proses penyaluran dana bantuan disaksikan oleh pihak Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Hulu Sungai Selatan, TKSK, dan Petugas Pendamping. 5. Proses penyaluran dana bantuan ini adalah sepenuhnya tanggungjawab dari pihak DPPKAD Kab. Hulu Sungai Selatan. Edisi Revisi I Tahun 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN TEKNIS PROGRAM RUMAH SEJAHTERA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. HSS 27 B. Penggunaan Dana Bantuan 1. Dana Bantuan sosial untuk Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni Besaran dana bantuan untuk kegiatan pada Program Rumah Sejahtera ini adalah sebesar Rp. 11.225.000,(Sebelas Juta Dua Ratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah) atau berdasarkan indek bantuan sosial untuk program dimaksud dari Pemerintahan Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Adapun estimasi pengalokasian dana bantuan sosial dimaksud, adalah: NO URAIAN JUMLAH (Rp) 1 Bahan Bangunan 2 Upah Tukang 900.000,- 3 Komsumsi Gotong Royong 825.000,- KET 9.500.000,- JUMLAH TOTAL 11.225.000,- 2. Dana Bantuan sosial untuk Pembuatan WC Besaran dana bantuan untuk kegiatan pembuatan WC pada Program Rumah Sejahtera ini adalah sebesar Rp. 2.683.000,- (Dua Juta Enam Ratus Delapan Puluh Tiga Ribu Rupiah) atau berdasarkan indek bantuan sosial untuk program dimaksud dari Pemerintahan Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Adapun estimasi pengalokasian dana bantuan sosial dimaksud, adalah sebagai berikut: NO URAIAN 1 Bahan Bangunan 2 Upah Tukang JUMLAH (Rp) 2.183.000,500.000,- JUMLAH TOTAL Edisi Revisi I Tahun 2014 KETERANGAN 2.683.000,PEDOMAN PELAKSANAAN TEKNIS PROGRAM RUMAH SEJAHTERA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. HSS 28 3. Dana swadaya dan sumbangan pihak lain Dana swadaya atau sumbangan dari pihak lain dapat diperbolehkan apabila penerima manfaat mempunyai dana atau ada pihak lain yang memberikan bantuan untuk menambahi kegiatan pembangunan rumahnya, hal tersebut diperbolehkan asal dalam pelaporannya dapat dipertanggungjawabkan dan khusus sumbangan dari pihak lain harus terlepas dari ketentuan dan persyaratan yang mengikat. 4. Dana pendukung lainnya Terkait dengan pendanaan untuk mendukung kegiatan pelaksanaan Program Rumah Sejahtera Sosialisasi Program, kegiatan Penyaluran bantuan, Honorarium bagi steikholder dan pihak-terkait juga dianggarakan pada DPA-Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Hulu Sungai Selatan. C. Sanksi Sanksi hukum akan dikenakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan hukum yang berlaku yang berlaku apabila: 1. Penerima manfaat Program Rumah Sejahtera selaku penerima dana bantuan dalam pengelolaan dan penanggungjawab dana bantuan tidak sepenuhnya dipergunakan sesuai dengan peruntukannya Edisi Revisi I Tahun 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN TEKNIS PROGRAM RUMAH SEJAHTERA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. HSS 29 2. Penyelewengan dana bantuan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program. Edisi Revisi I Tahun 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN TEKNIS PROGRAM RUMAH SEJAHTERA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. HSS 30 BAB VI PENUTUP Pedoman Pelaksanaan Program Rumah Sejahtera ini menjelaskan teknis operasional yang harus diperhatikan oleh semua unsur yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan, dengan tujuan agar semua tahap dapat dilaksanakan secara optimal sesuai dengan yang diharapkan. Meskipun semua aspek telah dituangkan sebaik mungkin dalam pedoman pelaksanaan ini, namun aspek yang terpenting adalah semangat dan komitmen dari segenap pelaku yang terlibat. Disadari bahwa setiap program dalam pelaksanaannya sangat dipengaruhi pendanaan, sehingga dengan sasaran, sangat target adanya dan memungkinkan kebijakan, perkembangan adanya budaya, zaman, inovasi dan penyesuaian dengan kondisi sepanjang tidak bertentangan dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Keberhasilan pelaksanaan Program Rumah Sejahtera di lapangan akan sangat tergantung pada semangat dan kualitas kerja para pelaku program untuk menggerakkan seluruh potensi dan sumberdaya yang ada, selain itu dengan prinsip penatakelolaan yang baik yaitu akuntabilitas, transparasi, ketepatan sasaran, ketepatan waktu, efektifitas dan efesiensi perlu dijunjung tinggi oleh setiap pelaku pelaksanaan program di lapangan. Edisi Revisi I Tahun 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN TEKNIS PROGRAM RUMAH SEJAHTERA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. HSS 31 Demikian Pedoman Pelaksanaan Program Rumah Sejahtera ini dibuat dengan harapan dapat untuk dijadikan acuan dasar dan memudahkan pada pelaksanaan kegiatan bagi pihak yang terkait dalam menyelenggarakan program ini, sehingga pelaksanaan Program Rumah Sejahtera ini dapat tercapai dan tepat sasaran, dengan demikian pola penanganan kemiskinan dengan memberikan sentuhan hak dasar manusia berupa tempat tinggal (rumah) yang layak diharapkan mampu memperbaiki keberfungsian individu/keluarga/masyarakat berpenghasilan rendah. Kandangan, September 2014 KEPALA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN H. M. K. SAPUTRA, SH.,M.IP Pembina Tingkat I NIP. 19631024 199203 1 006 Edisi Revisi I Tahun 2014 PEDOMAN PELAKSANAAN TEKNIS PROGRAM RUMAH SEJAHTERA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. HSS 32