PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN Pdt. Sundoyo GKJ Brayat Kinasih – Yogyakarta [email protected] TUHAN 1. Bersifat ‘Theis’ / ‘Theos’. Monoteis, Politeis. Bersangkut dengan Allah atau dewa-dewi yang disapa dengan ‘Engkau’. Contoh : Agama Wahyu / Samawi -> Yahudi, Kristen, Islam. Menyapa Allah sebagai ‘Apa Yang Transenden’, disapa dengan ‘Engkau’. Sebagai sosok yang berkepribadian / personal. TUHAN 2. Tuhan yang ‘Nan Illahi’, Tidak Berkepribadian (Non Personal). Contoh : Agama Paganis. - Dewa-dewi yang memiliki yuridiksi lokal, wilayah hukum -> sakral -> sendiri-sendiri. - Seuatu yang bisa tiada. - Bisa berpengaruh pada manusia dan bisa dikendalikan oleh manusia dengan mantra-magi. Agama Hindu (Aliran Advaita) - Doktrin ‘monisme’ dari Shankara (788-820). ‘Semua realitas pada dasarnya : Esa dan Illahi. -> Tiada yang dua, yang nyata/real adalah ‘Yang Kekal’. - Yang kelihatan fenomenal->Ilusi ; Maya. - Kelepasan adalah mengatasi yang maya, menyadari penyatuan diri dengan ‘Yang Absolut’ TUHAN 3. Agama yang menerima adanya : ‘Superhuman Being’. - Adanya Makhluk Adikodrati. - Agama Buddha -> Pangeran Sidharta Gautama yang kemudian menjadi Sang Buddha. - Yang Fana = Bukan Yang Ilahi RELASI MANUSIA DENGAN ‘SANG ADA’ - Manusia berusaha mencari dan menemukan / mengalami-menghayati ‘Sang Ada’. - Sang Ada berada diluar manusia. Ada 2 jalur : - Digerakkan oleh adanya Naluri Hakiki (ide manusia) yang mendorong kesadaran manusia. - Digerakan oleh Pengalaman Hidup Sehari-hari. Kesadaran manusia terhadap ‘Yang Kudus’ atau ‘Yang Illahi’ adalah Apriori Irasional. Apriori -> Berdasarkan teori / theoria, kontemplasi, perenungan dari pada kenyataan yang sebenarnya . Irasional ->Tidak masuk akal, tidak logis. Not endowed with reason -> not governed by or according to reason. ‘penalaran analitik’. Apriori Irasional disebut juga : 1. Keinsyafan Beragama (sensus religiosus). 2. Kesadaran akan yang Illahi (sensus Numinis). Pengalaman religius dari segala kegiatan rohani, seperti : cinta kasih, seni, filsafat dll. Religiositas Agama -> mencerminkan peran dan fungsi agama. Agama dimengerti sebagai ‘pelembagaan’. Pengalaman disapa oleh ‘Yang Illahi”. Fenomena Agama (Andrew M. Greely) Image –>awal keagamaan dari bawah sadar. Kreatif –>terwujud dalam bentuk kisah / kisah suci. Mitos ->hubungan dengan dunia nyata manusia. PERAN DAN FUNGSI AGAMA POSITIF. - Memberi peringatan hidup (mana yang lebih baik, lebih benar, lebih manusiawi). - Menjadi motivasi dan inspirasi bagi penegakan kemanusiaan. Mencari artikulasi dan bahasa politis, hukum, sosiologi bagi visi agama. - Menyuarakan fungsi kritis profetis (kenabian): mengkritik keyakinan lama, menyadarkan nilai-nilai yang dilupakan, otokritik. - Sebagai agen pembebas. PERAN DAN FUNGSI AGAMA NEGATIF - Disintegrasi. Naluri manusia untuk mempertahankan hidup, dengan memusnakan manusia lain. - Fanatisme sempit. Tanpa ada kesediaan untuk berdialog dengan agama lain. UNSUR UNIVERSAL DALAM AGAMA • • • • • • • • • Adanya yang Illahi (Allah, Tuhan, God, Gods). Penyataan wahyu (Revelation). Kepercayaan Iman (Faith). Kultus / Ibadah (Cult/ Rites). Doktrin ( Doctrines). Penaklukan diri (Submission, Devotion). Misi / Dakwah (Mission) Tokoh Rohani / Illahi (Heavenly Spiritual Figure) Kitab Suci (Scriptures, Holy Scripture) BENTUK-BENTUK DASAR AGAMA Nathan Soderblom (1866 – 1931) 1. Agama Primitif dalam Primal Society. 2. Agama sebagai metode. 3. Agama sebagai gerak jiwa. 4. Agama sebagai devosi. 5. Agama sebagai fakta keselamatan. 6. Agama sebagai pertemuan. 7. Agama dari batin yang baik. 8. Agama wahyu. 9. Agama Inkarnasi. 10.Agama pewahyuan BENTUK-BENTUK DASAR AGAMA Nathan Soderblom (1866 – 1931) 1. Agama Primitif dalam Primal Society. - Masyarakat orang Murba. Unsur utamanya adalah pelatihan – olah daya dan inspirasi dari para leluhur atau kepala suku. - Dalam hal : Magis (mantra dan tata upacara atas daya natural dan supranatural). Ibadah (untuk tujuan baik atau jahat). Ilmu Tenung. Ket : Magi / Magis Semula adalah khas para imam agama Persia kuno yang menolak penyebaran ajaran Zoraaster. Pada abad ke 4 SM, menundurkan diri dari ajaran Persia dan mendirikan bentukbentuk ibadah baru yang menekankan unsur magis dan ritual (magic and ritual). Magic : ‘the manipulation of natural or supernatural forces by spells and rituals for good or harmful ends.’ 2. Agama sebagai Metode. Yoga. - Merupakan jalan menuju kesatuan dengan Yang Illahi. - Dalam filsafat Hindu ada 4 tipe Yoga : a.Karma Yoga Cara bertindak laku. b.Jnana Yoga Cara berpengetahuan c. Bhakti Yoga Cara berbakti ber devosi d.Raja Yoga Cara berpemahaman Delapan tahapan dalam ber Yoga : 1. Restrain – Menahan Diri 2. Discipline - Disiplin 3. Posture – Posisi Tubuh 4. Breathing - Pernafasan 5. Detachment - Mempertautkan 6. Concentration - Konsentrasi 7. Meditation – Meditasi / Permenungan 8. Trance – Trans / Hilang Kesadaran 3. Agama Sebagai Gerak Jiwa / Psikologi. - Jiwa/Jiva dalam faham Jainisme – Tak Terbatas dan maha tahu. Tetapi dalam dunia ini, Karma menjadikan jiwa sebagai suatu eksistensi materi. Jiwa dapat diselamatkan dengan usaha mencapai ‘serupa allah’. - Jainisme adalah agama yang muncul di India sebagai gerakan protes terhadap aliran Brahmanisme dengan cara bertarak – semedi. 4. Agama Sebagai Devosi. (Kesalehan-bakti). - Bhakti dinyatakan dalam praktek keagamaan sehari-hari. Dimana seseorang mengembangkan rasa dan kesadaran rasional dengan Tuhan secara pribadi. - Kesadaran ini dianggapai seakan Tuhan menyapanya sebagai bapak, ibu, saudara, anak. - Bhakti adalah salah satu dari jalan penyatuan diri dengan Yang Illahi. 5. Agama sebagai Fakta Keselamatan. - Dalam Buddhisme Mahayana, tokoh atau makhluk suci setengah dewa / illahi yang secara sukarela meninggalkan Nirwana untuk menolong orang pada keselamatan. 6. Agama sebagai ‘Pertempuran’ vs Kejahatan. - Dalam agama Zarathustra (Zoroastrianisme). Zoroaster menrima wahyu untuk memerangi politeisme Persia. - Perang abadi antara Ormuzd (Terang) melawan Ahriman (Gelap). Baik vs Jahat. 7. Agama dari batin yang baik dan benar. - Berkembang di Yunani Kuno. Era awal Socrates (469-399 BC) yang menghadirkan hal baik dan benar dalam diri manusia. - Socrates dihukum mati dengan minum racun di Athena dengan tuduhan menyesatkan kaum muda karena memperkenalkan ‘allah’ baru dan menolak formalitas dewa-dewi lama Yunani. 8. Agama Wahyu. - Agama monotheistik yang bersumber pada wahyu Allah kepada Musa digunung Sinai berdimensi etika menurut Hukum Torat. Yang menyangkut tata tertib moral, praktek keagamaan dan tertib fisik jagad raya. - Agama Kristen sebagai agama wahyu dan gerakan misi yang berbasis pada ajaran Yesus Nasaret dengan signifikansi kehidupan Yesus, kematian dan kebangkitanNya. 9. Agama Inkarnasi. - Agama wahyu yang menginkarnasi : logos menjadi daging. Sabda yang menjadi manusia. Sang Mesias pemenuhan harapan bangsa Israel sebagainama nubuat para Nabi. - Kristus sebagai ‘The Supreme Incarnation’. Hidup – mati – bangkit – terangkat ke sorga. - Agama Kristen, awal mula dari sebutan olokolokan di Antiokhia – Siria. 10. Agama Pewahyuan. - Agama Islam : Pewahyuan dalam bentuk agama pasca agama Kristen. - Arti Islam : ‘berserah diri kepada’. Islam adalah agama berserah diri kepada kehendak Allah. - Qur’an adalah Sabda Allah / Kalam Illahi. Terdiri dari 114 surah, ini diterima dalam iman dan telah tertulis secara kekal di surga. AGAMA KRISTEN 1. Memiliki keterikatan dan kaitan dengan peristiwa-peristiwa sejarah yang sungguhsungguh terjadi dalam sejarah, termasuk sosio budaya bangsa-bangsa sekitar timur tengah, Yunani, Romawi. 2. Dibangun di atas iman dan keyakinan serta ibadah dan bhakti kepada Allah yang menyatakan diri dalam Kristus Yesus sebagaimana kesaksian Alkitab. (Tuhan/Kurios, Juru Selamat/Soster dan penebus dosa. 4. Hal-Hal yang dipercaya : - Allah sebagai pencipta dan penguasa alam semesta. - Manusia dicitakan menurut ‘Gambar Allah’. Pemberontakan manusia memasukannya ke dalam status penghakiman dalam murka Allah. - Allah sebagai Sang Hakim Adil, Allah Pemurah. - Allah menyatakan diri kepada Israel sebagai umat pilihanNya (the chosen people). - Allah memulihkan keadaan manusia dengan karya penebusan oleh Mesias. 3. Keyakinan dan Iman Kristen sebagai pewarisan dan pemenuhan janji serta pesan kepercayaan iman Yahudi dalam perjanjian Lama. Sejarah Keselamatan Jaman Israel Jaman Yesus Jaman Gereja Zaman Israel Zaman Yesus 1. Penciptaan 2. Kejatuhan manusia dalam dosa 3. Pemilihan Bapa Leluhur 4. Jaman Isael Zaman Gereja INTI WARISAN IMAN YAHUDI • Sebagai agama penyataan (Allah menyatakan diri atau Allah membuka selubung Revelation / Revelatus - ). Allah mencari manusia. Allah berinisiatif menyatakan diriNya kepada manusia. • Penyataan Diri Allah Melalui leluhur Israel, Nabi-Nabi, zaman Israel sebagai kerajaan sampai pada jaman pembuangan dan harapan pemulihan kembali Israel. Zaman Israel Zaman Yesus 1. Kelahiran 2. Mujizat 3. Pengajaran 4. Penebusan Zaman Gereja