TUGAS TERSTRUKTUR MATA KULIAH ANALISIS LANDSKAP TERPADU “Jawa Barat” DisusunOleh: Luthfia Nur Shabrina 115040200111125 Dhanu Ismuaji 115040200111162 Kelas : A PROGRAM STUDI AGOEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 GEOMORFOLOGI JAWA BARAT Geomorfologi pada daerah ini di dominasi oleh Blok Pegunungan Patahan yang membentang dari barat ketimur, yaitu dari Teluk Pelabuhan Ratu hingga ke Teluk Nusa kambangan. Proses geomorfologi yang bekerja pada daerah Jawa Barat bagian tengah adalah proses-proses vulkanik. Adanya penunjaman lempeng samudera di bawah Pulau Jawa menyebabkan magma yang ada di dalam bumi terusik dan menerobos keluar sehingga membentuk gunung api (PPE JAWA, 2014). Disebelah selatan daerah Jawa Barat ini tampak dataran pantai yang berbukit, ditengah bergunung-gunung dan bagi antaranya dataran. Topografi tersebut menandakan provinsi ini masih labil karena daerah ini terletak dijalan sirkum mediteran dan sirkum pasifik. Di provinsi ini masih terdapat aktifitas gunung berapi sehingga gempa bumi masih kerap terjadi. Jawa barat dibagi menjadi 4 zona geomorfologis, yaitu: 1. Zona Jakarta Melajur sejajar dengan laut jawa dengan lebar kira-kira 40 km dan panjangnya mulai dari Serang, Karawang hingga Cirebon. Dataran sebagian besar terbentuk dari endapan alluvial yang terangkat oleh sungai. Disamping ditemukan rawa-rawa di zona ini ada kemungkinan bahwa dataran di kawasan Indramayu bergeser kira-kira 108 cm setiap tahun kearah laut. 2. ZonaBogor Terbentang dari Rangkasbitung Subang sampai merupakan daerah petakan lipatan dibeberapa tempat yang kemungkinannya terjadi pada pliosan. Kini zona ini tampak sebagai daerah bukit rendah yang di selingi oleh bukit-bukit yang berbatu keras. 3. Zona Bandung Merupakan kawasan yang bergunung api sekaligus merupakan zona depresi. Jika dibandingkan dengan zona Bogor yang mengapitnya disebelah utara dan zona pegunungan selatan di sebelah selatannya yang masing – masing mengalami proses pelipatan pada zaman tertier. Zona ini terbagi menjadi 4 : a. Depresi Ciancur Depresi Ciancur terletak pada ketinggian 70-459 meter di sebelah barat menjulang Gunung Salak (2211 meter) yang merupakan gunung berapi termuda. Ada pula daerah yang tertutup bahan vulkanis dari Gunung Gede (2958 meter) dan Gunung Pangrango (3019 meter), misalnya kota Sukabumi. b. Depresi Bandung Di provinsi Bandung adalah dataran alluvial yang subur, lebarnya mencapai 25 meter dengan ketinggian 650-675 meter. Dan dialiri oleh sungai Citarum dua deretan gunung berapi mengapit depresi ini yaitu Gunung Burangrang (2064 meter), gunungTangkubanPerahu (2076 meter) dangunung Bukit Unggul (2203 meter) yang menjadi batas zona Bogor sedangkan dengan zona selatan dibatasi oleh Gunung Malabar (23231 meter), Gunung Patuha (2434 meter) dan Gunung Kencana (2182 meter). c. Depresi Garut Depresi Garut memiliki lebar kurang lebih 50 km dengan ketinggian 717 meter. Merupakan daerah yang dikelilingi gunung berapi: Gunung Kerosak (1630 meter) dan Gunung Cikuray (2821 meter) terletak disebelah selatan. Disebelah timur terletak Gunung Telaga Bodas (2201 meter) dan Gunung Galunggung (2108 meter). d. Depresi Lembah Citanday Depresi lembah Citanday merupakan daerah yang ditutupi endapan alluvial dan tempat bukit-bukit yang terlipat Gunung Sawol (1764 meter) yang endapannya tersebar menutupi plato Rancab yang menurun keselatan. 4. ZonaPegunungan Selatan Lebarnya kurang lebih 50 km, kian menyempit dibagian timur yang terbentang dari teluk pelabuhan ratu sampai kepulauan Nusa Kambangan. Zona ini mengalami pelipatan medan karena pada kaiameosin dan pengangkatan pada kalaolestosin. Ini merupakan pegunungan memiliki kemiringan yang lemah kearah selatan/samudera Hindia. Zona ini menjadi tiga (plato) yaitu : - Plato karang nunggal (timur) yang dialiri sungai Cibulin bermuara di samudra Hindia. - Plato pangelengan (tengah). - Plato jampang (barat) : memiliki bentuk khas karena adanya tebing curam yang menjadi batas di sebelah utara. Gunung malay merupakan puncak tertinggi dikawasan platoini. Berdasarkan gambar diatas Indonesia berada diatas 3 lempeng bumi yaitu Lempeng IndoAustralian, Lempeng Eurasian, dan Lempeng Pasifik. Pulau jawa sendiri berada pada lempeng Indo-Australian dan Lempeng Eurasia. Banyak terdapat pegunungan di sekitar Pulau Jawa. Hal ini dikarenakan adanya aktivitas antara kedua lempeng sehingga mengakibatkan terjadinya pertemuan konvergen (convergent plate boundaries). Berdasarkan arah pergerakannya, perbatasan antara lempeng tektonik yang satu dengan lainnya (plate boundaries) terbagi dalam 3 jenis, yaitu batas divergen, konvergen, dan transform. Batas konvergen merupakan batas dimana lapisan kulit bumi hancur ketika sebuah lempeng menujam ke bawah lempeng lainnya. Lempeng Indo-Australia bergerak relatif ke arah utara dan menyusup kedalam lempeng Eurasia, sementara lempeng Pasifik bergerak relatip ke arah barat. Subduksi antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi di sepanjang Pulau Jawa. Pada wilayah Jawa Barat diperkirakan bentukan lahan yang ada saat ini dikarenakan adanya batas konvergen antara Lempeng Eurasia dan Lempeng Indo-Australia, batas konvergen dimulai pada Samudra Hindia dimana tempat antara kedua lempeng tersebut bersinggungan. Pergerakan Kovergen Akibat dari pergerakan Lempeng Eurasia yang tertahan oleh Lempeng Indo-Australia maka terjadi patahan-patahan pada dataran sehingga menimbulkan bentuk lahan seperti pegunungan. Dari hasil pengamatan pada Google Earth di Jawa Barat, Kota Bandung dikelilingi oleh pegunungan. Akibat adanya penunjaman lempeng samudra di bawah Pulau Jawa menyebabkan magma yang ada di dalam bumi menerobos keluar sehingga membentuk gunung api, seperti Gunung Tangkuban Parahu dan Gunung Pangrango. DAFTAR PUSTAKA Dexna. 2014. Geomorlogi Jawa Barat. http://dexnachicharito.blogspot.com/2012/01/ Geomorfologi-pulau-jawa.html. Diakses pada tanggal 6 Maret 2014. PPEJAWA. 2014. Karakteristik Geomorfologi Jawa Barat. http://www.ppejawa.com/13_ ekoregion_provinsi_jawa_barat.html. Diakses pada tanggal 6 Maret 2014.