BANGSA MELANESIA DI PULAU CONVERGENTLAND Ditulis oleh: John Anari, S. Komp Bangsa melanesia yang mendiami tanah konvergen (west papua & papua new guinea) saat ini telah kehilangan jatidirinya akibat pemberian nama oleh bangsa-bangsa asing yang datang masuk kewilayah ini antara lain bangsa melayu, austronesia, china, spanyol, portugis, german, belanda, inggris, dan jepang. Pulau ini tidak pantas diberi nama papua dan new guinea karena nama itu adalah nama yang diberikan oleh bangsa melayu yang masuk lebih awal sebelum kedatangan bangsa mongoloid dari china dan bangsa eropa. Nama papua diambil dari bahasa melayu kuno yaitu papuwa yang berarti budak/tidak beradab sedangkan nama new guinea adalah nama yang diambil oleh bangsa spanyol dari nama guinea di afrika dengan alasan kemiripan manusianya. Tetapi pulau ini sudah sepantasnya dan seharusnya dirubah menjadi tanah konvergen (convergentland) yang berarti tanah yang terbentuk karena pertemuan lempeng akibat pergerakkan tektonik lempeng di bawah perut bumi. Nama ini diambil berdasarkan proses terjadinya pulau ini beberapa puluh juta tahun silam berdasarkan skala geologi sehingga umur pulau ini diperkirakan baru sekitar 60 jutaan tahun. Hal initelah dibuktikan melalui penemuang kerang laut dan pasir laut di daerah wamena, kebar, manokwari, sorong, biak, dll. Prsoses terjadinya pulau ini berasal dari pertemuan lempeng benua australia dan lempeng samudera pasifik sehingga membentuk gugusan pegunungan di sepanjang wilayah sorong di papua barat hingga samari di papua new guinea. Akibat pertemuan lempeng tersebut, maka terjadilah gugusan pegunungan di wilayah kepala burung, pegunungan tengah hingga ke ara timur di papua new guinea. Dalam proses geologi, peristiwa pertemuan/tumbukkan lempeng disebut konvergen, maka tanah ini harus disebut tanah konvergent atau convergentland. Sedangkan lempeng yang saling memisah disebut divergent. Gambar. 1. Convergent plate techtonic Sumber: http://www.geology.sdsu.edu/how_volcanoes_work/images/diagrams/tect_usgs.gif Dengan adanya pertemuan lempeng ini sehingga menghubungkan benua australia, maka terjadilah migrasi manusia dan hewan dari arah australia ke utara pulau ini seperti terlihat pada gambar geologinya di bawah ini sebelum terjadinya pencairan es ketika naiknya suhu bumi yang mengakibatkan terputusnya dari daratan australia dan membentuk pulau tersendiri. Gambar. 2. New guinea before separate fromaustralia. Capture and editor by: john anari Sumber: monash university, australia Berdasarkan proses itu, sehingga ahli geologi lydekker menarik garis batas lempeng sunda dan lempeng sahulseperti terlihat pada gambar di bawah ini: Gambar. 3. Map showing lydekker's line in relation to those of wallace and weber, as well as the probable extent of land at the time of the last glacial maximum, when the sea level was more than 110 m lower than today. Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/file:map_of_sunda_and_sahul.png Penarikan garis batas paparan sunda dan paparan sahul menurut lydekker yang paling tepat karena dapat dilihat ciri-ciri manusia papua dan australia sangat mirip. Sedangkan nama yang cocok untuk bangsa yang mendiami pulau konvergen ini adalah bangsa melanesia yang berasal dari bahasa yunani kuno yaitu melan dan nesos (melan =hitam; nesos=pulau) maka melanesia berarti pulau hitam. Hal ini sama seperti pemberian nama indonesia oleh sarjana hukum skotlandia dari universitas eidinburg yang berdomisili di singapore yang mengambil kata dari dari bahasa yunani kuno yaitu indos dan nesos (indos=india; nesos=pulau) jadi indonesia berarti pulau india karena keturunannya berasal dari india dan arab ditimur tengah sehingga beredar agama islam, buda, hindu serta peninggalan candi dan bahkan memiliki kemiripan manusianya. Gambar. 4. Border map of melanesia island Sumber: http://asiapacific.anu.edu.au/people/_maps/melanesia.jpg Gambar. 5. Border map of the island of melanesia, micronesia and polynesia Sumber: http://www.janeresture.com/melhome/map.jpg