PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN SIRUP MARJAN VERSI SEPAK TAKRAW SAAT BULAN PUASA/RAMADHAN TAHUN 2015 DI MEDIA TELEVISI Oleh: John Atimeta Abstrak Dalam penelitian ini peneliti mengangkat judul: Persepsi Khalayak Terhadap Iklan Sirup Marjan Versi SepakTakraw Saat Bulan Puasa/Ramadhan Tahun 2015 di Media Televisi. Perumusan masalah dalam penelitian ini ialah bahwa dalam perkembangan bisnis yang semakin pesat telah banyak produk sirup khususnya sirup Marjan yang ditawarkan dari perusahaan, oleh karena itu perusahaan dituntut untuk dapat menghasilkan produk yang terbaik dan berkualitas. Meskipun produk yang dihasilkan telah sesuai dengan standar perusahaan akan tetapi belum tentu dapat diterima dan dikomsumsi oleh khalayak. Maka perusahaan dalam mengeluarkan produknya harus dapat menyesuaikan dengan harapan, sesuai dengan keinginan khalayak dan trend yang terus bergantian setiap tahun, maka perumusan masalah dalam penelitian ini ialah ”apakah terdapat perbedaan”, mengenai Persepsi Khalayak Terhadap Iklan Sirup Marjan Versi Sepak Takraw Saat Bulan Puasa/Ramadhan Tahun 2015 di Media Televisi. Penelitian dilakukan kepada Warga RT.001/RW.003 Kelurahan Tanjung Duren Utara Grogol Petamburan Jakarta Barat. Karangka teori yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini adalah teori Persepsi dari Sasa Djuarsa Sendjaja yaitu suatu proses kognatif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungannya kemudian diinterpretasikan sehingga memperoleh makna tertentu. Selanjutnya teori individual differencesdari Melvin D. Defleur yaitu untuk menelaah perbedaan-perbedaan diantara individu-individu sebagai sasaran media massa ketika mereka diterpa sehingga menimbulkan efek tertentu. Penelitian ini bersifat kuantitatif, yang bertujuan untuk memaparkan situasi atau berbagai fenomena/peristiwa. Data penelitian ini berupa data statistik yang diperoleh dari populasi georafis yang melihat tayangan iklan sirup Marjan versi sepak takraw saat bulan puasa/Ramadhan tahun 2015 di media televisi sebanyak 187 orang, yang merupakan warga Tanjung Duren Utara XI RT.001/RW.003 Kelurahan Tanjung Duren Utara, Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat. Sampel yang didapat dengan menggunakan rumus Taro Yamane menjadi 65 orang responden yang mengetahui dan melihat tayangan iklan sirup Marjan. Dalam penarikan sempel peneliti menggunakan random sampling dengan skala likert dan hipotesis uji beda dengan Chi Square/SPSS 20. . Kata-kata kunci: ”Manisnya Marjan Manisnya Kemenangan” 1 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha pada masa sekarang ini sangat menyebabkan timbulnya persaingan dimana-mana. Perusahaanperusahaan harus semakin kreatif dalam menciptakan produknya untuk mendukung bisnisnya, perusahaan tidak lepas dengan periklanan yang merupakan suatu investasi untuk menunjang segala bentuk aktivitas perekonomian. Oleh karena itu perusahaan harus semakin kreatif dalam mempromosikan keunggulan produknya agar dapat bersaing. Para produsen harus mampu merebut pasar, untuk itu perusahaan mengeluarkan berbagai jenis produk yang diharapkan dapat membantu konsumen tertarik, mengetahui, dan membeli produk perusahaan. Seperti iklan sirup Marjan yang selalu beriklan sebelum bulan puasaRamadhan tiba, dimana peneliti tertarik untuk menjadikan sebagai judul penelitian skripsi. Iklan Sirup Marjan – Salah satu produk sirup yang konsisten menghadirkan iklan televisi paling kreatif adalah sirup Marjan. Setiap menjelang bulan puasa hingga lebaran, iklannya selalu menghiasi layar kaca televisi hampir disemua stasiun televisi. Tujuan iklan sirup Marjan kali ini adalah untuk memupuk kreatifitas, melatih ketekunan, percaya diri serta semangat. Mereka berhasil merebut hati konsumen dengan iklan kreatif dan mengedukasi, disinilah kehebatan sirup Marjan dalam memainkan emosi konsumen setianya. Pesan Moral Iklan Sirup Marjan: Untuk menjadi orang sukses kita harus berjuang dan mengkombinasikan segala yang kita miliki. Kunci utama adalah ketekunan, pantang menyerah, semangat dan selalu memiliki harapan. Meskipun terkadang orang lain selalu meragukan, namun kita harus tetap melakukannya dengan baik. pada akhirnya orang akan melihat kualitas yang kita miliki, dan mereka akan mempercayainya ketika kita sudah membuktikan. Kemajuan informasi yang demikian pesat dan ditambah lagi kecerdasan masyarakat yang terus meningkat merupakan tantangan tersendiri bagi para penjual (marketer) untuk mencari pendekatan seperti apa yang sesuai dengan khalayak (konsumen). Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, perusahaan harus lebih bersikap selektif dan menggali kreatifitas lebih dalam untuk mencari strategi pemasaran yang paling tepat dan efisien dalam segala hal, sehingga dapat merebut hati konsumen dengan tujuan menjadi market leader, khususnya dengan kegiatan pemasaran (marketing). Untuk mendapatkan strategi marketing yang menjadi rencana kedepan, harus dilakukan penelitian khusus sehingga biaya yang dikeluarkan menjadi tidak sia-sia, sedangkan untuk pemasaran (marketing) yang sedang dijalankan harus terus dilakukan evaluasi sehingga dapat meminimalisir masalah-masalah yang dihadapi di lapangan. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti ingin melihat persepsi khalayak terhadap iklan sirup Marjan versi sepak takraw saat bulan puasa/Ramadhan tahun 2015 di media televisi dan ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi jam waktu tayang iklan sirup Marjan di media televise. 1.2. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah adalah usaha untuk menetapkan batasan-batasan dari masalah penelitian yang akan diteliti. Pembatasan masalah dibuat dengan tujuan agar dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang termasuk ruang lingkup masalah penelitian, sehingga masalahnya dapat diteliti dengan baik. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka perumusan masalah dalam penelitian ini 2 adalah apakah terdapat perbedaan persepsi khalayak di Tanjung Duren Utara XI, Kelurahan Tanjung Duren Utara, Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat, terhadap jam tayangan iklan sirup Marjan versi sepak takraw saat bulan puasa/Ramadhan pada waktu menjelang maghrib dan setelah maghrib selama bulan puasa/Ramadhan di media televisi. 2. Tinjauan Literatur dan Kerangka Teori 2.1. Tinjauan Literatur 2.1.1 Hakikat Komunikasi Komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari kata latin communis yang berarti “sama”. Communico, communication atau communicare yang “berarti membuat sama” (to make common). Istilah pertama adalah istilah yang paling sering disebut sebagai kata-kata latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. Akan tetapi definisidefinisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi merujuk pada cara berbagai halhal tersebut, seperti dalam kalimat “kita berbagi pikiran” “kita mendiskusikan makna” dan “kita mengirimkan pesan”. Pengertian komunikasi ini harus mengandung kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat. Sehingga kegiatan komunikasi dirasakan sangat luas karena selain informatif, yakni agar orang lain mengerti dan tahu, tapi juga persuasif, yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan, dan lain-lain. Pada hakikatnya, komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang (komunikator) kepada orang lain yang menerima pesan (komunikan). Menurut Carl L. Hovland, Komunikasi adalah proses mengoperkan stimulus (biasanya berupa lambing-lambang bahasa) untuk merubah tingkah laku individu lain (komunikan). Berdasarkan definisi tersebut komunikasi bukan hanya penyampaian informasi, melainkan juga pembentukan pendapat umum (public opinion) dan sikap public (public attitude) yaitu dalam kehidupan sosial dan kehidupan politik memainkan peranan yang amat penting. Menurut Harold Lasswell, pemahaman komunikasi dapat dilakukan secara efektif dengan cara menjawab pertanyaan berparadigma (paradigmatic question) seperti Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect (Siapa, Mengatakan Apa, Melalui Saluran Apa, Kepada Siapa, Dengan Efek Apa. Jawaban dari Lasswell itu merupakan unsur-unsur proses komunikasi, yaitu Komunikator (Communicator), Pesan (Massage), Media (Media), Penerima/Komunikan (Receive), dan Efek (Effect). Tujuan dari dilaksanakannya komunikasi menurut Prof. Drs. Onong Uchajana Effendy M.A., adalah sebagai berikut: 1. Mengubah sikap (to change attitude) 2. Mengubah opini/pendapat/pandangan (to change opinion) 3. Mengubah perilaku (to change behavior) 4. Mengubah masyarakat (to change society) Dari pertanyaan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam berkomunikasi, manusia secara tidak langsung mampu merubah sikap, pendapat dan perilaku orang lain serta masyarakat dengan cara menyampaikan pesan-pesan tertentu yang memiliki makna yang berarti bagi seseorang. Lalu komunikasi juga berfungsi untuk: 1. Menginformasikan (to inform) 2. Mendidik (to educate) 3. Menghibur (to entertain) 4. Mempengaruhi (to influence) Pada dasarnya pesan di dalam sebuah iklan dekat dengan masalah komunikasi. Pesan dari iklan yang baik sudah semestinya dapat dimengerti oleh masyarakat luas khususnya mereka yang merupakan target market dari para pembuat iklan. Oleh sebab itu penyampaian pesan dari iklan akan sama tujuannya dengan penyampaian pesan didalam berkomunikasi. 2.1.2 Komunikasi Massa Istilah komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa inggris, mass communication, sebagai 3 kependekan dari mass media communication (komunikasi media massa). Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau mass mediated. Istilah mass communication atau communication diartikan sebagai salurannya, yaitu media mass (mass media) sebagai kependekan dari media mass communication. Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang berlangsung dimana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti radio, televisi, surat kabar dan film. 2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa Menurut Sasa Djuana Sendjaja, Ph. D., komunikasi massa memiliki tujuh buah fungsi, yaitu: a. Memberikan informasi Dapat diartikan bahwa media massa adalah penyebar berbagai informasi yang dibutuhkan khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan kepentingan khalayaknya. b. Memberikan Pendidikan atau Pembinaan Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayak yang menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik seperti pengajaran nilai-nilai, opini, serta aturan-aturan yang dianggap benar oleh khalayaknya. c. Menghibur Media massa mendesain programprogram untuk menghibur khalayaknya. d. Mempengaruhi khalayak Fungsi ini sangat penting artinya, karena menyebabkan media massa memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Fungsi ini secara inplisit terdapat tajuk atau editorial yaitu features sebagai contoh, iklan-iklan, artikel, dan lain-lain. e. Proses Pengembangan Mental Komunikasi mempunyai fungsi yang sangat mendasar dari interaksi antar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia akan berkembang kemanapun serta pengetahuannya. f. Adaptasi Lingkungan Proses komunikasi membantu manusia dalam menyelesaikan diri ke dalam lingkungan untuk dapat bertahan. g. Manipulasi Manusia berusaha saling mempengaruhi dunia dan orang-orang yang berada disekitarnya. Dalam fungsi ini, komunikasi digunakan sebagai alat control utama dan pengaturan lingkungan. 2.1.4 Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran pada dasarnya penggabungan dari dua unsur pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi pemasaran merepresentasikan penggabungan komunikasi dengan semua unsur dalam pemasaran sehingga tercipta peluang terjadinya fasilitasi pertukaran yang saling memenuhi. Kepuasan terjadi karena pertukaran memberikan manfaat yang sesuai dengan harapan para pelakunya. Secara sederhana, komunikasi pemasaran menurut Sutisna yang dikutip dalam bukunya “Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran” menjelaskan bahwa “Komunikasi Pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di pasar”. 2.1.5 Tujuan dan Fungsi Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran dapat dinyatakan sebagai kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada konsumen dengan menggunakan berbagai media, dengan harapan agar komunikasi dapat menghasilkan tiga tahap perubahan, yaitu perubahan pengetahuan (kognitif), perubahan sikap (afektif), dan perubahan tindakan (konatif) yang dikehendaki. 4 2 1 2.1.6 Iklan Iklan atau dalam bahasa inggris advertising berasal dari bahasa latin yaitu advere yang berarti mengoperasikan pikiran atau gagasan kepada pihak yang lain. Iklan adalah pesan komunikasi pemasaran tentang sesuatu produk yang disampaikan melalui suatu media, dibiayai oleh pemerkasa yang dikenal, serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat. Menurut Philip Kotler iklan merupakan bentuk komunikasi non-personal yang dilaksanakan lewat media dan dibayar oleh sponsor yang jelas. Karenanya iklan merupakan media yang dapat diserap sehingga iklan sebagai sumber informasi menjadi stimulus bagi organ seseorang yang akan memberikan respon dari stimuli yang diterimanya. 2.1.7. Dampak Iklan Menurut Rhenald Kasali, berpendapat bahwa secara umum iklan mempunyai dampak untuk: 1) Menarik calon konsumen menjadi konsumen yang loyal selama jangka waktu tertentu. 2) Mengembangkan sifat positif calon konsumen yang diharapkan menjadi pembeli yang potensial dimasa yang akan datang. 2.1.8. Iklan di Media Televisi Perangkat televisi menjadi sumber informasi. Sektor komunikasi terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan perkembangan perekonomian. Periklanan televisi efektif untuk melakukan peragaan produk secara luas untuk meningkatkan dukungan bagi para penyalur produk. Peragaan ini memudahkan para pemasar untuk secara luas dan mudah dalam menginformasikan keunggulan suatu produk. 2.1.9. Televisi Sebagai Media Periklanan Definisi televisi menurut George E. Belch dan Michael E. Belch “Televisi adalah medium komunikasi yang unik, sebab menggabungkan elemen dari penglihatan, suara dan gerak yang dapat bersatu untuk menciptakan keragaman dari eksekusi dan aplikasi dari iklan tersebut. Dibandingkan dengan media massa yang lainnya, televisi merupakan media yang sangat efektif dan efisien, karena selain dapat menjangkau ruang yang sangat luas, televisi juga dapat mencapai massa pemirsa sangat banyak di dalam waktu yang relatif singkat. Televisi juga mampu menciptakan suasana yang bersamaan di berbagai wilayah jangkauannya, mendorong para pemirsanya untuk mendapatkan informasi, interaksi dan hiburan secara langsung. 2.1.10. Perilaku Konsumen Menurut Kotler keberhasilan suatu kegiatan pada akhirnya ditentukan oleh perilaku konsumen. Secara lebih sederhana. menyatakan bahwa: Perilaku konsumen adalah proses dimana individu atau kelompok memilih, membeli, menggunakan dan membeli ulang barang, jasa, gagasan, atau pengalaman untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Motif yang melatarbelakangi perilaku konsumen merupakan suatu hal yang penting untuk dipelajari dan dimengerti oleh perusahaan agar perusahaan dapat menentukan strategi pemasaran yang efektif. Perilaku konsumen didefinisikan oleh Engel, Blackwell, dan Miniard sebagai berikut: “Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan-tindakan tersebut”. 2.2 Kerangka Teori Menurut Kerlinger, teori adalah “himpunan konstruk (konsep), definisi dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan diantara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut.” Rakhmat, Jalaluddin Rakhmat, (2001). 2.2.1 Teori Stimulus-Organism-Response Menurut stimulus respons ini, efek yang 5 ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga komunikator dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah: (Effendy, Onong Uchjana. 2003). Gambar 2.3 Stimulus-Organism-Response 2.2.2. Konsep Kreatif Iklan Dalam buku Kleppner’s Advertising Procedur, J Thomas Russel, W Ronald Lane dan Karen Whitehill King memperkenalkan tentang konsep kreatif iklan tersebut adalah: Alur cerita. Setting, tempat atau lokasi yang digambarkan dalam iklan. Isi pesan, gagasan, atau ide yang disampaikan melalui iklan. Musik, lagu, irama, segala bunyibunyian yang terdapat dalam iklan. Kata kunci atau slogan. Sedangkan interpretasi di ukur melalui perhatian, pengertian dan pemahaman. 3. Metodologi 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini jenisnya kuantitatif yang datanya dapat diukur menggunakan statistik dalam pengujiannya. Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. Kemudian mengangkat ke permukaan karakter atau gambaran tersebut, tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut. 3.2. Populasi Penelitian Dalam penelitian ini, populasi penelitiannya adalah khalayak yang berada di wilayah RT.001/RW.003 Tanjung Duren Utara XI, Kelurahan Tanjung Duren Utara, Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat. 1) Populasi Geografis Penelitian ini dilakukan di wilayah RT.001/RW.003 Tanjung Duren Utara XI, Kelurahan Tanjung Duren Utara, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat dengan keseluruhan jumlah warga adalah 523 orang. Warga yang tinggal menetap dengan usia 20 tahun keatas berjumlah 373 orang, maka jumlah ini yang dijadikan populasi geografis dalam penelitian ini. 2) Populasi Penelitian Populasi penelitian adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk ditarik kesimpulanya”. Populasi yang terdata di RT.001/RW.003 Tanjung Duren Utara XI, Kelurahan Tanjung Duren Utara, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat adalah 373 warga yang menetap antara laki-laki dan perempuan yang berumur 20 tahun keatas. Dan warga yang melihat atau mengetahui iklan sirup Marjan versi sepak takraw saat bulan puasa/Ramadhan tahun 2015 di media televisi berjumlah 187 orang. Angka ini yang dijadikan oleh peneliti sebagai sempel dengan menggunakan rumus Taro Yamane untuk mendapatkan jumlah 65 orang responden. 3.3. Teknik Pengumpulan Data Dalam proses pengumpulan data, peneliti berusaha memperoleh data yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti, diantaranya adalah sebagai berikut: Studi pustaka, yaitu melihat referensi dari buku dari media lainnya sebagai penunjang penelitian. Kuesioner adalah daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari para responden, yaitu orang yang memberi jawaban. Kuesioner dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada khalayak untuk dijawab oleh mereka. Kuesioner penelitian ini disebarkan kepada 65 6 orang responden berdasarkan perhitungan sampel pada tabel alokasi sampel dengan ramdom sampling. Penelitian ini menggunakan skala likert yang biasa digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Setiap item instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata untuk keperluan analisis kuantitatif. Berikut adalah tabel skala likert yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 3.3. Skala Likert Kategori Jawaban Skor a. Sangat Setuju 5 b. Setuju 4 c. Ragu-ragu 3 d. Tidak Setuju 2 e. Sangat tidak setuju 1 3.4. Penentuan Jumlah Sampel Sampel adalah subset dari populasi. sampel terdiri dari anggota-anggota yang dipilih dari populasi. Populasi penelitian dari 373 warga yang menetap antara laki-laki dan perempuan yang berumur 20 tahun keatas. Setelah di riset ternyata yang menonton iklan sirup Marjan versi sepak takraw saat bulan puasa/Ramadhan di media televisi sebanyak 187 warga. Sampel pada penelitian ini adalah masyarakat yang khususnya menonton iklan sirup Marjan versi sepak takraw saat bulan puasa/Ramadhan tahun 2015 di media televisi. 3.5 Jenis teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling atau sampe probabilitas. Probability sampling adalah “teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan (peluang) yang sama kepada setiap anggota populasi untuk dijadikan sampel. Pengambilan sampel dengan Simple Random Sampling. Sampel sederahan ini digunakan karena pengambilan sampel anggota populasi dengan peluang yang sama dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi, dengan demikian dilakukan anggota populasi dianggap heterogen. Teknik Pengumpulan Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik sampeling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan jumlah sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane dengan tingkat kepercayaan 95% dan presisi 10%, sehingga diperoleh jumlah sampel yang ditentukan sebagai berikut. n = N (Rumus Taro Yamane) Nd² + 1 N = Populasi (jumlahnya 187 orang) n = Sampel (65 orang) d = Presisi : (0.01) Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Taro Yamane dengan selang kepercayaan 95% dari presisi 10% warga RT.001/RW.003 Tanjung Duren Utara XI Grogol Petamburan Jakarta Barat sebanyak 187 orang n = 187 (187.0,1²+1) = 187 (187.0,01+1) = 187 2.87 = 65.156 (dijadikan = 65) = 65 orang 7 Berdasarkan rumus Taro Yamane maka yang dijadikan sampel adalah sebanyak 65 orang. 3.6 Teknik Analisis Data Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden, sumber data lain terkumpul dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan juru responden, tabulasi data berdasarkan variabel yang diteliti dan analisis data menggunakan metode statistik deskriptif. Tahapan analisa data dalam penelitian ini adalah : 1. Pengeditan (editing) Proses editing dimulai dengan memberikan identitas pada instrument penelitian yang telah terjawab. Kemudian memeriksa satu persatu lembaran instrument pengumpulan data, kemudian memeriksa poin-poin serta jawaban yang tersedia. 2. Pemberian Kode (coding) Data yang telah diedit, diberi identitas sehingga memiliki arti tertentu pada saat dianalisis sehingga jawaban pada poin tertentu memiliki bobot atau arti tertentu. 3. Tabulasi (tabulating) Yaitu kuesioner diberi kode, maka selanjutnya adalah menyusun ke dalam tabel frekuensi silang. Cara ini dilakukan dengan cara setiap jawaban yang diberi kode akan diambil dan dimasukkan ke dalam kategorinya. Penyusunan data yang diperoleh dilakukan secara simbolik dengan cara mencoret sebuah data dalam kolom yang disediakan untuk kategori yang bersangkutan dengan mengetahui jumlah responden untuk masing-masing kategori. 4. Hasil Penelitian Dan Pembahasan Data hasil penelitian diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh responden sebanyak 65 responden warga RT.001/RW.003 Tanjung Duren Utara XI, Kelurahan Tanjung Duren Utara, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat mengenai persepsi terhadap iklan sirup Marjan versi sepak takraw saat bulan puasa/Ramadhan di media televisi. Hasil analisis data disajikan dalam table tunggal dan dideskripsikan secara kuantitatif dari masing-masing instrument sehingga diperoleh gambaran dari persepsi warga RT.001/RW.003 Tanjung Duren Utara XI, Kelurahan Tanjung Duren Utara, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Untuk mengetahui perbedaan persepsi digunakan uji Chi-Square. 5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Hasil penelitian menunjukan rataan skor yaitu 272,7 yang berarti persepsi khalayak terhadap iklan sirup Marjan versi sepak takraw saat bulan puasa/Ramadhan tahun 2015 yang ditayangkan di media televisi adalah menyatakan setuju. Berdasarkan uji Chi Square dengan program SPSS 20 untuk menggambarkan hubungan antara indikator demografis responden yaitu jenis kelamin, waktu tayang iklan, dan kebiasaan responden melihat iklan sirup Marjan versi sepak takraw saat bulan puasa/Ramadhan tahun 2015 didapatkan bahwa: 1. Persepsi khalayak di wilayah Tanjung Duren Utara XI RT.001/RW.003 Kelurahan Tanjung Duren Utara, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat terhadap iklan sirup Marjan versi sepak takraw saat bulan puasa/Ramadhan tahun 2015 di media televisi dilihat berdasarkan jenis kelamin menyatakan setuju, sehingga tidak terdapat perbedaan persepsi. 2. Persepsi khalayak di wilayah Tanjung Duren Utara XI, RT.001/RW.003 Kelurahan Tanjung Duren Utara, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat dilihat berdasarkan waktu tayang iklan sirup Marjan versi sepak takraw pada saat bulan puasa/Ramadhan tahun 2015 di media televisi menyatakan setuju, sehingga tidak terdapat perbedaan persepsi. 3. Persepsi khalayak di wilayah Tanjung Duren Utara XI RT.001/RW.003 Kelurahan Tanjung Duren Utara, 8 6 0 Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat dilihat dari kebiasaan minum minuman manis terhadap iklan sirup Marjan versi sepak takraw pada saat bulan puasa/Ramadhan tahun 2015 di media televisi menyatakan tidak setuju, sehingga terdapat perbedaan persepsi. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan dari penelitian di atas, maka pada dasarnya khalayak merespon tayangan iklan sirup Marjan versi sepak takraw pada saat bulan puasa/Ramadhan tahun 2015 di media televisi dengan memberikan penilaian setuju, dan mendapat persepsi yang positf dari khalayak di wilayah Tanjung Duren Utara XI. Oleh karena itu peneliti menyarankan untuk pihak produsen dari sirup Marjan agar tetap mempertahankan tayangan iklan sirup Marjan yang sudah kreatif dan juga diterima khalayak. Sehingga pihak produsen terus menciptakan ide-ide kreatif yang baru dan lebih berlian. Maka sirup Marjan tetap menjadi primadona nomor satu dari semua sirup di mata konsumen. Daftar Pustaka Belch and Belch 2004. Advertising and Promotion an Integrated Marketing Communication Perspective, ninth edition. Budjuri, Adi. 2010. Jurnalistik Televisi. Yogyakarta: PT. Graha Ilmu. Cangara, Hafied .H. 2010. Pengantar Ilmu Komunikasi. Edisi Revisi. Cet. 11. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Dewan Periklanan Indonesia 2005. Etika Pariwara Indonesia. Dunn & Barban 1978 dalam Widyatman. 2009. Pengantar Periklanan. Effendy, Uchjana Onong 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Cet. Ke III. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. 2005. Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Engel, Blackwell, dan Miniard. 1995. Consumer Behavior Eight Edition. Forth Worth. Texas: The Dryden Press. Fussel, Thomas and W. Ronald Lane, Syahrial Noor Penyadur, 1996. Klepner’s Advertising Procedure, PT. Elex Media Komputerindo. Harjanto, Rudy, 2009 Prinsip-Prinsip Periklanan. Jakarta: PT. Gramedia. Ilham Zoebazary, Ilham. 2010. Kamus Istilah Televisi dan Film. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Jefkins, Frank 2009. Periklanan Edisi ketiga. Jakarta: Penerbit Erlangga. Jurnal, Jakarta: Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Moestopo. Kasali, Rhenald. 1995. Manajemen Periklanan: Konsep dan aplikasinya di Indonesia.Jakarta: PAU Ekonomi UI. Kennedy, E. John dan Soemanangara R. Darmawan.2006. Marketing Communication: Taktik & Strategi. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer. Kleppner’s,2005. Advertising Procedure Sixteenth Edition: Pearson Prentice Hall. Kotler, Philip 1993. Marketing jilid 2 Edisi Kesebelas. 2005. Manajemen Pemasaran Jilid II Edisi kesebelas. Jakarta: PT. Indeks. 2011. Priciples Of Marketing Fourthteen edition, A Simon & Schuster Company. Kountur, Ronny. 2005 Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: PPM. 9 Lane, W. Ronald, Whitehill, Karen & Russell, J. Thomas . 2005. Kleppner’s Advertising Procedure. Sixteenth Edition. Pearson Prentice Hall. New Jersey. 2003. Jalaluddin Rakhmat. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2003. Liliweri, Alo. 2001. Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan. Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar. Sendjaja, Djuarsa Sasa 2001. Teori Komunikasi. Penerbit: Universitas Terbuka 2003. Pengantar Penerbit: Terbuka. Komunikasi. Universitas Soemanagara, R. Dermawan. 2006. Marketing Communication Taktik & Strategi. Jakarta: PT. Buana Ilmu Populer (kelompok Gramedia). Mardalis. 1999. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sudaryana, A. 2001. Motivasi, Variabel, Prediktor Arah Perilaku Konsumen, STIE Widya Wiwaha Kajian Bisnis. Marrisan 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: PT. Kencana Prenada Media. Sugiyono, 2010. Metode Penelitian kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: PT. Alfabeta. Mulyana, Deddy, 2001. Suatu Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. . 2009. Statistik Untuk Penelitian Cet Keempat. Bandung: PT. Alfabeta. Muwarni, Endah 2004. Periklanan, Wacana Dasar-dasar Rakhmat, Jalaluddin. 2001. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Rakhmat, Jalaluddin . 2007. Psikologi Komunikasi Edisi Revisi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Ridwan. 2004. Belajar Mudah Penelitian untukGuru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: PT. Alfabeta. Rossiter, R. John R Dan Percy, Larry. 1997. Advertising and Promotion Management. United State of America: Mc Graw-Hill Book Company. Russel, Thomas J., Lane, Ronald W. & King, Whitehill Karen 2005. Kleppner’s Advertising Procedure, Sixteenth Edition, Pearson Prentice Hall, New Jersey. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: PT. Alfabeta. Sumartono, 2002. Terperangkap Dalam Iklan. Bandung: Penerbit Alfabeta. Susanto, S Astrid. 1974. Komunikasi Dalam Teori dan Praktek. Jilid I. Bandung: Penerbit Binacipta. Sutisna, 2003. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Swasta dan Handoko, Hani. 1987. Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Liberty Usman, Husaini & Akbar, Setiady Purnomo. 2000. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Walgito, Bimo. 2002. Penghantar PsikologiUmum. Yogyakarta: Andy. 10 Widjaya, H. A. W. 2000. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2004. Psikologi Komunikasi. Cet. Keduapuluhsatu. Bandung: PT. Rosdakarya. Lain-lain: http://www.danzierg.com/2015/06/iklan-sirupmarjan-dikenal-paling-kreatif.html http://ronggahati.blogspot.com/2010/07/marja n-mulai-beriklan.html http://www.pengetahuanproduk.com/2015/05/ harga-sirup-marjan-abc-dan-tjampolai-terbarusaat-jelang-puasa.html 11