persepsi khalayak terhadap iklan sirup marjan versi sepak

advertisement
PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP IKLAN SIRUP MARJAN
VERSI SEPAK TAKRAW SAAT BULAN PUASA/RAMADHAN
TAHUN 2015 DI MEDIA TELEVISI
Oleh: John Atimeta
Abstrak
Dalam penelitian ini peneliti mengangkat judul: Persepsi Khalayak Terhadap Iklan Sirup Marjan
Versi SepakTakraw Saat Bulan Puasa/Ramadhan Tahun 2015 di Media Televisi. Perumusan
masalah dalam penelitian ini ialah bahwa dalam perkembangan bisnis yang semakin pesat telah
banyak produk sirup khususnya sirup Marjan yang ditawarkan dari perusahaan, oleh karena itu
perusahaan dituntut untuk dapat menghasilkan produk yang terbaik dan berkualitas. Meskipun
produk yang dihasilkan telah sesuai dengan standar perusahaan akan tetapi belum tentu dapat
diterima dan dikomsumsi oleh khalayak. Maka perusahaan dalam mengeluarkan produknya
harus dapat menyesuaikan dengan harapan, sesuai dengan keinginan khalayak dan trend yang
terus bergantian setiap tahun, maka perumusan masalah dalam penelitian ini ialah ”apakah
terdapat perbedaan”, mengenai Persepsi Khalayak Terhadap Iklan Sirup Marjan Versi Sepak
Takraw Saat Bulan Puasa/Ramadhan Tahun 2015 di Media Televisi. Penelitian dilakukan kepada
Warga RT.001/RW.003 Kelurahan Tanjung Duren Utara Grogol Petamburan Jakarta Barat.
Karangka teori yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini adalah
teori Persepsi dari Sasa Djuarsa Sendjaja yaitu suatu proses kognatif yang dialami oleh setiap
orang dalam memahami informasi tentang lingkungannya kemudian diinterpretasikan sehingga
memperoleh makna tertentu. Selanjutnya teori individual differencesdari Melvin D. Defleur yaitu
untuk menelaah perbedaan-perbedaan diantara individu-individu sebagai sasaran media massa
ketika mereka diterpa sehingga menimbulkan efek tertentu.
Penelitian ini bersifat kuantitatif, yang bertujuan untuk memaparkan situasi atau berbagai
fenomena/peristiwa. Data penelitian ini berupa data statistik yang diperoleh dari populasi georafis
yang melihat tayangan iklan sirup Marjan versi sepak takraw saat bulan puasa/Ramadhan tahun
2015 di media televisi sebanyak 187 orang, yang merupakan warga Tanjung Duren Utara XI
RT.001/RW.003 Kelurahan Tanjung Duren Utara, Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat.
Sampel yang didapat dengan menggunakan rumus Taro Yamane menjadi 65 orang responden
yang mengetahui dan melihat tayangan iklan sirup Marjan. Dalam penarikan sempel peneliti
menggunakan random sampling dengan skala likert dan hipotesis uji beda dengan Chi
Square/SPSS 20.
.
Kata-kata kunci: ”Manisnya Marjan Manisnya Kemenangan”
1
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Perkembangan dunia usaha pada masa
sekarang ini sangat menyebabkan timbulnya
persaingan
dimana-mana.
Perusahaanperusahaan harus semakin kreatif dalam
menciptakan produknya untuk mendukung
bisnisnya, perusahaan tidak lepas dengan
periklanan yang merupakan suatu investasi
untuk menunjang segala bentuk aktivitas
perekonomian. Oleh karena itu perusahaan
harus semakin kreatif dalam mempromosikan
keunggulan produknya agar dapat bersaing.
Para produsen harus mampu merebut pasar,
untuk itu perusahaan mengeluarkan berbagai
jenis produk yang diharapkan dapat membantu
konsumen tertarik, mengetahui, dan membeli
produk perusahaan. Seperti iklan sirup Marjan
yang
selalu
beriklan
sebelum
bulan
puasaRamadhan tiba, dimana peneliti tertarik
untuk menjadikan sebagai judul penelitian
skripsi.
Iklan Sirup Marjan – Salah satu produk
sirup yang konsisten menghadirkan iklan
televisi paling kreatif adalah sirup Marjan.
Setiap menjelang bulan puasa hingga
lebaran, iklannya selalu menghiasi layar
kaca televisi hampir disemua stasiun
televisi.
Tujuan iklan sirup Marjan kali ini
adalah
untuk memupuk kreatifitas, melatih
ketekunan, percaya diri serta semangat.
Mereka berhasil merebut hati konsumen
dengan iklan kreatif dan mengedukasi,
disinilah kehebatan sirup Marjan dalam
memainkan emosi konsumen setianya.
Pesan Moral Iklan Sirup Marjan:
Untuk menjadi orang sukses kita harus
berjuang dan mengkombinasikan segala yang
kita miliki. Kunci utama adalah ketekunan,
pantang menyerah, semangat dan selalu
memiliki harapan. Meskipun terkadang orang
lain selalu meragukan, namun kita harus tetap
melakukannya dengan baik.
pada akhirnya orang akan melihat kualitas
yang kita miliki, dan mereka akan
mempercayainya
ketika
kita
sudah
membuktikan.
Kemajuan informasi yang demikian pesat dan
ditambah lagi kecerdasan masyarakat yang
terus meningkat merupakan tantangan
tersendiri bagi para penjual (marketer) untuk
mencari pendekatan seperti apa yang sesuai
dengan khalayak (konsumen).
Dalam menghadapi persaingan yang semakin
ketat, perusahaan harus lebih bersikap selektif
dan menggali kreatifitas lebih dalam untuk
mencari strategi pemasaran yang paling tepat
dan efisien dalam segala hal, sehingga dapat
merebut hati konsumen dengan tujuan menjadi
market leader, khususnya dengan kegiatan
pemasaran (marketing). Untuk mendapatkan
strategi marketing yang menjadi rencana
kedepan, harus dilakukan penelitian khusus
sehingga biaya yang dikeluarkan menjadi tidak
sia-sia,
sedangkan
untuk
pemasaran
(marketing) yang sedang dijalankan harus
terus dilakukan evaluasi sehingga dapat
meminimalisir masalah-masalah yang dihadapi
di lapangan.
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti
ingin melihat persepsi khalayak terhadap iklan
sirup Marjan versi sepak takraw saat bulan
puasa/Ramadhan tahun 2015 di media televisi
dan ingin mengetahui apakah terdapat
perbedaan persepsi jam waktu tayang iklan
sirup Marjan di media televise.
1.2. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah adalah usaha untuk
menetapkan batasan-batasan dari masalah
penelitian yang akan diteliti. Pembatasan
masalah dibuat dengan tujuan agar dapat
mengetahui faktor-faktor apa saja yang
termasuk ruang lingkup masalah penelitian,
sehingga masalahnya dapat diteliti dengan
baik.
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah,
maka perumusan masalah dalam penelitian ini
2
adalah apakah terdapat perbedaan persepsi
khalayak di Tanjung Duren Utara XI, Kelurahan
Tanjung Duren Utara, Kecamatan Grogol
Petamburan Jakarta Barat, terhadap jam
tayangan iklan sirup Marjan versi sepak takraw
saat bulan puasa/Ramadhan pada waktu
menjelang maghrib dan setelah maghrib
selama bulan puasa/Ramadhan di media
televisi.
2. Tinjauan Literatur dan Kerangka Teori
2.1. Tinjauan Literatur
2.1.1 Hakikat Komunikasi
Komunikasi atau communication dalam
bahasa inggris berasal dari kata latin
communis yang berarti “sama”. Communico,
communication atau communicare yang
“berarti membuat sama” (to make common).
Istilah pertama adalah istilah yang paling
sering disebut sebagai kata-kata latin lainnya
yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa
suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan
dianut secara sama. Akan tetapi definisidefinisi kontemporer menyarankan bahwa
komunikasi merujuk pada cara berbagai halhal tersebut, seperti dalam kalimat “kita berbagi
pikiran” “kita mendiskusikan makna” dan “kita
mengirimkan pesan”. Pengertian komunikasi
ini harus mengandung kesamaan makna
antara dua pihak yang terlibat. Sehingga
kegiatan komunikasi dirasakan sangat luas
karena selain informatif, yakni agar orang lain
mengerti dan tahu, tapi juga persuasif, yaitu
agar orang lain bersedia menerima suatu
paham atau keyakinan, melakukan suatu
perbuatan atau kegiatan, dan lain-lain.
Pada hakikatnya, komunikasi adalah
proses penyampaian pikiran atau perasaan
seseorang (komunikator) kepada orang lain
yang menerima pesan (komunikan).
Menurut Carl L. Hovland, Komunikasi adalah
proses mengoperkan stimulus (biasanya
berupa lambing-lambang bahasa) untuk
merubah
tingkah
laku
individu
lain
(komunikan).
Berdasarkan
definisi
tersebut
komunikasi bukan hanya penyampaian
informasi, melainkan juga pembentukan
pendapat umum (public opinion) dan sikap
public (public attitude) yaitu dalam kehidupan
sosial dan kehidupan politik memainkan
peranan yang amat penting.
Menurut Harold Lasswell, pemahaman
komunikasi dapat dilakukan secara efektif
dengan
cara
menjawab
pertanyaan
berparadigma (paradigmatic question) seperti
Who Says What In Which Channel To Whom
With What Effect (Siapa, Mengatakan Apa,
Melalui Saluran Apa, Kepada Siapa, Dengan
Efek Apa. Jawaban dari Lasswell itu
merupakan unsur-unsur proses komunikasi,
yaitu Komunikator (Communicator), Pesan
(Massage),
Media
(Media),
Penerima/Komunikan (Receive), dan Efek
(Effect).
Tujuan
dari
dilaksanakannya
komunikasi menurut Prof. Drs. Onong
Uchajana Effendy M.A., adalah sebagai
berikut:
1. Mengubah sikap (to change attitude)
2. Mengubah opini/pendapat/pandangan (to
change opinion)
3. Mengubah perilaku (to change behavior)
4. Mengubah masyarakat (to change society)
Dari pertanyaan diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa dalam berkomunikasi,
manusia secara tidak langsung mampu
merubah sikap, pendapat dan perilaku orang
lain
serta
masyarakat
dengan
cara
menyampaikan pesan-pesan tertentu yang
memiliki makna yang berarti bagi seseorang.
Lalu komunikasi juga berfungsi untuk:
1. Menginformasikan (to inform)
2. Mendidik (to educate)
3. Menghibur (to entertain)
4. Mempengaruhi (to influence)
Pada dasarnya pesan di dalam sebuah
iklan dekat dengan masalah komunikasi.
Pesan dari iklan yang baik sudah semestinya
dapat dimengerti oleh masyarakat luas
khususnya mereka yang merupakan target
market dari para pembuat iklan. Oleh sebab itu
penyampaian pesan dari iklan akan sama
tujuannya dengan penyampaian pesan
didalam berkomunikasi.
2.1.2 Komunikasi Massa
Istilah komunikasi massa diadopsi dari istilah
bahasa inggris, mass communication, sebagai
3
kependekan dari mass media communication
(komunikasi
media
massa).
Artinya,
komunikasi yang menggunakan media massa
atau
mass
mediated.
Istilah
mass
communication atau communication diartikan
sebagai salurannya, yaitu media mass (mass
media) sebagai kependekan dari media mass
communication.
Komunikasi massa adalah proses
komunikasi
yang
berlangsung
dimana
pesannya
dikirim
dari
sumber
yang
melembaga kepada khalayak yang sifatnya
massal melalui alat-alat yang bersifat mekanis
seperti radio, televisi, surat kabar dan film.
2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa
Menurut Sasa Djuana Sendjaja, Ph. D.,
komunikasi massa memiliki tujuh buah fungsi,
yaitu:
a. Memberikan informasi
Dapat diartikan bahwa media massa
adalah penyebar berbagai informasi
yang dibutuhkan khalayak media
massa yang bersangkutan sesuai
dengan kepentingan khalayaknya.
b. Memberikan Pendidikan atau
Pembinaan Media massa merupakan
sarana pendidikan bagi khalayak yang
menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik
seperti pengajaran nilai-nilai, opini, serta
aturan-aturan yang dianggap benar oleh
khalayaknya.
c. Menghibur
Media massa mendesain programprogram untuk menghibur khalayaknya.
d. Mempengaruhi khalayak
Fungsi ini sangat penting artinya,
karena menyebabkan media massa
memegang peranan yang sangat
penting dalam kehidupan masyarakat.
Fungsi ini secara inplisit terdapat tajuk
atau editorial yaitu features sebagai
contoh, iklan-iklan, artikel, dan lain-lain.
e. Proses Pengembangan Mental
Komunikasi mempunyai fungsi yang
sangat mendasar dari interaksi antar
manusia.
Dengan
berkomunikasi,
manusia
akan
berkembang
kemanapun serta pengetahuannya.
f.
Adaptasi Lingkungan
Proses komunikasi membantu manusia
dalam menyelesaikan diri ke dalam
lingkungan untuk dapat bertahan.
g. Manipulasi
Manusia
berusaha
saling
mempengaruhi dunia dan orang-orang
yang berada disekitarnya. Dalam fungsi
ini, komunikasi digunakan sebagai alat
control
utama
dan
pengaturan
lingkungan.
2.1.4 Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran pada dasarnya
penggabungan dari dua unsur pokoknya,
yaitu
komunikasi
dan
pemasaran.
Komunikasi
pemasaran
merepresentasikan penggabungan komunikasi
dengan semua unsur dalam pemasaran
sehingga tercipta peluang terjadinya
fasilitasi pertukaran yang saling memenuhi.
Kepuasan terjadi karena pertukaran
memberikan manfaat yang sesuai dengan
harapan para pelakunya.
Secara sederhana, komunikasi pemasaran
menurut Sutisna yang dikutip dalam
bukunya
“Perilaku
Konsumen
dan
Komunikasi
Pemasaran”
menjelaskan
bahwa “Komunikasi Pemasaran merupakan
usaha untuk menyampaikan pesan kepada
publik
terutama
konsumen
sasaran
mengenai keberadaan produk di pasar”.
2.1.5
Tujuan dan Fungsi Komunikasi
Pemasaran
Komunikasi
pemasaran
dapat
dinyatakan sebagai kegiatan komunikasi yang
bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada
konsumen dengan menggunakan berbagai
media, dengan harapan agar komunikasi dapat
menghasilkan tiga tahap perubahan, yaitu
perubahan pengetahuan (kognitif), perubahan
sikap (afektif), dan perubahan tindakan
(konatif) yang dikehendaki.
4
2
1
2.1.6 Iklan
Iklan atau dalam bahasa inggris
advertising berasal dari bahasa latin yaitu advere yang berarti mengoperasikan pikiran atau
gagasan kepada pihak yang lain.
Iklan
adalah
pesan
komunikasi
pemasaran tentang sesuatu produk yang
disampaikan melalui suatu media, dibiayai oleh
pemerkasa yang dikenal, serta ditujukan
kepada sebagian atau seluruh masyarakat.
Menurut Philip Kotler iklan merupakan
bentuk
komunikasi
non-personal
yang
dilaksanakan lewat media dan dibayar oleh
sponsor yang jelas. Karenanya iklan
merupakan media yang dapat diserap
sehingga iklan sebagai sumber informasi
menjadi stimulus bagi organ seseorang yang
akan memberikan respon dari stimuli yang
diterimanya.
2.1.7. Dampak Iklan
Menurut Rhenald Kasali, berpendapat
bahwa secara umum iklan mempunyai dampak
untuk:
1) Menarik
calon
konsumen
menjadi
konsumen yang loyal selama jangka waktu
tertentu.
2) Mengembangkan sifat positif calon
konsumen yang diharapkan menjadi
pembeli yang potensial dimasa yang akan
datang.
2.1.8. Iklan di Media Televisi
Perangkat televisi menjadi sumber
informasi.
Sektor
komunikasi
terus
berkembang seiring dengan perkembangan
teknologi dan perkembangan perekonomian.
Periklanan televisi efektif untuk melakukan
peragaan
produk
secara
luas
untuk
meningkatkan dukungan bagi para penyalur
produk. Peragaan ini memudahkan para
pemasar untuk secara luas dan mudah dalam
menginformasikan keunggulan suatu produk.
2.1.9. Televisi Sebagai Media Periklanan
Definisi televisi menurut George E. Belch
dan Michael E. Belch “Televisi adalah medium
komunikasi yang unik, sebab menggabungkan
elemen dari penglihatan, suara dan gerak yang
dapat bersatu untuk menciptakan keragaman
dari eksekusi dan aplikasi dari iklan tersebut.
Dibandingkan dengan media massa yang
lainnya, televisi merupakan media yang sangat
efektif dan efisien, karena selain dapat
menjangkau ruang yang sangat luas, televisi
juga dapat mencapai massa pemirsa sangat
banyak di dalam waktu yang relatif singkat.
Televisi juga mampu menciptakan suasana
yang bersamaan di berbagai wilayah
jangkauannya, mendorong para pemirsanya
untuk mendapatkan informasi, interaksi dan
hiburan secara langsung.
2.1.10. Perilaku Konsumen
Menurut Kotler keberhasilan suatu
kegiatan pada akhirnya ditentukan oleh
perilaku konsumen. Secara lebih sederhana.
menyatakan bahwa: Perilaku konsumen
adalah proses dimana individu atau kelompok
memilih, membeli, menggunakan dan membeli
ulang barang, jasa, gagasan, atau pengalaman
untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan
konsumen.
Motif yang melatarbelakangi perilaku
konsumen merupakan suatu hal yang penting
untuk dipelajari dan dimengerti oleh
perusahaan
agar
perusahaan
dapat
menentukan strategi pemasaran yang efektif.
Perilaku konsumen didefinisikan oleh Engel,
Blackwell, dan Miniard sebagai berikut:
“Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan
individu yang secara langsung terlibat dalam
usaha memperoleh dan menggunakan barang
dan jasa, termasuk didalamnya proses
pengambilan keputusan yang mendahului dan
mengikuti tindakan-tindakan tersebut”.
2.2 Kerangka Teori
Menurut
Kerlinger,
teori
adalah
“himpunan konstruk (konsep), definisi dan
proposisi yang mengemukakan pandangan
sistematis tentang gejala dengan menjabarkan
diantara variabel, untuk menjelaskan dan
meramalkan gejala tersebut.” Rakhmat,
Jalaluddin Rakhmat, (2001).
2.2.1 Teori Stimulus-Organism-Response
Menurut stimulus respons ini, efek yang
5
ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap
stimulus khusus sehingga komunikator dapat
mengharapkan
dan
memperkirakan
kesesuaian antara pesan dan reaksi
komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini
adalah: (Effendy, Onong Uchjana. 2003).
Gambar 2.3
Stimulus-Organism-Response
2.2.2. Konsep Kreatif Iklan
Dalam buku Kleppner’s Advertising
Procedur, J Thomas Russel, W Ronald Lane
dan Karen Whitehill King memperkenalkan
tentang konsep kreatif iklan tersebut adalah:
 Alur cerita.
 Setting, tempat atau lokasi yang
digambarkan dalam iklan.
 Isi pesan, gagasan, atau ide yang
disampaikan melalui iklan.
 Musik, lagu, irama, segala bunyibunyian yang terdapat dalam iklan.
 Kata kunci atau slogan.
Sedangkan interpretasi di ukur melalui
perhatian, pengertian dan pemahaman.
3. Metodologi
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini jenisnya kuantitatif yang datanya
dapat diukur menggunakan statistik dalam
pengujiannya. Penelitian ini bersifat deskriptif
yang
bertujuan
untuk
menjelaskan,
meringkaskan berbagai situasi, atau berbagai
variabel yang timbul di masyarakat yang
menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa
yang terjadi. Kemudian mengangkat ke
permukaan karakter atau gambaran tersebut,
tentang kondisi, situasi, ataupun variabel
tersebut.
3.2. Populasi Penelitian
Dalam
penelitian
ini,
populasi
penelitiannya adalah khalayak yang berada di
wilayah RT.001/RW.003 Tanjung Duren Utara
XI, Kelurahan Tanjung Duren Utara,
Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat.
1)
Populasi Geografis
Penelitian ini dilakukan di wilayah
RT.001/RW.003 Tanjung Duren
Utara XI, Kelurahan Tanjung Duren
Utara,
Kecamatan
Grogol
Petamburan, Jakarta Barat dengan
keseluruhan jumlah warga adalah
523 orang. Warga yang tinggal
menetap dengan usia 20 tahun
keatas berjumlah 373 orang, maka
jumlah ini yang dijadikan populasi
geografis dalam penelitian ini.
2) Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah “wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek
atau subjek yang mempunyai
kualitas atau karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk
ditarik kesimpulanya”.
Populasi yang terdata di RT.001/RW.003
Tanjung Duren Utara XI, Kelurahan Tanjung
Duren Utara, Kecamatan Grogol Petamburan,
Jakarta Barat adalah 373 warga yang menetap
antara laki-laki dan perempuan yang berumur
20 tahun keatas. Dan warga yang melihat atau
mengetahui iklan sirup Marjan versi sepak
takraw saat bulan puasa/Ramadhan tahun
2015 di media televisi berjumlah 187 orang.
Angka ini yang dijadikan oleh peneliti sebagai
sempel dengan menggunakan rumus Taro
Yamane untuk mendapatkan jumlah 65 orang
responden.
3.3.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam proses pengumpulan data,
peneliti berusaha memperoleh data yang
berhubungan dengan masalah yang akan
diteliti, diantaranya adalah sebagai berikut:
 Studi pustaka, yaitu melihat referensi
dari buku dari media lainnya sebagai
penunjang penelitian.
 Kuesioner adalah daftar pertanyaan
untuk memperoleh data berupa
jawaban-jawaban dari para responden,
yaitu orang yang memberi jawaban.
Kuesioner dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada khalayak
untuk dijawab oleh mereka.
Kuesioner penelitian ini disebarkan kepada 65
6
orang responden berdasarkan perhitungan
sampel pada tabel alokasi sampel dengan
ramdom sampling.
Penelitian ini menggunakan skala likert
yang biasa digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Setiap item instrument yang menggunakan
skala likert mempunyai gradasi dari sangat
positif sampai sangat negatif, yang dapat
berupa kata-kata untuk keperluan analisis
kuantitatif. Berikut adalah tabel skala likert
yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 3.3. Skala Likert
Kategori Jawaban
Skor
a. Sangat Setuju
5
b. Setuju
4
c. Ragu-ragu
3
d. Tidak Setuju
2
e. Sangat tidak setuju
1
3.4. Penentuan Jumlah Sampel
Sampel adalah subset dari populasi.
sampel terdiri dari anggota-anggota yang
dipilih dari populasi.
Populasi penelitian dari 373 warga
yang menetap antara laki-laki dan perempuan
yang berumur 20 tahun keatas. Setelah di riset
ternyata yang menonton iklan sirup Marjan
versi
sepak
takraw
saat
bulan
puasa/Ramadhan di media televisi sebanyak
187 warga. Sampel pada penelitian ini adalah
masyarakat yang khususnya menonton iklan
sirup Marjan versi sepak takraw saat bulan
puasa/Ramadhan tahun 2015 di media televisi.
3.5
Jenis teknik penarikan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
probability sampling atau sampe probabilitas.
Probability
sampling
adalah
“teknik
pengambilan sampel yang memberikan
kesempatan (peluang) yang sama kepada
setiap anggota populasi untuk dijadikan
sampel. Pengambilan sampel dengan Simple
Random Sampling. Sampel sederahan ini
digunakan karena pengambilan sampel
anggota populasi dengan peluang yang sama
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
strata dalam populasi, dengan demikian
dilakukan
anggota
populasi
dianggap
heterogen.
Teknik Pengumpulan Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Teknik sampeling adalah merupakan
teknik pengambilan sampel.
Untuk menentukan jumlah sampel
menggunakan rumus dari Taro Yamane
dengan tingkat kepercayaan 95% dan presisi
10%, sehingga diperoleh jumlah sampel yang
ditentukan sebagai berikut.
n
=
N
(Rumus
Taro
Yamane)
Nd² + 1
N
= Populasi (jumlahnya 187 orang)
n
= Sampel (65 orang)
d
= Presisi : (0.01)
Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini
menggunakan rumus Taro Yamane dengan
selang kepercayaan 95% dari presisi 10%
warga RT.001/RW.003 Tanjung Duren Utara
XI Grogol Petamburan Jakarta Barat sebanyak
187 orang
n
=
187
(187.0,1²+1)
=
187
(187.0,01+1)
=
187
2.87
= 65.156 (dijadikan = 65)
= 65 orang
7
Berdasarkan rumus Taro Yamane maka yang
dijadikan sampel adalah sebanyak 65 orang.
3.6
Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data
dari seluruh responden, sumber data lain
terkumpul dalam analisis data adalah
mengelompokkan data berdasarkan variabel
dan juru responden, tabulasi data berdasarkan
variabel yang diteliti dan analisis data
menggunakan metode statistik deskriptif.
Tahapan analisa data dalam penelitian ini
adalah :
1. Pengeditan (editing)
Proses editing dimulai dengan memberikan
identitas pada instrument penelitian yang
telah terjawab. Kemudian memeriksa satu
persatu lembaran instrument pengumpulan
data, kemudian memeriksa poin-poin serta
jawaban yang tersedia.
2. Pemberian Kode (coding)
Data yang telah diedit, diberi identitas
sehingga memiliki arti tertentu pada saat
dianalisis sehingga jawaban pada poin
tertentu memiliki bobot atau arti tertentu.
3. Tabulasi (tabulating)
Yaitu kuesioner diberi kode, maka
selanjutnya adalah menyusun ke dalam
tabel frekuensi silang. Cara ini dilakukan
dengan cara setiap jawaban yang diberi
kode akan diambil dan dimasukkan ke
dalam kategorinya. Penyusunan data yang
diperoleh dilakukan secara simbolik
dengan cara mencoret sebuah data dalam
kolom yang disediakan untuk kategori yang
bersangkutan dengan mengetahui jumlah
responden untuk masing-masing kategori.
4. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Data hasil penelitian diperoleh dari
kuesioner yang telah diisi oleh responden
sebanyak
65
responden
warga
RT.001/RW.003 Tanjung Duren Utara XI,
Kelurahan Tanjung Duren Utara, Kecamatan
Grogol Petamburan, Jakarta Barat mengenai
persepsi terhadap iklan sirup Marjan versi
sepak takraw saat bulan puasa/Ramadhan di
media televisi. Hasil analisis data disajikan
dalam table tunggal dan dideskripsikan secara
kuantitatif dari masing-masing instrument
sehingga diperoleh gambaran dari persepsi
warga RT.001/RW.003 Tanjung Duren Utara
XI, Kelurahan Tanjung Duren Utara,
Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Untuk mengetahui perbedaan persepsi
digunakan uji Chi-Square.
5. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukan rataan
skor yaitu 272,7 yang berarti persepsi khalayak
terhadap iklan sirup Marjan versi sepak takraw
saat bulan puasa/Ramadhan tahun 2015 yang
ditayangkan di media televisi adalah
menyatakan setuju.
Berdasarkan uji Chi Square dengan
program SPSS 20 untuk menggambarkan
hubungan
antara
indikator
demografis
responden yaitu jenis kelamin, waktu tayang
iklan, dan kebiasaan responden melihat iklan
sirup Marjan versi sepak takraw saat bulan
puasa/Ramadhan tahun 2015 didapatkan
bahwa:
1. Persepsi khalayak di wilayah Tanjung
Duren
Utara
XI
RT.001/RW.003
Kelurahan
Tanjung
Duren
Utara,
Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta
Barat terhadap iklan sirup Marjan versi
sepak
takraw
saat
bulan
puasa/Ramadhan tahun 2015 di media
televisi dilihat berdasarkan jenis kelamin
menyatakan setuju, sehingga tidak
terdapat perbedaan persepsi.
2. Persepsi khalayak di wilayah Tanjung
Duren
Utara
XI,
RT.001/RW.003
Kelurahan
Tanjung
Duren
Utara,
Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta
Barat dilihat berdasarkan waktu tayang
iklan sirup Marjan versi sepak takraw pada
saat bulan puasa/Ramadhan tahun 2015
di media televisi menyatakan setuju,
sehingga tidak terdapat perbedaan
persepsi.
3.
Persepsi khalayak di wilayah Tanjung
Duren
Utara
XI
RT.001/RW.003
Kelurahan
Tanjung
Duren
Utara,
8
6
0
Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta
Barat
dilihat dari kebiasaan minum
minuman manis terhadap iklan sirup
Marjan versi sepak takraw pada saat
bulan puasa/Ramadhan tahun 2015 di
media televisi menyatakan tidak setuju,
sehingga terdapat perbedaan persepsi.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian di
atas, maka pada dasarnya khalayak merespon
tayangan iklan sirup Marjan versi sepak takraw
pada saat bulan puasa/Ramadhan tahun 2015
di media televisi dengan memberikan penilaian
setuju, dan mendapat persepsi yang positf dari
khalayak di wilayah Tanjung Duren Utara XI.
Oleh karena itu peneliti menyarankan untuk
pihak produsen dari sirup Marjan agar tetap
mempertahankan tayangan iklan sirup Marjan
yang sudah kreatif dan juga diterima khalayak.
Sehingga pihak produsen terus menciptakan
ide-ide kreatif yang baru dan lebih berlian.
Maka sirup Marjan tetap menjadi primadona
nomor satu dari semua sirup di mata
konsumen.
Daftar Pustaka
Belch and Belch 2004. Advertising and
Promotion an Integrated Marketing
Communication
Perspective,
ninth
edition.
Budjuri, Adi. 2010. Jurnalistik Televisi.
Yogyakarta: PT. Graha Ilmu.
Cangara, Hafied .H. 2010. Pengantar Ilmu
Komunikasi. Edisi Revisi. Cet. 11.
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Dewan Periklanan Indonesia 2005. Etika
Pariwara Indonesia.
Dunn & Barban 1978 dalam Widyatman. 2009.
Pengantar Periklanan.
Effendy, Uchjana Onong 2003. Ilmu, Teori dan
Filsafat Komunikasi. Cet. Ke III.
Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
2005. Komunikasi Teori dan Praktek.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Engel, Blackwell, dan Miniard. 1995.
Consumer Behavior Eight Edition.
Forth Worth. Texas: The Dryden
Press.
Fussel, Thomas and W. Ronald Lane, Syahrial
Noor Penyadur, 1996. Klepner’s
Advertising Procedure, PT. Elex Media
Komputerindo.
Harjanto,
Rudy,
2009
Prinsip-Prinsip
Periklanan. Jakarta: PT. Gramedia.
Ilham Zoebazary, Ilham. 2010. Kamus Istilah
Televisi dan Film. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Jefkins, Frank 2009. Periklanan Edisi ketiga.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Jurnal, Jakarta: Fakultas Ilmu Komunikasi,
Universitas Moestopo.
Kasali, Rhenald. 1995. Manajemen Periklanan:
Konsep
dan
aplikasinya
di
Indonesia.Jakarta: PAU Ekonomi UI.
Kennedy, E. John dan Soemanangara R.
Darmawan.2006. Marketing
Communication: Taktik & Strategi.
Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.
Kleppner’s,2005.
Advertising
Procedure
Sixteenth
Edition:
Pearson Prentice Hall.
Kotler, Philip 1993. Marketing jilid 2 Edisi
Kesebelas.
2005. Manajemen Pemasaran Jilid
II Edisi kesebelas. Jakarta: PT. Indeks.
2011. Priciples Of Marketing
Fourthteen edition, A Simon & Schuster
Company.
Kountur, Ronny. 2005 Metode Penelitian
untuk Penulisan Skripsi dan Tesis.
Jakarta: PPM.
9
Lane, W. Ronald, Whitehill, Karen & Russell,
J. Thomas . 2005. Kleppner’s
Advertising Procedure. Sixteenth
Edition. Pearson Prentice Hall. New
Jersey.
2003. Jalaluddin Rakhmat. Psikologi
Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. 2003.
Liliweri, Alo. 2001. Dasar-Dasar Komunikasi
Periklanan. Yogyakarta: PT. Pustaka
Pelajar.
Sendjaja,
Djuarsa Sasa 2001. Teori
Komunikasi.
Penerbit:
Universitas Terbuka
2003.
Pengantar
Penerbit:
Terbuka.
Komunikasi.
Universitas
Soemanagara, R. Dermawan. 2006. Marketing
Communication Taktik & Strategi.
Jakarta: PT. Buana Ilmu Populer
(kelompok Gramedia).
Mardalis. 1999. Metode Penelitian. Jakarta:
PT. Bumi Aksara.
Sudaryana, A. 2001. Motivasi, Variabel,
Prediktor Arah Perilaku Konsumen,
STIE Widya Wiwaha Kajian Bisnis.
Marrisan 2010. Periklanan: Komunikasi
Pemasaran Terpadu. Jakarta: PT.
Kencana Prenada Media.
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung: PT.
Alfabeta.
Mulyana, Deddy, 2001. Suatu Pengantar Ilmu
Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
.
2009. Statistik Untuk Penelitian Cet
Keempat. Bandung: PT. Alfabeta.
Muwarni,
Endah
2004.
Periklanan, Wacana
Dasar-dasar
Rakhmat, Jalaluddin. 2001. Metode Penelitian
Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Rakhmat, Jalaluddin . 2007. Psikologi
Komunikasi Edisi Revisi, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Ridwan. 2004. Belajar Mudah Penelitian
untukGuru-Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: PT. Alfabeta.
Rossiter, R. John R Dan Percy, Larry. 1997.
Advertising
and
Promotion
Management. United State of America:
Mc Graw-Hill Book Company.
Russel, Thomas J., Lane, Ronald W. & King,
Whitehill Karen 2005. Kleppner’s
Advertising
Procedure,
Sixteenth
Edition, Pearson Prentice Hall, New
Jersey.
2009. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: PT. Alfabeta.
Sumartono, 2002. Terperangkap Dalam Iklan.
Bandung:
Penerbit
Alfabeta.
Susanto, S Astrid. 1974. Komunikasi Dalam
Teori dan Praktek. Jilid I. Bandung:
Penerbit Binacipta.
Sutisna, 2003. Perilaku Konsumen dan
Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Swasta dan Handoko, Hani. 1987.
Manajemen Pemasaran: Analisis
Perilaku Konsumen. Yogyakarta:
Liberty
Usman, Husaini & Akbar, Setiady Purnomo.
2000. Metode Penelitian Sosial.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Walgito,
Bimo.
2002.
Penghantar
PsikologiUmum. Yogyakarta: Andy.
10
Widjaya, H. A. W. 2000. Ilmu Komunikasi
Pengantar Studi. Jakarta: PT. Rineka
Cipta. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada.
2004. Psikologi Komunikasi. Cet.
Keduapuluhsatu.
Bandung:
PT.
Rosdakarya.
Lain-lain:
http://www.danzierg.com/2015/06/iklan-sirupmarjan-dikenal-paling-kreatif.html
http://ronggahati.blogspot.com/2010/07/marja
n-mulai-beriklan.html
http://www.pengetahuanproduk.com/2015/05/
harga-sirup-marjan-abc-dan-tjampolai-terbarusaat-jelang-puasa.html
11
Download