PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FENOMENA DEIKSIS PADA RUBRIK KOLOM DI HARIAN JAWA POS EDISI SEPTEMBER-DESEMBER 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Oleh: Teresia Noberty 121224096 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FENOMENA DEIKSIS PADA RUBRIK KOLOM DI HARIAN JAWA POS EDISI SEPTEMBER-DESEMBER 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Oleh: Teresia Noberty 121224096 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HALAMAN PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: Tuhan Yang Maha Esa Yang telah memberikan rahmat, berkat, dan karunia-Nya dalam mendengarkan segala keluh kesah dan mewujudkan harapanku untuk keberhasilan menyelesaikan skripsi ini. Kedua Orang Tuaku Tercinta Nonong dan Idanursanti, S.Pd. Yang telah memberikan dukungan, semangat, doa, dan motivasi sehingga tercapai keberhasilan dalam menyelesaikan skripsi ini. Adik-adikku Tersayang Laorensius Julius dan Magdalena Noreta Yang telah memberikan semangat yang luar biasa kepadaku sehingga dapat berhasil menyelesaikan skripsi ini. Kekasihku Tersayang Richardus, S.T. Yang telah memberikan dukungan, semangat, doa, motivasi, dan kasih sayang kepadaku untuk menyelesaikan skripsi ini. iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI MOTTO “Adil Ka Talino Bacuramin Ka Saruga Basengat Ka Jubata” (Dayak Kanayant) Apapun yang engkau bangun selama bertahun-tahun bisa jadi dihancurkan orang lain dalam satu malam. Tapi bagaimana pun hancurnya oleh orang lain tetap bangunlah dan berkarya karena ini bukan urusan engaku dan orang lain melainkan engkau dan Tuhan. (Bob Sadino) “Kalau takut jangan berani-berani, kalau berani jangan takut-takut” (Drs. Cornelis, M.H.) “Tidak ada perjuangan yang sia-sia” (Teresia Noberty) v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK Noberty, Teresia. 2016. Fenomena Deiksis pada Rubrik Kolom di Harian Jawa Pos Edisi September-Desember 2015. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini membahas fenomena deiksis pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: (1) apa sajakah wujud fenomena deiksis pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015 dan (2) apa sajakah maksud fenomena deiksis pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan wujud fenomena deiksis pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015 dan (2) mendeskripsikan maksud fenomena deiksis pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data pada penelitian ini adalah kalimat yang mengandung kata deiksis pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015. Sumber data penelitian ini adalah rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak dengan menggunakan teknik catat. Metode analisis data yang digunakan adalah metode padan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Penelitian ini juga menggunakan teknik triangulasi untuk memeriksa keabsahan data yang dipercayakan kepada Prof. Dr. Pranowo, M.Pd. sebagai pakar pragmatik di Universitas Sanata Dharma. Simpulan dari penelitian ini adalah: (1) wujud fenomena deiksis pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015 terdiri dari 2 wujud yakni deiksis eksofora dan deiksis endofora. Pada penelitian ini, peneliti menemukan deiksis eksofora muncul sebanyak 118 kali dan deiksis endofora muncul sebanyak 77 kali. (2) Maksud fenomena deiksis pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015 terdiri dari 5 maksud rujukan deiksis yakni maksud rujukan persona, maksud rujukan ruang, maksud rujukan waktu, maksud rujukan anafora dan maksud rujukan katafora. Kata Kunci : pragmatik, deiksis, rubrik kolom viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT Noberty, Teresia. 2016. Deixis Phenomenon on Rubric Column in Jawa Pos Newspaper from September-December 2015 Edition. Thesis. Yogyakarta: Indonesian Language Literary Education Study Program, Department of Language Education and Art, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University. This study discusses the phenomenon of deixis in rubric column in Jawa Pos Newspaper from September-December 2015 Edition. The problems in this research are: (1) what are the shape of the phenomenon of deixis in rubric column in Jawa Pos Newspaper from September-December 2015 Edition and (2) what are the mean phenomenon of deixis in rubric column in rubric column in Jawa Pos Newspaper from September-December 2015 Edition. The purpose of this study are: (1) describe the phenomenon of deixis form on the rubric column in rubric column in Jawa Pos Newspaper from September-December 2015 Edition and (2) describe the phenomenon of deixis intent on section column in rubric column in Jawa Pos Newspaper from September-December 2015 Edition. This study was descriptive qualitative research. The data in this study is a sentence containing the word deixis rubric column in Jawa Pos Newspaper from September-December 2015 Edition. The data source of this research is the rubric column in Jawa Pos Newspaper from September-December 2015 Edition. The data collection method used is the method consider using note technique. Data analysis method used is equivalent method using descriptive analysis techniques. This study also uses triangulation techniques to check the validity of the data entrusted to Prof. Dr. Pranowo, M.Pd. as a pragmatic expert at Sanata Dharma University. The conclusions of this study were: (1) the nature phenomenon of deixis in rubric Jawa Pos daily column in the September-December 2015 consist of two beings that deixis eksofora and deixis endofora. In this study, researchers found eksofora deixis appears much as 118 times and deixis endofora appeared a total of 77 times. (2) Mean the phenomenon of deixis in rubric Jawa Pos daily column in the September-December 2015 consists of five reference purposes deixis persona that references the intent, purpose spatial reference, time reference purpose, intent and purpose reference anaphora katafora referral. Keywords: pragmatics, deixis, rubric column ix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Fenomena Deiksis pada Rubrik Kolom Harian Jawa Pos Edisi SeptemberDesember 2015 dengan baik dan benar. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata satu dan meraih gelar sarjana pendidikan sesuai dengan kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan benar berkat bantuan, doa, dukungan, dan kerjasama dengan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. 2. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang telah menddampingi dan mendukung penulis secara akademis saat menempuh pendidikan di Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. 3. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., selaku dosen pembimbing yang selalu setia memberikan dukungan, bimbingan, motivasi, semangat, dan kesabaran dalam memberikan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat dikerjakan dnegan baik dan benar. 4. Prof. Dr. Pranowo, M.Pd., selaku triangulator yang memvalidasi hasil analisis data dan memberikan masukan kepada penulis. 5. Seluruh dosen Program Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma yang telah mendidik, mengarahkan, dan menuntun penulis selama melaksanakan masa studi dan berproses untuk mendalami ilmu kependidikan bahasa sehingga dapat menerapkan pembelajaran di kehidupan nyata. 6. Robertus Marsidiq, selaku karyawan Sekertariat Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang dengan tekun dan sabar memberikan pelayanan x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kepada penulis dalam menyelesaikan administrasi untuk menyelesaikan skripsi ini. 7. Nonong dan Idanursanti, S.Pd., selaku kedua orang tua penulis yang telah membimbing, memberi doa, dukungan, semangat, dan motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. 8. Laorensius Julius dan Magdalena Noreta, selaku adik penulis yang memberikan tawa canda dan motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. 9. Richardus, ST., yang setia mendampingi, membimbing, medukung, memberi dukungan, doa, semangat dan motivasi kepada penulis dari mulai memilih program studi hingga menyelesaikan skripsi ini. 10. Teman-teman sepayung Elisabet Ani Ayu, Reni Damayanti, Yohacim Titto, dan Didi Setiadi yang telah berkerjasama dalam menyusun skripsi melalui proses suka dan duka sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik dan benar. 11. Sahabat-sahabat karib: Dewi, Icha, There, Sari, Loven, Oky, Erlita, Adi, Rion, dan Wanda. 12. Keluarga besar PBSI angkatan 2012 kelas C: Adi, Agatha, Alfi, Bibo, Citra, Dania, Darwis, Debby, Denok, Dewi, Didi, Elicha, Erlita, Eva, Filo, Ira, Ndori, Loven, Maria, Bella, Oky, Rion, Rosendi, Shinta, Sita, There, Setia, Wanda, dan Winda, yang telah menajdi keluarga selama hampir empat tahun. 13. Keluarga besar Lektor Santo Yohanes Pringwulung: Layung, Eva, Tata, Ajeng, Lusi, Nasia, Nindya, Daru, Ridha, Faras, Lady, Kenya, Koko, Adith, Jolin, Agus, Herman, Madith, Desi, Lena, Lito, Daniel, Galih, dan Markus. 14. Keluarga besar Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian, Universitas Sanata Dharma: Yopita, Della, Zara, Helen, Kiki, Christine, Bule, Katarina, Wati, Dias, Jakob, Cefin, Oscar, Bastian, Susi, Vicky, Luci, Rinda, Tasya, Vani, Ima, Jatrina, Anton, Nana, Euje, Ima, Maria, Shervy, dan Yuli. xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv MOTTO ............................................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................................... vii ABSTRAK ......................................................................................................viii ABSTRACT ....................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ....................................................................................... x DAFTAR ISI ...................................................................................................xiii DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 4 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 5 1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 5 1.5 Batasan Istilah .................................................................................... 6 1.6 Sistematika Penyajian ......................................................................... 8 BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 9 2.1 Penelitian yang relevan ....................................................................... 9 2.2 Kajian Teori ...................................................................................... 13 2.2.1 Pragmatik .......................................................................................... 13 2.2.2 Konteks ............................................................................................. 15 2.2.3 Fenomena Pragmatik ........................................................................ 16 2.2.3.1 Implikatur ......................................................................................... 16 xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2.2.3.2 Tindak Tutur ..................................................................................... 16 2.2.3.3 Praanggapan...................................................................................... 17 2.2.3.4 Deiksis .............................................................................................. 17 2.2.4 Deiksis sebagai Fenomena Pragmatik .............................................. 18 2.2.4.1 Deiksis Luar Tuturan (Eksofora) ...................................................... 20 2.2.4.1.1 Deiksis Persona .............................................................................. 20 2.2.4.1.2 Deiksis Ruang .............................................................................. 22 2.2.4.1.3 Deiksis Waktu .............................................................................. 22 2.2.4.2 Deiksis Dalam Tuturan (Endofora) .................................................. 23 2.2.4.2.1 Deiksis Anafora .............................................................................. 23 2.2.4.2.2 Deiksis Katafora .............................................................................. 23 2.2.5 Maksud dalam Pragmatik ................................................................. 24 2.2.6 Kolom .............................................................................................. 26 2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................ 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 30 3.1 Jenis Data.......................................................................................... 30 3.2 Data dan Sumber Data ...................................................................... 31 3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ........................................... 31 3.4 Metode dan Teknik Analisis Data .................................................... 32 3.5 Triangulasi ........................................................................................ 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................... 36 4.1 Deskripsi Data .................................................................................. 36 4.2 Analisis Data .................................................................................... 38 4.2.1 Wujud Deiksis pada Rubrik Kolom ................................................. 38 4.2.1.1 Deiksis Eksofora ............................................................................... 39 4.2.1.2 Deiksis Endofora .............................................................................. 69 4.2.2 Maksud Deiksis pada Rubrik Kolom ............................................... 90 4.2.2.1 Maksud Deiksis Rujukan Persona .................................................... 91 4.2.2.2 Maksud Deiksis Rujukan Ruang ...................................................... 94 xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4.2.2.3 Maksud Deiksis Rujukan Waktu ...................................................... 98 4.2.2.4 Maksud Deiksis Rujukan Anafora .................................................. 102 4.2.2.5 Maksud Deiksis Rujukan Katafora ................................................. 108 4.3 Pembahasan .................................................................................... 112 4.3.1 Deiksis Eksofora ............................................................................. 115 4.3.1.1 Deiksis Persona .............................................................................. 120 4.3.1.2 Deiksis Ruang ................................................................................. 122 4.3.1.3 Deiksis Waktu ................................................................................ 124 4.3.2 Deiksis Endofora ............................................................................ 126 4.3.2.1 Deiksis Anafora .............................................................................. 129 4.3.2.2 Deiksis Katafora ............................................................................. 131 BAB V PENUTUP ......................................................................................... 134 5.1 Simpulan ......................................................................................... 134 5.2 Saran ............................................................................................... 135 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 137 LAMPIRAN ................................................................................................... 139 BIOGRAFI PENULIS .................................................................................. 182 xv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 1 jumlah Data deiksis Berdasarkan Jenis-jenis Deiksis .......................... 37 xvi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dipaparkan beberapa hal mengenai bagian pendahuluan antara lain 1) latar belakang, 2) rumusan masalah, 3) tujuan penelitian, 4) manfaat penelitian, 5) batasan istilah, dan 6) sistematika penyajian. Uraian secara lengkap bagian pendahuluan dipaparkan berikut ini. 1.1 Latar Belakang Sebuah kata yang dikatakan bersifat deiksis apabila rujukannya berpindahpindah atau berganti-ganti, tergantung siapa yang menjadi pembicara, saat dan tempat dituturkannya kata-kata itu (Purwo, 1984:1). Dengan kata lain deiksis merupakan kata yang tidak memiliki rujukan yang tetap. Kata deiksis dapat diketahui rujukannya apabila mengetahui konteks tuturan. Konteks adalah latar belakang pengetahuan yang sama dimiliki oleh penutur dan mitra tutur untuk memahami maksud dari pembicaraan. Maksud pembicaraan merupakan apa yang akan disampaikan penutur dalam tuturannya kepada mitra tutur. Pada tuturan bahasa Indonesia terdapat kata deiksis baik secara lisan maupun tuliisan. Hal ini dibuktikan dengan adanya penelitian terdahulu yang meneliti deiksis dalam bahasa Indonesia. Salah satunya ialah penelitian yang dilakukan oleh guru besar linguistik di Universitas Atma Jaya Jakarta yakni Bambang Kaswanti Purwo untuk memperoleh gelar Doktor Linguistik di Universitas Indonesia pada tahun 1982 dengan Disertasi berjudul “Deiksis dalam Bahasa Indonesia”. Selain itu, 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 masih ada juga yang meneliti deiksis dalam Bahasa Indonesia melalui Skripsi dengan acuan teori utama dari Purwo. Pada penelitian ini akan diteliti deiksis dalam Bahasa Indonesia dengan acuan teori utama yakni dari teori Purwo. Tuturan dalam bahasa Indonesia terdapat dua jenis yakni tuturan lisan dan tutruan tulisan. Tuturan lisan yakni tuturan yang berupa bahasa yang diucapkan menggunakan mulut dan memiliki bunyi. Tuturan lisan dapat ditemukan ketika seseorang berbicara di rumah, sekolah, tempat bekerja, televisi, radio, dan sebagainya. Sedangkan tuturan tulisan yakni tuturan yang berupa bahasa yang dituliskan atau dicetak menggunakan alat bantu tulis maupun cetak. Tuturan tulisan dapat ditemukan pada buku, tabloid, majalah surat kabar dan sebagainya. Pada penelitian ini peneliti mengambil subjek yakni tuturan tulisan yang terdapat pada surat kabar. Surat kabar di Indonesia berdasarkan letak geografis terdiri dari dua jenis yakni surat kabar nasional yang tersebar dari Sabang sampai Marauke Indonesia dan surat kabar daerah yang hanya tersebar di wilayah tertentu saja. Surat kabar yang dipilih peneliti merupakan surat kabar nasional yakni surat kabar Jawa Pos. Surat kabar Jawa Pos dipilih peneliti karena merupakan surat kabar yang tersebar secara nasional, dapat dibaca oleh seluruh masyarakat di Indonesia. Selain itu, surat kabar Jawa Pos dipilih karena belum ada yang pernah meneliti deiksis pada surat kabar Jawa Pos. Surat kabar merupakan suatu media massa cetak yang berisi berbagai rubrik yakni berita, feature, tajuk, pojok, surat pembaca, iklan, hiburan, dan kolom. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Bagian yang menjadi fokus penelitian ini yakni pada rubrik kolom. Kolom bersifat personal, sepenuhnya adalah pendapat dan opini penulis. Tanggung jawab penulisan kolom ada pada penulisnya (Nasir, 2010:203). Rubrik kolom dipilih untuk diteliti oleh peneliti karena ada ditemukan penggunaan deiksis pada bagian kolom di surat kabar Jawa Pos. Selain itu, karena kolom merupakan tulisan yang bersifat personal maka sesuai dengan pengertian deiksis yang merupakan kata yang tidak memiliki rujukan yang tetap, deiksis dapat diketahui rujukannya apabila mengetahui siapa penutur, saat, dan tempat dituturkannya kata itu. Secara tidak sadar seseorang pasti pernah menemukan kata deiksis pada saat membaca tulisan kolom tetapi tidak banyak orang ada yang menyadari hal tersebut meskipun sudah mengerti maksud dari tuturan secara lengkap tetapi ada yang tidak memperdulikan kata-kata deiksis yang memiliki rujukan pada sesuatu tertentu. Deiksis dipelajari juga dalam pembelajaran bahasa Indonesia yakni sering dikenal dengan kata ganti persona untuk deiksis persona, kata penunjuk untuk deiksis ruang, dan kata keterangan waktu untuk deiksis waktu. Kenyataan pengajaran deiksis oleh guru-guru bahasa Indonesia di sekolah hanya memberikan pembelajaran mengenai teori kata ganti persona, kata penunjuk, dan kata keterangan waktu dengan menunjukkan wujud yang digunakan dan fungsi kegunaan masing-masing wujud, tetapi tidak memberikan penjelasan bahwa dari masing-masing wujud memiliki titik tolak yang tidak tetap atau tujuannya selalu berpindah-pindah bergantung dengan konteks sebuah tuturan. Dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi guru bahasa Indonesia menunjukkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 kepada peserta didik bahwa suatu kata yang memiliki rujukan tidak semuanya memiliki rujukan yang tetap tetapi memiliki rujukan yang tidak tetap bergantung pada konteks suatu tuturan yang meliputi siapa pembicara, kepada siapa tuturan dituju dan dimana tuturan terjadi. Untuk membuktikan bahwa teori deiksis purwo dapat diterapkan pada penelitian ini maka peneliti akan meneliti deiksis pada rubrik kolom di harian Jawa Pos agar peneliti dapat menemukan wujud deiksis dan memaparkan apa maksud rujukan dari wujud deiksis yang pada rubrik kolom di harian Jawa Pos. Berdasarkan pemaparan tersebut maka peneliti akan meneliti deiksis dengan judul “Fenomena Deiksis pada Rubrik Kolom di Harian Jawa Pos edisi SeptemberDesember 2015”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut ini. a. Apa sajakah wujud fenomena deiksis pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September - Desember 2015? b. Apa sajakah maksud fenomena deiksis pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September - Desember 2015? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini sebagai berikut. a. Mendeskripsikan wujud fenomena deiksis pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September - Desember 2015. b. Mendeskripsikan maksud fenomena deiksis pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September - Desember 2015.. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian fenomena deiksis pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015 ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pihak yang memerlukan. Terdapat dua manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini yakni manfaat secara teoretis dan manfaat secara praktis. Secara teoretis, temuan penelitian berjudul “Fenomena Deiksis pada Rubrik Kolom di Harian Jawa Pos Edisi September-Desember 2015” ini bermanfaat untuk memperkaya pengembangan teori pragmatik di lingkup universitas, dapat memberikan sumbangan bagi dunia pendidikan bahasa khususnya dalam bidang ilmu pragmatik di Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, berbagai landasan teori yang dipakai dalam penelitian ini dapat menambah wawasan para pembaca tentang fenomena deiksis dan dapat membantu penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan fenomena deiksis. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 Secara praktis, hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan ajar pada pembelajaran mata kuliah pragmatik bahasa Indonesia di Universitas khususnya mengenai fenomena pragmatik yakni deiksis. Selain itu, penelitian ini juga dapat bermanfaat bagi masyarakat agar dapat mengetahui maksud rujukan deiksis yang digunakan oleh seseorang dalam berbicara sehari-hari kepada mitra tutur dan dapat menggunakan ungkapan deiksis dengan benar sesuai dengan rujukan yang dituju. Penggunaan deiksis yang baik dan benar sesuai dengan maksud rujukan yang dituju oleh penutur maka akan mengurangi kesalahan mitra tutur dalam mengartikan atau memaknai sebuah tuturan. 1.5 Batasan Istilah Pembahasan dalam penelitian ini tentunya mencakup beberapa hal saja, oleh karena itu penulis mencatumkan batasan istilah yang digunakan agar pembahasan tidak melebar terlalu jauh dan dapat dimengerti pembaca. Beberapa istilah yang perlu diberi batasan istilah pada penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Pragmatik Pragmatik adalah studi tentang makna yang disampaikan oleh penutur (atau penulis) dan ditafsirkan oleh pendengar (atau pembaca). Sebagai akibatnya studi ini lebih banyak berhubungan dengan analisis tentang apa yang dimaksudkan orang dengan tuturan-tuturannnya daripada dengan makna terpisah dari kata atau frasa yang digunakan dalam tuturan itu sendiri Yule dalam Wahyuni (2006:3). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 b. Konteks Konteks tuturan adalah latar belakang pengetahuan (background knowledge) yang diasumsikan sama-sama dimiliki dan dipahami bersama oleh mitra tutur atas apa yang dimaksud oleh si penutur itu di dalam keseluruhan proses bertutur Rahardi (2003:20). c. Deiksis Deiksis didefinisikan sebagai sebuah kata dikatakan bersifat deiksis apabila referennya berpindah-pindah atau berganti-ganti, tergantung pada saat dan tempat dituturkannya kata itu Purwo (1983:1). d. Maksud Maksud sebagai sesuatu yang luar ujaran dilihat dari segi si pengujar, orang yang berbicara, atau pihak subjeknya. Orang yang berbicara itu mengujarkan suatu ujaran entah berupa kalimat maupun frasa, tetapi yang dimaksudkannya tidak sama dengan makna lahiriah ujaran itu sendiri Chaer (1990:35). e. Kolom Kolom adalah opini singkat seseorang yang lebih banyak menekankan aspek pengamatan dan pemaknaan terhadap suatu persoalan atau keadaan yang terdapat dalam masyarakat. Kolom lebih banyak mencerminkan cap pribadi penulis. Sifatnya memadatkan memakna bandingkan dengan sifat artikel yang lebih banyak memapar melebar. Kolom ditulis secara inferensial. Artikel ditulis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8 secara referensial. Biasanya dalam tulisan kolom terdapat foto penulis penulis (Sumadiria, 2009:3). 1.6 Sistematika Penyajian Penulisan laporan penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab I adalah pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian. Bab II landasan teori berisi penelitian yang relevan, kajian teori, dan kerangka teori. Bab III adalah metodologi penelitian berisi jenis penelitian, data dan sumber data, metode dan teknik pengumpulan data, dan metode dan teknik analisis data. Bab IV adalah hasil penelitian dan pembahasan. Bab V adalah penutup berisi simpulan dan saran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan beberapa hal yakni 1) penelitian yang relevan, 2) kajian teori, dan 3) kerangka berpikir. Penelitian yang relevan berisi tentang tinjauan terhadap topik-topik sejenis yang dilakukan oleh peneliti yang lain. Kajian teori berisi tentang teori-teori yang digunakan sebagai pisau analisis dari penelitian ini yang terdiri atas teori pragmatik, konteks, fenomena pragmatik, deiksis sebagai fenomena pragmatik, makna dan maksud, dan kolom. Kerangka berpikir berisi tentang acuan teori berdasarkan pada penelitian yang relevan dan landasan teori untuk menjawab rumusan masalah. 2.1 Penelitian yang Relevan Fenomena deiksis pada bahasa Indonesia merupakan kajian ilmu pragmatik yang belum diteliti secara mendalam oleh peneliti bahasa Indonesia. Berdasarkan pengamatan peneliti, penelitian fenomena deiksis bahasa Indonesia di ranah jurnalistik jarang, bahkan penelitian mengenai deiksis di rubrik kolom belum ada yang meneliti. Pada penelitian ini ada beberapa penelitian yang relevan yakni penelitian dilakukan oleh Bambang Kaswanti Purwo (1984), Dwi Setiyaningsih (2012) dan Aditya Rahardani (2012). Penelitian Bambang Kaswanti Purwo (1984) berjudul “Deiksis dalam Bahasa Indonesia”. Penelitian ini merupakan usaha yang dilakukan Purwo untuk mendalami dan memahami bahsa Indonesia dengan menuangkan dalam karya tulis yang terdiri dari tujuh bab. Kecondongan penelitian ini tidak ditujukan pada 9 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 usaha mengemabngkan teori deiksis dengan menggunakan bahan-bahan yang ada dalam bahasa Indonesia melainkan diarahkan pada pemergunaan teori deiksis sebagai alat untuk menyikapkan seluk-beluk bahasa Indonesia dengan dibandingkan dnegan bahasa-bahasa tak serumpun seperti bahasa Inggris, Prancis, Belanda, Latin, Rusia dan bahasa-bahasa serumpun seperti bahasa Taggalog, Batak, Toba, Jawa, dan Aceh. Pada bab I diuraikan kaitan deiksis dengan leksemleksem persona, ruang, dan waktu. Pada bab II diuraikan kata-kata yang berhubungan dengan persona, ruang, dan waktu perihal aspek semantis leksikal yakni deiksis luar-tuturan (eksofora). Pada bab III yang dibicarakan adalah deiksis dalam-tuturan (endofora) yakni membahas mengenai aspek sintaksis yaitu perihal koreferensi. Pencampuran antara deiksis luar-tuturan dan deiksis dalam-tuturan diuraikan dalam bab IV yang disebut dengan pembalikan deiksis. Aspek semantis situasional dari kata ganti persona dalam bahasa Indonesia yang belum dibahas dalam bab II karena dalam bab II dibicarakan terbatas pada aspek semantis leksikal saja maka pada bab V dipaparkan aspek semantis situasional dengan masalah kepekaan-konteks yang dapat dijumpai dalam struktur yang bermodus imperatif, adhortatif, dan dubitatif. Perihal pemetaan kronologis, struktur beku, dan struktur korelatif dibahas dalam bab VI sehubungan dengan kaitannya pada susunan beruntun. Beberapa masalah yang belum teruraikan dalam bab I-VI dikumpulkan menjadi satu pada bab VII karena mempunyai suatu kerangka kesatuan tersendiri. Apa yang terdapat dalam bab VII merupakan pemerian permasalahan yang tidak hanya disikapi dengan teori deiksis saja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 Penelitian Dwi Setiyaningsih (2012) berjudul “Deiksis Artikel Harian Suara Merdeka Sebagai Bahan Pembelajaran Menulis Narasi Nonfiksi Dan Skenario Pembelajarannya”. Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan bentuk-bentuk deiksis pada artikel wacana lokal harian suara Merdeka edisi April 2013 dan (2) mendeskripsikan skenario pembelajaran deiksis yang diintegrasikan ke dalam pembelajaran menulis narasi nonfiksi pada kelas X SMA. Berdasarkan tujuan penelitian Dwi Setiyaningsih menghasilkan kesimpulan. Beberapa Bentuk-bentuk deiksis yang dipakai dalam artikel wacana lokal harian Suara Merdeka edisi April 2013 terdiri dari: (1) deiksis persona berupa kata saya, kita, kami, mereka, dia, ia, dan –nya; (2) deiksis tempat berupa (provinsi) ini, (republik) ini, (kota) ini, dan (kota) itu; (3) deiksis waktu berupa lima tahun ke depan, beberapa waktu lalu, sekarang, kini, sepekan terakhir, sebelumnya, medio Juli, saat ini, selama ini, tahun ini, selama ini, belakangan ini, dan hari ini; (4) deiksis anafora berupa ini, itu, hal ini, hal itu, -nya, mereka, dan ia; dan (5) deiksis katafora berupa seperti, adalah, yaitu, meliputi, semisal yakni, artinya, terdiri atas, antara lain, dan misalnya. Pembelajaran deiksis yang diintegrasikan ke dalam pembelajaran menulis narasi nonfiksi dilakukan dengan mengombinasikan tiga metode pembelajaran, yaitu: metode ceramah, metode problem solving, dan penugasan. Penelitian Aditya Rahardani (2012) berjudul “Deiksis Dalam Tajuk Rencana Harian Solopos Tahun 2011 dan Sumbanganya Terhadap Materi Pembelajaran Bahasa Indoneisa di SMK”. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bentuk-bentuk deiksis yang terdapat dalam tajuk rencana harian SOLOPOS tahun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 2011 (2) mendeskripsikan distribusi dalam tajuk rencana tajuk rencana harian SOLOPOS tahun 2011 (3) mendeskripsikan kecenderungan pemakaian deiksis dalam tajuk rencana harian SOLOPOS tahun 2011 (4) mendeskripsikan sumbangan terhadap materi pembelajaran Indonesia di SMK. Berdasarkan tujuan penelitian Aditya Rahardani menghasilkan kesimpulan. Bentuk-bentuk deiksis dalam tajuk rencana harian SOLOPOS tahun 2011 diklasifikasikan menjadi dua, yaitu deiksis eksofora yanitu meliputi deiksis persona yang digunakan, yaitu persona pertama jamak yang berupa kami dan kita, persona ketiga tunggal berupa dia dan –nya; dan persona ketiga jamak yang berupa mereka. Bentuk-bentuk deiksis ruang yang digunakan, yaitu pronominal demonstratif, bentuk terikat –nya, dan persona ketiga jamak berupa mereka. Berdasarkan ketiga penelitian di atas, penelitian yang berjudul “Fenomena Deiksis pada Rubrik Kolom di Harian Jawa Pos Edisi September – Desember 2015” ini merupakan pembaruan dari penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian pertama dan kedua hanya mendeskripsikan wujud dari deiksis yan ditemukan pada artikel dan tajuk rencana di harian sedangkan penelitian kali ini tidak hanya mendeskripsikan wujud deiksis saja tetapi mendeskipsikan maksud dari wujud deiksis yang ditemukan dan mendeskripsikan bagaimana konteks dapat mempengaruhi maksud wujud deiksis. Pada penelitian pertama objek yang diteliti yakni artikel pada harian Suara Merdeka edisi April 2013 dan pada penelitian kedua objek yang diteliti yakni opini di harian SOLOPOS tahun 2011, sedangkan pada penelitian ini objek yang akan diteliti adalah rubrik kolom pada harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015, dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 pernyataan di atas belum ada yang meneliti mengenai fenomena deiksis pada rubrik kolom harian Jawa Pos. Oleh karena itu, peneliti ada meneliti itu dengan merumuskan judul “Fenomena Deiksis pada Rubrik Kolom di Harian Jawa Pos Edisi September – Desember 2015”. 2.2 Kajian Teori Penelitian ini merupakan penelitian pragmatik yang mengkaji tulisan pada rubrik kolom di harian Jawa Pos. Terdapat beberapa teori yang digunakan untuk menjadi pisau analisis penelitian yang berjudul “Fenomena Deiksis pada Rubrik Kolom di Harian Jawa Pos Edisi September – Desember 2015” ini yaitu, pragmatik, konteks, fenomena pragmatik, deiksis sebagai fenomena pragmatik, jenis-jenis deiksis, konsep maksud, dan konsep kolom. Teori deiksis, maksud, dan konteks pada kajian teori ini digunakan sebagai acuan dasar untuk menganalisis data yang ditemukan pada rubrik kolom harian Jawa Pos. Paparan mengenai teori-teori tersebut adalah sebagai berikut. 2.2.1 Pragmatik Pragmatik adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari hubungan konteks dan makna ilmu ini mempelajari bagaimana penyampaian makna tidak hanya tergantung pada pengetahuan linguistik dari pembicara dan pendengar, tetapi juga dari konteks penuturan, pengetahuan tentang status pihak yang terlibat dalam pembicaraan, maksud tersirat dari pembicara. Levinson dalam Tarigan (1986:33) mengatakan bahwa pragmatik adalah telaah mengenai hubungan antara bahasa dan konteks yang tergramatisasikan atau disandikan dalam struktur suatu bahasa. Pragmatik adalah telaah mengenai segala PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 aspek makna yang tidak tercakup dalam teori semantik, atau dengan perkataan lain memperbincangkan segala aspek makna ucapan yang tidak dapat dijelaskan secara tuntas oleh referensi langsung kepada kondisi-kondisi kebenaran kalimat yang diucapkan. Secara kasar dapat dirumuskan: pragmatik = makna-kondisi kebenaran. Pragmatik adalah telaah mengenai relasi antara bahasa dan konteks yang merupakan dasar bagi sutau catatan atau laporan pemahaman bahasa, dengan kata lain telaah mengenai kemampuan pemakai bahasa menghubungkan serta menyerasikan kalimat-kalimat dan konteks-konteks secara tepat. Leech dalam Rahardi (2003:10) menyatakan bahwa fonologi, sintaksis, dan semantik merupakan bagian dari tata bahasa atau gramatika, sedangkan pragmatik pada hakikatnya merupakan bagian dari pemakaian atau penggunaan tata bahasa atau gramatika itu dalam aktivitas komunikasi yang sesungguhnya. Yule (2006:3) mendefinisikan pragmatik ke dalam empat ruang lingkup. Ruang lingkup tersebut yakni: pertama, pragmatik adalah studi tentang maksud penutur. Kedua, pragnatik adalah studi tentang makna kontekstual. Ketiga, pragmatik adalah studi tentang bagaimana agar lebih banyak yang disampaikan daripadda yang dituturkan. Keempat, pragmatik adalah studi tentang ungkapan dari jarak hubungan. Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pragmatik, dapat diartikan bahwa pragmatik merupakan cabang ilmu linguistik yang secara khusus mengkaji makna tuturan antara penutur dan mitra tutur bedasarkan konteks tuturan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami maksud tuturan. Seorang mitra tutur harus memiliki pemahaman yang sama mengenai hal yang dibahas penutur agar mampu untuk menafsirkan makna yang dimaksud oleh penutur. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 Selain itu mitra tutur hendaknya mengetahui situasi yang sedang terjadi ketika tuturan dilakukan. 2.2.2 Konteks Konteks pada ilmu pragmatik memiliki peran yang sangat penting karena ilmu pragmatik merupakan kajian makna tuturan berdasarkan konteks tuturan. Konteks adalah pengetahuan yang melatarbelakangi tuturan yang sama dimiliki dan dipahami oleh penutur dan mitra tutur ssehungga mitra tutur mengerti dan memahami apa yang dimaksudkan oleh penutur ketika melakukan tuturan. Konteks sangat penting agar tidak terjadi kesalahpahaman ketika melakukan komunikasi antara penutur dan mitra tutur. Rahardi (2003:20) mengatakan bahwa konteks tuturan dapat diartikan sebagai latar belakang pengetahuan (background knowledge) yang diasumsikan sama-sama dimiliki dan dipahami bersama oleh mitra tutur atas apa yang dimaksud oleh si penutur itu di dalam keseluruhan proses bertutur. Tarigan (1986:35) mengatakan bahwa kata konteks dapat diartikan dengan berbagai cara, misalnya kita memasuki aspek-aspek yang sesuai atau relevan mengenai latar fisik dan sosial sesuatu ucapan. Konteks sebagai setiap latar belakang pengetahuan yang diperkirakan dimiliki dan disetujui bersama oleh Pa (Pembicara) dan Pk (Penyimak) serta yang menunjang interpretasi PK terhadap apa yang dimaksud Pa dengan ucapan tertentu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 2.2.3 Fenomena Pragmatik Ilmu pragmatik memiliki empat fenomena yaitu deiksis, implikatur, tindak tutur, praanggapan (Purwo, 1990:17). Keempat fenomena tersebut dipaparkan sebagai berikut. 2.2.3.1 Implikatur Implikatur merupakan teori yang menjelaskan bagaimana seseorang mempergunakan suatu tuturan. Sebuah tuturan dapat mengimplikasikan proposisi atau pernyataan yang bukan merupakan bagian dari tuturan yang bersangkutan. Istilah implikatur (implicature) digunakan oleh Grice untuk menjelaskan apa yang mungkin diartikan, disarankan, atau dimaksudkan pleh penutur yang berbeda dengan apa yang sebenarnya dikatakan oleh penutur. Levinson (1983:97) menyebutkan bahwa implikatur sebagai salah satu gagasan atau pemikiran terpenting dalam pragmatik. Salah satu alasan penting yang diberikannya adalah implikatur memberikan penjelasan eksplisit tentang cara bagaimana dapat mengimplikasikan lebih banyak dari apa yang dituturkan. 2.2.3.2 Tindak Tutur Austin (dalam Nadar 1962:98-99) menyebutkan bahwa pada dasarnya pada saat seseorang mengatakan sesuatu, dia juga melakukan sesuatu. Pada waktu seseorang menggunakan kata-kata kerja promise “berjanji”, apologize “minta maaf”, name “menanamkan”, pronounce “menyatakan” misalnya dalam tuturan I promise I will come on time (Saya berjanji akan datang tepat waktu), dan I apoloize for coming late (Saya minta maaf karena datang terlambat), dan I name this ship Elizabeth (Saya menamakan kapal ini Elizabeth) maka yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 bersangkutan tidak hanya mengucapkan tetapi juga melakukan tindakan berjanji, meminta maaf, dan menamakan. Tuturan-tuturan tersebut dinamakan tuturan performatif, sedangkan kata kerjanya juga disebut kata kerja performatif. Austin (dalam Tarigan 1986:109) membedakan tiga jenis tindak ujar yakni tindak lokusi, tindak ilokusi, dan tindak perlokusi. Tindak lokusi adalah melakukan tindakan untuk mengatakan sesuatu. Tindak ilokusi adalah melakukan sesuatu tindakan dalam mengatakan sesuatu. Tindakan perlokusi adalah melakukan tindakan dengan mengatakan sesuatu. 2.2.3.3 Praanggapan Menurut Yule (2006:43) praanggapan atau presupposisi adalah sesuatu yang diasumsikan oleh penutur sebagai kejadian sebelum menghasilkan suatu tuturan yang memiliki presupposisi adalah penutur, bukan kalimat. Lubis (2011:65) menyebutkan bahwa praanggapan merupakan sesuatu yang dijadikan oleh si pembicara sebagai dasar pembicaraan. Berdasarkan dua pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa praanggapan merupakan anggapan penutur bahwa mitra tutur mengerti dengan apa yang dimaksudkan penutur dalam tuturan. Penutur berbicara seolah-olah yakin bahwa mitra tutur mengerti dengan apa yang penutur maksudkan. 2.2.3.4 Deiksis Yule (2006:13) menyatakan bahwa deiksis adalah istilah teknis (dalam bahasa Yunani) untuk salah satu hal mendasar yang kita lakukan dengan tuturan. deiksis berarti „penunjukan‟ melalui bahasa. Purwo (1983:1) Kata deiksis berasal dari kata Yunani deiktikos yang berarti “hal penunjukan secara langsung”. Sebuah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 kata dikatakan bersifat deiktis apabila referennya berpindah-pindah atau bergantiganti, tergantung pada saat dan tempat dituturkannya kata itu. Deiksis terdiri dari deiksis luar atau tuturan eksofora dan deiksis dalam atau tuturan endofora. 2.2.4 Deiksis sebagai Fenomena Pragmatik Deiksis merupakan salah satu fenomena pragmatik yang telah banyak dibicarakan oleh berbagai ahli, misalnya pada buku Pragmatik dan Penelitian Pragmatik Nadar (2009:54) menyebutkan bahwa Levinson (1983), Purwo (1983), Parker (1986), dan Mey (1993) merupakan ahli yang telah membicarakan mengenai deiksis. Deiksis di dalam bahasa Indonesia telah diteliti oleh yang bernama Bambang Kaswanti Purwo pada tahun 1983 sebagai disertasi miliknya. Nadar (2009:54) menyatakan bahwa seorang penutur yang berbicara dengan lawan tuturnya seringkali menggunakan kata-kata yang menunjuk baik pada orang, waktu maupun tempat. Kata-kata yang lazim disebut dengan deiksis tersebut berfungsi menunjukkan sesuatu, sehingga keberhasilan suatu interaksi antara penutur dan lawan tutur sedikit banyak akan tergantung pada pemahaman deiksis yang dipergunakan oleh seorang penutur. Mey (dalam Nadar, 2009:55) memberikan contoh seorang tamu hotel di negara asing yang sedang berada di kamarnya. Tiba-tiba ada ketukan di pintu kamarnya, dan dia bertanya “Who is there?” (Siapa di sana?), serta dijawab dengan “it’s me” (Ini Saya). Bagi tamu hotel tersebut, kata Saya menunjukkan pada seseorang yang bagi tamu tersebut juga tidak jelas. Dengan demikian Saya adalah kata deiktis atau merupakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 deiksis, dan menunjukkan pada diri orang yang mengucapkannya. Kalau orangnya berubah, maka saya menunjuk pada orang yang berbeda pula. Purwo (1983:1) mengatakan bahwa sebuah kata dikatakan bersifat deiksis apabila referennya berpindah-pindah atau berganti-ganti, tergantung pada saat dan tempat dituturkannya kata itu. Demi pengertian penuh istilah deiksis itu, perlu diperhatikan bahwa unsur-unsur yang mengandung arti (biasanya lexsem tetepi juga yang menggantikannya secara pronominal, baik itu berupa bentuk bebas maupun bentuk yang terikat secara morfemis) dapat dibedakan antara referensial (misalnya kata rumah, meja) dan yang tidak referensial (misalnya kata walaupun, aduh). Kata yang tidak referensial tidak dipersoalkan tetapi kata yang referensial dapat juga dibagi menjadi deiksis dan tidak deiksis. Sebagian besar dari unsur yang mengandung arti itu adalah tidak deiksis, dan referennya tidak berpindah-pindah menurut siapa yang mengutarakan tuturan yang mengandung unsur yang bersangkutan. Kata deiksis berasal dari kata Yunani deiktikos, yang berarti „hal penunjukkan secara langsung‟. Dalam logika istilah Inggris deictic dipergunakan sebagai istilah untuk pembuktikan langsung (pada masa Aristoteles) sebagai lawan dari istilah untuk pembuktian tidak langsung The Compact Edition of Oxford English Dictionary dalam Purwo, 1984:2). Berbagai ahli bahasa misalnya Sturtevant (1947:135-136) dan Jespersen (1949:123-124) memakai istilah shifters. Istilah shifters dipakai pula untuk mencakup pengertian yang lebih luas, yaitu untuk menunjuk pada arti yang berganti-ganti menurut konteks misalnya umur empat puluh adalah muda untuk seorang presiden, tetapi tidak muda untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 seorang mahasiswa. Purwo (1984) menemukan bahwa terdapat dua jenis deiksis dalam bahasa Indonesia yakni deiksis luar-tuturan (eksofora) dan deiksis dalamtuturan (endofora). 2.2.4.1 Deiksis Luar-Tuturan (Eksofora) Purwo (1984:19-20) menyebutkan perbedaan labuhan luar-tuturan dengan labuhan dalam tuturan adalah bidang permasalahannya. Pada pembicaraan eksofora adalah bidang semantik leksikal, meskipun bidang sintaksis tidak dapat dilepaskan sama sekali dari pembahasan bidang semantis leksikal ini. Deiksis luar tuturan (eksofora) memiliki tiga bagian penting yakni deiksis persona, deiksis ruang dan deiksis waktu. Leksem-leksem yang menjadi bahan pembicaraan dalam deiksis persona adalah bentuk-bentuk nominal dan pronominal, deiksis ruang yang menjadi bahan pembahasan adalah leksem verba dan adjektival, dan deiksis waktu leksem adverbial. Semua leksem persona merupakan leksem deikstis, sedangkan leksem ruang dan waktu ada yang tidak. 2.2.4.1.1 Deiksis Persona Purwo (1984:19) menyatakan bahwa deiksis persona membicarakan mengenai bentuk-bentuk nomina dan pronomina. Nomina adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian (Alwi, 2003:249). Pronomina adalah kategori yang berfungsi untuk menggantikan nomina (Kridalaksana, 1994:77). Slametmuljana (1969:276) menyebut kata ganti persona itu memakai istilah kata ganti diri karena fungsinya yang menggantikan diri orang. Bahasa Indonesia mengenal kata ganti personal menjadi tiga yakni kata ganti persona PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 pertama, kata ganti persona kedua, dan kata ganti persona ketiga. Ketiga kata ganti persona itu hanya kata ganti persona pertama dan kedua yang hanya menyatakan orang. Kata ganti persona ketiga dapat menyatakan orang maupun benda termasuk juga binatang. Deiksis orang ditentukan menurut peran peserta dalam peristiwa bahasa. Peran peserta itu dibagi menjadi tiga. Pertama ialah orang pertama, yaitu kategori rujukan pembicaraan kepada dirinnya atau kelompok yang melibatkan dirinya, misalnya saya, kita, dan kami. Kedua ialah orang kedua, yaitu kategori rujukan pembicaraan kepada seseorang pendengar atau lebih yang hadir bersama prang pertama, misalnya kamu, kalian, saudara. Ketiga ialah orang ketiga, yaitu kategori rujukan kepada orang yang bukan pembicara atau pendengar ujaran itu, baik hadir maupun tidak, misalnya dia dan mereka (Lyons dalam Djajasudarma, 1993:45). Kata ganti persona ketiga pada deiksis eksofora tidak ditemukan karena kata ganti orang ketiga memiliki rujukan di dalam tuturan dan hanya memiliki rujukan pada konstituen sebelah kiri atau kanan. Purwo (1984) menjelaskan beberapa kata yang termasuk deiksis persona secara lebih rinci dalam bukunya yang bejudul Deiksis dalam bahasa Indonesia. Kata-kata tersebut meliputi: deiksis persona pertama (aku, saya, kita, dan kami) dan deiksis persona kedua (engkau, kamu, Anda, saudara, dan kalian). Deiksis persona pertama merupakan deiksis yang memiliki rujukan pada seseorang yang seddang melakukan tuturan atau penutur dan deiksis persona kedua merupakan deiksis yang memiliki rujukan pada seseorang yang diajak berbicara atau mitra tutur. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 2.2.4.1.2 Deiksis Ruang Deiksis ruang berhubungan dengan pemahaman mengenai lokasi atau tempat yang dipergunakan peserta pertuturan dalam situasi pertuturan. (Nadar, 2009:55-56) Tidak semua leksem ruang dapat dikatakan bersifat deiktis dan tidak ada leksem ruang yang berupa nomina. Leksem ruang dapat berupa adjektiva, adverbial atau verba. Dalam deiksis ruang terdapat leksem yang tidak deiktis dan ada leksem yang deiktis. Tetapi leksem yang tidak deiksis dapat menjadi deiktis apabila dirangkaikan dengan leksem persona. Purwo (1984) menjelaskan deiksis ruang dapat dibedakan menjadi dua jenis yakni deiksis ruang yang berupa leksem demonstratif meliputi kata ini dan itu. Deiksis ruang yang berupa verba meliputi kata sini, sana, dan situ. 2.2.4.1.3 Deiksis Waktu Fillmore (1971) menyebutkan bahwa ada dua pengertian tentang gerak yang dihubungkan dengan waktu yakni kita yang bergerak melewati waktu (dalam hal ini waktu dianggap sebagai hal yang diam), atau waktu yang bergerak menuju ke arah kita dan melewati kita. Seperti yang diungkapkan Purwo (1984) Fenomena ini juga dapat ditemukan dalam bahasa Indonesia. Purwo menjelaskan leksem yang termasuk ke dalam deiksis adalah sebagai berikut. Minggu (yang) lalu, (hari) Kamis (yang) lalu, bulan (yang) lalu, (bulan) April (yang) lalu, tahun 1951 (yag lalu), minggu ini, (hari) Kamis ini, bulan ini, (bulan) April ini, tahun ini, (tahun) 1983 ini, kemarin dulu, kemarin, sekarang, besok, lusa, dulu, tadi, nanti, kelak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 2.2.4.2 Deiksis Dalam-Tuturan (Endofora) Deiksis dalam-tuturan (endofora) menyoroti mengenai masalah sintaksis. Purwo (1984:103) menyebutkan salah satu akibat dari penyusunan konstituenkonstituen bahasa secara linear adalah kemungkinan adanya konstituen tertentu yang sudah disebutkan sebelumnya disebut ulang pada penyebutan selanjutnya, entah itu dengan bentuk pronominal entah tidak. Kedua konstituen itu karena kesamaannya lazim dikatakan sebagai dua konstituen yang berkorelasi. Kekorelasian semacam ini, dan yang pronomina, biasa disebut anafora. Pada bentuk anafora, suatu leksem mengacu pada konstituen di sebelah kanannya disebut katafora. Hal yang diacu tersebut, baik di sebelah kiri maupun sebelah kanan dinamakan titik tolak. Titik tolak bisa berupa kata, frasa atau kalimat atau wacana, berupa unsur dalam bahasa. Purwo dalam bukunya yang berjudul Deiksis dalam bahasa Indonesia membagi menjadi dua hal penting dalam deiksis dalamtuturan (endofora) yakni penggunaan istilah anafora dan katafora. Anafora mengacu pada konstituen di sebelah kiri, dan katafora mengacu konstituen di sebelah kanan. Di antara bentuk-bentuk persona, hanya personal ketiga yang dapat menjadi pemarkah anafora dan katafora. Deiksis persona ketiga meliputi ia, dia, beliau, mereka, -nya deiksis Ruang kata ini, itu, begini, begitu yang tidak merujuk pada lokasi tertentu tetepi merujuk pada konstituen kanan atau kiri juga termasuk dalam deiksis endofora (Purwo, 1984:105-110). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 Contoh : Heli hitam itu bertulisan identitasnya: Trump. Tuturan di atas memiliki ungkapan deiksis endofora (katafora persona) yakni –nya. –nya pada kalimat tersebut merujuk pada Trump yang disebutkan setelah kata –nya yakni pada akhir kalimat. “Kalau saja Trump bisa membuktikan bahwa dia bukan anak orang utan, saya akan membayar 5 juta dollar” ujarnya dalam sebuah komedi televisi. Tuturan di atas memiliki ungkapan deiksis endofora (anafora persona) yakni dia. Dia pada kalimat tersebut merujuk pada Trump. Trump pada kalimat tersebut sudah disebutkan pada awal sebelum muncul kata dia. 2.2.5 Maksud dalam Pragmatik Makna dalam ilmu bahasa dapat dibedakan menjadi dua jenis yakni makna pada semantik dan makna pada pragmatik. Makna pada semantik menunjuk kepada makna linguistik (linguistic meaning) atau makna semantik (semantic meaning/sense). Makna yang demikian bersifat lepas konteks (context independent) dan sering disebut makna diadik (diadic meaning). Makna pada semantik mengkaji hubungan antara kata-kata. Sedangkan makna pragmatik disebut juga dengan makna penutur, makna yang bersifat terikat konteks dan makna yang bersifat triadik. Makna yang lebih bergantungan pada konteks dan tujuan komunikatif pembicara. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 Semantik juga mempelajari makna, yaitu makna kata dan makna kalimat, sedangkan pragmatik mempelajari maksud ujaran, yaitu untuk apa ujaran itu dilakukan. Semantik bertanya “Apa makna X?” maka pragmatik bertanya “Apa yang Anda maksudkan dengan X?”. Makna di dalam pragmatik ditentukan oleh konteks yakni siapa yang berbicara, kepada siapa, di mana, bilamana, bagaimana, dan apa fungsi ujaran itu. Pragmatik adalah studi tentang makna yang disampaikan oleh penutur (atau penulis) dan ditafsirkan oleh pendengar (atau pembaca). Sebagai akibatnya studi ini lebih banyak berhubungan dengan analisis tentang apa yang dimaksdukan orang dengan tuturan-tuturannya daripada dengan makna terpisah dari kata atau frasa yang digunakan dalam tuturan itu sendiri. Pragmatik adalah sstudi tentang maksud penutur (Yule, 2006:3). Makna adalah gejala dalam ujaran, sedangkan informasi adalah gejala luar ujaran. Selain informasi sebagai sesuatu yang luar ujaran ada lagi sesuatu yang lain yang juga luar-ujaran yaitu yang disebut maksud. Informasi dan Maksud sama-sama sesuatu yang luar ujaran. Informasi merupakan sesuatu yang luar ujaran dilihat dari segi objeknya atau yang dibicarakan sedangkan maksud dilihat dari segi si pengujar, orang yang dibicarakan, atau pihak subjeknya (Abdul Chaer, 2013:35). Dari beberapa pandangan di atas dapat peneliti sampaikan bahwa pada penelitian ini merupakan penelitian pragmatik yang menafsirkan maksud yang disampaikan oleh penutur berdasarkan konteks tuturan dan maksud ditafsirkan oleh peneliti. Maksud dalam pragmatik merupakan penafsiran yang dimiliki oleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 mitra tutur mengenai isi dari tuturan penutur. Maksud dapat dijelaskan sebagai pesan yang ingin penutur sampaikan kepada mitra tutur. Pesan ini sebaiknya dapat tersampaikan dengan baik dan benar agar tidak terjadi kesalahpahaman ketika dilakukan pertuturan, dan agar mitra tutur dapat mengerti dan memahami tuturan penutur. Ketika melakukan tuturan penutur memiliki tujuan tertentu yang ingin disamapikan melalui suatu tuturan. Ilmu pragmatik mengkaji maksud yang terdapat di dalam tuturan, maka maksud dalam ilmu pragmatik sangat penting dan menjadi hal utama atau menjadi titik fokus. 2.2.6 Kolom Kolom adalah opini singkat seseorang yang lebih banyak menekankan aspek pengamatan dan pemaknaan terhadap suatu persoalan atau keadaan yang terdapat dalam masyarakat. Kolom lebih banyak mencerminkan cap pribadi penulis. Sifatnya memadatkan memakna bandingkan dengan sifat artikel yang lebih banyak memapar melebar. Kolom ditulis secara inferensial. Artikel ditulis secara referensial. Biasanya dalam tulisan kolom terdapat foto penulis penulis (Sumadiria, 2009:5). Sejalan dengan pendapat Sumadiria, Romli (2009:89) menyatakan bahwa kolom (column) adalah sebuah rubrik khusus di media massa cetak yang berisi karangan atau tulisan pendek, yang berisi pendapat subjektif penulisnya tentang suatu masalah. Rubrik khusus ini umumnya bernama asli „kolom‟, namun tidak semua harian menyebutkan artikel khusus itu dengan nama „kolom‟ misalnya pada harian Republika „Resonansi dan Refleksi‟, pada harian Kompas „Asal Usul‟ dan sebagainya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 Artikel kolom selalu lebih padat, singkat, dan lebih pendek daripada artikel opini. Bahasa yang digunakan dalam artikel kolom cenderung bersifat lentur. Bahkan, adakalanya pula kosakata daerah banyak juga dimasukkan dala artikel kolom untuk menandai dimensi kelenturan itu. Tujuan artikel itu adalah untuk menyentil pemerintah, justru daya sentil itu menjadi semakin tajam dalam kelenturan bahasa yang digunakan itu. Sebuah artikel kolom merupakan peluapan reflektif gagasan pribadi seorang ahli atau pakar, atau yang sering juga disebut juga sebagai pandit terhadap permasalahan atau persoalan tertentu, tanpa harus menunjuk referensi yang dimiliki oleh orang lain sebagai pakar. Hal lain juga harus diperhatikan di dalam rangka penulisan artikel kolom adalah artikel kolom tersebut bersifat khas pribadi penulisnya, dan kekhasan pribadi itu, baik di dalam pengertian sosok maupun genre tulisannya, akan mematrikan dirinya sebagai penulis kolom atau sosok kolumnis yang membedakannya dengan penulis lain (Rahardi, 2012:68-78). Jadi dapat diartikan bahwa kolom merupakan tulisan yang terdapat pada harian yang berisi pendapat, ide, kritikan, saran penulis terhadap suatu permasalahan yang sedang terjadi di suatu negara. Penulis kolom menulis di rubrik kolom menurut pendapatnya secara pribadi tanpa menggunakan lembaga maupun instansi yang menjadi tempat bernaungnya penulis dan menggunakan penalaran serta pemikiran kritis yang dimiliki penulis. Pada hal ini sebaiknya penulis kolom memiliki ilmu yang tinggi dan ahli dalam persoalan yang sedang dibahas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 2.3 Kerangka Berpikir Berdasarkan rincian teori di atas, peneliti menyusun kerangka berpikir agar memudahkan dalam menganalisis rumusan masalah yang terdapat pada penelitian ini. Penelitian ini meneliti mengenai fenomena deiksis pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015. Ilmu pragmatik memiliki empat fenomena yakni deiksis, implikatur, tindak tutur, dan praanggapan. Batasan pada penelitian ini merupakan pada fenomena deiksis. Penelitian ini menemukan wujud dan maksud fenomena deiksis pada rubrik kolom harian Jawa Pos Maksud yang ditemukan pada wujud deiksis dianalisis berdasarkan konteks. Konteks pada penelitian ini berperan sangat penting karena berupa penelitian ilmu pragmtaik. Ilmu pragmatik adalah ilmu yang mengkaji maksud dari tuturan dengan berdasarkan konteks tuturan itu. Untuk memperjelas penjelasan kerangka berpikir tersebut maka peneliti menggambarkan bagan kerangka berpikir sebagai berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 Fenomena Deiksis pada Rubrik Kolom di Harian Jawa Pos Edisi September – Desember 2015 Ilmu Pragmatik Deiksis Maksud Konteks Rubrik kolom di harian Jawa Pos Hasil Analisis Data Kesimpulan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab III ini terdiri dari empat subbab yaitu 1) jenis penelitian, 2) data dan sumber data, 3) metode pengumpulan data, dan 4) metode analisis data. Keempat hal tersebut akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut. 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi kualitatif. Penelitian ini berusaha menggambarkan tentang variabel, gejala atau keadaan secara apa adanya. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan menguji hipotesis tertentu tetapi mendeskripsikan peristwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakukan khusus terhadap peristiwa itu. Penelitian kualitatif adalah pendekatan yang penting untuk memahami suatu fenomena sosial dan perspektif individu yang diteliti. Tujuan pokoknya adalah menggambarkan, mempelajari, dan menjelaskan fenomena itu. Pemahaman fenomena ini dapat diperoleh dengan cara mendeskripsikan dan mengeksplorasikannya dalam sebuah narasi. Dengan cara tersebut peneliti harus dapat memperlihatkan hubungan antara peristiwa dan makna peristiwa (Syamsuddin dan Damaianti, 2007:74). Penelitian ini adalah termasuk penelitian deskriptif karena bertujuan mendeskripsikan wujud dan maksud fenomena deiksis pada rubrik kolom harian Jawa Pos edisi SeptemberDesember 2015. 30 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 3.2 Data dan Sumber Data Data adalah hasil pencatatan peneliti tentang objek penelitian (Soewandi, 2007:16). Hasil pencatatan itu dapat berupa kata maupun angka. Data dalam penelitian ini adalah kalimat yang mengandung ungkapan deiksis yang terdapat dalam rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015. Arikunto (2002:107) memaparkan bahwa sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh. Sumber data dari penelitian ini adalah rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015 sebagai sumber tertulis. 3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode simak. Sudaryato (2015:203) menyebutkan metode simak atau penyimakan karena memang berupa penyimakan: dilakukan dengan menyimak, yaitu menyimak penggunaan bahasa. Praktik metode simak yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk menyimak penggunaan bahasa secara tertulis pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015 dalam menemukan kalimat yang mengandung kata deiksis. Metode simak ini memiliki dua teknik berdasarkan pemakaiannya yakni teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasar yang digunakan peneliti adalah teknik dasar sadap. Teknik sadap digunakan dalam metode simak diwujudkan dengan penyadapan. Si peneliti untuk mendapatkan data, pertama-tama dengan segenap kecerdikan dan kemauannya harus menyadap pembicaraan seseorang atau beberapa orang yang terdapat dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 tuturan yang berupa kalimat pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015. Artinya dalam penelitian ini peneliti berupaya untuk mendapatkan data dengan penyadapan yakni menyadap penggunaan bahasa yang terdapat pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015. Pada penelitian ini teknik sadap diikuti dengan teknik lanjutan yakni berupa teknik catat. Data penelitian ini berupa tulisan yang terdapat pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015, penutur adalah penulis kolom. Peneliti hanya berperan sebagai pembaca yang dapat diartikan sebagai mitra tutur. Selain itu peneliti juga menggunakan teknik catat yakni mencatat data-data kalimat yang mengandung kata deiksis pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015 dalam tabel tabulasi yang telah disediakan berdasarkan klasifikasi tertentu. 3.4 Metode dan Teknik Analisis Data Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode padan. Sudaryanto (2015:16) mengemukakan bahwa metode padan digunakan karena bahasa yang diteliti memang sudah memiliki hubungan dengan hal-hal di luar bahasa yang bersangkutan bagaimana sifat hubungan itu. Adapun khusus mengenai penyebutan masing-masing sub-jenis metode padan itu adalah sebagai berikut: referensial, fonetis, artikulatoris, translasional, ortografis, dan pragmatis. Penelitian ini menggunakan metode padan pragmatis yakni alat penentunya adalah mitra wacara. Artinya, maksud dari sutau tuturan tergantung dari penafsiran mitra tutur itu sendiri. Ini artinya bahwa situasi pada saat tuturan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 terjadi sangatlah menentukan maksud tuturan. Pada penelitian ini peran peneliti adalah sebagai mitra tutur dari penulis rubrik kolom harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015 yang berperan sebagai penutur. Maka dari itu maksud dari ungkapan deiksis pada rubrik kolom harian Jawa Pos edisi SeptemberDesember 2015 ditafsirkan menurut pengetahuan peneliti berdasarkan konteks tuturan. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif. Analisis deskriptif, yaitu analisis dengan merinci dan menjelaskna secara panjang lebar keterkaitan data penelitian dalam bentuk kalimat. Data tersebut biasanya tercantum dalam bentuk tabel dan analisis didasarkan pada data tabel tersebut (Nurastuti, 2007:130). Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif karena peneliti menjabarkan hasil pengumpulan data ke dalam kalimat yang lebih rinci dan dengan penjelasan penting yang panjang lebar juga secara detail. Berikut adalah langkah dalam menganalis data-data penelitian. 1) Peneliti membaca rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi SeptemberDesember 2015. 2) Peneliti mengetik data-data yang mengandung ungkapan deiksis pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015 di dalam sebuah tabel tabulasi data. 3) Peneliti menjelaskan konteks tuturan data ungkapan deiksis yang terdapat pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 4) Peneliti menentukan maksud rujukan deiksis berdasarkan konteks tuturan yang terdapat pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi SeptemberDesember 2015. 5) Setelah semua data terisi lengkap pada tabel tabulasi, peneliti memberikan tabulasi data kepada triangulator untuk diuji keabsahannya. 6) Peneliti mengambil beberapa sampel dari wujud deiksis dan maksud rujukan deiksis yang telah disetujui triangulator untuk dijabarkan pada bab IV pembahasan. 3.5 Triangulasi Penelitian fenomena deiksis pada rubrik kolom di Harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015 menggunakan teknik triangulasi untuk memeriksa keabsahan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian. Menurut Lexy J. Moleong (1989:195) triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau pembandingan terhadap data. Pada penelitian yang berjudul “Fenomena Deiksis pada Rubrik Kolom di Harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015” ini peneliti menggunakan triangulasi dengan tujuan untuk melakukan pengecekan terhadap validitas dan keterpercayaan hasil temuan. Triangulasi dalam penelitian ini memanfaatkan pengamatan pakar atau ahli kebahasaan agar membantu mengurangi kesalahan dalam pengumpulan data. Dalam penelitian ini triangulator yang berperan untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 melakukan pengecekan terhadap pengumpulan data ialah Prof. Dr. Pranowo. M.Pd. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan tiga hal, yakni 1) deskripsi data, 2) hasil analisis data, dan 3) pembahasan. Ketiga hal tersebut akan dibahasa satu per satu dalam subbab yang ada di bawah ini. 4.1 Deskripsi Data Data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data tertulis. Sumber data penelitian ini adalah rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015. Sumber data pada penelitian ini berjumbah sebanyak 32 kolom. Harian Jawa Pos terbit setiap hari Senin-Minggu tetapi rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015 tidak muncul setiap hari tetapi muncul pada harihari tertentu saja. Rubrik kolom bisanya terdapat pada halaman pertama dan dilanjutkan di halaman sebelas di harian Jawa Pos. Penulis pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015 merupakan seorang tokoh di Indonesia yang mengemukakan pendapat pribadi tanpa menggunakan embelembel organisasi maupun instansi tertentu tetapi memiliki pengetahuan yang luas dan ahli dalam permasalahan yang sedang dibahas. Pendapat pada rubrik kolom di harian Jawa Pos yang dikemukakan penulis kolom merupakan pemikiran, ide, maupun gagasan secara personal dari diri penulis. Penelitian pada data yang ditemukan ini dianalisis menggunakan teori deiksis yang dikemukanan oleh Bambang Kaswanti Purwo untuk menentukan jenis yang terdapat pada data yang ditemukan. Maksud pada penelitian ini ditafsirkan oleh 36 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 peneliti sendiri. Hal ini sejalan dengan teori maksud yang dipaparkan pada kajian teori yang menyatakan bahwa maksud pada penelitian pragmatik ditafsirkan oleh peneliti sebagai mitra tutur berdasarkan konteks tuturan. Pada penelitian ini ditemukan dua jenis deiksis yakni (1) deiksis eksofora dan (2) deiksis endofora. Deiksis eksofora merupakan deiksis luar-tuturan artinya ungkapan deiksis yang terdapat dalam tuturan merujuk pada hal yang diluar dari tuturan tersebut, deiksis eksofora terdapat tiga hal yakni (1) deiksis persona, (2) deiksis ruang, dan (3) deiksis waktu. Deiksis endofora merupakan deiksis dalam tuturan artinya ungkapan deiksis yang terdapat dalam tuturan merujuk pada hal yang terdapat dalam tuturan tersebut. Deiksis endofora terdapat dua hal yakni (1) deiksis anafora dan (2) deiksis katafora. Berikut disajikan data-data yang akan dianalisis dan dibahas pada penelitian ini. Tabel 1 Jumlah Data Deiksis Berdasarkan Jenis-jenis Deiksis No Wujud Deiksis Jumlah Data 1. Deiksis Persona 63 2. Deiksis Ruang 23 3. Deiksis Waktu 32 4. Deiksis Anafora 72 5. Deiksis Katafora 5 Berdasarkan tabel 1 jumlah data penemuan deikisis eksofora pada penelitian ini ditemukan berjumlah 118 terdiri dari 63 deiksis persona, 23 deiksis ruang, dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 32 deiksis waktu. Deiksis endofora pada penelitian ini ditemukan berjumlah 77 terdiri dari 72 deiksis anafora dan 5 deiksis katafora. Data-data tersebut dapat disimak pada halaman lampiran skripsi yang berjudul “Fenomena Deiksis pada Rubrik Kolom Harian Jawa Pos Edisi September-Desember 2015”. 4.2 Analisis Data Pada subbab ini peneliti akan memaparkan mengenai hasil temuan atau analisis data berdasarkan jumlah penemuan deiksis pada rubrik kolom di harian Jawa Pos. Analisis data dilakukan untuk menjawab dua rumusan masalah penelitian yakni 1) wujud fenomena deiksis pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015 dan 2) maksud deiksis pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015. Di bawah ini akan dipaparkan beberapa data sebagai sampel yang dapat mewakili hasil peneuan data oleh peneliti. 4.2.1 Wujud Deiksis pada Rubrik Kolom Data yang pertama akan dijelaskan oleh peneliti adalah mengenai wujud deiksis yang ditemukan pada rubrik kolom di harian Jawa Pos. Pada data ini, terdapat penutur dan mitra tutur. Penutur dalam data ini adalah penulis kolom dan mitra tutur dalam data ini adalah pembaca kolom. Data yang diperoleh dianalisis mengenai teori jenis-jenis deiksis oleh Purwo sebagai dasar pemikiran analisis penelitian ini. Purwo mengemukakan jenis deiksis terbagi menjadi dua bagian yakni 1) deiksis eksofora dan 2) deiksis endofora. Deiksis eksofora adalah deiksis yang memeliki rujukan pada sesuatu yang berada di luar tuturan. Deiksis endofora adalah deiksis yang memiliki rujukan pada struktur yang ada dalam tuturan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 Kedua hal tersebut masih dapat terbagi dalam beberapa bagian. Deiksis eksofora terbagi menjadi tiga hal yakni (1) deiksis persona, (2) deiksis ruang, dan (3) deiksis waktu. Deiksis endofora terbagi menjadi dua hal yakni (1) deiksis anafora, dan (2) deiksis eksofora. Deiksis eksofora dan deiksis endofora digunakan peneliti dalam menganalisis data. Hasil data yang dianalisis dengan dua jenis deiksis tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. 4.2.1.1 Deiksis Eksofora Deiksis luar-tuturan atau eksofora merupakan ungkapan deiksis yang rujukannya berada di luar tuturan. Ungkapan deiksis pada deiksis eksofora ini merujuk sesuatu yang tidak dibicarakan dalam tuturan tertapi sesuatu yang berada di luar tuturan. Untuk mengetahui maksud rujukan pada ungkapan deiksis eksofora ini yakni tergantung pada konteks tuturan. 4.2.1.1.1 Deiksis Persona Deiksis persona merupakan kata ganti orang yang terlibat dalam suatu tuturan. Dalam bahasa Indonesia dikenal berberapa kata ganti orang. Pada penelitian ini deiksis persona terdiri dari dua bagian yakni (1) deiksis persona pertama, dan (2) deiksis persona kedua. Deiksis persona ketiga merupakan deiksis endofora karena memiliki rujukan di dalam tuturan dan terdapat pada kontituen sebelah kiri atau kanan maka tidak dipaparkan pada subbab eksofora. 1) Deiksis Persona Pertama Deiksis persona pertama yaitu deiksis yang memiliki rujukan pada diri seseorang yang sedang melakukan pembicaraan atau seorang penutur. Pada deiksis persona pertama tunggal ini ada beberapa ungkapan deiksis yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 ditemukan yakni aku dan saya. Ungkapan deiksis aku adalah sebagai bentuk bebas juga memiliki bentuk terikat yaitu –ku, dan ku. Dalam bahasa Indonesia ungkapan deiksis aku digunakan untuk merujuk pada penutur dalam ranah informal misalnya di antara dua peserta tindak tutur yang saling mengenal atau memiliki hubungan yang sudah akrab. Ungkapan saya digunakan dalam ranah formal misalnya dalam suatu ceramah, kuliah, atau antara dua peserta tindak tutur yang belum mengenal tetapi juga dapat digunakan dalam ranah informal. Kata aku dan saya dapat berfungsi yang sama. Deiksis persona pertama juga memiliki bentuk jamak yakni ungkapan deiksis kita dan kami. Kata kita untuk menyatakan diri pertama jamak dan orang yang diajak bicara termasuk di dalamnya dana digunakan oleh siapa dan situasi apa pun. Kata kami untuk menyatakan diri pertama jamak dan orang yang diajak berbicara tidak termasuk serta dapat digunakan. a. Aku, -ku, dan kuKata aku digunakan untuk menggantikan diri si pembicara dan dapat digunakan kepada teman yang sudah akrab, orang yang lebih muda, orang yang lebih rendah status atau kedudukan sosialnya, dan dalam situasi informal (Chaer, 2011:92). Berdasarkan data yang diperoleh, frekuensi penggunaan kata aku, -ku, dan ku tidak ada digunakan karena pada subjek yang menjadi penelitian yakni rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015 merupakan ranah formal yang harus menggunakan bahasa yang baik dan benar dan secara tata bahasa baku formal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 b. Saya Kata saya digunakan untuk menggantikan diri si pembicara dan dapat digunakan oleh siapa saja terhadap siapa saja dan biasanya digunakan pada situasi formal (Chaer, 2011:92). Perhatikan contoh di bawah ini yang menunjukkan deiksis persona pertama saya. (1) Yang saya maksud dengan “membaca” adalah praktik mempelajari sesuatu dengan lengkap, utuh, tidak sepotong-potong. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 01-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan orang-orang yang sering berkomentar dengan sembarangan tanpa fakta yang terpercaya melalui internet. Zen R.S mengemukakan pemahaman mengenai cara membaca dengan baik dan benar.) (2) Bagi saya, para inlander adalah mereka yang mudah terpukau oleh orang kaya saat berada di luar negeri, diundang untuk ketemu oleh orang kaya di negara tersebut dan langsung mau begitu saja sampai lupa dengan jabatannya. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenal Kasali penulis komo di harian Jawa Pos edisi Sabtu 26-09-2015.Tuturan tersebut berkaitan dengan kata inlander yang diberikan oleh Belanda kepada Indonesia sebagai ejekan. Inlander adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan bangsa yang dijajah secara fisik dan seccara mental. Orang yang terjajah secara mental diindikasikan dnegan orang yang mau bekerja jika diperintah, mudah diadu domba dan mengadu, pendendam, tidak percaya diri dan lainnya.) Tuturan pada data (1) dan (2) merupakan kalimat dari rubrik kolom di harian Jawa Pos. Pada tuturan di atas merupakan deiksis persona karena kalimat mengandung kata deiksis persona pertama yakni saya. Kata saya merupakan kata deiksis persona pertama yang berfungsi untuk menggantikan kata ganti orang pertama yakni orang yang sedang melakukan pembicaraan. Berdasarkan kedua contoh di atas dapat dibuktikan bahwa deiksis persona pertama saya tidak memiliki rujukan yang tetap. Rujukan saya dapat merujuk berpindah-pindah dengan tergantung pada konteks tuturan dan siapa yang sedang berbicara. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 Meskipun memiliki kata deiksis yang sama yakni kata saya tetapi kedua data (1) dan (2) memiliki rujukan yang berbeda-beda. Pada tuturan (1) pembicara adalah penulis rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa, 01-09-2015 yakni Zen R.S. Zen R.S mengungkapkan mengenai tentang banyaknya informasi yang disebarkan melalui media internet dan belum bisa dibuktikan kebenarannya tetapi dengan mudahnya dipercaya oleh pengguna media internet bahkan sampai membagikan kepada pengguna internet lainnya melalui media sosial di internet. Informasi di internet sangat mudah untuk didapatkan dengan bermodal kouta internet dan handphone canggih yang bisa digunakan untuk mengakses internet. Jika dibandingkan dengan membaca buku yang memuat informasi yang dipercaya dan dapat dibuktikan memerlukan banyak waktu, pergi mencari buku dan membaca memegang buku. Pada tuturan (2) pembicara adalah Rhenald Kasali penulis kolom di rubrik kolom harian Jawa Pos edisi Sabtu, 26-09-2015. Rhenald Kasali berpendapat mengenai sifat inlander yang diberikan kepada rakyat Indonesia karena telah di jajah oleh negara Belanda selama 350. Rakyat Indonesia dikenal memiliki sifat yang sulit bekerja apabila diperintah, mudah diadu domba dan mengadu domba. Rhenald Kasali juga memberikan contoh orang yang memiliki sikap inlander seperti anggota DPR Indonesia yang menghadiri kampanye kandidat calon presiden Amerika Serikat yakni Trump dengan mewakili rakyat Indonesia dan menggunakan uang negara untuk pergi ke luar negeri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 c. Kita Kata kita digunakan untuk menyatakan orang pertama jamak yang diajak berbicara termasuk di dalamnya dan dapat digunakan oleh siapa saja dan kepada siapa saja dalam situasi apa saja. (Chaer, 2011:94). Perhatikan contoh di bawah ini yang menunjukkan deiksis persona pertama kita. (3) Di Jakarta saja, kita sudah saksikan tiang-tiang monorel yang bernasib serupa. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Jumat 11-09-2015 kepada pembaca kolom. Tuturan ini berkaitan dengan proyek monorel oleh Basuki Tjahaja Purnama membatalkan proyek monorel karena kontraktor tidak bisa memenuhi kewajian yang dituntuk oleh pemerintah. Salah satu syarat dari pemerintah adalah kontraktor harus memenuhi kecukupan modal dan harus ada perjanjian bahwa jika proyek berhenti sebelum selesai maka semua aset yang sudah berdiri akan menjjadi pemerintah DKI.) (4) Teknologi penemuan ahli kita kurang memiliki kesempatan untuk diterapkan. (Konteks tuturan : Tuturan inni dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi kamis 05-11-2015 kepada pembaca kolom khususnya masyarakat Indonesia. Tuturan ini berkaitan dengan kesempatan yang kurang diberikan kepada ahli penemu teknologi dari Indonesia digunakan di Indonesia sehingga dapat menemukan kekurangan dan memperbaiki dan menyempurnakan.) Tuturan pada data (3) dan data (4) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis persona pertama jamak yakni kata kita. Kata kita merupakan kata deiksis persona pertama jamak yang berfungsi untuk menggantikan orang yang berbicara dan orang yang terlibat dalam proses tuturan yakni penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan di atas adalah penulis kolom di harian Jawa Pos. Mitra tutur dalam tuturan di atas adalam pembaca rubrik kolom harian Jawa Pos. Berdasarkan contoh pada data (3) dan (4) dapat dibuktikan bahwa kata kita tidak memiliki rujukan yang tetap. Rujukan kata kita PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 berpindah-pindah berdasarkan konteks tuturan dan siapa penutur dan mitra tutur. Meskipun memiliki kata deiksis yang sama yakni kata kita tetapi kedua data (3) dan (4) memiliki rujukan yang berbeda-beda. Tuturan pada data (3) merupakan pendapat Rhenald Kasali yang dimuat di rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi Jumat, 11-09-2015 mengenai tanggapan tentang proyek yang ada di Indonesia masih perlu dibenahi dan perlu aturanaturan tertentu agar mampu untuk menyelesaikan proyek dengan tepat waktu dan memiliki kualitas yang baik juga tahan lama. Rhenald Kasali mencoba memberikan contoh kepada pembaca kolom mengenai proyek yang setengah jadi di ibu kota Jakarta yakni monorel belum bisa diselesaikan hingga tahun 2015 karena kontraktor belum mampu memenuhi dana yang diperlukan.Bagi kontraktor harus mampu memperhitungkan prediksi keuangan yang diperlukan dalam membangun proyek dan memiliki cadangan dana ketika sewaktu-waktu diperlukan dana lebih. Tuturan pada data (4) merupakan tuturan dari Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 09-11-2015. Dahlan Iskan mengungkapkan kepada pembaca kolom mengenai teknologi yang menjadi penemuan oleh rakyat Indonesia kurang dihargai dan kurang mendapatkan dukungan dari pemerintah. Tanpa mendapatkan dukungan dari pemerintah mustahil penemuan dapat diujicobakan. Suatu penemuan harusnya dapat diujicobakan untuk menemukan kekurangan dari penemuan juga dapat membuat penemuan menjadi sempurna. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 d. Kami Kata kami digunakan untuk meyatakan orang pertama jamak dan orang yang diajak berbicara tidak masuk serta di dalamnya dalam situasi apa saja dan kepada siapa saja (Chaer, 2011:93). Perhatikan contoh di bawah ini yang menunjukkan deiksis persona pertama kami. (5) Maka sistem tender lama kami ubah: harganya pun anjlok tinggal Rp 37 miliar per buah. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Seni 09-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan cara kepemimpinan Dahlan Iskan pada tahun 2010 di PLN dengan mengubah sistem tender dalam menangani pengadaan barang. Pengggunaan tender kurang dipercaya karena adanya permainan terhadap harga dengan cara tertentu yang bukan melanggar pidana tetapi merugikan bagi pengguna.) (6) Ini bagus karena pada akhirnya apa yang kami lakukan adalah untuk rakyat dan kami akan terus menjaganya. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Presiden Filipina Benigno Aquino III kepada Karim Kaslan ketika diwawancarai seccara eksklusif. Tuturan inni berkaitan dengan pertanyaan mengenai perbaikan yang akan dilakukan pemerintan Filipina terhadap penyediaan insfrastruktur. Pemerintah Filipina yang berusaha memenuhi semua keperluan rakyat Filipina dengan baik sesuai dengan yang dibutuhkan rakyat.) Tuturan pada data (5) dan data (6) merupakan tuturan yang berupa kalimat di rubrik kolom harian Jawa Pos. Tuturan pada data (5) dan (6) merupakan kalimat yang mengandung kata deiksis persona yakni kami. Kata kami adalah kata deiksis persona pertama jamak yang berfungsi untuk menggantikan orang yang sedang berbicara dan orang yang terlibat dalam tindakan bersama penutur. Berdasarkan data (5) dan (6) dapat dibuktikan bahwa kata kami merupakan kata deiksis yang tidak memiliki rujukan yang tetap. Kata kami memiliki rujukan yang berpindah-pindah bergantung pada konteks tuturan dan kepada siapa penutur. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 Meskipun memiliki kata deiksis yang sama yakni kata kami tetapi kedua data (5) dan (6) memiliki rujukan yang berbeda-beda. Penutur dalam tuturan data (5) adalah penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin, 09-11-2015 yakni Dahlan Iskan dalam konteksnya sebagai Dirut PLN tahun 2010. Tuturan pada data (5) merupakan pendapat Dahlan Iskan yang dimuat di kolom harian Jawa Pos edisi Senin, 09-11-2015. Dahlan Iskan mengungkapkan mengenai tender dalam pengadaan alat dan barang pada Perusahaan Listrik Negara pada tahun 2010 ketika Dahlan Iskan menjadi direktur utama PLN. Dahlan Iskan mencoba memecahka solusi dalam mengurangi penggunaan biaya dalam pengadaan alat dan barang dengan menggunakan dan memanfaatkan sesuatu yang bisa di manfaatkan dan digunakan. Sistem tender di negara Indonesia biasanya mampu memainkan harga sehingga dapat membebani konsumen yang menggunakan. Tuturan pada data (6) dituturkan oleh Presiden Filipina Benigno Aquino III kepada Karim Kaslan ketika dilakukan wawancara eksklusif mengenai kepemimpinan Presiden Filipina Benigno Aquino III dan pejabat Filipina lainnya dalam memenuhi tuntutan sebagai pemimpin rakyat yang harus mampu memberikan kesejahteraan kepada rakyat. Presiden Filipina Benigno Aquino III bersama dengan para pejabat negara Filipina melakukan sesuatu selalu dapat dipengaruhi kehidupan yang baik bagi rakyat Filipina dan dengan sikap adil kepada semua orang yang berada di Filipina. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 2) Deiksis Persona Kedua Deiksis persona kedua yaitu ungkapan yang digunakan untuk menggantikan diri orang yang sedang diajak bicara. Deiksis persona kedua tunggal meliputi engkau, kamu, Anda, Saudara. Deiksis persona kedua juga memiliki bentuk terikat seperti kau- dan -mu juga. Kata kalian merupakan bentuk jamak. Kata engkau dan kamu hanya dapat digunakan di antara peserta ujaran yang sudah memiliki hubungan yang akrab atau dapat digunakan untuk orang yang mempunyai status sosial lebih tinggi untuk menyapa lawan bicara yang berstatus sosial lebih rendah. Kata Anda dan saudara digunakan untuk menyatakan orang yang diajak bicara yang belum dikenal dan dianggap berumur sebaya dalam situasi formal. Kata kalian menyatakan diri orang kedua atau orang yang diajak bicara dan berjumlah lebih dari dua orang, dapat digunakan pada orang yang lebih muda. a. Engkau dan kau Kata engkau memiliki singkatan yakni –kau. Kata engkau menyatakan diri orang kedua atau orang yang diajak bicara dapat digunakan kepada orang yang sudah akrab, orang yang lebih muda, orang yang lebih rendah status atau kedudukan sosialnya dalam situasi informal (Chaer, 2011:95). Berdasarkan data yang diperoleh, penggunaan kata engkau tidak ditemukan karena pada rubrik kolom merupakan situasi formal dan jika digunakan kata engkau dianggap tidak sopan dan bukan pada tempatnya. Kata engkau digantikan dengan menggunakan kata yang lebih pantas yakni kata Anda. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 b. Kamu dan –mu Kata kamu mempunyai singkatan yakni –mu yang berupa bentuk terikat. Kata kamu digunakan untuk menyatakan diri orang kedua atau orang yang diajak bicara, dapat digunakan kepada orang yang lebih muda, orang yang lebih rendah status atau kedudukan sosialnya, dan dalam situasi-situasi tertentu (Chaer, 2011:94). Berdasarkan data yang diperoleh, penggunaan kata kamu dan -mu tidak ditemukan karena pada rubrik kolom merupakan situasi formal dan jika digunakan kata kamu dan -mu dianggap tidak sopan dan bukan pada tempatnya. Kata kamu dan -mu digantikan dengan menggunakan kata yang lebih pantas yakni kata Anda. c. Anda Kata Anda digunakan untuk menyatakan diri kedua atau orang yang diajak berbicara, dapat digunakan kepada orang yang belum dikenal dan diperkirakan berusia sebaya dalam situasi formal (Chaer, 2011:96). Perhatikan contoh di bawah ini yang menunjukkan deiksis persona pertama Anda. (7) Anda juga bisa melihat rekamannya di Youtube. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Kamis 17-09-2015 ditujukan kepada pembaca kolom. Tuturan ini berkaitan dengan joke yang dilakukan komedian Amerika Serikat yakni Maher berisi ejekan kepada Donald Trump. Joke itu mengejek Trump bahwa Trump adalah jika Trump bisa membuktikan bahwa Trump bukan anak orang utan, Maher akan membayar 5 juta dollar.) (8) Bagi Anda, mengapa APEC masih dianggap penting? (Kontesk tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Karim Raslan penulis kolom di harian jawa Pos edisi Jumat 20-11-2015 kepada presiden Filipina Benigno Aquino III. Tuturan ini berkaitan dengan akan dilaksanakan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pasific Economic Cooperation pada tanggal 18 November 2015 di Filipina sebagai tuan rumah tahun 2015. Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pasific Economic Cooperation 2015 dihadiri oleh perwakilan dari 21 negara anggota APEC.) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 Tuturan pada data (7) dan (8) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis persona kedua yakni Anda. Kata Anda merupakan kata deiksis persona kedua yang berfungsi untuk menggantikan tujuan pada mitra tutur. Berdasarkan contoh (7) dan (8) terbukti bahwa kata Anda merupakan kata deiksis yang tidak memiliki rujukan yang tetap. Rujukan pada kata anda memiliki rujukan yang berpindah-pindah bergantung kepada siapa mitra tutur yang diajak berbicara. Meskipun memiliki kata deiksis yang sama yakni kata Anda tetapi kedua data (7) dan (8) memiliki rujukan yang berbeda-beda. Tuturan pada data (7) merupakan pendapat yang diungkapkan oleh Rhenald Kasali yang dimuat pada rubrik kolom harian Jawa Pos edisi Kamis, 17-09-2015. Mitra tutur pada data (7) adalah pembaca kolom harian Jawa Pos edisi Kamis, 1709-2015 yang diajak berbicara oleh Rhenald Kasali. Rhenald Kasali mengungkapkan permasalahan mengenai Donald Trump yang menjadi bahan pembicaraan karena warna rambut yang kecoklatan disamakan dengan bulu orang utan oleh seorang komedian bernama Maher yang membuat joke mengenai persamaan warna rambut Trump dengan bulu orang utan pada salah satu stasiun televisi di Amerika Serikat. Joke yang dibuat Maher adalah bentuk kekesalah terhadap Trump yang sering kali menghujat presiden Barack Obama. Tuturan pada data (8) dituturkan oleh Karim Kasali penulis kolom harian Jawa Pos edisi Jumat, 20-11-2015. Rubrik kolom edisi Jumat, 20-11-2015 merupakan rekaman hasil wawancara Karim Kasali kepada Presiden Filipina Benigno Aquino III secara eksklusif. Karim Kasali mengajukan beberapa pertanyaan kepada Filipina Benigno Aquino III, salah satunya mengenai APEC PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 yang akan terlaksana pada tanggal 18 November 2015 di Filipina. Mitra tutur pada data (8) adalah Filipina Benigno Aquino III yang diwawancarai oleh penutur yakni Karim Kaslan. d. Kalian Kata kalian digunakan untuk menyatakan diri orang kedua, atau orang yang diajak berbicara yang jumlahnya lebih dari seorang dapat digunakan terhadap ornag-orang yang lebih muda atau orang-orang yang lebih rendah status atau kedudukan sosialnya (Chaer, 2011:96). Berdasarkan data yang diperoleh, penggunaan kata kalian tidak ditemukan karena pada rubrik kolom merupakan situasi formal dan jika digunakan kata engkau dianggap tidak sopan kepada mitra tutur. Rubrik kolom di harian Jawa Pos dibaca oleh semua kalangan maka dari itu sebaiknya menggunakan kata-kata bahasa Indonesia yang baik dan benar dan bermaksud sopan. 4.2.1.1.2 Deiksis Ruang Deiksis ruang berkaitan dengan rujukan pada suatu tempat atau lokasi yang dipergunakan pada suatu tuturan. Deiksis ruang dapat berupa leksem demonstratif dan leksem lokatif. Leksem demonstratif berfungsi untuk menunjukkan sesuatu hal dan leksem lokatif berfungsi untuk menunjuk tempat atau lokasi yang jauh juga dekat dengan penutur dan mitra tutur. Leksem demonstratif dapat berupa kata Ini, itu, begini, begitu dan leksem lokatif berupa kata sini, situ, sana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 1. Deiksis Ruang Berupa Demonstratif Deiksis ruang berupa demonstratif memiliki dua hal penting yakni kata ini dan itu yang berfungsi untuk menunjukkan benda pada suatu tempat. Kata ini digunakan untuk menunjuk pada benda atau tempat yang dekat dengan persona pertama dan kata itu digunakan untuk menunjuk pada benda yang jauh dari persona pertama tetapi yang dekat dengan persona kedua. a. Ini Kata ini merupakan kata penunjuk yang berfungsi untuk menunjuk benda yang dekat dengan pembicara (Chaer, 2011:111). Perhatikan contoh di bawah ini yang menunjukkan deiksis ruang ini. (9) Lalu, pernahkah mereka berbuat hal yang penting bagi bangsa ini? (Konteks Tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Sabtu 26-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan ketua dan wakil DPR Indonesia yang menghadiri undangan Trump yang sedang melaksanakan kampanye Presiden di AS. Anggota DPR Indonesia belum bisa memenuhi kebutuhan rakyat kecil di Indonesia, tetapi anggota DPR mampu membuat kehidupan DPR mewah dan pergi kemana-mana di luar negeri mengatasnamakan Indonesia.) (10) Provinsi ini, dengan ibu kota Monterey, memang provinsi ketiga terbesar di Meksiko, tapi nomor dua dalam ekonomi. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di haria Jawa Pos edisi Senin 02-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan provinsi yang di pimpin oleh Bronco seorang Gubernur yang berani mati hanya demi membela rakyat dan dalam menanggani korupsi di provinsi. Penangganan korupsi oleh Bronco menjadikan provinsi mampu meningkatkan perekonomian menajdi baik dan meningkat.) Tuturan pada data (9) dan (10) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis ruang yakni ini. Kata ini adalah kata deiksis ruang yang berfungsi untuk menunjukkan suatu benda atau tempat yang dekat dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 penutur. Berdasarkan data (9) dan (10) dapat dibuktikan bahwa kata ini merupakan kata deiksis yang tidak memiliki rujukan yang tetap dna memiliki rujukan yang berpindah-pindah bergantung pada konteks tuturan dan dimana tuturan dilakukan. Meskipun memiliki kata deiksis yang sama yakni kata ini tetapi kedua data (9) dan (10) memiliki rujukan yang berbeda-beda. Tuturan pada data (9) merupakan pendapat dari Rhenald Kasali yang dimuat di rubrik kolom di ahrian Jawa Pos edisi Sabtu, 26-09-2015. Rhenald Kasali sedang berada di negara Indonesia ketika melakukan tuturan (9). Rhenald Kasali mengungkapkan mengenai anggota DPR RI yang menghadiri kampanye calon Presiden yang pro-israel yakni Donald Trump di Amerika Serikat dengan mengatasnamai rakyat Indonesia dan pergi ke Amerika Serikat dengan tujuan melakukan kerja sama dengan negara tetangga dengan menggunakan uang negara. Anggota DPR RI hanya mampu untuk memenuhi keperluan masing-masing pribadi tanpa ingin tahu apa yang diperlukan rakyat Indonesia. Tuturan pada data (10) dituturkan oleh Dahlan Iskan pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi Senin, 02-11-2015. Dahlan Iskan sedang membahas mengenai sebuah provinsi yang akan dikunjunginya yakni provinsi Nuevo Leon, Meksiko yang dipimpin oleh Gubernur yang menyerupai sikap Ahok Gubernur Jakarta. Provinsi Nuevo Leon merupakan provinsi yang memiliki tingkat perekonomian nomor dua di negara Meksiko. Hal ini dianggap karena kepemimpinan Bronco yang mampu dalam menangani permasalahan di provinsi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 b. Itu Kata itu dapat berfungsi untuk menunjuk benda atau hal yang jauh dari si pembicara (Chaer, 2011:112). Perhatikan contoh di bawah ini yang menunjukkan deiksis ruang itu. (11) Pertama, perusahaan itu memang punya SDM unggul yang tak henti-henti berinovasi dan sangat telaten. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Sabtu 26-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan pekerja Indonesia yang ada di perusahaan migas nasional milik negara di Kalimantan Timur. Sifat inlander merupakan sifat mental yang terjajah yakni orang yang baru mengerjakan sesuatu kalau diperintah, mudah diadu domba dan mengadu domba, balas dendam, dan rendah hati.) (12) Seandainya tidak terjebak badai Patricia, saya akan ke daerah itu. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 02-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan rencana Dahlan Iskan yang akan berkunjung ke Provinsi Nuevo Leon dan melihat perkembangannnya. Nuevo Leon sedang dilanda badai Patricia dan tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan darat, laut, maupun udara.) Tuturan pada data (11) dan (12) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni kata itu. Kata itu merupakan kata deiksis ruang yang berfungsi untuk menunjuk suatu benda atau tempat yang letaknya jauh dari penutur dan mitra tutur. Berdasarkan data (11) dan (12) terbukti bahwa kata itu merupakan deiksis yakni tidak memiliki rujukan yang tetap. Kata itu memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada tempat penutur berada. Meskipun memiliki kata deiksis yang sama yakni kata itu tetapi kedua data (10) dan (11) memiliki rujukan yang berbeda-beda. Tuturan pada data (11) merupakan pendapat dari Rhenald Kasali yang dimuat di rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi Sabtu 26-09-2015. Rhenald PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 Kasali menunjukkan suatu perusahaan migas nasional milik negara di Kalimantan Timur yang sempai dikunjungi Rhenald Kasali untuk melihat kinerja SDM Indonesia di sutau perusahaan. Rhenald Kasali mengungkapkan pendapat mengenai sifat inlander yang dijuluki bangsa Belanda kepada bangsa indonesia karena jajahan selama 350 tahun. Belanda menjajah bangsa Indonesai secara fisik dan mental. Bangsa Indonesia dianggap tidak akan pernah melakukan sesuatu apabila tidak diperintah dan mudah untuk mengadu domba juga diadu domba. Rhenald Kasali membuktikan bahwa bangsa Indonesia bukan bangsa yang inlander dengan penemuan SDM Indonesia yang bekerja di perusahaan migas nasional negara di Kalimantan Timur yang mampu dalam mengecilkan biaya produksi di perusahaan dengan cara menjaga dan merawat alat-alat mesin produksi dengan telaten menggunakan talenta yang dimiliki oleh SDM Indonesia. Tuturan pada data (12) dituturkan oleh Dahlan Iskan yang akan melakukan perjalanan ke provinsi Nuevo Leon, Meksiko yang menduduki urutan kedua dalam bidang perekonomian. Dahlan Iskan berniat untuk mengunjungi provinsi Nuevo Leon untuk melihat bagaimana perkembangan ekonomi yang tampak dengan kasat mata. Perjalanan Dahlan Iskan terhenti akibat terjadinya badai patricia di provinsi Nuevo Leon, sehingga tidak bisa untuk menggunakan kendaraan melalui darat, laut, mauoun udara. Dahlan Iskan ingin menunjukkan kepada Indonesia bahwa negara akan maju dan membuat rakyat sejahtera dapat dipengaruhi oleh kepemimpinan pejabat pemerintahan dalam memenuhi kebutuhan rakyat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 2. Deiksis Ruang Berupa Lokatif Deiksis runag berupa lokatif merupakan deiksis yang ungkapannya merupakan fungsi dari penunjuk suatu letak keberadaan suatu benda atau menunjukkan letak tempat. Deiksis ruang berupa lokatif memiliki tiga hal penting yakni kata sini, situ dan sana. Masing-masing memiliki fungsi bahasa yang berbeda. a. Sana Kata sana digunakan untuk menunjukkan suatu tempat letak benda tertentu, kata sana merupakan penunjuk pada tempat yang jauh dari persona pertama dan persona kedua, tempatnya berada di jarak yang cukup jauh dari pembicara. Perhatikan contoh di bawah ini yang menunjukkan deiksis ruang sana. (13) Anda yang pernah ke Singapura atau negara-negara yang angkutan publiknya baik, adakah ojek di sana? (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Minggu 20-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan adanya ojek online di Indonesia yang menunjukkan perkembangan dalam hal transportasi. Ojek online yang menggunakan aplikasi di smartphone untuk pemesanan antar dann jemput sehingga memudahkan rakyat pengguna ojek. Negara Singapura dan negara-negara maju tidak ada jasa ojek karena angkutan umum yang sangat baik, memadai, praktis, cepat bagi rakyat.) (14) Fadli Zon, Setya Novanto, dan bahkan Fahri Hamzah yang tidak hadir di sana kompak menyatakan bahwa semua itu tidak direncanakan. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan kehadiran Novanto dan Fadli Zon di tempat kampanye AS yang dilakukan Trump sebagai kandidat calon presiden Amerika Serikat. Novanto dan Fadli Zon membantah acara yang dihadiri di Amerika merupakan dukungan terhadap Trump dengan mengatasnamakan rakyat Indonesia.) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 Tuturan pada data (13) dan (14) merupakan tuturan berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni sana Kata sana adalah kata deiksis ruang berupa lokatif yang berfungsi sebagai menunjukkan suatu benda atau tempat yang jauh dari penutur dan mitra tutur. Berdasarkan data (13) dan (14) terbukti bahwa kata sana merupakan deiksis ruang yang tidak memiliki rujukan yang tetap. Kata sana memiliki rujukan berpindah-pindah tergantung pada tempat penutur berada. Meskipun memiliki kata deiksis yang sama yakni kata sana tetapi kedua data (12) dan (13) memiliki rujukan yang berbeda-beda. Tuturan pada data (13) merupakan pendapat dari Rhenald Kasali yang dimuat di rubrik kolom harian Jawa Pos edisi Minggu 20-12-2015. Pada tulisan kolom Rhenald Kasali mengungkapkan mengenai adanya muncul Go-Jek online yang tersedia di ibu kota Jakarta. Go-Jek online ini dapat memudahkan pengguna hanya dapat memesan atau order melalui aplikasi yang tersedia di smartphone. Munculnya Go-Jek di negara Indonesia ini akibat jasa transportasi di Indonesia tidak mampu memberikan pelayanan yang mudah dan memberi rasa aman. Rhenald Kasali memberikan contoh perbandingan negara maju seperti Singapura tidak akan pernah akan bisa mengadakan bisnis ojek karena jasa transportasi umum di Singapura dapat dijangkau dengan mudah dan memiliki fasilitas yang lengkap. Tuturan (14) merupakan pendapat dari Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa, 08-09-2015. Zen R.S mengungkapkan mengenai bantahan yang dilakukan oleh Fahri Hamzah tentang kehadiran Fadli Zon dan Setya Novanto pad acara kampanye Donald Trump dengan mengatasnamai rakyat Indonesia. Fahri PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 Hamzah tidak berada di tempat pelaksanaan kampanye Trump tetapi seolah-olah mengetahui bahwa acara yang dihadiri bukan kampanye tetapi kunjungan kerja. Sesama anggota DPR saling menutupi kesalahan yang terjadi agar tidak terbongkar semua yang terjadi mengenai anggota DPR. Kehadiran Fadli Zon dan Setya Novanto adalah diduga menggunakan dana negara untuk pergi ke Amerika Serikat tanpa ada imbalan terhadap negara. b. Sini Kata sini digunakan untuk menunjukkan suatu tempat letak benda tertentu, kata sini merupakan penunjuk pada tempat yang dekat dengan persona pertama. Perhatikan contoh di bawah ini yang menunjukkan deiksis ruang sini. (15) Di sini, mesin yang sama bisa dipakai hingga 12 tahun. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Sabtu 26-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan kunjungan Rhenald Kasali ke perusahaan migas nasional Kalimantan Timur. Pekerja Indonesia di perusahaan migas nasional Kalimantan Timur mampu mengurangi biaya operasional perusahaan dengan cara merawat dan menjaga mesin yang digunakan untuk produksi.) (16) Akibatnya, dia babak belur di intimidasi. Kalau di sini sekarang, barangkali dia sudah dipansuskan. Namun, semua ancaman dia hadapi. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-12-2105. Tuturan ini berkiatan dengan hakim Bao Zheng yang diintimidasi karena tindakan keadilan sebagai hakim memutuskan hukuman mati kepada menantu kaisar. Hukum di Indonesia semakin ke atas semakin tumpul, semakin ke bawah semakin tajam adalah jika salah satu keluarga pejabat melakukan kesalahan dianggap tidak salah tetapi rakyat biaya melakukan kesalahan kecil harus dihukum seberat-beratnya.) Tuturan pada data (15) dan (16) merupakan tuutran yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni sini. Kata sini adalah kata deiksis ruang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 berupa lokatif yang berfungsi untuk menunjukkan suatu benda atau tempat yang letaknya dekat dengan penutur dan jauh dari mitra tutur. Berdasarkan data (15) dan (16) dapat dibuktikan bahwa kata sini merupakan kata deiksis ruang yang tidak memiliki rujukan yang tetap. Kata sini memiliki rujukan yang berpindahpindah tergantung pada pada tempat keberadaan penutur. Meskipun memiliki kata deiksis yang sama yakni kata itu tetapi kedua data (14) dan (15) memiliki rujukan yang berbeda-beda. Tuturan pada data (15) merupakan pendapat dari Rhenald Kasali yang dimuat di rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi Sabtu 26-09-2015. Rhenald Kasali mengungkapakan pendapat mengenai SDM Indonesia yang baik di suatu perusahaan migas nasional miliki negara di Kalimantan Timur yang mampu dalam menjaga dan merawat alat-alat dengan baik sehngga mengurangi pengeluaran biaya operasional yang biasanya digunakan dalam memperbaiki alat hingga ke negara Singapura. Di perusahaan migas nasional milik negara pekerja Indonesia mampu menggunakan talenta yang dimiliki dengan sangattelaten dan berhati-hati sehingga mampu menjaga penggunaan alat mesin hinggan 12 tahun. Tuturan pada data (16) merupakan pendapat Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-12-2105. Rhenald Kasali mengungkapkan mengenai seorang hakim Bao Zheng yang melakukan keadilan saat menjadi hakim dinasti kuno. Hakim Bao Zheng menjatuhkan hukuman mati kepada menantu kaisar akibat kebohongan menantu kaisar yang mengakui tidak memiliki istri tetapi kenyataannya menantu kaisar sudah memiliki istri dan satu ornag anak sebelum menikah dengan permaisuri kaisar. Keluarga kaisar tetap memberikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 pembelaan kepada menantu kaisar agar tidak dijatuhi hukuman mati. Rhenald Kasali menyamakan antara masa dinasti kuno dengan negara Indonesia pasti hakim Bao Zheng sudah diberhentikan dari jabatan dengan berbagai tuduhan yang menjatuhkan hakim. c. Situ Kata situ digunakan untuk menunjukkan suatu tempat letak benda tertentu, kata sini merupakan penunjuk pada tempat yang dekat dengan persona kedua dan jauh dari persona pertama. Perhatikan contoh di bawah ini yang menunjukkan deiksis ruang situ. (17) Ini karena dokter peneliti terbaik ada di situ. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 16-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan rumah sakit pendidikan di negara maju memiliki dokter terbaik yang sedang melakukan penelitian. Rumah sakit pendidikan terkenal dengan pelayanan yang baik dan bagus karena tersedia dokter-dokter pintar dan hebat yang juga sedang melakukan penelitian.) (18) Gulam memilih masuk FK UIN karena dua kakaknya juga lulus dokter dari UIN. Dan bapaknya, Prof Dr dr Sardjana (baca : Sarjono), adalah wakil dekan di situ. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 23-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan seorang mahasiswa di FK UIN yang berusia 17 tahun dan telah co-as benama Gulam Gumilar. Gulam Gumilar memiliki dua orang kakak yang merupakan lulusan dari FK UIN Malang dan memiliki bapak kandung yang menjabat sebagai wakil dekat di FK UIN Malang.) Tuturan pada data (17) dan (18) merupakan tuturan berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni situ. Kata situ adalah kata deiksis ruang berupa lokatif yang berfungsi sebagai menunjukkan suatu benda atau tempat yang jauh dari penutur dan dekat dengan mitra tutur. Berdasarkan data (17) dan (18) dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60 dibuktikan bahwa kata situ merupakan deiksis ruang yang tidak memiliki rujukan yang tetap. Kata situ memiliki rujukan yang berpindah-pindah berdasarkan keberadaan penutur. Meskipun memiliki kata deiksis yang sama yakni kata situ tetapi kedua data (17) dan (18) memiliki rujukan yang berbeda-beda. Tuturan pada data (17) merupakan pendapat dari Dahlan Iskan yang dimuat di harian Jawa Pos edisi Senin 16-11-2015. Dahlan Iskan mengungkapkan mengenai rumah sakit penelitian yang memiliki dokter-dokter hebat yang melakukan kerja ganda yakni melayani pasien dan melakukan penelitian terhadap penyakit yang ditemukan pada pasien. Keberadaan rumah sakit pendidikan akan dengan mudah menemui dokter-dokter hebat yang akan melakukan penelitian. Tuturan pada data (18) merupakan tututran dari Dahlan Iskan yang dimuat di rubrik kolom harian Jawa Pos Senin, 23-11-2015. Dahlan Iskan menyampaikan pendapat mengenai perubahan yang drastis dari IAIN menjadi UIN dengan kelengkapan fasilitas yang disediakan. Di UIN Jakarta akan membuka Fakultas Kedokteran baru dengan laboraturium kesehatan yang lengkap. Dahlan Iskan menceritakan mengenai seorang anak dari dekan Fakultas Kedokteran UIN Jakarta menjadi co-as dan masih berusia 17 tahun bernama Gulam. Sejak SD Gulam sudah menunjukan kecerdasan yang lebih dimiliki misalnya dalam ulangan umum dapat menyelesaikan dalam waktu 10 menit sedangkan teman-teman yang lain dapat menyelesaikan selama 30 menit. 4.2.1.1.3 Deiksis Waktu Deiksis waktu merupakan deiksis yang merujuk pada suatu waktu yang dituju dapat diungkapkan dengan berbagai ragam kata seperti Minggu (yang) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 lalu, (hari) Kamis (yang) lalu, bulan (yang) lalu, (bulan) April (yang) lalu, tahun 1951 (yag lalu), minggu ini, (hari) Kamis ini, bulan ini, (bulan) April ini, tahun ini, (tahun) 1983 ini, kemarin dulu, kemarin, sekarang, besok, lusa, dulu, tadi, nanti, kelak. Pada penelitian ini peneliti mengelompokkan deiksis waktu berdasarkan waktu rujukan yang dituju yakni berdasarkan jam, hari, minggu, bulan dan tahun. Deiksis waktu rujukan jam ditemukan berjumlah 1 deiksis, deiksis waktu rujukan hari ditemukan berjumlah 8 deiksis, deiksis waktu rujukan minggu berjumlah 4 deiksis, deiksis waktu rujukan bulan berjumlah 5 deiksis, dan deiksis waktu rujukan tahun berjumlah 14 deiksis. Penggunaan deiksis tersebut ditunjukkan oleh kalimat-kalimat berikut ini. (19) Kekerasan itu berlangsung sejak bulan-bulan pertama kemerdekaan, bahkan pada jam-jam terakhir sebelum kemerdekaan. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 20-10-2015. Tuturan ini berkaitan dengan penangkapan puluhan hinngga ratusan remaja di Jakarta yang ditangkap saat akan menyerang BOObotoh yang akan menyaksikan final Piala Presiden antara Persib Bandung vs Sriwijaya FC. Pada masa menjelang pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada pukul 10.00 tanggal 17 Agustus 1945 terjadi pertengkaran antara kaum muda dan tua karena kaum muda yang mendesak kaum tua agar cepat-cepat membacakan proklamasi.) Tuturan pada data (19) merupakan tututran yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis waktu yakni jam-jam terakhir sebelum kemerdekaan. Kata deiksis tersebut merupakan deiksis waktu yang rujukannya pada jam tertentu. Berdaarkan contoh data (19) dapat dibuktikan bahwa kata jamjam terakhir sebelum kemerdekaan adalah kata deiksis waktu yang memiliki PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62 rujukan pada jam tertentu. Untuk mengetahui rujukan jam pada kata jam-jam terakhir sebelum kemerdekaan harus diketahui kontesk tuturan, kapan tuturan dilaksanakan, dan kapan peristiwa terkait terlaksana. Tuturan tersebut diungkapkan oleh Zen R.S pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 20-10-2015. Kemerdekaan Indonesia terjadi ketika pukul 10.00 tanggal 17 Agustus 1945 dengan secara resmi dibacakan proklamasi oleh Soekarno. Zen R.S berpendapat mengenai kekerasan yang sering terjadi di negara Indonesia sejak negara Indonesia dijajah maupun setelah kemerdekaan Indonesia. Ketika dijajah oleh negara lain, Indonesia mendapatkan kekerasan dari penjajah, sedangkan ketika kemerdekaan Indonesia, Indonesia dijajah sendiri oleh para pemimpin negara yang berkuasa untuk menindas rakyat Indonesia. Zen R.S menyesali kenapa anak-anak muda yang melakukan kekerasan ditindak dengan hukuman yang setimpal tetapi pemimpin rakyat yang melakukan kekerasan dibiarkan begitu saja seperti tidak terjadi peristiwa yang salah. (20) Hari ini Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR akan memutus perkara Setya Novanto dalam kaitannya sebagai terduga skandal papa minta saham Freeport. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Sujiwo Tejo penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Rabu 16-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan kasus Setya Novanto yang meminta saham kepada PT Freeport dnegan mengatasnamakan tiga pejabat penting Indonesia dan menjadikan alasan saham untuk kebutuhan rakyat Papua. Kasus papa minta saham PT Freeport yang dilakukan oleh Setya Novanto akan diputuskan pada Rabu tanggal 16-12-2015.) (21) Pertanyaan retorik itu muncul begitu saja saat membaca kabar penangkapan puluhan hingga ratusan remaja di Jakarta kemarin. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 20-10-2015. Tuturan ini berkaitan dengan puluhan remaja yang ditangkap polisi karena akan melakukan penyerangan kepada bobotoh sporter Persib Bandung di Jakarta ketika Bobotoh akan menonton final Piala Presiden antara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 Persib Bandung vs Sriwijaya FC. Pertanyaan yang ditanyakan oleh Zen R.S adalah mengapa remaja tidak boleh tawuran, sedangkan ada aparat negara yang melakukan kekerasan pada rakyat Papua yang tidak ada salahnya.) Tuturan pada data (20) dan (21) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis waktu yang memiliki rujukan hari tertentu. Pada data (20) terdapat kata hari ini yang berarti menunjukkan hari ketika tuturan dilakukan. Pada data (21) terdapat kata kemarin yang berarti menunjuk satu hari sebelum dilakukan tututran. Berdasarkan data (20) dan (21) dapat disimpulkan bahwa kata yang menunjuk pada waktu tertentu adalah kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap tetapi memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada saat waktu tuturan terjadi. Tuturan pada data (20) adalah diungkapkan oleh Sujiwo Tejo yang dimuat di kolom harian Jawa Pos edisi Rabu 16-12-2015. Sujiwo Tejo mengungkapkan mengenai kasus Setya Novanto yang meminta saham kepada PT Freeport dengan alasan mengatasnamai rakyat Papua dan dengan menggunakan nama orang-orang penting atau pejabat penting di Indonesia. Sujiwo Tejo menggangap bahwa kasus ini seperti komedi yang dimainkan oleh beberapa pihak tertentu hingga terjadi persidangan. Persidangan yang terjadi bagaikan komedi karena ketidakseriusan dalam pelaksanaan sidang. Tuturan pada data (21) merupakan ungkapan dari Zen R.S pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa, 20-10-2015. Zen R.S mengungkapkan mengenai penangkapan ratusan remaja yang diduga akan melakukan pengeroyokan terhadap bobotoh di Jakarta ketika akan dilaksanakan pertandingan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 final piala presiden antara Persib Bandung vs Sriwijaya FC. Zen R.S menyatakan kebinggungan kepada pemerintah Indonesia bahwa melarang remaja melakukan tindakan kekerasan padahal pemerintah dengan tega melakukan kekerasan secara mental terhadap rakyat dan dibiarkan begitu saja dan dianggap sudah biasa. (22) Radio bisnis Pas FM minggu lalu menampilkan dua ekonom yang bisa menggambarkan dua sudut pandang. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 21-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan nilai rupiah yang melemah terhadap dollar mencapai 15.000 per dollar. Kehadiran dua ekonom yakni Dr Enny Sri Hartati dan Dr Purbaya Yudhi Sadewa dengan pandangan yang berbeda, Ennny mengungkapkan bahwa ekonomi Indonesia sangat buruk sedangkan Purbaya mengungkapkan bahwa ekonomi Indonesia.) (23) Padahal, minggu lalu adalah cacian terhadap politisi Senayan yang selfie dengannya. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Kamis 17-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan tingkah anggota DPR Indonesia yang melakukan selfie bersama dengan Trump saat menghadiri undangan kampanye kandidat calon Presiden AS pada 8 September 2015. Trump adalah kandidat calon Presiden Amerika Serika dari parta komunis yang proisrael, sedangkan negara Indonesia merupakan negara yang antiisrael.) Tuturan pada data (22) dan (23) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung deiksis waktu yang mengandung kata deiksis waktu yang memiliki rujukan pada minggu tertentu. Kata minggu lalu adalah memiliki rujukan pada 7 hari sebelum dilakukan tuturan. Berdasarkan data (22) dan (23) dapat dibuktikan bahwa kata minggu lalu adalah kata deiksis yang tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada konteks tuturan dan waktu tuturan dilakukan. Meskipun pada data (22) dan (23) memiliki PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65 kata deiksis yang sama yakni minggu lalu tetapi akan memiliki rujukan yang berbeda karena waktu tuturan dilakukan adalah berbeda. Tuturan pada data (22) diungkapkan oleh Dahlan Iskan yang dimuat pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi Senin, 21-12-2015. Dahlan Iskan mengungkapkan mengenai kehadiran dua orang ekonm bernama Dr Enny Sri Hartati dan Dr Purbaya Yudhi Sadewa bersama dengan Dahlan Iskan pada sebuah acara di radio bisnis Pass FM. Kehadiran Dr Enny Sri Hartati, Dr Purbaya Yudhi Sadewa, dan Dahlan Iskan di stasiun radio Pass Fm bertujuan untuk membahas mengenai perekonomia negara Indonesia pada tahun 2015. Kedua pakar ekonom masing-masing memiliki pandangan yang berbeda-beda. Dr Enny Sri Hartati mengatakan bahwa perekonomian negara Indonesia sedang menurun, dapat dibuktikan dengan pengangguran yang semakin bertambah, nilai tukar rupiah terhadap dollar menurun. Sedangkan Dr Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan bahwa perekonomian negara Indonesia semakin baik karena tidak jatuh pada krisis moneter yang jauh juga penjualan dalam bidang pertanian dan bisnis semakin meningkat. Tuturan pada data (23) merupakan tuturan dari Rhenadl Kasali pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi Kamis 17-09-2015. Rhenald Kasali mengingatkan kembali mengenai cacian kepada anggota DPR RI yakni Setya Novanto dan Fadli Zon yang menghadiri acara kampanye calon presiden Amerika Serikat yang proisrael yakni Donald Trump di Amerika Serikat. Donald Trump sering mem-bully presiden Barack Obama sehingga menimbulkan pendukung Barack Obama merasa terusik dan mencoba membalikkan kejadian yakni dengan membuah Joke PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66 tentang Trump mengenai warna rambut kecoklatan yang menyerupai bulu orang utan. (24) Begitu dilantik bulan lalu, Bronco bikin kejutan: menjual rumah peristirahatan gebernur yang mewah. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 02-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan tindakan yang dilakukan oleh Bronco Gubernur terpilih di Nuevo Leon pada bulan Oktober 2015 dalam menanggani kasus korupsi. Bronco menjadi Gubernur pertama Nuevo Leon lewat jalur indenpen dengan mengumpulkan tanda tangan sebanyak 3 persen dari pemilik hak pilih yakni 350.000 tanda tangga dengan 50 persen suara.) (25) Akhir tahun ini ternyata kita bisa sedikit bernapas lega: memang tidak bagus, tapi ternyata tidak hancur. (Konteks tututran : Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 30-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan nilai tukar rupiah yang menurun terhadap dollar AS mencapai 15.000 per dollar. Menurunnya nilai tukar Rupiah terhadap dolla menjadikan harga komuditas jatuh dan banyak terjadi pemutuhan hubungan kerja di lembagalembaga pekerjaan.) Tuturan pada data (24) dan (25) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis waktu yanag memiliki rujukan pada bulan tertentu. Pada data (24) mengandung kata deiksis bulan lalu dan pada data (25) mengandung kata deiksis akhir tahun ini. Berdasarkan data (24) dan (25) dibuktikan bahwa rujukan pada kata deiksis tidak tetap dan memiliki rujukan yang berpindahpindah. Meskipun memiliki rujukan pada bulan tertentu tetapi rujukan kedua kata deiksis di atas berbeda tergantung pada konteks tuturan dan pada bulan apa tuturan dilakukan. Tuturan pada data (24) diungkapkan di rubrik kolom di harian Jawa Pos pada bulan November 2015 oleh Dahlan Iskan. Dahlan Iskan mengungkapkan mengenai seorang gubernur di Nuevo Leon bernama Bronco yang terpilih pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67 pemilihan gubernur bulan Oktober 2015. Bronco dapat disamakan dengan ahok gubernur Jakarta karena Bronco berani memberikan kejutan-kejutan pada rakyat dengan mementikan kepentingan rakyat dan menghapus fasilitas pemimpin rakyat yang dianggap tidak terlalu penting. Bronco merupakan gubernur yang tidak takut mati demi membela kebenaran, provinsi Nuevo Leon merupakan provinsi yang memiliki pejabat yang berani menggunakan uang negara untuk meperkaya kehidupan masing-masing. Tuturan pada data (25) diungkapkan oleh Dahlan Iskan pada bulan November 2015 pada rubrik kolom harian Jawa Pos edisi Senin, 30-11-2015. Dahlan Iskan mengungkapkan mengenai perkembangan ekonomi Indonesia pada tahun 2015. Meskipun nilai tukai rupiah terhadap dollar menurun yakni mencapai 15.000 per dollar tetapi masih mampu menopang ekonomi rakyat indonesia karena tidak terlalu jatuh. Jika perekonomian negara Indonesia dibandingkan dengan negara Filipina, negara Filipina masih jauh dari Indonesia meskipin dianggap tinggi di negara Filipina. Negara Indonesia harus tetap bergerak dalam bidang perekonomian, jika hanya berdiam di tempat maka dengan mudah negara Filipina mampu menyaingi negara Indonesia dalam bidan perekonomian. (26) Yang memulai adalah IAIN Jakarta. Lebih dari sepuluh tahun lalu. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 23-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan banyaknya IAIN di Indonesia yang berubah menjadi UIN dan dengan segala penyempurnaan fasilitas dan fakultas yang lengkap untuk memajukan lembaga pendidikan muslim. IAIN Jakarta berubah menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan terbitnyya Keputusan Presiden RI No. 031 tanggal 20 Mei 2002.) (27) Selain itu, tahun ini ditambahkan sistem online dan panduan penilaian para juri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Olga Lydia penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Jumat 27-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan pelaksanaan Festival Film Indonesia pada tahun 2015, Olga Lydia adalah ketua panitia dalam acara FFI 2015. Penjurian pada pelaksanaan FFI 2015 masih mengikuti sistem penjurian pada FFI 2014 yakni dengan sistem online dan panduan penilaian pada juri serta melakukan kerjasama dengan Deloitte perusahaan akuntan publik untuk memverifikasi hasil penjurian.) Tuturan pada data (26) dan (27) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis waktu yang memiliki rujukan pada tahun tertentu. Pada data (26) mengandung kata deiksis sepuluh tahun lalu dan pada data (27) mengandung kata deiksis tahun ini. Berdasarkan kedua data dapat dibuktikan bahwa meskipun memiliki rujukan pada tahun tertentu tetapi memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada tahun berapa tuturan dilaksanakan. Pada data (26) dan (27) menunjukkna pada tahun sebelum dilakukan tuturan. Maka rujukan dari kedua data di atas berbeda-beda tergantung pada konteks tuturan dan tahun tuturan dilakukan. Tuturan pada data (26) diungkapkan oleh Dahlan Iskan pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 23-11-2015. Lalu pada kata deiksis waktu merujuk pada waktu sebelum dilaksanakannya tuturan. Pada tuturan di atas Dahlan Iskan mengungkapkan mengenai IAIN yang akan merubah menjadi UIN dengan melengkapi berbagai fasilitas yang mendukung. IAIN yang pertama kali merubah menjadi UIN adalah IAIN Jakarta pada tahun 2005. Tuturan pada data (27) merupakan tuturan yang diungkapkan oleh Olga Lydia penulis kolom harian Jawa Pos edisi Jumat, 27-11-2015. Olga Lydia adalah ketua panitia Festival Film Indonesia tahun 2015. Olga Lydia pada tulisan kolom edisi Jumat, 27-11-2015 menceritakan bagaimana proses yang telah dialami Lydia dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69 teman-teman panitian FFI 2015 dalam mempersiapkan hingga pelaksanaan FFI 2015. Pada FFI 2015 cara penjurian terhadap kandidat dengan memanfaatkan jasa juri yang pandu melalui sistem online dan penjurian dilakukan dengan sistem online. Sistem penjurian pada FFI 2015 hampir sama dengan cara penjurian di piala Oscar. 4.2.1.2 Deiksis Endofora Deiksis dalam-tuturan (Endofora) merupakan deiksis yang memyoroti sesuatu yang bersifat sintaksis suatu tuturan. Deiksis endofora berkaitan dengan titik orientasi yang berada dalam kalimat atau tuturan. Rujukan pada deiksis endofora adalah pada konstituen di sebelah kiri maupun sebelah kanan ungkapan deiksis endofora. Bentuk deiksis endofora yang merujuk pada konstituen di sebelah kiri merupakan bentuk deiksis anafora dan bentuk deiksis endofora yang merujuk pada konstituen sebelah kanan merupakan bentuk katafora. Dalam bahasa Indonesia deiksis endofora anafora/katafora terbbagi menjadi dua ragam yakni deiksis endofora anafora/katafora persona dan deiksis endofora anafora/katafora bukan persona. Ungkapan deiksis yang muncul pada penelitian ini adalah berjumlah 196. Dari 196 tersebut 77 merupakan deiksis endofora. Ungkapan deiksis endofora tersebut terdiri dari 72 deiksis anafora dan 5 deiksis katafora. 4.2.1.2.1 Deiksis Anafora Deiksis anafora merupakan deiksis endofora yang mmemiliki rujukan pada konstituen pada sebelah kiri ungkapan deiksis. Sebelah kiri yang dimaksud adalah suatu rujukan sudah dijelaskan atau disebutkan sebelum ungkapan deiksis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70 muncul. Pada deiksis anafora dapat dibagi menjadi dua ragam yakni deiksis anafora persona dan deiksis anafora bukan persona. 1) Deiksis Anafora Persona Deiksis anafora persona merupakan deiksis yang merujuk pada konstituen pada sebelah kiri dan berupa persona. Persona menunjukkan pada benda yang menyatakan orang yang terlibat pada suatu tuturan. Deiksis persona yang terdapat dalam deiksis anafora meliputi deiksis persoa pertama pada kalimat langsung yakni saya dan deiksis persona ketiga meliputi ia, dia, beliau, -nya, dan mereka. a. Saya Kata saya digunakan untuk menggantikan diri si pembicara dan dapat digunakan oleh siapa saja terhadap siapa saja dan biasanya digunakan pada situasi formal (Chaer, 2011:92). Pada deiksis endofora kata saya digunakan pada kalimat langsung yang merujuk pada si pembicara pada tuturan langsung tersebut. Berdasarkan data penemuan yang diperoleh, frekuensi penggunaan kata saya adalah 2 kali. (28) Namun, pertanyaan yang diberikan Trump kepada Novanto, “Apakah rakyat Indonesia menyukai saya?” (Konteks tuturan : Tutruan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-09-2015 yang mencantumkan perkataan Donald Trump kepada Novanto. Tuturan ini berkaitan dengan kehadiran Novanto ketua DPR RI dan Fadli Zon wakil DPR RI dalam kampanye yang dilakukan Donald Trump sebagai kandidat calon Presiden AS. Donald trump bertanya kepada Novanto bertujuan untuk meminta dukungan rakyat Indonesia melalui perwakilan rakyat yakni ketua dan wakil anggota DPR.) (29) “Kalau saja Trump bisa membuktikan bahwa dia bukan anak orang utan, saya akan membayar 5 juta dollar, ujarnya dalam sejumlah program komedi televisi. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Bill Maher seorang komedian Amerika dalam acara program komedi televisi nasional PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71 Amerika Serikat. Tuturan ini berkaitan dengan terusiknya Bill Maher karena Donald Trump yang selalu membully Presiden Barack Obama tentang akta kelahiran dan transkrip nilai kuliah milik Barack Obama. Barack Obama tidak pernah terpancinng oleh bully yang dilakukan oleh Trump sehingga membuat para komedian cerdas Amerika menciptakan joke tentang Trump.) Tuturan pada data (28) dan (29) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis persona pertama yakni saya. Kata saya pada data di atas merupakan deiksis anafora persona karena merupakan kalimat langsung yang terdapat dalam kalimat. Deiksis eksofora persona dapat berupa anafora apabila berupa kalimat langsung. Data (28) dan data (29) berupa deiksis anafora karena rujukan pada kata deiksis saya dapat ditemukan dalam tuturan dan sedang diperbincangkan oleh penutur. Berdasarkan data (28) dna (29) dapat dibuktikan bahwa kata saya merupakan kata deiksis yang tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada siapa yang melakukan tuturan. Meskipun pada data di atas sama-sama memiliki kata deiksis saya, tetapi rujukan yang dimaksud berbeda-beda. Tuturan pada data (28) dituturkan oleh calon presiden Amerika Serikat yakni Donald Turmp pada acara kampanye yang dilaksanakan di Amerika Serikat yang dihadiri oleh anggota DPR RI. Donald Trump menyampaikan pertanyaan kepada perwakilan negra Indonesia yakni pendapat rakyat Indonesia terhadap pencalonan yang dilakukan Donald Trump pemilihan Presiden. Tuturan pada data (29) merupakan tuturan dari Bill Maher seorang komedian Amerika Serika dalam sebuah acara di stasiun televisi Amerika Serikat. Bill Maher membuat joke berisikan ejekan kepada Donald Trump yang memiliki warna rambut yang menyerupai bulu orang utan. Bill Maher mengatakan bahwa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72 Donald Trump jika tidak dapat membuktikan bahwa bukan keturunan orang utan maka akan dibayar 5 juta dollar. Hal ini dilakukan Bill Maher karena merasa terusik dengan tingkah Trump yang sering mem-bully Presiden Barack Obama mengenai keamerikaan Obama dan mengenai nilai Obama ketika masih kuliah. Berbeda dengan Barack Obama yang tak pernah merespons kelakuan dari Trump, sebaliknya Trump menanggapi joke yang dibuat oleh Bill Maher sebagai komedia dengan serius yakni mengirimkan akta kelahiran yang membuktikan bahwa Trump benar-benar anak manusia dan bukan keturunan orang utan. b. Ia Kata ia digunakan untuk menyatakan diri orang ketiga atau orang yang diajak berbicara digunakan terhadap orang yang sebaya, yang lebih muda, yang lebih rendah status atau kedudukan sosialnya, atau orang yang tidak perlu secara eksplisit dihormati (Chaer, 2011:96). Berdasarkan data yang diperoleh, frekuensi penggunaan kata ia adalah 1 kali. (30) “Ia menyebutkan harga”. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Seno Gumira Ajidarma dalam kegiatan diskusi buku terbaru Seno Tiada Ojek di Paris yang dilaksanakan di Kineruku, Bandung ketika sedang membicarakan mengenai perjalanan Seno ke kota ideal di Indonesia yakni Bawean. Seno melakukan perjalanan ke kota Bawean dan menginap di sebuah hotel yang dekat dari pelabuhan, tetapi tidak ada resepsionis hotel dan kunci kamar hanya bergantungan di dinding. Ketika hendak check out Seno tidak tahu harus bayar dimana sampai ada seseorang yang memberitahu keberadaan pemilik hotel untuk melakukan pembayaran hotel kepada pemilik hotel.) Tuturan pada data (30) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis anafora persona yakni ia. Kata ia merupakan kata deiksis persona anafora karena memiliki rujukan pada seseorang. Kata ia pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73 data (30) memiliki rujukan pada konstituen sebelah kiri atau rujukan sudah disebutkan terlebih dahulu sebelum kata deiksis ia muncul. Kata ia merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah. Tuturan pada data (30) merupakan tuturan oleh Seno Gumira Ajidarma dalam sebuah diskusi buku Seno berjudul Tiada Ojek di Paris. Dalam diskusi buku itu, Seno sembari menceritakan mengenai kunjungannya ke sebuah kota ideal yakni Bawean di Indonesia dna bagaimana Seno menginap di hotel yang harus melayani diir sendiri, ketika akan check-up hotel membayar langsung kepada pemilik hotel yang sedang duduk di suatu tempat. Untuk membayar hotel, Seno tinggal menyebutkan nomor kamar maka pemilik hotel akan menyebutkan harga yang harus dibayar. c. Dia Kata dia digunakan untuk menyatakan diri orang ketiga atau orang yang sedang dibicarakan, dapat digunakan sebagai variasi dari kata ia (Chaer, 2011:97). Berdasarkan data yang diperoleh, frekuensi penggunaan kata dia adalah 16 kali. (31) Dalam hal Fadli, bukankah justru dia sendiri yang memegang ponselnya? (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan Fadli Zon wakil DPR RI yang berfoto selfie dengan Trump salah satu kandidat calon Presiden Amerika Serikat pada acara kampanye Trump di Amerika Serikat. Fadli Zon sempat membantah jika melakukan foto selfie dengan sengaja. Fadli mengatakan bahwa selfie yang dilakukan tidak sengaja dan spontan.) (32) Dia kumpulkan tanda tangan sebanyak 3 persen dari pemilik hak pilih. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 02-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan Jaime Rodriguez Calderon yang telah keluar dari partai politik yang telah mengusung dirinya menjadi wali kota Garcia untuk mencalonkan diir menjadi gubernur lewat jalur independen. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 Untuk menjadi gubernur dari jalur independen Jaime Rodriguez Calderon.harus mengumpulkan 3 persen tanda tangga dari pemilik hak suara agar memenuhi syarat pencalonan.) Tuturan pada data (31) dan (32) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni dia. Kata dia merupakan kata deiksis persona anafora. Kata dia memiliki rujukan pada seseorang yang sedang dibicarakan. Berdasarkan data (31) dan (32) dapat dibuktikan bahwa kata dia merupakan kata deiksis yang tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada siapa yang sedang dibicarakan pada konteks tuturan. Meskipun pada data (31) dan (32) memiliki kata deiksis yang sama yakni dia tetapi rujukan pada kedua data di atas berbeda-beda. Tututran pada data (31) dituturkan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-09-2015. Zen R.S membicarakan mengenai Fadli Zon yang melakukan selfie dengan Donald Trump ketika sedang dilaksanakan acara kampanye calon presiden Amerika Serikat. Fadli Zon sempat mengatakan bahwa foto yang diambil bukan dilakukan oleh Fadli Zon sendiri melainkan difoto oleh orang lain, tetapi buktinya adalah Fadli Zon melakukan selfie dengan memegang ponselnya sendiri. Tuturan pada data (32) dituturkan oleh Dahlan Iskan pada rubrik kolom Jawa Pos edisi Senin, 23-11-2015. Dahlan Iskan membicarakna mengenai Gubernur Neuvo Leon yakni Bronco yang mencalonkan diir sebagai gubernur dengan melalui jalur indenpenden dan mengeluarkan diri dari partai politik. Bronco berhasil mengumpulkan tanda tangan rakyat yang memiliki hak memilih dengan melebihi batas yang ditentukan. Bronco dianggap sebagai gubernur yang memiliki PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 sikap yang sama dengan Ahok gubernur DKI Jakarta dalam menanggani segala permasalahan sosial masyarakat. d. –nya Kata –nya digunakan untuk menyatakan diri orang ketiga atau orang yang dibicarakan, dapat digunakan untuk menggantikan variasi ia dan dia (Chaer, 2011:97). Berdasarkan data yang diperoleh, frekuensi penggunaan kata -nya adalah 9 kali. (33) Kota ideal di Indonesia menurut Seno itu nyaris tidak pernah diduga siapa pun yang hadir dalam diskusi buku Tiada Ojek di Paris, buku terbarunya, yang berlangsung di Keneruku, Bandung. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 15-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan pelaksanaan diskusi buku terbaru Seno Gumira Ajidarma yang berjudul Tiada Ojek di Paris yang dimoderatori oleh Zen R.S di Keneruku, Bandung. Dalam diskusi buku Tiada Ojek di Paris Seno berbagi cerita mengenai sebuah kota ideal yang pernah dikunjungi Seno di Indonesia yakni Bawean, sebuah pulau yang indah dan memukau bagi Seno.) (34) Apalagi sampai berbicara soal saham dan menyebut nama tiga pejabat penting sebagai umpan untuk menguatkan pancingannya. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Moh. Mahfud MD penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 24-11-2015. Tuturan ini berkiatan dengan pelanggaran etik yang dilakukan Setya Novanto yakni meminta saham kepada PR Freeport dengan mengatasnamakan tiga nama pejabat penting Indonesia. Setya Novanto adalah ketua DPR Indonesia yang tidak berhak dalam membicarakan saham dengan PT Freeport karena bukan kerja bagian DPR.) Tuturan pada data (33) dan (34) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis anafora persona yakni –nya. Kata –nya merupakan kata deiksis persona karena memiliki rujukan pada seseorang yang sedang dibicarakan. Kata –nya dapat menggantikan kata dia dan ia dan memiliki rujukan pada konstituen sebelah kiri sebelum muncul kata –nya. Berdasarkan data (33) dan (34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 dapat dibuktikan bahwa kata –nya merupakan deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memilikirujukan yang berpindah-pindah tergantung kepada siapa yang seang dibicarakan pada tuturan. Meskipun memiliki kata deiksis yang sama yakni –nya tetapi rujukan yang dimaksud adalah berbeda-beda. Tuturan pada data (33) diungkapkan oleh Zen R.S pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 15-09-201. Zen R.S membicarakan tentang Seno Gumira Ajidarma yang sedang melakukan diskusi mengenai buku baru berjudul Tiada Ojek di Paris. Dalam kesempatan diskusi buku Tiada Ojek di Paris, Zen R.S berperan menjadi moderator diskusi dan pada sesi tertentu Seno sempat membagikan cerita mengenaikota ideal yang ada di negara Indonesia.Seno menjawab bahwa di Indonesia memiliki kota ideal yang memberikan kenyamanan untuk dihuni yakni kota Bawean yang memiliki alam yang asri dan bersih. Tuturan pada data (34) diungkapkan oleh Moh. Mahfud MD penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 24-11-2015. Moh. Mahfud MD membicarakan mengenai Setya Novanto seorang ketua DPR RI yang melakukan pembicaraan meminta saham kepada PT Freeport dan diketahui dari hasil rekaman yang dilaporkan oleh salah satu pimpinan PT Freeport. Setya Novanto meminta sekian persen saham kepada PT Freeport dengan mengatasnamakan untuk digunakan kepada rakyat Papua. Permintaan Setya Novanto dianggap berlebihan karena mengatasnamai rakyat Papua tanpa alasa dan seharusnya Setya Novanto tidak memiliki hak dalam membicarakan mengenai saham kepada perusahaan asing di Indonesia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77 e. Beliau Kata beliau digunakan untuk menyatakan diri orang ketiga, atau orang yang dibicarakan, dapat digunakan terhadap orang yang dihormati dan secara tersirat memberikan penghormaatan kepada seseorang yang dibicarakan (Chaer, 2011:98). Berdasarkan data yang diperoleh, frekuensi penggunaan kata beliau adalah 2 kali. (35) Melihat new hope seperti itu, saya mencari nomor telefon Prof. Azyumardi Azra sudah sangat lama saya kehilangan kontak beliau. Saya ingin tahu asbabun nuzul ide dasar beliau mengubah IAIN dulu. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 23-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan perkembangan IAIN yang berubah menjadi UIN dengan keinginan kelengkapan secara kualitas dan kuantitas. Prof. Azyumardi Azra merupakan rektor UIN Jakarta pada ke-10 masa jabatan 1998-2006 yang memiliki beberapa terobosan dalam kepemimpinan di UIN yakni memaksa ingin membuka Fakultas Kedokteran, memaksa Jepang agar memberikan bantuan untuk membuka FK, meminta Prof Dr dr M.K. Tadjudin menjadi dekat di fakultas baru di UIN.) (36) Dan menurut beliau, kita akan ekspor beras. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Dahaln Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 30-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan nilai tukar rupiah yang melemah mencapai 15.000 per dollar AS dan harga komuditas memang masih jatuh. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa meskipun harga komuditas masih jatuh tetapi harga minyak sawit sedikit bergerak naik dan produksi beras di Indonesia naik sampai 5 juta ton.) Tuturan pada data (35) dan (36) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni beliau. Kata beliau merupakan kata deiksis persona anafora. Kata beliau merupakan deiksis persona karena merujuk pada seseorang dan kata beliau merupakan deiksis anafora persona karena merujuk pada seseorang yang sedang dibicarakan yang berada di konstituen sebelah kiri. Berdasarkan data (35) dan (36) dapat dibuktikan bahwa kata beliau merupakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 deiksis yang memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada siapa orang yang sedang dibicarakan pada suatu tuturan. Tuturan pada data (35) dituturkan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin, 23-11-2015. Dahlan Iskan sedang membicarakan mengenai Prof. Azyumardi Azra yang merupakan pimpinan di UIN Jakarta. Prof. Azyumardi Azra memberikan ide-ide yang cemerlang untuk membangun Fakultas Kedokteran pada UIN dan dengan bantuan dari berbagai pihak. Dahlan Iskan mengenal Prof. Azyumardi Azra dan berharap akan menemui Prof. Azyumardi Azra untuk menanyakan mengenai ide yang dimiliki oleh seorang Prof. Azyumardi Azra yang juga menginginkan memiliki laboraturium kesehatan yang lengkap dan memadai. Tuutran pada data (36) merupakan tuturan dari Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 30-11-2015. Pada tuturan (36) Dahlan Iskan sedang membicarakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang memiliki sikap optimis akan perekonomian negara Indonesia, terutama mengenai produksi beras oleh petani di Indonesia. Pada tahun 2015 negara Indonesia diharapkan mampu mengekspor berasa dan dilarang untuk mengimpor beras dari negara lain. f. Mereka Kata mereka digunakan untuk menyatakan diri orang ketiga, atau orang yang dibicarakan, yang jumlahnya lebih dari seorang dapat digunakan terhadap siapa saja dan oleh siapa saja (Chaer, 2011:98). Berdasarkan data yang diperoleh, frekuensi penggunaan kata mereka adalah 21 kali. (37) Itu betul, gaji mereka memang lebih rendah jika dibandingkan dengan gaji karyawan kilang gas lain di luar negeri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Sabtu 26-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan kemampuan SDM Indonesia dalam membuat biaya operasional perusahaan migas nasional di Kalimantan Timur menjadi terendah dari perusahaan di dunia. SDM Indonesia unggul dalam memanfaatkan talenta yang dimiliki dengan berinovasi dan telaten dalam merawat dan menjaga mesin yang digunakan dalam produksi agar mesin tahan lama dan tidak mudah rusak.) (38) Malah kalau dari dulu prosesnya langsung dijalankan, saya yakni mereka bisa mencari yang paling berkualitas untuk menjadi pimpinan KPK. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Abdullah Hehamahua penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 15-122015. Tuturan ini berkaitan dengan pelaksanaan seleksi pemilihan pimpinan KPK Indonesia tahun 2015 oleh panitia seleksi yang diakhir dengan tes wawancara oleh anggota DPR Indonesia. Pada tengah jalan saat seleksi pimpinan KPK ada salah satu seorang bakal calon pimpinan KPK yang menjadi tersangka suatu permasalahan dan anggota DPR yang sempat menggantung proses seleksi sampai tiga bulan.) Tuturan pada data (37) dan (38) merupakan tuutran yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni mereka. Kata mereka adalah deiksis anafora persona karena merujuk pada orang yang sedang dibicarakan lebih dari satu orang dan sudah dibicarakan pada konstituen sebelah kiri sebelum muncul kata deiksis mereka. Berdasarkan data (37) dan (38) dapat dibuktikan bahwa kata mereka adalah kata deiksis yang memiliki rujukan yang berpindah-pidah tergantung pada siapa orang yang sedang dibicarakan dalam tuturan. Tuturan pada data (37) diungkapkan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Sabtu 26-09-2015. Pada tuturan (37) Rhenald Kasali membicarakan mengenai orang-orang Indonesia yang bekerja di perusahaan migas nasional Kalimantan Timur yang memiliki talenta yang luar biasa baik dalam mengurangi beban biaya operasional pada perusahaan. Pengurangan biaya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80 operasional yakni dengan menjaga dengan baik dan telaten mesin-mesin produksi yang biasanya sering rusak dan diperbaiki di Singapura dengan biaya yang cukup mahal. Para karyawan melakukan perawatan dengan baik dan jika terjadi kerusakan segera memperbaiki dengan kemampuan yang dimiliki. Tuturan pada data (38) merupakan tuturan yang diungkapkan oleh Abdullah Hehamahua penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 15-12-2015. Abdullah Hehamahua membicarakan panitia pemilihan KPK tahun 2015 dan anggota DPR RI yang melaksanakan pemilihan dan seleksi kepada kandidat calon pimpinan KPK. Dalam pemilihan pimpinan KPK 2015, panitia seleksi tidak menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya sehingga dianggap tidak serius dan tidak bisa mendalami karakter masing-masing kandiidat calon pimpinan KPK. 2) Deiksis Anafora Bukan Persona Deiksis anafora bukan persona merupakan deiksis yang merujuk pada konstituen pada sebelah kiri dan berupa bukan persona yakni dapat berupa suatu pernyataan tertentu. Deiksis yang ditemukan dalam meliputi deiksis anafora bukan persona yakni deiksis ruang demonstratif yakni ini, itu, dan begitu. a. Ini Kata ini pada deiksis endofora digunakan untuk menunjuk penjelasan sesuatu yang sudah dijelaskan pada kontituen sebelah kiri dan akan dijelaskan lebih rinci pada kalimat selanjutnya. Berdasarkan data yang diperoleh, frekuensi penggunaan kata ini adalah 3 kali. (39) Ini sebelas dua belas lah dengan berkoak-koak mengutarakan jargon nasionalisme, anti-liberalisme, anti (modal) asing, anti-Amerika, anti-Istrael; namun bangga bukan main menghadiri kampanye kandidat capres Amerika yang sangat kanan dan amat pro-israel. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-09-2015. Tuturan ini berkaitan dnegan politikkus Indonesia dalam kehidupan sehari-hari menggunakan jasa pengamanan dari pihak negara maupun pribadi untuk melancarkan segala yang akan dilakukan.) (40) Mengertilah, ini oportunity cost (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Jumat 11-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan banyaknya kepala desa yang taku mencairkan dana desa karena belum punya rencana yang jelas. Pejabat Indonesia juga melakukan dikriminalisasi aparat penegak hukum.) Tuturan pada data (39) dan (40) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni ini. Kata ini pada data di atas merupakan kata deiksis anafora bukan persona karena bukan merujuk pada seseorang melainkan merujuk pada pernyataan yang sudah ditutrkan pada konstituen sebelah kiri. Artinya rujukan yang dimaksud sudah dituturkan sebelum muncul kata deiksis ini. Berdasarkan data (39) dan (40) dapat dibuktikan bahwa kata ini adalah deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindahpindah. Meskipun memiliki kata deiksis yang sama pada data (39) dan (40) tetapi memiliki rujukan yang berbeda tergantu pada konteks tuturan. Tuturan pada data (39) diungkapkan oleh Zen R.S pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-09-2015. Zen R.S menyatakan mengenai politikus Indonesia yang harus menggunakan pengamanan ketat saat sedang melakukan perjananan atau kunjungan ke suatu tempat. Tingkah tersebut dikaitan oleh Zen R.S dengan kelakuan anggota DPR RI yang pernah mengatakan anti-liberalisme, anti(modal)-asing, anti-Amerika, anti-Israel tetapi dapat menghadiri kampanye kandidat calon Presiden Amerika Serikat yang sudah jelas merupakan prolibralisme, pro-israel dan berkebangsaan Amerika. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82 Tuturan (40) diungkapkan oleh Rhenald Kasali pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi Jumat, 11-09-2015. Rhenald Kasali menyatakan pejabat Indonesia yang melakukan dikriminalisasi kepada pejabat hukum dianggap sebagai oportunity cost. Hal ini serupa dengan masih banyaknya kepala desa yang belum memiliki tujuan dan rencana yang jelas untuk menggunakan dana desa yang telah diberikan oleh pemerintah pusat. Dana desa sangat penting karena dengan dana desa, rakyat di desa mampu memenuhi tanggung jawab dalam perkebunan, perikanan yang dapat memenuhi kebutuhan seluruh rakyat Indonesia bahkan mampu untuk melakukan ekspor bahan makanan ke luar negeri. b. Itu Kata itu pada deiksis endofora digunakan untuk memberikan penekanan digunakan di belakang kalimat yang ingin ditekankan (Chaer, 2011:112). Berdasarkan data yang diperoleh, frekuensi penggunaan kata itu adalah 17 kali. (41) Kata itu membuktikan bahwa Belanda tidak hanya menjajah kita secara fisik, tetapi juga mental. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Sabtu 26-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan kata inlander yang merujuk pada ejekan yang dilontarkan penjajah Belanda kepada masyarakat Indonesia yang dijajah selama 350 tahun oleh Belanda. Mental inlander adalah mental ornag terjajag yang berindikasi ornag yang melakukan sesuatu ketika diperintah, mudah diadu domba dan mengadu domba, reaktif, mudah dendam, lempar batu sembunyi tangan, selalu merasa miskin, tidak percaya diri, dan masih banyak lagi lainnya.) (42) Bukan itu arti asas praduga tak bersalah. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Moh Mahfud MD penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 24-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan pernyataan yang salah mengenai asas praduga bersalah sebagai asas yang melarang orang menduga dan beropini bahwa seseorang telah melakukan kejahatan. Asas praduga tak bersalah hanya berarti bahwa orang tidak boleh diperlakukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 seperti orang terpidana jika belum ada vonis pengadilan atas kesalahan.) Tuturan pada data (41) dan (42) merupakan tuutran yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni itu. Kata itu merupakan kata deiksis anafora bukan persona karena memiliki rujukan pada konstituen sebelah kiri dan bukan persona karena bukan merujuk pada seseorang tetapi pada pernyataan yang sudah dituturkan sebelum muncul kata deiksis itu. berdasarkan data (41) dan (42) dapat dibuktikan bahwa kata itu merupakan kata deiksis yang tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada konteks tuturan. Tuturan pada data (41) diungkapkan oleh Rhenald Kasali di rubrik kolom harian Jawa Pos edisi Sabtu, 26-09-2015. Rhenald Kasali mengungkapkan mengenai kata inlander yang dijuluki kepada bangsa Indonesia karena jajahan Belanda selama 350 tahun. Belanda menganggap bahwa rakyat Indonesia sesuai dengan kata inlander yang berindikasi ornag yang akan bekerja bila sudah diperintah, mudah diadu domba dan mengadu domba, reaktif, mudah dendam, lempar batu sembunyi tangan, selalu merasa miskin, tidak percaya diri, dan masih banyak lagi lainnya. Pernyataan inlander membuktikan bahwa negara Indonesia sudah dijajah Belanda selama 350 tahun secara fisik dan mental. Tuturan pada data (42) diungkapkan oleh Moh Mahfud MD pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 24-11-2015. Moh Mahfud MD mengungkapkan mengenai asas praduga tak bersalah yang berarti bahwa orang tidak boleh diperlakukan seperti orang terpidana jika belum ada vonis pengadilan atas kesalahan. Asas praduga tak bersalah dapat dijatuhi kepada Setya Novanto PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 yang telah melanggar etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Setya Novanto sedang menghadap tuntutan dengan masalah saham yang diminta oleh Setya Novanto kepada PT Freeport. c. Begitu Kata begitu pada deiksis endofora yakni digunakan untuk memberikan penekanan pada kalimat sebelumnya yang akan dijelaskan kembali pada kalimat selanjutnya.. Berdasarkan data yang diperoleh, frekuensi penggunaan kata begitu adalah 1 kali. (43) Begitulah potret generasi wacana. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Sabtu 17-10-2015. Tuturan ini berkaitan dengan ungkapan generasi muda Indonesia yang diungkapkan oleh Rhenald Kasali kepada tingkah laku anak-anak muda Indonesia. Generasi wacana adalah ditujukan kepada anakanak muda Indonesia yang hanya dapat berani berkomentar di media sosial dan mengkritis seseorang tanpa bisa melakukan tindakan yang menolong banyak orang.) Tuturan pada data (43) merupakan tuutran yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni begitu. Kata begitu merupakan deiskis anafora bukan persona karena tidak merujuk pada seseorang tetapi merujuk pada pernyataan tertentu yang berada di sebelah kiri. Artinya rujukan sudah dituturkan sebelum muncul kata deiksis begitu. Kata begitu merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan dan tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada konteks tuturan. Pada data (43) diungkapkan oleh Rhenald Kasali pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi Sabtu, 17-10-2015. Rhenald Kasali mengungkapkan mengenai tingkah generasi wacana yang di miliki oleh anak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 muda Indonesia yakni hanya mampu berwacana saja tanpa bisa melakukan tindakan nyata 4.2.1.2.2 Deiksis Katafora Deiksis katafora merupakan deiksis endofora yang merujuk pada konstituen pada sebelah kanan ungkapan deiksis. Sebelah kanan ungkapan deiksis artinya adalah rujukan disebutkan sesudah ungkapan deiksis muncul. Deiksis katafora dapat dibagi menjadi dua ragam yang sama halnya dengan deiksis anafora yakni deiksis katafora persona dan deiksis katafora bukan persona. 1) Deiksis Katafora Persona Deiksis katafora persona merupakan deiksis yang merujuk pada konstituen pada sebelah kanan dan berupa persona. Persona menunjukkan pada benda yang menyatakan orang yang terlibat pada suatu tuturan. Deiksis yang ditemukan pada deiksis katafora persona berjumlah 2 deiksis yang meliputi saya dan –nya. a. Saya Kata saya digunakan untuk menggantikan diri si pembicara dan dapat digunakan oleh siapa saja terhadap siapa saja dan biasanya digunakan pada situasi formal (Chaer, 2011:92). Pada deiksis endofora kata saya digunakan pada kalimat langsung yang merujuk pada si pembicara pada tuturan langsung tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh, frekuensi penggunaan kata saya adalah 1 kali. (44) “Saya tuntut kau”, ujar Trump (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Donald Trump dalam sebuah acara televisi di stasius nasional Amerika Serikat kepada Bill Maher seornag komedian Joke Amerika Serikat. Tuturan ini berkaitan dengan joke yang dilakukan oleh Bill Maher memberikan ejekan kepada Donald Trump mengenai warna rambut Trump yang disamakan dengan warna bulu orang utan cokelat kemerah-merahaan. Bill Maher merasa terusik karena bully yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 terus menerut dilakukan Trump keada Presiden Barack Obama dengan menginginkan Obama menbuktikan keamerikaan dan transkrip nilai kuliah kepada media.) Tuturan pada data (43) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiskis yakni saya. Kata saya merupakan kata deiskis katafora persona karena merujuk pada seseorang dan berupa katafora karena rujukan terdapat pada konstituen sebelah kanan yang artinya rujukan ddisebut setelah muncul kata deiksis saya. kata saya merupakan persona pertama tetapi berada pada kalimat langsung maka berupa deiksis endofora karena rujukan berada dalam tuturan. Pada data (43) diungkapkan oleh Trump kepada Bill Maher yang membuat joke mengenai warna rrambut Trump yang disamakan dengan bulu orang utan di sebuah acara televisi nasional Amerika Serikat dan dituliskan kembali oleh Rhenald Kasali pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi Kamis, 17-09-2015. b. –nya Kata –nya digunakan untuk menyatakan diri orang ketiga atau orang yang dibicarakan (Chaer, 2011:97).. Berdasarkan data yang diperoleh, frekuensi penggunaan kata –nya adalah 1 kali. (45) Namanya: Gulam Gumilar. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 23-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan seorang mahasiswa di FK UIN yang baru berusia 17 tahun suda co-as dan artinya akan menjadi dokter teruda bernama Gulam Gumilar. Gulam Gumilar adalah seorang anak yang mempunyai IQ 150 sehingga ketika kelas IV sudah boleh masuk SMP, SMP dan SMA diselesaikan dengan masing-masing dua tahun.) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 Tuturan pada data (44) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni –nya. Kata –nya merupakan deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada konteks tuturan. Kata –nya merupakan kata deiksis persona ketiga yang berfungsi untuk meyatakan orang yang sedang dibicarakan. Pada data (44) kata –nya merupakan kata deiksis ktafora persona karena memiliki rujukan pada seseorang dan rujukan berada pada konstituen sebelah kanan artinya rujukan disebutkan setelah uncul kata deiskis –nya. Pada data (44) diungkapkan oleh Dahlan Iskan pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa, 23-11-2015. Dahlan Iskan mengungkapkan mengenai seorang anak jenius bernama Gulam Gumilar yang sudah menjadi co-as pada usia 17 tahun. 2) Deiksis Anafora Bukan Persona Deiksis anafora bukan persona merupakan deiksis yang merujuk pada konstituen pada sebelah kiri dan berupa bukan persona yakni dapat berupa suatu pernyataan tertentu. Deiksis yang ditemukan pada deiksis katafora bukan persona berjumlah 3 deiksis yang meliputi kata ini dan begini. a. Ini Kata ini berfugsi memberi penekanan digunakan di belakang bagian kalimat yang akan ditekankan selanjutnya (Chaer, 2011:111). Berdasarkan data yang diperoleh, frekuensi penggunaan kata ini adalah 1 kali. (46) Yang sulit adalah ini: dalam ketentuan suatu tender, kadang ada syarat yang sama sekali tidak memungkinkan sebuah penemuan baru bisa ikut tender. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemmukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 09-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan sistem tender yang biasa berlaku di proyek-proyek PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88 Indonesia tanpa syarat hanya asalkan mampu dengan biaya sendiri dan menyelesaikan dalam waktu yang cepat dan hasil bagus. Negara Indonesia belum memiliki syarat tertentu yang wajib diikuti oleh para penngikut tender demi meringankan biaya dan meningkatkan kualitas.) Tuturan pada data (46) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni ini. Kata ini merupakan kata deiksis katafora bukan persona karena memiliki rujukan bukan pada seseornag tetapi pada suatu pernyataan tertentu dan rujukan berada pada konstituen sebelah kanan artinya bahwa rujukan disebut setelah muncul kata deiksis yakni ini. Berdsarkan data (46) dapat dibuktikan bahwa rujukan pad akata ini tidak tetap dan berpindah-pindah tergantung pada konteks tuturan dan pernyataan yang dibicarakan. b. Begini Kata ini berfugsi memberi penekanan digunakan di belakang bagian kalimat yang akan ditekankan selanjutnya (Chaer, 2011:111). Berdasarkan data yang diperoleh, frekuensi penggunaan kata ini adalah 1 kali. (47) Misalnya bila dalam tender itu ada syarat begini: barang tertentu sudah harus terbukti pernah dipakai secara komersial selama tiga tahun dan terbukti handal. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 09-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan ketentuan tender yang harus diikuti oleh peserta agar mendapatkan hasil yang maksimal dengan biaya yang tidak boros bagi keuangan negara. Ketentuan dalam sistem tender akan menjadikan penemuan-penemuan baru tidak dapat mengikuti tender karena belum pernah dicoba dan bahkan belum diketahui kekurangan pada produk.) (48) Bahkan, bisa saja ada tambahan syarat begini: harus pernah dipakai di negara tropis selama tiga tahun. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 09-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan sistem tender yang harus diikut peserta untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan meringankan biaya.) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89 Tuturan pada data (47) dan (48) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiskis begini. Kata begini merupakan deiksis katafora bukan persona karena memiliki rujukan bukan pada persona tetapi pada suatu pernyataan yang akan disebutkan pada konstituen sebelah kanan artinya rujukan disebutkan setelah muncul kata deiksis begini. Berdasarkan data (47) dan (48) dapat dibuktikan bahwa kata begini merupakan kata deiksis yang tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada konteks tuturan. Tuturan pada data (47) diungkapkan oleh Dahlan Iskan pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi Senin, 09-11-2015. Dahlan Iskan mengungkapkan mengenai tender yang biasa berlaku di proyek-proyek Indonesia tanpa syarat hanya asalkan mampu dengan biaya sendiri dan menyelesaikan dalam waktu yang cepat dan hasil bagus. Negara Indonesia belum memiliki syarat tertentu yang wajib diikuti oleh para penngikut tender demi meringankan biaya dan meningkatkan kualitas. Tuturan pada data (48) diungkapkan oleh Dahlan Iskan yang mengungkapkan mengenai syarat yang harusnya diikuti oleh peserta tender akan menjamin kualitas barang dan akan memenuhi kebutuhan yang diperlukan. Dengan adanya beberapa syarat utuk ketentuan dalam mengikuti tender maka akan menutup kemungkinan pada penemuan baru yang belum diujicoba dan berpengalaman untuk mengikuti tender. Jika penemuan baru tidak mampu mengikuti tender maka sulit untuk menlihat kekurangan dan kelebihan dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90 penemuan baru juga kesulitan dalam memperbaiki kekurangan agar menjadi sempurna dan dapat digunakan sesuai dengan keperluan. 4.2.2 Maksud Deiksis pada Rubrik Kolom Deiksis pada tuturan dalam rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015 memiliki maksud rujukan yang dimaksud oleh penulis. Pembaca kolom harus mengerti dan memahami maksud rujukan penulis agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap maksud yang dirujukkan. Rahardi (2003:16-17) memaparkan bahwa ilmu bahasa pragmatik sesungguhnya mengkaji maksud penutur di dalam konteks situasi dan lingkungan sosial-budaya tertentu. Artinya pragmatik mengkaji makna satuan lingual tertentu berdasarkan situasi eksternal. Dalam pembahasan subbab ini, peneliti akan mendeskripsikan maksud dari rujukan deiksis yang diutarakan oleh penutur. Purwo (1983:1) mengatakan bahwa sebuah kata dikatakan bersifat deiksis apabila referennya berpindah-pindah atau berganti-ganti, tergantung pada saat dan tempat dituturkannya kata itu. Untuk mengetahui maksud rujukan oleh penutur maka harus diketahui konteks tuturan dan siapa yang menuturkan, siapa mtra tutur, kapan waktu dituturkan, dan di mana tuturan terjadi. Berikut ini merupakan pembahasan mengenai maksud rujukan deiksis pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91 4.2.2.1 Maksud Deiksis Rujukan Persona Deiksis persona digunakan untuk merujuk pada seseorang yang sedang berbicara atau seseorang yang sedang dibicarakan. Pada penelitian ini deiksis persona digunakan pada deiksis eksofora yakni menjadi dua hal deiskis persona pertama dan deiksis persona kedua sedangkan pada deiksis endofora digunakan deiksis persona ketiga. Deiksis persona pertama memiliki rujukan pada seseorang yang melakukan tuturan. Kata yang mengandung deiksis persona pertama meliputi kata aku, saya, kita, kami. Deiksis kedua memiliki rujukan pada seseorang yang sedang diajak berbicara oleh penutur. Kata yang mengandung deiksis persona kedua meliputi kata engkau, kamu, Anda, saudara, dan kalian. Berikut akan dipaparkan mengenai maksud rujukan yang diujarkan oleh penutur berdasarkan jenis deiksis pada analisis data di atas. (1) Pertanyaan itu melintas di pikiran saya saat menyaksikan foto selfie Fadli Zon. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan beredarnya foto selfie yang dilakukan oleh wakil ketua dan ketua DPR RI periode 2014-2019 Fadli Zon dan Setya Novanto bersama dengan Trump salah satu kandidiat calon presiden Amerika Serikat. Foto selfie dilakukan saat Fadli dan Setya menghadiri kampanye yang dilakukan Trump di Amerika Serikat.) Tuturan pada data (1) diatas memiliki kata deiksis yakni saya. Kata saya merupakan kata deiskis persona pertama yang merujuk pada seseorang yang berbicara kepada mitra tutur. Kata saya merupakan kata deiksis karena memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung kepada siapa yang jadi penutur. Tuturan pada data (1) dituturkan oleh Zen R.S penulis kolom harian Jawa Pos PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92 edisi Selasa 08-09-2015. Jadi, maksud rujukan pada data (1) adalah kepada Zen R.S penutur dalam kolom harian Jawa Pos edisi Selasa 08-09-2015. (2) Di Jakarta, dengan gampang kita mendengar logat-logat ngapak dan medok yang gagal disembunyikan. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 15-09-2015 kepada pembaca kolom. Tuturan ini berkaitan dengan tidak adanya pembatasan yang membedakan antara kota dengan desa. Orangorang yang berasal dari suku Jawa yang masih menggunakan logat bahasa yang sangat kental berada di Ibu Kota Jakarta untuk bekerja.) Tuturan pada data (2) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni kita. Kata kita adalah kata deiksis persona pertama berupa jamak. Kata kita merujuk pada penutur dan mitra tutur. Kata kita pada data (2) merupakan kata deiksis karena memiliki rujukan yang berpindahpindah tergantung pada siapa penutur dan mitra tutur. Tuturan pada data (2) dituturkan oleh Zen R.S penulis kolom harian Jawa Pos edisi Selasa 15-09-2015. Mitra tutur pada tuturan (2) adalah pembaca kolom harian Jawa Pos edisi Selasa 15-09-2015. Jadi, kita pada tuturan data (2) adalah Zen R.S dan pembaca kolom harian Jawa Pos edisi Selasa 15-09-2015. (3) Kami mendukung perundingan di Wina untuk mencari jalan pemecahan secara politis di Syria. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan Malcom Turnbull seorang Perdana Menteri Australia penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 01-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan serangan oleh kelompok ISIS kepada negara-negara yang berbasis islam untuk menghancurkan negara dan melaksanakan ajaran aliran yang tidak baik dan tidak benar. Pemerintah Australia melalui Perdana Menterinya mendukung dengan keras penangganan kelompok teror yang tidak baik dan tidak benar agar dihukum dengan sepantasnya dan menyelesaikan permasalahan dengan jalan yang tepat.) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93 Tuturan pada data (3) merupakan tuuturan ynag berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni kami. Kata kami merupakan kata deiksis persona pertama jamak. Kata kami memiliki rujukan pada penutur dan orang lain yang terlibat dalam tindakan bersama penutur. Kata kami pada data (3) merupakakn kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada siapa penutur dan orang yang terlibat dalam tindakan bersama penutur. Pada data (3) penutur adalah Malcom Turnbull Perdana Menteri Australia di Indonesia penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa, 01-12-2015 dan orang lain yang terlibat dalam tindakan tuturan penutur adalah jajaran pemerintah Australia. Jadi, kami pada tuturan data (3) adalah Malcom Turnbull dan pemerintah Australia. (4) Anda tahu berapa panjang jalan tol yang sudah kita bangun hingga saat ini? (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Kamis 17-10-2015 ditujukan kepada pembaca kolom. Tuturan ini berkaitan dengan jalan tol Jagorawi yakni jalan tol pertama di Indonesia yang mulai dibangun tahun 1973 belum sampai 900 kilometer pada tahun 2015. Jalan tol Jagorawi kalah cepat dari jalan tol di Malaysia dan Tiongkong yang membangun sejak tahun 1990 tetapi sudah mencapai 3,000 kilometer di Malaysia dan 85.000 kilometer di Tiongkong.) Tuturan pada data (4) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni Anda. Kata Anda merupakan kata deiksis persona kedua yang memiliki rujukan pada seseornag yang sedang diajak berbicara atau mitra tutur. Kata Anda merupakan kata deiskis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan berpindah-pindah. Pada tuturan (4) penutur adalah Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Sabtu, 17-10-2015. Mitra tutur pada data (4) adalah pembaca kolom harian Jawa Pos edisi Sabtu, 17- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94 10-2015. Jadi, kata Anda pada tuturan (4) merujuk pada mitra tutur yakni pembaca kolom harian Jawa Pos edisi Sabtu, 17-10-2015. 4.2.2.2 Maksud Deiksis Rujukan Ruang Deiksis ruang memiliki maksud rujukan pada ruang atau tempat tertentu yang dituju oleh penutur. Letak keberadaan penutur sangat mempengaruhi rujukan pada deiksis ruang. Purwo 1984 membagi deiksis ruang menjadi dua yakni deiksis ruang berupa demonstratif dan berupa lokatif. Kata yang mengandung deiksis ruang berupa demonstratif meliputi kata ini, itu, begini dan begitu. Kata yang mengandung deiksis ruang lokatif meliputi kata sini, situ dan sana. Kata ini, begini, dan sini merupakan kata yang memiliki rujukan pada tempat yang dekat dengan penutur. Kata itu, dan begitu merupakan kata ynag memiliki rujukan pada tempat yang jauh dari penutur dan dekat dari mitra tutur. Kata situ merupakan kata yang memiliki rujukan pada tempat yang jauh dari penutur dan mitra tutur. Kata sana memiliki rujukan pada tempat yang dekat dengan orang yang sedang dibicarakan. Berikut akan dipaparkan mengenai maksud rujukan yang diujarkan oleh penutur berdasarkan jenis deiksis pada analisis data di atas. (5) Kekuatan terbesar negara ini adalah rakyat. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Aquino III presiden Filipina saat wawancara eksklusif bersama Karim Kaslan. Tuturan ini berkaitan dengan wawancara eksklusif oleh Karim Kaslan kepada Presiden Filipina Aquino III tentang negara ekonomi Filipina yang meningkat Negara filipina mengalami pertumbuhan ekonomi 5,95 persen sejak tahun 2011 hinggga 2014 dan tercatat sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.) Tuturan pada data (5) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis ini. Kata ini merupakan deiksis ruang berupa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95 demonstratif yang memiliki rujukan pada tempat yang dekat dengan penutur. Kata ini merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tidak tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada dimana keberadaan penutur. Pada tuturan data (5) penutur adalah Aquino III presiden Filipina saat wawancara eksklusif oleh Karim Kaslan di Filipina. Jadi, kata ini pada data (5) merujuk pada negara Filipina karena tuturan dilakukan di Filipina. (6) Tapi rumah sakit itu, belum menyediakan pintu yang cukup untuk lari. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 16-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan ide membangun teaching hospital di Indonesia agar mahasiswa kedokteran, dokter yang mau jadi spesialis dan peneliti kesehatan memiliki fasilitas untuk memajukan kedokteran Indoensia. Rumah sakit pendidikan harusnya tidak memiliki kaitan dnegan jumlah pasien dan lama waktu penangganannya terhadap pasien agar penelitian yang dilakukan berjalan dengan maksimal.) Tuturan pada data (6) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni itu. Kata itu merupakan deiksis ruang demonstratif yang memiliki rujukan pada tempat yang jauh dari penutur. Kata itu merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung kepada letak keberadaan penutur dan mitra tutur. Pada tuturan (6) penutur adalah Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 16-11-2015. Pada tuturan (6) Dahlan Iskan menunjukkan sebuah rumah sakit pendidikan. Jadi, kata itu pada tuturan (6) merujuk pada rumah rakit pendidikan. (7) Akibatnya, dia babak belur di intimidasi. Kalau di sini sekarang, barangkali dia sudah dipansuskan. Namun, semua ancaman dia hadapi. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-12-2105. Tuturan ini berkiatan dengan hakim Bao Zheng yang diintimidasi karena PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96 tindakan keadilan sebagai hakim memutuskan hukuman mati kepada menantu kaisar. Hukum di Indonesia semakin ke atas semakin tumpul, semakin ke bawah semakin tajam adalah jika salah satu keluarga pejabat melakukan kesalahan dianggap tidak salah tetapi rakyat biaya melakukan kesalahan kecil harus dihukum seberat-beratnya.) Tuturan pada data (7) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni sini. Kata sini merupakan kata deiksis ruang lokatif yang memiliki rujukan pada tempat yang dekat dengan penutur. Kata sini merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung pad akonteks tuturan dan keberadaan penutur. Pada data (7) dituturkan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin, 02-11-2015. Rhenald Kasali berada di negara Indonesia saat menuturkan tuturan (7). Jadi, kata sini pada data tuturan (7) merujuk pada negara Indonesia. (8) Padahal, disitu ada Busyro Muqoddas, Sujanarko, dan Johan Budi. (Konteks tuutran : Tuturan ini dikemukakan oleh Abdullah Hehamahua penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 15-122015. Tuturan ini berkaitan dengan calon kandidat pemimpin KPK yang berasal dari berbagai atar belakang kecuali dari penegak hukum di Indonesia karena isunya adalah anggota DPR tidak mau memilih pimpinan KPK yang berlatar belakang pernah menjabat di KPK..Busyro Muqoddas, Sujanarko, dan Johan Budi adalah anggota DPR yang mewawancarai kandidat calon pimpinan KPK ketiga orang yang pernah berada di dalam lembaga KPK.) Tuturan pada data (8) merupakan tuuran yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni situ. Kata situ merupakan kata deiksis ruang berupa lokatif yang memiliki rujukan pada tempat yang jauh dari penutur dan mitra tutur. Kata situ merupakan deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada konteks tuturan dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97 keberadaan penutur. Pada data (8) tuturan diungkapkan oleh Abdullah Hehamahua penulis kolom harian Jawa Pos edisi Selasa 15-12-2015. Konteks tuturan pada data (8) adalah Abdullah Hehamahua membicarakan mengenai lembaga KPK Indonesia. Jadi, pada data (8) kata situ merujuk pada lembaga KPK Indonesia. (9) Mereka lupa bahwa di sana mereka mewakili kita dengan uang kita. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di Jawa Pos edisi Sabtu 26-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan anggota DPR yang menghadiri undangan dari pihak Trump yang sedang melaksanakan kampanye calon presiden di Amerika Serikat. Anggota DPR yang pergi karena undangan kepada negara, pergi keluar negeri dengan menggunakan uang rakyat dan mengatasnamakan rakya Indonesia.) Tuturan pada data (9) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni sana, kata sana merupakan kata deiksis ruang lokatif yang memiliki rujukan pada tempat yang jauh dari penutur dan mitra tutur tetapi dekat dengan orang lain yang dibicarakan dalam tuturan. Pada data (9) kata sana merupakan deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada tempat keberadaan orang lain yang dibicarakan dalam tuturan dna konteks tuturan. Pada data (9) dituturkan oleh Zen R.S penulis kolom harian Jawa Pos edisi Sabtu 26-09-2015. Konteks tuturan pada data (9) adalah Zen R.S sedang membicarakan mengenai Setya Novanto dan Fadli Zon yang berada di Amerika Serikat dalam menghadiri kampanye yang dilaksanakan Trump. Jadi, kata sana pada data (9) merujuk pada Amerika Serikat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98 4.2.2.3 Maksud Deiksis Rujukan Waktu Deiksis waktu merupakan deiksis yang memiliki rujukan pada waktu tertentu. Waktu yang dirujuk dapat berupa jam, hari, minggu, bulan, dan tahun tergantung kepada konteks tuturan dan kapan tuturan dilakukan. Pada penelitian ini peneliti membagi menjadi 5 bagian tersebut agar dapat memudahkan pemahaman mengenai rujukan waktu berdasarkan tujuannya. Pada deiksis waktu membicarakan mengenai terjadinya suatu peristiwa dan kejadian yang melibatkan penutur, mitra tutur, atau orang lain yang dibicarakan dalam tuturan. Deiksis waktu menggunakan beberapa kata yang menunjukkan pada suatu waktu, misalnya kata lalu digunakan untuk menunjukkan waktu yang telah lalu sebulum ada tuturan. Kata depan digunakan untuk menunjukkna waktu yang akan terjadi setelah tuturan dilakukan. Berdasarkan paparan di atas dan analisis data yang telah peneliti lakukan, berikut akan dipaparkan maksud rujukan deiksis waktu berdsarkan masing-masing rujukan waktu yang dituju. (10) Kekerasan itu berlangsung sejak bulan-bulan pertama kemerdekaan, bahkan pada jam-jam terakhir sebelum kemerdekaan. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 20-10-2015. Tuturan ini berkaitan dengan penangkapan puluhan hinngga ratusan remaja di Jakarta yang ditangkap saat akan menyerang BOObotoh yang akan menyaksikan final Piala Presiden antara Persib Bandungng vs Sriwijaya FC. Pada masa menjelang pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada pukul 10.00 tanggal 17 Agustus 1945 terjadi pertengkaran antara kaum muda dan tua karena kaum muda yang mendesak kaum tua agar cepat-cepat membacakan proklamasi.) Tuturan pada data (10) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni jam-jam terakhir sebelum kemerdekaan. Kata PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99 jam-jam terakhir sebelum kemerdekaan merupakan kata deiksis waktu yang rujukannya pada jam tertentu. Kata jam-jam terakhir sebelum kemerdekaan merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada konteks tuturan dan kapan peristiwa yang dibicarakan terjadi. Pada data tuturan (10) dituturkan oleh Zen R.S penulis kolom harian Jawa Pos edisi Selasa 20-10-2015. Konteks tuturan pada data (10) yakni pembicaraan Zen R,S berkaitan dengan terjadinya kemerdekaan negara Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 dengan resmi dibacakan proklamasi Indonesia oleh Soekarno. Jadi, kata jam-jam terakhir sebelum kemerdekaan pada data tuturan (10) merujuk pada jam 09.00 sebelum terjadi proklamasi pukul 10.00. (11) Untung saya ikut meninjau rumah sakit-rumah sakit pendidikan di Universitas Airlangga, Sabtu lalu. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 16-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan kunjungan yang dilakukan oleh Dahlan Iskan ke rumah sakit pendidikan di Universitas Airlangga pada hari Sabtu 14-11-2015. Kunjungan Dahlan Iskan dilakukan untuk memantau bagaimana permasalahan yang ada di rumah sakit pendidikan Indonesia.) Tuturan pada data (11) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni sabtu lalu. Kata Sabtu lalu merupakan kata deiksis waktu yang memiliki rujukan pada hari yang telah lalu 7 hari setelah tuturan dilakukan. Kata Sabtu lalu merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah. Pada data tuturan (11) dituturkan oleh Dahlan Iskan penulis Senin 16-11-2015. Tuturan pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100 data (11) dituturkan pada hari Senin, 16-11-2015. Jadi, kata Sabtu lalu pada data (11) merujuk pada hari Sabtu tanggal 14-11-2015. (12) Minggu lalu saya ke UIN Malang. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 23-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan kunjungan Dahlan Iskan di UIN Malang pada 16 November 2015 untuk memberikan kuliah umum tentang entrepreneurship. Mahasiswa hadir didominasi oleh mahasiswa prodi akuntansi tetapi ada juga dari prodi lain, kehadiran Dahlan Iskan membuat mahasiswa dengan ramai mengikuti kuliah umum hingga rela duduk di lantai sela-sela kursi gedung pertemuan UIN Malang.) Tuturan pada data (12) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni minggu lalu. Kata minggu lalu pada data tuturan (12) merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah. Kata minggu lalu artinya adalah 7 hari setelah terjadinya tuturan. pada data (12) tuturan dituturkan oleh dahlan Iskan pada hari Selasa, 23-11-2015. Jadi, kata minggu lalu pada data (12) merujuk pada hari Selasa, 16 November 2015 ketika kunjungan Dahlan Iskan ke UIN Malang. (13) Bagaimana Anda melihat masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan terwujud akhir tahun ini? (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Karim Kaslan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Jumat 20-11-2015 pada wawancara eksklusif yang dilakukan dengan Presiden Filipina Aquino III. Tuturan ini berkaitan dengan pertanyaan Karim Kaslan pada Aquino mengenai perwujudan ekonomi ASEAN. Ekonomi ASEAN akan dilaksanakan pada akhir bulan Desember 2015 dengan tujuan agar negara-negara yang berada di wilayah ASEAN dapat menerapkan pasar bebas dengan penjualan barang, jasa, maupun tenaga ahli.) Tuturan pada data (13) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni akhir tahun ini. Kata akhir tahun ini merupakan kata deiksis waktu yang rujukannya pada bulan tertentu. Kata akhir tahun ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101 merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada konteks tuturan dan kapan peristiwa yang dibicarakan terjadi. Pada data tuturan (13) dituturkan oleh Karim Kaslan penulis kolom harian Jawa Pos edisi Jumat 20-11-2015. Tuturan pada data (13) dituturkan pada tahun 2015 dan akkir 2015 adalah bulan terakhir pada tahun 2015. Jadi, kata akhir tahun ini pada tuturan (13) merujuk pada bulan Desember yakni bulan terakhir pada tahun 2015. (14) Ketika Clementis digantung empat tahun kemudian karena dianggap berkhianat kepada Partai Komunis, Gottwald mereproduksi foto tersebut dengan menghilangkan wajah Clementis. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 27-10-2015. Tuturan ini berkaitan dengan foto Clementis dan Klement Gottwald yang diambil pada tanggal 21 Februari 1948. Pada tahun 1952 Klement Gottwald seorang presiden Cekoslovakia mengedit foto dirinya bersama Clementis dengan menghilangkan wajah Clementis yang sedang dihukum gantung karena dianggap berkhianat kepada partai komunis.) Tuturan pada data (14) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni empat tahun kemudian. Kata empat tahun kemudian merupakan kata deiksis waktu yang rujukannya pada bulan tertentu. Kata empat tahun kemudian merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada konteks tuturan dan kapan peristiwa yang dibicarakan terjadi. Pada data tuturan (14) dituturkan oleh Zen R.S penulis kolom harian Jawa Pos edisi Selasa 21-102015. Tuturan pada data (14) dituturkan pada tahun 2015. Jadi, kata empat tahun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102 kemudian pada data tuturan (14) merujuk pada tahun 2019 yakni empat tahun setelah tahun 2015. 4.2.2.4 Maksud Deiksis Rujukan Anafora Deiksis Anafora memiliki rujukan pada konstituen yang berada di sebelah kiri. Rujukan pada deiksis anafora adalah sesuatu yang sudah disebutkan sebelum kata deiksis muncul. Pada penelitian ini peneliti menemukan dua jenis deiksis yang merupakan deiksis anafora yakni deiksis anafora persona dan deiksis anafora bukan persona. Deiksis anafora persona adalah deiksis yang memiliki rujukan pada seseorang yang sedang dibicarakan dalam tuturan, berupa anafora karena dibicarakan dalam tuturan. Deiksis anafora bukan persona adalah deiksis yang memiliki rujukan pada sesuatu pernyataan mengenai suatu peristiwa atau kejadian yang berada di sebelah kiri. Berikut akan dipaparkan maksud deiksis anafora yang terdapat pada data penemuan peneliti. (15) Namun, pertanyaan yang diberikan Trump kepada Novanto, “Apakah rakyat Indonesia menyukai saya?” (Konteks tuturan : Tutruan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-09-2015 yang mencantumkan perkataan Donald Trump kepada Novanto. Tuturan ini berkaitan dengan kehadiran Novanto ketua DPR RI dan Fadli Zon wakil DPR RI dalam kampanye yang dilakukan Donald Trump sebagai kandidat calon Presiden AS. Donald trump bertanya kepada Novanto bertujuan untuk meminta dukungan rakyat Indonesia melalui perwakilan rakyat yakni ketua dan wakil anggota DPR.) Tuturan pada data (15) merupakan tuturan yang berupa klaimat yang mengandung kata deiskis yakni saya. Kata saya merupakan kata deiksis persona pertama yang memiliki rujukan pada seseorang yang sedang melakukan tuutran atau disebut penutur. Kata saya merupakan kata deiksis karena tidak memiliki PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103 rujukan yang tetap dan rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada siapa yang menuturkan tuturan berdsarkan konteks tuturan. Dalam data tuturan (15) masuk dalam deiksis anafora persona karena kata saya merupakan kalimat langsung yang dituturkan oleh Donald Trump pada acara kampanye calon presiden Amerika Serikat. Kata saya pada data (15) merupakan deiksis endofora anafora karena berupa kalimat langsung maka kata saya memiliki rujukan di dalam tuturan dna sudah disebutkan sebelum kata deiksis muncul. Jadi, kata saya pada data (15) merujuk pada Donald Trump. (16) “Ia menyebutkan harga”. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Seno Gumira Ajidarma dalam kegiatan diskusi buku terbaru Seno Tiada Ojek di Paris yang dilaksanakan di Kineruku, Bandung ketika sedang membicarakan mengenai perjalanan Seno ke kota ideal di Indonesia yakni Bawean. Seno melakukan perjalanan ke kota Bawean dan menginap di sebuah hotel yang dekat dari pelabuhan, tetapi tidak ada resepsionis hotel dan kunci kamar hanya bergantungan di dinding. Ketika hendak check out Seno tidak tahu harus bayar dimana sampai ada seseorang yang memberitahu keberadaan pemilik hotel untuk melakukan pembayaran hotel kepada pemilik hotel.) Tuturan pada data (16) merupakan tuturna yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni ia. Kata ia merupakan kata deiksis anafora persona karena merujuk pada seseorang yang sudah disebutkan sebelum kata deiksis muncul. Kata ia memiliki rujukan pada seseorang yang sedang dibicarakan dalam sebuah tuturan dan memiliki fungsi yang sama denga kata dia dan –nya. Kata ia merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung kepada siapa orang yang dibicarakan dalam tuturan. Pada data tuturan (16) dituturkan oleh Seno Gumira Ajidarma yang membicarakan mengenai seorang pemilik hotel di kota PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104 Bawean. Jadi, kata ia pada tuturan (16) merujuk pada seorang pemilik hotel di kota Bawean. (17) Sungguhkah mereka peduli dengan penuntasan kasus pembunuhan Munir? (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 22-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan konser Efek Rumah Kaca yang dilaksanakan di Bandung Jumat 18-09-2015 dan dihadiri oleh 2 ribuan penonton. Band Efek Rumah Kaca memiliki lagu yang berjudul Di Udara, lagu Di Udara merupakan lagu yang ditujukan kepada Munir Said Thalib seorang aktifis HAM dan penyuara pembelaan terhadap kasus-kasus kekerasan yang dilakukan pemerintah terhadap warga sipil dan akhirnya Muhir dibunuh pada tanggal 7 September 2004.) Tuturan pada data (17) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni mereka. Kata mereka merupakan kata deiksis anafora persona karena merujuk pada seseorang yang sedang dibicarakan dan sudah disebut pada konstituen sebelah kiri sebelum muncul kata deiksis. Kata mereka merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung kepada siapa orang yang menjadi pembicaran dalam tuturan. Pada data tuturan (17) dituturkan oleh Zen R.S penulis kolom harian Jawa Pos edisi Selasa 22-09-2015. Zen R.S membicarakan mengenai para penonton konser Band Efek Rumah Kaca yang melaksanakan konser di Bandung pada Jumat, 18-09-2015. Jadi, kata mereka pada tuturan data (17) merujuk pada penonton konser Band Efek Rumah Kaca Bandung pada Jumat, 18-09-2015. (18) Fadli membantah acara yang dihadirinya bersama Setya Novanto, ketua DPR, tersebut sebagai dukungan terhadap (kampanye) Trump. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105 (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan kehadiran Fadli Zon dan Setya Novanto pada kampanye yang dilakukan Trump sebagai calon Presiden Amerika Serikat. Fadli Zon mengakui bahwa acara yang dihadiri merupakan konferensi pers yang dilakukan Donald Trump di Amerika Serikat.) Tuturan pada data (18) merupakan kalimat yang mengandung kata deiksis yakni –nya. Kata –nya merupakan kata deiksis anafora persona karena merujuk pada seseorang yang sedang dibicarakan pada suatu tuturan dan rujukan sudah disebut sebelum kata deiksis muncul. Kata –nya merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindahpindah tergantung pada siapa orang yang sedang dibicarakan dalam tuturan. Pada data tuturan (18) dituturkan oleh Zen R.S penulis kolom harian Jawa Pos Selasa 08-09-2015. Zen R.S menuturkan mengenai Fadli Zon yang membantah tudingan mengenai kehadiran Fadli Zon pada kampanye yang dilakukan oleh calon Presiden Amerika Serikat yakni oleh Trump. Jadi, kata –nya pada tuturan (18) merujuk pada Fadli Zon. (19) Melihat new hope seperti itu, saya mencari nomor telefon Prof. Azyumardi Azra sudah sangat lama saya kehilangan kontak beliau. Saya ingin tahu asbabun nuzul ide dasar beliau mengubah IAIN dulu. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 23-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan perkembangan IAIN yang berubah menjadi UIN dengan keinginan kelengkapan secara kualitas dan kuantitas. Prof. Azyumardi Azra merupakan rektor UIN Jakarta pada ke-10 masa jabatan 1998-2006 yang memiliki beberapa terobosan dalam kepemimpinan di UIN yakni memaksa ingin membuka Fakultas Kedokteran, memaksa Jepang agar memberikan bantuan untuk membuka FK, meminta Prof Dr dr M.K. Tadjudin menjadi dekat di fakultas baru di UIN.) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106 Tuturan pada data (19) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni beliau. Kata beliau merupakan kata deiksis anafora persona karena merujuk pada seseorang yang sedang dibicarakan dalam tuturan yang sudah disebutkan pada konstituen sebelah kiri. Kata beliau pada data (19) merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada siapa ornag yang dibicarakan berdasarkan konteks tuturan. pada data tuturan (19) dituturkan oleh dahlan Iskan penulis kolom harian Jawa Pos edisi Senin, 23-11-2015. Dahlan Iskan pada tuturan (19) menuturkan mengenai seorang profesor yang memiliki ide cemerlang dalam membangun perkembangan di UIN Jakarta yakni Prof. Azyumardi Azra. Jadi, kata beliau pada tuturan (19) merujuk pada Prof. Azyumardi Azra. (20) Ini sebelas dua belas lah dengan berkoak-koak mengutarakan jargon nasionalisme, anti-liberalisme, anti (modal) asing, antiAmerika, anti-Istrael; namun bangga bukan main menghadiri kampanye kandidat capres Amerika yang sangat kanan dan amat pro-israel. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-09-2015. Tuturan ini berkaitan dnegan politikus Indonesia dalam kehidupan sehari-hari menggunakan jasa pengamanan dari pihak negara maupun pribadi untuk melancarkan segala yang akan dilakukan.) Tuturan pada data (20) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni ini. Kata ini merupakan kata deiksis anafora bukan persona karena merujuk pada suatu pernyataan tertentu yang sudah disebut sebelum kata deiksis muncul. Kata ini merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107 tergantung pada konteks tuturan dan pernyataan yang berkaitan dengan kata deiksis. Pada data tuturan (20) dituturkan oleh Zen R.S penulis kolom harian Jawa Pos Selasa 08-09-2015. Zen R.S mengungkapkan mengenai kehadiran Setya Novanto dan Fadli Zo pada kampanye yang dilakukan oleh Donald Trump. Zen R.S mengkaitkan dengan peristiwa tersebut dengan pejabat Indonesia yang memerlukan pengawalan terhadap perjalanan lalu lintas agar bebas dari hambatan macetnya lalu lintas. Jadi, kata ini pada tuturan (20) merujuk pada pernyataan yang telah disebut pada konstituen sebelah kiri yakni pejabat Indonesia yang memerlukan pengawalan terhadap perjalanan lalu lintas agar bebas dari hambatan macetnya lalu lintas. (21) Hal itu menjadi fokus pembicaraan dengan pemimpin Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Singapura pada Pertemuan Puncak Asia Timur. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Malcom Turnbull penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 01-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan ancaman dari kelompok teror ISIS pada negara-negara muslim guna mennjatuhkan kekuasaan pemerintahan yang ada masyarakat muslim. Negara Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Singapura merupakan tujuan kelompok teror ISIS karena memiliki rakyat yang berkeyakinan muslim dan dipimpin oleh pemimpin muslim juga.) Tuturan pada data (21) merupakan tuutran yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni itu. Kata itu merupakan kata deiksis anafora bukan persona karena merujuk pada suatu pernyataan pada konstituen sebelah kiri. Kata itu merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada konteks tuturan dan penyataan yang sudah disebut pada konstituen sebelah kiri. Pada data tuturan (21) dituturkan oleh Malcom Turnbull penulis kolom harian Jawa Pos edisi Selasa 01- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108 12-2015. Malcom Turnbull mengungkapkan mengenai pembicaraaan mengenai penangganan terro ISIS yang terjadi di beberapa negara yang memiliki rakyat berkeyakinan muslim. Jadi, kata itu pada tuturan (20) merujuk pada fokus pembicaraan antara Australia dengan pemimpin Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Singapura pada Pertemuan Puncak Asia Timur mengenai penangganan kasus ISIS yang mengancam rakyat. 4.2.2.5 Maksud Deiksis Rujukan Katafora Deiksis katafora memiliki rujukan pada konstituen yang berada di sebelah kanan. Rujukan pada deiksis katafora adalah sesuatu yang sudah disebutkan sesudah kata deiksis muncul. Pada penelitian ini peneliti menemukan dua jenis deiksis yang merupakan deiksis katafora yakni deiksis katafora persona dan deiksis katafora bukan persona. Deiksis katafora persona adalah deiksis yang memiliki rujukan pada seseorang yang sedang dibicarakan dalam tuturan, berupa anafora karena dibicarakan dalam tuturan. Deiksis anafora bukan persona adalah deiksis yang memiliki rujukan pada sesuatu pernyataan mengenai suatu peristiwa atau kejadian yang berada di sebelah kiri. Berikut akan dipaparkan maksud deiksis katafora yang terdapat pada data penemuan peneliti. (22) “Saya tuntut kau”, ujar Trump. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Donald Trump dalam sebuah acara televisi di stasius nasional Amerika Serikat kepada Bill Maher seornag komedian Joke Amerika Serikat.Tuturan ini berkaitan dengan joke yang dilakukan oleh Bill Maher memberikan ejekan kepada Donald Trump mengenai warna rambut Trump yang disamakan dengan warna bulu orang utan cokelat kemerah-merahaan. Bill Maher merasa terusik karena bully yang terus menerut dilakukan Trump keada Presiden Barack Obama dengan menginginkan Obama menbuktikan keamerikaan dan transkrip nilai kuliah kepada media.) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109 Tuturan pada data (22) merupakan tuturan yang berupa klaimat yang mengandung kata deiskis yakni saya. Kata saya merupakan kata deiksis persona pertama yang memiliki rujukan pada seseorang yang sedang melakukan tuutran atau disebut penutur. Kata saya merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada siapa yang menuturkan tuturan berdsarkan konteks tuturan. Dalam data tuturan (22) masuk dalam deiksis anafora persona karena kata saya merupakan kalimat langsung yang dituturkan oleh Donald Trump pada acara kampanye calon presiden Amerika Serikat. Kata saya pada data (22) merupakan deiksis endofora katafora karena berupa kalimat langsung maka kata saya memiliki rujukan di dalam tuturan dan disebutkan setelah kata deiksis muncul. Jadi, kata saya pada data (22) merujuk pada Donald Trump. (23) Namanya: Gulam Gumilar. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di haria Jawa Pos edisi Selasa 23-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan seorang mahasiswa di FK UIN yang baru berusia 17 tahun suda co-as dan artinya akan menjadi dokter teruda bernama Gulam Gumilar. Gulam Gumilar adalah seorang anak yang mempunyai IQ 150 sehingga ketika kelas IV sudah boleh masuk SMP, SMP dan SMA diselesaikan dengan masing-masing dua tahun.) Tuturan pada data (23) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni –nya. Kata –nya merupakan deiksis katafora persona karena merujuk pada seseorang yang sedang dibicarakan dalam tuturan yang memiliki fungsi sama dengan kata dia dan rujukan disebutkan setelah muncul kata deiksis yakni pada konstituen sebelah kanan. Kata –nya merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110 berpindah-pindah tergantung pada siapa yang menjadi pembicaraan dalam tuturan. Pada data tuturan (23) dituturkan oleh Dahlan Iskan penulis kolom harian Jawa Pos Selasa, 23-11-2015. Dahlan Iskan menuturkan mengenai seorang anak bernama Gulam Gumilar yang sudah menjadi co-as pada usia 17 tahun. Jadi, kata -nya pada data tuturan (23) merujuk pada Gulam Gumilar. (24) Yang sulit adalah ini: dalam ketentuan suatu tender, kadang ada syarat yang sama sekali tidak memungkinkan sebuah penemuan baru bisa ikut tender (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemmukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 09-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan sistem tender yang biasa berlaku di proyek-proyek Indonesia tanpa syarat hanya asalkan mampu dengan biaya sendiri dan menyelesaikan dalam waktu yang cepat dan hasil bagus. Negara Indonesia belum memiliki syarat tertentu yang wajib diikuti oleh para penngikut tender demi meringankan biaya dan meningkatkan kualitas.) Tuturan pada data (24) merupakan kalimat yang mengandung kata deiksis yakni ini. Kata ini merupakan kata deiksis katafora bukan persona karena merujuk pada suatu pernyataan dan rujukan berada pada konstiuen sebelah kanan. Kata ini memberikan penekanan terhadap suatu pernyataan pada kontituen sebelah kanan. Kata ini merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada konteks tuturan dan pernyataan yang sedang dibahas dalam tuturan. Pada data tuturan (24) dituturkan oleh Dahlan Iskan penulis kolom harian Jawa Pos Senini, 09-11-2015. Dahlan Iskan menuturkan mengenai proyek-proyek di Indonesia yang tidak memiliki syarat tertentu sehingga dapat diikuti oleh peserta tender. Jadi, kata ini pada tuturan (24) merujuk pada ketentuan suatu tender, kadang ada syarat yang sama PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111 sekali tidak memungkinkan sebuah penemuan baru bisa ikut tender karena disebut setelah kata deiksis muncul. (25) Misalnya bila dalam tender itu ada syarat begini: barang tertentu sudah harus terbukti pernah dipakai secara komersial selama tiga tahun dan terbukti handal. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 09-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan ketentuan tender yang harus diikuti oleh peserta agar mendapatkan hasil yang maksimal dengan biaya yang tidak boros bagi keuangan negara. Ketentuan dalam sistem tender akan menjadikan penemuan-penemuan baru tidak dapat mengikuti tender karena belum pernah dicoba dan bahkan belum diketahui kekurangan pada produk.) Tuturan pada data (25) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni begini. Kata begini merupakan deiksis katafora bukan persona karena memiliki rujukan pada suatu pernyataan yang diungkapkan setelah munculnya kata deiksis pada konstituen sebelah kanan. Kata begini merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah. Pada tuturan (25) dituturkan oleh Dahlan Iskan penulis kolom harian Jawa Pos Senin 09-11-2015 Dahlan Iskan mengungkapkan mengenai pemisalan jika tender di Indonesia memiliki tender. Kata begini pada data (25) merujuk pada pernyataan “barang tertentu sudah harus terbukti pernah dipakai secara komersial selama tiga tahun dan terbukti handal.” karena pernyataan tersebut muncul setelah kata deiksis begini pada konstituen sebelah kanan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112 4.3 Pembahasan Rubrik kolom di harian Jawa Pos merupakan tulisan yang berisi pendapat, ide, kritikan, saran penulis terhadap suatu permasalahan yang sedang terjadi di suatu lingkungan sosial. Romli (2009:89) menyatakan bahwa kolom (colomn) adalah sebuah rubrik khusu di media cetak yang berisi karangan atau tulisan pendek, yang berisi pendapat subjektif penulisnya tentang suatu permasalahan. Rubrik kolom mengandung berbagai kata deiksis. Purwo (1983:1) mengatakan bahwa sebuah kata dikatakan bersifat deiksis apabila referennya berpindah-pindah atau berganti-ganti, tergantung pada saat dan tempat dituturkan kata itu. Berdasarkan teori tersebut dapat dinyatakan bahwa meskipun suatu tuturan A dan tuturan B memiliki kata deiksis yang sama tetapi pasti memiliki rujukan yang berbeda-beda karena kata deiksis memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung konteks tuturan. Penelitian ini meneliti mengenai wujud deiksis dan maksud rujukan deiksis pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015. Dalam menemukan wujud deiksis penelitian ini memiliki acuan pada teori yang dikemukakan oleh Purwo 1984 dalam bukunya bejudul Deiksis dalam Bahasa Indonesia sedangkan maksud rujukan deiksis pada penelitian ini ditafsirkan oleh peneliti berdasarkan konteks tuturan. Konteks tuturan dalam penelitian mengenai maksud rujukan deiksis pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi SeptemberDesember 2015 memiliki peran yang sangat penting. Konteks tuturan adalah latar belakang pengetahuan (backgroud knowledge) yang diasumsikan sama-sama dimiliki dan dipahami bersama oleh mitra tutur atas apa yang dimaksud oleh si PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113 penutur itu di dalam keseluruhan proses bertutur (Rahardi. 2003:20). Konteks sangat berarti dalam suatu tuturan lisan maupun tulisan karena akan mempengaruhi tersampainya maksud yang dimiliki penutur kepada mitra tutur. Berdasarkan temuan dari hasil pengumpulan data dan analisis data tentang fenomena deiksis pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi SeptemberDesember 2015 peneliti menemukan dua wujud deiksis yakni deiksis eksofora berjumah 118 dan deiksis endofora berjumlah 77. Deikiss eksofora yang ditemukan peneliti berupa tiga hal yakni deiksis persona berjumlah 63, deiksis ruang berjumlah 23, dan deiksis waktu berjumlah 32. Deiksis endofora yang ditemukan peneliti berupa dua hal yakni deiksis anafora berjumlah 72 dan deiksis katafora berjumlah 5. Selain itu, peneliti juga menemukan lima maksud dalam rujukan deiksis yakni maksud rujukan persona, maksud rujukan ruang, maksud rujukan waktu, maksud rujukan anafora, dan maksud rujukan katafora. Teori wujud deiksis yang diungkapkan oleh Purwo 1984 disebutkan beberapa kata yang merupakan kata deiksis yakni deiksis persona pertama (aku, saya, kita, kami), deiksis persona kedua (engkau, kamu, Anda, kalian), deiksis persona ketiga (ia, dia, beliau, -nya, mereka), deiksis ruang (ini, itu, begini, begitu, sana, sini, situ), dan deiksis waktu yang menunjukkan jam, hari, minggu, bulan, dan tahun. Dari penemuan penelitian pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi SeptemberDesember 2015 dibuktikan bahwa ada dari beberapa kata tersebut yang tidak ditemukan oleh peneliti yakni kata aku, engaku, kamu, kalian. Kata aku, engaku, kamu, kalian tidak ditemukan dalam penelitian ini karena kata tersebut dalam bahasa Indonesia digunakan untuk persona dan dapat digunakan kepada teman PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114 akrab, orang yang lebih muda, kedudukan sosial yang rendah, dan hanya digunakan dalam situasi informal. Dalam konteks penelitian ini sumber data didapatkan dari rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015 yang merupakan ranah formal karena terdapat di harian nasional dan dapat dibaca oleh siapa pun, dari kalangan apa pun, maka tulisan diharapkan dapat menggunakan bahasa yang baik dan benar supaya dapat melestarikan penggunaan bahasa Indonesia digunakan dengan tepat dan penggunaan kata yang tepat pada situasi tepat sesuai fungsi. Selain ada kata yang tidak ditemukan dalam penelitian ini, terdapat juga kata yang sangat banyak muncul sebanyak 30 kali yakni kata saya. Kata saya muncul sebanyak 30 kali karena pada penelitian ini subjek penelitian adalah rubrik kolom. Rubrik kolom merupakan opini singkat seseorang yang lebih banyak menekankan aspek pengamatan dan pemaknaan terhadap suatu persoalan atau keadaan yang terdapat dalam masyarakat. Kolom lebih banyak mencerminkan cap pribadi penulis. Sifatnya memadatkan memakna bandingkan dengan sifat artikel yang lebih banyak memapar melebar. Kolom ditulis secara inferensial. Artikel ditulis secara referensial. Biasanya dalam tulisan kolom terdapat foto penulis penulis (Sumadiria, 2009:3). Berdasarkan teori mengenai kolom tersebut maka dapat dijelaskan dengan jelas bahwa kata saya muncul banyak digunakan untuk menggantikan diri pembicara kepada lawan bicara dalam situasi formal. Rubrik kolom di harian Jawa Pos merupakan fasilitas bagi seseornag untuk mengungkapkan ide, pendapatm gagasan, kritikan secara formal dan disebar secara nasional dapat dibaca oleh siapa pun dan di mana pun berada maka harus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115 menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar juga menggunakan kata-kata yang baku agar mudah dipahami oleh pembaca dan memberikan penghormatan sopan santu dalam berbicara meskipun hanya berupa tulisan. Berikut akan peneliti paparkan dalam pembahasan mengenai wujud deiksis dan maksud rujukan deiksis yang ditemukan dalam rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi SeptemberDesember 2015. 4.3.1 Deiksis Eksofora Pada subbab ini akan dibahas mengenai jenis-jenis deiksis pada penelitian ini dilihat dari teori yang digunakan peneliti dalam menganalisis data penelitian. Menurut Purwo (1984) terdapat dua jenis deiksis, yaitu deiksis eksofora dan deiksis endofora. Pada deiksis eksofora memiliki Berdasarkan 195 data yang ditemukan peneliti terdapat 118 berupa deiksis eksofora dan 77 berupa deiksis endofora. Deiksis eksofora adalah deiksis yang memiliki rujukan pada sesuatu yang berada di luar dari tuturan. Purwo (1984:19) mengartikan bahwa perbedaan labuahn luar tuturan dnegan labuan dalam tuturan adalah permasalahannya. Pada pembicaraan mengenai deiksis eksofora adalah bidang semantik leksikal, meskipun bidang sintaksis tidak dapat dilepas sama sekali dari pembahasan semantis leksikal. Artinya adalah deiksis eksofora tidak melihat bagaimana pola tuturan tetapi apa konteks tuturan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa menentukan maksud rujukan deiksis eksofora harus mengetahui siapa penutur, siapa mitra tutur, kapan tuturan dilakukan, dan dimana tuturan dilakukan. Dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116 deiksis eksofora dapat dibedakan menjadi tiga bagian yakni deiksis persona, deiksis ruang, dan deiksis waktu. Istilah persona berasal dari kata Latin persona sebagai terjemahan dari kata Yunani prosopon, yang artinya topeng (topeng yang dipakai seorang pemain sandiwara), berarti juga peranan atau watak yang dibawakan oleh pemain sandiwara. Istilah persona dipilih oleh ahli bahasa waktu itu disebabkan oleh adanya kemiripan antara peristiwa bahasa dan permainan bahasa (Lyons, 1977: 623 dalam Djajasudarma, 1993:44). Deiksis perorangan (person deixis); menunjuk peran dari partisipan dalam peristiwa percakapan misalnya pembicara, yang dibicarakan, dan entitas yang lain. Deiksis ruang ialah pemberian bentuk pada lokasi menurut peserta dalam peristiwa bahasa. Semua bahasa termasuk bahasa Indonesia membedakan antara “yang dekat kepada pembicara” dan “yang bukan dekat kepada pembicara” (termasuk yang dekat kepada pendengar) (Nababan, 1987:41). Deiksis waktu ialah pemberian bentuk pada rentang waktu seperti yang dimaksudkan penutur dalam peristiwa bahasa. Dalam banyak bahasa, deiksis waktu ini diungkapkan dalam bentu kala “tence” (Nababan, 1987:41). Supaya lebih jelas dalam membandingkan ketiga jenis deiskis eksofora yang terdapat dalam penelitian ini, maka paparan berikut dapat membantu memberi penjelasan dengan menggunakan sampel analisis data secara singkat dan jelas dapat menunjuukan wujud dan maksud deiksis eksofora. (2) Bagi saya, para inlander adalah mereka yang mudah terpukau oleh orang kaya saat berada di luar negeri, diundang untuk ketemu oleh orang kaya di negara tersebut dan langsung mau begitu saja sampai lupa dengan jabatannya. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenal Kasali penulis komo di harian Jawa Pos edisi Sabtu 26-09-2015.Tuturan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117 tersebut berkaitan dengan kata inlander yang diberikan oleh Belanda kepada Indonesia sebagai ejekan. Inlander adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan bangsa yang dijajah secara fisik dan seccara mental. Orang yang terjajah secara mental diindikasikan dengan orang yang mau bekerja jika diperintah, mudah diadu domba dan mengadu, pendendam, tidak percaya diri dan lainnya.) (10) Provinsi ini, dengan ibu kota Monterey, memang provinsi ketiga terbesar di Meksiko, tapi nomor dua dalam ekonomi. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 02-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan provinsi yang di pimpin oleh Bronco seorang Gubernur yang berani mati hanya demi membela rakyat dan dalam menanggani korupsi di provinsi. Penangganan korupsi oleh Bronco menjadikan provinsi mampu meningkatkan perekonomian menajdi baik dan meningkat.) (24) Begitu dilantik bulan lalu, Bronco bikin kejutan: menjual rumah peristirahatan gebernur yang mewah. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 02-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan tindakan yang dilakukan oleh Bronco Gubernur terpilih di Nuevo Leon pada bulan Oktober 2015 dalam menanggani kasus korupsi. Bronco menjadi Gubernur pertama Nuevo Leon lewat jalur indenpen dengan mengumpulkan tanda tangan sebanyak 3 persen dari pemilik hak pilih yakni 350.000 tanda tangga dengan 50 persen suara.) Berdasarkan data pada tuturan (2), (10), dan (24) dapat dipaparkan bahwa ketiga data tersebut merupakan deiksis eksofora karena memiliki rujukan di luar tuturan. Rujukan yang dimiliki ketiga data tersebut tidak secara langsung dituturkan dalam tuturan tetapi harus ditafsirkan oleh mitra tutur. Dalam menafsirkan maksud rujukan yang dimiliki masing-masing kata deiksis pada data tuturan (2), (10), dan (24), mitra tutur harus mengetahui konteks tuturan seperti yang dijelaskan di atas. Konteks tuturan sangat memiliki peran penting dalam mengetahui maksud rujukan yang dituturkan oleh penutur. Suatu kata deiksis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118 dapat dimengerti rujukannnya apabila mengetahui siapa penuturnya, siapa mitra tutur, siapa yang dibicarakan oleh penutur, di mana tempat penuturan, kapan waktu dituturkan tuturan. Selanjutnya ditegaskan oleh Rhardi (2003:20) bahwa konteks tuturan dapat diartikan sebagai semua latar belakang pengetahuan (background knowledge) yang diasumsikan sama-sama dimiliki dan dipahami bersama oleh penutur dan mitra tutur, serta yang mendukung interpretasi mitra tutur atas apa yang dimaksudkan oleh si penutur itu di dalam keseluruhan proses bertutur. Tuturan pada data (2), (10), dan (24) merupakan tiga sampel yang dapat menunjukkan penggunanaan deiskis eksofora berdasarkan maksud rujukan. Pada data (2) memiliki maksud rujukan persona, pada data (10) memiliki maksud rujukan ruang, dan data pada (24) memiliki rujukan pada waktu. Ketiga hal tersebut dapat mempresentasikan hasil analisis data pada deiksis eksofora. Deiksis eksofora adalah deiksis yang memiliki rujukan di luar tuturan dan bergantung kepada konteks tuturan dapat berupa persona, ruang, dan waktu. Tuturan pada data (2) dituturkan oleh Dahlan Iskan penulis kolom harian Jawa Pos edisi Senin 02-11-2015. Pada tuturan (2) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni saya. Kata saya adalah kata deiksis eksofora yang memiliki rujukan persona karena kata saya merujuk pada seseorang yang sedang melakukan tuturan. Seseorang yang melakukan tuturan tidak ikut dibicarakan dalam tuturan hanya dicantumkan pada konteks tuturan yakni siapa penutur dan hanya berperan di luar tuturan sebagai penutur. Maksud PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119 rujukan pada kata saya pada data tuturan (2) merujuk pada penutur yakni Dahlan Iskan. Tuturan pada data (10) dituturkan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 02-11-2015. Pada tuturan (10) merupakan tuturan yang berupa kalimat yag mengandung kata deiksis yakni ini. Kata ini adalah kata deiksis eksofora yang memiliki rujukan ruang karena kata ini merujuk pada suatu tempat yang dimaksud penutur. Tempat yang dimaksud oleh penutur hanya diungkapkan menggunakan kata deiksis ini dan tidak dibicarakan secara mendalam dalam tuturan dan keberadaan rujukan ada di luar tuturan yakni pada tempat yang dituju. Konteks tuturan pada data (10) adalah pembicaraan Dahlan Iskan mengenai sebuah provinsi yang memiliki ibu kota bernama Monterey yakni Neuvo Leon yang memiliki tingkat ekonomi tertinggi kedua di Meksiko. Maksud rujukan pada data tuturan (10) merujuk pada provinsi Neuvo Leon. Tuturan pada data (24) dituturkan oleh Dahlan Iskan penulis kolom harian Jawa Pos edisi Senin 02-11-2015. Pada tuturan (24) merupakan kalimat yang megandung kata deiksis yakni bulan lalu. Kata bulan lalu merupakan kata deiksis eksofora yang merujuk pada waktu. Untuk mengetahui rujukan waktu yang dimaksud oleh penutur maka konteks tuturan sangat berperan penting, yakni kapan waktu tuturan dilakukan oleh penutur. Konteks tuturan pada data (24) adalah Dahlan Islan yang mengungkapkan mengenai gubernur Bronco yang telah dilatik pada bulan lalu. Rujukan pada tuturan ini tidak dibicarakan secara mendalam pada tuturan hanya sebagai penujuk waktu saja dan wakktu yang menjadi rujukan berada di luar tuturan. Bulan lalu pada tuturan ini merujuk pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120 bulan Oktober karena tuturan yang dilakukan oleh Dahlan Iskan adalah bulan November. Maksud rujukan pada data tuturan (24) kata bulan lalu merujuk pada bulan Oktober. 4.3.1.1 Deiksis Persona Deiksis persona merupakan kata ganti yag mengacu kepada diri pembicara atau kelompok pembicara dalam peristiwa bahasa. Dalam pembahasan mengenai deiksis eksofora yakni deiksis yang memiliki rujukan pada suatu yang berada di luar tuturan, deiksis persona memiliki dua varian yakni (1) deiksis persona pertama dan (2) deiksis persona kedua. Deiksis persona pertama adalah kategori rujukan pembicara kepada dirinya atau kelompok yang melibatkan dirinya (Cahyono, 1995:218). Pada penelitian ini deiksis persona pada deiksis eksofora muncul sebanyak 63 kali. Deiksis persona pertama dapat berupa tunggal dan jamak. Deiksis persona tunggal yakni deiksis yang menunjuk pada perseorangan meliputi kata aku dan saya sedangkan deiksis persona yang berupa jamak yakni deiksis yang menunjuk pada lebih dari satu orang yang melakukan tuturan meliputi kata kita dan kami. Berdasarkan analisis data pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015 yang dilakukan peneliti kata aku tidak pernah muncul. Hal ini disebabkan karena rubrik kolom berupa rubrik yang menyajikan pendapat perseorangan secara pribadi terhadap suatu permasalahan yang sedang hangat dibicarakan atau menonjol dan merupakan situasi formal karena dimuat di sebuah harian nasional. Kata aku dalam bahasa Indonesia digunakan dalam situasi informal dan kepada orang yang lebih rendah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121 umur dan status sosialnya. Kata saya muncul sebanyak 30 kali, kata kita muncul 20 kali, dan kata kami muncul 5 kali. Deiksis persona kedua adalah bentuk kata yang merujuk kepada mitra tutur yang terikat langsung dalam peristiwa bahasa. Deiksis persona kedua memiliki varian berupa deiksis persona kedua tunggal dan deiksis persona jamak. Deiksis persona kedua tunggal yakni deiksis yang menunjuk pada mitra tutur yang tujuannya hanya pada perseorangan dan deiksis persona kedua jamak yang menunjuk pada mitra tutur lebih dari satu orang. Deiksis persona kedua tunggal meliputi kata engkau, kamu, dan Anda. Deiksis persona kedua jamak meliputi kata kalian. Berdasasrkan penelitian pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015 kata engkau dan kamu tidak pernah muncul. Hal ini disebabkan karena rubrik kolom berupa rubrik yang menyajikan pendapat perseorangan secara pribadi terhadap suatu permasalahan yang sedang hangat dibicarakan atau menonjol dan merupakan situasi formal karena dimuat di sebuah harian nasional. Kata engkau, kamu, dan kalian merupakan kata deiksis persona kedua yang merujuk pada seseorang mitra tutur dalam situasi informal dan tidak pantas digunakan dalam situasi formal. Pada penelitian ini peneliti hanya menemukan penggunaan kata Anda yang digunakan penutur untuk menunjuk pada mitra tutur dibuktikan dengan muncul sebanyak 8 kali. Perhatiakan contoh di bawah ini yang dapat membedakan antara persona pertama dan kedua yang memiliki rujukan pada persona. (1) Yang saya maksud dengan “membaca” adalah praktik mempelajari sesuatu dengan lengkap, utuh, tidak sepotongpotong. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122 (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 01-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan orang-orang yang sering berkomentar dengan sembarangan tanpa fakta yang terpercaya melalui internet. Zen R.S mengemukakan pemahaman mengenai cara membaca dengan baik dan benar.) (7) Anda juga bisa melihat rekamannya di Youtube. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Kamis 17-09-2015 ditujukan kepada pembaca kolom. Tuturan ini berkaitan dengan joke yang dilakukan komedian Amerika Serikat yakni Maher berisi ejekan kepada Donald Trump. Joke itu mengejek Trump bahwa Trump adalah jika Trump bisa membuktikan bahwa Trump bukan anak orang utan, Maher akan membayar 5 juta dollar.) Berdasarkan data (1) dan (7) dapat menunjukkan perbedaan antara deiksis persona pertama dan deiksis persona kedua. Pada data (1) terdapat kata deiksis yakni kata saya dan pada data (7) terdapat kata deiksis yakni kata Anda. Kata saya pada data (1) merupakan kata deiksis persona pertama yang memiliki rujukan pada seorang yang melakuakan pembicaraan atau biasa disebut penutur. Kata Anda pada data (2) merupakan kata deiksis persona kedua yang memiliki rujukan pada orang yang diajak bicara oleh penutur yang sering disebut mitra tutur. Perbedaan antara data (1) dan (7) adalah pada rujukan personanya. Pada data (1) rujukan pada penutur dan data (7) pada mitra tutur. 4.3.1.2 Deiksis Ruang Deiksis ruang ialah pemberian bentuk lokasi menurut peserta atau penutur dalam peristiwa bahasa (Cahyono, 1995:218). Deiksis ruang dapat dibedakan antara deiksis ruang yang berupa leksem demonstratif dan dapat berupa leksem lokatif. Kedua hal ini sama-sama dalam menunjukkan suatu tempat yang dimaksudkan oleh penutur. Deiksis ruang yang berupa leksem demonstratif PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123 meliputi kata ini, itu, begini, dan begitu. Deiksis ruang yang berupa leksem lokatif meliputi kata sana, sini, dan situ. Dalam bahasa Indonesia kata yang menunjukkan letak tempat yang berada dekat dengan penutur, dekat dengan mitra tutur, jauh dengan penutur, jauh dari penutur dan mitra tutur yang menjadi acuan adalah penutur. Pada deiksis eksofora yang memiliki rujukan pada luar tuutran deiksis ruang meliputi kata ini, itu, sana, sini, dan situ karena memiliki rujukan pada suatu tempat yang dituju. Sedangkan kata begini dan begitu merupakan kata deiksis endofora yang berguna untuk mempertajam pernyataan yang berada di sebelah kiri maupun kanan kemunculan kata deiksis. Kata ini dan sini merupakan kata yang menunjukkan tempat yang dekat dengan penutur, kata itu dan situ merupakan kata yang menunjukkan tempat yang dekat dengan mitra tutur, dan kata sana merupakan kata yang menunjukkan tempat yang jauh dari penutur dan mitra tutur. Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015 peneliti menemukan penggunaan kata ini muncul sebanyak 5 kali, kata itu muncul 8 kali, kata sana muncul 3 kali, kata sini muncul 3 kali, dan kata situ muncul sebanyak 4 kali. Perhatikan contoh di bawah ini yang menunjukkan perbedaan antara penunjukkan tempat yang dekat dengan penutur dan yang jauh dari penutur atau dekat dengan mitra tutur. (16) Akibatnya, dia babak belur di intimidasi. Kalau di sini sekarang, barangkali dia sudah dipansuskan. Namun, semua ancaman dia hadapi. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-12-2105. Tuturan ini berkiatan dengan hakim Bao Zheng yang diintimidasi karena tindakan keadilan sebagai hakim memutuskan hukuman mati kepada menantu kaisar. Hukum di Indonesia semakin ke atas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124 semakin tumpul, semakin ke bawah semakin tajam adalah jika salah satu keluarga pejabat melakukan kesalahan dianggap tidak salah tetapi rakyat biaya melakukan kesalahan kecil harus dihukum seberat-beratnya.) (11) Pertama, perusahaan itu memang punya SDM unggul yang tak henti-henti berinovasi dan sangat telaten. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Sabtu 26-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan pekerja Indonesia yang ada di perusahaan migas nasional milik negara di Kalimantan Timur. Sifat inlander merupakan sifat mental yang terjajah yakni orang yang baru mengerjakan sesuatu kalau diperintah, mudah diadu domba dan mengadu domba, balas dendam, dan rendah hati.) Berdasarkan data (16) dan (11) dapat dilihat perbedaan antara deiksis ruang yang rujukannya dekat dengan penutur dan jauh dari penutur. Pada data (11) terdapat kata deiksis yakni kata sini dan pada data (16) terdapat kata deiksis yakni kata itu. Kata sini merupakan kata deiksis ruang yang merujuk pada tempat yang dekat dengan penutur dan kata itu merupakan kata deiksis ruang yang merujuk pada tempat yang jauh dari mitra tutur. Perbedaan antara data (16) dan (11) terdapat pada rujukan letak tempat dekat dan jauh. 4.3.1.3 Deiksis Waktu Deiksis waktu adalah pemberian bentuk pada rentang waktu seperti yang dimaksudkan penutur yang berupa keterangan waktu dalam peristiwa bahasa dengan referensi yang berganti-ganti tergantung pada saat tuturan tersebut diucapkan (Cahyono, 1995:218). Pada penelitian ini peneliti membuat klasifikasi deiksis waktu berdasarkan rujukan pada jam, hari, minggu, bulan, dan tahun guna mempermudah dalam penafsiran maksud rujukan karena terdapat juga kata-kata yang sering muncul pada deiksis waktu misalnya sekarang, saat ini, waktu itu, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125 dulu, nanti, minggu ini, kemarin, besok, lusa, hari ini, bulan ini, tahun ini dan lain-lain. Pengklasifikasian ke dalam jenis rujukan berdasarkan jam, hari, minggu, bulan, dan tahun maka peneliti menemukan semua rujukan tersebut muncul. Rujukan pada jam muncul sebanyak 1 kali, rujukan pada hari muncul sebanyak 8 kali, rujukan pada minggu muncul sebanyak 4 kali, rujukan pada bulan muncul sebanyak 5 kali, dan rujukan pada tahun muncul sebanyak 14 kali. Pengklasifikasian berdasarkan rujukan tersebut murni adalah penemuan dari peneliti melalui penafsiran masuk akal dan berdasarkan konteks tuturan. Perhatikan contoh data di bawah ini yang membedakan antara deiksis waktu yang memiliki rujukan pada jam, hari, minggu, bulan, dan tahun. (19) Kekerasan itu berlangsung sejak bulan-bulan pertama kemerdekaan, bahkan pada jam-jam terakhir sebelum kemerdekaan. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 20-10-2015. Tuturan ini berkaitan dengan penangkapan puluhan hinngga ratusan remaja di Jakarta yang ditangkap saat akan menyerang BOObotoh yang akan menyaksikan final Piala Presiden antara Persib Bandung vs Sriwijaya FC. Pada masa menjelang pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada pukul 10.00 tanggal 17 Agustus 1945 terjadi pertengkaran antara kaum muda dan tua karena kaum muda yang mendesak kaum tua agar cepat-cepat membacakan proklamasi.) (20) Hari ini Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR akan memutus perkara Setya Novanto dalam kaitannya sebagai terduga skandal papa minta saham Freeport. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Sujiwo Tejo penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Rabu 16-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan kasus Setya Novanto yang meminta saham kepada PT Freeport dnegan mengatasnamakan tiga pejabat penting Indonesia dan menjadikan alasan saham untuk kebutuhan rakyat Papua. Kasus papa minta saham PT Freeport yang dilakukan oleh Setya Novanto akan diputuskan pada Rabu tanggal 16-12-2015.) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126 Berdasarkan data (19) dan (20) dapat dilihat perbedaan waktu yang menunnjukkan waktu lampau dan waktu yang akan datang. Pada data (19) terdapat kata jam-jam terakhir sebelum kemerdekaan Indonesia yang merupakan deiksis waktu yang merujuk pada jam tertentu dan untuk mengetahui rujukan pada data (19) maka harus mengetahui kapan terjadinya kemerdekaan Indonesia. Pada data (19) tersebut merupakan data waktu yang lampau karena terdapat kata sebelum yang artinya menunjuk pada waktu yang sudah terjadi. Pada data (20) terdapat kata hari ini yang merupakan kata deiksis waktu yang merujuk pada waktu yang akan datang atau waktu yang belum terjadi. Kata hari ini merupakan kata deiksis waktu yang akan datang karena kata hari ini menunjukkan bahwa baru akan terjadi setelah tuturan dilakukan. Berdasarkan dua data (19) dan (20) dapat dibedakan antara kata-kata yang dapat menunjukkan deiksis waktu rujukan pada waktu lampau dan deiksis waktu rujukan pada waktu yang akan datang. 4.3.2 Deiksis Endofora Berbeda dengan deiskis eksofora, deiksis endofora menyoroti mengenai masalah sintaksis. Purwo (1984:103) menyebut salah satu akibat dari penyusunan konstituen-konstiruen bahasa secara linear adalah kemungkinan adanya konstituen tertentu yang sudah disebutkan sebelumnya disebut ulang pada penyebutan selanjutnya, entah itu dengan bentuk pronomina entah tidak. Pada deiksis endofora memiliki dua bentuk yang berbeda yakni anafora dan katafora. Pada bentuk anafora, suatu leksem mengacu pada konstituen di sebelah kiri dan bentuk katafora leksem mengacu pada konstituen di sebelah kanan. Hal ini berarti bahwa deiksis endofora merupakan deiksis yang memiliki rujukan pada sesuatu yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127 berada di dalam tuturan dan tidak berpaling dari pernyataan dalam tuturan dapat berada di sebelah kanan maupun sebelah kiri munculnya kata deiksis. Supaya lebih jelas dalam membandingkan ketiga jenis deiskis endofora yang terdapat dalam penelitian ini, maka paparan berikut dapat membantu memberi penjelasan dengan menggunakan sampel analisis data secara singkat dan jelas dapat menunjukan wujud dan maksud deiksis endofora. (42) Bukan itu arti asas praduga tak bersalah. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Moh Mahfud MD penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 24-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan pernyataan yang salah mengenai asas praduga bersalah sebagai asas yang melarang orang menduga dan beropini bahwa seseorang telah melakukan kejahatan. Asas praduga tak bersalah hanya berarti bahwa orang tidak boleh diperlakukan seperti orang terpidana jika belum ada vonis pengadilan atas kesalahan.) (46) Yang sulit adalah ini: dalam ketentuan suatu tender, kadang ada syarat yang sama sekali tidak memungkinkan sebuah penemuan baru bisa ikut tender. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemmukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 09-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan sistem tender yang biasa berlaku di proyekproyek Indonesia tanpa syarat hanya asalkan mampu dengan biaya sendiri dan menyelesaikan dalam waktu yang cepat dan hasil bagus. Negara Indonesia belum memiliki syarat tertentu yang wajib diikuti oleh para penngikut tender demi meringankan biaya dan meningkatkan kualitas.) Berdasarkan data (42) dan (46) dapat disebutkan bahwa kedua data tersebut merupakan deiksis endofora karena masing-masing kata deiksis yang muncul memiliki rujukan di dalam tuturan dan berkaitan dengan hal sintaksis. Kedua data tersebut memiliki rujukan di dalam tuturan dapat merujuk pada konstituen sebelah kiri maupun konstituen sebelah kanan. Pada data (42) memiliki rujukan pada konstituen sebelah kiri karena kata itu berarti penunjukkan kembali PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128 kepada sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya dalam tuturan dengan pengulangan atau substitusi. Pada data (46) memiliki rujukan sebelah kanan karena kata ini berarti penunjukan sesuatu yang disebut kemudian. Rujukan pada konstituen sebelah kiri disebut dengan maksud rujukan anafora dan rujukan pada konstiturn sebelah kanan disebut dengan maksud rujukan katafora. Tuturan pada data (42) dituturkan oleh Moh Mahfud MD penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 24-11-2015. Tuturan pada data (42) merupakan tuturan yang mengandung kata deiksis yakni itu. Kata itu merupakan kata deiksis anafora karena memiliki rujukan pada pernyataan yang berada di konstituen sebelah kiri. Artinya rujukan pada kata itu sudah disebutkan terlebih dahulu sebelum kata deiksis muncul. Konteks tuturan pada data (42) ialah Moh. Mahfud MD mengungkapkan mengenai arti dari asas praduga bersalah karena masih ada yang salah dalam menafsirkan mengenai asas praduga tak bersalah dalam hukum di Indonesia. Maka Moh. Mahfud MD mencoba menerangkan mengenai kebenaran dalam asas praduga tak bersalah. Pada konstituen sebelah kiri disebutkan bahwa asas praduga bersalah adalah “adalah salah kalau mengartikan asas praduga bersalah sebagai asas yang melarang orang menduga dan beropini bahwa seseorang telah melakukan kejahatan.” Jadi, maksud rujukan kata itu pada data (42) adalah pada konstituen sebelah kiri sebelum muncul kata deiksis yakni pernyataan adalah salah kalau mengartikan asas praduga bersalah sebagai asas yang melarang orang menduga dan beropini bahwa seseorang telah melakukan kejahatan.”. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129 Tuturan pada data (46) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni ini. Kata ini merupakan kata deiksis endofora karena memiliki rujukan pada dalam tuturan dan rujukan pada konstituen sebelah kanan. Artinya adalah rujukan kata ini pada data (46) akan disebutkan setelah kata deiksis muncul. Kata ini memiliki fungsi sebagai mempertegas pernyataan yang disebut sebelum muncul kata deiksis dengan penyataan setelah muncul kata deiksis. Pada data tuturan (46) dituturkan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 09-11-2015. Konteks tuturan pada data (46) adalah Dahlan Iskan yang mengungkapkan mengenai negara Indonesia yang belum memiliki ketentuan dalam mengikuti tender sebuah proyek. Rujukan kata ini pada data (46) terdapat pada konstituens sebelah kanan setelah muncul kata deiksis ini yakni pernyataan “dalam ketentuan suatu tender, kadang ada syarat yang sama sekali tidak memungkinkan sebuah penemuan baru bisa ikut tender.”. 4.3.2.1 Deiksis Anafora Deiksis anafora merupakan bagian dari deiksis endofora yakni pemberian petunjuk kepada pendengar atau pembaca supaya melihat di dalam teks untuk menemukan apa yang sedang diacu. Berdasarkan acuannya deiksis anafora merupakan deiksis yang merujuk pada sesuatu yang disebut terdahulu atau merujuk pada sesuatu yang sudah disebutkan. Purwo 1984 menyebutkan bahwa deiksis anafora mengacu pada konstituen di sebelah kiri. Pada penelitian ini ditemukan dua rujukan yang dimiliki deiksis anafora yakni rujukan pada persona dan rujukan bukan persona. Rujukan pada persona pada deiksis endofora adalah penggunaan kata persona pertama dan kedua yang hanya berupa kalimat langsung, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130 sedangkan kata persona ketiga semua merupakan bagian deiksis endofora karena memiliki rujukan di dalam tuturan. Selain itu, terdapat juga deiksis anafora rujukan bukan persona artinya adalah rujukan yang dimaksud adalah bukan persona melainkan rujukan suatu pernyataan yang sudah disebutkan terdahulu sebelum kata deiksis muncul. Perhatikan contoh di bawah ini yang dapat menjelaskan perbedaan antara rujukan pada persona dan rujukan bukan persona. Pada penelitian ini peneliti menemukan beberapa kata deiksis anafora berupa persona yang muncul antara lain adalah deiksis persona pertama berupa kalimat langsung yakni kata saya, deiksis persona ketiga yakni kata ia, dia, beliau, -nya, dan mereka. Selain itu, peneliti menemukan juga deiksis anafora yang memiliki rujukan bukan pada persona yakni kata ini, itu, dan begitu. Kata saya muncul sebanyak 2 kali, kata ini muncul sebanyak 3 kali, kata itu muncul sebanyak 17 kali, dan kata begitu muncul sebanyak 1 kali. Perhatikan contoh data di bawah ini yang dapat menjelaskan mengenai deiksis anafora yang memiliki rujukan pada persona dan pada bukan persona. (32) Dia kumpulkan tanda tangan sebanyak 3 persen dari pemilik hak pilih. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 02-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan Jaime Rodriguez Calderon yang telah keluar dari partai politik yang telah mengusung dirinya menjadi wali kota Garcia untuk mencalonkan diir menjadi gubernur lewat jalur independen. Untuk menjadi gubernur dari jalur independen Jaime Rodriguez Calderon.harus mengumpulkan 3 persen tanda tangga dari pemilik hak suara agar memenuhi syarat pencalonan.) (42) Bukan itu arti asas praduga tak bersalah. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Moh Mahfud MD penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 24-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan pernyataan yang salah mengenai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131 asas praduga bersalah sebagai asas yang melarang orang menduga dan beropini bahwa seseorang telah melakukan kejahatan. Asas praduga tak bersalah hanya berarti bahwa orang tidak boleh diperlakukan seperti orang terpidana jika belum ada vonis pengadilan atas kesalahan.) Berdasarkan data pada (32) dan (42) dapat dilihat perbedaan antara deiksis anafora yang memiliki rujukan pada persona dan pada bukan persona. Pada data (32) terdapat kata dia yang memiliki rujukan pada seseorang yang sedang dibicarakan di dalam tuturan, karena kata dia orang yang dibicarakan dalam tuturan maka pasti rujukan yang dimaksud terdapat dalam tuturan yang dilakukan penutur. Pada data (42) terdapat kata itu yang memiliki rujukan pada pernyataan terdahulu yang terdapat dalam tuturan sebelum muncul kata deiksis itu. Berdasarkan data (32) dan (42) dapat dilihat perbedaan rujukan yang dimiliki masing-masing data. Data (32) merujuk pada persona, dan data (42) merujuk pada suatu pernyataan yang terdapat dalam tuturan. 4.3.2.2 Deiksis Katafora Deiksis katafora merupakan bagian dari deiksis endofora yakni deiksis yang memiliki rujukan pada sesuatu pernyataan di dalam tuturan dan disebutkan kemudian setelah kata deiksis muncul. Deiksis katafora memiliki rujukan pada suatu unsur yang disebutkan kemudian atau merujuk pada yang akan disebutkan. Purwo 1984 menyatakan bahwa deiksis katafora memiliki rujukan pada konstituen sebelah kanan. Artinya adalah rujukan yang dimaksud penutur pasti dapat ditemukan pada pernyataan yang ada di dalam tuturan. Deiksis katafora pada deiksis endofora ini memiliki kemiripan dengan deiksis anafora yakni memiliki rujukan yang sama terdapat dalam tuturan. Tetapi juga memiliki PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132 perbedaan yakni deiksis anafora memiliki rujukan pada pernyataan yang sudah disebutkan terdahulu sedangkan deiksis katafora memiliki rujukan pada pernyataan yang akan disebut kemudian setelah kata deiksis munncul. Sama dengan deiksis anafora yang memiliki rujukan pada dua hal, deiksis katafora juga memiliki rujukan pada dua hal yakni rujukan pada persona dan rujukan pada bukan persona. Pada penelitian ini, peneliti menemukan sedikit mengenai deiksis katafora yakni terdapat kata yang merujuk pada persona adalah persona pertama berupa kalimat langsung muncul kata saya dan persona ketiga muncul kata –nya. Selain itu juga terdapat kata yang memiliki rujukan bukan persona yakni muncul kata ini dan begini. Kata saya muncul sebanyak 1 kali, kata –nya muncul 1 kali, kata ini muncul 1 kali, dan kata begitu muncul 2 kali. Perhatikan contoh di bawah ini yang dapat menjelaskna perbedaan antara deiksis katafora yang memiliki rujukan pada persona dan deiksis katafora yang memiliki rujukan bukan persona. (23) Namanya: Gulam Gumilar. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di haria Jawa Pos edisi Selasa 23-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan seorang mahasiswa di FK UIN yang baru berusia 17 tahun suda co-as dan artinya akan menjadi dokter teruda bernama Gulam Gumilar. Gulam Gumilar adalah seorang anak yang mempunyai IQ 150 sehingga ketika kelas IV sudah boleh masuk SMP, SMP dan SMA diselesaikan dengan masing-masing dua tahun.) (26) Yang sulit adalah ini: dalam ketentuan suatu tender, kadang ada syarat yang sama sekali tidak memungkinkan sebuah penemuan baru bisa ikut tender (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemmukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 09-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan sistem tender yang biasa berlaku di proyekproyek Indonesia tanpa syarat hanya asalkan mampu dengan biaya sendiri dan menyelesaikan dalam waktu yang cepat dan hasil bagus. Negara Indonesia belum memiliki syarat tertentu yang wajib diikuti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133 oleh para pengikut tender meningkatkan kualitas.) demi meringankan biaya dan Berdasarkan data (23) dan (26) dapat dibedakan antara deiksis katafora yang memiliki rujukan pada persona dan memiliki rujukan bukan persona. Pada data (23) terdapat kata –nya yang merupakan kata deiksis persona ketiga yang memiliki rujukan pada seseorang yang sedang dibicarakan di dalam tuturan. rujukan berada dalam tuturan maka dinyatakan sebagai deiksis endofora katafora. Pada data (26) terdapat kata ini yang memiliki rujukan pada pernyataan yang akan disebutkan kemudian setelah kata ini muncul dan berada di sebelah kanan kata deiksis. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V PENUTUP Pada bab ini diuraikan dua hal, yaitu 1) simpulan, dan 2) saran. Simpulan berisi rangkuman atas keseluruhan penelitian. Saran berisi hal-hal yang perlu disampaikan demi penelitian selanjutnya. Kedua hal ini akan dipaparkan sebagai berikut. 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, masalah pokok mengenai fenomena deiksis pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015 telah diuraikan dengan rinci pada bab yang telah disajikan sebelumnya. Pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015 yang telah dianalisis, peneliti menemukan penggunaan wujud deiksis eksofora dan wujud deiksis endofora. Penggunaan wujud deiksis eksofora lebih banyak ditemukan daripada wujud deiksis endofora. Terbukti bahwa penemuan wujud deiksis eksofora yang ditemukan berjumlah 118 deiksis dan wujud deiksis endofora berjumlah 77 deiksis. Wujud deiksis eksofora yang ditemukan yaitu : 1) deiksis persona, 2) deiksis ruang, dan 3) deiksis waktu. Wujud deiksis endofora yang ditemukan yaitu: 1) deiksis anafora, dan 2) deiksis katafora. Maksud yang ditemukan dalam penelitian ini ditentukan dengan peran konteks tuturan yang ditafsirkan oleh latarbelakang pengetahuan peneliti dan berdasarkan peristiwa yang terjadi berkaitan dengan isi tuturan. Peran konteks dalam menentukan maksud rujukan deiksis sangan penting dengan harus 134 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135 mengetahui siapa penutur, siapa mitra tutur, di mana tuturan terjadi, dan peristiwa apa yang terjadi. Masing-masing wujud deiksis memiliki maksud rujukan yang berbeda-beda tergantung pada konteks suatu tuturan. Secara umum maksud yang ditemukan yaitu : 1) rujukan pada persona, 2) rujukan pada ruang atau tempat, 3) rujukan pada waktu, 4) rujukan pada anafora, dan 5) rujukan pada katafora. 5.2 Saran Peneliti menyampaikan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna bagi kepentingan pihak-pihak terkait. Saran tersebut ditujukan untuk 1) pelajar/mahasiswa, 2) guru/dosen, dan 3) peneliti lanjutan. Ketiga saran tersebut akan dijelaskan sebagai berikut. 1) Bagi Pelajar/Mahasiswa Pelajar/mahasiswa sebagai manusia yang terdidik harus memahami bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk menerapkan kaidah-kaidah kebahasaan yang sesuai, khususnya dalam hal penggunaan deiksis di dalam kehidupan sehari-hari. 2) Bagi Guru/Dosen Peran aktif dari dunia pendidikan dalam menjaga kelestarian bahasa Indonesia sangat diperlukan. Oleh karena itu, guru/dosen hendaknya dapat memberi perhatian lebih terhadap penggunaan deiksis dan kebenaran dalam menntukan maksud penggunaan deiksis. Hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam pengajaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136 deiksis. Pengajaran deiksis diterapkan melalui mata kuliah pragmatik pada ilmu bahasa. 3) Bagi Peneliti Lanjutan Peneliti menyadari bahwa penelitian ini jauh dari kata sempurna. Penelitian ini merupakan penelitian murni bidang kebahasaan maka peneliti berharap kepada peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian mengenai jenisjenis deiksis yang digunakan pada bahasa Indonesia serta maksud rujukan dapat dikaitan dengan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah maupun universitas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. . 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Cahyono, Bambang Yudi. 1995. Kristal-kristal Ilmu Bahasa. Surabaya: Airlangga. Chaer, Abdul. 2011. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. . 1990. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Kridalaksana, Harimurti. 1994. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Levinson, Stephen. 1983. Pragmatics. London: Cambridge University Press. Lubis, A. Hamid Hasan. 2011. Analisis Wacana Pragmatik. Bandung: Angkasa. Moleong, Lexy J. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda. Nadar. 2009. Pragmatik & Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Nasir, Zulhasril. 2010. Menulis untuk dibaca Feature & Kolom. Jakarta: Obor. Nurastuti, Wiji. 2007. Metodologi Penelitian. Magelang: Ardana Media. Purwo, Bambang Kaswanti. 1984. Deiksis dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Rahardi, Kunjana. 2003. Berkenalan dengan Ilmu Bahasa Pragmatik. Malang: Dioma Malang. . 2012. Menulis Artikel Opini & Kolom di Media Massa. Jakarta: Erlangga. Rahardani, Aditya. 2012. Deiksis dalam Tajuk Rencana Harian Solopos Tahun 2011 dan Sumbangannya Terhadap Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMK. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta. Romli, Asep Syamsul M. 2009. Jurnalistik Praktis Untuk Pemula. Bandung: Remaja Rosdakarya. Setiyaningsih, Dwi. 2012. Deiksis Artikel Harian Suara Merdeka sebagai Bahan Pembelajaran Menulis Narasi Nonfiksi dan Skenario Pembelajaran. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta. Slametmuljana. 1969. Kaidah Bahasa Indonesia. Ende: Nusa Indah. 137 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138 Sudaryanto, 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Diandra Primamitra. Sumardiria, Haris. 2019. Menulis Artikel dan Tajuk Rencana. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Syamsuddin dan Damaianti, Vismaia S. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung : Remaja Rosdakarya. Tarigan, Henry Guntur. 1986. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa. Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN 139 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TABULASI DATA FENOMENA DEIKSIS PADA RUBRIK KOLOM DI HARIAN JAWA POS EDISI SEPTEMBER-DESEMBER 2015 DEIKSIS EKSOFORA Jenis Deiksis Bentuk Deiksis DEIKSIS PERSONA Deiksis Persona I Aku Saya Kode Deiksis Data Deiksis Selasa, 01-09-2015 Yang saya maksud dengan “membaca” adalah praktik mempelajari sesuatu dengan lengkap, utuh, tidak sepotongpotong. Selasa, 08-09-2015 Pertanyaan itu melintas di pikiran saya saat menyaksikan foto selfie Fadli Zon. Jumat, 11-09-2015 Karena itu, dalam ilmu yang saya ajarkan, mereka memang disarankan untuk berani melakukan langkah di luar prosedur guna menyelamatkan sesuatu yang jauh lebih besar. Selasa, 15-09-2015 Saya yang didapuk sebagai moderator diskusi mendesak Seno untuk menjelaskan atau mengisahkan Bawean yang dikenal dan diingatnya. Selasa, 22-09-2015 Ketika lagu Di Udara dimainkan, 2 ribuan penonton yang hadir kompak bernyanyi, dan saya bertanya dalam Konteks Tuturan Maksud Deiksis Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 01-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan orang-orang yang sering berkomentar dengan sembarangan tanpa fakta yang terpercaya melalui internet. Zen R.S mengemukakan pemahaman mengenai cara membaca dengan baik dan benar. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan beredarnya foto selfie yang dilakukan oleh wakil ketua dan ketua DPR RI periode 20142019 Fadli Zon dan Setya Novanto bersama dengan Trump salah satu kandidiat calon presiden Amerika Serikat. Foto selfie dilakukan saat Fadli dan Setya menghadiri kampanye yang dilakukan Trump di Amerika Serikat. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali, penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Jumat 11-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan kepala desa di Indonesia belum memiliki rencana yang jelas dalam menggunakan dana desa dari pemerintah pusat. Rhenald Kasali mencoba memberikan pengetahuan kepada para pemimpin harus berani dalam bertindak memenuhi kebutuhan rakyat meskipun tidak mengikuti alur atau prosedur yang seharusnya. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S, penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 15-09-2015. Tuturan tersebut berkaitan dengan pernyataan Seno Gumira Ajidarma bahwa di Indonesia terdapat kota ideal. Zen R.S berperan sebagai moderator pada acara diskusi bersama Seno Gumira Ajidarma bertema kehidupan urban. Saya pada kalimat tersebut merujuk pada penulis kolom di Jawa Pos yakni Zen R.S Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selsa 22-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan penggemar Efek Rumah Kaca pada konser dilaksanakan di Bandung 18-09-2015 yang Saya pada kalimat tersebut merujuk pada penulis kolom Selasa, 22-092015 yakni Zen R.S. 140 Saya pada kalimat tersebut merujuk pada penulis kolom yakni Zen R.S Saya pada kalimat tersebut merujuk pada penulis kolom yakni Rhenald Kasali. Saya pada kalimat tersebut merujuk pada penulis kolom Selasa, 15-092015 yakni Zen R.S. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI hati:berapa persen dari 2 ribuan orang itu yang tahu siapa Munir? Sabtu, 26-09-2015 Bagi saya, para inlander adalah mereka yang mudah terpukau oleh orang kaya saat berada di luar negeri, diundang untuk ketemu oleh orang kaya di negara tersebut dan langsung mau begitu saja sampai lupa dengan jabatannya. Selasa 06-10-2015 Apa yang terjadi dengan arekarek Bonek tersebut tentu tidak sama persis dengan fragmenfragmen sejarah yang saya kemukakan sebelumnya. Selasa 13-10-2015 Itulah, sebabnya kadang saya bisa menghargai mereka yang asyik menelusuri kotanya sendiri. Sabtu 17-10-2015 Lewat program tersebut, saya akan merekrut anak muda di bawah usia 30 tahun. mengikuti vokalis bernyanyi bersama dengan kompak. Lagu udara dari Efek Rumah Kaca ini menggambarkan lirik untuk pahlawan dibidang HAM yakni Munir Said Thalib. Munir adalah seorang aktifis yang lantang menyuarakan pembelaan mengenai kasus-kasus kekerasan yang dialami warga sipil serta tak takut tentang semua tekanan-tekanan yang teror-teror dari berbagai elemen yang pernah kelakukan planggaran HAM. Munir sendiri di bunuh pada 07 September 2004. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenal Kasali penulis komo di harian Jawa Pos edisi Sabtu 26-09-2015. Tuturan tersebut berkaitan dengan kata inlander yang diberikan oleh Belanda kepada Indonesia sebagai ejekan. Inlander adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan bangsa yang dijajah secara fisik dan seccara mental. Orang yang terjajah secara mental diindikasikan dnegan orang yang mau bekerja jika diperintah, mudah diadu domba dan mengadu, pendendam, tidak percaya diri dan lainnya. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 06-10-2015. Tuturan ini berkaitan dengan pemuda Surabaya yang matimatian membela Persebaya tetapi mendapatkan respon yang tidak baik dari petinggi Persebaya sehingga mendapatkan kekesaran seperti dipukul, dibacok, dan digebukin. Sejarah Republik Indonesia adalah adanya peseteruan antara kaum muda dan kaum tua demi terlaksananay kemerdekaan Indonesia. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 13-10-15. Tuturan ini berkaitan dengan orang-orang yang melakukan perjalanan keluar kota untuk meneksploitasi alam, kehidupan adat istiadat, dan kebiasaan di suatu daerah wisata. Masyarakat Indonesia yang sibuk dengan pekerjaan masingmasing sehingga tidak mempunyai waktu yang luang untuk menikmati keindahan kota tempat tinggalnya. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Sabtu 17-10-2015. Tuturan ini berkaitan dengan program boot champ, weCHANGE yang akan dilakukan oleh Rhenald Kasali di Rumah Perubahan. Program boot champ, we-CHANGE merupakan salah satu tindakan Rhenald Kasali agar tidak hanya dapat berpendapat dan berkomentar di media tetapi dapat membangun generasi muda Indonesia mengambil keputusan yang baik. 141 Saya pada kalimat tersebut merujuk pada penulis kolom Sabtu, 26-092015 yakni Rhenald Kasali. Saya pada kalimat tersebut merujuk pada penulis kolom Selasa 06-102015 yakni Zen R.S Saya pada kalimat tersebut merujuk pada penulis kolom Selasa 13-102015 yakni Zen R.S Saya pada kalimat tersebut merujuk pada penulis kolom Sabtu 17-102015 yankni Rhenald Kasali. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Selasa 20-10-2015 Pendekatan hukum juga tidak memadai karena terlalu banyak kekerasan, sebagaimana saya sebutkan dalam paragraf pembuka, yang tak tertangani dengan baik. Selasa 20-10-2015 Saya tidak bermaksud menoleransi perilaku bocahbocah tanggung itu. Selasa 03-11-2015 Saya membaca banyak elegi tentang Pak Raden (juga Si Unyil) di media sosial. Kamis 05-11-2015 Saya sendiri diserbu sangat banyak pertanyaan, baik melalui Twitter dan pesan pendek (SMS) maupun ditanya dan ditelfon langsung oleh banyak kawan. Senin 09-11-2015 Saya juga baru tahu lima tahun lalu. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 20-10-2015. Tuturan tersebut berkaitan dengan penyerangan suporter Persib Bandung yang akan menonton final Piala Presiden antara Persib Bandung vs Sriwijaya Fc. Suporter yang dikeroyok karena akan menonton final sepak bola belum bisa ditanggani dengan baik oleh penegak hukum di Indonesia. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 20-10-2015. Tuturan tersebut berkaitan dengan anak-anak muda yang melakukan penyerangan kepada suporter Persib Bandung saat di Jakarta akan menontok final Piala Presiden antara Persib Bandung vs Sriwijaya Fc. Tindakan anak muda yang menyerang Boboton tetapi tidak ditindak tegas oleh penegak hukum sehingga dapat membuat anak muda membuat kesalahan yang berulang-ulang. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 03-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan kabar duka meninggalnya seorang komedian Indonesia Henny Purwonegoro akibat infeksi pada paru-paru. Henny Purwonegoro merupakan tokoh yang berperan sebagai Pak Raden dalam film Si Unyil. Ucapan duka cita di berbagai media sosial saat Henny Purwonegoro yang telah meninggal dunia. Saya pada kalimat tersebut merujuk pada penulis kolom di Jawa Pos Selasa 20 Oktober 2015 yakni Zen R.S Tuturan ini dikemukakan oleh Mohammad Mahfud M.D penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Kamis 05-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan dirilisnya Surat Edaran Kepala Kepolisian Republik Indonesia (SE Kapolri) tentang hate speech, yakni pernyataan yang menyerang atau menista orang atau kelompok tertentu. Adanya pro yang menganggap bahwa dirilisnya SE Kapolri merupakan langkah politis yang terlalu protektif dengan pemerintahan Jokowi karena Presiden mendapatkan kedudukan yang sama di mata hukum. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 09-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan sulitnya melakukan penyempurnaan terhadap penemuan ahli di bidang teknologi di Indonesia. Kesulitan dalam penyempurnaan penemuan karena tidak adanya disiapkan kesempatan untuk mencoba penemuan sehingga dapat memperbaiki kekurangan. Saya pada kalimat tersebut merujuk pada penulis kolom Kamis 05-112015 yakni Mohammad Mahfud M.D. 142 Saya pada kalimat tersebut merujuk pada penulis kolom Jawa Pos Selasa 20-10-2015 yakni Zen R.S Saya pada kalimat tersebut merujuk pada penulis kolom Jawa Pos Selasa 03-11-2015 yakni Zen R.S Saya pada kalimat tersebut merujuk pada penulis kolom Jawa Pos Senin 09-11-2015 yakni Dahlan Iskan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Senin 09-11-2015 Sebetulnya kalau saya masa bodoh sih tidak akan ada risiko. Senin 09-11-2015 Misalnya, saya tahu kita pasti mampu membuat trafo 500 kva. Senin 16-11-2015 Saya bisa membayangkan betapa supernya orang seperti itu. Jumat 20-11-2015 Berikut wawancara saya dengan Aquino III. Senin 23-11-2015 Mayoritas yang tampil ke panggung menyerbu saya dengan pertanyaan adalah mahasiswi dari prodi akuntansi. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 09-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan tidak adanya kesempatan yang diberikan terhadap penemuan ahli Indonesia untuk mencoba dan menyempurnakan penemuan. Dahlan Iskan ingin memberikan kesempatan untuk melakukan penemuan baruk di bidang listrik yakni membuat trafo 500 kva agar Indonesia tidak harus melakukan impor dan mengeluarkan dana yang banyak. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 09-11-2015. Dahlan Iskan merupakan Dirut PLN pada tahun 2010 ingin melakukan penemuan baru di bidang listrik agar tidak melakukan impor dari luar negeri dan dapat menghemat dana. Dahlan Iskan memberikan kesempatan untuk menemukan penemuan baru, dan menggunakannya agar dapat mengetahui kekurangan untuk di sempurnakan. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 16-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan orang-orang yang memiliki profesi palayanan masyarakat juga sambil melakukan penelitian di bidang masing-masing. Profesi profesor, doktor, dokter yang tidak hanya bekerja saja juga harus melakukan penelitian untuk mempertahankan gelar yang dimiliki dan menemukan penemuan baru di bidang masing-masing. Tuturan ini dikemukakan oleh Karim Raslan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Juat 20-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan wawancara yang dilakukan Karim Raslan dengan Presiden Filipina yakni Benigno S. Aquino III mengenai keberhasilan Filipina yang mengalami peningkatan ekonomi 5,95 persen sejak tahun 2011 sampai 2014. Filipina tercatat sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat jika dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 23-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan Dahlan Iskan sebagai pembicara pada kuliah umum tentang entrepreneurship di UIN Malang. Pembicaraan kewirausahaan merupakan bekal bagi mahasiswi agar dapat dengan mudah, yakin, dan berani dalam menjalankan usaha kecil maupun usaha besar. 143 Saya pada kalimat tersebut merujuk pada penulis kolom Jawa Pos Senin 09-11-2015 yakni Dahlan Iskan. Saya pada kalimat tersebut merujuk pada penulis kolom Jawa Pos Senin 09-11-2015 yakni Dahlan Iskan. Saya pada kalimat tersebt merujuk pada penulis kolom Jawa Pos Senin 16-11-2015 yakni dahlan Iskan. Saya pada kalimat tersebut merujuk pada penulis kolom Jawa Pos Jumat 20-11-2015 yakni Karim Raslan. Saya pada tuturan tersebut merujuk pada Dahlan Iskan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Senin 23-11-2015 Sebagai orang yang pernah kuliah (lalu drop out) di IAIN, saya kaget dengan perkembangan baru ini. Senin 23-11-2015 Melihat new hope seperti itu, saya mencari nomor telefon Prof. Azyumardi Azra. Sudah sangat lama saya kehilangan kontak beliau. Saya ingin tahu asbabun nuzul ide dasar beliau mengubah IAIN dulu. Jumat 27-11-2015 Saya beruntung karena tinggal melanjutkan sistem seratus juri yang sudah dilakukan panitia FFI 2014. Senin 30-11-2015 Manajemen Jawa Pos Group, setelah delapan tahun tanpa saya, ternyata kian kukuh. Senin 07-12-2015 Saya ingin menciumnya untuk menunjukkan rasa haru saya. Selasa 08-12-2015 Saya bangga karena kita juga pernah punya beberapa hakim Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 23-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan Institut Agama Islam Negeri yang beralih menjadi Universitas Islam Indonesia dengan penyesuaian perubahan. Perubahan dari IAIN menjadi UIN berpengaruh dengan fasilitas, cara mengajar.. maupun proram-program. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 23-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan UIN Malang yang berniat akan membuka Fakultas Kedokteran dengan fasilitas yang bagus dan lengkap untuk bidang kesehatan. Prof. Azyumardi Azra merupakan pengagas dalam pembukaan Fakultas Kedokteran di UIN dengan berbagai cara agar dapat dipenuhi olehdalam perizinan maupun mendapatkan pendanaan. Tuturan ini dikemukakan oleh Olga Lydia penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Jumat 27-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan cara penjurian yang dilakukan pada FFI 2015 dengan menggunakan sistem online dan panduan penjurian untuk memilih pemenang dalam FFI. Sistem yang digunakan di FFI 2015 merupakan kelanjutan dari sistem yang digunakan pada FFI 2014 dan juga sistem yang sama digunakan di The Oscar. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 30-11-2015. Dahlan Iskan merupakan CEO Jawa Pos Group pada tahun 1982 yang menjadikan Jawa Pos yang hampir mati dengan oplah 6.000 eksemplar dalam waktu 5 tahun menajdi 300.000 eksemplar. Harian Jawa Pos adalah surat kabar harian yang berpusat di Surabaya, Jawa Timur dan merupakan harian terbesar di Jawa Timur dan merupakan salah satu harian dengan oplah terbesar di Indonesia. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 07-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan seorang perempuan muda yang bercerita kepada Dahlan Iskan bahwa usaha kripik singkong yang dulunya satu hari hanya 10 kilogram, saat ini menjadi 80 kilogram. Pada tahun 2013 sebelumnya seorang wanita ini sempat berjanji kepada Dahlan Iskan jika omzet kripik singkong tidak naik maka tidak akan bertemu Dahlan Iskan. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di haria Jawa Pos edisi Selasa 08-12-2015. 144 Saya pada tuturan tersebut merujuk pada Dahlan Iskan. Saya pada tuturan tersebut merujuk pada penulis kolom Senin 23-112015 yakni Dahlan Iskan. Saya pada tuturan tersebut merujuk pada penulis kolom Jumat 27-112015 yakni Olga Lydia. Saya pada tuturan tersebut menrujuk pada penulis kolom Senin 30-11-2015 yakni Dahlan Iskan. Saya pada tuturan tersebut merujuk pada penulis kolom Senin 07-122015 yakni Dahlan Iskan. Saya pada tuturan tersebut merujuk pada penulis kolom Selasa 08-12- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang begitu membanggakan seperti Bismar Siregar dan Yahya Harahap, yang putusannya benar-benar mewujudkan rasa keadilan. Sabtu 12-12-2015 Saya kenal baik dengan Nikita Mirzani. Senin 14-12-2015 Tapi, ketika saya tanya, lewat SMS, apakah bertekad akan menyelesaikannya, Indra hanya mengirim simbo ini: =(senyum) Selasa 15-12-2015 Saya tahu kompetensi mereka. Apalagi kalau Busyro dah Johan sama-sama lolos. Saya yakni KPK masih bisa on the track. Minggu 20-12-2015 Maka, saya binggung saat mendengar teman-teman saya dari kemenhub mengatakan bahwa Go-Jek beserta segala usaha transportasi berbasis aplikasi internet dilarang. Senin 21-12-2015 Saya yang tampil bersama mereka mengenal keduanya. Tuturan ini berkaitan dengan hakim Bao Zheng yang hidup dalam zaman dinasti dengan kejujurannya. Hakim Bao Zheng pernah memutuskan hukuman mati kepada menantu kaisar. Bao berani memutuskan hukuman mati kepada keluarga kaisar karena dimata hukum keluarga kaisar dan rakyat dipandang sama. Tuturan ini dikemukakan oleh Moammar Emka penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Sabtu 12-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan kasus tertangkapnya Nikita Mirzani di sebuah hotel karena akan melakukan praktik prostitusi. Moammar Emka mengenal Nikita Mirzani dengan baik dan pernah melakukan beberapa pekerjaan bersama. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 14-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan seorang lelaki muda bernama Indra Gunawan berumur 25 tahun yang belum selesai kuliah pada semester XII di prosi Fisika Material. Indra belum menyelesaikan kuliah karena sedang sibuk melakukan penelitian di bidang hemat energi melalui pembiayaan dari Sandiaga Uno sehingga tidak ada waktu bagi Indra untuk mengurusi kuliah dan menyelesaikan kuliahnya. Tuturan ini dikemukakan oleh Abdullah Hehamahua penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 15-12-2015. Busyro merupakan ketua KPK ke-3 masa jabatan 2010-2011 yang menggantikan Antasari Azhar. Johan Budi merupakan juru bicara kepresidenan Indonesia kepemimpinan Joko Widodo dan pernah menjadi wakil ketua KPK pada 20 Februari 2015-20 Desember 2015. 2015 yakni Rhenald Kasali. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Minggu 20-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan UU No.22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan jalan Raya, Menteri perhubungan mengeluarkan edaran yang melarang penggunaan kendaraan roda dua untuk angkutan publik. Ada sebuah perusahaan dalam bidang ojek melakukan inovasi yakni dengan mengadakan ojek online, masyarakat bisa memesan ojek melalui aplikasi yang ada di smartphone. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di haria Jawa Pos edisi Senin 21-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan wawancara di radio bisnis Pas FM dihadiri oleh Dahlan Iskan, Dr Enny Sri Hartati, dan Dr Purbaya Yudha Sadewa. Saya pada tuturan tersebut merujuk pada penulis kolom Minggu 20-122015 yakni Rhenald Kasali. 145 Saya pada tuturan tersebut merujuk pada penulis kolom Sabtu 12-122015 yakni Moammar Emka. Saya pada tuturan tersebut merujuk pada penulis kolom Senin 14-122015 yakni Dahlan Iskan. Saya pada tuturan tersebut merujuk pada penulis kolom Selasa 15-122015 yakni Abdullah Hehamahua. Saya pada tuturan tersebut merujuk pada penulis kolom Seni 21-122015 yakni Dahlan Iskan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Wawanacara di radio berisi tentang perekonomian Indonesia pada tahun 2015.. dalam wawancara ini dikemukakan dua sudut pandang mengenai ekonomi Indonesia, Enny mengatakan buruk tetapi Purba mengatakan ekonomi Indonesia semakin baik. -ku kuKita Jumat, 11-09-2015 Di Jakarta saja, kita sudah saksikan tiang-tiang monorel yang bernasib serupa. Selasa, 15-09-2015 Di Jakarta, dengan gampang kita mendengar logat-logat ngapak dan medok yang gagal disembunyikan. Kamis, 17-09-2015 Dan hari-hari semakin menyesakkan, bukan karena mereka selfie bersama Trump, melainkan karena kita begitu letih menonton jago-jago kandang yang arogan, yang hanya bisa menyerang, mengancam-ngancam somasi, berbalas-balasan. Sabtu, 26-09-2015 Kata Inlander merujuk pada ejekan yang dilontarkan penjajah Belanda kepada masyarakat kita. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Jumat 11-09-2015 kepada pembaca kolom. Tuturan ini berkaitan dengan proyek monorel oleh Basuki Tjahaja Purnama membatalkan proyek monorel karena kontraktor tidak bisa memenuhi kewajian yang dituntuk oleh pemerintah. Salah satu syarat dari pemerintah adalah kontraktr harus memenuhi kecukupan modal dan harus ada perjanjian bahwa jika proyek berhenti sebelum selesai maka semua aset yang sudah berdiri akan menajdi pemerintah DKI. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 15-09-2015 kepada pembaca kolom. Tuturan ini berkaitan dengan tidak adanya pembatasan yang membedakan antara kota dengan desa. Orang-orang yang berasal dari suku Jawa yang masih menggunakan logat bahasa yang sangat kental berada di Ibu Kota Jakarta untuk bekerja. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Kamis 17-09-2015 kepada pembaca kolom. Tuturan ini berkaitan dengan selfie yang dilakukan Setya Novanto dan Fadli Zon bersama dengan Trump ketika kampanye yang dilakukan Trump saat menjadi kandidat calon presiden AS. Anggota DPR Indonesia yang berani berbicara di forum perbincangan di negara Indonesia bahwa Indonesia merupakan orang-orang yang nasionalismi, anti-liberalisme, anti-modal asing, anti-Amerika, anti Israel namu dengan bangga menghadiri kampanye kandidiat capres AS yang pro-Israel. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Sabtu 26-09-2015 kepad pembaca kolom khususnya rakyat Indonesia. Tuturan ini berkaitan dengan Belanda kepada negara Indonesia selama 350 tahun. Belanda mejajah Indonesia 350 tahun secara fisik dengan 146 Kita pada kalimat tersebut merujuk pada pembaca kolom dan Rhenald Kasali penulis kolom. Kita pada kalimat tersebut merujuk pada pembaca kolom dan Zen R.S penulis kolom. Kita pada kalimat tersebut merujuk pada pembaca kolom khususnya masyarakat Indonesia dan Rhenald Kasali penulis kolom. Kita pada kalimat tersebut merujuk pada pembaca kolom khususnya masyarakat Indonesia dan Rhenald Kasali penulis kolom. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI meminta rakyat Indonesia bekerja dengan paksa dan secara mental yakni menjajah dengan membuat rakyat menjadi bodoh, tidak berpendidikan dan tidak boleh memantah kemauan Belanda. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 13-10-2015 kepada pembaca kolom khususnya masyarakat Indonesia. Tuturan ini berkaitan dengan pernyataan Gie seorang traveling bahwa traveling yang sering kali dijadikan perayaan nasionalisme yang sloganistis. Gie menyatakanbahwa traveling adalah mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat dapat dilakukan dengan cara berpergian di kota tempat tingggal sendiri. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Sabtu 17-10-2015 kepada pembaca kolom khususnya rakyat Indonesia. Tuturan ini berkaitan dengan pernyataan Rhenald Kasali mengenai generasi wacana pada masyarakat Indonesia. Generasi wacana yakni generasi yang hanya bisa berkomentar saja di berbagai media terutama media sosial, generasi wacana hanya bisa berpendapat, mengkritik tanpa bisa melakukan tindakan nyata yang dapat membantu. Selasa 13-10-2015 Sebab, di situlah sehari-hari kita hidup dan menghela napas. Sebab, di kota sendirilah kita sehari-hari bergumul dengan kenyataan yang tak selamanya indah dan menyenangkan. Sabtu 17-10-2015 Kita bisa dengan mudah menemukan mereka di manamana. Selasa 20-10-2015 Disinlah, akhirnya kita sampai kembali kepada fenomena suporter di Indonesia. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 20-10-2015 kepada pembaca kolom khususnya rakyat Indonesia. Tuturan ini berkaitan dengan adanya kelompok suporter yang diidrikan dan dikelola atau disponsori serta difasilitasi oleh negara. Dukungan dari pemerintah menjadikan banyak beberapa suporter yang dekat dengan para pejabat atau politikus Indonesia dan terlibat aktif dalam kampanye pilkada hingga pilpres. Kita pada kalimat tersebut merujuk pada pembaca kolom khususnya masyarakat Indonesia dan Zen R.S penulis kolom. Selasa 03-11-2015 Katanya “Nanti kalau kita bernegara di dalam suasana yang lebih tentram, kita tentu akan mengumpulkan kembali Majelis Permusyawaratan Rakyat yang dapat membuat UUD yang lebih lengkap dan lebih sempurna.” Kita pada kalimat tersebut merujuk pada pembaca kolom khususnya masyarakat Indonesia dan Zen R.S penulis kolom. Kamis 05-11-2015 Yang teranyar, kita dikejutkan oleh dirilisnya Surat Edaran Kepala Kepolisian Republik Tuturan ini dikemukakan oleh Soekarno presiden pertama Indonesia dalam pidato saat sidang PPKI 18 Agustus 1945. Tuturan ini berkaitan dengan pidato Bung Karno yang menyatakan bahwa UUD 1945 adalah bersifat sementara sesuai dengan kondisi negara saat 1945. UUD 194 dan beberapa peraturan di negara Indonesia dapat berubah kapan pun sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang telah terjadi di dalam negara Indoensia demi mementingkan kepentingan semua rakyat Indonesia.. Tuturan inni dikemukakan oleh Mohammad Mahfud MD penulis kolom di harian Jawa Pos edisi kamis 05-11-2015 kepada pembaca kolom khususnya masyarakat Indonesia. 147 Kita pada kalimat tersebut merujuk pada pembaca kolom khususnya masyarakat Indonesia dan Zen R.S penulis kolom. Kita pada kalimat tersebut merujuk pada pembaca kolom khususnya masyarakat Indonesia dan Rhenald Kasali penulis kolom. Kita pada kalimat tersebut merujuk pada pembaca kolom khususnya masyarakat Indonesia dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Indonesia (SE Kapolri) tentang hate speech, yakni pernyataan yang menyerang atau menista orang atau kelompok tertentu. Senin 09-11-2015 Beginilah ceritanya: mengapa teknologi penemuan ahli-ahli kita sendiri kalah dengan teknologi dari luar negeri. Senin 09-11-2015 Teknologi penemuan ahli kita kurang memiliki kesempatan untuk diterapkan. Selasa 10-11-2015 Juga mengingat letak geografis kita yang strategi di antara dua samudra dan dua benua, sejatinya kita berperan sebagai penyeimbang di antara berbagai kekuatan dunia. Senin 16-11-2015 Padahal, hanya negara tropis seperti kita yang seharusnya lebih memperhatikan penyakitpenyakit khas negara tropis. Jumat 20-11-2015 Kita memiliki hak untuk berdiskusi secara terbuka dan bebas tanpa perlu merasa terikat dengan kesepakatankesepakatan. Tuturan ini berkaitan dengan kejutan-kejutan dari penegak hukum Indonesia bagi rakyat Indonesia sehingga dapat membuat pro dan kontra dari pihak rakyat. Surat Edaran Kepala Kepolisian tentang hate speech merupakan salah satu cara upaya untuk melindungi Presiden Joko Widododari kritikan-kritikan dyang tidak baik dan benar sehingga menjelek-jelekkan Presiden. Tuturan inni dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi kamis 05-11-2015 kepada pembaca kolom khususnya masyarakat Indonesia. Tuturan ini berkaitan dengan penggunaan teknologi dari luar negeri lebih sering daripada hasil karya anak bangsa Indonesia. Kesempatan yang jarang dalam menggunakan teknologi asli Indonesia sehingga sulit menemukan kekurangan pada teknologi yang ditemukan. Tuturan inni dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi kamis 05-11-2015 kepada pembaca kolom khususnya masyarakat Indonesia. Tuturan ini berkaitan dengan kesempatan yang kurang diberikan kepada ahli penemu teknologi dari Indonesia digunakan di Indonesia sehingga dapat menemukan kekurangan dan memperbaiki dan menyempurnakan. Tuturan ini dikemukakan oleh Yenny Wahid penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 10-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan peringatan Hari Pahlawan tanggal 10 November 2015, gagasan Yenny di kolom membahas mengenai seorang pahlawan harus berani hidup. Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang diapit oleh dua samudra hindia dan pasifik. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 16-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan pelaksanaan penelitian kesehatan yang dilakukan ahli kesehatan di Indonesia dengan menemukan obat bagi penyakit-penyakit di Indonesia. Penyakit malaria, HIV, hepatitis C, hepatitis B, demam berdarah adalah penyakit khas negara-negara di daerah tropis. Tuturan ini dikemukakan oleh Presiden Filipina Benigno Aquino III ketika wawancara eksklusif oleh Karim Kaslan. Tuturan ini berkaitan dengan pertanyaan yang diajukan Karim Kaslan kepada Aquino III yakni mengenai pentingnya pelaksanaan APEC. APEC 2015 akan dilaksanakan di Manila Filipina pada 18- 148 Mohammad Mahfud MD penulis kolom. Kita pada kalimat tersebut merujuk pada pembaca kolom khususnya masyarakat Indonesia dan Dahlan Iskan penulis kolom. Kita pada kalimat tersebut merujuk pada pembaca kolom khususnya masyarakat Indonesia dan Dahlan Iskan penulis kolom. Kita pada kalimat tersebut merujuk pada pembaca kolom khususnya masyarakat Indonesia dan Yenny Wahid penulis kolom. Kita pada kalimat tersebut merujuk pada pembaca kolom khususnya masyarakat Indonesia dan Dahlan Iskan penulis kolom. Kita pada kalimat tersebut merujuk pada peserta yang ikut dalam APEC yakni 21 negara di kawasan Asia Pasifik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Selasa 24-11-2015 Kita boleh saja menduga dan beropini berdasar suatu peristiwa seseorang telah melakukan kejahatan, bahkan dinyatakan secara terbuka. Senin 30-11-2015 Bahkan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dengan bangga mengumumkan produksi beras kita naik sampai 5 juta ton. Selasa 01-12-2015 Menurut Prespektif Australia, risiko nyata bahwa kelompokkelompok teroris di kawasan mungkin terinspirasi oleh serangan-serangan sebagaimana yang telah kita saksikan di Ankara, Beirut, Bamako, dan Paris. Selasa 08-12-2015 Dalam sidang, kita memanggil hakim dengan sebutan penuh hormat: Yang mulia. Minggu 20-12-2015 Lalu, hadir ponsel baru yang kita sebut smartphone. Fungsinya? Silahkan Anda saja yang menyebut. 19 November 2015 dihadiri oleh 21 negara yang berada di lingkar Asia-Pasifik bertujuan untuk menghasilkan kesepakatan bagi kepentingan rakyat. Tuturan ini dikemukakan oleh Moh. Mahfud MD penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 24-11-2015 kepada rakyat Indonesia. Tuturan ini berkaitan dengan kesalahan dalam mengartikan asas praduga tak bersalah yakni sebagai asa yang melarang orang menduga dan beropini bahwa seseorang telah melakukan kejahatan.. Pernyataan yang benar dari asas praduga tak bersalah ialah bahwa seseorang tidak boleh diperlakukan seperti orang terpidana jika belum ada vonis pengadilan atas kejahatan yang dilakukan. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 30-11-2015. Tuturan ini berkiatan dengan nilai Rupiah yang sempat merosot hingga mencapai 15.000 per dollar AS menjadikan harga komuditas sedang jatuh. Nilai rupiah yang menuurun terhadap dollar tidak mepengaruhi jatuhnya hasil produksi pertanian di Indonesia misalnya minyak sawit dan beras. Tuturan ini dikemukakan oleh Malcom Tumbull penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 01-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan tindakan penyerangan yang dilakukan beberapa kelompok tertentu terhadap negara Indonesia. Hubungan yang kuat serta tepercaya antara pemerintah dan masyarakat sangat penting diperkuatan agar menyampaikan pesan kepada rakyat yang masih mungkin rentan terhadap propaganda kelompok-kelompok teror. Tuturan ini dikemukana oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan sebutan Yang Mulia kepada para hakim yang mengadili dan menghakimi seseorang dalam suatu perkara. Panggilan Yang Mulia kepada hakim patutnya diberikan kepada hakim yang tidak memiliki kasus perkara seperti beberapa contoh kasus hakim pengguna narkoba menghakimi perkara narkoba. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di haria Jawa Pos edisi Minggu 20-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan ciptaan yang ada di dunia ini ada saatnya akan usang bahkan digantkan dengan yang baru agar terjadilah perkembangan di alam semesta. 149 Kita pada kalimat tersebut merujuk pada pembaca kolom khususnya masyarakat Indonesia dan Moh. Mahfud MD penulis kolom. Kita pada kalimat tersebut merujuk pada pembaca kolom khususnya masyarakat Indonesia dan Dahlan Iskan penulis kolom. Kita pada kalimat tersebut merujuk pada pembaca kolom khususnya masyarakat Indonesia dan Malcolm Turnbull penulis kolom. Kita pada kalimat tersebut merujuk pada pembaca kolom khususnya masyarakat Indonesia dan Dahlan Iskan penulis kolom. Kita pada kalimat tersebut merujuk pada pembaca kolom khususnya masyarakat Indonesia dan Rhenald Kasali penulis kolom. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kami Senin 21-12-2015 Ennny menunjukkan betapa buruknya ekonomi kita di tahun 2015. Selasa 13-10-2015 “Kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seornag hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal objeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat.” Dalam elegi kecilan-kecilan itulah saya menjumpai bias generasi:bahwa generasi “kami”, yang menonton Si Unyil, lebih bahagia ketimbang generasi berikutnya. Selasa 03-11-2015 Senin 09-11-2015 Maka sistem tender lama kami ubah: harganya pun anjlok tinggal Rp 37 miliar per buah. Jumat 20-11-2015 Ini bagus karena pada akhirnya apa yang kami lakukan adalah untuk rakyat dan kami akan terus menjaganya. Tahun 2015 pasar Indonesia dipenuhi dengan handphone keluaran terbaru yang bisa digunakan untuk menelpon, sms, browsing, mengirim gambar, video, dengan hanya sambungan internet. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 21-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan pernyataan Dr Enny Sri Hartati di radio Pas Fm yang menyampaikan pandangan mengenai keadaan ekonomi Indonesia. Negara Indonesia sedangn mengalami penurunan nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS mencapai 15.000 per dollar. Tuturan ini dikemukakan oleh Soe Hok Gie sebagai aktivis yang gemar naik gunuk. Tuturan ini berkaitan dengan pendapat Gie yang menyatakan bahwa aktifitas traveling sangat penting bagi generasi muda. Generasi muda Indonesia rela berpergian ke berbagai pelosok Indonesia dengan tujuan ingin mengeksplorasi Indonesai dengan dibiayai sponsor maupun dari biaya sendiri. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 03-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan meninggalnya pemeran Pak Radden di film Si Unyil yakni Drs. Suyadi pada tanggal 30 Oktober 2015 di Rumah Sakit Pelni Petamburan pukul 22.00 WIB. Anak-anak generasi kelahiran 1980-1990 yang sempat menonton film Si Unyil di stasiun televisi lokal Indonesia merasakan kehilangan yang mendalam dari sosok seorang Pak Raden. Tuturan ini dikemukan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Seni 09-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan cara kepemimpinan Dahlan Iskan pada tahun 2010 di PLN dengan mengubah sistem tender dalam menangani pengadaan barang. Pengggunaan tendder kurang dipercaya karena adanya permainan terhadap harga dengan cara tertentu yang bukan melanggar pidana tetapi merugikan bagi pengguna. Tuturan ini dikemukakan oleh Presiden Filipina Benigno Aquino III kepada Karim Kaslan ketika diwawancarai seccara eksklusif. Tuturan inni berkaitan dengan pertanyaan mengenai perbaikan yang akan dilakukan pemerintan Filipina terhadap 150 Kita pada kalimat tersebut merujuk pada pembaca kolom khususnya masyarakat Indonesia dan Dahlan Iskan penulis kolom. Kami pada kalimat tersebut merujuk pada kumpulan orangorang yang menyukai naik gunung. Kami pada kalimat tersebut merujuk pada anak-anak generasi 1980-1990. Kami pada kalimat tersebut merujuk pada Dahlan Iskan dan pengurus PLN pada tahun 2010. Kami pada kalimat tersebut merujuk pada pemerintahan Filipina yang dipimpin oleh Aquino III. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Deiksis Persona II engkau saudara kamu Anda Selasa 01-12-2015 Kami mendukung perundingan di Wina untuk mencari jalan pemecahan secara politis di Syria. Jumat, 11-09-2015 Tentu Anda maklum, banyak cerita tentang hal itu. Kamis, 17-09-2015 Anda juga bisa melihat rekamannya di Youtube. Sabtu, 26-09-2015 Pasti Anda curiga, mungkin itu terjadi karena faktor gaji. penyediaan insfrastruktur. Pemerintah Filipina yang berusaha memenuhi semua keperluan rakyat Filipina dengan baik sesuai dengan yang dibutuhkan rakyat. Tuturan ini dikemukakan Malcom Turnbull seorang Perdana Kami pada tuturan tersebut merujuk pada pemerintah negara Australia. Menteri Australia penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 01-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan serangan oleh kelompok ISIS kepada negara-negara yang berbasis islam untuk menghancurkan negara dan melaksanakan ajaran aliran yang tidak baik dan tidak benar. Pemerintah Australia melalui Perdana Menterinya mendukung dengan keras penangganan kelompok teror yang tidak baik dan tidak benar agar dihukum dengan sepantasnya dan menyelesaikan permasalahan dengan jalan yang tepat. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Jumat 11-09-2015 ditujukan kepada pembaca kolom. Tuturan ini berkaitan dengan adanya pejabat Indonesia yang melakukan diskriminalisasi aparat penegak hukum. Dikriminalisasi adalah suatu proses di mana suatu perbuatan yang merupakan kejahatan karena dilarang dalam perundang-undangan pidana, kemudian pasal yang menyantukut perbuatan itu dicabut dari perundang-undangan dan dengan demikian perbuatan itu bukan lagi kejahatan. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Kamis 17-09-2015 ditujukan kepada pembaca kolom. Tuturan ini berkaitan dengan joke yang dilakukan komedian Amerika Serikat yakni Maher berisi ejekan kepada Donald Trump. Joke itu mengejek Trump bahwa Trump adalah jika Trump bisa membuktikan bahwa Trump bukan anak orang utan, Maher akan membayar 5 juta dollar. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Kamis 26-09-2015 ditujukan kepada pembaca kolom. Tuturan ini berkaitan dengan tenaga asli Indonesia di perusahan migas nasional Kalimantan Timur mampu membuat biaya operasional di perusahaan menjadi terendah di antara seluruh pelaku perusahaan migas dunia. SDM Indonesia menjadikan biaya operasional menjadi 151 Anda pada kalimat tersebut merujuk pada pembaca kolom yang dituliskan oleh Rhenald Kasali. Anda pada kalimat tersebut merujuk pada pembaca kolom Kamis, 17-09-2015 yang dituliskan oleh Rhenald Kasali. Anda pada kalimat tersebut merujuk pada pembaca kolom Sabtu 26-09-2015. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Sabtu 17-10-2015 Anda tahu berapa panjang jalan tol yang sudah kita bangun hingga saat ini? Jumat 20-11-2015 Apa yang Anda lakukan untuk mencapai keberhasilan tersebut? Jumat 20-11-2015 Bagi Anda, mengapa APEC masih dianggap penting? Selasa 08-12-2015 Apakah Anda rela memanggil Yang Mulia untuk Ucok dan hakim-hakim yang menerima sesuatu untuk menangani kasus kita. Minggu 20-12-2015 Lalu, hadir ponsel baru yang kita sebut smartphone. Fungsinya? Silahkan Anda saja yang menyebut. rendah di perusahan dengan terus berinovasi dan telaten merawat alat sehingga mengurangi kerusakan yang cepat dan mengurangi biaya operasional perusahaan. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Kamis 17-10-2015 ditujukan kepada pembaca kolom. Tuturan ini berkaitan dengan jalan tol Jagorawi yakni jalan tol pertama di Indonesia yang mulai dibangun tahun 1973 belum sampai 900 kilometer pada tahun 2015 Jalan tol Jagorawi kalah cepat dari jalan tol di Malaysia dan Tiongkong yang membangun sejak tahun 1990 tetapi sudah mencapai 3,000 kilometer di Malaysia dan 85.000 kilometer di Tiongkong. Tuturan ini dikemukakan oleh Karim Raslan penulis kolom di harian jawa Pos edisi Jumat 20-11-2015 kepada presiden Filipina Benigno Aquino III. Tuturan ini berkaitan dengan wawancara eksklusif yang dilakukan Karim Raslan bersama Benigno Aquino III mengenai pertumbuhan ekonomi negara Filipina yang mencapai 7 persen selama dua tahun. Negara Filipina selama lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan ekonomi yang tertinggi di Asia karena kepemimpinan Aquino III.. Tuturan ini dikemukakan oleh Karim Raslan penulis kolom di harian jawa Pos edisi Jumat 20-11-2015 kepada presiden Filipina Benigno Aquino III. Tuturan ini berkaitan dengan akan dilaksanakan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pasific Economic Cooperation pada tanggal 18 November 2015 di Filipina sebagai tuan rumah tahun 2015. Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pasific Economic Cooperation 2015 dihadiri oleh perwakilan dari 21 negara anggota APEC. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenal Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-12-2015 kepada pembaca kolom khususnya masyarakat Indonesia. Tuturan ini berkaitan dengan seorang hakim di Sumatra Utara ialah pengguna narkoba yang menghakimi sebuah kasus narkoba. Hakim menerima narkoba dari terpidana yang sedang dihakimi oleh hakim yang menggunakan narkoba. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Minggu 20-12-2015 kepada pembaca kolom. Tuturan ini berkaitan dengan perkembangan teknologi yang 152 Anda pada kalimat tersebut merujuk pada pembaca kolom Sabtu 17-10-2015. Anda pada kalimat tersebut merujuk pada Presiden Filipina Benigno Aquino III. Anda pada kalimat tersebut merujuk pada presiden Filipina Benigno Aquino III. Anda pada tuturan tersebut merujuk pada masyarakat Indonesia. Anda pada tuturan tersebut merujuk pada pembaca kolom Minggu 2012-2015. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI semakin pesat di era 2015 khususnya pada handphone. Handphone tidak hanya dapat digunakan sebagai telfon dan pesan singkat tetapi memiliki banyak fungsi misalnya browsing, tersedia media sosial untuk berkomunikasi menggunakan sambungan internet, saling mengirim foto, video, suara, maupun bermain games. -mu KauKalian DEIKSIS RUANG Demonstratif ini Sabtu, 26-09-2015 Lalu, pernahkah mereka berbuat hal yang penting bagi bangsa ini? Selasa 27-10-2015 Inilah daftar pemimpin yang ideal, pemimpin yang “resmi”, dan karenanya patut untuk ditiru serta diteladani. Senin 02-11-2015 Provinsi ini, dengan ibu kota Monterey, memang provinsi ketiga terbesar di Meksiko, tapi nomor dua dalam ekonomi. Jumat 20-11-2015 Kekuatan terbesar negara ini adalah rakyat. Selasa 24-11-2015 Kalau itu terjadi kacau balaulah negara ini. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Sabtu 26-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan ketua dan wakil DPR Indonesia yang menghadiri undangan Trump yang sedang melaksanakan kampanye Presiden di AS. Anggota DPR Indonesia belum bisa memenuhi kebutuhan rakyat kecil di Indonesia, tetapi anggota DPR mampu membuat kehidupan DPR mewah dan pergi kemana-mana di luar negeri mengatasnamakan Indonesia. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 27-10-2015. Tuturan ini berkaitan dengan foto wali kota yang dipajang di kantor wali kota Salatiga adalah wali kota resmi. Wali kota yang pernah menjabat di Salatiga yang berasal dari partai komunis yakni Bakri Wahab namun fotonya dikosongkan karena dianggap tidak patut untuk diteladani. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di haria Jawa Pos edisi Senin 02-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan provinsi yang di pimpin oleh Bronco seorang Gubernur yang berani mati hanya demi membela rakyat dan dalam menanggani korupsi di provinsi. Penangganan korupsi oleh Bronco menjadikan provinsi mampu meningkatkan perekonomian menajdi baik dan meningkat. Tuturan ini dikemukakan oleh Aquino III presiden Filipina saat wawancara eksklusif bersama Karim Kaslan. Tuturan ini berkaitan dengan wawancara eksklusif oleh Karim Kaslan kepada Presiden Filipina Aquino III tentang negara ekonomi Filipina yang meningkat Negara filipina mengalami pertumbuhan ekonomi 5,95 persen sejak tahun 2011 hinggga 2014 dan tercatat sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Tuturan ini dikemukakan oleh Moh. Mahfud MD penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 24-11-2015. 153 Ini pada kalimat tersebut merujuk pada bangsa Indonesia. Ini pada kalimat tersebut merujuk pada benda yakni foto wali kota Salatiga yang dianggap resmi dipajang di kantor walli kota Salatiga. Ini pada kalimat tersebut merujuk pada provinsi Nuevo Leon. Ini pada kalimat tersebut merujuk pada negara Filipina. Ini pada tuturan tersebut merujuk pada negara Indonesia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI itu Selasa, 08-09-2015 Apalagi di kerumunan orang di belakang Trump itu, di mana Fadli dan Novanto berada, penuh dengan poster dukungan kepada Trump. Sabtu, 26-09-2015 Pertama, perusahaan itu memang punya SDM unggul yang tak henti-henti berinovasi dan sangat telaten. Sabtu 17-10-2015 Dengan gadgetnya, mereka memotret dahan itu. Senin 02-11-2015 Seandainya tidak terjebak badai Patricia, saya akan ke daerah itu. Senin 16-11-2015 Tapi rumah sakit itu, belum menyediakan pintu yang cukup untuk lari. Tuturan ini berkaitan dengan kasus Novanto yang meminta saham kepada PT Freeport dengan alasan kepentingan rakyat Papua dan mengatasnamakan tiga pejabat penting Indonesia sebagai umpan. MKD sedang melakukan persidangan mengenai kasus papa minta saham sebagai pelanggaran etika dan tidak bisa dibenarkan tetapi jika dibenarkan MKD maka pejabat Indonesia tidak memiliki etika yang baik. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan foto Novanto dan Fadli Zon yang menghadiri undangan kampaye Trump sebagai kandidat calon Presiden AS. Kampanye dilakukan dengan dihadiri banyak orang yang membawa poster memberikan dukungan kepada Trump untuk mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Sabtu 26-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan pekerja Indonesia yang ada di perusahaan migas nasional milik negara di Kalimantan Timur. Sifat inlander merupakan sifat mental yang terjajah yakni orang yang baru mengerjakan sesuatu kalau diperintah, mudah diadu domba dan mengadu domba, balas dendam, dan rendah hati. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Sabtu 17-10-2015. Tuturan ini berkaitan dengan dahan pohon yang patah di tengah jalan sehingga membuat lalu lintas macet total. Rhenald Kasali menuturkan pendapat mengenai Generasi wacana yakni generasi yang hanya bisa berkomentar di media sosial memberikan kritik tanpa mampu bertindak nyata. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 02-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan rencana Dahlan Iskan yang akan berkunjung ke Provinsi Nuevo Leon dan melihat perkembangannnya. Nuevo Leon sedang dilanda badai Patricia dan tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan darat, laut, maupun udara.. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 16-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan ide membangun teaching 154 Itu pada kalimat tersebut merujuk pada tempat keberadaan Trump ketika mengajukan pertanyaan kepada Fadli dan Novanto. Itu pada kalimat tersebut merujuk pada perusahaan migas nasional di Kalimantan Timur. Itu pada kalimat tersebut merujuk pada dahan yang sedang tumbang di tengah jalan. Itu apda kalimat tersebut merujuk pada provinsi Nuevo Leon. Itu pada kalimat tersebut merujuk pada rumah sakit pendidikan yang akan di bangun di Indonesia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lokatif begini begitu sini Senin 23-11-2015 Sampai duduk di lantai memenuhi sela-sela kursi di ruangan besar itu. Senin 07-12-2015 Untuk berbagi curhat kepada anak muda yang memenuhi ballroom hotel terbaik di Batam itu. Selasa 15-12-2015 Karena itulah, KPK punya pimpinan yang paham prinsip bahwa lembaga itu berjalan di atas sistem, bukan sekadar mengandalkan figur. Sabtu, 26-09-2015 Di sini, mesin yang sama bisa dipakai hingga 12 tahun. Senin Di sinilah banyak kantor pusat hospital di Indonesia agar mahasiswa kedokteran, dokter yang mau jadi spesialis dan peneliti kesehatan memiliki fasilitas untuk memajukan kedokteran Indoensia. Rumah sakit pendidikan harusnya tidak memiliki kaitan dnegan jumlah pasien dan lama waktu penangganannya terhadap pasien agar penelitian yang dilakukan berjalan dengan maksimal. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penuli kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 23-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan kuliah umum yang dilaksanakan di UIN Malang mengenai entrepreneurship. Dahlan Iskan sebagai pembicara dalam kuliah umum di UIN Malang dengan dihadiri banyak mahasiswa terutama dari prodi akuntansi. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 07-12-2105. Tuturan ini berkaitan dengan Entrepreneur school yang didirikan oleh olej Jawa Pos Group di Batam untuk menggairahkan munculnya pengusaha muda dan pengusaha pemula berupa kursus, kuliah umum, monitoring, konsultasi bisnis, dan penghargaan bisnis bagi mahasiswa dan pemula bisnis. Dahlan Iskan menghadisi konsultasi bisnis di Batam tepatnya di ballroom salah satu hotel terbaik di Batam sebagai pembicara. Dahlan Iskan memberikan kesempatan kepada seluruh peserta yang hadiri untuk berkonsultasi juga menceritakan pengalaman dalam memulai bisnis. Tuturan ini dikemukakan oleh Abdullah Hehamahua penulis kolom di harian jawa Pos edisi Selasa 15-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan lembaga KPK yang harus bisa membedakan antara hukum dan politik. Lembaga KPK pantasnya mementingkan hukum karena dimata hukum siapa pun akan sama jika telah melakukan kesalahan dan merugikan rakyat dan negara. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Sabtu 26-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan kunjungan Rhenald Kasali ke perusahaan migas nasional Kalimantan Timur. Pekerja Indonesia di perusahaan migas nasional Kalimantan Timur mampu mengurangi biaya operasional perusahaan dengan cara merawat dan menjaga mesin yang digunakan untuk produksi. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom 155 Itu pada tuturan tersebut merujuk pada ruangan besar yang digunakan untuk kuliah umum di UIN Malang. Itu pada tuturan tersebut merujuk pada kota Batam. Itu pada tuturan tersbeut merujuk pada lembaga KPK. Sini pada kalimat tersebut merujuk pada perusahaan migas nasional di Kalimatan Timur. Sini pada kalimat tersebut merujuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sana situ 02-11-2015 perusahaan multinasional. Selasa 08-12-2015 Akibatnya, dia babak belur di intimidasi. Kalau di sini sekarang, barangkali dia sudah dipansuskan. Namun, semua ancaman dia hadapi. Selasa, 08-09-2015 Fadli Zon, Setya Novanto, dan bahkan Fahri Hamzah yang tidak hadir di sana kompak menyatakan bahwa semua itu tidak direncanakan. Sabtu, 26-09-2015 Mereka lupa bahwa di sana mereka mewakili kita dengan uang kita. Minggu 20-12-2015 Anda yang pernah ke Singapura atau negara-negara yang angkutan publiknya baik, adakah ojek di sana? Selasa 13-10-2015 Sebab, di situlah sehari-hari kita hidup dan menghela napas. di harain Jawa Pos edisi Senin 02-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan rencana kunjungan Dahlan Iskan ke Nuevo Leon untuk melihat perkembangan di Meksiko. Di Nuevo Leon merupakan pusat cemex yakni perusahaan semen terbesar di dunia yang juga pernah membeli saham semen Gresik Indonesia. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-12-2105. Tuturan ini berkiatan dengan hakim Bao Zheng yang diintimidasi karena tindakan keadilan sebagai hakim memutuskan hukuman mati kepada menantu kaisar. Hukum di Indonesia semakin ke atas semakin tumpul, semakin ke bawah semakin tajam adalah jika salah satu keluarga pejabat melakukan kesalahan dianggap tidak salah tetapi rakyat biaya melakukan kesalahan kecil harus dihukum seberat-beratnya. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan kehadiran Novanto dan Fadli Zon di tempat kampanye AS yang dilakukan Trump sebagai kandidat calon presiden Amerika Serikat. Novanto dan Fadli Zon membantah acara yang dihadiri di Amerika merupakan dukungan terhadap Trump dengan mengatasnamakan rakyat Indonesia. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di Jawa Pos edisi Sabtu 26-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan anggota DPR yang menghadiri undangan dari pihak Trump yang sedang melaksanakan kampanye calon presiden di Amerika Serikat. Anggota DPR yang pergi karena undangan kepada negara, pergi keluar negeri dengan menggunakan uang rakyat dan mengatasnamakan rakya Indonesia. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Minggu 20-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan adanya ojek online di Indonesia yang menunjukkan perkembangan dalam hal transportasi.Ojek online yang menggunakan aplikasi di smartphone untuk pemesanan antar dann jemput sehingga memudahkan rakyat pengguna ojek. Negara Singapura dan negara-negara maju tidak ada jasa ojek karena angkutan umum yang sangat baik, memadai, praktis, cepat bagi rakyat. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 13-10-2015. 156 pada provinsi Nuevo Leon. Sini pada tuturan tersebut merujuk pada negara Indonesia. Sana pada kalimat tersebut merujuk pada tempat keberadaan Fadli dan Novanto serta Trump saat melakukan kampanye di Amerika Serikat. Sana pada kalimat tersebut merujuk pada luar negeri yakni Amerika Serikat. Sana pada tuturan tersebut merujuk pada Singapura dan negara-negara yang angkutan publiknya baik. Situ pada kalimat tersebut merujuk pada kota tempat tingagl masisng- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Senin 16-11-2015 Ini karena dokter peneliti terbaik ada di situ. Senin 23-11-2015 Gulam memilih masuk FK UIN karena dua kakaknya juga lulus dokter dari UIN. Dan bapaknya, Prof Dr dr Sardjana (baca : Sarjono), adalah wakil dekan di situ. Selasa 15-12-2015 Padahal, disitu ada Busyro Muqoddas, Sujanarko, dan Johan Budi. Selasa 20-10-2015 Kekerasan itu berlangsung sejak bulan-bulan pertama kemerdekaan, bahkan pada jamjam terakhir sebelum kemerdekaan. Tuturan ini berkaitan dengan pernyataan Gie seorang aktivis dan gemar naik gunung bahwa mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat lebih mungkin dilakukan dengan cara keluyuran di kota tempat tinggal sendiri. Anak muda yang berbondong-bondong pergi ke pelosok Indonesia belum tentu mengenal dengan baik Indonesia dan rakyat yang dituju karenatidak terlibat dalam kehidupan sosial sesunggunya, hanya melihat dalam waktu yang singkat. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 16-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan rumah sakit pendidikan di negara maju memiliki dokter terbaik yang sedang melakukan penelitian. Rumah saki pendidikan terkenal dengan pelayanan yang baik dan bagus karena tersedia dokter-dokter pintar dan hebat yang juga sedang melakukan penelitian. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 23-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan seorang mahasiswa di FK UIN yang berusia 17 tahun dan telah co-as benama Gulam Gumilar. Gulam Gumilar memiliki dua orang kakak yang merupakan lulusan dari FK UIN Malang dan memiliki bapak kandung yang menjabat sebagai wakil dekat di FK UIN Malang. Tuturan ini dikemukakan oleh Abdullah Hehamahua penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 15-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan calon kandidat pemimpin KPK yang berasal dari berbagai atar belakang kecuali dari penegak hukum di Indonesia karena isunya adalah anggota DPR tidak mau memilih pimpinan KPK yang berlatar belakang pernah menjabat di KPK.. Busyro Muqoddas, Sujanarko, dan Johan Budi adalah anggota DPR yang mewawancarai kandidat calon pimpinan KPK ketiga orang yang pernah berada di dalam lembaga KPK. masing ornag. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 20-10-2015. Tuturan ini berkaitan dengan penangkapan puluhan hinngga ratusan remaja di Jakarta yang ditangkap saat akan menyerang BOObotoh yang akan menyaksikan final Piala Presiden antara Persib Bandungng vs Sriwijaya FC. Pada masa menjelang pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada pukul 10.00 tanggal 17 Agustus 1945 terjadi Jam-jam terakhir sebelum kemerdekaan pada kalimat tersebut merujuk pada jam 09.00 tanggal 17 Agustus 1945.. Di situ pada kalimat tersebut merujuk pada rumah sakit pendidikan di negara maju. Situ pada tuturan tersebut merujuk pada FK UIN Malang. Situ pada tturan tersebut merujuk pada gedung DPR. DEIKSIS WAKTU jam 157 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI hari Jumat, 11-09-2015 Mereka berani melangkah demi menyelamatkan masa depan yang dipersiapkannya dimulai dari sekarang. Sabtu, 26-09-2015 Meski Belanda telah lama meninggalkan kita, jejak mental inlander sampai sekarang masih sering muncul. Selasa 06-10-2015 Lagi pula, cukup jelas, tak ada satu pun petinggi sepak bola saat ini yang bisa dibandingkan dengan Soekarno dan Hatta. Sabtu 17-10-2015 Anda tahu berapa panjang jalan tol yang sudah kita bangun hingga saat ini? Selasa 20-10-2015 Pertanyaan retorik itu muncul begitu saja saat membaca kabar penangkapan puluhan hingga ratusan remaja di Jakarta kemarin. pertengkaran antara kaum muda dan tua karena kaum muda yang mendesak kaum tua agar cepat-cepat membacakan proklamasi. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Jumat 11-09-2015. Tuturan ini diungkapkan pada tanggal 11-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan pemimpin yang akan melakukan perubahan dengan mempertimbangkan kepentingan rakyat ke depan dalam menghadapi kehidupan. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di haria Jawa Pos edisi Sabtu 26-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan negara Indonesia yang diejek sebagai inlander sampai tahun 2015 saat tuturan ini dikemukakan karena telah dijajah oleh Belanda selama 350 tahun secara fisik dan mental. Sifat inlander merupakan orang-orang yang mau bekerja ketika diperintah, mudah mengadu domba dan diadu domba, reaktif mudah dendam, lempar batu sembunyi tangan,s elalu merasa miskin, tidak percaya diri, dan rendah diri. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 06-10-2015. Tuturan ini berkaitan dengan petingggi sepak bola Indonesia pada tahun 2015 mengambil keuntungan dari beberapa pertandingan yang dilaksanakan. Soekarno dan Hatta adalah Presiden dan wakil presiden Indonesia yang pertama mampu mendengarkan masuka, kritikan dari berbagai pihak demi melaksanakan kemerdekaan bangsa Indonesia.. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Sabtu 17-10-2015. Tuturan ini berkaitan dengan pembangunan tol Jagarawi di Jakarta Indonesia belum diselesaikan hingga 17-10-2015 mulai pembangunan dari tahun 1973. Panjang tol jagorawi hingga 17-10-2015 adalah kurang dari 900 kilometer dibandingkan dengan jalan tol milik Malaysia yang dibangun sejak tahun 1990 sudah mencapai 3.000 kilometer. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 20-10-2015. Tuturan ini berkaitan dengan puluhan remaja yang ditangkap polisi karena akan melakukan penyerangan kepada bobotoh sporter Persib Bandung di Jakarta ketika Bobotoh akan menonton final Piala Presiden antara Persib Bandung vs Sriwijaya FC. Pertanyaan yang ditanyakan oleh Zen R.S adalah mengapa 158 Sekarang pada kalimat tersebut merujuk ketika tuturan di tuturkan yakni pada jumat 11 September 2015. Sekarang pada kalimat tersebut merujuk pada saat tuturan terjadi yakni Sabtu, 26-09-2015 Saat ini pada kalimat tersebut merujuk pada waktu tuturan terjadi yakni pada hari Selasa 06-10-2015. Saat ini pada kalimat tersebut merujuk pada waktu tuturan dilakukan yakni Sabtu 17-10-2015. Kemarin pada kalimat tersebut merujuk pada satu hari sebelum tuturan dilakukan yakni Senin 1910-2015. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI minggu Senin 16-11-2015 Untung saya ikut meninjau rumah sakit-rumah sakit pendidikan di Universitas Airlangga, Sabtu lalu. Senin 07-12-2015 Kini beliau sudah ahli. Saya cium tangan beliau. Bukan karena beliau ustad, tapi untuk megetahui aroma tangannya. Rabu 16-12-2015 Hari ini Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR akan memutus perkara Setya Novanto dalam kaitannya sebagai terduga skandal papa minta saham Freeport. Kamis, 17-09-2015 Padahal, minggu lalu adalah cacian terhadap politisi Senayan yang selfie dengannya. Senin 02-11-2015 Sampai minggu lalu pun demo promahasiswa masih digelar di mana-mana. remaja tidak boleh tawuran , sedangkan ada aparat negara yang melakukan kekerasan pada rakyat Papua yang tidak ada salahnya. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 16-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan kunjungan yang dilakukan oleh Dahlan Iskan ke rumah sakit pendidikan di Universitas Airlangga pada hari Sabtu 14-11-2015. Kunjungan Dahlan Iskan dilakukan untuk memantau bagaimana permasalahan yang ada di rumah sakit pendidikan Indonesia. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 07-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan konsultasi bisnis yang dilaksanakan oleh Jawa Pos Group di hotel kota Batam dan dihadiri oleh Dahlan Iskan sebagai konsultan pada Sabtu 3011-2015. Seorang ustad yang sedang berkonsultasi kepada Dahlan Iskan mengenai bisnis bawang goreng yang dimulai dengan susah payah hingga sudah biasa menggoreng bawang. Tuturan ini dikemukakan oleh Sujiwo Tejo penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Rabu 16-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan kasus Setya Novanto yang meminta saham kepada PT Freeport dnegan mengatasnamakan tiga pejabat pennting Indonesia dan menjadikan alasan saham untuk kebutuhan rakyat Papua. Kasus papa minta saham PT Freeport yang dilakukan oleh Setya Novanto akan diputuskan pada Rabu tanggal 16-122015. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Kamis 17-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan tingkah anggota DPR Indonesia yang melakukan selfie bersama dengan Trump saat menghadiri undangan kampanye kandidat calon Presiden AS pada 8 September 2015. Trump adalah kandidat calon Presiden Amerika Serika dari parta komunis yang pro-israel, sedangkan negara Indonesia merupakan negara yang anti-israel. Tuturan inni dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 02-11-2015.. Tuturan ini berkaitan dengan pembunuhan 43 mahasiswa dan tetangkapnya ketua serikat buruh karena korupsi Rp 2,5 triliun di Mexico City. Mulai tanggal 25-31 Oktober masih dilakuakan demo di Mexico City untuk menuntut pemerintah atas pembunuhan 159 Sabtu lalu pada kalimat tersebut merujuk pada Sabtu tanggal 14-112015. Kini pada tuturna tersebut merujuk pada saat tuturan berlangsung yakni Sabtu 30-11-2015 saat Dahlan Iskan mengunjungi kota Batam. Hari ini pada tuturan terebut merujuk pada Rabu 16-12-2015. Minggu lalu pada kalimat tersebut merujuk pada Jumat 11-09-2015 ketika Rhenald Kasali menulis mengenai selfie para anggota DPR RI dengan Trump. Minggu lalu pada kalimat tersebut merujuk pada satu minggu sebelum tanggal 2-11-2015 yakni mulai tanggal 25-31 Oktober 2015. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bulan Senin 23-11-2015 Minggu lalu saya ke UIN Malang. Senin 21-12-2015 Radio bisnis Pas FM minggu lalu menampilkan dua ekonom yang bisa menggambarkan dua sudut pandang. Senin 02-11-2015 Begitu dilantik bulan lalu, Bronco bikin kejutan: menjual rumah peristirahatan gebernur yang mewah. Senin 16-11-2015 Yang ada sekarang, 40 orang, semuanya kerja rangkap. Jumat 20-11-2015 Bagaimana Anda melihat masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan terwujud akhir tahun ini? mahasiswa yang diduga didalangi oleh Wali Kota Iguala Jose Luis Abarca Velazquez. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 23-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan kunjungan Dahlan Iskan di UIN Malang pada 16 November 2015 untuk memberikan kuliah umum tentang entrepreneurship. Mahasiswa hadir didominasi oleh mahasiswa prodi akuntansi tetapi ada juga dari prodi lain, kehadiran Dahlan Iskan membuat mahasiswa dengan ramai mengikuti kuliah umum hingga rela duduk di lantai sela-sela kursi gedung pertemuan UIN Malang. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 21-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan nilai rupiah yang melemah terhadap dollar mencapai 15.000 per dollar. Kehadiran dua ekonom yakni Dr Enny Sri Hartati dan Dr Purbaya Yudhi Sadewa dengan pandangan yang berbeda, Ennny mengungkapkan bahwa ekonomi Indonesia sangat buruk sedangkan Purbaya mengungkapkan bahwa ekonomi Indonesia Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 02-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan tindakan yang dilakukan oleh Bronco Gubernur terpilih di Nuevo Leon pada bulan Oktober 2015 dalam menanggani kasus korupsi. Bronco menjadi Gubernur pertama Nuevo Leon lewat jalur indenpen dengan mengumpulkan tanda tangan sebanyak 3 persen dari pemilik hak pilih yakni 350.000 tanda tangga dengan 50 persen suara. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 16-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan kesulitan dalam menemukan dokter yang ingin melakuakan penelitian kesehatan dengan serius dan dengan waktu yang lama. Hingga bulan November 2015 tersisa 40 orang yang melakukan kerja rangkap sebagai dokter melakukan pelayanan kesehatan dan melakuakn peneilitian kesehatan juga. Tuturan ini dikemukakan oleh Karim Kaslan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Jumat 20-11-2015 pada wawancara eksklusif yang dilakukan dengan Presiden Filipina Aquino III. Tuturan ini berkaitan dengan pertanyaan Karim Kaslan pada 160 Minggu lalu pada tuturan tersebut merujuk pada tanggal 16 November 2015. Minggu lalu pada tuturan tersebut merujuk pada tanggal 14 Desember 2015. Bulan lalu pada kalimat tersebut merujuk pada bulan Oktober 2015. Sekarang pada kalimat tersebut merujuk pada saat tuturan dilakukan yakni bulan November 2015. Akhir tahun ini pada kalimat tersebut merujuk pada bulan Desember tahun 2015. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tahun Senin 30-11-2015 Akhir tahun ini ternyata kita bisa sedikit bernapas lega: memang tidak bagus, tapi ternyata tidak hancur. Senin 14-12-2015 Kesulitannya hanya satu: waktu. Kini Indra sangat sibuk dengan risetnya, penemuannya, dan citacitanya. Jumat, 11-09-2015 Dimana teori Robert Malthus mengkhawatirkan dunia akan kekurangan pangan pada awal abad ini. Selasa 27-10-2015 Ketika Clementis digantung empat tahun kemudian karena dianggap berkhianat kepada Partai Komunis, Gottwald mereproduksi foto tersebut dengan menghilangkan wajah Clementis. Selasa 03-11-2015 Bukan sekali dua kali saya membaca pernyataan anak-anak zaman dulu, yang bermain dengan asik bersama bendabenda elektrik yang Aquino mengenai perwujudan ekonomi ASEAN. Ekonomi ASEAN akan dilaksanakan pada akhir bulan Desember 2015 dengan tujuan agar negara-negara yang berada di wilayah ASEAN dapat menerapkan pasar bebas dengan penjualan barang, jasa, maupun tenaga ahli. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 30-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan nilai tukar rupiah yang menurun terhadap dollar AS mencapai 15.000 per dollar. Menurunnya nilai tukar Rupiah terhadap dolla menjadikan harga komuditas jatuh dan banyak terjadi pemutuhan hubungan kerja di lembaga-lembaga pekerjaan. Tuturan ini dikemukakan Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 14-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan seorang mahasiswa jurusan Fisika Material bernama Indra Gunawan berumur 25 tahun yang belum bisa menyelesaikan kuliahnya dan berhenti di semester XII. Pada saat tuturan ini dikemukakan yakni bulan Desember 2015 Indra Gunawan sedang melakukan penelitian mengenai penghematan energi yang dibiayai oleh Sandiaga Uno. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Jumat 11-09-2015/ Tuturan ini berkaitan dengan dana desa yang baru cair sebesar 20 persen pada bulan September 2015 sangat sedikit untuk keperluan rakyat di desa. Abad ke-21 yakni tahun 2000-2090 yakni pentinya sebuah desa pada suatu kehidupan karena rakyat di desa merupakan kaum yang produktif dalam menjalankan sektor pertanian, perternakan, dan perikanan guna pemenuhan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 27-10-2015. Tuturan ini berkaitan dengan foto Clementis dan Klement Gottwald yang diambil pada tanggal 21 Februari 1948. Pada tahun 1952 Klement Gottwald seorang presiden Cekoslovakia mengedit foto dirinya bersama Clementis dengan menghilangkan wajah Clementis yang sedang dihukum gantung karena dianggap berkhianat kepada partai komunis. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 03-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan beberapa pernyataan di media sosial mengenai permainan kekhasan anak-anak pada tahun 1980-1990.. 161 Akhir tahun ini pada tuturan tersebut merujuk pada bulan desember 2015. Kini pada tuturan tersebut merujuk pada tahun 2015 bulan Desember. Abad ini pada kalimat tersebut merujuk pada awal abad ke-21. Empat tahun kemudian pada kalimat tersebut merujuk pada tahun 1952. Zaman dulu pada kalimat tersebut merujuk pada anak-anak generasi 1980-1990. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengasingkan satu sama lain (semacam PlayStation atau tablet), lebih berbahagia ketimbang anak zaman sekarang. Senin 09-11-2015 Ada ide cemerlang waktu itu: gas tersebut dipadatkan untuk ditampung dalam sebuah tangki CNG. Selasa 10-11-2015 Kepahlawanan kita kini diperlukan misalnya, untuk menghindari Indonesia hanya jadi basis sumber daya alam dan sekadar pasar produksi manufaktur dan keuangan negara lain. Jumat 20-11-2015 Namun, dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Filipina menjadi yang tertinggi di Asia. Senin 23-11-2015 Yang memulai adalah IAIN Jakarta. Lebih dari sepuluh tahun lalu. Jumat Selain itu, tahun ini Permainan anak-anak di zaman tahun 1980-1990 ketika belum ada perkembangan teknologi seperti tahun 2015 adalah permaian tradisional yang terbuat dengan bahanbahan yang ada di luar rumah dan sedikit yang menggunakan benda elektrik menggunakan batrai bahkan listrik. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 09-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan rencana Dahlan Iskan ketika menjadi Direktur Utama PLN masa jabatan 23 Deseber 2009-19 Oktober 2011. Waktu kepemimpinan Dahlan Iskan di PLN ditemukan bahwa ada sumber gas di daerah yang sedang krisis listrik yakni Jambi, sumber gasnya kecil, tidak ekonnomis dialirkan melalui pipa ke pembangkit listrik karena jauh dan tidak mungkin untuk di ekspor. Tuturan ini dikemukakan oleh Yenny Wahiid penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 10-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan perjuangan pahlawan negara Indonesia dalam berjuang demi kesejahteraan Indonesia yang diperingati pada 10 November 2015 sebagai hari pahlawan. Negara Indonesia mudah menjadi pasar bagi negara-negara maju dan mudah mengeksploitasi kekayaan sumber daya alam yang dimiliki oleh negara Indonesia. Tuturan ini dikemukakan oleh Karim Kaslan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Jumat 20-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan negara Filipina yang pernah dijadikan lelocon di seluruh Asia dan mendapatkan julukan “basket case” pda tahun 2010 sebelum perekonomia Filipina melemah dan jatuh. Filipina mengalami pertumbuhan ekonomi 5,95 persen sejak 2011 hingga 2014 tercatat sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 23-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan banyaknya IAIN di Indonesia yang berubah menjadi UIN dan dengan segala penyempurnaan fasilitas dan fakultas yang lengkap untuk memajukan lembaga pendidikan muslim. IAIN Jakarta berubah menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan terbitnyya KeputusanPesiden RI No. 031 tanggal 20 Mei 2002. Tuturan ini dikemukakan oleh Olga Lydia penulis kolom di 162 Waktu itu pada kalimat tersebut merujuk pada tahun 2010 ketiika Dahlan Iskan menjadi Dirut PLN. Kini pada kalimat tersebut merujuk pada waktu tuturan dilakukan yakni tahun 2015. Lima tahun terakhir pada kalimat tersebut merujuk pada tahun 2010. Sepuluh tahun lalu pada tuturan tersebut merujuk pada tahun 2005. Tahun ini pada tuturan tersebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27-11-2015 ditambahkan sistem online dan panduan penilaian para juri. Senin 30-11-2015 Tahun lalu saya diterima sebagai tamunya di Istana Malacanang dan saya akui kehebatannya. Senin 07-12-2015 Sejak empat tahun lalu beliau memutuskan turjun ke dunia bisnis: jualan bawang goreng. Selasa 08-12-2015 Bicara godaan atau suap, bulu kuduk saya tiba-tiba meremang ketika kita menyebut Yang Mulia kepada hakim-hakim kita sekarang ini. Senin 14-12-2015 Penelitiannya itu sebenarnya sudah selesai. Dua tahun lalu. Indra sudah menemukan material yang dicarinya selama bertahun-tahun itu. harian Jawa Pos edisi Jumat 27-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan pelaksanaan Festival Film Indonesia pada tahun 2015, Olga Lydia adalah ketua panitia dalam acara FFI 2015. Penjurian pada pelaksanaan FFI 2015 masih mengikuti sistem penjurian pada FFI 2014 yakni dengan sistem online dan panduan penilaian pada juri serta menlakukan kerjasama dengan Deloitte perusahaan akuntan publik untuk memverifikasi hasil penjurian. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 30-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan kunjungan Dahlan Iskan ke negara Filipina untuk bertemu Presiden Filipina di Istana Malacanang pada tahun 2014. Rakyat Filipina berkesimpulan bahwa pertumbuhan ekonomi negara Filipina yang tinggi adalah murni karena faktor Presiden. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 07-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan konsultasi bisnis yang dilaksanakan oleh Jawa Pos Group di kota Batam dengan menghadiri Dahlan Iskan sebagai konsultan. Seorang ustad menggunakan peci di kepala berkonsultasi bisnis kepada Dahlan Iskan mengenai usaha bawang goreng yang awalnya sulit untuk menggoreng kemudian sudah ahli mengggoreng bawang untuk dijual. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan hakim-hakim di daerah Indonesia pada tahun 2015 ini banyak melakukan kecurangan-kerurangan dan tindakan yang melanggar hukum. Hakim di Sumatra Barat, Bengkulu, terbukti sedang mengkonsumsi sabu dan di Sumatra Utara ada hakim memutuskan pidana kepada seorang yang memberikan narkoba kepadanya. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 14-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan Indra Gunawan seorang mahasiswa jurusan fisika material semester XII belum menyelesaikan kuliahnya karena sedang sibuk melakukan penelitian di bidang hemat energi dan harus dipertanggungjawabkan kepada pemberi dana yakni Sandiaga Uno. Mulai dari SMA Indra telah menemukan komposisi bagi 163 merujuk pada tahun 2015. Tuturan tersebut merujuk pada tahun 2014. Empat tahun lalu pada tuturan tersebut merujuk pada tahun 2011. Sekarang ini pada tuturan tersebut merujuk pada tahun 2015. Dua tahun lalu pada tuturan tersebut merujuk pada tahun 2013. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Selasa 15-12-2015 Saya juga masih pesimistis dengan proses yang saat ini berjalan. Senin 21-12-2015 “Saat ini arah ekonomi sudah berbalik. Sudah kembali naik,” ujar Puraya. penelitian hemat energi yang dilakukan Indra dan pada tahun 2013 Indra menemukan material bagi produk penelitian. Tuturan ini dikemukakan oleh Abdullah Hehamahua penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 15-11-2015. Tutruan ini berkaitan dengan pelaksanaan pemilihan pimpinan KPK pada tahun 2015 yang diseleksi langsung oleh anggota DPR. Kegundahan terjadi pada calon pimpinan KPK dimulai dari panitia seleksi yang tidak ada satu pun wakil dari penegak hukum. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 21-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan kehadiran dua orang pakar ekonom yakni Dr Enny Sri Hartati dan Dr Purbaya Yudhi Sadewa di radio bisnis Pass FM untuk menyampaikan pandangan mengenai pertumbuhan ekonomi di Indnesia pada tahun 2015 ini. Nilai tukar Rupiah mengalami penurunan terhadap dollar mencapai 15.000 per dollar AS pada akhir tahun 2015 ini. 164 Saat ini pada tuturan tersebut merujuk pada tahun 2015. Saat ini pada tuturan tersebut merujuk pada tahun 2015. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DEIKSIS ENDOFORA Jenis Deiksis Bentuk Deiksis Kode Deiksis Data Deiksis Peran Konteks Maksud Deiksis DEIKSIS ANAFORA Deiksis Anafora Persona saya Selasa, 08-09-2015 Kamis, 17-09-2015 ia Selasa, Namun, pertanyaan yang diberikan Trump kepada Novanto, “Apakah rakyat Indonesia menyukai saya?” Tutruan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-09-2015 yang mencantumkan perkataan Donald Trump kepada Novanto. Tuturan ini berkaitan dengan kehadiran Novanto ketua DPR RI dan Fadli Zon wakil DPR RI dalam kampanye yang dilakukan Donald Trump sebagai kandidat calon Presiden AS. Donald trump bertanya kepada Novanto bertujuan untuk meminta dukungan rakyat Indonesia melalui perwakilan rakyat yakni ketua dan wakil anggota DPR. Saya pada kalimat tersebut merujuk pada Trump sebagai salah satu kandidat calon presiden Amerika. “Kalau saja Trump bisa membuktikan bahwa dia bukan anak orang utan, saya akan membayar 5 juta dollar, ujarnya dalam sejumlah program komedi televisi. Tuturan ini dikemukakan oleh Bill Maher seorang komedian Amerika dalam acara program komedi televisi nasional Amerika Serikat. Tuturan ini berkaitan dengan terusiknya Bill Maher karena Donald Trump yang selalu membully Presiden Barack Obama tentang akta kelahiran dan transkrip nilai kuliah milik Barack Obama. Barack Obama tidak pernah terpancinng oleh bully yang dilakukan oleh Trump sehingga membuat para komedian cerdas Amerika menciptakan joke tentang Trump. Tuturan ini dikemukakan oleh Seno Gumira Ajidarma dalam kegiatan diskusi buku terbaru Seno Tiada Ojek di Paris yang dilaksanakan di Kineruku, Bandung ketika sedang membicarakan mengenai perjalanan Seno ke kota ideal di Indonesia yakni Bawean. Seno melakukan perjalanan ke kota Bawean dan menginap di sebuah hotel yang dekat dari pelabuhan, tetapi tidak ada resepsionis hotel dan kunci kamar hanya bergantungan di dinding. Ketika hendak check out Seno tidak tahu harus bayar dimana sampai ada seseorang yang memberitahu keberadaan pemilik hotel untuk melakukan pembayaran hotel kepada pemilik hotel. Saya pada kalimat tersebut merujuk pada Bill Maher. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 01-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan ruang publik seperti media sosial menjadi tempat persaingan bagi orang-orang yang memiliki minat baca rendah tetapi berminat tinggi untuk Dia pada kalimat tersbut merujuk pada orang yang rajin belajar dan membaca dengan kritis. “Ia menyebutkan harga”. 15-09-2015 dia Selasa, 01-09-2015 Dia akan mengekang dirinya agar tak mudah reaktif menanggapi sesuatu. 165 Ia pada kalimat tersebut merujuk pada pemilik hotel tempat Seno menginap. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI berkomentar sehingga suatu kebenaran informasi dalam ruang publi tak lagi ditakar darui kukuhnya argumen atau akuratnya data tapi dari julag retweet, like, dan share. Seorang yang membaca dengan baik adalah praktik mempelajari sesuatu dengan lengkap, utuh, tidak sepotongpotong, memperlajari dengan ketekunan memahami konteks sebuah informasi, data, dalil membuat orang tidak akan berkomentar yang tidak baik. Selasa, 08-09-2015 Jumat, 11-09-2015 Kamis, 17-09-2015 Selasa 06-10-2015 Dalam hal Fadli, bukankah justru dia sendiri yang memegang ponselnya? Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan Fadli Zon wakil DPR RI yang berfoto selfie dengan Trump salah satu kandidat calon Presiden Amerika Serikat pada acara kampanye Trump di Amerika Serikat. Fadli Zon sempat membantah jika melakukan foto selfie dengan sengaja. Fadli mengatakan bahwa selfie yang dilakukan tidak sengaja dan spontan. Sebab, dia melihat kepentingan yang jauh lebih besar. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom Dia pada kalimat tersebut merujuk pada pemimpin masyarakat. di harian Jawa Pos edisi Jumat 11-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan seorang pemimpin yang harus mampu peka dengan keadaan dan keperluan rakyat pimpinannya. Rakyat selalu membutuhkan perhatian dari pemerintah khususnya pemimpin rakyat yang dapat menampung dan memenuhi aspirasi baik dari rakyat. “Kalau saja Trump bisa membuktikan bahwa dia bukan anak orang utan, saya akan membayar 5 juta dollar, ujarnya dalam sejumlah program komedi televisi. Dia pada kalimat tersebut merujuk Tuturan ini dikemukakan oleh seorang komedian joke Amerika Seriakt yakni Maher pada program komedi di salah pada Trump. satu televisi nasional Amerika Serikat. Maher membuat joke mengenai rambut Trump yang disamakan dengan orang utan karena warna yang sama. Maher terusik karena bully yang terus-menerus disampaikan Trump kepada Presiden Barack Obama yakni meragukan keamerikaan Presiden Obama dan menggangap bahwa ornag kulit hitam pasti tidak cerdas. Sejak itulah, dia yakin pemerintah mustahil lagi diajak berjuang dengan cara revolusioner. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 01-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan Tan Malaka yang menjadi otak dari perkumpulan anak-anak muda di Lapangan Ikada pada 19 September 1945 untuk melaksanakan rapat raksasa antara Pemerintah dengan rakyat membahas revolusi bangsa. Kekecewaan Tan Malaka karena setelah menjelang sore Soekarno baru datang ke lapangan Ikada setelah rakyat 166 Dia pada kalimat tersebut merujuk pada Fadli. Dia pada kalimat tersebut merujuk pada Tan Malaka. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menunggu berjam-jam tetapi bukan untuk mengobarkan semangat revolusi dan perlawanan sampai ttik darah penghabisan hanya untuk meminta massa rakyat pulang ke kediaman masing-masing dengan tenang. Sabtu 17-10-2015 Senin 02-11-2015 Senin 23-11-2015 Selasa 24-11-2015 Padahal, kalau mau membantu, dia bisa menyingkirkan dahan tersebut dari jalan. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Sabtu 17-10-2015. Tuturan ini berkaitan dengan peristiwa dahan pohon yang patah sehingga menghalangi jalan dan lalu lintas menjadi macet. Ada salah satu generasi wacana yang terkena macet di jalan dan mengambil gadget pribadi, memotret dahan dan mengunggah ke media sosial dengan memberikan kritis kepada petugas pertamanan setempat. Dia pada kalimat tersebut merujuk pada generasi wacana yakni anak muda yang memotret dahan pohon yang tumbang di jalanan dan mengunggah ke media sosial dengan memberi komentar kritikan kepada dinas berkaitan. Dia kumpulkan tanda tangan sebanyak 3 persen dari pemilik hak pilih. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 02-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan Jaime Rodriguez Calderon yang telah keluar dari partai politik yang telah mengusung dirinya menjadi wali kota Garcia untuk mencalonkan diir menjadi gubernur lewat jalur independen. Untuk menjadi gubernur dari jalur independen Jaime Rodriguez Calderon.harus mengumpulkan 3 persen tanda tangga dari pemilik hak suara agar memenuhi syarat pencalonan. Dia pada kalimat tersebut merujuk pada Jaime Rodriguez Calderon. Dia terobos aturan. Pertama, dia paksakan untuk dapat izin membuka FK yang meskinya tidak boleh. Kedua, dia paksakan agar Jepang memberikan bantuan yang cukup. Ketiga, dia paksakan Prof Dr dr M.K.Tadjudin yang baru turun dari jabatan rektor Universitas Indonesia (UI) yang begitu bergensi untuk bersedia menjadi dekan sebuah fakultas baru di UIN. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 23-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan terobosan yang dilakukan oleh Prof. Azyumardi Azra ketika memimpin di UIN Jakarta untuk menciptakan prkembangan-perkembangan baru di UIN Jakarta. Prof. Azyumardi Azra merupakan rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ke-10 pada masa jabatan 1998-2006. Dia pada tuturna tersebut merujuk pada Prof. Azyumardi Azra. Dia menjanjikan perpanjangan kontrak Freeport dan, konon, meminta sekian persen saham yang katanya untuk A, B, C dan sebagainya, bahkan ada omongan akan bermain golf dan Tuturan ini dikemukakan oleh Moh. Mahfud MD penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 24-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan pelanggaran etik yang dilakukan oleh Setya Novanto ketua DPR RI kepada PT Freeport yang mminta saham dengan maksud memberikan kesejahteraan rakyat Papua. Dia pada tuturan tersebut merujuk pada Setya Novanto. 167 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Senin 30-11-2015 Senin 07-12-2015 Selasa 08-12-2015 membeli private jet segala. Setya Novanto tidak berhak melakukan pembicaraan dengan peimpinan PT Freeport dengan menyebutkan 3 pejabat penting Indonesia dan mengatasnamakan rakyat Papua sebagai pancingan mendapatkan saham dapat dikabulkan oleh PT Freeport karena urusan saham dan perpanjangan kontrak adalah urusan Presiden, Wakil Presiden maupun para menteri terkait. Mungkin karena dia bujangan. Tidak punya istri dan anak. Mungkin karena dia memang bersih. Mungkin karena dia satu-satunya presiden yang ibunya juga presiden. Yang jelas dia memang hebat. Tuturan ini dikemukakan oleh dahlan Iskan penulis kolom di Dia pada kalimat tersebut merujuk pada presiden Filipina Ninoy haria Jawa Pos edisi Senin 30-11-22015. Aquino. Tuturan ini berkiatan dengan negara Filipina yang sedang jatuh dalam hal perekonomian tetapi setelah dipimpin oleh Presiden Ninoy Aquino perekonomian Filipina bisa tumbuh sebesar 7 persen. Ninoy Aquino mempunyai nama lengkap Benigno Aquino III presiden Filipina ke-15 pada pemilihan Presiden Filipina 2010 dari partai Liberal Filipina dan merupakan anak lakilaki satu-satunya dari mantan Presiden Filipina Corazon Aquino. Dia hampir menagis saat curhat betapa sakit hainya ketika keluarganya menghina-hinanya sebagai ibu yang kurang bermoral. Gara-garanya, dia terus jualan rendang saat bayinya baru berumur satu bulan. Tuturan ini dikemukakan oleh dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 07-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan konsultasi bisnis yang dihadiri oleh Dahlan Iskan di laksanakan oleh Group Jawa Pos di kota Batam dan dihadiri dari berbagai kalangan yang berani memulai bisnis. Ada seorang ibu muda berasal dari Padang yang naik ke panggung untuk berkonsultasi bisnis kepada dahlan Iskan dengan menggendong bayi berumur kenam bulan yang curhat mengenai keluarganya yang sempat menghina sebagai ibu yang kurang bermoral gara-gara masih menjual rendang ketika bayinya mash berusia satu bulan. Nama lengkapnya Bao Zheng. Dia hidup pada zaman dinasti Song. Karena kejujurannya, dia mendapat julukan Bao Qingtan atau Bao si Biru Langit. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom Dia pada tuturan tersebut merujuk pada Bao Zheng. di haria Jawa Pos edisi Selasa 08-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan hakim Bao Zheng yang menjatuhkan hukuman mati kepada menantu Kaisar yakni Chen Shimei suami dari permaisuri kaisar karena ketidakjujuran Chen Shimei bahwa telah memiliki istri dan dua orang anak saat menikahi permaisuri. Bao Zheng sebagai serang hakim memiliki sebuah prinsip dalam menegakkan hukum yakni “keluarga raja dan rakyat jelata mmemiliki kedudukan yang samadi mata hukum”, Bao adalah ornag terkenal dari sejarah Tiongkong yang mempunyai integritas dalam menegakkan keadilan. 168 Dia pada tuturan tersebut merujuk pada seorang ibu muda dari Padang yang menggendong bayi naik di atas panggung menemui Dahlan Iskan.. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Sabtu 12-12-2015 Senin 14-12-2015 Rabu 16-12-2015 Senin 21-12-2015 beliau Senin Tapi, sekali lagi, saya belum pernah melihat dia berpraktik double job, sex for sale. Tuturan ini dikemukakan oleh Moammar Emka penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Sabtu 12-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan penangkapan artis Nikita Mirzani yang diduga terlibat prostitusi pada hari Kamis 1012-2015 tengah malam di sebuah kamar hotel. Moammar Emka merupakan teman akrab dari Nikita Mirzani yang pernah melakukan kerja sama dalam kerjaan belum pernah melihat bahwa Nikita adalah wanita yang nakal. Dia pada tuturan tersebut merujuk pada Nikita Mirzani. Sejak dia masih di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Medan. Dia juga sudah menemukan komposisi terbaiknya. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 14-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan seorang mahasiswa jurusan Fisika Material semester XII bernama Indra Gunawan yang belum bisa menyelesaikan kuliah karena sedang sibuk untuk menyelesaikan penelitian dan penemuan di bidang hemat energi. Indra Gunawa merupakan lulusan SMA dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Medan dan pernah memenangi olimpiade fisika. Dia pada tuturan tersebut merujuk pada Indra Gunawan. Bakal dicopot atau tidak dia dari jabatan ketua DPR bergantung kadar pelanggaran etika putusan MKD. Tuturan ini dikemukakan oleh Sujiwo tejo penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Rabu 16-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan tindakan Setya Novanto yang meminta saham kepada PT Freeport dengan menggunakan nama tiga pejabat penting Indonesia dan mengatasnamakan rakyat Papua. Tindakan Setya Novanto dianggap sebagai tidakan yang melanggar etika sebagai ketua DPR dan seddang dalam proses pengadilan dari Majelis Kehormatan Dewan dengan berbagai bukti dan saksi terkait. Dia pada tuturan tersebut merujuk pada Setya Novanto. Yang paling dia sesalkan adalah: terjadinya deindustrialisasi selama 2015. Dia pada tuturan tersebut merujuk Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom pada Dr Enny Sri Hartati. di harian Jawa Pos edisi Senin 21-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan kehadirian dua pakar ekonom yakni Dr Enny Sri Hartati dan Dr Purbaya Yudhi Sadewa di radio bisnis Pass FM utnuk menyampaikan pandangan mengenai perekonomian Indonesia. Dr Enny Sri Hartati memiliki pandangan bahwa perekonomian negara Indonesia pada tahun 2015 sedang mengalami kondisi yang buruk yakni meningkatnya penggangguran, kemiskinan meningkatan, pertumbuhan ekonommi menurun, bahkan kualitas pertumbuhan menurun. Melihat new hope seperti itu, saya mencari nomor telefon Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 23-11-2015. 169 Beliau pada tuturan tersebut merujuk pada Prof. Azyumardi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23-11-2015 Prof. Azyumardi Azra sudah sangat lama saya kehilangan kontak beliau. Saya ingin tahu asbabun nuzul ide dasar beliau mengubah IAIN dulu. Tuturan ini berkaitan dengan perkembangan IAIN yang berubah menjadi UIN dengan keinginan kelengkapan secara kualitas dan kuantitas. Prof. Azyumardi Azra merupakan rektor UIN Jakarta pada ke-10 masa jabatan 1998-2006 yang memiliki beberapa terobosan dalam kepemimpinan di UIN yakni memaksa ingin membuka Fakultas Kedokteran, memaksa Jepang agar memberikan bantuan untuk membuka FK, meminta Prof Dr dr M.K. Tadjudin menjadi dekat di fakultas baru di UIN. Senin Dan menurut beliau, kita akan ekspor beras. Beliau pada tuturan tersebut Tuturan ini dikemukakan oleh Dahaln Iskan penulis kolom merujuk pada Menteri Pertanian di harian Jawa Pos edisi Senin 30-11-2015. Andi Amran Sulaiman. Tuturan ini berkaitan dengan nilai tukar rupiah yang melemah mencapai 15.000 per dollar AS dan harga komuditas memang masih jatuh. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa meskipun harga komuditas masih jatuh tetapi harga minyak sawit sedikit bergerak naik dan produksi beras di Indonesia naik sampai 5 juta ton. Ekspresi mereka sering konyol dengan mulut yang dimonyongmonyongkan, lidah dijulurkan ke pinggir, atau pipi yang ditembem-tembemkan sehingga tampak tak alami. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan gaya selfie yang dilakukan ABG Indonesia dengan menggunakan handphone canggih yang ada kamera di depan layar yang biasa disebut smartphone. Selfie adalah gaya foto diri sendiri dengan gaya yang dibuatbuat tetapi tetap tampak alami karena selfie memang harus dengan gaya yang dibuat-buat. Sejatinya, pemimpin adalah mereka yang melihat jauh ke depan dengan jangkauan helikopter. Bukan mereka yang urus uang receh. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom Mereka pada kalimat tersebut merujuk pada para pemimpin di harian Jawa Pos edisi Jumat 11-09-2015. rakyat. Tuturan ini berkaitan dengan jumlah dana desa yang baru dicairkan baru 20 persen bulan September, banyaknya kepala desa yang takut mencairkan dana desa karena belum ada rencana yang jelasdalam menggunakan dana desa yang telah dicairkan. Seorang pemimpin rakyat yang harus bisa memprediksi dan memenuhi kebutuhan rakyat banyak. Dan hari-hari semakin menyesakkan, bukan karena mereka selfie bersama Trump, melainkan karena kita begitu letih menonton jago-jago kandang yang arogan, yang Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom Mereka pada kalimat tersebut merujuk pada Setya Novanto dan di harian Jawa Pos edisi Kamis 17-09-2015. Fadli Zon. Tuturan ini berkaitan dengan kehadiran ketua dan wakil ketua DPR Indonesia dalam kampanye kandidat calon Presiden AS dilaksanakan oleh Donald Trump dan melakukan selfie bersama Trump dan seolah-olah 30-11-2015 mereka Selasa, 08-09-2015 Jumat, 11-09-2015 Kamis, 17-09-2015 170 Azra. Mereka pada kalimat tersebut merujuk pada ABG yang sering melakukan selfie. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Selasa, 22-09-2015 Sabtu, 26-09-2015 Selasa 06-10-2015 Selasa 13-10-2015 hanya bisa menyerang, mengancam-ngancam somasi, berbalas-balasan. memberikan dukungan kepada Trump. Setya Novanto dan Fadli Zon memantah bahwa acara yang dihadiri adalah kampanye presiden AS dan memberikan dukungan kepada Trump tetapi di acara kampanye Trump Setya Novanto mengatakan bahwa rakyat Indonesia menyukai dan mendukung Trump dalam mencalonkan diri sebagai Presiden AS dari partai komunis yang pro-israel. Sungguhkah mereka peduli dengan penuntasan kasus pembunuhan Munir? Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 22-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan konser Efek Rumah Kaca yang dilaksanakan di Bandung Jumat 18-09-2015 dan dihadiri oleh 2 ribuan penonton. Band Efek Rumah Kaca memiliki lagu yang berjudul Di Udara, lagu Di Udara merupakan lagu yang ditujukan kepada Munir Said Thalib seorang aktifis HAM dan penyuara pembelaan terhadap kasus-kasus kekerasan yang dilakukan pemerintah terhadap warga sipil dan akhirnya Muhir dibunuh pada tanggal 7 September 2004. Mereka pada kalimat tersebut merujuk pada 2 ribuan orang yang hadir dalam konser Efek Rumah Kaca. Itu betul, gaji mereka memang lebih rendah jika dibandingkan dengan gaji karyawan kilang gas lain di luar negeri. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Sabtu 26-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan kemampuan SDM Indonesia dalam membuat biaya operasional perusahaan migas nasional di Kalimantan Timur menjadi terendah dari perusahaan di dunia. SDM Indonesia unggul dalam memanfaatkan talenta yang dimiliki dengan berinovasi dan telaten dalam merawat dan menjaga mesin yang digunakan dalam produksi agar mesin tahan lama dan tidak mudah rusak. Mereka pada kalimat tersebut merujuk pada SDM Indonesia yang bekerja di perusahaan migas nasional Kalimantan Timur. Menjelang sebulan setelah proklamasi, mereka menyiapkan rapat raksasa untuk memperlihatkan besarnya dukungan rakyat sehingga tak sepatutnya pemerintah kelewat berhati-hati. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 06-10-2015. Tuturan ini berkaitan dengan pemerintah Indonesia kepemimpinan Soekarno yang lambat dan terlalu berhatihati dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia. Pada tanggal 19 September 1945 ratusan ribu orang berkumpul di lapangan Ikada berjam-jam menunggu pemerintah untuk melakukan rapat raksasa antara pemerintah dan rakyat dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia. Meraka pada kalimat tersebut merujuk pada para rakyat Indonesia yang mendukung pemerintah dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia. Dengan merogoh saku sendiri, sering juga disponsori korporasi, mereka merayakan keindonesiaan sembari Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 13-10-2015. Tuturan ini berkaitan dengan hobi anak-anank muda Indonesia berpergian ke pelosok Indonesia untuk Mereka pada kalimat tersebut merujuk pada pemuda Indonesia yang melakukan traveling ke pelosok Indonesia. 171 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Sabtu 17-10-2015 Selasa 20-10-2015 Selasa 27-10-2015 Selasa 03-11-2015 menenteng gadget sebagai “alat perangnya”. mengenalkan kebudayaan Indonesia yang kaya seperti pantai, gunung, budaya, dan masyarakat setempat. Anak-anak muda yang berpergian untuk mengenalkan kebudayaan Indonesia dengan hanya menggunakan gadget untuk mengabadikan menggunakan foto dan menyebarluaskan ke berbagai media sosial agar orang lain yang melihatnya menjadi takjuk. Dengan gadgetnya, mereka memotret dahan itu. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom Mereka pada kalimat tersebut mengenai anak-anak muda yang di haria Jawa Pos edisi Sabtu 17-10-2015. disebut generasi wacana. Tuturan ini berkiatan dengan generasi wacana yang diungkap oleh Rhenald Kasali yakni generasi yang hanya bisa berkomentar dan mengkritik melalui media sosial tanpa bisa bertindak melakukan sesuatu yang dapat membantu permasalahan. Ada dahan pohon yang patah menghalangi jalan sehingga membuat lalu lintas macet dan ada salah satu anak muda yang terkena macet lalu lintas mengabadikan dahan yang patah dan menyebarkan di media sosial dengan memberikan kritikan kepada dinas pertamanan setempat. Mereka ditangkap saat, atau baru hendak menyerang kendaraan yang diduga membawa Bobotoh yang akan menyaksikan final Piala Presiden antara Persib Bandung vs Sriwijaya FC. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 20-10-2015. Tuturan ini berkaitan dengan ditangkapnya ratusan remaja di Jakarta oleh polisi akibat akan menyerang Bobotoh yakni suporter dari Persib Bandung. Final piala Presiden 2015 dilaksanakan tanggal 18-10-2015 pukul 19.00 dan dihadiri Presiden Joko Widodo dan istri dala pertandingan antara Persib Bandung melawan Sriwijaya FC. Mereka pada kalimat tersebut merujuk pada kalimat sebelumnya yakni ratusan remaja yang ditangkap di Jakarta. Walau sempat diedarkan ke luar kampus, terbitan itu pada awalnya ialah penawaran untuk diri mereka sendiri: agar tak tersesat di antara tugu peringatan dan puing-puing lupa. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 27-10-2015. Tuturan ini berkaitan dengan pembrendelan majalah Lentera yang diterbitkan anak-anak muda yang berkuliah di UKDW Salatiga edisi ketiga yang bertajuk Salatiga Kota Merah. Pada majalah Lentera edisi ketiga terdapat satu laporan mengenai bingkai foto yang kosong berada pada deretan wali kota Salatiga di kantor wali kota Salatiga seharusnya diisi foto Bakri Wahab wali kota Salatiga periode 1961-1965 seorang politikus dari Partai Komunis Indonesia (PKI). Mereka pada kalimat tersebut merujuk pada anak-anak muda UKSW yang yang menerbtkan majalah Lentera edisi ketiga . Bahwa mereka, termasuk saat menyusun UUD 1945, di batasi oleh konteks serta situasi, dan segalanya tak bisa diatasi secara Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 03-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan pidato yang dilakukan Soekarno pada sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 saat Mereka pada kalimat tersebut merujuk pada generasi Soekarno yang membuat UUD 1945. 172 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Jumat 20-11-2015 Senin 23-11-2015 Selasa 24-11-2015 Jumat 27-11-2015 sempurna. peresmian Soekarno sebagai Presiden dan pengesahan UUD 1945 yang mengatakan bahwa UUD 1945 adalah bersifat sementara. Negara Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 ketika Jepang menyerah pada Sekutu dan segera dimanfaatkan Indonesia untuk segera memproklamasikan kemerdekaan atas Jepang. Bagaimana mereka memandang negaranya, bagaimana mereka melihat prospek negaranya di masa depan. Tuturan ini dikemukakan oleh Karim Raslan penulis kolom di haria Jawa Pos edisi Jumat 20-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan keberhasilan negara Filipina dalam mencapai pertumbuhan ekonomi menjadi tertinggi di Asia berkat kerja sama dan kerja keras antara rakyat dan pemerintah. Negara Filipina memiliki kalimat penyemangat yakni “Give the Filipino the right environment and they will shine” (Beri rakyat Filipina lingkungan yang benar dan rakyat akan bersinar). Mereka pada kalimat tersebut merujuk pada rakyat Filipina menjadi kekuatan bagi negara. Mereka melihat kenyataan tetangganya sudah melangkah lebih dulu. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 23-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan rencana pembukaan Fakultas Kedokteran di UIN Makassar dan UIN Malang dengan fasilitas yang lengkap untuk menunjang pembukaan FK. Universitas Muhammadiyah dan Universitas Islam Malang telah membuka Fakultas Kedokteran yang mapan dan lengkap dengan segala fasilitas yang tersedia. Mereka pada tuturan tersebut merujuk pada kalimat sebelumnya yakni UIN Makassar dan UIN Malang. Jika, misalnya, wartawan melakukan tindak pidana seperti pemerasan atau seorang dokter melakukan pelanggaran disiplin dan etik, mereka bisa dijatuhi sanksi secara etik lebih dulu (misalnya dipecat) tanpa harus menunggu peradilan pidana. Tuturan ini dikemukakan oleh Moh. Mahfud MD penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 24-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan pelanggaran etik yang dilakukan setiap profesi misalnya wartawan, dokter harus mendapatkan hukuman etik tanpa harus menungu putusan dari pidana. Suatu proses pidana tidak harus menunggu selesainya pengadilan etika oleh MKD dan proses MKD juga tidak harus menunggu peradilan pidana karena produk vonisnya akan berbeda. Mereka pada tuturan tersebut merujuk pada wartawan dan dokter. Tanpa mereka, mustahil penyelenggaraan FFI bisa berjalan. Tuturan ini dikemukakan oleh Olga Lydia penulis kolom di haria Jawa Pos edisi Jumat 27-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan pelaksanaan Festival Film Indonesia tahun 2015 dengan ketua panitia oleh Olga Lydia dan dibantu oleh berbagai panitia di bidang tertentu yang menunjang terlaksananya FFI 2015. Epelaksanaan Festival Film Indonesia terlaksana dengan Mereka pada tuturan tersebut merujuk pada kalimat sebelumnya yakni pemerintah, ekshibitor/bioskop, sponsor, media, pekerja film, hingga penonton film Indonesia. 173 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI baik dan berjalan dengan lancar dengan dukungan beberapa pihak mulai dari stakeholder, pemerintah, Selasa 01-12-2015 Senin 07-12-2015 Selasa Belasungkawa yang mendalam kepada semua korban, simpati kepada keluarga yang kehilangan anggota keluarga yang dicintai, dan mereka yang dalam masa penyembuhan dari cidera karena tindakan keji ekstremis. Tuturan ini dikemukakan oleh Malcom Turnbull penulis kolom di haria Jawa Pos edisi Selasa 01-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan penyerangan rakyat Iraq dan Syria oleh kelompok teror ISIS yang banyak mengorbankan banyak nyawa dan korban luka-luka. Ancaman ISIS merupakan masslaah global yang harus dipecahkan karena ISI bertujuan untuk menumbangkan pemerintahan masyarakat muslim. Mereka memiliki nilai plus karena sudah mengalami rasanya ditipu, bertengkar, bangkrut kecil-kecilan, dan gagal membuat produk yang disukai konsumen. Mereka pada tuturan tersebut Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom merujuk pada mahasiswa yang di harian Jawa Pos edisi Senin 07-12-2015. melakukan bisnis kecil-kecilan. Tuturan ini berkaitan dengan semakin banyak mahasiswa melakukan bisnis kecil-kecilan sambil melakukan kuliah agar setelah lulus dari perguruan tinggi mendapatkan dua hal penting yakni kesarjanaan dan kematangan secara kejiwaan. Dari pertemuan yang dilakukan Dahlan iskan dengan mahasiswa yang memulai bisnis banyak yang memulai tanpa modal dan pernah ditipu tetapi tidak pernah kapok untuk bangit lagi. Bao pun habis dihujat mereka. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom Mereka pada tuturan tersebut merujuk pada permaisuri dan di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-12-2015. anteknya. Tuturan ini berkaitan dengan seorang hakim yang berasal dari zaman dinasti song bernama Bao Zheng dan mendapatkan julukan Bao Qingtan atau Bao Si Biru Langit karena kejujuran Bao dalam menjadi menghakimi. Bao Zheng pernah mendapatkan hujatan dari keluarga Kaisar karena tindakan Bao menjatuhkan hukuman mati kepada menantu Kaisar seorang lelaki suami dari Permaisuri yang ternyata telah beristri dan mempunyai anak tetapi tidak mengakui. Malah kalau dari dulu prosesnya langsung dijalankan, saya yakni mereka bisa mencari yang paling berkualitas untuk menjadi pimpinan KPK. Tuturan ini dikemukakan oleh Abdullah Hehamahua penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 15-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan pelaksanaan seleksi pemilihan pimpinan KPK Indonesia tahun 2015 oleh panitia seleksi yang diakhir dengan tes wawancara oleh anggota DPR Indonesia. Pada tengah jalan saat seleksi pimpinan KPK ada salah satu seorang bakal calon pimpinan KPK yang menjadi tersangka suatu permasalahan dan anggota DPR yang sempat menggantung proses seleksi sampai tiga bulan. 08-12-2015 Selasa 15-12-2015 174 Mereka pada tuturan tersebut merujuk pada orang-orang yang sedang dalam masa penyembuhan dari cidera karena tindakan terorisme. Mereka pada tuturan tersebut merujuk pada panitia seleksi KPK dan anggota DPR Indonesia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Minggu 20-12-2015 Senin 21-12-2015 -nya Selasa, 08-09-2015 Selasa, 15-09-2015 Kamis, 17-09-2015 Wajar karena model bisnis mereka memang menghadapi cobaan berat. Alih-alih merevolusi business midel, mereka malah melobi agar GoJek dan kawan-kawan dilarang. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom Mereka pada tuturan tersebut merujuk pada tukang ojek di harian Jawa Pos edisi Minggu 20-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan menurunnya eksistensi tukang pangkalan tradisional. ojek pangkalan yang berbasis tradisional menunggu penumpang di pangkalan karena adanya jasa Go-Jek online yang berbasis aplikasi internet sehingga memberikan kemudahan bagi rakyat pengguna Go-Jek memesan ojek hanya dengan menggunakan smartphone dan langsung dijemput dan diantar pada tempat yang diinginkan. Saya yang tampil bersama mereka mengenal keduanya. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 21-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan kehadiran Dahlan Iskan dan dua ekonom yakni Dr Enny Sri Hartati dan Dr Purbaya Yudhi Sadewa di sebuah radio bisnis Pass FM untuk menggambarkan keadaan ekonomi negara Indonesia tahun 2015. Dr Enny Sri Hartati adalah seorang ekonom indef dan Dr Purbaya Yudhi Sadewa yang dikenal berada dalam lingkungan dekat istana negara dan pernah di Danareksa salah satu BUMN bidang keuangan. Mereka pada tuturna tersebut merujuk pada Dr Enny Sri Hartati dan Dr Purbaya Yudhi Sadewa. Fadli membantah acara yang dihadirinya bersama Setya Novanto, ketua DPR, tersebut sebagai dukungan terhadap (kampanye) Trump. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan kehadiran Fadli Zon dan Setya Novanto pada kampanye yang dilakukan Trump sebagai calon Presiden Amerika Serikat. Fadli Zon mengakui bahwa acara yang dihadiri merupakan konferensi pers yang dilakukan Donald Trump di Amerika Serikat. -nya pada kalimat tersebut merujuk pada Fadli Zon. Kota ideal di Indonesia menurut Seno itu nyaris tidak pernah diduga siapa pun yang hadir dalam diskusi buku Tiada Ojek di Paris, buku terbarunya, yang berlangsung di Keneruku, Bandung. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 15-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan pelaksanaan diskusi buku terbaru Seno Gumira Ajidarma yang berjudul Tiada Ojek di Paris yang dimoderatori oleh Zen R.S di Keneruku, Bandung. Dalam diskusi buku Tiada Ojek di Paris Seno berbagi cerita mengenai sebuah kota ideal yang pernah dikunjungi Seno di Indonesia yakni Bawean, sebuah pulau yang indah dan memukau bagi Seno. -nya pada kalimat tersebut merujuk pada Seno. Awal bulan, 5 September 2015, rambut emasnya juga muncul di sampul depan majalah berpengaruh di Amerika: The Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom -nya pada kalimat tersebut merujuk pada Donald Trump. di harian Jawa Pos edisi Kamis 17-09-2015. Tuturan ini berkiatan dengan rambut Donald Trump yang diwarnai dengan warna emas sehingga menjadikan ramai 175 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Selasa, 22-09-2015 Selasa 24-11-2015 Senin 30-11-2015 Senin 07-12-2015 Selasa Economist. untuk dibicarakan di Amerika. Warna rambut Trump dibicarakan di Amerika karena warna emas disamakan dengan bulu orang utan yang cokelat kemerah-merahan. Lagi pula, Efek Rumah Kaca pun tak anti-tema cinta, beberapa lagunya bisa saja dibaca sebagai lagu cintacintaan. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 22-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan pelaksanana konser Efek Rumah Kaca di Bandung pada Jumat 18-09-2015 dengan dihadiri sekitar 2 ribuan penonton. Efek Rumah Kaca merupakan grup musik indie yang berasal dari Jakarta dan dikenal oleh para pencinta musik di Indonesia sebagai lagu-lagu yang banyak meyentuh dan memotret keadaan sosial masyarakat. -nya pada kalimat tersebut merujuk pada band Efek Rumah Kaca. Apalagi sampai berbicara soal saham dan menyebut nama tiga pejabat penting sebagai umpan untuk menguatkan pancingannya. Tuturan ini dikemukakan oleh Moh. Mahfud MD penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 24-11-2015. Tuturan ini berkiatan dengan pelanggaran etik yang dilakukan Setya Novanto yakni meminta saham kepada PR Freeport dengan mengatasnamakan tiga nama pejabat penting Indonesia. Setya Novanto adalah ketua DPR Indonesia yang tidak berhak dalam membicarakan saham dengan PT Freeport karena bukan kerja bagian DPR. -nya pada tuturan tersebut merujuk pada Setya Novanto. Tahun lalu saya diterima sebagai tamunya di Istana Malacanang dan saya akui kehebatannya. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di haria Jawa Pos edisi Senin 30-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan kunjungan Dahlan Iskan ke Istana Malancanang bertemu Ninoy Aquino presiden Filipina. Ninoy Aquino merupakam presiden hebat yang mampu membangkitkan perekonomia negara Filipina sebesar 7 persen. -nya pada tuturan tersebut merujuk pada presiden Filipina yakni Ninoy Aquino. Seorang ibu muda dari Padang naik panggung dengan menggendong bayinya yang kira-kira berumur enam bulan. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Isakn penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 07-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan pelaksanaan konsultasi bisnis yang dilaksanakan oleh Jawa Pos Group di kota Medan dan menghadiri dahlan Iskan sebagai pembicara dan pendengar para pebisnis yang melakukan konsultasi. Ada seorang ibu penjual rendang yang melakukan konsultasi kepada Dahlan Iskan dengan menggendong seorang bayi yang baru berusia enam bulan. -nya pada tuturan tersebut merujuk pada seornag ibu muda dari Padang yang naik ke panggung enemui Dahlan Iskan. Nama lengkapnya Bao Zheng. Dia hidup pada zaman dinasti Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom -nya pada tuturan tersbeut merujuk pada Bao Zheng. di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-12-2015. 176 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 08-12-2015 Song. Karena kejujurannya, dia mendapat julukan Bao Qingtan atau Bao si Biru Langit. Tuturan ini berkaitan dengan seorang hakim yang melakukan tindakan keadilan dan kejujuran dalam melaksanakan pekerjaan sebagai hakim bernama Bao Zheng. Bao Zheng pernah menjatuhkan hukuman mati terhadap menantu kaisar karena tidakjujuran yang dilakukan menantu kaisar terhadap keluarga kaisar tetapi masih mendapatkan pembelaan oleh keluarga kaisar. Senin Umur Indra Gunawan sudah 25 tahun, tapi kuliahnya belum selesai. -nya pada tuturan tersebut merujuk Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom pada Indra Gunawan. di harian Jawa Pos edisi Senin 14-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan seorang mahasiswa semester XII fakultas Fisika Material yang belum bisa menyelesaikan kuliah bernama Indra Gunawan sudah 25 tahun. Inra Gunawan belum bisa menyelesaikan kulia karena sedang sibuk melaksanakan penelitian di bidang hemat energi. Ini sebelas dua belas lah dengan berkoak-koak mengutarakan jargon nasionalisme, antiliberalisme, anti (modal) asing, anti-Amerika, anti-Istrael; namun bangga bukan main menghadiri kampanye kandidat capres Amerika yang sangat kanan dan amat pro-israel. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-09-2015. Tuturan ini berkaitan dnegan politikkus Indonesia dalam kehidupan sehari-hari menggunakan jasa pengamanan dari pihak negara maupun pribadi untuk melancarkan segala yang akan dilakukan. Mengertilah, ini oportunity cost. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom Ini pada kalimat tersebut merujuk pada diskriminalisasi oleh aparat di harian Jawa Pos edisi Jumat 11-09-2015. penegak hukum. Tuturan ini berkaitan dengan banyaknya kepala desa yang taku mencairkan dana desa karena belum punya rencana yang jelas. Pejabat Indonesia juga melakukan dikriminalisasi aparat penegak hukum. Inilah daftar pemimpin yang ideal, pemimpin yang “resmi”, dan karenanya patut untuk ditiru serta diteladani. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 27-10-2015. Tuturan ini berkaitan dengan foto wali kota Salatiga yang dipajang di kantor wali kota Salatiga patut dianggap pemimpin dan wajar untuk diteladani. Dari beberapa bingkai foto yang dipajang di kantor wali kota Salatiga dan ada satu bingkai yang kosong yang seharusnya diisi foto Bakri Wahab yakni wali kota Salatiga dari partai Komunis Indonesia (PKI). Ini pada kalimat tersebut merujuk pada benda yakni foto wali kota Salatiga yang dianggap resmi dipajang di kantor walli kota Salatiga. Itu menjelaskan tidak mudahnya menghindar dari ruang yang Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 01-09-2015. Itu pada kalimat tersebut merujuk pada kalimat sebelumnya yakni 14-12-2015 Deiksis Anafora Bukan Persona ini Selasa, 08-09-2015 Jumat, 11-09-2015 Selasa 27-10-2015 itu Selasa, 177 Ini pada kalimat tersebut merujuk pada kalimat sebelumnya yang menyatakan bahwa para politikus apabila kemana-mana selalu dikawal patwal dan jarang merasakan kemacetan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 01-09-2015 pekak oleh teriakan yang volumennya saling bersaing tersebut. Tuturan ini berkaitan dengan beberapa situs yang mengatasnamakan penyebaran ilmu agama melalui media internet dan menganggap bahwa informasi yang disebarkan adalah paling benar. Beberapa situs keagamaan yang saling bersaing untuk menyebarkan informasi misalnya ada Islam Toleran, ar Rahmah adalah sama-sama memberikan informasi ilmu agama islam yang sedang dipertanyakan kebenaran. adanya situs Islam Toleran untuk menandingi situs Ar-Rahmah. Selasa, Pertanyaan itu melintas di pikiran saya saat menyaksikan foto selfie Fadli Zon Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan kemahiran ABG Indonesia dibandingkan dengan para politikus Indonesia yang melakukan selfie menggunakan gaya yang sewajarnya. Setya Novanto dan Fadli Zon melakukan selfie bersama dengan Trump kandidat calon Presiden Amerika Serikat ketika acara kampanye. Itu pada kalimat tersebut merujuk pada kalimat sebelumnya yakni pertanyaan lebih mahir mana dalam urusan selfie: para ABG atau politikus? Sudah September, jumlah itu jelas terlalu sedikit. Tuturna ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Jumat 11-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan pencairan dana desa yang baru mencapai 20 persen pada bulan September 2015. Beberapa kepala desa banyak yang belum mempunyai rencana yang jelas untuk mempergunakan dana desa yang akan dicairkan bagi rakyat. Itu pada kalimat tersebut merujuk pada kalimat sebelumnya yakni tentang jumlah dana desa yang baru dicairkan baru 20 persen. Pertanyaan itu saya sodorkan kepada Seno Gumira Ajidarma, pengarang yang sering menulis prihal kehidupan urban. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di haria Jawa Pos edisi Selasa 15-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan pernyataan Seno Gumira Ajidarma mengenai sebuah kota ideal di Indonesia. Zen R.S merupakan moderator dalam diskusi buku Seno Gumira Ajidarma yang berjudul Tiada Ojek di Paris. Itu pada kalimat tersebut merujuk pada kalimat sebelumnya yakni mengenai pertanyaan apakah ada kota yang ideal di Indonesia? Tetapi, itu adalah karma perbuatan Trump sendiri. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Kamis 17-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan Trump yang menjadi pembicaraan di Amerika Serikat karena warna rambut Trump yang disamakan dengan bulu orang utan yang cokelat kemerah-merahan. Trump sempat memberikan ejekan kepada Barack Obama mengenai kenyataan keamerikaan dan transkrip nilai kuliah Barack Obama Itu pada kalimat tersebut merujuk pada kalimat sebelumnya yang membahas mengenai warna rambut Trump yang mirip dengan warna orang utan dan banyak dibicarakan di Amerika. Kata itu membuktikan bahwa Belanda tidak hanya menjajah kita secara fisik, tetapi juga Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom Itu pada kalimat tersebut merujuk pada kalimat sebelumnya yakni di harian Jawa Pos edisi Sabtu 26-09-2015. pada kata “inlander” Tuturan ini berkaitan dengan kata inlander yang merujuk 08-09-2015 Jumat, 11-09-2015 Selasa, 15-09-2015 Kamis, 17-09-2015 Sabtu, 26-09-2015 178 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Selasa 06-10-2015 Selasa 13-10-2015 Selasa 20-10-2015 Selasa 27-10-2015 mental. pada ejekan yang dilontarkan penjajah Belanda kepada masyarakat Indonesia yang dijajah selama 350 tahun oleh Belanda. Mental inlander adalah mental ornag terjajag yang berindikasi ornag yang melakukan sesuatu ketika diperintah, mudah diadu domba dan mengadu domba, reaktif, mudah dendam, lempar batu sembunyi tangan, selalu merasa miskin, tidak percaya diri, dan masih banyak lagi lainnya. Alasannya: ranah suporter itu di tribun, tak usah ikut-ikutan ngurus manajemen. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 06-10-2015. Tuturan ini berkaitan dengan perjuanang arek-arek Bonek yang sudah memperjuangkan eksistensi Persebaya 1972 tetapi diminta minggir dan tidak mengurusi Persebaya oleh petinggi Persebaya 1972 yang dikelola PT Persebaya Indonesia. Itu pada kalimat tersebut merujuk pada kata suporter. Walaupun sama-sama menghabiskan waktu dan uang, kata-kata terakhir itu agak lebih terhormat. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di haria Jawa Pos edisi Selasa 13-10-2015. Tuturan ini berkaitan dengan konotasi negatif dari kata “tukang keluyuran” dibandingkan dengan kata “piknik, tamasya, jalan-jalan dan traveling”. Beberapa sebutan yang ditujukan untuk anak-anak muda Indonesia yang suka berpergian ke pelosok negeri Indonesia untuk mengekploitasi kebudayaan yang ada. Itu pada kalimat tersebut merujuk pada kalimat sebelumnya yakni kata traveling. Pertanyaan retorik itu muncul begitu saja saat membaca kabar penangkapan puluhan hingga ratusan remaja di Jakarta kemarin. Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 20-10-2015. Tuturan ini berkaitan dengan pertanyaan Zen R.S mengapa bocah-bocah tak boleh tawuran sedangkan aparat negara dapat berlaku keras dan kasar pada rakyat di Papua. Anak-anak di Jakarta ditangkap akibat diduga akan melakukan penyerangan pada Bobotoh yang akan menyaksikan pertandingan final piala Presiden Persib bandung vs Sriwijaya FC. Itu pada kalimat tersebut merujuk pada kalimat sebelunya yakni pertanyaan mengapa bocah-bocah tak boleh tawuran? Walau sempat diedarkan ke luar kampus, terbitan itu pada awalnya ialah penawaran untuk diri mereka sendiri: agar tak tersesat di antara tugu peringatan dan puing-puing lupa. Tutiran ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 27-10-2015. Tuturan ini berkaitan dengan majalah Lentera edisi ketiga yang bertajuk Salatiga Kota merah yang dibrendel oleh aparat pemerintah karena dianggap sebagai propaganda bagi pembaca majalah Lentera. Edisi ketiga majalah Lentera memuat salah satu laporan mengenai bingkai kosong yang ada di kantor wali kota Salatiga pada dereta foto wali kota Salatiga yang seharusnya diisi oleh Bakri Wahab yang berasal dari PKI dan tidak patut Itu pada kalimat tersebut merujuk pada kalimat sebelumnya yakni terbitan majalah Lentera edisi ketiga. 179 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI untuk diteladani maka foto tidak layak juga untuk dipajang sebagai wali kota Salatiga. Selasa 24-11-2015 Jumat 27-11-2015 Senin 30-11-2015 Selasa 01-12-2015 Selasa 08-12-2015 Bukan itu arti asas praduga tak bersalah. Tuturan ini dikemukakan oleh Moh Mahfud MD penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 24-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan pernyataan yang salah mengenai asas praduga bersalah sebagai asas yang melarang orang menduga dan beropini bahwa seseorang telah melakukan kejahatan. Asas praduga tak bersalah hanya berarti bahwa orang tidak boleh diperlakukan seperti orang terpidana jika belum ada vonis pengadilan atas kesalahan. Itu pada tuturan tersebut merujuk pada kalimat sebelumnya yakni bahwa asas praduga tak bersalah sebagai asas yang melarang orang menduga dan beropini bahwa seseorang telah melakukan kejahatan. Film itu akhirnya membawa sang sutradara, Joko Anwar, menjadi sutradara terbaik FFI 2014. Tuturan ini dikemukakan oleh Olga Lydia penulis kolom di haria Jawa Pos edisi Jumat 27-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan sebuah film yank berjudul A Copy of My Mind yang disutradarai oleh Joko Anwar merupakan pemenang sutradara terbaik pada Festival Film Indonesia 2014. Film A Copy of My Mind mampu membuat penonton menjadi membumi dan melihat kenyataan dalam kehidupan sehari-hari bukan hanya bermimpi. Itu pada tuturan tersbeut merujuk pada kalimat sebelumnya yakni A Copy of My Mind. Banyak yang meragukan angka itu (terutama karena terjadinya kemarau panjang dan tidak adanya strategi yang berubah drastic). Tuturan ini dikemmukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom Itu pada tuturan tersebut merujuk pada kalimat sebelumnya yakni di harian Jawa Pos edisi Senin 30-11-2015. angka setengah juta ton. Tuturan ini berkaitan dengan penghasilan produksi beras yang menaik di Indonesia mencapai 5 juta ton. Menteri Pertanian Andi Arman Sulaiman dengan bangga mengumumkan bahwa negara Indonesia akan mengekspor besar hingga setengah juta ton. Hal itu menjadi fokus pembicaraan dengan pemimpin Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Singapura pada Pertemuan Puncak Asia Timur. Tuturan ini dikemukakan oleh Malcom Turnbull penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 01-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan ancaman dari kelompok teror ISIS pada negara-negara muslim guna mennjatuhkan kekuasaan pemerintahan yang ada masyarakat muslim. Negara Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Singapura merupakan tujuan kelompok teror ISIS karena memiliki rakyat yang berkeyakinan muslim dan dipimpin oleh pemimpin muslim juga. Itu pada tuturan tersebut merujuk pada kalimat sebelumnya yakni tentang ancaman ISIS pada lingkungan di Asia Tenggara. Putusan itu mendapat penolakan keras dari permaisuri dan tentu saja para anteknya. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan putusan hukuman mati yang dijatuhi kepada menantu kaisar oleh hakim Bao Zheng di masa dinasti song yang dihujat dan diintimidasi oleh Itu pada tuturan tersebut merujuk pada kalimat sebelumnya yakni hukuman mati untuk menantu kaisar. 180 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI keluarga kaisar.. Menatu kasiar melakukan kebohongan karena sesungguhnya sudah memiliki istri dan anak tetapi masih melakukan pernikahan dengan permaisuri kaisar tetapi keluarga kaisar masih menutupi agar tidak melau dihadapan rakyat. Senin 16-11-2015 Senin 14-12-2015 begitu Sabtu 17-10-2015 Semua itu penyakit khas negara tropis. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senini 16-11-2015. Tuturan ini berkaitan denganditemukannya obat-obat untuk malaria, HIV, hepatitis C, hepatitis B, dan demam berdarah yang merupakan penyakit yang hanya ada di negara tropis dan menyerang warga di negara tropis. Ahli kesehatan tropis diharap dapat menemukan obat dan solusi bagi penyakit yang hanya diidap oleh warga negaranegara tropis. Itu pada kalimat tersebut merujuk pada kalimat sebelumnya yakni obat untuk malaria, HIV, hepatitis C, hepatitis B, dan demam berdarah. Dia harus memberikan bukti kepada para calon distributor bahwa penemuannya itu benarbenar nyata. * tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 14-12-2105. Tuturan ini berkaitan dengan penemuan hemat energi yang ditemukan dan diteliti oleh seorang mahasiswa semester XII fisika materil yang bernama Indra Gunawan berumur 25 tahun. Indra Gunawan sudah menemukan komposisi dan sudah menjadikan penemuan hemat energi menjadi sebuah produk dengan nama Evindo yakni kependekan dari Energi Inovasi Anak Indonesia. Itu pada tuturan tersebut merujuk pada kalimat sebelumnya yakni tentang penemuan produk Evindo hemat energi temuan Indra Gunawan. Begitulah potret generasi wacana. Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Sabtu 17-10-2015. Tuturan ini berkaitan dengan ungkapan generasi muda Indonesia yang diungkapkan oleh Rhenald Kasali kepada tingkah laku anak-anak muda Indonesia. Generasi wacana adalah ditujukan kepada anak-anak muda Indonesia yang hanya dapat berani berkomentar di media sosial dan mengkritis seseorang tanpa bisa melakukan tindakan yang menolong banyak orang. Begitu pada kalimat tersebut merujuk pada tingkah laku yang dimiliki generasi wacana yakni hanya bisa berkomentar dan mengkritisi suatu permasalahan tanpa melakukan tindakan menolong. “Saya tuntut kau”, ujar Trump. Tuturan ini dikemukakan oleh Donald Trump dalam sebuah Saya pada kalimat tersebut merujuk acara televisi di stasius nasional Amerika Serikat kepada Bill pada Trump. Maher seornag komedian Joke Amerika Serikat. Tuturan ini berkaitan dengan joke yang dilakukan oleh Bill Maher memberikan ejekan kepada Donald Trump mengenai warna rambut Trump yang disamakan dengan warna bulu orang utan cokelat kemerah-merahaan. DEIKSIS KATAFORA Deiksis Katafora Persona saya Kamis, 17-09-2015 181 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Bill Maher merasa terusik karena bully yang terus menerut dilakukan Trump keada Presiden Barack Obama dengan menginginkan Obama menbuktikan keamerikaan dan transkrip nilai kuliah kepada media. -nya Selasa Namanya: Gulam Gumilar. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di haria Jawa Pos edisi Selasa 23-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan seorang mahasiswa di FK UIN yang baru berusia 17 tahun suda co-as dan artinya akan menjadi dokter teruda bernama Gulam Gumilar. Gulam Gumilar adalah seorang anak yang mempunyai IQ 150 sehingga ketika kelas IV sudah boleh masuk SMP, SMP dan SMA diselesaikan dengan masing-masing dua tahun. -nya pada tuturan tersebut merujuk pada Gulam Gumilar. Yang sulit adalah ini: dalam ketentuan suatu tender, kadang ada syarat yang sama sekali tidak memungkinkan sebuah penemuan baru bisa ikut tender. Tuturan ini dikemmukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 09-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan sistem tender yang biasa berlaku di proyek-proyek Indonesia tanpa syarat hanya asalkan mampu dengan biaya sendiri dan menyelesaikan dalam waktu yang cepat dan hasil bagus. Negara Indonesia belum memiliki syarat tertentu yang wajib diikuti oleh para penngikut tender demi meringankan biaya dan meningkatkan kualitas. Ini pada kalimat tersebut erujuk pada kalimat selanjutnya tentang adanya syarat pada ketentuan tender. Misalnya bila dalam tender itu ada syarat begini: barang tertentu sudah harus terbukti pernah dipakai secara komersial selama tiga tahun dan terbukti handal. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 09-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan ketentuan tender yang harus diikuti oleh peserta agar mendapatkan hasil yang maksimal dengan biaya yang tidak boros bagi keuangan negara. Ketentuan dalam sistem tender akan menjadikan penemuanpenemuan baru tidak dapat mengikuti tender karena belum pernah dicoba dan bahkan belum diketahui kekurangan pada produk. Begini pada kalimat tersebut merujuk pada kalimat selanjutnya yakni tentang ketentuan tender yang harus terbukti pernah dipakai komersial selama tiga tahun. Bahkan, bisa saja ada tambahan syarat begini: harus pernah dipakai di negara tropis selama tiga tahun. Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 09-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan sistem tender yang harus diikut peserta untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan meringankan biaya. Begini pada kalimat tersebut merujuk pada kalimat selanjutnya yakni tentang syarat tender barang yang diikutkan dalam tender harus pernah dipakai di negara tropis selama tiga tahun. 23-11-2015 Deikisis Katafora Bukan Persona ini Senin 09-11-2015 begini Senin 09-11-2015 Senin 09-11-2015 182 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BIOGRAFI PENULIS Teresia Noberty lahir di Parindu pada tanggal 17 Oktober 1994. Ia berasal dari Desa Amboyo Inti, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat. Pendidikan Dasar ia tempuh di SD Negeri 74 Emplasment pada tahun 2000-2006. Pada tahun 2006-2009 ia melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Yos Sudarso Parindu. Pada tahun 2009-2012 ia melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Ngabang. Pada tahun 2012 tercatat resmi sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Selama menjadi mahasiswa di Universitas Sanata Dharma ia berperan aktif sebagai anggota dalam kegiatan kemahasiswaan bidang kerohanian di UKM Kerohanian Universitas Sanata Dharma yang menaungi seluruh agama di Indonesia dalam satu organisasi kemahasiswaan pada tahun 2012-2013. Pada tahun 2013-2014 ia mendapatkan kepercayaan untuk menjadi wakil ketua UKM Kerohanian Universitas Sanata Dharma dan pada tahun 2014-2015 dipercayai untuk menjadi ketua UKM Kerohanian. Hingga pada akhirnya masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta diakhiri pada tahun 2016 dengan menulis skripsi sebagai tugas akhir dengan judul “Fenomena Deiksis pada Rubrik Kolom di Harian Jawa Pos Edisi September-Desember 2015”. 183