PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGARUH SUHU DAN SALINITAS TERHADAP VIABILITAS BAKTERI Aeromonas hydrophila DAN Bacillus sp. Bidang Kegiatan : Program Kreativitas Mahasiswa Artikel Ilmiah Diusulkan Oleh : Arief Aditya Hutama C14070027 Azis Kurniansyah C14070091 Widya Ary Handoko D24080218 INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 (2007) (2007) (2008) LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul Kegiatan : Pengaruh Suhu dan Salinitas Terhadap ViabilitasBakteri Aeromonas hydrophila dan Bacillus sp. 2. Bidang Kegiatan : (√) PKM-AI 3. Bidang Keilmuan : (√) Pertanian ( ) PKM-GT 4. Ketua Pelaksanaan Kegiatan 5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang 6. Dosen Pendamping Bogor, Maret 2011 Menyetujui, Ketua Departemen Budidaya Perairan, Ketua Pelaksana Kegiatan, Dr. Odang Carman NIP. 19591222198601 1 001 Arief Aditya Hutama NIM. C14070027 Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dosen Pendamping, Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono NIP. 19581228198503 1 003 (Dr. Mia Setiawati) NIP. 19641026 199203 2 001 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan artikel ilmiah yang berjudul ”Pengaruh Suhu dan Salinitas Terhadap Viabilitas Bakteri Aeromonas hydrophila dan Bacillus sp. ” dapat diselesaikan dengan baik. Penyusunan artikel ilmiah ini banyak dibantu oleh berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Ir. Odang Carman selaku Ketua Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan, IPB. 2. Dr. Mia Setiawati sebagai dosen pendamping. 3. Ayahanda dan Ibunda kami tercinta dan seluruh keluarga penulis yang telah memberikan dorongan dan semangatnya kepada penulis untuk menyelesaikan artikel ilmiah ini. 4. Rekan-rekan mahasiswa Departemen Budidaya Perairan, FPIK, IPB. Penulis berharap artikel ilmiah ini dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat secara umum. Bogor, Maret 2011 Penulis SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Arief Aditya Hutama NIM : C14070027 Fakultas : Perikanan dan Ilmu Kelautan Program Studi : Budidaya Perairan Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor Alamat : Taman Cimanggu Barat Blok N1 No.14 Bogor Email : [email protected] Dengan ini menyatakan bahwa penggunaan seluruh data dalam penyusunan artikel ilmiah ini yang berjudul “ Pengaruh Suhu dan Salinitas Terhadap Viabilitas Bakteri Aeromonas hydrophila dan Bacillus sp. Diperoleh berdasarkan hasil praktikum m.k. Dasar – Dasar Mikrobiologi Akuatik yang dilaksanakan pada bulan Mei 2009 bertempat di Laboratorium Kesehatan Ikan, Departemen Budidaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan, Institut Pertanian Bogor. Demikian surat pernyataan ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Bogor, 3 Maret 2011 Ketua Departemen Dr. Odang Carman NIP 195912221986011001 Ketua Pelakasana Arief Aditya Hutama NIM C14070027 PENGARUH SUHU DAN SALINITAS TERHADAP VIABILITAS BAKTERI Aeromonas hydrophila DAN Bacillus sp. Arief Aditya Hutama, Azis Kurniansyah, Widya Ary Handoko Institut Pertanian Bogor ABSTRACT Bacteria is one of the microorganisms that have a substantial influence in human life, where there are harmful bacteria and useful bacteria . Bacteria could optimally adaptable to the normal physiological environment. Any extreme change in environmental conditions will cause stress to the bacteria. The duration of these changes will determine whether the organism is dead, stunted, or prolong the lag phase and decrease the speed of its growth. Temperature and salinity testing aims to determine the viability of Aeromonas hydrophila and Bacillus sp. The temperature experiment in this research is with a different temperature levels, which are : room temperature, 40oC, 37oC, and 70oC for 30 minutes, then scratched on TSA media and incubated at room temperature for 24 hours. The treatment used in the salinity is in media with salinity levels of 0%, 3%, 15%, and 30%, then incubated for 24 hours. Results obtained ie Aeromonas hydrophila grown at room temperature, refrigerator and 370C, but did not grow at a temperature of 700C and Bacillus sp. grow well on all media, while for salinity in Aeromonas hydrophila and Bacillus sp. grow well under 3% salinity. The conclusion of this study is bacteria live optimal at a certain range of salinity and temperature. It can be seen that the bacterium Aeromonas hydrophila and Bacillus sp. grow well at room temperature and the temperature of 37 oC, while the salinity in Aeromonas hydrophila and Bacillus sp. grow well under 3% salinity. Keywords: temperature, salinity, Aeromonas hydrophila, Bacillus sp., viability ABSTRAK Bakteri merupakan salah satu mikroorganisme yang memiliki pengaruh cukup besar dalam kehidupan manusia, dimana terdapat bakteri yang merugikan dan bakteri yang menguntungkan.Bakteri mampu beradaptasi secara optimal pada lingkungan fisiologis yang normal. Setiap perubahan ekstrim pada kondisi lingkungan akan mengakibatkan stress terhadap bakteri. Lamanya perubahan tersebut akan menentukan apakah organisme tersebut mati, terhambat pertumbuhannya, atau memperpanjang fase lag dan penurunan kecepatan pertumbuhannya. Pengujian suhu dan salinitas bertujuan untuk mengetahui viabilitas bakteri Aeromonas hydrophila dan Bacillus sp.Perlakuan suhu yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan tingkat suhu yang berbeda, yakni : temperatur kamar, 4oC, 37oC, dan 70oC selama 30 menit, kemudian digores pada media TSA dan diinkubasikan pada suhu kamar selama 24 jam. Perlakuan yang digunakan dalam salinitas adalah pada media dengan tingkat salinitas 0%, 3%, 15%, dan 30%, kemudian di inkubasi selama 24 jam. Hasil yang didapatkan yakni bakteri Aeromonas hydrophila tumbuh pada suhu kamar, kulkas dan 370C, namun tidak tumbuh pada suhu 700C dan Bacillus sp.tumbuh baik pada semua media, sedangkan untuk salinitas pada Aeromonas hydrophila dan Bacillus sp. tumbuh baik dibawah salinitas 3%. Kesimpulan dari penelitian ini bakteri hidup optimal pada kisaran salinitas dan suhu tertentu. Dapat dilihat bahwa bakteri Aeromonas hydrophila dan Bacillus sp. hidup baik pada suhu kamar dan suhu 37 o C, sedangkan untuk salinitas pada Aeromonas hydrophila dan Bacillus sp. tumbuh baik dibawah salinitas 3%. Kata kunci: suhu, salinitas, Aeromonas hydrophila, Bacillus sp., viabilitas PENDAHULUAN Penyakit ikan dalam kegiatan budidaya dapat mengakibatkan kerugian ekonomis, semua itu berhubungan dengan lingkungan tempat hidup ikan dikarenakan didalamnya terdapat berbagai jenis mikroorganisme serta polusi. Pada pengawasan penyakit ikan, kesehatan ikan sama pentingnya dengan penyakit ikan dikarenakan kesehatan yang baik merupakan pencegahan terhadap penyakit. Seandainya menurunnya kondisi kesehatan ikan dapat diketahui sebabnya tepat pada waktunya, dan terdapat kemungkinan untuk memperbaikinya misalnya dengan merubah komposisi makanan, suhu dan pH. Wabah penyakit akibat mikroorganisme yang selalu ada dalam lingkungan ikan bisa dihindari. Mikrobiologi merupakan ilmu yang mempelajari organisme mikroskopis atau yang sering disebut mikroorganisme. Mikroorganisme merupakan organisme yang berukuran sangat renik, yaitu makhluk yang berukuran mikron atau lebih kecil lagi, sehingga dapat hidup di berbagai lingkungan (Brock 1991). Bakteri merupakan salah satu mikroorganisme yang memiliki pengaruh cukup besar dalam kehidupan manusia, dimana terdapat bakteri yang merugikan dan bakteri yang menguntungkan. Mikroorganisme dalam melakukan segala aktivitas hidupnya, tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor, terutama faktor lingkungan dan unsur ekologi. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup mikroba dikelompokkan menjadi faktor abiotik dan biotik (Kusnadi 2003). Faktor abiotik dapat berupa unsur kimia dan fisika. Dari berbagai unsur kimia dan fisika yang ada, terdapat faktor yang sangat penting yaitu pengaruh suhu dan salinitas terhadap viabilitas bakteri. Mikroorganisme mampu beradaptasi secara optimum pada lingkungan fisiologis yang normal. Setiap perubahan ekstrim pada kondisi lingkungan akan mengakibatkan stress terhadap mikroorganisme. Lamanya perubahan tersebut akan menentukan apakah organisme tersebut mati, terhambat pertumbuhannya, atau memperpanjang fase lag dan penurunan kecepatan pertumbuhannya (Anne 1995) Kelompok mikroorganisme tertentu mempunyai kisaran suhu tertentu yang diperlukan dalam kehidupannya. Apabila di atas temperatur maksimum bakteri akan mati, sedangkan di bawah temperatur minimum mikroorganisme tidak mengadakan pertumbuhan meskipun tidak mati. Sedangkan temperatur yang paling baik bagi kehidupan bakteri adalah temperatur optimum. Selain itu kehidupan bakteri dipengaruhi oleh tekanan osmosa. Tekanan osmosa terjadi akibat perbedaan tekanan zat terlarut di dalam dan di luar sel yang tidak sama (Moat 1979). Umumnya bakteri dapat tumbuh baik di dalam substrat yang memiliki tekanan sedikit lebih rendah dari tekanan osmosa di dalam selnya. Pengamatan pengaruh suhu dan salinitas terhadap viabilitas bakteri dilakukan untuk mengetahui pada kondisi suhu dan tekanan osmosa berapa yang cocok bagi kehidupan bakteri, terutama bakteri yang menguntungkan bagi kegiatan budidaya. TUJUAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu dan salinitas terhadap viabilitas bakteri Aeromonas hydrophila dan Bacillus sp. METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada hari Rabu, 20 Mei 2009 pukul 07.0010.00 WIB dan pengamatan hari Kamis, 21 Mei 2009 bertempat di Laboratorium Kesehatan Ikan, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Alat dan Bahan Alat yang digunakan untuk penelitian kali ini adalah eppendorf berisi biakan bakteri, cawan petri, jarum ose, inkubator, lup inokulasi, pembakar Bunsen, spidol permanen, dan korek api.Bahan yang digunakan untuk penelitian adalah alkohol 70%, media agar dengan salinitas 0%; 3%; 15%, dan 30% dalam cawan petri, media agar dengan temperatur suhu kamar, suhu 4oC, suhu 37oC, dan suhu 70oC; serta biakan bakteri Aeromonas hydrophila dan Bacillus sp. Prosedur Kerja Untuk percobaan pengaruh suhu terhadap viabilitas bakteri, pertama biakan cair bakteri diinkubasikan pada temperatur kamar, 4oC, 37oC, dan 70oC selama 30 menit, kemudian digores pada media TSA dengan 1 cawan petri untuk 2 jenis bakteri dan 1 macam suhu. Setelah itu, biakan hasil goresan diinkubasikan pada suhu kama selama 24 jam. Hasil dari pertumbuhan biakan setelah 24 jam dicatat, kemdian diamati pertumbuhannya. Pada percobaan pengaruh salinitas terhadap viabilitas bakteri, agar cawan yang padat dibalik dan dibuat garis pada pertengahan petri menjadi 2 bagian. Pada cawan petri dengan masing – masing konsentrasi digoreskan biakan bakteri, kemudian diinkubasikan selama 24 jam. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Adapun hasil yang diperoleh setelah melakukan penelitian ialah sebagai berikut : Tabel 1. Hasil Pengaruh Suhu terhadap Viabilitas Bakteri Pertumbuhan pada Suhu Bakteri Kamar Kulkas 37 0C 70 0C Aeromonas hydrophila ++ + ++ - Bacillus sp. +++ +++ +++ +++ Keterangan : (-) (+) (++) (+++) : Tidak tumbuh : Tumbuh sedikit : Tumbuh baik : Tumbuh luar biasa Tabel 2. Hasil Pengaruh Salinitas terhadap Viabilitas Bakteri Pertumbuhan pada Salinitas Bakteri 0% 3% 15% 30% Aeromonas hydrophila ++ ++ - - Bacillus sp. +++ +++ - - Keterangan : (-) (+) (++) (+++) : Tidak tumbuh : Tumbuh sedikit : Tumbuh baik : Tumbuh luar biasa Suhu Kamar Suhu Kulkas Suhu 37 oC Suhu 70 oC Gambar 1. Hasil Pengaruh Suhu Terhadap Viabilitas Bakteri. Salinitas 0% Salinitas 3% Salinitas 15% Salinitas 30% Gambar 2. Hasil Pengaruh Salinitas Terhadap Viabilitas Bakteri Pembahasan Pengamatan pengaruh faktor abiotik suhu dan salinitas terhadap viabilitas bakteri dilakukan agar dapat mengetahui berapa suhu dan kadar salinitas yang optimal bagi pertumbuhan bakteri sehingga didapatkan kondisi optimal yang dapat dimanfaatkan untuk perkembangbiakan bakteri yang menguntungkan. Uji yang dilakukan terhadap pengaruh suhu yaitu pada suhu kamar, kulkas, 30 0C, dan 70 0C. Sedangkan untuk perlakuan salinitas, konsentrasi salinitas yang diujikan adalah 0%, 3%, 15%, dan 30%. Bakteri umumnya amat kuat, masih tetap hidup dalam panas, dingin, kering, dan kadang tidak dapat mati oleh disinfektan. Dalam keadaan yang kurang baik, bakteri akan membentuk spora yang tahan lama dan aktif kembali bila lingkungannya sesuai (Lesmana, 2003 dalam Fahdi, 2005). Bakteri Aeromonas hydrophila merupakan penyebab penyakit bercak merah (red spot deseases).. Hidup diperairan tawar sampai perairan payau. Bakteri ini berbentuk batang, motilitas dengan rambut getar, dan bakteri gram negatif. Bakteri Aeromonas hydrophila (AH) banyak menjangkit daerah insang, ginjal, hati, dan jantung. Berdasarkan hasil didapatkan bahwa bakteri Aeromonas hydrophila tumbuh pada suhu kamar, kulkas dan 370C, namun tidak tumbuh pada suhu 700C. Pada suhu kamar dan suhu 370C bakteri ini tumbuh baik karena suhu optimum bakteri ini adalah pada suhu 150C - 30oC (Hafidudin, 2004) dan pada suhu 37oC bakteri ini masih motil dan mampu berkembang biak (Austin, 1993). Pada suhu kulkas, bakteri ini masih dapat bertahan dan dapat berkembangbiak walaupun hanya sedikit (Krieg dan Holt, 1984), sedangkan pada suhu 700C bakteri ini mati karena berada di atas kisaran suhunya. Bakteri Bacillus sp. merupakan bakteri gram positif, bersifat aerobik fakultatif, dan dapat membentuk spora. Bakteri ini mampu memfermentasi glukosa secara anaerob, mengurangi kadar nitrit, nitrat dan enzim lecitinase. Berdasarkan hasil yang didapat, pertumbuhan bakteri ini tumbuh baik di semua perlakuan. Bakteri ini tumbuh baik pada media buatan (EMBA) dengan suhu antara 30oC sampai 35oC. Bakteri Bacillus sp. sensitif terhadap keadaan dingin atau suhu minim. Bakteri Bacillus subtilis mati atau lethal pada suhu 60oC selama 1 jam (Johnson, 1982 dalam Person, 1986). Namun, Bacillus sp. pada penelitian kali ini tumbuh baik pada suhu rendah dan tinggi dikarenakan Bacillus sp. hanya dipaparkan selama 30 menit. Perlakuan salinitas memberikan keterangan bahwa bakteri hanya tumbuh pada salinitas rendah, yaitu pada salinitas 0%. Pada salinitas diatas 3% kedua bakteri mati. Telah dijelaskan diatas bahwa bakteri Aeromonas hydrophila hidup pada perairan tawar sampai payau, namun bakteri ini mati diatas salinitas 0% karena telah diluar kisaran salinitasnya. Pada salinitas di atas 3% sel bakteri berada pada substrat hipotonis, maka sel akan mengalami plasmolisis, yaitu pecahnya sel akibat dari banyaknya air masuk ke dalam sel yang secara terusmenerus dapat menyebabkan dinding sel tidah dapat menahan akibatnya sel akan mati. KESIMPULAN Penelitian ini memberikan kita kesimpulan bahwa bakteri hidup optimal pada kisaran salinitas dan suhu tertentu. Dapat dilihat bahwa bakteri Aeromonas hydrophila dan Bacillus sp. hidup baik pada suhu kamar dan suhu 37 oC, sedangkan untuk salinitas pada Aeromonas hydrophila dan Bacillus sp. tumbuh baik dibawah salinitas 3%. DAFTAR PUSTAKA Anne Mounique G. 1991. Bacterial life at low temperature: physiological aspects and biotechnological implications. Journal of Applied Bacteriology, 71, 386-397 Austin B. 1988. Marine Microbiology. Cambridge University Press. Cambridge. England 222p Brock. TD. Madiqan. MT. 1991. Biology of Microorganisms. Sixth ed. PrenticeHallInternational, Inc. Fahdi, Muhammad. 2005. Identifikasi Bakteri pada Ikan Red Fin Shark Albino Ephalzeorhynchus frenatus. Skripsi. Departeman Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Hafifuddin. 2004. Potensi Antibakteri Daun Kirinyuh Chromolaena odorata Untuk Pengobatan Penyakit Cacar pada Ikan Gurame Osphronemus gouramy yang Disebabkan Oleh Aeromonas hydrophila S26. Skripsi. Departeman Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Holt, J.G.,N.R Kneg, P.H.A Sneath J.S Haley and S.T William.1998. Bergey’s Manual of Determinant Bacteriolgy. Ninth Edition. Wiliam and Wilkins A. Waterly Company. USA Kusnadi, dkk. 2003. Mikrobiologi (Common Teksbook). Biologi FPMIPA UPI, Moat, A.G. & Foster, J.W. 1979. Microbial Physiology. John Wiley & Sons Person, MD and Stern, NJ. 1986. Foodhome Microorganism and Their Toxias. Developing Methodology New York. Marcel Dekker Inc