landasan dan prinsip pengembangan kurikulum

advertisement
LANDASAN DAN PRINSIP
PENGEMBANGAN KURIKULUM
HANSISWANY KAMARGA
LANDASAN PSIKOLOGIS
Kondisi psikologis adalah kondisi
karakteristik psikofisik manusia sebagai
individu, yang dinyatakan dalam
berbagai bentuk perilaku dalam
interaksinya dengan lingkungan.
Perilaku merupakan manifestasi dari
ciri-ciri kehidupan baik yang tampak
maupun tidak tampak  perilaku
kognitif, afektif, psikomotor
LANDASAN PSIKOLOGIS
ANAK / SISWA
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
PENDIDIKAN
Karakteristik perilaku / pola2
perkembangan untuk menyesuaikan
apa yang dididik dan bagaimana
cara mendidik
PSIKOLOGI BELAJAR
BERKEMBANG
OPTIMAL
Perkembangan belajar melalui
proses peniruan, pengingatan,
latihan, pembiasaan, pemahaman,
penerapan, pemecahan masalah
LANDASAN PSIKOLOGIS
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
Membahas perkembangan individu sejak masa
konsepsi sampai dengan dewasa (proses belajar dan
pematangan) melalui interaksi dengan lingkungan,
meliputi :
– Kemampuan belajar melalui persepsi
– Mencapai pertimbangan berdasarkan pengalaman
– Berpikir imajinatif, kreatif, dan mencari sendiri
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam psikologi
perkembangan :
– Siswa selalu berkembang (developing, changing,
becoming, ongoing) dalam situasi opened spiral
– Manusia merupakan mahluk unik, memiliki sejumlah
kemampuan yang terintegrasi menjadi sesuatu yang
khas
– Perkembangan siswa dinamis, pada dasarnya manusia
unpredictable
LANDASAN PSIKOLOGIS
Tempo dan irama perkembangan tiap
aspek tidak selalu sama
PENDEKATAN
PENTAHAPAN
PENDEKATAN
DIFERENSIAL
PENDEKATAN
IPSATIF
Perkembangan
individu berjalan
melalui tahap2
perkembangan
Individu
dikelompokkan
menjadi
beberapa
kelompok yang
berbeda
Pendekatan
yang berusaha
melihat
karakteristik
individual dari
individu
PENDEKATAN PENTAHAPAN :
LANDASAN PSIKOLOGIS
– PENTAHAPAN MENYELURUH
Yang berkembang adalah keseluruhan pribadi yang
merupakan kesatuan, totalitas, dan terintegrasi :
– Fisik, motorik
– Intelek
– Sosial dan bahasa
– Afektif (sikap, minat, motif, nilai, moral)
Tokoh : J.J. Rousseau  4 tahap perkembangan
G. Stanley Hall  teori rekapitulasi
R.J. Havighurst  problema yang harus
dipecahkan tiap fase
– PENTAHAPAN KHUSUS
Mendeskripsikan salah satu segi atau aspek
perkembangan saja
Tokoh : J. Piaget  perkembangan dari kemampuan
kognitif
L. Kohlberg  perkembangan moral kognitif
Erik H. Erikson  perkembangan psikososial
LANDASAN PSIKOLOGIS
J.J. Rousseau  4 tahap
perkembangan
– Masa bayi (0 – 2 tahun)
perkembangan fisik ; binatang yang
sehat
– Masa anak (2 – 12 tahun)
perkembangan sebagai manusia primitif
– Masa remaja awal (12 – 15 tahun) 
perkembangan intelektual dan nalar
pesat
– Masa remaja (15 – 25 tahun) masa hidup
sebagai manusia beradab
LANDASAN PSIKOLOGIS
G. Stanley Hall  perkembangan
individu merupakan rekapitulasi dari
perkembangan spesiesnya
4 tahap perkembangan
– Masa kanak (0 – 4 tahun) masa
kehidupan sebagai binatang melata &
berjalan
– Masa anak (4 – 8 tahun) masa manusia
pemburu
– Masa puber (8 – 12 tahun)  masa
manusia belum beradab
– Masa remaja (12/13 tahun - dewasa)
masa manusia beradab
LANDASAN PSIKOLOGIS
J. Piaget  tahap-tahap
perkembangan berdasarkan
kemampuan kognitif anak
4 tahap perkembangan
– Tahap sensorimotor, usia 0 – 2 tahun
– Tahap praoperasional, usia 2 – 4 tahun
– Tahap konkret operasional, usia 7 – 11
tahun
– Tahap formal operasional, usia 11 – 15
tahun
LANDASAN PSIKOLOGIS
Lawrence Kohlberg  tahap
perkembangan moral
– Tahap Pra konvensi : menghindari
hukuman – mendapat ganjaran ;
sebagai alat kepentingan pribadi
– Tahap konvensi : berupaya menjadi
orang baik ; mengikuti peraturan / hukum
formal
– Tahap pasca konvensi : menganut
norma berdasarkan persetujuan
masyarakat ; mengikuti kata hati
LANDASAN PSIKOLOGIS
PSIKOLOGI BELAJAR
Studi tentang bagaimana individu
belajar
Belajar diartikan terjadinya perubahan
perilaku ke arah positif melalui
pengalaman.
Gagné  perubahan berkenaan
dengan kapabilitas individu
Hilgard & Bower  perubahan terjadi
karena interaksi dengan
lingkungan sebagai reaksi
terhadap siatuasi yang
dihadapi
LANDASAN PSIKOLOGIS
Morris L. Bigge  membagi ke dalam 3
rumpun teori belajar
1. TEORI DISIPLIN MENTAL
• Secara herediter
anak mempunyai
potensi tertentu
• Belajar merupakan
upaya
mengembangkan
potensi2 tersebut
DISIPLIN MENTAL THEISTIK
Individu mempunyai daya mental(mengamati,
menanggap, mengingat, berpikir)
Belajar merupakan proses melatih daya2
tersebut
DISIPLIN MENTAL HUMANISTIK
Menekankan keseluruhan aspek (pendidikan
umum)
NATURALISME
Selain mempunyai potensi, anak memiliki
kemauan dan kemampuan untuk belajar &
berkembang sendiri
APERSEPSI
Hasil belajar disimpan dan membentuk
apersepsi untuk belajar lebih lanjut
LANDASAN PSIKOLOGIS
2. TEORI BEHAVIORISME
• Anak tidak
membawa potensi
apapun dari
lahirnya
• Perkembangan
ditentukan oleh
faktor yang berasal
dari lingkungan
• Bersifat pasif
TEORI S-R BOND (Thorndike)
Kehidupan tunduk pada hukum stimulus –
respon
Belajar  upaya membentuk S-R sebanyaknya
CONDITIONING (Guthrie)
Belajar melalui S-R dibantu dengan kondisi
tertentu (pada stimulus)
REINFORCEMENT (Skinner)
Belajar melalui S-R dibantu dengan kondisi
tertentu (melalui respon)
LANDASAN PSIKOLOGIS
3. COGNITIVE GESTALT
FIELD
Menekankan pada
unity, wholeness,
integrity (keterpaduan)
Bersifat aktif
INSIGHT / GESTALT FIELD
Belaajr adalah proses mengembangkan
pemahaman baru
Belajar merupakan perbuatan yang bertujuan,
eksploratif, imajinatif, kreatif
GOAL INSIGHT
Belajar merupakan usaha untuk
mengembangkan pemahaman tingkat tinggi
COGNITIVE FIELD
Belajar merupakan proses interaksi (individu
selalu berada dalam life space, ada tujuan
yang ingin dicapai dan motif yang
mendorong untuk mencapai tujuan dan
hambatan yang harus diatasi)
Download