STUDI PERBAIKAN TORSI DAN EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA DENGAN MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA MOTOR INDUKSI Muhammad Fahmi Syawali Rizki, A.Rachman Hasibuan Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA e-mail: mfahmi,[email protected] ABSTRAK Fak to r d aya mo to r ind uk si yang rendah aka n sangat merugikan k onsu men terutama k alan ga n ind ustri seb agai p en ggu na terb esar. Bagi industri ko nd isi fak to r d a ya rendah tak d ap at d ihindari karena b eban mo to r yan g b ervariasi. Mo to r induk si d engan b eban p enuh d ap at memb erika n fak to r d a ya ting gi, na mun p ad a saat mo to r b erb eb an rendah fak to r dayan ya akan turun h ing ga dap at men cap ai 0 ,3 . Kond isi semacam in i dap at d iatasi d enga n p ena mba han kapasito r. Kapasito r yang d ipasang secara paralel d engan mo tor d ap at d igu nak an untuk memp erbaik i fak to r daya. Besarnya nilai kapasito r tergantun g pada d a ya reak tif ya n g d itarik o leh mo to r. Dengan memperbaiki faktor daya kita juga dapat memperbaiki efisiensi dan torsi dari motor induksi tiga fasa tersebut, seb ab kap asito r yang n ilain ya terlalu ting gi dap a t mengak ib atka n tin ggin ya tegangan k erja. Hasil p enelitian menu njukk an b ah wa d enga n p emasangan k ap asito r 16μF d ap at p erb aikan fak to r daya hingga mencap ai 0 ,90 d an e fi sie nsi p un se ma ki n b ai k. Perb aikan fak to r d a ya han ya efek tif p ad a b eban k ura ng dari 50 % dari b eban no rmal. Kata Kunci : Motor induksi, faktor daya, efisiensi, Torsi 1. Pendahuluan Motor induksi banyak diguna kan sebagai pe nggerak utama pada se ba gian besar industri. Pada umumn ya motor yang diguna kan untuk keperluan industri adalah motor-motor kecil yang efisiensinya tidak tinggi, sehi ngga ba nya k kerugian pada ra ngkaian magnetisasi sa at berbe ban ringan. Motor ya ng dibuat oleh pabrik diranc ang untuk beroperasi mendekati beba n penuh, sehingga jika beban turun dibawa h beba n terte ntu maka efisiensi turun dengan cepat. Me ngoperasikan motor dibawa h laju be ban renda h memiliki da mpa k pa da fa ktor da yanya. Faktor da ya ya ng tinggi sa ngat diingi nka n, agar operasi mesin lebih efisien dan me njaga bia ya renda h untuk seluruh sistem kelistrika n pa brik. Untuk mengatasi re nda hnya fa ktor da ya, yang biasa dilakukan adalah denga n memasa ng ka pasitor parallel dengan beba n. Pemasa ngan ka pasitor ya ng terlalu kecil tidak memberi kan dampa k ya ng berarti, sedangkan kapa sitor ya ng terlalu bes ar akan berdampa k naiknya te gangan kerja motor. Jika kenai kan tegangan kerja motor berlangsung la ma, maka suhu motor akan menjadi tinggi ya ng dapat mengakibat kan motor terbakar. Dengan pemasa ngan kapasitor ya ng se suai diharapkan dapat memper baika n faktor da ya dan tidak terjadi kenai kan te ga nga n yang membaha ya kan. 2. Motor Induksi Tiga Fasa Motor induksi tiga fasa rotor belitan merupakan salah satu mesin ac yang berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanis. Motor induksi terdiri atas bagian stasioner (diam) dan bagian bergerak. Bagian stasioner yang disebut juga stator, terdiri dari inti-inti besi yang dipisah oleh celah udara dan membentuk rangkaian magnetik yang menghasilkan fluksi oleh adanya arus yang mengalir melalui kumparan-kumparan, sedangkan bagian bergerak yang disebut juga rotor terdiri dari pada konduktor yang dialiri arus, sehingga pada konduktor ini berinteraksi dengan fluksi yang dihasilkan stator yang akan menyebabkan timbulnya gaya. Setiap bagian stator dan rotor masing-masing memiliki terminal masukan. Masukan dari motor induksi berupa tegangan ac yang dihubungkan di terminal stator. Rotor belitan terdiri atas beberapa lilitan kumparan tembaga. Prinsip kerja dari motor ini bersifat induksi. Penggunaan suatu motor induksi oleh konsumen ditentukan dari daya mekanis yang dihasilkan oleh motor induksi tersebut. 1 Muhammad Fahmi Syawali Rizki A.Rachman Hasibuan P = V.I. 3 .Cos (watt) .................. (4) Dimana, P= da ya motor V = tegangan kerja motor Gambar 1 Konstruksi Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Belitan Belitan stator yang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan tiga fasa akan menghasilkan medan magnet yang berputar dengan kecepatan sinkron. Medan putar pada stator tersebut akan memotong konduktor konduktor pada rotor, sehingga terinduksi arus dan sesuai dengan Hukum Lentz, rotor pun akan ikut berputar mengikuti medan putar stator. Perbedaan putaran relatif antara stator dan rotor disebut slip. Bertambahnya beban, akan memperbesar kopel motor, yang oleh karenanya akan memperbesar pula arus induksi pada rotor, sehingga slip antara medan putar stator dan putaran rotor pun akan bertambah besar. Jadi, apabila beban motor bertambah, putaran rotor cenderung menurun[1]. I = arus motor (amper) Cos = faktor daya Untuk memperke cil sudut , maka diperluka n pena mba han kapasitor. Besarnya sudut = 1 + 2, maka besarnya da ya r eaktif Q = Q1 + Q2, sehingga Q2 = Q – Q1, yang ta k lain adalah daya ya ng tersimpan dalam ka pasitor[1]. Besarnya sudut dipengaruhi oleh bes arnya impeda nsi beba n, jika be ban bersifat induktif (+) maka impeda nsi me ngara h ke sumbu positif dan jika be ban bersifat kapasitif (-) mengarah ke sumbu negative[1]. Torsi Rotor Motor Induksi Trs Adanya perbedaan kecepatan pada rotor nr dan stator ns mengakibatkan slip a. 3. Perbaikan Faktor Daya s . Dalam sistem listrik AC/Arus BolakBalik ada tiga jenis daya yang dikenal, khususnya untuk beban yang memiliki impedansi (Z), yaitu: 1. Daya semu (S), VA (Volt Amper). 2. Daya aktif (P), Watt. 3. Daya reaktif (Q), VAR (Volt Amper Reaktif). Kecepatan rotor mengakibatkan adanya kecepatan putar rotor r dan kecepatan putar rotor mengakibatkan adanya torsi rotor Trs . Maka dapat kita lihat pada persamaan (5) dan persamaan (6) sebagai berikut[2]: r 2. .nr ......................... (5) Trs Pr in r .......................... (6) Jadi dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk menghasilkan torsi yang besar dibutuhkan daya yang besar[2]. Pr in 3.Es .I r' . cos ............. (7) Gambar 2 Segitiga Daya Bila persamaan (6) disubsitusikan ke persamaan (7), maka diperoleh persamaan (8) sebagai berikut[2]: ma ka dapat dilihat pada persamaan dibawah ini : 𝑃 cos 𝜃 = 𝑆 ...........................................(1) Besarnya da ya s emu (S) motor induksi adalah : S = V.I (vo lt-amper).............................(2) Trs r ............... (8) Bila persamaan (7) disubsitusikan ke persamaan (8), maka didapat besar torsi pada rotor motor induksi tiga fasa dilihat pada persamaan (9) adalah[2] : Besarnya da ya P motor induksi satu fase adala h : P = V.I Cos 3.E s .I r' . cos (watt)....................... (3) Trs Besarnya da ya P motor induksi tiga fase a dalah: 3.E s2 .a 2 .Rr .s r . (a 2 .Rr ) 2 (a 2 . X r .s) 2 .... (9) 2 Muhammad Fahmi Syawali Rizki A.Rachman Hasibuan Di mana N.m r Es ini dilakukan untuk kondisi motor tanpa kapasitor, dan dengan kapasitor 25 μf 400 WV dan kapasitor 16 μf 400 WV pada masing-masing fasanya. = Torsi rotor motor induksi = Kecepatan putar rotor rad / s = Tegangan terminal stator volt = Tahanan rotor Rr Xr b. Trs 5. Hasil dan Pembahasan Hasil simulasi motor induksi tiga fasa rotor belitan adalah berupa analisa dan grafik dari perbandingan antara efisiensi motor induksi tiga fasa tanpa kapasitor dan dengan kapasitor , kecepatan motor, torsi elektromagnetik serta faktor daya motor. = Reaktansi rotor Efisiensi Perhitungan efisiensi motor induksi melibatkan rugi-rugi yang terjadi pada stator dan rotor. Rugi-rugi stator terdiri atas rugi-rugi hysteresis, rugi-rugi eddy current, rugi-rugi inti dan rugi-rugi tembaga pada kumparan stator. Dengan memperhitungkan rugi-rugi ini maka besar daya netto yang melewati celah udara dapat dilihat pada persamaan (10) adalah[3]: 𝑃𝐶𝑢 = 𝑃𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 − 𝑃𝑖𝑛𝑡𝑖 − 𝑃𝑡𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑎 .....(10) Efisiensi motor adalah perbandingan antara daya keluaran yang berguna dengan daya masukan total, yaitu dilihat pada persamaan (11) sebagai berikut[3]: 𝑃 𝜂 % = 𝑜𝑢𝑡 𝑥100%. 100%...........................(11) 𝑃 1. Percobaan Pengukuran Tahanan DC Hasil Percobaan Pengukuran Tahanan DC dapat dilihat pada Gambar 3. U A Ru Rv + - V V Rw VDC Variabel W Gambar 3 Rangkaian percobaan suplai DC 𝑖𝑛 Ploss = Pin + Pi + Ptr + Pa & g + Pb....(12) Pin = Data Hasil Percobaan Tahanan Stator DC dapat dilihat pada Tabel 1. 3 . V1. I1. Cos………............(13) Dari persamaa n di atas dapat dilihat ba hwa efisie nsi motor terga ntu ng pada besarnya rugi – rugi. Pada dasarnya metode ya ng digu naka n untuk mene ntukan efis ie nsi motor induksi be rgantu ng pada dua hal apaka h motor itu da pa t dibe ba ni secara pe nuh atau pe mbe ba nan simula si ya ng harus digu nakan[3]. Tabel 1 Data Hasil Percobaan Tahanan Stator DC Phasa V (volt) I (A) U-V 12,89 4,2 RDC = 4. Perbaikan Torsi dan Efisiensi Motor Induksi Tiga Fasa dengan Memperbaiki Faktor Daya Motor Induksi Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap pertama kumparan stator motor dihubungkan bintang, dan tahap kedua kumparan stator motor dihubungkan delta. Motor dikopel dengan sebuah generator arus searah dan beban elektrik (RL), selanjutnya dilakukan pengukuran untuk berbagai parameter motor berdasarkan pengaturan beban RL yaitu tegangan masukan, arus untuk ketiga fasanya, daya masukan motor, tegangan dan arus generator, kecepatan putar motor. Pengukuran 𝑉 12, 12,89 = 4,2 = 3,07 Ω 𝐼 Karena hubungan pada stator adalah hubungan Y, maka Rdc adalah RDC = 3,07 = 1,535 Ω 2 RAC = 1,2 x 1,535 = 1,842 Ω Data Hasil Percobaan Tahanan Rotor DC dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Data Hasil Percobaan Tahanan Rotor DC 3 Muhammad Fahmi Syawali Rizki A.Rachman Hasibuan Phasa V (volt) K-M I (A) 2,38 S1 3,4 R P S A T RDC = 3F A3 GA V1 n M V2 G RL T C T S3 K LM HB A1 J K A4 𝑉 2,38 = 3,4 = 0,7 Ω 𝐼 W 3 phasa If +- 5A 25A P2 P1 P3 S2 + - P T D C1 Karena hubungan pada stator adalah hubungan Y, maka Rdc adalah AC Gambar 4 Rangkaian Percobaan Pembebanan Tanpa menggunakan kapasitor dengan tahanan luar 0,7 = 0,35 Ω 2 RDC = RAC = 1,2 x 0,35 = 0,42 Ω Data Hasil Percobaan Pembebanan Tanpa menggunakan kapasitor dengan tahanan luar dapat dilihat pada Tabel 3. 2. Percobaan Pembebanan Tanpa Kapasitor Hasil Percobaan Pembebanan Tanpa menggunakan Kapasitor dengan tahanan luar dapat dilihat pada Gambar 4 Tabel 3 Data Percobaan Pembebanan Tanpa Kapasitor. V(volt) 380 380 380 380 cos φ 0,26 0,28 0,29 0,33 IL(A) 4,54 4,66 5,42 6,41 Pout = P1(W) 358,97 346,15 346,15 333,33 Nr(rpm) 1400 1350 1350 1200 P(W) 1350 1620 2240 2400 0,25 .1400 .1000 = 358,97 watt 975 Slip 0,066 0,1 0,1 0,166 No P 358, 358,97 η = out x 100% = 720 = 26,59 % Pin 3. 𝑅 𝑇𝑑 = 𝑆𝜔𝑟 𝐼2 1 2 3 4 2 𝑠 𝑇𝑑 = 3.0,42 0,066. 066.157 4,96 2 = 2,97 Nm Data Hasil Analisa Perbandingan Torsi dan Efisiensi Motor Induksi Tanpa Kapasitor dapat dilihat pada Tabel 4. 1 2 3 4 R (%) 20 40 60 80 Cosφ 0,26 0,28 0,29 0,33 R (%) 20 40 60 80 Cosφ 0,26 0,28 0,29 0,33 I2 4,96 6,85 8,23 11,15 Eff(%) 26,59 21,36 15,45 13,88 Torsi(Nm) 2,97 3,76 5,41 7,56 Efisiensi (%) 26,59 21,36 15,45 13,88 Gambar (3) dan Gambar (4) ini menunjukkan kurva karakteristik perbandingan Efisiensi Motor Induksi Tanpa Kapasitor dan kurva karakteristik perbandingan Torsi Motor Induksi Tanpa Kapasitor. Tabel 4 Hasil Analisa Data Perbandingan Torsi Dan Efisiensi Motor Induksi Tanpa Kapasitor No Beban 20 % 40 % 60 % 80 % Torsi 2,97 3,76 5,41 7,56 4 Muhammad Fahmi Syawali Rizki A.Rachman Hasibuan Gambar 3 . Kurva Perbandingan Efesiensi Motor Induksi Tanpa Kapasitor Kapasitor S1 R T S n M A A3 GA A2 V1 V2 G T C T S3 K LM P HB A1 3F J K If A4 W 3 phasa + - 5A 25A P2 P1 S2 P3 + PTD C AC Gambar5 Rangkaian Percobaan Perbaikan Torsi dan Efisiensi Motor Induksi Tiga Fasa dengan Kapasitor Gambar 4. Kurva Perbandingan Torsi Motor Induksi Tanpa Kapasitor Data Hasil Percobaan Perbaikan Torsi dan Efisiensi Motor Induksi Tiga Fasa dengan Kapasitor dihubungkan Y 25 F dapat dilihat pada Tabel 5. 3. Percobaan Perbaikan Torsi dan Efisiensi Motor Induksi Tiga Fasa dengan Kapasitor Hasil Percobaan Perbaikan Torsi dan Efisiensi Motor Induksi Tiga Fasa dengan Kapasitor dapat dilihat pada Gambar 4 Tabel 5 Data Hasil Percobaan Pembebanan Dengan Kapasitor Dihubungkan Y 25 F V(volt) 380 380 380 380 Ic (A) 3,18 3,18 3,18 3,18 IL(A) 2,17 2,51 3,58 4,67 F(Hz) 50 50 50 50 Ns (rpm) 1500 1500 1500 1500 Nr(rpm) 1400 1350 1300 1250 Slip 0,066 0,1 0,133 0,166 Beban 20 % 40 % 60 % 80 % I2 5,24 6,47 10,00 12,44 Ic (A) F(Hz) Ns (rpm) Nr(rpm) P(W) Slip Beban I2 IL(A) 2,93 2,22 50 1500 1400 2250 0,066 20 % 5,26 2,93 2,48 50 1500 1350 2500 0,1 40 % 6,42 2,90 3,48 50 1500 1300 2950 0,133 60 % 9,75 2,90 4,83 50 1500 1250 3430 0,166 80 % 11,14 Tabel 6 Data Hasil Percobaan Pembebanan Dengan Kapasitor Dihubungkan ∆ 16 F Dari analisa perhitungan pada data hasil percobaan di atas dimana mencari Torsi Pada saat berkembang dan Efisiensi dapat dilihat pada persamaan dibawah : Rumus untuk Efisiensi adalah : I1 = IL + IC ...................................... (16) Ps = 3 . I12 Rstator .............................. (17) Rumus untuk Torsi pada saat berkembang adalah : 3.𝑅𝑟 𝑆𝜔𝑠 𝜔𝑠 = 2.𝜋 .𝐹 ………………………….(15) 𝑃 cos φ 0,96 0,95 0,92 0,90 a. Efisiensi a. Torsi 𝑇𝑑 = cos φ 0,90 0,92 0,95 0,96 Kapasitor dihubungkan ∆ 16 F dapat dilihat pada Tabel 6. Data Hasil Percobaan Perbaikan Torsi dan Efisiensi Motor Induksi Tiga Fasa dengan V(volt) 380 380 380 380 P(W) 1350 1510 2220 2870 η 𝐼2 2 ……………….....…(14) = Pout x 100%.................. ... (18) Pin Data Hasil Analisa Perbandingan Torsi Dan Efisiensi Motor Induksi Dengan Kapasitor Hubungan Delta Dan Bintang dapat dilihat pada Tabel 7 5 Muhammad Fahmi Syawali Rizki A.Rachman Hasibuan RL Tabel 7 Hasil Analisa Data Perbandingan Torsi Dan Efisiensi Motor Induksi Dengan Kapasitor Hubungan Delta Dan Bintang V0 Ceks Ceks = 380 Volt = 16 μF dihubungkan ∆ = 25 μF dihubungkan Y No R (%) 1 2 3 4 20 40 60 80 No R (%) 1 2 3 4 20 40 60 80 Cosφ C∆ 0,90 0,92 0,95 0,96 CY 0,96 0,95 0,92 0,90 Cosφ C∆ 0,90 0,92 0,95 0,96 CY 0,96 0,95 0,92 0,90 Torsi C∆ 3,321 3,348 6,000 7,450 Gambar 6. Kurva Perbandingan Efisiensi Motor Induksi Dengan Kapasitor Hubungan Delta Dan Bintang CY 3,360 3,699 5,798 6,204 6. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Pemasangan kapasitor pada motor induksi tiga fasa hubungan delta dapat meningkatkan faktor daya rata-rata sebesar 35% , dan efisiensi motor juga meningkat sekitar 40%. 2. Dengan pemasangan kapasitor pada motor induksi tiga fasa, pada hubungan bintang mengalami penurunan faktor daya 30 % dan efisiensi motor juga mengalami penurunan sekitar 36%. 3. Torsi pada hubungan delta 16 µF lebih besar daripada hubungan wye 25µF setelah di pasang kapasitor. Efisiensi(%) C∆ 89,51 89,60 89,78 89,93 CY 93,88 93,83 92,91 91,21 Gambar (5) dan Gambar (6) ini menunjukkan kurva karakteristik Perbandingan Torsi Motor Induksi Dengan Kapasitor Hubungan Delta Dan Bintang dan kurva karakteristik Perbandingan Efisiensi Motor Induksi Dengan Kapasitor Hubungan Delta Dan Bintang 7. Daftar Pustaka [1]. http://www.jmag-international.com/ catalog/40_ThreePhaseInductionMot or [2]. Rashid, Muhammad H. , “Power Electronics circuit devices and applications”, Prentice Hall International, Inc, New Jersey, 1998 [3]. Chapman Stephen J, “Electric Machinery Fundamentals”,Third Edition Mc Graw Hill Companies, New York, 1999 [4]. Gonen Turan,”Electric Power System Engineering”, McGraw-Hill Book Company, Inc., New York, 19 Gambar 5. Kurva Perbandingan Torsi Motor Induksi Dengan Kapasitor Hubungan Delta Dan Bintang 6 Muhammad Fahmi Syawali Rizki A.Rachman Hasibuan 7 Muhammad Fahmi Syawali Rizki A.Rachman Hasibuan