DOKUMEN I KTSP PENGEMBANGAN KTSP MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI GOMBONG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 KEMENTRIAN AGAMA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI GOMBONG KABUPATEN GOMBONG KTSP MTs N Gombong 2016/2017 1 PENETAPAN Nomor : 771.b/Mts.11.05.22/PP.00.5/07/2016 Setelah mempertimbangkan masukan Komite Madrasah, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Madrasah Tsanawiyah Negeri Gombong Tahuan Pelajaran 2016 / 2017 ditetapkan berlaku terhitung mulai tanggal 18 Juli 2016. Pada akhir tahun pelajaran, pelaksanaan KTSP ini akan dievaluasi dan/atau ditinjau ulang yang hasilnya akan digunakan sebagai dasar dalam melakukan penyusunan dan penetapan KTSP untuk tahun pelajaran berikutnya. Ditetapkan di : Gombong Pada Tanggal : 13 Juli 2016 Mengetahui Ketua Komite Madrasah, Kepala MTs N Gombong Sajidan Drs. H. Sugeng Purwanto, M.Pd. NIP19631114199003002 Mengetahui dan Mengesahkan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen Drs. H. Masmin Afif, M.Ag. NIP. 196706131994031002 KTSP MTs N Gombong 2016/2017 2 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan pendidikan adalah gambaran tingkat kualitas yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu maksimal 4 (empat) tahun oleh setiap satuan pendidikan dengan mengacu pada karakteristik dan/atau keunikan setiap satuan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan (Salianan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ). Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 36 ayat (3) menyebutkan bahwa Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan (j) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. Dan juga kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. KTSP menurut Permedikbud No. 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masingmasing satuan pendidikan. Pengembangan KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah mengacu pada Standar Nasional Pendidikan, Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, dan pedoman implementasi Kurikulum. KTSP dikembangkan oleh satuan pendidikan dengan melibatkan komite sekolah/madrasah, dan kemudian disahkan oleh kepala dinas pendidikan atau kantor kementerian agama provinsi dan kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya. Satuan pendidikan merupakan pusat pengembangan budaya dan karakter. Dalam KTSP MTs Negeri Gombong nilai-nilai budaya dan karakter bangsa menjadi satu kesatuan ( terintegrasi ) dalam kegiatan pendidikan di madrasah. Nilai-nilai yang dimaksud di antaranya: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial dan lingkungan, serta tanggung jawab. Selain itu sesuai dengan Keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Islam Nomor 481 Tahun 2015 Tentang Penetapan Madrasah Pendamping Kurikulum 2013, MTs Negeri Gombong ditunjuk KTSP MTs N Gombong 2016/2017 3 untuk melaksanakan Kurikulum 2013 sehingga seluruh kelas, baik kelas VII dan VIII dan IX tahun pelajaran 2016 / 2017 sudah menggunakan Kurikulum 2013. B. Landasan Penyusunan KTSP 1. Landasan Filosofis Madrasah sebagai pusat pengembangan budaya tidak terlepas dari nilai-nilai budaya yang dianut oleh suatu bangsa. Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang bersumber dari Pancasila, sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara, yang mencakup religius, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai ini dijadikan dasar filosofis dalam pengembangan kurikulum madrasah. Madrasah sebagai bagian dari masyarakat tidak terlepas dari lokus, kewaktuan, kondisi sosial dan budaya. Kekuatan dan kelemahan dari hal-hal ini akan menjadi pertimbangan dalam penentuan Struktur Kurikulum madrasah ini. 2. Landasan Yuridis Secara yuridis KTSP ini dikembangkan berdasarkan: a. Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (5), “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia” dan Pasal 32 ayat (1), “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dalam mengembangkan nilai-nilai budayanya.” b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 17 ayat (1), “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs./SMPLB, SMA/MA/SMALB/SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, peserta didik”. c. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah. d. Permedikbud No. 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Menengah e. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah f. Permendikbud No. 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah g. Permendikbud No. 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah KTSP MTs N Gombong 2016/2017 4 h. Permendikbud No. 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah i. Permendikbud No. 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Dasar dan Menengah j. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 165 Tahun 2014 Tentang Pedoman Kurikulum Madrasah Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab Di Madrasah. k. Keputusan Menteri Agama Nomor 117 Tahun 2014 tentang Implementasi Kurikulum 2013 di Madrasah. l. Keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Islam Nomor 481 Tahun 2015 Tentang Penetapan Madrasah Pendamping Kurikulum 2013 C. Tujuan Penyusunan KTSP KTSP ini disusun sebagai pedoman bagi madrasah dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik madrasah, tujuan pendidikan nasional, dan prinsip-prinsip pendidikan. D. Prinsip Pengembangan KTSP Dalam pengembangannya menggunakan acuan konseptual sebagai berikut : 1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia. 2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi dan kerukunan interumat dan antarumat beragama. 3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI. 4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum KTSP MTs N Gombong 2016/2017 5 disusun dengan memperhatikan potensi, bakat, minat, serta tingkat perkembangan kecerdasan; intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik. 5. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan membuat keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas bidang keilmuan, berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi, menggunakan pengetahuan kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan, kesehatan, dan tanggung jawab warga negara. 6. Tuntutan Dunia Kerja Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk membekali peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja. Terlebih bagi peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. 7. Perkembangan Iptek Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian terhadap perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ipteks. 8. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah dan lingkungan. 9. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional. 10. Dinamika Perkembangan Global KTSP MTs N Gombong 2016/2017 6 Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan bangsa lain. 11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain. 12. Karakteristik Satuan Pendidikan Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan. Sedangkan prinsip-prinsip dalam pengembangan KTSP ini berpedoman pada : 1. Berpusat pada potensi perkembangan kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik, dan tuntutan lingkungan, serta budaya dan karakter bangsa. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik. 2. Beragam dan terpadu Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi. 3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan KTSP MTs N Gombong 2016/2017 7 Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan. 5. Menyeluruh dan berkesinambungan Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan. 6. Belajar sepanjang hayat Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. 7. Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). E. Hasil Analisis Konteks 1) Kekuatan Maksud kekuatan dalam analisis ini adalah faktor-fakor yang mendukung penyelenggaraan program, serta diakui eksistensinya oleh semua pihak (masyarakat). a) Sebagian besar guru berstatus PNS (40 orang PNS, 12 orang non-PNS), dan berkualifikasi pendidikan sarjana (2 orang S2, 44 orang S1, 1 Orang D3). b) Beberapa guru mempunyai keahlian / kompetensi tertentu c) Dukungan komite dan orang tua positif. d) Dukungan dana DIPA yang memadai. e) Lokasi strategis. 2) Kelemahan Maksud kelemahan dalam analisis ini adalah permasalahan yang timbul dari penyelenggaraan program dan hasilnya. Permasalahan merupakan kelemahan yang dapat berubah menjadi tantangan kelancaran pelaksanaan tugas/ program. a) Buku pegangan, penunjang dan referensi belum lengkap b) Laboratorium IPA belum lengkap, dan belum memiliki laboratorium bahasa. KTSP MTs N Gombong 2016/2017 8 c) Sarana gedung dan luas tanah belum memadai d) Intake rata-rata cukup 3) Peluang Maksud peluang dari analisis ini adalah hal-hal atau faktor-faktor dari luar program yang kalau dicermati dan dimanfaatkan dengan baik dapat menjadi tumpuan harapan dimasa depan a) Ada ajang olimpiade dan lomba akademik b) Ada lembaga bimbingan belajar c) Ada internet d) Satu-satunya MTs yang berstatus Negeri di Kecamatan Gombong. 4) Ancaman Maksud ancaman dalam analisis ini adalah hal-hal yang harus diatasi, direbut, diperbaiki dan ditingkatkan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dalam usaha mencapai tujuan. Ancaman bukan penghambat, tetapi perangsang untuk mendorong perencana pendidikan untuk lebih kreatif dan dinamis. Ancaman dapat berubah menjadi peluang bagi perencana yang tidak berperilaku apatis, statis dan mudah puas. a) Kenakalan remaja b) Bahaya Narkoba / miras c) Penggunaan HP yang tidak semestinya d) Kriminalitas e) Persaingan dengan sekolah lain II. TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI, DAN TUJUAN MADRASAH A. Tujuan Pendidikan Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. B. Visi : Mewujudkan siswa yang unggul dalam prestasi, bertaqwa, terampil, mandiri dan menguasai IPTEK. KTSP MTs N Gombong 2016/2017 9 Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas. Berikut ini merupakan misi yang dirumuskan berdasarkan visi di atas. C. Misi : a. Meningkatkan prestasi di bidang akademik, olahraga dan seni. b. Meningkatkan mutu pendidikan agama, akhlak, budi pekerti yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. c. Melaksanakan program life-skill untuk mewujudkan kemandirian peserta didik. d. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Adapun misi tersebut dilaksanakan dengan strategi : 1. Melakukan proses pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan efisien sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi 2. Memotivasi siswa untuk menguasai keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari – hari 3. Meningkatkan semangat keunggulan pada setiap siswa dan warga madrasah. 4. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa sehingga terbangun siswa yang kompeten dan berakhlak mulia. 5. Mendorong lulusan yang berkualitas, berprestasi, berakhlak tinggi, dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa. Misi merupakan kegiatan jangka panjang yang masih perlu diuraikan menjadi beberapa kegiatan yang memiliki tujuan lebih detil dan lebih jelas. Berikut ini jabaran tujuan yang diuraikan dari visi dan misi diatas. D. Tujuan Madrasah Mengacu pada visi dan misi madrasah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan MTs Negeri Gombong adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut dengan rincian : a. Bidang Akademik, Olahraga dan Seni 1) Meningkatkan rata-rata nilai raport dari 7,4 menjadi 8,0 dan naik kelas secara normatif sebesar 100% 2) Hasil UM-UAMBN meningkat dari nilai rata-rata dari 6,5 menjadi 7,5 dan nilai UN dengan peningkatan nilai dari 5,6 menjadi 6,5. 3) Meraih juara dalam kegiatan lomba akademik, olahraga dan seni tingkat kabupaten dan provinsi. KTSP MTs N Gombong 2016/2017 10 4) Seluruh pendidik berkualifikasi pendidikan minimal S1 dan bersertifikat pendidik. 5) Meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan dengan mengikut sertakan pada pelatihan / workshop b. Bidang Agama, Akhlaq Mulia dan Budi pekerti 1) Terbiasa memberi senyum, mengucap salam, menyapa dengan sopan-santun. 2) Terbiasa menjalankan salat fardhu dengan berjamaah. 3) Terbiasa melaksanakan puasa wajib maupun sunnah. 4) Hafal dan fasih do’a-doa harian. 5) Kelas VII hafal surat an-Nas sampai dengan ad-Dhuha 6) Kelas VIII hafal surat al-Nas sampai dengan al-Insyiqoq 7) Kelas IX hafal surat as-Nas sampai dengan at-Naba 8) Terbiasa menjalankan salat dhuha 9) Terbiasa memberikan infaq dan shadaqah 10) Terbiasa melaksanakan tadarus al-Qur`an dan membaca asma al-husna. 11) Dapat mengelola dan bertugas dalam kegiatan keagamaan di masyarakat. 12) Terbiasa membuang sampah pada tempatnya. 13) Terbiasa menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa pengantar setiap hari Kamis c. Bidang Life Skil dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). 1) Melaksanakan kegiatan berbagai ekstra kurikuler. 2) Melaksanakan kegiatan ketrampilan TIK / Prakarya E. Budaya dan Lingkungan Madrasah Dalam kehidupan sehari-hari di madrasah, masyarakat MTs N Gombong Kebumen membudayakan “5 S” yaitu kepanjangan dari Senyum, Salam, Sapa, Sopan Santun. Apabila warga madrasah bertemu atau berpapasan antara satu warga dengan warga yang lain diusahakan untuk tersenyum, untuk memberi salam, dan menyapa dengan baik sehingga tercipta keharmonisan. Untuk menjaga agar lingkungan madrasah tetap bersih, indah, lestari dan nyaman, MTs N Gombong Kebumen membudayakan “7 K” ( Kebersihan, Kerapihan, Kerajinan, Keindahan, Keamanan, Keserasian dan Kenyamanan). KTSP MTs N Gombong 2016/2017 11 III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. Struktur Kurikulum Struktur dan muatan kurikulum pada MTs Negeri Gombong sesuai dengan yang tertuang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut ini. 1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia 2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian 3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi 4. Kelompok mata pelajaran estetika 5. Kelompok mata pelajaran Olah Raga Kelompok mata pelajaran tersebut memiliki cakupan dan kegiatan masing-masing seperti diungkapkan di dalam PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) Pasal 7 sebagai berikut ini. Kelompok Cakupan Mata Pelajaran Agama Melalui dan Kelompok mata pelajaran agama dan Kegiatan Akhlak Mulia keagamaan, akhlak mulia dimaksudkan untuk pembelajaran kewarganegaraan membentuk peserta didik menjadi dan pembinaan kepribadian/akhlak manusia yang beriman dan bertakwa mulia, pembelajaran kepada Tuhan Yang Maha Esa serta pengetahuan berakhlak mulia. Akhlak dan sebagai perwujudan teknologi, mulia estetika, jasmani, olahraga dan mencakup etika, budi pekerti, atau kesehatan, moral ilmu dan pengembangan dari diri/ekstrakurikuler pendidikan agama. Kewarganegaraan Kelompok mata dan Kepribadian kewarganegaraan dan kepribadian kepribadian/akhlak dimaksudkan pelajaran Kegiatan keagamaan, pembinaan untuk peningkatan pembelajaran mulia, kewarganegaraan, kesadaran dan wawasan peserta didik bahasa, seni dan budaya, dan akan status, hak, dan kewajibannya pendidikan dalam kehidupan berbangsa, dan jasmani, dan bermasyarakat, pengembangan diri/ekstrakurikuler bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian KTSP MTs N Gombong 2016/2017 12 Kelompok Cakupan Mata Pelajaran Melalui lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme. Ilmu Pengetahuan Kelompok dan Teknologi mata pelajaran ilmu Kegiatan pembelajaran pengetahuan dan teknologi pada matematika, SMP/MTs/SMPLB ilmu pengetahuan dimaksudkan alam, ilmu pengetahuan sosial, untuk memperoleh kompetensi dasar keterampilan/kejuruan, ilmu pengetahuan dan teknologi serta teknologi membudayakan berpikir dan/atau informasi dan ilmiah komunikasi, serta muatan lokal secara kritis, kreatif dan mandiri. Estetika bahasa, yang relevan. Kelompok mata pelajaran estetika Kegiatan bahasa, seni dan budaya, dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan, dan muatan lokal sensitivitas, kemampuan yang relevan, dan pengembangan mengekspresikan dan kemampuan diri/ekstrakurikuler mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik individual dalam kehidupan sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kemasyarakatan menciptakan kehidupan sehingga mampu kebersamaan yang harmonis. Jasmani, Raga, Kesehatan. Olah Kelompok mata pelajaran jasmani, Kegiatan dan olahraga dan kesehatan SMP/MTs/SMPLB pendidikan jasmani, pada olahraga, pendidikan kesehatan, dimaksudkan ilmu pengetahuan alam, dan untuk meningkatkan potensi fisik muatan lokal yang relevan, dan serta membu-dayakan sportivitas dan pengembangan diri/ekstrakurikuler kesadaran hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup KTSP MTs N Gombong 2016/2017 13 Kelompok Cakupan Mata Pelajaran sehat yang ataupun Melalui bersifat yang individual bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku kecanduan seksual narkoba, bebas, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Kurikulum 2013 ini dirancang dengan karakteristik sebagai berikut: a. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik; b. Madrasah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana di mana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar; c. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di madrasah dan masyarakat; d. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan; e. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran; f. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasian (organizing elements) kompetensi dasar, di mana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti; g. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal). 1. Tujuan Kurikulum Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 1. Kompetensi Inti Kurikulum Sejalan dengan filosofi progresivisme dalam pendidikan, Kompetensi Inti ibaratnya adalah anak tangga yang harus ditapaki peserta didik untuk sampai pada kompetensi lulusan jenjang Madrasah Ibtidaiyah sampai pada jenjang Madrasah Aliyah. Kompetensi KTSP MTs N Gombong 2016/2017 14 Inti (KI) meningkat seiring dengan meningkatnya usia peserta didik yang dinyatakan dengan meningkatnya kelas. Melalui Kompetensi Inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar (KD) pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Sebagai anak tangga menuju ke kompetensi lulusan multidimensi, Kompetensi Inti juga memiliki multidimensi. Untuk kemudahan operasionalnya, kompetensi lulusan pada ranah sikap dipecah menjadi dua. Pertama, sikap spiritual yang terkait dengan tujuan pendidikan nasional membentuk peserta didik yang beriman dan bertakwa. Kedua, sikap sosial yang terkait dengan tujuan pendidikan nasional membentuk peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Kompetensi Inti bukan untuk diajarkan melainkan untuk dibentuk melalui pembelajaran berbagai kompetensi dasar dari sejumlah mata pelajaran yang relevan. Dalam hal ini mata pelajaran diposisikan sebagai sumber kompetensi. Apapun yang diajarkan pada mata pelajaran tertentu pada suatu jenjang kelas tertentu hasil akhirnya adalah Kompetensi Inti yang harus dimiliki oleh peserta didik pada jenjang kelas tersebut. Tiap mata pelajaran harus mengacu pada Kompetensi Inti yang telah dirumuskan. Karena itu, semua mata pelajaran yang diajarkan dan dipelajari pada kelas tersebut harus berkontribusi terhadap pembentukan Kompetensi Inti. Kompetensi Inti akan menagih kepada tiap mata pelajaran apa yang dapat dikontribusikannya dalam membentuk kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik. Ibaratnya, Kompetensi Inti adalah pengikat berbagai kompetensi dasar yang harus dihasilkan dengan mempelajari tiap mata pelajaran serta berfungsi sebagai integrator horizontal antar mata pelajaran. Tabel 1: Kompetensi Inti Madrasah Tsanawiyah KOMPETENSI INTI KELAS VII KOMPETENSI INTI KELAS VIII KOMPETENSI INTI KELAS IX 1. Menghargai dan 1. Menghargai dan 1. Menghargai dan menghayati ajaran menghayati ajaran menghayati ajaran agama yang agama yang agama yang dianutnya. dianutnya. dianutnya. 2. Menghargai dan 2. Menghargai dan 2. Menghargai dan menghayati perilaku menghayati perilaku menghayati perilaku jujur, disiplin, jujur, disiplin, jujur, disiplin, tanggung jawab, tanggung jawab, tanggung jawab, peduli (toleransi, peduli (toleransi, peduli (toleransi, gotong royong), gotong royong), gotong royong), santun, percaya diri, santun, percaya diri, santun, percaya diri, dalam berinteraksi dalam berinteraksi dalam berinteraksi secara efektif dengan secara efektif dengan secara efektif dengan lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan lingkungan sosial alam dalam jangkauan alam dalam jangkauan dan alam dalam pergaulan dan pergaulan dan jangkauan pergaulan keberadaannya. keberadaannya. dan keberadaannya. 3. Memahami 3. Memahami dan 3. Memahami dan pengetahuan (faktual, menerapkan menerapkan konseptual, dan pengetahuan (faktual, pengetahuan prosedural) konseptual, dan (faktual, konseptual, berdasarkan rasa ingin prosedural) dan prosedural) tahunya tentang ilmu berdasarkan rasa ingin berdasarkan rasa pengetahuan, tahunya tentang ilmu ingin tahunya teknologi, seni, pengetahuan, tentang ilmu budaya terkait teknologi, seni, pengetahuan, fenomena dan budaya terkait teknologi, seni, kejadian tampak mata. fenomena dan budaya terkait kejadian tampak mata. fenomena dan KTSP MTs N Gombong 2016/2017 15 kejadian tampak mata. 4. Mencoba, mengolah, 4. Mengolah, menyaji 4. Mengolah, menyaji dan menyaji dalam dan menalar dalam dan menalar dalam ranah konkret ranah konkret ranah konkret (menggunakan, (menggunakan, (menggunakan, mengurai, merangkai, mengurai, merangkai, mengurai, memodifikasi, dan memodifikasi, dan merangkai, membuat) dan ranah membuat) dan ranah memodifikasi, dan abstrak (menulis, abstrak (menulis, membuat) dan ranah membaca, membaca, abstrak (menulis, menghitung, menghitung, membaca, menggambar, dan menggambar, dan menghitung, mengarang) sesuai mengarang) sesuai menggambar, dan dengan yang dipelajari dengan yang dipelajari mengarang) sesuai di sekolah dan sumber di sekolah dan sumber dengan yang lain yang sama dalam lain yang sama dalam dipelajari di sekolah sudut pandang/teori. sudut pandang/teori. dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. Keterangan : Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut: 1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual; 2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; 3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan 4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan. Berdasarkan kompetensi inti disusun matapelajaran dan alokasi waktu yang dengan karakteristik waktu untuk satuan Madrasah pendidikan. Susunan mata pelajaran dan sesuai alokasi Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah sebagaimana tabel berikut. KTSP MTs N Gombong 2016/2017 16 STRUKTUR KURIKULUM MTs NEGERI GOMBONG TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017 Komponen Kelas dan Alokasi Waktu VII VIII IX A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama Islam. a. Qur’an Hadits 2 2 2 b. Aqidah Akhlak 2 2 2 c. Fiqih 2 2 2 d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3 3 3 3. Bahasa Indonesia 6 6 6 4. Bahasa Arab 3 3 3 5. Bahasa Inggris 4 4 4 6. Matematika 5 5 5 7. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5 8. Ilmu Pengetahuaan Sosial 4 4 4 9. Seni Budaya 2 2 2 10. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 3 3 3 11. Prakarya 2 2 2 a. Bahasa Jawa 2 2 2 C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) B. Muatan Lokal : a. Bimbingan Konseling b. Bimbingan Komputer c. Pramuka d. BTQ e. PMR f. Musik Rebana g. Musik Band h. Seni Tari i. Seni Kaligrafi j. Seni Baca Al Qur an k. Atletik l. Bola Volly m. Drum Band n. Pidato o. Mading / Majalah Siswa KTSP MTs N Gombong 2016/2017 17 Kelas dan Alokasi Waktu Komponen Jumlah VII VIII IX 47 47 47 2*) Ekuivalen 2 Jam pembelajaran B. Muatan Kurikulum Muatan Kurikulum MTs Negeri Gombong meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik dan materi muatan lokal. 1. Mata Pelajaran Wajib a. Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam di SMP/MTs bertujuan untuk : 1) Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT; 2) Mewujudkan manuasia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas madrasah. m. Pendidikan Agama Islam di MTs Negeri Gombong berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 165 Tahun 2014 Tentang Pedoman Kurikulum Madrasah Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab Di Madrasah. meliputi Qur’an Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih dan Sejarah Kebudayaan Islam. Masing-masing mata pelajaran mempunyai karakteristik dan tujuan tersendiri yang dideskripsikan sebagai berikut : 1) Al Qur`an Hadits Raung Lingkup : Ruang lingkup mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis di Madrasah Tsanawiyah meliputi: B. Membaca dan menulis yang merupakan unsur penerapan ilmu tajwid. C. Menerjemahkan makna (tafsiran) yang merupakan pemahaman, interpretasi ayat, dan hadis dalam memperkaya hazanah intelektual. D. Menerapkan isi kandungan ayat/hadis yang merupakan unsur pengamalan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis MTs ini merupakan kelanjutan dan kesinambungan dengan mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis pada jenjang MI dan MA, terutama pada penekanan kemampuan membaca Al-Qur’an-Hadis, pemahaman surah-surah pendek, dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. Adapun tujuan mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis adalah: a) Meningkatkan kecintaan peserta didik terhadap Al-Qur’an dan Hadis. b) Membekali peserta didik dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadis sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan. KTSP MTs N Gombong 2016/2017 18 c) Meningkatkan kekhusyukan peserta didik dalam beribadah terlebih salat, dengan menerapkan hukum bacaan tajwid serta isi kandungan surah/ayat dalam suratsurat pendek yang mereka baca. 1) Aqidah Akhlak Akidah-Akhlak di Madrasah Tsanawiyah adalah salah satu mata pelajaran PAI yang merupakan peningkatan dari akidah dan akhlak yang telah dipelajari oleh peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar. Peningkatan tersebut dilakukan dengan cara mempelajari tentang rukun iman mulai dari iman kepada Allah, malaikatmalaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, sampai iman kepada Qada dan Qadar yang dibuktikan dengan dalil-dalil naqli dan aqli, serta pemahaman dan penghayatan terhadap al-asmw’ al-husnw dengan menunjukkan ciri-ciri/tandatanda perilaku seseorang dalam realitas kehidupan individu dan sosial serta pengamalan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan seharihari. Secara substansial mata pelajaran Akidah-Akhlak memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan mempraktikkan akidahnya dalam bentuk pembiasaan untuk melakukan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari. Al-akhlak al-karimah ini sangat penting untuk dipraktikkan dan dibiasakan oleh peserta didik dalam kehidupan individu, bermasyarakat dan berbangsa, terutama dalam rangka mengantisipasi dampak negatif dari era globalisasi dan krisis multidimensional yang melanda bangsa dan Negara Indonesia. Mata pelajaran Akidah-Akhlak bertujuan untuk: a) Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.; b) Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam. Raung Lingkup : E. Aspek akidah terdiri atas dasar dan tujuan akidah Islam, sifat-sifat Allah, al-Asmw’ alousnw, iman kepada Allah, Kitab-Kitab Allah, Rasul-Rasul Allah, Hari Akhir serta Qada Qadar. F. Aspek akhlak terpuji yang terdiri atas ber-tauhrd, ikhlas, taat, khauf, tobat, tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, qanaa’ah, tawaduk, husnuz-zan, tasamuh dan ta‘awun, berilmu, kreatif, produktif, dan pergaulan remaja. G. Aspek akhlak tercela meliputi kufur, syirik, riya, nifaq, anwniah, putus asa, gaiab, tamak, takabur, hasad, dendam, gibah, fitnah, dan namrmah. H. Aspek adab meliputi: Adab beribadah: adab salat, membaca Al-Qur’an dan adab berdoa, adab kepada kepada orang tua dan guru, adab kepada kepada, saudara, teman, dan tetangga, adab terhadap lingkungan, yaitu: pada binatang dan tumbuhan, di tempat umum, dan di jalan I. Aspek kisah teladan meliputi: Nabi Sulaiman a.s. dan umatnya, Ashabul Kahfi, Nabi Yunus a.s. dan Nabi Ayyub a.s., Kisah Sahabat: Abu Bakar r.a., Umar bin Khattab r.a, Usman bin Affan r.a., dan Ali bin Abi Talib r.a. 1) Fiqih Ruang lingkup fikih di Madrasah Tsanawiyah meliputi ketentuan pengaturan hukum Islam dalam menjaga keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT. dan hubungan manusia dengan sesama manusia. Adapun ruang lingkup mata pelajaran Fikih di Madrasah Tsanawiyah meliputi: a) Aspek fikih ibadahmeliputi: ketentuan dan tatacara taharah, salat fardu, salat sunnah, dan salat dalam keadaan darurat, sujud, azan dan iqamah, berzikir dan KTSP MTs N Gombong 2016/2017 19 berdoa setelah salat, puasa, zakat, haji dan umrah, kurban dan akikah, makanan, perawatan jenazah, dan ziarah kubur. b) Aspek fikih muamalah meliputi: ketentuan dan hukum jual beli, qirwi, riba, pinjam- meminjam, utang piutang, gadai, dan borg serta upah. c) Pembelajaran fikih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya untuk diaplikasikankan dalam kehidupan sehingga menjadi muslim yang selalu taat menjalankan syariat Islam secara kwffah (sempurna). d) Pembelajaran fikih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat: (1) mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia dengan Allah yang diatur dalam fikih ibadah dan hubungan manusia dengan sesama yang diatur dalam fikih muamalah; (2) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dalam melaksanakan ibadah kepada Allah dan ibadah sosial. Pengalaman tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial. 2) Sejarah Kebudayaan Islam a) b) c) d) e) f) Ruang lingkup Sejarah Kebudayan Islam di Madrasah Tsanawiyah meliputi: a) Memahami sejarah Nabi Muhammad Saw. periode Makkah. b) Memahami sejarah Nabi Muhammad Saw. periode Madinah. c) Memahami peradaban Islam pada masa Khulafaurrasyidin. d) Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani Umaiyah. e) Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani Abbasiyah. f) Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah. g) Memahami perkembangan Islam di Indonesia. Sejarah Kebudayaan Islam di MTs merupakan salah satu mata pelajaran yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam di masa lampau, mulai dari perkembangan masyarakat Islam pada masa Nabi Muhammad SAW dan Khulafaurrasyidin, Bani ummayah, Abbasiyah, Ayyubiyah sampai perkembangan Islam di Indonesia. Secara substansial, mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak, dan kepribadian peserta didik. Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut: Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah Saw. dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari peristiwaperistiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berpres tasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam. Ruang lingkup pelajaran Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah meliputi tema-tema yang berupa wacana lisan dan tulisan berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang identitas diri, kehidupan madrasah, kehidupan keluarga, rumah, hobi, profesi, kegiatan keagamaan, dan lingkungan. Tujian KTSP MTs N Gombong 2016/2017 20 Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab baik reseptif maupun produktif. Kemampuan reseptif yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan memahami bacaan. Kemampuan produktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun secara tertulis. Kemampuan berbahasa Arab serta sikap positif terhadap bahasa Arab tersebut sangat penting dalam membantu memahami sumber ajaran Islam yaitu Al-Qur’an dan Hadis, serta kitab-kitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan Islam bagi peserta didik. Mata pelajaran Bahasa Arab memiliki tujuan sebagai berikut: a) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan maupun tulis, yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak (istimw‘), berbicara (kalam), membaca (qirw’ah), dan menulis (kitwbah). b) Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam. c) Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian, peserta didik diharapkan memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya. b. Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan PPKn di SMP/MTs diharapkan dapat berfungsi sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengimplementasikan sikap kewarganegaraan, pengetahuan kewarganegaraan, dan keterampilan kewarganegaraan dalam kehidupan sehari – hari. Pendidikan PPKn di SMP/MTs menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik mampu memahami,meneledani, dan menerapkan dalam kehidupan sehari – hari berdasarkan pengetahuan yang dipelajari. Kurikulum PPKn Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah disusun dengan ruang lingkup sebagai berikut: Pancasila, sebagai dasar negara, ideologi Nasional, dan pandangan hidup bangsa. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai hukum dasar tertulis yang menjadi landasan konstitusional kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai kesepakatan final bentuk Negara Republik Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud filosofi kesatuan yang melandasi dan mewarnai keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. c. Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia secara umum bertujuan agar peserta didik mampu menyimak, mewicara, membaca, dan menulis. Kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan keempat keterampilan tersebut saling berhubungan dan saling mendukung dalam pengembangan tiga ranah utamanya, yakni pembelajaran berbahasa, bersastra, dan pengembangan literasi. Pembelajaran berbahasa Indonesia adalah pembelajaran tentang teori-teori kebahasaindonesiaan dan cara penggunaannya yang efektif. Peserta didik belajar tentang fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana berinteraksi secara efektif; membangun dan membina hubungan; mengungkapkan dan mempertukarkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap berbahasa. Peserta didik mampu berkomunikasi secara efektif, kalimat yang tertata dengan baik; termasuk ejaan dan, tanda bacanya. Pemahaman tentang bahasa sebagai penghela pengetahuan dan komunikasi diharapkan dapat menjadikan peserta didik sebagai penutur bahasa Indonesia yang komunikatif dan produktif. KTSP MTs N Gombong 2016/2017 21 Ruang Lingkup Materi Bahasa Indonesia untuk SMP: Kelas VII 1) Deskripsi 2) Cerita Fantasi 3) Prosedur 4) Laporan Observasi 5) Puisi Rakyat 6) Cerita Rakyat 7) Surat 8) Literasi Kelas VIII 1) Berita 2) Iklan 3) Eksposisi 4) Puisi 5) Eksplanasi 6) Ulasan 7) Persuasi 8) Drama 9) Literasi Kelas IX 1) Laporan 2) Pidato 3) Cerpen 4) Tanggapan 5) Diskusi 6) Cerita Inspirasi 7) Literasi d. Bahasa Inggris Secara khusus, lulusan SMP/MTs diharapkan mampu: memiliki keterampilan berbahasa Inggris yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri,dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tentang fungsi sosial, struktur makna (urutan makna dalam teks atau yang selama ini kita kenal dengan istilah struktur teks), dan unsur kebahasaan berbagai teks dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata. memiliki keterampilan menangkap makna dan menyusun teks lisan dan tulis dengan kritis melalui kegiatan berbicara, menyimak, membaca, dan menulis tentang yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis. Berikut ruang lingkup kompetensi dan materi Bahasa Inggris di SMP/MTs. KOMPETENSI RUANG LINGKUP MATERI Menunjukkan perilaku yang berterima Teks-teks pendek dan sederhana dalam wacana dalam lingkungan personal, sosial interpersonal, transaksional, fungsional khusus, budaya, akademik, dan profesi; dan fungsional berbentuk descriptive, recount, narrative, procedure, dan information report Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur pada tataran literasi fungsional; teks dan unsur kebahasaan dari teks pendek dan sederhana, dalam Berbagai jenis teks mencakup tiga aspek, yaitu kehidupan dan kegiatan siswa seharifungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, hari; yang ketiganya ditentukan dan dipilih sesuai tujuan dan konteks komunikasinya; Berkomunikasi secara interpersonal, transaksional dan fungsional tentang Keterampilan mencakup mendengarkan, diri sendiri, keluarga, serta orang, berbicara, membaca, menulis, dan menonton, binatang dan benda, kongkrit dan secara efektif, dengan lingkungan sosial dan alam imajinatif, yang terdekat dengan dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya kehidupan dan kegiatan siswa sehari- Unsur-unsur kebahasaan mencakup penanda hari di rumah, sekolah, dan wacana, kosa kata, tata bahasa, ucapan, tekanan masyarakat; kata, intonasi, ejaan, tanda baca, dan kerapian Menangkap makna dan menyusun teks tulisan tangan; lisan dan tulis, pendek dan sederhana Modalitas: dengan batasan makna yang jelas. dengan menggunakan struktur teks secara urut dan runtut serta unsur kebahasaan secara akurat, berterima, dan lancar. KTSP MTs N Gombong 2016/2017 22 KOMPETENSI RUANG LINGKUP MATERI Tujuan: Membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan tertulis untuk menghadapi perkembangan IPTEK dalam menyongsong era globalisasi. Ruang lingkup: 1) Kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis secara terpadu untuk mencapai tingkat literasi functional; 2) Kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional pendek dan monolog serta esei berbentuk procedure, descriptive, recount, narrative, dan report. Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa kata, tata bahasa, dan langkah-langkah retorika; 3) Kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik (menggunakan tata bahasa dan kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi sosiokultural (menggunakan ungkapan dan tindak bahasa secara berterima dalam berbagai konteks komunikasi), kompetensi strategi (mengatasi masalah yang timbul dalam proses komunikasi dengan berbagai cara agar komunikasi tetap berlangsung), dan kompetensi pembentuk wacana (menggunakan piranti pembentuk wacana). e. Bahasa Arab Ruang Lingkup : Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab baik reseptif maupun produktif. Kemampuan reseptif yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan memahami bacaan. Kemampuan produktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun secara tertulis. Kemampuan berbahasa Arab serta sikap positif terhadap bahasa Arab tersebut sangat penting dalam membantu memahami sumber ajaran Islam yaitu al-Qur’an dan Hadis, serta kitabkitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan Islam bagi peserta didik. Tujuan : 1) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan maupun tulis, yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak (istima’), berbicara (kalam), membaca (qira’ah), dan menulis (kitabah). KTSP MTs N Gombong 2016/2017 23 2) Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam. 3) Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian, peserta didik diharapkan memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya. f. Matematika Secara umum, pembelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kecakapan atau kemahiran matematika. Kecakapan atau kemahiran matematika merupakan bagian dari kecakapan hidup yang harus dimiliki peserta didik terutama dalam pengembangan penalaran, komunikasi, dan pemecahan masalah (problem solving) yang dihadapi dalam kehidupan peserta didik sehari-hari. Matematika selalu digunakan dalam segala segi kehidupan. Ruang Lingkup Matematika SMP/MTs mencakup: 1. Bilangan, 2. Aljabar, 3. Geometri dan pengukuran, 4. Statistika dan peluang. g. Ilmu Pengetahuan Alam Setelah mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sejak Sekolah Dasar, lulusan pendidikan dasar dan pendidikan menengah akan memperoleh kecakapan untuk: • menjalani kehidupan dengan sikap positif dengan daya pikir kritis, kreatif, inovatif, dan kolaboratif, disertai kejujuran dan keterbukaan, berdasarkan potensi proses dan produk sains; • memahami fenomena alam di sekitarnya, berdasarkan hasil pembelajaran sains melalui bidang-bidang spesifiknya yaitu Fisika, Kimia dan Biologi; • membedakan produk atau cara yang masuk akal dengan produk atau cara yang tidak bersesuaian dengan prinsip-prinsip sains; • mengambil keputusan di antara berbagai pilihan yang dibedakan oleh hal-hal yang bersifat ilmiah; • menyelesaikan masalah yang dihadapi lulusan dalam kehidupannya, terutama memilih di antara cara-cara yang telah dikenal manusia berdasarkan pertimbangan ilmiah; • mengenali dan menghargai peran sains dalam memecahkan permasalahan umat manusia, seperti permasalahan ketersediaan pangan, kesehatan, pemberantasan penyakit, dan lingkungan hidup. • memahami dampak dari perkembangan sains terhadap perkembangan teknologi dan kehidupan manusia di masa lalu, maupun potensi dampaknya di masa depan bagi dirinya, orang lain, dan lingkungannya. Ruang Lingkup Materi Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs • Kerja Ilmiah dan Keselamatan Kerja, Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan, Energi dan Perubahannya, Zat dan Sifatnya, Bumi dan Alam Semesta, serta Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat • Kelas VII • Objek Ilmu Alam dan Pengamatannya KTSP MTs N Gombong 2016/2017 24 • Klasifikasi Makhluk Hidup • Sistem Organisasi Kehidupan • Energi • Interaksi antarmakhluk Hidup • Pencemaran Lingkungan • Perubahan Iklim • Lapisan Bumi dan Bencana • Tata Surya • Unsur, senyawa, dan campuran • Kelas VIII • Gerak dan Gaya • Usaha dan Pesawat Sederhana • Rangka dan Otot • Tekanan Zat • Getaran, Gelombang ,dan Bunyi • Cahaya • Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan • Sistem Pencernaan • Sistem Peredaran Darah • Sistem Pernapasan • Sistem Ekskresi • Zat Aditif dan Adiktif • Kelas IX • Sifat Bahan • Kelistrikan • Kemagnetan • Teknologi Ramah Lingkungan • Reproduksi • Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan • Pewarisan Sifat • Bioteknologi • Tanah h. Ilmu Pengetahuan Sosial i. Mata Pelajaran IPS menggunakan geografi sebagai titik tolak (platform) kajian dengan pertimbangan semua tempat, benda, sumber daya dan peristiwa terikat dengan lokasi. Tujuannya adalah menekankan pentingnya ruang sebagai tempat hidup dan sumberdaya bagi manusia, mengenal potensi dan keterbatasan ruang, karena itulah ruang selalu saling berhubungan (konektivitas antarruang) untuk saling melengkapi. Akibat dari interaksi antara alam dan manusia, serta konektivitas antarruang, ruang pun senantiasa berubah menurut waktu dan KTSP MTs N Gombong 2016/2017 25 teknologi yang digunakan oleh manusia dalam memanfaatkan ruang. Pemahaman ruang dalam lingkup negara Indonesia dapat mengembangan rasa cinta terhadap tanah air, memperkokoh kesatuan dan persatuan (NKRI). Pembelajaran IPS di SMP/MTs meliputi pemahaman lingkungan dan masyarakat dalam lingkup nasional dan internasional untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, berpikir logis, sistematis, kritis, analitis, dan berketerampilan sosial. Semua itu, selain untuk meningkatkan pemahaman potensi wilayah Indonesia, juga mengembangkan nasionalisme, memperkokoh sikap kebangsaan, dan mampu bekerjasama dalam masyarakat majemuk selaku warga masyarakat, warga negara dan warga dunia. Ruang lingkup mata pelajaran IPS di SMP, meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1. Keruangan dan interaksi antarruang dalam lingkup nasional, ASEAN, dan Internasional; 2. Dinamika interaksi sosial; 3. Kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan bangsa; dan 4. Perubahan dan kesinambungan masyarakat Indonesia sejak zaman praaksara hingga masa sekarang. j. Seni Budaya k. Pembelajaran Seni Budaya materi disesuaikan dengan kebutuhan daerah dan kebutuhan peserta didik. Pembelajaran yang berkaitan dengan kebutuhan daerah bertujuan agar kebudayaan daerah dapat dilestarikan dan dikembangkan melalui materi Seni Budaya. Kebutuhan peserta didik untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan di bidang seni tertentu sesuai dengan keadaan perekonomian daerah, sehingga peserta didik dapat meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan potensi daerah, seperti potensi pariwisata dan meningkatkan kemampuan berwirausaha di bidang seni. Ruang Lingkup materi Mata pelajaran Seni Budaya meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1. Seni rupa, mencakup kemampuan konsepsi, apresiasi dan berkreasi karya seni rupa dua dan tiga dimensi 2. Seni musik, mencakup kemampuan untuk konsepsi, apresiasi dan berkreasi karya seni vokal dan instrumen 3. Seni tari, mencakup kemampuan untuk konsepsi, apresiasi dan berkreasi karya seni tari tradisi dan kreasi 4. Seni teater, mencakup kemampuan untuk konsepsi, apresiasi dan berkreasi karya seni peran l. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK) merupakan salah satu mata pelajaran pada Kurikulum 2013. PJOK merupakan bagian integral dari program pendidikan nasional, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui pembekalan pengalaman belajar menggunakan aktivitas jasmani terpilih dan dilakukan secara sistematis yang dilandasi nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ruang lingkup pembelajaran PJOK untuk SMP/MTs terdiri dari: 1. Aktivitas permainan bola besar dan bola kecil 2. Aktivitas beladiri 3. Aktivitas atletik 4. Aktivitas pengembangan kebugaran jasmani 5. Aktivitas senam 6. Aktivitas gerak berirama 7. Aktivitas air dan keselamatan diri 8. Kesehatan m. Prakarya KTSP MTs N Gombong 2016/2017 26 Mata pelajaran Prakarya terdiri atas empat aspek yaitu kerajinan, rekayasa, budidaya dan pengolahan yang diarahkan pada pengembangan keterampilan dilakukan pada tingkat manipulasi (modifikasi) yang diarahkan untuk menghasilkan produk yang bersifat multi desain baik dari jenis bahan dasar maupun bentuk produknya. Pembuatan produk mengacu pada penerapan teknologi dasar, kerangka analisa sistem meliputi: input, proses, output melalui prinsip Pikir, Gambar, Buat, Uji (PGBU) untuk pemenuhan produk family/home skill dan life skill dengan berbasis pada potensi kearifan lokal. Pembentukan nilai- nilai kewirausahaan dengan mengembangkan sikap, pengetahuan, keterampilan. Pembentukan nilai dilakukan melalui penyelarasan antara kemampuan dan minat dengan motif berwirausaha yang bertujuan melatih koordinasi otak dengan keterampilan teknis. 1. Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan SMA/MA dan SMK/MAK Mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan terdiri atas empat aspek yaitu kerajinan, rekayasa, budidaya dan pengolahan yang diarahkan pada pengembangan produk dalam bentuk dami dengan menggunakan teknologi tepat guna skala home industry dengan wawasan kewirausahaan agar dapat mandiri secara ekonomi. Untuk itu, keterampilan/psikomotorik dikembangkan pada tingkat presisi (sesuai standar). Pengembangan kompetensi peserta didik diarahkan untuk mempelajari produk teknologi berdasarkan kerangka analisa sistem meliputi: input, proses, output, melalui prinsip Pikir, Gambar, Buat, Uji (PGBU). Aspek mata pelajaran Prakarya SMP/MTs terdiri atas: 1. Kerajinan Kerajinan dapat dikaitkan dengan kerja tangan yang hasilnya merupakan benda untuk memenuhi tuntutan kepuasan pandangan: estetika-ergonomis, dengan simbol budaya, kebutuhan tata upacara dan kepercayaan (theory of magic and relligy), dan benda fungsional yang dikaitkan dengan nilai pendidikan pada prosedur pembuatannya. Lingkup ini dapat digali dari potensi lokal dan seni terapan (applied art), desain kekinian (modernisme dan postmodernisme). 2. Rekayasa Rekayasa terkait dengan beberapa kemampuan: merancang, merekonstruksi dan membuat benda produk yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari dengan pendekatan pemecahan masalah. Sebagai contoh: rekayasa penyambungan balok kayu untuk membuat susunan (konstruksi) kerangka atap rumah, harus dilakukan dengan prinsip ketepatan agar susunan rumah tidak mudah runtuh. Lingkup ini memerlukan kesatuan pikir dan kecekatan tangan membuat susunan mengarah kepada: berpikir kreatif, praktis, efektif, ketepatan dan hemat serta berpikir prediktif. 3. Budidaya Budidaya tumbuhan dan hewan mencakup pembibitan, penanaman, pemanenan, penyimpanan, dan penanganan atau pengemasan dan distribusi untuk proses selanjutnya. Substansi yang dipelajari pada aspek ini adalah tanaman, ternak dan ikan. Manfaat edukatif teknologi budidaya adalah pembinaan perasaan, pembinaan kemampuan memahami pertumbuhan dan menyatukan dengan alam (ecosystem) agar menjadi peserta didik yang berpikir sistematis berdasarkan potensi kearifan lokal. 2. Muatan Lokal Muatan Lokal yang dipilih ditetapkan berdasarkan ciri khas, potensi dan keunggulan daerah, serta ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan tenaga pendidik. Sasaran pembelajaran muatan lokal adalah pengembangan jiwa kewirausahaan dan penanaman nilai-nilai budaya sesuai dengan lingkungan. Nilai-nilai kewirausahaan yang dikembangkan antara lain inovasi, kreatif, berpikir kritis, eksplorasi, komunikasi, kemandirian, dan memiliki etos kerja. Nilai-nilai budaya yang dimaksud antara lain kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan terhadap lingkungan, dan kerja sama. KTSP MTs N Gombong 2016/2017 27 Penanaman nilai-nilai kewirausahaan dan budaya tersebut diintegrasikan di dalam proses pembelajaran yang dikondisikan supaya nilai-nilai tersebut dapat menjadi sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Muatan Lokal merupakan mata pelajaran, sehinggga satuan pendidikan harus mengembangkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk setiap muatan lokal yang diselenggarakan. Muatan Lokal yang diselenggarakan di MTs Negeri Gombong adalah sebagai berikut. No. Jenis Muatan Lokal 1 Bahasa Jawa 3. Alokasi Waktu VII VIII IX 2 2 2 Pengembangan Diri Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan dalam bentuk Bimbingan Konseling dan Kegiatan Ekstrakurikuler. Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan tidak terprogram. a. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal melalui penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut ini. Kegiatan Layanan Pelaksanaan dan kegiatan pendukung konseling Ekstrakurikuler Individual Kelompok: tatap muka di kelas o Bimbingan Konseling o Bimbingan Komputer o Pramuka o Baca Tulis Al Quran o Palang Merah Remaja o Musik Rebana o Musik Band o Seni Tari o Seni Kaligrafi o Seni Baca Al Qur an o Atletik o Bola Volly KTSP MTs N Gombong 2016/2017 28 Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Jum’at Bersih dan Jum’at Sehat o Drum Band o Pidato o Mading / Majalah Siswa Kegiatan Jum’at bersih adalah bersih-bersih lingkungan madrasah secara masal oleh seluruh warga madrasah yang dilaksanakan pada jam pertama setiap Jum’at. Kegiatan Jum’at Sehat adalah kegiatan senam pagi bersama yang dilaksanakan pada hari Jum’at dan diikuti oleh seluruh warga madrasah. Upacara Bendera dan Apel Pagi Upacara bendera dilaksanakan setiap hari Senin pagi atau setiap tanggal 17 Kegiatan apel pagi dilaksanakan pada pagi hari di halaman sebelum pelajaran berlangsung sesui dengan situasi dan kondisi b. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai berikut. Kegiatan Contoh Rutin, yaitu Piket kelas kegiatan yang Sholat Dhuha dilakukan Sholat Dzuhur berjamaah terjadwal Sholat Asar berjamaah Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran di kelas Pembacaan Nadzam Asmaul Husna Bakti sosial Spontan, adalah Memberi dan menjawab salam kegiatan tidak Meminta maaf terjadwal dalam Berterima kasih kejadian khusus Mengunjungi orang yang sakit Membuang sampah pada tempatnya Menolong orang yang sedang dalam kesusahan Melerai pertengkaran Keteladanan, Keteladanan Guru adalah kegiatan Mengambil sampah yang berserakan dalam bentuk Cara berbicara yang sopan KTSP MTs N Gombong 2016/2017 29 Kegiatan perilaku Contoh sehari- Mengucapkan terima kasih Meminta maaf hari Menghargai pendapat orang lain Memberikan kesempatan terhadap pendapat yang berbeda Mendahulukan kesempatan kepada orang tua Penugasan peserta didik secara bergilir Menaati tata tertib (disiplin, taat waktu, taat pada peraturan) Memberi salam ketika bertemu Berpakaian rapi dan bersih Menepati janji Memberikan penghargaan kepada orang yang berprestasi Berperilaku santun Pengendalian diri yang baik Memuji pada orang yang jujur Mengakui kebenaran orang lain Mengakui kesalahan diri sendiri Berani mengambil keputusan Berani berkata benar Melindungi kaum yang lemah Membantu kaum yang fakir Sabar mendengarkan orang lain Mengunjungi teman yang sakit Membela kehormatan bangsa Mengembalikan barang yang bukan miliknya Antri Mendamaikan Jenis Pengembangan Diri yang ditetapkan MTs adalah sebagai berikut ini. Jenis Pengembangan Diri A. Bimbingan (BK) Konseling Nilai-nilai ditanamkan Kemandirian yang Strategi Pembentukan karakter Percaya diri atau kepribadian Kerja sama Pemberian motivasi Demokratis Bimbingan karier Peduli sosial Bimbingan sosial KTSP MTs N Gombong 2016/2017 30 Jenis Pengembangan Diri Nilai-nilai yang ditanamkan Strategi Komunikatif Bimbingan pribadi Jujur Bimbingan belajar Santun dalam berbicara Demokratis Ekstrakurikuler: Disiplin (kepemimpinan, 1. Kepramukaan Kerja sama berorganisasi ) Rasa Kebangsaan Toleransi sehingga kelas 7, 8 dan 9 Peduli sosial dan wajib mengikuti – nya ) B. Kegiatan Latihan Pramuka terprogram wajib ( lingkungan 2. PMR 3. Mading Cinta damai Kerja keras Kreativitas Peduli sosial Toleransi Disiplin Komunikatif Kemanusiaan Ketrampilan P3K Latihan terprogram Komunikatif Pembinaan rutin Rasa ingin tahu Mengikuti perlombaan Kerja keras Pameran Senang membaca Publikasi ilmiah secara Menghargai internal prestasi 4. Olahraga Jujur Sportifitas Melalui latihan rutin Menghargai Perlombaan olah raga prestasi Kerja keras Cinta damai Disiplin Jujur KTSP MTs N Gombong 2016/2017 31 Jenis Pengembangan Diri 5. Kerohanian Nilai-nilai yang ditanamkan Strategi Religius Beribadah rutin Rasa kebangsaan Peringatan hari besar Cinta tanah air Toleransi agama keagamaan beragama 6. Seni Budaya 8. Jum’at Bersih Binroh Bulanan Peduli budaya Latihan rutin Peduli sosial Mengikuti perlombaan Cinta tanah air Berkompetisi Semangat kebangsaan 7. Kepemimpinan Pembiasaan internal dan eksternal Pagelaran seni Kreativitas Keberanian Tanggung jawab Kegiatan OSIS Keberanian Kepramukaan Ketekunan Kegiatan kerohanian Disiplin Kegiatan LDK Mandiri Kegiatan PMR Demokratis Kegiatan Outbond Cinta damai Keteladanan Sabar Toleransi Kerja keras Kerja sama Kerja Sama Membersihkan kelas Tanggung Jawab Membersihkan Kerja Keras Peduli lingkungan Lingkungan 9. Jum’at Sehat Sportivitas Senam Pagi Disiplin Jalan Sehat Bersama Tanggung Jawab Jujur KTSP MTs N Gombong 2016/2017 32 Jenis Pengembangan Diri 4. Nilai-nilai yang ditanamkan Kerja Keras Tanggung Jawab Strategi Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya madrasah. Guru dan madrasah perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam KTSP, silabus dan RPP yang sudah ada. Indikator nilai-nilai budaya dan karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1) indikator madrasah dan kelas, dan (2) indikator untuk mata pelajaran. Indikator madrasah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala madrasah, guru dan personalia madrasah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi madrasah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan madrasah yang diprogramkan dan kegiatan madrasah sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks. Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan pendekatan proses belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas, madrasah, dan masyarakat. Di kelas dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru dengan cara integrasi. Di madrasah dikembangkan dengan upaya pengkondisian atau perencanaan sejak awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya madrasah sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan nilainilai budaya dan karakter bangsa. Di masyarakat dikembangkan melalui kegiatan ekstra kurikuler dengan melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial. Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu pada indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui pengamatan guru ketika seorang peserta didik melakukan suatu tindakan di madrasah, model anecdotal record KTSP MTs N Gombong 2016/2017 33 (catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan), maupun memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya. Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat memberikan kesimpulan/pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut ini. BT Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator). MT Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten) MB Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten) MK Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten) 5. Pengaturan Beban Belajar Beban belajar ditentukan mengacu pada ketentuan standar pengelolaan pendidikan yang berlaku di satuan pendidikan. Pengaturan beban belajar di MTs Negeri Gombong ini dengan sistem paket yang didasarkan pada struktur dan muatan kurikulum dengan alokasi waktu sebagai berikut ini. a. Beban belajar tetap adalah 36 jam pelajaran per minggu b. Alokasi waktu 40 menit untuk setiap mata pelajaran Satuan jam Jumlah Kelas pembelajaran jam Minggu Waktu pembelajaran efektif Pembelajaran/ tatap muka/menit perminggu pertahun jam pertahun VII 40 48 36 1728 VIII 40 48 36 1728 IX 40 47 36 1692 Selain tatap muka, beban belajar yang harus diikuti peserta didik adalah penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur yang waktunya maksimal lima puluh persen (50%) dari jumlah jam tatap muka. Penugasan terstruktur di antaranya pekerjaan rumah (PR), penyusunan program/perencanaan kegiatan, laporan pelaksanaan kegiatan. Penugasan mandiri tidak terstruktur terdiri dari tugas-tugas individu atau kelompok yang disesuaikan dengan potensi, minat, dan bakat peserta didik. 6. Ketuntasan Belajar KTSP MTs N Gombong 2016/2017 34 Dalam penetapan ketuntasan belajar, madrasah menetapkan kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas, daya dukung, dan tingkat kemampuan awal peserta didik (intake) dalam penyelenggaraan pembelajaran. Daftar Rekapitulasi KKM MTs Negeri Gombong Tahun Pelajaran 2016 / 2017 No Komponen 1 Pendidikan Agama a. Al Qur’an Hadits b. Aqidah Akhlak c. Fiqih d. S K I PKn Bahasa Indonesia Bahasa Arab Bahasa Inggris Matematika IPA IPS Seni Budaya Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Prakarya Bahasa Jawa KKM 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 MADRASAH Kelas 7 Kelas 8 Kelas 9 Peng. Ketr Sikap Peng. Ketr Sikap Peng. Ketr Sikap 70 75 70 72 72 75 70 70 70 70 75 75 70 75 70 72 72 75 70 70 70 70 75 75 B B B B B B B B B B B B 70 75 70 72 72 75 70 70 70 70 75 75 70 75 70 72 72 75 70 70 70 70 75 75 B B B B B B B B B B B B 70 75 70 72 72 75 70 70 70 70 75 75 70 75 70 72 72 75 70 70 70 70 75 75 B B B B B B B B B B B B 75 75 B 75 75 B 75 75 B 75 70 75 70 B B 75 70 75 70 B B 75 70 75 70 B B 70 70 B 70 70 B 70 70 B Satuan pendidikan ini menggunakan prinsip mastery learning (ketuntasan belajar), ada perlakuan khusus untuk peserta didik yang belum maupun sudah mencapai ketuntasan. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan remedial, sedangkan peserta didik yang sudah mencapai KKM mengikuti kegiatan pengayaan. a. Program Remedial (Perbaikan) 1) Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KKM dalam setiap kompetensi dasar dan/atau indikator. 2) Kegiatan remedial dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran. 3) Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian. 4) Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes. 5) Kesempatan mengikuti kegiatan remedial. KTSP MTs N Gombong 2016/2017 35 6) Nilai remedial dapat melampaui KKM. b. Program Pengayaan 1) Pengayaan boleh diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM dalam setiap kompetensi dasar. 2) Kegiatan pengayaan dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran. 3) Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun nontes. 4) Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan. 7. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan a. Kenaikan Kelas Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan kelas di MTs N Gombong Kebumen pada tahun pelajaran 2015 / 2016 berlaku setelah siswa memenuhi persyaratan berikut, yaitu : 1) Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran dan memiliki nilai pada dua semester di kelas yang diikuti. 2) Nilai siswa bersangkutan telah memenuhi KKM untuk sekurang-kurangnya 11 mata pelajaran (11 mata pelajaran atau lebih mendapatkan nilai ≥ KKM) ; 3) Nilai kurang dari KKM tidak melebihi 4 mata pelajaran; 4) Nilai kepribadian / akhlak minimal Baik yang ditentukan oleh semua guru 5) Persentase kehadiran siswa dalam pembelajaran di madrasah pada setiap tahun sekurang-kurangnya 90 %, kecuali sakit atau ijin ( lebih dari 20 hari alpha ) 6) Kenaikan kelas didasarkan dari nilai rapor semester Genap. b. Kelulusan Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Ujian Nasional, Pasal 72 ayat (1) menyebutkan bahwa peserta didik dinyatakan lulus dari MTs Negeri Gombong apabila: 1) Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada kelas 7, kelas 8 dan kelas 9; 2) Lulus Ujian Madrasah, dengan penilaian akhir minimal 6,00 3) Nilai kepribadian / akhlak minimal Baik yang ditentukan oleh semua guru kelas IX K. Pendidikan Kecakapan Hidup a. Pendidikan kecakapan di MTs Negeri Gombong dilaksanakan secara integrative dalam pendidikan / pembelajaran semua mata pelajaran. Pengintegrasian dilaksanakan dengan menganalisis KD setiap mata pelajaran yang berpotensi untuk pengembangan kecakapan hidup tertentu. Proses analisis dilakukan oleh tim guru setiap mata pelajaran melalui KTSP MTs N Gombong 2016/2017 36 kegiatan MGMP. Berdasarkan hasil analisis tersebut, guru mengimplementasikan kecakapan hidup sebagai muatan tambahan dalam pembelajaran. b. MTs Negeri Gombong memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk mengembangkan kecakapan hidupnya dari satuan pendidikan formal yang lain dan atau non-formal di luar madrasah (kursus, pelatihan kepemimpinan, outbond, bimbingan belajar dan lain - lain). L. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal Dan Global Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dengan maksud memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik. Pada MTs Negeri Gombong pendidikan berbasis keunggulan lokal dan globalnya adalah : Pendidikan berbasis keunggulan lokal Pendidikan berbasis keunggulan lokal difokuskan pada muatan lokal Bahasa Jawa dan serta ekstra kurikuler Baca Tulis Al Qur an, Rebana dan Seni Tari Pendidikan berbasis keunggulan global Pendidikan berbasis keunggulan global lebih dimaksimalkan pada pembelajaran mata pelajaran Prakarya, Bahasa Inggris, T I K, I P A, Bahasa Arab dan pengembangan diri Komputer dan Mading. IV. KALENDER PENDIDIKAN Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, efektif fakultatif, dan hari libur. Berikut adalah kalender pendidkan di MTs Negeri Gombong secara rinci. KTSP MTs N Gombong 2016/2017 37 KTSP MTs N Gombong 2016/2017 38 DESEMBER 2016 JML.HBE TANGGAL Ahad 4 11 18 25 5-10 Senin 5 12 19 26 12 Selasa 6 13 20 27 1 13-16 Rabu 7 14 21 28 1 17 URAIAN KEGIATAN Ulangan Akhir Semester gasal Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H Classmeeting dan pengolahan nilai LHB Penyerahan buku LHB peserta didik Kamis 1 8 15 22 29 2 19-31 Libur akhir semester gasal Jum'at 2 9 16 23 30 2 25-26 Hari Raya Natal dann cuti bersama Sabtu 3 10 17 24 31 1 HBE JANUARI 2017 JML.HBE TANGGAL 7 URAIAN KEGIATAN Ahad 1 8 15 22 29 1 Tahun Baru Masehi 2017 Senin 2 9 16 23 30 5 3 Upacara Hari Amal Bakti Kementerian Agama RI Selasa 3 10 17 24 31 5 28 Tahun Baru Imlek 2568 Rabu 4 11 18 25 4 Kamis 5 12 19 26 4 Jum'at 6 13 20 27 4 Sabtu 7 14 21 28 3 PEBRUARI 2017 HBE JML.HBE TANGGAL Ahad 5 12 19 26 Senin 6 13 20 27 4 Selasa 7 14 21 28 4 8 15 22 4 Rabu 1 Kamis 2 9 16 23 4 Jum'at 3 10 17 24 4 Sabtu 4 11 18 25 4 MARET 2017 5 12 19 26 Senin 6 13 20 27 Selasa 7 14 21 28 24 URAIAN KEGIATAN 6-11 Ulangan Tengah Semester Genap 4 13-14 Jeda Tengah Semester Genap 4 17 Ulang Tahun Madrasah 28 Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1939 Rabu 1 8 15 22 29 5 Kamis 2 9 16 23 30 5 Jum'at 3 10 17 24 31 5 Sabtu 4 11 18 25 4 APRIL. 2017 URAIAN KEGIATAN HBE JML.HBE TANGGAL Ahad 25 HBE JML.HBE TANGGAL 2 9 16 23 Senin 3 10 17 24 2 14 Wafat Isa Al Masih Selasa 4 11 18 25 3 21 Upacara Hari Kartini Rabu 5 12 19 26 3 24 Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1438 H Kamis 6 13 20 27 2 7 14 21 28 2 8 15 22 29 3 Sabtu 1 MEI 2017 Ahad 6-16 URAIAN KEGIATAN Ahad Jum'at 30 27 HBE JML.HBE TANGGAL UAMBN dan UM Utama MTs ( perkiraan ) 15 URAIAN KEGIATAN 7 14 21 28 1 Hari Buruh Internasional 8 15 22 29 4 2 Upacara Hari Pendidikan Nasional 2 9 16 23 30 5 3-6 3 10 17 24 31 5 11 Hari Raya Waisak 2561 Kamis 4 11 18 25 2 20 Upacara Hari Kebangkitan Nasional Jum'at 5 12 19 26 3 25 Kenaikan Isa Al Masih Sabtu 6 13 20 27 3 26-27 Senin 1 Selasa Rabu HBE UN MTs Utama ( Perkiraan ) Libur aw al bulan Ramadhan 1438 H (perkiraan) 18 KTSP MTs N Gombong 2016/2017 39 JUNI 2017 JML.HBE TANGGAL Ahad 4 11 18 25 Senin 5 12 19 26 1 Selasa 6 13 20 27 1 Rabu 7 14 21 28 1 17 URAIAN KEGIATAN 5-10 Ulangan Akhir Semester Genap / Kenaikan Kelas 12-16 Pesantren kilat bulan Ramadhan 1438 H dan pengolahan nilai LHB Penyerahan buku LHB peserta didik Kamis 1 8 15 22 29 2 20-31 Libur akhir tahun pelajaran, libur Ramadhan Jum'at 2 9 16 23 30 2 20-31 dan libur Idul Fitri 1438 H Sabtu 3 10 17 24 2 HBE Keterangan : 9 Sem. Gasal Sem. Genap Hari Kalender = 183 hari 181 hari Hari Libur = 56 Hari Efektif = 115 hari hari 45 hari 110 hari Gombong, 13 Juli 2016 Kepala Madrasah Drs. H. Sugeng Purwanto, M. Pd. NIP. 19631114 199803 1 002 KTSP MTs N Gombong 2016/2017 40 RINCIAN KEGIATAN MTs NEGERI GOMBONG TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 Tanggal Bulan dan Kegiatan 4 Juli 1 s/d. 10 Libur akhir tahun pelajaran dan PPDB 6 s/.d. 11 Pesantren Ramadhan 1436 H dan MOPDB 13 s/.d. 16 Libur Ramadhan sebelum tanggal 1 Syawal 17 s.d 18 Hari Raya Idul Fitri tanggal 1-2 Syawal 1436 H 25 s/d 26 Libur Idul Fitri sesudah tanggal 1 Syawal 27 Awal Masuk dan Halal Bihalal 21 Agustus 8 Perkemahan Penerimaan Tamu Penggalang/PMR 15 Rapat Koordinasi FK4M 17 Mengikuti Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-70 26 Rapat Pleno Komite Madrasah 23 September 24 Hari Raya Idul Adha 1436 H 25 Penyembelihan Hewan Kurban 28 s/d 30 Ulangan Tengah Semester Gasal 28 Upacara Hari Sumpah Pemuda 23 Oktober 1 s/d 3 Lanjutan Ulangan Tengah Semester gasal 1 Upacara Hari Kesaktian Pancasila 14 Tahun Baru Hijriyah (1 Muharam 1437 H) 28 Upacara Hari Sumpah Pemuda November 10 Hari Belajar Efektif 25 Upacara Hari Pahlawan 5 Desember 7-12 Ulangan Akhir Semester gasal 14-18 Classmeeting dan pengolahan nilai LHB 19 Penyerahan buku LHB peserta didik 24 Maulid Nabi Muhammad SAW 1437 H 25 Hari Raya Natal 21-31 Libur akhir semester gasal Jumlah Hari Efektif Semester Gasal 104 KTSP MTs N Gombong 2016/2017 41 Tanggal Bulan dan Kegiatan Hari Belajar Efektif 24 Januari 1 Tahun Baru Masehi 2016 2 Lanjutan libur akhir semester gasal 3 Upacara Hari Amal Bakti Kementerian Agama RI 23 Februari 8 Tahun Baru Imlek 2567 29 Ulangan Tengah Semester genap 14 Maret 1-5 Lanjutan Ulangan Tengah Semester genap 7-10 Jeda tengah semester genap 9 Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1938 17 Ulang Tahun Madrasah 21-30 UAMBN MTs Utama dan Ujian Madrasah MTs 25 Wafat Isa Almasih 21 April 21 Upacara Hari Kartini 25-28 UN MTs Utama (perkiraan) 23 Mei 1 Hari Buruh Internasional 2 Upacara Hari Pendidikan Nasional 5 Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1437 H 20 Upacara Hari Kebangkitan Nasional 22 Hari Raya Waisak 2560 30-31 Ulangan Kenaikan Kelas 6 Juni 1-4 Lanjutan Ulangan Kenaikan Kelas 6-8 Libur awal bulan Ramadhan 1437 H (perkiraan) 9-11 Classmeeting dan pengolahan nilai LHB 13-17 Pesantren kilat bulan Ramadhan 1437 H 18 Penyerahan buku LHB peserta didik 20-31 Libur akhir tahun pelajaran dan PPDB Jumlah Hari Efektif Semester genap 111 KTSP MTs N Gombong 2016/2017 42 Hari Belajar Efektif Semester I = 104 hari , hari belajar efektif (HBE) (setara 18 minggu belajar efektif). Hari Belajar Efektif Semester II = 111 hari, hari belajar efektif (HBE) ( setara 19 minggu belajar efektif). Total Hari Efektif Tahun Pelajaran 2014 / 2015 adalah 214 hari ( setara 37 minggu belajar efektif ) V. PENUTUP Seperti telah diuraikan pada awal pendahuluan bahwa fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring pengaruh dari luar yang akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di madrasah melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun serangkaian kegiatan pengembangan diri yang dilakukan di kelas dan luar madrasah. Pembiasaan-pembiasan (habituasi) dalam kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta damai, tanggung-jawab, dsb. perlu dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai-nilai tersebut tentunya perlu ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya dapat membentuk pribadi karakter peserta didik yang selanjutnya merupakan pencerminan hidup suatu bangsa yang besar. Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bukan merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada upaya penanaman nilai-nilai baik melalui mata pelajaran, program pengembangan diri maupun budaya madrasah. Penyebaran nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa dapat diajarkan melalui berbagai mata pelajaran sesuai dengan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang terdapat dalam standar isi (SI). Begitu pula melalui program pengembangan diri, seperti kegiatan rutin madrasah, kegiatan spontan, keteladanan, pengkondisian. Perencanaan pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ini perlu dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di madrasah yang secara bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke dalam kurikulum madrasah yang selanjutnya diharapkan menghasil budaya madrasah. Sedangkan pada Kurikulum 2013 Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa sudah benar – benar teritegrasi pada mautan kurikulum. KTSP MTs N Gombong 2016/2017 43 Pengembangan KTSP ini berpedoman pada prinsip-prinsip berikut ini. 1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan pada masa kini dan yang akan datang. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada peserta didik. 2. Belajar sepanjang hayat Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. 3. Menyeluruh dan berkesinambungan Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarjenjang pendidikan. Pengembangan KTSP ini berpedoman pada prinsip-prinsip berikut ini. 4. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan pada masa kini dan yang akan datang. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada peserta didik. 5. Belajar sepanjang hayat KTSP MTs N Gombong 2016/2017 44 Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. 6. Menyeluruh dan berkesinambungan Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarjenjang pendidikan. KTSP MTs N Gombong 2016/2017 45