dokumen i ktsp pengembangan ktsp madrasah

advertisement
DOKUMEN I
KTSP
PENGEMBANGAN KTSP
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI GOMBONG
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
KEMENTRIAN AGAMA
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI GOMBONG
KABUPATEN GOMBONG
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
1
PENETAPAN
Nomor : 771.b/Mts.11.05.22/PP.00.5/07/2016
Setelah mempertimbangkan masukan Komite Madrasah, Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) Madrasah Tsanawiyah Negeri Gombong Tahuan Pelajaran 2016 / 2017
ditetapkan berlaku terhitung mulai tanggal 18 Juli 2016.
Pada akhir tahun pelajaran, pelaksanaan KTSP ini akan dievaluasi dan/atau ditinjau ulang
yang hasilnya akan digunakan sebagai dasar dalam melakukan penyusunan dan penetapan KTSP
untuk tahun pelajaran berikutnya.
Ditetapkan di : Gombong
Pada Tanggal
: 13 Juli 2016
Mengetahui
Ketua Komite Madrasah,
Kepala MTs N Gombong
Sajidan
Drs. H. Sugeng Purwanto, M.Pd.
NIP19631114199003002
Mengetahui dan Mengesahkan
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen
Drs. H. Masmin Afif, M.Ag.
NIP. 196706131994031002
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
2
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan pendidikan adalah
gambaran tingkat kualitas yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu maksimal 4 (empat)
tahun oleh setiap satuan pendidikan dengan mengacu pada karakteristik dan/atau keunikan
setiap satuan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan (Salianan Lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014
Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ).
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 36 ayat (3) menyebutkan
bahwa Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b)
peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (d)
keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
(f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (h)
agama; (i) dinamika perkembangan global; dan (j) persatuan nasional dan nilai-nilai
kebangsaan. Dan juga kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai
dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite
sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan
menengah.
KTSP menurut Permedikbud No. 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masingmasing satuan pendidikan. Pengembangan KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan, Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, dan
pedoman implementasi Kurikulum. KTSP dikembangkan oleh satuan pendidikan dengan
melibatkan komite sekolah/madrasah, dan kemudian disahkan oleh kepala dinas pendidikan
atau kantor kementerian agama provinsi dan kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya.
Satuan pendidikan merupakan pusat pengembangan budaya dan karakter. Dalam
KTSP MTs Negeri Gombong nilai-nilai budaya dan karakter bangsa menjadi satu kesatuan (
terintegrasi ) dalam kegiatan pendidikan di madrasah. Nilai-nilai yang dimaksud di
antaranya: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta
damai, gemar membaca, peduli sosial dan lingkungan, serta tanggung jawab. Selain itu
sesuai dengan Keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Islam Nomor 481 Tahun 2015
Tentang Penetapan Madrasah Pendamping Kurikulum 2013, MTs Negeri Gombong ditunjuk
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
3
untuk melaksanakan Kurikulum 2013 sehingga seluruh kelas, baik kelas VII dan VIII dan IX
tahun pelajaran 2016 / 2017 sudah menggunakan Kurikulum 2013.
B. Landasan Penyusunan KTSP
1.
Landasan Filosofis
Madrasah sebagai pusat pengembangan budaya tidak terlepas dari nilai-nilai
budaya yang dianut oleh suatu bangsa. Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai budaya
yang bersumber dari Pancasila, sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara, yang
mencakup religius, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai ini
dijadikan dasar filosofis dalam pengembangan kurikulum madrasah.
Madrasah sebagai bagian dari masyarakat tidak terlepas dari lokus, kewaktuan,
kondisi sosial dan budaya. Kekuatan dan kelemahan dari hal-hal ini akan menjadi
pertimbangan dalam penentuan Struktur Kurikulum madrasah ini.
2.
Landasan Yuridis
Secara yuridis KTSP ini dikembangkan berdasarkan:
a.
Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (5), “Pemerintah memajukan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”
dan Pasal 32 ayat (1), “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah
peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dalam
mengembangkan nilai-nilai budayanya.”
b.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 17 ayat (1), “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI/SDLB,
SMP/MTs./SMPLB, SMA/MA/SMALB/SMK/MAK, atau bentuk lain yang
sederajat
dikembangkan
sesuai
dengan
satuan
pendidikan,
potensi
daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, peserta didik”.
c.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama / Madrasah
Tsanawiyah.
d.
Permedikbud No. 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Pada Pendidikan Dasar dan Menengah
e.
Permendikbud No. 20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah
f.
Permendikbud No. 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah
g.
Permendikbud No. 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
4
h.
Permendikbud No. 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar
dan Menengah
i.
Permendikbud No. 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pendidikan Dasar dan Menengah
j.
Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 165 Tahun 2014 Tentang
Pedoman Kurikulum Madrasah Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab Di
Madrasah.
k.
Keputusan Menteri Agama Nomor 117 Tahun 2014 tentang Implementasi
Kurikulum 2013 di Madrasah.
l.
Keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Islam Nomor 481 Tahun 2015 Tentang
Penetapan Madrasah Pendamping Kurikulum 2013
C. Tujuan Penyusunan KTSP
KTSP ini disusun sebagai pedoman bagi madrasah dalam menyelenggarakan kegiatan
pendidikan yang sesuai dengan karakteristik madrasah, tujuan pendidikan nasional, dan
prinsip-prinsip pendidikan.
D. Prinsip Pengembangan KTSP
Dalam pengembangannya menggunakan acuan konseptual sebagai berikut :
1.
Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian peserta
didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat meningkatkan
iman, takwa, dan akhlak mulia.
2.
Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama
Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi dan
kerukunan interumat dan antarumat beragama.
3.
Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta
didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan
bangsa
dalam
kerangka
NKRI.
Oleh
karena
itu,
kurikulum
harus
menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional
untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
4.
Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk meningkatkan
harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan,
dan keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
5
disusun dengan memperhatikan potensi, bakat, minat, serta tingkat perkembangan
kecerdasan; intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
5.
Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan membuat
keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas bidang keilmuan,
berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi, menggunakan
pengetahuan kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan, kesehatan, dan
tanggung jawab warga negara.
6.
Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta
didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu,
kurikulum perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk
membekali peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja.
Terlebih bagi peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang
tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
7.
Perkembangan Iptek
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan sebagai penggerak utama
perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian terhadap
perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.
Oleh
karena
itu,
kurikulum
harus
dikembangkan
secara
berkala
dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ipteks.
8.
Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum
perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan
kebutuhan pengembangan daerah dan lingkungan.
9.
Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat
dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat
dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu
memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
10. Dinamika Perkembangan Global
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
6
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada individu
maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.
Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan
mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan
bangsa lain.
11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan
dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
12. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.
Sedangkan prinsip-prinsip dalam pengembangan KTSP ini berpedoman pada :
1.
Berpusat pada potensi perkembangan kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta
didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik,
dan tuntutan lingkungan, serta budaya dan karakter bangsa. Memiliki posisi sentral
berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
2.
Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak
diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum,
muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan
dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
3.
Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi
kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4.
Relevan dengan kebutuhan kehidupan
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
7
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh
karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan
sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
5.
Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan
antarsemua jenjang pendidikan.
6.
Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan
peserta
didik
yang
berlangsung
sepanjang
hayat.
Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan
informal
dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7.
Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
E. Hasil Analisis Konteks
1) Kekuatan
Maksud kekuatan dalam analisis ini adalah faktor-fakor yang mendukung
penyelenggaraan program, serta diakui eksistensinya oleh semua pihak (masyarakat).
a) Sebagian besar guru berstatus PNS (40 orang PNS, 12 orang non-PNS), dan
berkualifikasi pendidikan sarjana (2 orang S2, 44 orang S1, 1 Orang D3).
b) Beberapa guru mempunyai keahlian / kompetensi tertentu
c) Dukungan komite dan orang tua positif.
d) Dukungan dana DIPA yang memadai.
e) Lokasi strategis.
2) Kelemahan
Maksud kelemahan dalam analisis ini adalah permasalahan yang timbul dari
penyelenggaraan program dan hasilnya. Permasalahan merupakan kelemahan yang
dapat berubah menjadi tantangan kelancaran pelaksanaan tugas/ program.
a) Buku pegangan, penunjang dan referensi belum lengkap
b) Laboratorium IPA belum lengkap, dan belum memiliki laboratorium bahasa.
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
8
c) Sarana gedung dan luas tanah belum memadai
d) Intake rata-rata cukup
3) Peluang
Maksud peluang dari analisis ini adalah hal-hal atau faktor-faktor dari luar
program yang kalau dicermati dan dimanfaatkan dengan baik dapat menjadi tumpuan
harapan dimasa depan
a) Ada ajang olimpiade dan lomba akademik
b) Ada lembaga bimbingan belajar
c) Ada internet
d) Satu-satunya MTs yang berstatus Negeri di Kecamatan Gombong.
4) Ancaman
Maksud ancaman dalam analisis ini adalah hal-hal yang harus diatasi, direbut,
diperbaiki dan ditingkatkan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dalam
usaha mencapai tujuan. Ancaman bukan penghambat, tetapi perangsang untuk
mendorong perencana pendidikan untuk lebih kreatif dan dinamis. Ancaman dapat
berubah menjadi peluang bagi perencana yang tidak berperilaku apatis, statis dan
mudah puas.
a) Kenakalan remaja
b) Bahaya Narkoba / miras
c) Penggunaan HP yang tidak semestinya
d) Kriminalitas
e) Persaingan dengan sekolah lain
II. TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI, DAN TUJUAN MADRASAH
A. Tujuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut.
B. Visi :
Mewujudkan siswa yang unggul dalam prestasi, bertaqwa, terampil, mandiri dan menguasai
IPTEK.
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
9
Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka
panjang dengan arah yang jelas. Berikut ini merupakan misi yang dirumuskan berdasarkan
visi di atas.
C. Misi :
a. Meningkatkan prestasi di bidang akademik, olahraga dan seni.
b. Meningkatkan mutu pendidikan agama, akhlak, budi pekerti yang dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Melaksanakan program life-skill untuk mewujudkan kemandirian peserta didik.
d. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK).
Adapun misi tersebut dilaksanakan dengan strategi :
1.
Melakukan proses pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan efisien sehingga
setiap siswa dapat berkembang secara optimal dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi
2.
Memotivasi siswa untuk menguasai keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam
kehidupan sehari – hari
3.
Meningkatkan semangat keunggulan pada setiap siswa dan warga madrasah.
4.
Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa
sehingga terbangun siswa yang kompeten dan berakhlak mulia.
5.
Mendorong lulusan yang berkualitas, berprestasi, berakhlak tinggi, dan bertakwa pada
Tuhan Yang Maha Esa.
Misi merupakan kegiatan jangka panjang yang masih perlu diuraikan menjadi
beberapa kegiatan yang memiliki tujuan lebih detil dan lebih jelas. Berikut ini jabaran tujuan
yang diuraikan dari visi dan misi diatas.
D. Tujuan Madrasah
Mengacu pada visi dan misi madrasah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan
MTs Negeri Gombong adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
dengan rincian :
a. Bidang Akademik, Olahraga dan Seni
1) Meningkatkan rata-rata nilai raport dari 7,4 menjadi 8,0 dan naik kelas secara normatif
sebesar 100%
2) Hasil UM-UAMBN meningkat dari nilai rata-rata dari 6,5 menjadi 7,5 dan nilai UN
dengan peningkatan nilai dari 5,6 menjadi 6,5.
3) Meraih juara dalam kegiatan lomba akademik, olahraga dan seni tingkat kabupaten dan
provinsi.
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
10
4) Seluruh pendidik berkualifikasi pendidikan minimal S1 dan bersertifikat pendidik.
5) Meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan dengan mengikut sertakan
pada pelatihan / workshop
b. Bidang Agama, Akhlaq Mulia dan Budi pekerti
1) Terbiasa memberi senyum, mengucap salam, menyapa dengan sopan-santun.
2) Terbiasa menjalankan salat fardhu dengan berjamaah.
3) Terbiasa melaksanakan puasa wajib maupun sunnah.
4) Hafal dan fasih do’a-doa harian.
5) Kelas VII hafal surat an-Nas sampai dengan ad-Dhuha
6) Kelas VIII hafal surat al-Nas sampai dengan al-Insyiqoq
7) Kelas IX hafal surat as-Nas sampai dengan at-Naba
8) Terbiasa menjalankan salat dhuha
9) Terbiasa memberikan infaq dan shadaqah
10) Terbiasa melaksanakan tadarus al-Qur`an dan membaca asma al-husna.
11) Dapat mengelola dan bertugas dalam kegiatan keagamaan di masyarakat.
12) Terbiasa membuang sampah pada tempatnya.
13) Terbiasa menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa pengantar setiap hari Kamis
c. Bidang Life Skil dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
1) Melaksanakan kegiatan berbagai ekstra kurikuler.
2) Melaksanakan kegiatan ketrampilan TIK / Prakarya
E. Budaya dan Lingkungan Madrasah
Dalam kehidupan sehari-hari di madrasah, masyarakat MTs N Gombong Kebumen
membudayakan “5 S” yaitu kepanjangan dari Senyum, Salam, Sapa, Sopan Santun. Apabila
warga madrasah
bertemu atau berpapasan antara satu warga dengan warga yang lain
diusahakan untuk tersenyum, untuk memberi salam, dan menyapa dengan baik sehingga
tercipta keharmonisan. Untuk menjaga agar lingkungan madrasah tetap bersih, indah, lestari
dan nyaman, MTs N Gombong Kebumen membudayakan “7 K” ( Kebersihan, Kerapihan,
Kerajinan, Keindahan, Keamanan, Keserasian dan Kenyamanan).
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
11
III.
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Struktur dan muatan kurikulum pada MTs Negeri Gombong sesuai dengan yang
tertuang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut ini.
1.
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
2.
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
4.
Kelompok mata pelajaran estetika
5.
Kelompok mata pelajaran Olah Raga
Kelompok mata pelajaran tersebut memiliki cakupan dan kegiatan masing-masing
seperti diungkapkan di dalam PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat
(1) Pasal 7 sebagai berikut ini.
Kelompok
Cakupan
Mata Pelajaran
Agama
Melalui
dan Kelompok mata pelajaran agama dan Kegiatan
Akhlak Mulia
keagamaan,
akhlak mulia dimaksudkan untuk pembelajaran
kewarganegaraan
membentuk peserta didik menjadi dan pembinaan kepribadian/akhlak
manusia yang beriman dan bertakwa mulia,
pembelajaran
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta pengetahuan
berakhlak
mulia.
Akhlak
dan
sebagai
perwujudan
teknologi,
mulia estetika, jasmani, olahraga dan
mencakup etika, budi pekerti, atau kesehatan,
moral
ilmu
dan
pengembangan
dari diri/ekstrakurikuler
pendidikan agama.
Kewarganegaraan
Kelompok
mata
dan Kepribadian
kewarganegaraan dan kepribadian kepribadian/akhlak
dimaksudkan
pelajaran Kegiatan keagamaan, pembinaan
untuk
peningkatan pembelajaran
mulia,
kewarganegaraan,
kesadaran dan wawasan peserta didik bahasa, seni dan budaya, dan
akan status, hak, dan kewajibannya pendidikan
dalam
kehidupan
berbangsa,
dan
jasmani,
dan
bermasyarakat, pengembangan diri/ekstrakurikuler
bernegara,
serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai
manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk
wawasan
kebangsaan,
jiwa
dan
patriotisme bela negara, penghargaan
terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan
bangsa,
pelestarian
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
12
Kelompok
Cakupan
Mata Pelajaran
Melalui
lingkungan hidup, kesetaraan gender,
demokrasi, tanggung jawab sosial,
ketaatan
pada
hukum,
ketaatan
membayar pajak, dan sikap serta
perilaku anti korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
Ilmu Pengetahuan Kelompok
dan Teknologi
mata
pelajaran
ilmu Kegiatan
pembelajaran
pengetahuan dan teknologi pada matematika,
SMP/MTs/SMPLB
ilmu
pengetahuan
dimaksudkan alam, ilmu pengetahuan sosial,
untuk memperoleh kompetensi dasar keterampilan/kejuruan,
ilmu pengetahuan dan teknologi serta teknologi
membudayakan
berpikir
dan/atau
informasi
dan
ilmiah komunikasi, serta muatan lokal
secara kritis, kreatif dan mandiri.
Estetika
bahasa,
yang relevan.
Kelompok mata pelajaran estetika Kegiatan bahasa, seni dan budaya,
dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan, dan muatan lokal
sensitivitas,
kemampuan yang relevan, dan pengembangan
mengekspresikan dan kemampuan diri/ekstrakurikuler
mengapresiasi
keindahan
dan
harmoni. Kemampuan mengapresiasi
dan mengekspresikan keindahan serta
harmoni mencakup apresiasi dan
ekspresi,
baik
individual
dalam
kehidupan
sehingga
mampu
menikmati dan mensyukuri hidup,
maupun
dalam
kemasyarakatan
menciptakan
kehidupan
sehingga
mampu
kebersamaan
yang
harmonis.
Jasmani,
Raga,
Kesehatan.
Olah Kelompok mata pelajaran jasmani, Kegiatan
dan olahraga
dan
kesehatan
SMP/MTs/SMPLB
pendidikan
jasmani,
pada olahraga, pendidikan kesehatan,
dimaksudkan ilmu
pengetahuan
alam,
dan
untuk meningkatkan potensi fisik muatan lokal yang relevan, dan
serta membu-dayakan sportivitas dan pengembangan diri/ekstrakurikuler
kesadaran hidup sehat.
Budaya
hidup
sehat
termasuk
kesadaran, sikap, dan perilaku hidup
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
13
Kelompok
Cakupan
Mata Pelajaran
sehat
yang
ataupun
Melalui
bersifat
yang
individual
bersifat
kolektif
kemasyarakatan seperti keterbebasan
dari
perilaku
kecanduan
seksual
narkoba,
bebas,
HIV/AIDS,
demam berdarah, muntaber, dan
penyakit lain yang potensial untuk
mewabah.
Kurikulum 2013 ini dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
a.
Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin
tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;
b.
Madrasah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar
terencana di mana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat
dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
c.
Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam
berbagai situasi di madrasah dan masyarakat;
d.
Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan,
dan keterampilan;
e.
Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam
kompetensi dasar mata pelajaran;
f.
Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasian (organizing elements) kompetensi
dasar, di mana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk
mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
g.
Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat
(reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan
(organisasi horizontal dan vertikal).
1. Tujuan Kurikulum
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun
2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
1. Kompetensi Inti Kurikulum
Sejalan dengan filosofi progresivisme dalam pendidikan, Kompetensi Inti ibaratnya
adalah anak tangga yang harus ditapaki peserta didik untuk sampai pada kompetensi
lulusan jenjang Madrasah Ibtidaiyah sampai pada jenjang Madrasah Aliyah. Kompetensi
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
14
Inti (KI) meningkat seiring dengan meningkatnya usia peserta didik yang dinyatakan
dengan meningkatnya kelas. Melalui Kompetensi Inti, integrasi vertikal berbagai
kompetensi dasar (KD) pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Sebagai anak tangga menuju ke kompetensi lulusan multidimensi, Kompetensi Inti juga
memiliki multidimensi. Untuk kemudahan operasionalnya, kompetensi lulusan pada ranah
sikap dipecah menjadi dua. Pertama, sikap spiritual yang terkait dengan tujuan pendidikan
nasional membentuk peserta didik yang beriman dan bertakwa. Kedua, sikap sosial yang
terkait dengan tujuan pendidikan nasional membentuk peserta didik yang berakhlak
mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.
Kompetensi Inti bukan untuk diajarkan melainkan untuk dibentuk melalui pembelajaran
berbagai kompetensi dasar dari sejumlah mata pelajaran yang relevan. Dalam hal ini mata
pelajaran diposisikan sebagai sumber kompetensi. Apapun yang diajarkan pada mata
pelajaran tertentu pada suatu jenjang kelas tertentu hasil akhirnya adalah Kompetensi Inti
yang harus dimiliki oleh peserta didik pada jenjang kelas tersebut. Tiap mata pelajaran
harus mengacu pada Kompetensi Inti yang telah dirumuskan. Karena itu, semua mata
pelajaran yang diajarkan dan dipelajari pada kelas tersebut harus berkontribusi terhadap
pembentukan Kompetensi Inti.
Kompetensi Inti akan menagih kepada tiap mata pelajaran apa yang dapat
dikontribusikannya dalam membentuk kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh peserta
didik. Ibaratnya, Kompetensi Inti adalah pengikat berbagai kompetensi dasar yang harus
dihasilkan dengan mempelajari tiap mata pelajaran serta berfungsi sebagai integrator
horizontal antar mata pelajaran.
Tabel 1: Kompetensi Inti Madrasah Tsanawiyah
KOMPETENSI INTI
KELAS VII
KOMPETENSI INTI
KELAS VIII
KOMPETENSI INTI
KELAS IX
1. Menghargai
dan 1. Menghargai
dan 1. Menghargai
dan
menghayati
ajaran
menghayati
ajaran
menghayati
ajaran
agama
yang
agama
yang
agama
yang
dianutnya.
dianutnya.
dianutnya.
2. Menghargai
dan 2. Menghargai
dan 2. Menghargai
dan
menghayati perilaku
menghayati perilaku
menghayati perilaku
jujur,
disiplin,
jujur,
disiplin,
jujur,
disiplin,
tanggung
jawab,
tanggung
jawab,
tanggung
jawab,
peduli
(toleransi,
peduli
(toleransi,
peduli
(toleransi,
gotong
royong),
gotong
royong),
gotong
royong),
santun, percaya diri,
santun, percaya diri,
santun, percaya diri,
dalam
berinteraksi
dalam
berinteraksi
dalam berinteraksi
secara efektif dengan
secara efektif dengan
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan
lingkungan sosial dan
lingkungan
sosial
alam dalam jangkauan
alam dalam jangkauan
dan alam dalam
pergaulan
dan
pergaulan
dan
jangkauan pergaulan
keberadaannya.
keberadaannya.
dan keberadaannya.
3.
Memahami 3. Memahami
dan 3. Memahami
dan
pengetahuan (faktual,
menerapkan
menerapkan
konseptual,
dan
pengetahuan (faktual,
pengetahuan
prosedural)
konseptual,
dan
(faktual, konseptual,
berdasarkan rasa ingin
prosedural)
dan
prosedural)
tahunya tentang ilmu
berdasarkan rasa ingin
berdasarkan
rasa
pengetahuan,
tahunya tentang ilmu
ingin
tahunya
teknologi,
seni,
pengetahuan,
tentang
ilmu
budaya
terkait
teknologi,
seni,
pengetahuan,
fenomena
dan
budaya
terkait
teknologi,
seni,
kejadian tampak mata.
fenomena
dan
budaya
terkait
kejadian tampak mata.
fenomena
dan
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
15
kejadian
tampak
mata.
4. Mencoba, mengolah, 4. Mengolah,
menyaji 4. Mengolah, menyaji
dan menyaji dalam
dan menalar dalam
dan menalar dalam
ranah
konkret
ranah
konkret
ranah
konkret
(menggunakan,
(menggunakan,
(menggunakan,
mengurai, merangkai,
mengurai, merangkai,
mengurai,
memodifikasi,
dan
memodifikasi,
dan
merangkai,
membuat) dan ranah
membuat) dan ranah
memodifikasi, dan
abstrak
(menulis,
abstrak
(menulis,
membuat) dan ranah
membaca,
membaca,
abstrak
(menulis,
menghitung,
menghitung,
membaca,
menggambar,
dan
menggambar,
dan
menghitung,
mengarang)
sesuai
mengarang)
sesuai
menggambar,
dan
dengan yang dipelajari
dengan yang dipelajari
mengarang) sesuai
di sekolah dan sumber
di sekolah dan sumber
dengan
yang
lain yang sama dalam
lain yang sama dalam
dipelajari di sekolah
sudut pandang/teori.
sudut pandang/teori.
dan sumber lain yang
sama dalam sudut
pandang/teori.
Keterangan :
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Berdasarkan kompetensi inti disusun matapelajaran dan alokasi waktu yang
dengan karakteristik
waktu
untuk
satuan
Madrasah
pendidikan.
Susunan mata pelajaran
dan
sesuai
alokasi
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah sebagaimana tabel
berikut.
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
16
STRUKTUR KURIKULUM MTs NEGERI GOMBONG
TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017
Komponen
Kelas dan Alokasi Waktu
VII
VIII
IX
A. Mata Pelajaran
1.
Pendidikan Agama Islam.
a. Qur’an Hadits
2
2
2
b. Aqidah Akhlak
2
2
2
c. Fiqih
2
2
2
d. Sejarah Kebudayaan Islam
2
2
2
2.
Pendidikan Kewarganegaraan
3
3
3
3.
Bahasa Indonesia
6
6
6
4.
Bahasa Arab
3
3
3
5.
Bahasa Inggris
4
4
4
6.
Matematika
5
5
5
7.
Ilmu Pengetahuan Alam
5
5
5
8.
Ilmu Pengetahuaan Sosial
4
4
4
9.
Seni Budaya
2
2
2
10. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
3
3
3
11. Prakarya
2
2
2
a. Bahasa Jawa
2
2
2
C. Pengembangan Diri
2*)
2*)
2*)
B. Muatan Lokal :
a. Bimbingan Konseling
b. Bimbingan Komputer
c. Pramuka
d. BTQ
e. PMR
f. Musik Rebana
g. Musik Band
h. Seni Tari
i. Seni Kaligrafi
j.
Seni Baca Al Qur an
k. Atletik
l. Bola Volly
m. Drum Band
n. Pidato
o. Mading / Majalah Siswa
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
17
Kelas dan Alokasi Waktu
Komponen
Jumlah
VII
VIII
IX
47
47
47
2*) Ekuivalen 2 Jam pembelajaran
B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum MTs Negeri Gombong meliputi sejumlah mata pelajaran yang
keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik dan materi muatan
lokal.
1.
Mata Pelajaran Wajib
a.
Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam di SMP/MTs bertujuan untuk :
1) Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta
didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus
berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
2) Mewujudkan manuasia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu
manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis,
berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan
sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas madrasah.
m. Pendidikan Agama Islam di MTs Negeri Gombong berdasarkan Keputusan Menteri
Agama Republik Indonesia Nomor 165 Tahun 2014 Tentang Pedoman Kurikulum
Madrasah Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab Di Madrasah.
meliputi Qur’an Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih dan Sejarah Kebudayaan Islam.
Masing-masing mata pelajaran mempunyai karakteristik dan tujuan tersendiri yang
dideskripsikan sebagai berikut :
1) Al Qur`an Hadits
Raung Lingkup :
Ruang lingkup mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis di Madrasah Tsanawiyah meliputi:
B. Membaca dan menulis yang merupakan unsur penerapan ilmu tajwid.
C. Menerjemahkan makna (tafsiran) yang merupakan pemahaman, interpretasi ayat, dan
hadis dalam memperkaya hazanah intelektual.
D. Menerapkan isi kandungan ayat/hadis yang merupakan unsur pengamalan nyata dalam
kehidupan sehari-hari.
Mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis MTs ini merupakan kelanjutan dan kesinambungan
dengan mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis pada jenjang MI dan MA, terutama pada
penekanan kemampuan membaca Al-Qur’an-Hadis, pemahaman surah-surah
pendek, dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari.
Adapun tujuan mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis adalah:
a) Meningkatkan kecintaan peserta didik terhadap Al-Qur’an dan Hadis.
b) Membekali peserta didik dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Al-Qur’an dan
Hadis sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan.
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
18
c) Meningkatkan kekhusyukan peserta didik dalam beribadah terlebih salat, dengan
menerapkan hukum bacaan tajwid serta isi kandungan surah/ayat dalam suratsurat pendek yang mereka baca.
1) Aqidah Akhlak
Akidah-Akhlak di Madrasah Tsanawiyah adalah salah satu mata pelajaran PAI yang
merupakan peningkatan dari akidah dan akhlak yang telah dipelajari oleh peserta
didik di Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar. Peningkatan tersebut dilakukan dengan
cara mempelajari tentang rukun iman mulai dari iman kepada Allah, malaikatmalaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, sampai iman kepada
Qada dan Qadar yang dibuktikan dengan dalil-dalil naqli dan aqli, serta pemahaman
dan penghayatan terhadap al-asmw’ al-husnw dengan menunjukkan ciri-ciri/tandatanda perilaku seseorang dalam realitas kehidupan individu dan sosial serta
pengamalan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan seharihari.
Secara substansial mata pelajaran Akidah-Akhlak memiliki kontribusi dalam
memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan mempraktikkan
akidahnya dalam bentuk pembiasaan untuk melakukan akhlak terpuji dan
menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari. Al-akhlak al-karimah ini
sangat penting untuk dipraktikkan dan dibiasakan oleh peserta didik dalam
kehidupan individu, bermasyarakat dan berbangsa, terutama dalam rangka
mengantisipasi dampak negatif dari era globalisasi dan krisis multidimensional yang
melanda bangsa dan Negara Indonesia.
Mata pelajaran Akidah-Akhlak bertujuan untuk:
a) Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta
pengalaman peserta didik tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT.;
b) Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak
tercela dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan individu maupun
sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.
Raung Lingkup :
E. Aspek akidah terdiri atas dasar dan tujuan akidah Islam, sifat-sifat Allah, al-Asmw’ alousnw, iman kepada Allah, Kitab-Kitab Allah, Rasul-Rasul Allah, Hari Akhir serta Qada
Qadar.
F. Aspek akhlak terpuji yang terdiri atas ber-tauhrd, ikhlas, taat, khauf, tobat, tawakal,
ikhtiar, sabar, syukur, qanaa’ah, tawaduk, husnuz-zan, tasamuh dan ta‘awun, berilmu,
kreatif, produktif, dan pergaulan remaja.
G. Aspek akhlak tercela meliputi kufur, syirik, riya, nifaq, anwniah, putus asa, gaiab, tamak,
takabur, hasad, dendam, gibah, fitnah, dan namrmah.
H. Aspek adab meliputi: Adab beribadah: adab salat, membaca Al-Qur’an dan adab berdoa,
adab kepada kepada orang tua dan guru, adab kepada kepada, saudara, teman, dan
tetangga, adab terhadap lingkungan, yaitu: pada binatang dan tumbuhan, di tempat umum,
dan di jalan
I. Aspek kisah teladan meliputi: Nabi Sulaiman a.s. dan umatnya, Ashabul Kahfi, Nabi
Yunus a.s. dan Nabi Ayyub a.s., Kisah Sahabat: Abu Bakar r.a., Umar bin Khattab r.a,
Usman bin Affan r.a., dan Ali bin Abi Talib r.a.
1) Fiqih
Ruang lingkup fikih di Madrasah Tsanawiyah meliputi ketentuan pengaturan hukum
Islam dalam menjaga keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara hubungan
manusia dengan Allah SWT. dan hubungan manusia dengan sesama manusia.
Adapun ruang lingkup mata pelajaran Fikih di Madrasah Tsanawiyah meliputi:
a) Aspek fikih ibadahmeliputi: ketentuan dan tatacara taharah, salat fardu, salat
sunnah, dan salat dalam keadaan darurat, sujud, azan dan iqamah, berzikir dan
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
19
berdoa setelah salat, puasa, zakat, haji dan umrah, kurban dan akikah, makanan,
perawatan jenazah, dan ziarah kubur.
b) Aspek fikih muamalah meliputi: ketentuan dan hukum jual beli, qirwi, riba,
pinjam- meminjam, utang piutang, gadai, dan borg serta upah.
c) Pembelajaran fikih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat
memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya untuk
diaplikasikankan dalam kehidupan sehingga menjadi muslim yang selalu
taat menjalankan syariat Islam secara kwffah (sempurna).
d) Pembelajaran fikih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk membekali
peserta didik agar dapat: (1) mengetahui dan memahami pokok-pokok
hukum Islam dalam mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan
hubungan manusia dengan Allah yang diatur dalam fikih ibadah dan
hubungan manusia dengan sesama yang diatur dalam fikih muamalah; (2)
Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar
dalam melaksanakan ibadah kepada Allah dan ibadah sosial. Pengalaman
tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam,
disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi
maupun sosial.
2) Sejarah Kebudayaan Islam
a)
b)
c)
d)
e)
f)
Ruang lingkup Sejarah Kebudayan Islam di Madrasah Tsanawiyah meliputi:
a) Memahami sejarah Nabi Muhammad Saw. periode Makkah.
b) Memahami sejarah Nabi Muhammad Saw. periode Madinah.
c) Memahami peradaban Islam pada masa Khulafaurrasyidin.
d) Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani Umaiyah.
e) Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani Abbasiyah.
f) Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah.
g) Memahami perkembangan Islam di Indonesia.
Sejarah Kebudayaan Islam di MTs merupakan salah satu mata pelajaran yang
menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam
dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam di masa lampau, mulai dari
perkembangan masyarakat Islam pada masa Nabi Muhammad SAW dan
Khulafaurrasyidin, Bani ummayah, Abbasiyah, Ayyubiyah sampai perkembangan
Islam di Indonesia. Secara substansial, mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam
memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk
mengenal, memahami, menghayati sejarah kebudayaan Islam, yang mengandung
nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk
sikap, watak, dan kepribadian peserta didik.
Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:
Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran,
nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah Saw. dalam
rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang
merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan.
Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan
didasarkan pada pendekatan ilmiah.
Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah
Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau.
Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari peristiwaperistiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berpres tasi, dan mengaitkannya
dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk
mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
Ruang lingkup pelajaran Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah meliputi tema-tema yang
berupa wacana lisan dan tulisan berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang identitas
diri, kehidupan madrasah, kehidupan keluarga, rumah, hobi, profesi, kegiatan keagamaan,
dan lingkungan.
Tujian
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
20
Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk
mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta
menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab baik reseptif maupun produktif.
Kemampuan reseptif yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain
dan memahami bacaan. Kemampuan produktif yaitu kemampuan menggunakan
bahasa sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun secara tertulis.
Kemampuan berbahasa Arab serta sikap positif terhadap bahasa Arab tersebut
sangat penting dalam membantu memahami sumber ajaran Islam yaitu Al-Qur’an
dan Hadis, serta kitab-kitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan Islam bagi
peserta didik.
Mata pelajaran Bahasa Arab memiliki tujuan sebagai berikut:
a) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan
maupun tulis, yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak
(istimw‘), berbicara (kalam), membaca (qirw’ah), dan menulis (kitwbah).
b) Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu
bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji
sumber-sumber ajaran Islam.
c) Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan
budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian, peserta didik
diharapkan memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam
keragaman budaya.
b. Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan PPKn di SMP/MTs diharapkan dapat berfungsi sebagai wahana bagi peserta didik
untuk mengimplementasikan sikap kewarganegaraan, pengetahuan kewarganegaraan, dan
keterampilan kewarganegaraan dalam kehidupan sehari – hari. Pendidikan PPKn di SMP/MTs
menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar
peserta didik mampu memahami,meneledani, dan menerapkan dalam kehidupan sehari – hari
berdasarkan pengetahuan yang dipelajari.
Kurikulum PPKn Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah disusun dengan ruang lingkup
sebagai berikut:
 Pancasila, sebagai dasar negara, ideologi Nasional, dan pandangan hidup bangsa.
 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai hukum dasar
tertulis yang menjadi landasan konstitusional kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
 Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai kesepakatan final bentuk Negara Republik
Indonesia.
 Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud filosofi kesatuan yang melandasi dan mewarnai
keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
c.
Bahasa Indonesia
Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia secara umum bertujuan agar
peserta didik mampu menyimak, mewicara, membaca, dan menulis. Kompetensi
dasar yang dikembangkan berdasarkan keempat keterampilan tersebut saling
berhubungan dan saling mendukung dalam pengembangan tiga ranah utamanya,
yakni pembelajaran
berbahasa, bersastra, dan pengembangan literasi.
Pembelajaran berbahasa Indonesia adalah pembelajaran tentang teori-teori
kebahasaindonesiaan dan cara penggunaannya yang efektif. Peserta didik belajar
tentang fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana berinteraksi secara efektif;
membangun dan membina hubungan; mengungkapkan dan mempertukarkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap berbahasa. Peserta didik mampu
berkomunikasi secara efektif, kalimat yang tertata dengan baik; termasuk ejaan
dan, tanda bacanya. Pemahaman tentang bahasa sebagai penghela pengetahuan
dan komunikasi diharapkan dapat menjadikan peserta didik sebagai penutur
bahasa Indonesia yang komunikatif dan produktif.
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
21
Ruang Lingkup Materi Bahasa Indonesia untuk SMP:
Kelas VII
1) Deskripsi
2) Cerita Fantasi
3) Prosedur
4) Laporan Observasi
5) Puisi Rakyat
6) Cerita Rakyat
7) Surat
8) Literasi
Kelas VIII
1) Berita
2) Iklan
3) Eksposisi
4) Puisi
5) Eksplanasi
6) Ulasan
7) Persuasi
8) Drama
9) Literasi
Kelas IX
1) Laporan
2) Pidato
3) Cerpen
4) Tanggapan
5) Diskusi
6) Cerita Inspirasi
7) Literasi
d. Bahasa Inggris
Secara khusus, lulusan SMP/MTs diharapkan mampu:
 memiliki keterampilan berbahasa Inggris yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri,dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
 memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tentang fungsi sosial, struktur
makna (urutan makna dalam teks atau yang selama ini kita kenal dengan istilah struktur
teks), dan unsur kebahasaan berbagai teks dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.
 memiliki keterampilan menangkap makna dan menyusun teks lisan dan tulis dengan kritis
melalui kegiatan berbicara, menyimak, membaca, dan menulis tentang yang dipelajari
disekolah dan sumber lain sejenis.
Berikut ruang lingkup kompetensi dan materi Bahasa Inggris di SMP/MTs.
KOMPETENSI
RUANG LINGKUP MATERI
 Menunjukkan perilaku yang berterima  Teks-teks pendek dan sederhana dalam wacana
dalam lingkungan personal, sosial
interpersonal, transaksional, fungsional khusus,
budaya, akademik, dan profesi;
dan fungsional berbentuk descriptive, recount,
narrative, procedure, dan information report
 Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur
pada tataran literasi fungsional;
teks dan unsur kebahasaan dari teks
pendek
dan
sederhana,
dalam  Berbagai jenis teks mencakup tiga aspek, yaitu
kehidupan dan kegiatan siswa seharifungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan,
hari;
yang ketiganya ditentukan dan dipilih sesuai
tujuan dan konteks komunikasinya;
 Berkomunikasi secara interpersonal,
transaksional dan fungsional tentang  Keterampilan
mencakup
mendengarkan,
diri sendiri, keluarga, serta orang,
berbicara, membaca, menulis, dan menonton,
binatang dan benda, kongkrit dan
secara efektif, dengan lingkungan sosial dan alam
imajinatif, yang terdekat dengan
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
kehidupan dan kegiatan siswa sehari-  Unsur-unsur kebahasaan mencakup penanda
hari
di
rumah,
sekolah,
dan
wacana, kosa kata, tata bahasa, ucapan, tekanan
masyarakat;
kata, intonasi, ejaan, tanda baca, dan kerapian
 Menangkap makna dan menyusun teks
tulisan tangan;
lisan dan tulis, pendek dan sederhana  Modalitas: dengan batasan makna yang jelas.
dengan menggunakan struktur teks
secara urut dan runtut serta unsur
kebahasaan secara akurat, berterima,
dan lancar.
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
22
KOMPETENSI
RUANG LINGKUP MATERI
Tujuan:
Membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan tertulis untuk
menghadapi perkembangan IPTEK dalam menyongsong era globalisasi.
Ruang lingkup:
1)
Kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan
teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa,
yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis secara terpadu untuk
mencapai tingkat literasi functional;
2)
Kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional pendek dan
monolog serta esei berbentuk procedure, descriptive, recount, narrative, dan
report. Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa kata, tata bahasa, dan
langkah-langkah retorika;
3)
Kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik (menggunakan tata bahasa
dan kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi sosiokultural (menggunakan
ungkapan dan tindak bahasa secara berterima dalam berbagai konteks
komunikasi), kompetensi strategi (mengatasi masalah yang timbul dalam proses
komunikasi dengan berbagai cara agar komunikasi tetap berlangsung), dan
kompetensi pembentuk wacana (menggunakan piranti pembentuk wacana).
e.
Bahasa Arab
Ruang Lingkup :
Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang diarahkan
untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta
menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab baik reseptif maupun produktif.
Kemampuan reseptif yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan
memahami bacaan. Kemampuan produktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa
sebagai alat komunikasi
baik secara lisan maupun secara tertulis. Kemampuan
berbahasa Arab serta sikap positif terhadap bahasa Arab tersebut sangat penting dalam
membantu memahami sumber ajaran Islam yaitu al-Qur’an dan Hadis, serta kitabkitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan Islam bagi peserta didik.
Tujuan :
1) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan
maupun tulis, yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak
(istima’), berbicara (kalam), membaca (qira’ah), dan menulis (kitabah).
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
23
2) Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu
bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji
sumber-sumber ajaran Islam.
3) Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan budaya
serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian, peserta didik diharapkan
memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya.
f.
Matematika
Secara umum, pembelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki
kecakapan atau kemahiran matematika. Kecakapan atau kemahiran matematika
merupakan bagian dari kecakapan hidup yang harus dimiliki peserta didik
terutama dalam pengembangan penalaran, komunikasi, dan pemecahan masalah
(problem solving) yang dihadapi dalam kehidupan peserta didik sehari-hari.
Matematika selalu digunakan dalam segala segi kehidupan.
Ruang Lingkup Matematika SMP/MTs mencakup:
1.
Bilangan,
2.
Aljabar,
3.
Geometri dan pengukuran,
4.
Statistika dan peluang.
g.
Ilmu Pengetahuan Alam
Setelah mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sejak Sekolah Dasar, lulusan
pendidikan dasar dan pendidikan menengah akan memperoleh kecakapan untuk:
• menjalani kehidupan dengan sikap positif dengan daya pikir kritis, kreatif, inovatif, dan
kolaboratif, disertai kejujuran dan keterbukaan, berdasarkan potensi proses dan produk
sains;
• memahami fenomena alam di sekitarnya, berdasarkan hasil pembelajaran sains melalui
bidang-bidang spesifiknya yaitu Fisika, Kimia dan Biologi;
• membedakan produk atau cara yang masuk akal dengan produk atau cara yang tidak
bersesuaian dengan prinsip-prinsip sains;
• mengambil keputusan di antara berbagai pilihan yang dibedakan oleh hal-hal yang
bersifat ilmiah;
• menyelesaikan masalah yang dihadapi lulusan dalam kehidupannya, terutama memilih di
antara cara-cara yang telah dikenal manusia berdasarkan pertimbangan ilmiah;
• mengenali dan menghargai peran sains dalam memecahkan permasalahan umat manusia,
seperti permasalahan ketersediaan pangan, kesehatan, pemberantasan penyakit, dan
lingkungan hidup.
• memahami dampak dari perkembangan sains terhadap perkembangan teknologi dan
kehidupan manusia di masa lalu, maupun potensi dampaknya di masa depan bagi dirinya,
orang lain, dan lingkungannya.
Ruang Lingkup Materi Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs
•
Kerja Ilmiah dan Keselamatan Kerja, Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan,
Energi dan Perubahannya, Zat dan Sifatnya, Bumi dan Alam Semesta, serta Sains,
Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat
•
Kelas VII
•
Objek Ilmu Alam dan Pengamatannya
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
24
•
Klasifikasi Makhluk Hidup
•
Sistem Organisasi Kehidupan
•
Energi
•
Interaksi antarmakhluk Hidup
•
Pencemaran Lingkungan
•
Perubahan Iklim
•
Lapisan Bumi dan Bencana
•
Tata Surya
•
Unsur, senyawa, dan campuran
•
Kelas VIII
•
Gerak dan Gaya
•
Usaha dan Pesawat Sederhana
•
Rangka dan Otot
•
Tekanan Zat
•
Getaran, Gelombang ,dan Bunyi
•
Cahaya
•
Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
•
Sistem Pencernaan
•
Sistem Peredaran Darah
•
Sistem Pernapasan
•
Sistem Ekskresi
•
Zat Aditif dan Adiktif
•
Kelas IX
•
Sifat Bahan
•
Kelistrikan
•
Kemagnetan
•
Teknologi Ramah Lingkungan
•
Reproduksi
•
Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan
•
Pewarisan Sifat
•
Bioteknologi
•
Tanah
h. Ilmu Pengetahuan Sosial
i. Mata Pelajaran IPS menggunakan geografi sebagai titik tolak (platform) kajian
dengan pertimbangan semua tempat, benda, sumber daya dan peristiwa terikat
dengan lokasi. Tujuannya adalah menekankan pentingnya ruang sebagai tempat
hidup dan sumberdaya bagi manusia, mengenal potensi dan keterbatasan ruang,
karena itulah ruang selalu saling berhubungan (konektivitas antarruang) untuk
saling melengkapi. Akibat dari interaksi antara alam dan manusia, serta
konektivitas antarruang, ruang pun senantiasa berubah menurut waktu dan
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
25
teknologi yang digunakan oleh manusia dalam memanfaatkan ruang. Pemahaman
ruang dalam lingkup negara Indonesia dapat mengembangan rasa cinta terhadap
tanah air, memperkokoh kesatuan dan persatuan (NKRI). Pembelajaran IPS di
SMP/MTs meliputi pemahaman lingkungan dan masyarakat dalam lingkup
nasional dan internasional untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, berpikir
logis, sistematis, kritis, analitis, dan berketerampilan sosial. Semua itu, selain
untuk meningkatkan pemahaman potensi wilayah Indonesia, juga
mengembangkan nasionalisme, memperkokoh sikap kebangsaan, dan mampu
bekerjasama dalam masyarakat majemuk selaku warga masyarakat, warga negara
dan warga dunia.
Ruang lingkup mata pelajaran IPS di SMP, meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1. Keruangan dan interaksi antarruang dalam lingkup nasional, ASEAN, dan
Internasional;
2. Dinamika interaksi sosial;
3. Kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan bangsa; dan
4. Perubahan dan kesinambungan masyarakat Indonesia sejak zaman praaksara hingga
masa sekarang.
j.
Seni Budaya
k. Pembelajaran Seni Budaya materi disesuaikan dengan kebutuhan daerah dan
kebutuhan peserta didik. Pembelajaran yang berkaitan dengan kebutuhan daerah
bertujuan agar kebudayaan daerah dapat dilestarikan dan dikembangkan melalui
materi Seni Budaya. Kebutuhan peserta didik untuk meningkatkan kemampuan
dan keterampilan di bidang seni tertentu sesuai dengan keadaan perekonomian
daerah, sehingga peserta didik dapat meningkatkan kemampuan dalam
mengembangkan potensi daerah, seperti potensi pariwisata dan meningkatkan
kemampuan berwirausaha di bidang seni.
Ruang Lingkup materi Mata pelajaran Seni Budaya meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Seni rupa, mencakup kemampuan konsepsi, apresiasi dan berkreasi karya seni rupa
dua dan tiga dimensi
2. Seni musik, mencakup kemampuan untuk konsepsi, apresiasi dan berkreasi karya seni
vokal dan instrumen
3. Seni tari, mencakup kemampuan untuk konsepsi, apresiasi dan berkreasi karya seni
tari tradisi dan kreasi
4. Seni teater, mencakup kemampuan untuk konsepsi, apresiasi dan berkreasi karya seni
peran
l.
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK) merupakan salah satu mata pelajaran pada
Kurikulum 2013. PJOK merupakan bagian integral dari program pendidikan nasional, bertujuan
untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir
kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, pola hidup sehat dan
pengenalan lingkungan bersih melalui pembekalan pengalaman belajar menggunakan aktivitas
jasmani terpilih dan dilakukan secara sistematis yang dilandasi nilai-nilai keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Ruang lingkup pembelajaran PJOK untuk SMP/MTs terdiri dari:
1. Aktivitas permainan bola besar dan bola kecil
2. Aktivitas beladiri
3. Aktivitas atletik
4. Aktivitas pengembangan kebugaran jasmani
5. Aktivitas senam
6. Aktivitas gerak berirama
7. Aktivitas air dan keselamatan diri
8. Kesehatan
m. Prakarya
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
26
Mata pelajaran Prakarya terdiri atas empat aspek yaitu kerajinan, rekayasa, budidaya dan
pengolahan yang diarahkan pada pengembangan keterampilan dilakukan pada tingkat
manipulasi (modifikasi) yang diarahkan untuk menghasilkan produk yang bersifat multi
desain baik dari jenis bahan dasar maupun bentuk produknya. Pembuatan produk
mengacu pada penerapan teknologi dasar, kerangka analisa sistem meliputi: input, proses,
output melalui prinsip Pikir, Gambar, Buat, Uji (PGBU) untuk pemenuhan produk
family/home skill dan life skill dengan berbasis pada potensi kearifan lokal. Pembentukan
nilai- nilai kewirausahaan dengan mengembangkan sikap, pengetahuan, keterampilan.
Pembentukan nilai dilakukan melalui penyelarasan antara kemampuan dan minat dengan
motif berwirausaha yang bertujuan melatih koordinasi otak dengan keterampilan teknis.
1. Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan SMA/MA dan SMK/MAK
Mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan terdiri atas empat aspek yaitu kerajinan,
rekayasa, budidaya dan pengolahan yang diarahkan pada pengembangan produk dalam
bentuk dami dengan menggunakan teknologi tepat guna skala home industry dengan
wawasan kewirausahaan agar dapat mandiri secara ekonomi. Untuk itu,
keterampilan/psikomotorik dikembangkan pada tingkat presisi (sesuai standar).
Pengembangan kompetensi peserta didik diarahkan untuk mempelajari produk teknologi
berdasarkan kerangka analisa sistem meliputi: input, proses, output, melalui prinsip Pikir,
Gambar, Buat, Uji (PGBU).
Aspek mata pelajaran Prakarya SMP/MTs terdiri atas:
1. Kerajinan
Kerajinan dapat dikaitkan dengan kerja tangan yang hasilnya merupakan benda untuk
memenuhi tuntutan kepuasan pandangan: estetika-ergonomis, dengan simbol budaya,
kebutuhan tata upacara dan kepercayaan (theory of magic and relligy), dan benda
fungsional yang dikaitkan dengan nilai pendidikan pada prosedur pembuatannya. Lingkup
ini dapat digali dari potensi lokal dan seni terapan (applied art), desain kekinian
(modernisme dan postmodernisme).
2.
Rekayasa
Rekayasa terkait dengan beberapa kemampuan: merancang, merekonstruksi dan membuat
benda produk yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari dengan pendekatan
pemecahan masalah. Sebagai contoh: rekayasa penyambungan balok kayu untuk membuat
susunan (konstruksi) kerangka atap rumah, harus dilakukan dengan prinsip ketepatan agar
susunan rumah tidak mudah runtuh. Lingkup ini memerlukan kesatuan pikir dan
kecekatan tangan membuat susunan mengarah kepada: berpikir kreatif, praktis, efektif,
ketepatan dan hemat serta berpikir prediktif.
3.
Budidaya
Budidaya tumbuhan dan hewan mencakup pembibitan, penanaman, pemanenan,
penyimpanan, dan penanganan atau pengemasan dan distribusi untuk proses selanjutnya.
Substansi yang dipelajari pada aspek ini adalah tanaman, ternak dan ikan. Manfaat
edukatif teknologi budidaya adalah pembinaan perasaan, pembinaan kemampuan
memahami pertumbuhan dan menyatukan dengan alam (ecosystem) agar menjadi peserta
didik yang berpikir sistematis berdasarkan potensi kearifan lokal.
2.
Muatan Lokal
Muatan Lokal yang dipilih ditetapkan berdasarkan ciri khas, potensi dan
keunggulan daerah, serta ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan tenaga pendidik.
Sasaran pembelajaran muatan lokal adalah pengembangan jiwa kewirausahaan dan
penanaman nilai-nilai budaya sesuai dengan lingkungan. Nilai-nilai kewirausahaan yang
dikembangkan antara lain inovasi, kreatif, berpikir kritis, eksplorasi, komunikasi,
kemandirian, dan memiliki etos kerja. Nilai-nilai budaya yang dimaksud antara lain
kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan terhadap lingkungan, dan kerja sama.
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
27
Penanaman nilai-nilai kewirausahaan dan budaya tersebut diintegrasikan di dalam
proses pembelajaran yang dikondisikan supaya nilai-nilai tersebut dapat menjadi sikap
dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Muatan Lokal merupakan mata pelajaran, sehinggga satuan pendidikan harus
mengembangkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk setiap
muatan lokal yang diselenggarakan.
Muatan Lokal yang diselenggarakan di MTs Negeri Gombong adalah sebagai berikut.
No.
Jenis Muatan Lokal
1
Bahasa Jawa
3.
Alokasi Waktu
VII
VIII
IX
2
2
2
Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat, dan minat. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan dalam
bentuk Bimbingan Konseling dan Kegiatan Ekstrakurikuler.
Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan tidak
terprogram.
a. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan perencanaan
khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara
individual, kelompok, dan atau klasikal melalui penyelenggaraan kegiatan sebagai
berikut ini.
Kegiatan
Layanan
Pelaksanaan
dan
kegiatan
pendukung konseling
Ekstrakurikuler
 Individual
 Kelompok: tatap muka di kelas
o
Bimbingan Konseling
o
Bimbingan Komputer
o
Pramuka
o
Baca Tulis Al Quran
o
Palang Merah Remaja
o
Musik Rebana
o
Musik Band
o
Seni Tari
o
Seni Kaligrafi
o
Seni Baca Al Qur an
o
Atletik
o
Bola Volly
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
28
Kegiatan
Pelaksanaan
Kegiatan Jum’at Bersih
dan Jum’at Sehat
o
Drum Band
o
Pidato
o
Mading / Majalah Siswa
 Kegiatan
Jum’at
bersih
adalah
bersih-bersih
lingkungan madrasah secara masal oleh seluruh
warga madrasah yang dilaksanakan pada jam
pertama setiap Jum’at.
 Kegiatan Jum’at Sehat adalah kegiatan senam pagi
bersama yang dilaksanakan pada hari Jum’at dan
diikuti oleh seluruh warga madrasah.
Upacara
Bendera
dan
Apel Pagi
 Upacara bendera dilaksanakan setiap hari Senin
pagi atau setiap tanggal 17
 Kegiatan apel pagi dilaksanakan pada pagi hari di
halaman
sebelum pelajaran berlangsung sesui
dengan situasi dan kondisi
b. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai
berikut.
Kegiatan
Contoh
Rutin,
yaitu  Piket kelas
kegiatan
yang  Sholat Dhuha
dilakukan
 Sholat Dzuhur berjamaah
terjadwal
 Sholat Asar berjamaah
 Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran di kelas
 Pembacaan Nadzam Asmaul Husna
 Bakti sosial
Spontan,
adalah  Memberi dan menjawab salam
kegiatan
tidak  Meminta maaf
terjadwal
dalam  Berterima kasih
kejadian khusus
 Mengunjungi orang yang sakit
 Membuang sampah pada tempatnya
 Menolong orang yang sedang dalam kesusahan
 Melerai pertengkaran
Keteladanan,
 Keteladanan Guru
adalah
kegiatan
 Mengambil sampah yang berserakan
dalam
bentuk
 Cara berbicara yang sopan
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
29
Kegiatan
perilaku
Contoh
sehari-
 Mengucapkan terima kasih
 Meminta maaf
hari
 Menghargai pendapat orang lain
 Memberikan kesempatan terhadap pendapat yang berbeda
 Mendahulukan kesempatan kepada orang tua
 Penugasan peserta didik secara bergilir
 Menaati tata tertib (disiplin, taat waktu, taat pada peraturan)
 Memberi salam ketika bertemu
 Berpakaian rapi dan bersih
 Menepati janji
 Memberikan penghargaan kepada orang yang berprestasi
 Berperilaku santun
 Pengendalian diri yang baik
 Memuji pada orang yang jujur
 Mengakui kebenaran orang lain
 Mengakui kesalahan diri sendiri
 Berani mengambil keputusan
 Berani berkata benar
 Melindungi kaum yang lemah
 Membantu kaum yang fakir
 Sabar mendengarkan orang lain
 Mengunjungi teman yang sakit
 Membela kehormatan bangsa
 Mengembalikan barang yang bukan miliknya
 Antri
 Mendamaikan
Jenis Pengembangan Diri yang ditetapkan MTs adalah sebagai berikut ini.
Jenis Pengembangan Diri
A. Bimbingan
(BK)
Konseling
Nilai-nilai
ditanamkan
 Kemandirian
yang
Strategi
 Pembentukan
karakter
 Percaya diri
atau kepribadian
 Kerja sama
 Pemberian motivasi
 Demokratis
 Bimbingan karier
 Peduli sosial
 Bimbingan sosial
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
30
Jenis Pengembangan Diri
Nilai-nilai
yang
ditanamkan
Strategi
 Komunikatif
 Bimbingan pribadi
 Jujur
 Bimbingan belajar
 Santun
dalam
berbicara

Demokratis
Ekstrakurikuler:

Disiplin
(kepemimpinan,
1. Kepramukaan

Kerja sama
berorganisasi )

Rasa Kebangsaan

Toleransi
sehingga kelas 7, 8 dan 9

Peduli sosial dan
wajib mengikuti – nya )
B. Kegiatan
 Latihan
 Pramuka
terprogram
wajib
(
lingkungan
2. PMR
3. Mading

Cinta damai

Kerja keras

Kreativitas

Peduli sosial

Toleransi

Disiplin

Komunikatif

Kemanusiaan

Ketrampilan P3K


Latihan terprogram
Komunikatif

Pembinaan rutin

Rasa ingin tahu

Mengikuti perlombaan

Kerja keras

Pameran

Senang membaca

Publikasi ilmiah secara

Menghargai
internal
prestasi
4. Olahraga

Jujur

Sportifitas

Melalui latihan rutin

Menghargai

Perlombaan olah raga
prestasi

Kerja keras

Cinta damai

Disiplin

Jujur
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
31
Jenis Pengembangan Diri
5. Kerohanian
Nilai-nilai
yang
ditanamkan
Strategi

Religius

Beribadah rutin

Rasa kebangsaan

Peringatan hari besar

Cinta tanah air

Toleransi
agama

keagamaan
beragama
6. Seni Budaya
8. Jum’at Bersih

Binroh Bulanan

Peduli budaya

Latihan rutin

Peduli sosial

Mengikuti perlombaan

Cinta tanah air

Berkompetisi

Semangat
kebangsaan
7. Kepemimpinan
Pembiasaan
internal
dan eksternal

Pagelaran seni

Kreativitas

Keberanian

Tanggung jawab

Kegiatan OSIS

Keberanian

Kepramukaan

Ketekunan

Kegiatan kerohanian

Disiplin

Kegiatan LDK

Mandiri

Kegiatan PMR

Demokratis

Kegiatan Outbond

Cinta damai

Keteladanan

Sabar

Toleransi

Kerja keras

Kerja sama

Kerja Sama

Membersihkan kelas

Tanggung Jawab

Membersihkan

Kerja Keras

Peduli
lingkungan
Lingkungan
9. Jum’at Sehat

Sportivitas

Senam Pagi

Disiplin

Jalan Sehat Bersama

Tanggung Jawab

Jujur
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
32
Jenis Pengembangan Diri
4.
Nilai-nilai
yang
ditanamkan

Kerja Keras

Tanggung Jawab
Strategi
Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa tidak
dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran,
pengembangan diri dan budaya madrasah. Guru dan madrasah perlu mengintegrasikan
nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam
KTSP, silabus dan RPP yang sudah ada. Indikator nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
ada dua jenis yaitu (1) indikator madrasah dan kelas, dan (2) indikator untuk mata
pelajaran.
Indikator madrasah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala
madrasah, guru dan personalia madrasah dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi madrasah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter
bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan madrasah yang diprogramkan dan
kegiatan madrasah sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku
afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang
dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan karakter bangsa bersifat progresif,
artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek antara satu jenjang kelas dengan
jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki
kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum
ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks.
Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan pendekatan
proses belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas,
madrasah, dan masyarakat. Di kelas dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa
dilakukan guru dengan cara integrasi. Di madrasah dikembangkan dengan upaya
pengkondisian atau perencanaan sejak awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke Kalender
Akademik dan yang dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya madrasah sehingga
peserta didik memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan nilainilai budaya dan karakter bangsa. Di masyarakat dikembangkan melalui kegiatan ekstra
kurikuler dengan melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta
tanah air dan melakukan pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan
kesetiakawanan sosial.
Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu pada
indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui pengamatan guru ketika
seorang peserta didik melakukan suatu tindakan di madrasah, model anecdotal record
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
33
(catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai
yang dikembangkan), maupun memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau
kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai
yang dimilikinya.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru
dapat memberikan kesimpulan/pertimbangan yang dinyatakan dalam
pernyataan
kualitatif sebagai berikut ini.
BT
Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda
awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT
Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya
tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum
konsisten)
MB
Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai
tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten)
MK
Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku
yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten)
5.
Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar ditentukan mengacu pada ketentuan standar pengelolaan pendidikan
yang berlaku di satuan pendidikan.
Pengaturan beban belajar di MTs Negeri Gombong ini dengan sistem paket yang
didasarkan pada struktur dan muatan kurikulum dengan alokasi waktu sebagai berikut ini.
a.
Beban belajar tetap adalah 36 jam pelajaran per minggu
b.
Alokasi waktu 40 menit untuk setiap mata pelajaran
Satuan
jam Jumlah
Kelas pembelajaran
jam Minggu
Waktu
pembelajaran
efektif
Pembelajaran/
tatap muka/menit
perminggu
pertahun
jam pertahun
VII
40
48
36
1728
VIII
40
48
36
1728
IX
40
47
36
1692
Selain tatap muka, beban belajar yang harus diikuti peserta didik adalah
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur yang waktunya maksimal
lima puluh persen (50%) dari jumlah jam tatap muka. Penugasan terstruktur di antaranya
pekerjaan rumah (PR), penyusunan program/perencanaan kegiatan, laporan pelaksanaan
kegiatan.
Penugasan mandiri tidak terstruktur terdiri dari tugas-tugas individu atau
kelompok yang disesuaikan dengan potensi, minat, dan bakat peserta didik.
6.
Ketuntasan Belajar
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
34
Dalam penetapan ketuntasan belajar, madrasah menetapkan kriteria ketuntasan
minimal ( KKM ) dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas, daya dukung, dan
tingkat kemampuan awal peserta didik (intake) dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Daftar Rekapitulasi KKM MTs Negeri Gombong
Tahun Pelajaran 2016 / 2017
No Komponen
1
Pendidikan Agama
a. Al Qur’an Hadits
b. Aqidah Akhlak
c. Fiqih
d. S K I
PKn
Bahasa Indonesia
Bahasa Arab
Bahasa Inggris
Matematika
IPA
IPS
Seni Budaya
Pendidikan Jasmani
Olahraga
dan
Kesehatan
Prakarya
Bahasa Jawa
KKM
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
MADRASAH
Kelas 7
Kelas 8
Kelas 9
Peng. Ketr Sikap Peng. Ketr Sikap Peng. Ketr Sikap
70
75
70
72
72
75
70
70
70
70
75
75
70
75
70
72
72
75
70
70
70
70
75
75
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
70
75
70
72
72
75
70
70
70
70
75
75
70
75
70
72
72
75
70
70
70
70
75
75
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
70
75
70
72
72
75
70
70
70
70
75
75
70
75
70
72
72
75
70
70
70
70
75
75
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
75
75
B
75
75
B
75
75
B
75
70
75
70
B
B
75
70
75
70
B
B
75
70
75
70
B
B
70
70
B
70
70
B
70
70
B
Satuan pendidikan ini menggunakan prinsip mastery learning (ketuntasan belajar),
ada perlakuan khusus untuk peserta didik yang belum maupun sudah mencapai
ketuntasan. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan remedial,
sedangkan peserta didik yang sudah mencapai KKM mengikuti kegiatan pengayaan.
a.
Program Remedial (Perbaikan)
1) Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KKM dalam
setiap kompetensi dasar dan/atau indikator.
2) Kegiatan remedial dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.
3) Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian.
4) Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes.
5) Kesempatan mengikuti kegiatan remedial.
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
35
6) Nilai remedial dapat melampaui KKM.
b.
Program Pengayaan
1) Pengayaan boleh diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM dalam
setiap kompetensi dasar.
2) Kegiatan pengayaan dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.
3) Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun nontes.
4) Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan.
7.
Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan
a.
Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria
kenaikan kelas di MTs N Gombong Kebumen pada tahun pelajaran 2015 / 2016
berlaku setelah siswa memenuhi persyaratan berikut, yaitu :
1) Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran dan memiliki nilai pada dua
semester di kelas yang diikuti.
2) Nilai siswa bersangkutan telah memenuhi KKM untuk sekurang-kurangnya 11
mata pelajaran (11 mata pelajaran atau lebih mendapatkan nilai ≥ KKM) ;
3) Nilai kurang dari KKM tidak melebihi 4 mata pelajaran;
4) Nilai kepribadian / akhlak minimal Baik yang ditentukan oleh semua guru
5) Persentase kehadiran siswa dalam pembelajaran di madrasah pada setiap tahun
sekurang-kurangnya 90 %, kecuali sakit atau ijin ( lebih dari 20 hari alpha )
6) Kenaikan kelas didasarkan dari nilai rapor semester Genap.
b. Kelulusan
Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Ujian
Nasional, Pasal 72 ayat (1) menyebutkan bahwa peserta didik dinyatakan lulus dari
MTs Negeri Gombong apabila:
1) Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada kelas 7, kelas 8 dan
kelas 9;
2) Lulus Ujian Madrasah, dengan penilaian akhir minimal 6,00
3) Nilai kepribadian / akhlak minimal Baik yang ditentukan oleh semua guru kelas
IX
K. Pendidikan Kecakapan Hidup
a.
Pendidikan kecakapan di MTs Negeri Gombong dilaksanakan secara integrative dalam
pendidikan / pembelajaran semua mata pelajaran. Pengintegrasian dilaksanakan dengan
menganalisis KD setiap mata pelajaran yang berpotensi untuk pengembangan kecakapan
hidup tertentu. Proses analisis dilakukan oleh tim guru setiap mata pelajaran melalui
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
36
kegiatan MGMP. Berdasarkan hasil analisis tersebut,
guru mengimplementasikan
kecakapan hidup sebagai muatan tambahan dalam pembelajaran.
b.
MTs Negeri Gombong memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk
mengembangkan kecakapan hidupnya dari satuan pendidikan formal yang lain dan atau
non-formal di luar madrasah (kursus, pelatihan kepemimpinan, outbond, bimbingan
belajar dan lain - lain).
L. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal Dan Global
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dengan maksud memanfaatkan
keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa,
teknologi informasi dan komunikasi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi
pengembangan kompetensi peserta didik.
Pada MTs Negeri Gombong pendidikan berbasis keunggulan lokal dan globalnya
adalah :
Pendidikan berbasis keunggulan lokal
Pendidikan berbasis keunggulan lokal difokuskan pada muatan lokal Bahasa Jawa
dan serta ekstra kurikuler Baca Tulis Al Qur an, Rebana dan Seni Tari
Pendidikan berbasis keunggulan global
Pendidikan berbasis keunggulan global lebih dimaksimalkan pada pembelajaran mata
pelajaran Prakarya, Bahasa Inggris, T I K, I P A, Bahasa Arab dan pengembangan diri
Komputer dan Mading.
IV.
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif, efektif fakultatif, dan hari libur. Berikut adalah kalender
pendidkan di MTs Negeri Gombong secara rinci.
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
37
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
38
DESEMBER 2016
JML.HBE TANGGAL
Ahad
4
11
18
25
5-10
Senin
5
12
19
26
12
Selasa
6
13
20
27
1
13-16
Rabu
7
14
21
28
1
17
URAIAN KEGIATAN
Ulangan Akhir Semester gasal
Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H
Classmeeting dan pengolahan nilai LHB
Penyerahan buku LHB peserta didik
Kamis
1
8
15
22
29
2
19-31
Libur akhir semester gasal
Jum'at
2
9
16
23
30
2
25-26
Hari Raya Natal dann cuti bersama
Sabtu
3
10
17
24
31
1
HBE
JANUARI 2017
JML.HBE TANGGAL
7
URAIAN KEGIATAN
Ahad
1
8
15
22
29
1
Tahun Baru Masehi 2017
Senin
2
9
16
23
30
5
3
Upacara Hari Amal Bakti Kementerian Agama RI
Selasa
3
10
17
24
31
5
28
Tahun Baru Imlek 2568
Rabu
4
11
18
25
4
Kamis
5
12
19
26
4
Jum'at
6
13
20
27
4
Sabtu
7
14
21
28
3
PEBRUARI 2017
HBE
JML.HBE TANGGAL
Ahad
5
12
19
26
Senin
6
13
20
27
4
Selasa
7
14
21
28
4
8
15
22
4
Rabu
1
Kamis
2
9
16
23
4
Jum'at
3
10
17
24
4
Sabtu
4
11
18
25
4
MARET 2017
5
12
19
26
Senin
6
13
20
27
Selasa
7
14
21
28
24
URAIAN KEGIATAN
6-11
Ulangan Tengah Semester Genap
4
13-14
Jeda Tengah Semester Genap
4
17
Ulang Tahun Madrasah
28
Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1939
Rabu
1
8
15
22
29
5
Kamis
2
9
16
23
30
5
Jum'at
3
10
17
24
31
5
Sabtu
4
11
18
25
4
APRIL. 2017
URAIAN KEGIATAN
HBE
JML.HBE TANGGAL
Ahad
25
HBE
JML.HBE TANGGAL
2
9
16
23
Senin
3
10
17
24
2
14
Wafat Isa Al Masih
Selasa
4
11
18
25
3
21
Upacara Hari Kartini
Rabu
5
12
19
26
3
24
Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1438 H
Kamis
6
13
20
27
2
7
14
21
28
2
8
15
22
29
3
Sabtu
1
MEI 2017
Ahad
6-16
URAIAN KEGIATAN
Ahad
Jum'at
30
27
HBE
JML.HBE TANGGAL
UAMBN dan UM Utama MTs ( perkiraan )
15
URAIAN KEGIATAN
7
14
21
28
1
Hari Buruh Internasional
8
15
22
29
4
2
Upacara Hari Pendidikan Nasional
2
9
16
23
30
5
3-6
3
10
17
24
31
5
11
Hari Raya Waisak 2561
Kamis
4
11
18
25
2
20
Upacara Hari Kebangkitan Nasional
Jum'at
5
12
19
26
3
25
Kenaikan Isa Al Masih
Sabtu
6
13
20
27
3
26-27
Senin
1
Selasa
Rabu
HBE
UN MTs Utama ( Perkiraan )
Libur aw al bulan Ramadhan 1438 H (perkiraan)
18
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
39
JUNI 2017
JML.HBE TANGGAL
Ahad
4
11
18
25
Senin
5
12
19
26
1
Selasa
6
13
20
27
1
Rabu
7
14
21
28
1
17
URAIAN KEGIATAN
5-10
Ulangan Akhir Semester Genap / Kenaikan Kelas
12-16
Pesantren kilat bulan Ramadhan 1438 H
dan pengolahan nilai LHB
Penyerahan buku LHB peserta didik
Kamis
1
8
15
22
29
2
20-31
Libur akhir tahun pelajaran, libur Ramadhan
Jum'at
2
9
16
23
30
2
20-31
dan libur Idul Fitri 1438 H
Sabtu
3
10
17
24
2
HBE
Keterangan :
9
Sem. Gasal
Sem. Genap
Hari Kalender
=
183 hari
181 hari
Hari Libur
=
56
Hari Efektif
=
115 hari
hari
45
hari
110 hari
Gombong, 13 Juli 2016
Kepala Madrasah
Drs. H. Sugeng Purwanto, M. Pd.
NIP. 19631114 199803 1 002
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
40
RINCIAN KEGIATAN MTs NEGERI GOMBONG
TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016
Tanggal
Bulan
dan
Kegiatan
4
Juli
1 s/d. 10
Libur akhir tahun pelajaran dan PPDB
6 s/.d. 11
Pesantren Ramadhan 1436 H dan MOPDB
13 s/.d. 16
Libur Ramadhan sebelum tanggal 1 Syawal
17 s.d 18
Hari Raya Idul Fitri tanggal 1-2 Syawal 1436 H
25 s/d 26
Libur Idul Fitri sesudah tanggal 1 Syawal
27
Awal Masuk dan Halal Bihalal
21
Agustus
8
Perkemahan Penerimaan Tamu Penggalang/PMR
15
Rapat Koordinasi FK4M
17
Mengikuti Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-70
26
Rapat Pleno Komite Madrasah
23
September
24
Hari Raya Idul Adha 1436 H
25
Penyembelihan Hewan Kurban
28 s/d 30
Ulangan Tengah Semester Gasal
28
Upacara Hari Sumpah Pemuda
23
Oktober
1 s/d 3
Lanjutan Ulangan Tengah Semester gasal
1
Upacara Hari Kesaktian Pancasila
14
Tahun Baru Hijriyah (1 Muharam 1437 H)
28
Upacara Hari Sumpah Pemuda
November
10
Hari
Belajar
Efektif
25
Upacara Hari Pahlawan
5
Desember
7-12
Ulangan Akhir Semester gasal
14-18
Classmeeting dan pengolahan nilai LHB
19
Penyerahan buku LHB peserta didik
24
Maulid Nabi Muhammad SAW 1437 H
25
Hari Raya Natal
21-31
Libur akhir semester gasal
Jumlah Hari Efektif Semester Gasal
104
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
41
Tanggal
Bulan
dan
Kegiatan
Hari
Belajar
Efektif
24
Januari
1
Tahun Baru Masehi 2016
2
Lanjutan libur akhir semester gasal
3
Upacara Hari Amal Bakti Kementerian Agama RI
23
Februari
8
Tahun Baru Imlek 2567
29
Ulangan Tengah Semester genap
14
Maret
1-5
Lanjutan Ulangan Tengah Semester genap
7-10
Jeda tengah semester genap
9
Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1938
17
Ulang Tahun Madrasah
21-30
UAMBN MTs Utama dan Ujian Madrasah MTs
25
Wafat Isa Almasih
21
April
21
Upacara Hari Kartini
25-28
UN MTs Utama (perkiraan)
23
Mei
1
Hari Buruh Internasional
2
Upacara Hari Pendidikan Nasional
5
Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1437 H
20
Upacara Hari Kebangkitan Nasional
22
Hari Raya Waisak 2560
30-31
Ulangan Kenaikan Kelas
6
Juni
1-4
Lanjutan Ulangan Kenaikan Kelas
6-8
Libur awal bulan Ramadhan 1437 H (perkiraan)
9-11
Classmeeting dan pengolahan nilai LHB
13-17
Pesantren kilat bulan Ramadhan 1437 H
18
Penyerahan buku LHB peserta didik
20-31
Libur akhir tahun pelajaran dan PPDB
Jumlah Hari Efektif Semester genap
111
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
42
Hari Belajar Efektif Semester I = 104 hari , hari belajar efektif (HBE) (setara 18 minggu belajar
efektif).
Hari Belajar Efektif Semester II = 111 hari, hari belajar efektif (HBE) ( setara 19 minggu belajar
efektif).
Total Hari Efektif Tahun Pelajaran 2014 / 2015 adalah 214 hari ( setara 37 minggu belajar
efektif )
V. PENUTUP
Seperti telah diuraikan pada awal pendahuluan bahwa fungsi Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring
pengaruh dari luar yang akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat
mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya
bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di madrasah melalui serangkaian kegiatan
belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun serangkaian kegiatan pengembangan diri
yang dilakukan di kelas dan luar madrasah. Pembiasaan-pembiasan (habituasi) dalam kehidupan,
seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta damai, tanggung-jawab, dsb. perlu
dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih luas di
masyarakat. Nilai-nilai tersebut tentunya perlu ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya dapat
membentuk pribadi karakter peserta didik yang selanjutnya merupakan pencerminan hidup suatu
bangsa yang besar.
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bukan merupakan mata pelajaran yang berdiri
sendiri atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada upaya penanaman nilai-nilai baik
melalui mata pelajaran, program pengembangan diri maupun budaya madrasah. Penyebaran nilai
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa dapat diajarkan melalui berbagai mata pelajaran sesuai
dengan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang terdapat dalam standar isi (SI).
Begitu pula melalui program pengembangan diri, seperti kegiatan rutin madrasah, kegiatan
spontan, keteladanan, pengkondisian. Perencanaan pengembangan Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa ini perlu dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di madrasah yang secara
bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke dalam kurikulum madrasah yang
selanjutnya diharapkan menghasil budaya madrasah. Sedangkan pada Kurikulum 2013
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa sudah benar – benar teritegrasi pada mautan kurikulum.
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
43
Pengembangan KTSP ini berpedoman pada prinsip-prinsip berikut ini.
1.
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,
dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan pada masa kini dan yang
akan datang. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus
berpusat pada peserta didik.
2.
Belajar sepanjang hayat
Kurikulum
diarahkan
pada
proses
pengembangan,
pembudayaan,
dan
pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan
informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
3.
Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi
kurikulum
mencakup
keseluruhan
dimensi
kompetensi
(sikap,
pengetahuan, dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang
direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarjenjang pendidikan.
Pengembangan KTSP ini berpedoman pada prinsip-prinsip berikut ini.
4.
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,
dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan pada masa kini dan yang
akan datang. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus
berpusat pada peserta didik.
5.
Belajar sepanjang hayat
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
44
Kurikulum
diarahkan
pada
proses
pengembangan,
pembudayaan,
dan
pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan
informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
6.
Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi
kurikulum
mencakup
keseluruhan
dimensi
kompetensi
(sikap,
pengetahuan, dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang
direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarjenjang pendidikan.
KTSP MTs N Gombong 2016/2017
45
Download