25030639_PengukuranTeknik_module_ke-2

advertisement
PENGUKURAN TEKNIK
MODUL KE-2
Dosen Pengasuh
Ir. PIRNADI. T. M.Sc
LOGO
UMB
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK MESIN
http://www.mercubuana.ac.id
PROGRAM KULIAH KARYAWAN
2008
2. SENSOR
Sensor biasanya digunakan sebagai elemen yang langsung mengadakan kontak
dengan elemen yang akan diukur, berbagai sensor dapat diklasifikasikan, antara
lain:
a. Celestrial sensor, adalah sensor yang digunakan pada celestrial, dengan
berbagai contoh diberikan saat tatap muka.
b. Earth sensor, adalah sensor yang digunakan untuk selalu menghadap ke bumi,
sebagai contoh sensor yang dipasang pada antenna satelit agar selalu
menghadap ke arah bumi untuk mentranfer sinyal datang dan dikembalikan ke
bumi.
c. Sensor matahari, adalah sensor yang digunakan untuk suatu peralatan selalu
menghadap ke matahari, sebagai contoh sensor yang dipasang pada solar sel
untuk memperoleh perubahan energi matahari menjadi energi elektrik
maksimum, maka solar sel harus selalu menghadap ke matahari.
d. Infrared camera sensor, adalah sejenis sensor yang digunakan untuk
mendetektsi peluncuran satelit, termasuk sensor panas.
e. Sensor angin, adalah sensor yang digunakan untuk mengetahui kecepatan
angin.
Seperti telah diuraikan di atas, maka sensor memegang peranan cukup penting
dalam sistem pengukuran ini. Teknik pemilihan sensor harus disesuaikan dengan
besaran yang akan diukur, berikut penempatannya langsung pada elemen yang
akan diukur.
3. TRANSDUSER
Transduser, adalah suatu elemen yang akan mengubah besaran fisis (mekanik,
termis, pneumatik, hidrolik, dll), menjadi besaran sinyal listrik yang dapat
diperbesar dan dapat diamati. Transduser adalah sebuah alat yang bila digerakkan
oleh energi di dalam sebuah sistem transmisi, menyalurkan energi dalam bentuk
yang sama atau dalam bentuk yang berlainan ke sistem transmisi kedua. Transmisi
energi ini bisa listrik, mekanik, kimia, optik, atau termis.
Keuntungan utama dalam perolehan sinyal listrik, antara lain :
a. Momen inersia dan efek gesekan hampir tidak ada pada transduser, tidak
seperti pada keluaran secara mekanikal.
b. Teknik pembesaran dapat dilakukan dengan relatif mudah.
c. Indikasi atau perkaman, khususnya untuk jarak jauh adalah sangat besar
fasilitas yang ada.
Transduser dapat dikelompokkan berdasarkan pemakaiannya, metode pengubahan
energi, sifat dasar dari sinyal keluaran dan lain-2, yaitu analog atau digital
transduser. Adapun tipe analog transduser antara lain :
a. Tipe elektromekanikal, termasuk potensiometrik, tipe tahanan, induktansi,
kapasitif, piezo-electric, strain gage tahanan, ionization and mechanoelectronic types, dan
b. Opto-electrical transdusers, termasuk photo-emisive, photo conductive and
phot voltaic types.
http://www.mercubuana.ac.id
Sel fotogetaran
(photovoltatic)
Pembangkitan suatu tegangan dalam
sebuah alat semikonduktor bila
pemancaran energi merangsang sel
Pengukur cahaya,
sel matahari
Pirani gage atau alat
ukur kawat panas
Termometer tahanan
Tahanan elemen panas diubah oleh
pendinginan konveksi dari suatu aliran gas
Aliran gas,
tekanan gas
Temperatur,
panas
Temparatur
Termistor
Hygrometer tahanan
Mikrofon kapasitor
(kapasitor)
Transduser
rangkaian maknetik
(induktansi)
Tahanan kawat logam murni dengan
koefisien tahanan temperatur
Tahanan oksida logam tertentu dengan
koefisien tahanan temperatur yang
negatif berubah terhadap temperatur
Tahanan sebuah strip konduktif berubah
terhadap kandungan uap air
Kelembaban relatif
Tekanan suara mengubah kapasitansi © antara
satu pelat tetap & diafragma yang dpt berubah
Suara, musik,
derau
Induktansi diri atau induktansi bersama dari
kumparan yang dieksitasi oleh AC diubah
dgn perubahan-2 di dlm rangkaian maknetik
Tekanan,
pergeseran
Teknik pemilihan tranduser : dalam sistem pengukuran, transduser merupakan
elemen masukan yang fungsi kritisnya adalah mengubah sebuah besaran fisis
menjadi sinyal listrik yang sebanding. Dengan demikian pemilihan transduser
yang sangat sesuai merupakan langkah pertama dan mungkin paling penting
dalam mendapatkan hasil-2 teliti. Sejumlah pertanyaan dasar perlu dijawab
sebelum sebuah transduser, sebagai contoh :
a. Besaran fisis apa yang akan diukur?, dengan menentukan jenis dan rangkuman
pengukuran.
b. Prinsip transduser yang sama yang paling baik digunakan untuk mengukur
besaran ini? Di sini memerlukan bahwa karakteristik masukan dan keluaran
dari transduser adalah sepadan/sesuai dengan sistem pencatatan atau
pengukuran. Pertanyaan a dan b ini dapat dijawab dengan cepat, dengan
mengartikan bahwa transduser yang sesuai dipilih hanya dengan memperbesar
toleransi ketelitian, sebab transduser mempengaruhi ketelitian.
c. Berapa ketelitian yang diinginkan pada pengukuran ini? Persyaratan ketelitian
bagi sistem keseluruhan menentukan derajat terhadap mana masing-2 faktor
yang berkontribusi terhadap ketelitian harus dipertimbangkan. Sebagian dari
fkator-2 ini, adalah :
1. Parameter dasar transduser, jenis dan rangkuman pengukuran, sensivitas,
eksitasi.
2. Konsidi fisik, sambungan-2 mekanis dan elektris, perlengkapan-2
pemasaran, tahanan korosi.
3. Kondisi sekeliling, efek ketidaklineran, efek histerisis, respons frekuensi,
resolusi.
4. Kondisi lingkungan, efek temperatur, percepatan, goncangan dan getaran.
5. Kesesuaian peralatan yang disertakan, perlengkapi kesetimbangan nol,
toleransi sensivitas, penyesuaian impedansi, tahan isolasi.
http://www.mercubuana.ac.id
Download