Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 22, No. 1, Maret 2015 ISSN :1412-5854 “Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk VS PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Dengan Menggunakan Teknik Cross Section Untuk Pemegang Saham” Riri Putri Dika S Fakultas Ekonomi, Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Email :[email protected] Abstrak Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemegang saham lokal dengan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemegang saham asing. Ada 6 rasio yang dijadikan parameter kinerja yang digunakan pada penelitian ini, yakni rasio lancar, rasio utang terhadap ekuitas, marjin laba bersih, ROE, P/E ratio, nilai buku persaham. Langkah-langkah pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah menghitung rasio-rasio kemudian menghitung rata-rata rasio dari seluruh rasio yang digunakan, lalu dilakukan uji hipotesis untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara rasio-rasio tersebut. Kesimpulan dari penelitian adalah dari hasil perhitungan 6 rasio diperoleh 2 rasio keuangan menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan Semen Indonesia, Tbk yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemegang saham lokal dengan Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemegang saham asing. Sedangkan 4 rasio lainnya menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan Semen Indonesia, Tbk dengan Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Kata kunci : Kinerja Keuangan, Rasio Keuangan, Analisis Uji t 1. PENDAHULUAN Industri semen bersifat padat modal sehingga hanya sedikit pengusaha yang terlibat di dalamnya. Saat ini Indonesia yang merupakan produsen semen nomor tiga di dunia setelah Thailand dan Turki tercatat beroperasi hanya 7 (tujuh) perusahaan semen, yakni : PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk, PT. Holcim Indonesia, Tbk, PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk, PT. Semen Andalas, PT. Semen Baturaja, PT. Semen Kupang dan PT. Semen Bosowa. Pada penelitian ini dilakukan analisis perbandingan kinerja keuangan PT. Semen Indonesia, Tbk dengan PT. asing/perusahaan multinasional sendiri dinilai memiliki keunggulan yang tidak dimiliki perusahaan lokal seperti skala dan cakupan ekonomi, keahlian pemasaran dan manajerial, kekuatan keuangan, teknologi, dsb. Disamping itu pula landasan pemilihan kedua perusahaan tersebut adalah karena kedua perusahaan itu merupakan perusahaan semen terbesar di Indonesia yang menguasai sekitar 77% Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan . . . Indocement Tunggal Prakarsa dengan dasar membandingan kedua perusahaan tersebut adalah karena PT. Semen Indonesia, Tbk merupakan perusahaan semen yang sahamnya dimiliki oleh pemegang saham lokal sedangkan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk adalah perusahaan semen yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemegang saham asing. Kepemilikan saham mayoritas oleh pemegang saham asing berarti perusahaan asing tersebut memiliki kewenangan lebih dalam menentukan kebijakan perusahaan. Keadaan tersebut seharusnya menjadikan perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh perusahaan asing memiliki kinerja yang lebih baik karena perusahaan pangsa pasar semen nasional. Sekitar 43% pangsa pasar semen nasional saat ini dikuasai oleh PT. Semen Indonesia, Tbk sedangkan Indocement menguasai 34 % pangsa pasar semen nasional. Agar terfokusnya masalah maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian. Ruang lingkup penelitian ini meliputi analisis tentang perbandingan kinerja keuangan antara PT. Semen 59 Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 22, No. 1, Maret 2015 Indonesia, Tbk yang sahamnya dikuasai oleh pemegang saham Indonesia dengan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk yang mayoritas sahamnya dikuasai oleh pemegang saham asing dengan menggunakan analisa teknik cross section. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah ada perbedaan kinerja keuangan yang signifikan antara PT. Semen Indonesia, Tbk dengan PT. Indocement Tunggal Prakarsa dengan menggunakan analisa teknik cross section untuk kepentingan pemegang saham dengan menggunakan enam variabel keuangan Analisis cross section dipergunakan untuk melihat perbandingan rasio keuangan antara perusahaanperusahaan yang sejenis dan melakukan perbandingandengan rasio keuangan industri untuk kemudian dapat ditetapkan apakah perusahaan memiliki kinerja keuangan yang lebih baik dari perusahaan lain yang sejenis atau bagaimana kinerja keuangan perusahaan jika dibandingkan a) Rasio Lancar (Current Ratio), Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaaan untuk untuk menutupi kewajiban lancar dengan aktiva lancar perusahaan. Rasio ini dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Rasio Lancar = π΄ππ‘ππ£π πΏπππππ πΎππ€ππππππ πΏπππππ (1) Semakin tinggi rasio lancar seharusnya semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar tagihannya.Rasio lancar digunakan pada penelitian ini karena melalui rasio ini dapat diukur kemampuan perusahaan semen untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimilikinya. Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan . . . 2. ISSN :1412-5854 dengan rata-rata industri pada suatu periode tertentu. KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Rasio keuangan dirancang untuk membantu mengevaluasi laporan keuangan sehingga menghasilkan perbandingan yang berguna. Rasio keuangan memberikan dasar untuk menjawab beberapa pertanyaan penting berkaitan dengan kesehatan keuangan perusahaan. Rasio keuangan juga dapat dijadikan sebagai salah satu tolak ukur untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan.Rasio rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) Rasio Likuiditas Rasiolikuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan kas dan aktiva lainnya dengan kewajiban lancar.Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek.rasio likuiditas yang umum digunakan antara lain : 2) Rasio Manajemen Utang Rasio hutang menunjukkan batasan dimana perusahaan didanai oleh hutangnya. Rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan menggunakan hutang.Rasio manajemen utang yang umum digunakan adalah : a) Ratio Hutang terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio) Rasio ini dihitung dengan jalan membagi total hutang perusahaan (termasuk kewajiban lancar) dengan ekuitas pemegang saham. Rasio ini menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan. dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya. DER = πππ‘ππ π»π’π‘πππ πππ‘ππ πΈππ’ππ‘ππ (2) 60 Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 22, No. 1, Maret 2015 Semakin rendah rasio, semakin tinggi tingkat pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham dan semakin besar batas pengaman pemberi pinjaman jika terjadi penyusutan nilai aktiva atau kerugian. 3) Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas merupakan sekelompok rasio yang memperlihatkan pengaruh gabungan dari likuiditas, manajemen aktiva, dan hutang a) Marjin Laba (Profit Margin), rasio ini dihitung dengan cara membagi laba dengan total pendapatan operasional. Net Profit Margin = πππ‘ πΌπππππ πππ‘ππ ππππππ‘πππ π ππ£πππ’π (3) Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memproduksi produk pada biaya rendah atau harga yang tinggi. Semakin tinggi rasio ini menunjukan semakin efektif perusahaan dalam memproduksi, memasarkan dan menjual produk diatas biaya produksinya. b) Pengembalian atas Ekuitas (ROE), Rasio ini didefinisikan sebagai laba bersih dibagi dengan rat-rata modal saham biasa. ROE = πππ‘ πΌπππππ π΄π£πππππ ππ‘πππ βππππππ πΈππ’ππ‘π¦ (4) Penulis pada penelitian ini mengukur return on equity karena dengan menggunakan rasio ini dapat dilihat dan dibandingkan kinerja masing-masing perusahaan semen dalam mengelola modal yang dimilikinya guna menghasilkan tingkat keuntungan yang diharapkan. 4) Rasio Nilai Pasar (Market Value Ratios) Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan . . . ISSN :1412-5854 Rasio hutang terhadap ekuitas dihitung pada penelitian ini karena melalui rasio ini dapat dilihat komposisi hutang dan ekuitas dari perusahaan semen yang dibandingkan, dan juga dapat terlihat seberapa jauh modal perusahaan mampu membayar hutang perusahaan jika perusahaan dilikuidas terhadap hasil operasi. Rasio ini berhubungan dengan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan pada saat biaya meningkat. Rasio profitabilitas yang umum digunakan adalah : Rasio Nilai Pasar merupakan sekumpulan rasio yang menghubungkan harga saham perusahaan dengan laba dan nilai buku per saham. Rasio ini memberikan petunjuk mengenai apa yang dipikirkan investor atas kinerja perusahan dimasa lalu serta prospek di masa mendatang. Jika rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio utang dan profitabilitas baik maka kemudian rasio nilai pasar akan menjadi tinggi dan harga saham akan setinggi yang diharapkan.Rasio nilai pasar yang umum digunakan adalah : a) Rasio Harga-Laba (P/E Ratio), Jalan untuk menghitung Rasio ini adalah dengan membagi harga saham dengan laba per lembar saham biasa pada tahun terakhir. Rasio ini menunjukkan seberapa banyak investor bersedia membayar perdollar laba yang dilaporkan. PER = π»ππππ πππ ππ βππ πΏπππ πππ ππ βππ (5) Rasio ini lebih tinggi untuk perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan yang kuat, sementara hal-hal lainnya konstan, dan lebih rendah untuk perusahaan yang lebih beresiko.Rasio P/E dihitung pada penelitian ini karena melalui rasio ini dapat diketahui seberapa jauh investor bersedia 60 Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 22, No. 1, Maret 2015 untuk membayar per dollar laba yang dilaporkan oleh perusahaan. b) Rasio Nilai Pasar/Buku (PBV Ratio), Rasio ini dihitung dengan membagi harga pasar per saham terhadap nilai bukunya. Perusahaan dengan tingkat pengembalian atas ekuitas yang relatif lebih tinggi biasanya menjual saham beberapa kali lebih tinggi dari nilai bukunya, dibanding perusahaan dengan tingkat pengembalian yang rendah. Pertama ditentukan nilai buku per saham : Nilai Buku per Saham = πΈππ’ππ‘ππ (6) π½π’πππ β ππ βππ πππππππ Rasio nilai Pasar/Buku diukur pada penelitian ini karena melalui rasio ini dapat diketahui dan dibandingkan prestasi perusahaan untuk menarik perhatian investor agar bersedia membeli sahamnya dengan nilai yang lebih tinggi dari nilai buku. Penelitian tentang perbandingan kinerja keuangan dengan menggunakan rasio keuangan sebagai alat ukur kinerja keuangan telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Dalam penulisan ini akan ditinjau dua penelitian terdahulu yang memiliki kemiripan dengan bahasan penulisan ini diantaranya adalah : Munadi Arifin (2003) melakukan penelitian tentang perbandingan kinerja Keuangan dan effisiensi operasi perusahaan BUMN dengan Non BUMN dalam industri semen nasional. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara kinerja perusahaan semen BUMN dengan Non-BUMN. Pada penelitian ini ternyata perusahaan semen BUMN mempunyai kinerja yang jauh lebih baik dibanding dengan kinerja perusahaan semen Non-BUMN. Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan . . . ISSN :1412-5854 2. Kinerja industri semen sebelum krisis jauh lebih bagus dibandingkan kinerja selama krisis 3. Dalam menghadapi krisis ekonomi juga terungkap bahwa perusahaan semen BUMN ternyata lebih dapat survive dibanding dengan perusahaan semen NonBUMN. Pada saat krisis perusahaan semen BUMN terbukti masih mampu membukukan laba dan penurunan kinerja yang dialaminya tidak seburuk perusahaan semen Non-BUMN yang umumnya merugi dan mengalami penurunan nilai ekuiti. 4. Pada saat krisis Market Value perusahaan semen BUMN relatif stabil dibanding perusahaan semen non BUMN yang justru mengalami penurunan Market Value tetapi ratio MV/BV perusahaan semen non BUMN relatif lebih tinggi, hal ini disebabkan oleh penurunan nilai ekuiti atau BV saham Non-BUMN yang jauh lebih besar selama krisis ekonomi. Wahyu Tri Pamuji (2002) melakukan penelitian tentang “Analisis Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Krisis Moneter Pada Perusahaan Industri Farmasi.” Adapun hasil penelitian Pamuji adalah : 1. Dari hasil analisis dengan menggunakan uji t, Pamuji menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata dan signifikan antara kinerja keuangan perusahaan industri farmasi sebelum dan selam krisis moneter. 2. Dari 13 rasio yang diukur 9 rasio menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata dan signifikan antara sebelum dengan selama krisis moneter sedangkan 4 sisanya menunjukkan perbedaan yang nyata dan signifikan. 61 Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 22, No. 1, Maret 2015 ISSN :1412-5854 biasanya menjelaskan tentang beberapa hubungan atau membuktikan tentang perbedaan antara grup atau kebebasan dari dua atau lebih faktor pada suatu situasi. Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan semen terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yakni 1. PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk. 2. PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Apakah tingkat pengaruh terhadap masingmasing perusahaan tersebut berbeda secara signifikan atau tidak, merupakan dasar dalam penelitian ini. Berkaitan dengan hal tersebut maka penelitian terhadap perbandingan kinerja keuangan PT. Semen Indonesia, Tbk yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemegang saham lokal dengan PT. Indocement yang mayoritas sahamnya dikuasai oleh pemegang saham asing dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H0 : µ1 = µ2 Ha : µ1 ≠ µ2 H0 : rata-rata rasio lancar Semen Indonesia dengan Indocement sama Ha : rata-rata rasio lancar Semen Indonesia dengan Indocement tak sama 3. METODE PENELITIAN jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian testing hipotesis.penelitian testing hipotesis Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan . . . Pertimbangan pemilihan kedua perusahaan semen tersebut diatas sebagai objek pada penelitian ini dikarena kedua perusahaan tersebut adalah perusahaan semen terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga memudahkan mendapatkan data keuangannya dan kedua perusahaan tersebut merupakan market leader dalam industri semen nasional yang menguasai sekitar 77% pasar semen nasional. Jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder, yakni kumpulan data hasil olahan pihak lain di luar perusahaan utama. Data yang digunakan dalam thesis ini adalah data 4 tahun terakhir (tahun 2009 s/d 2012) yang terdiri dari : 1. Laporan Keuangan PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk. 2. Laporan Keuangan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. 3. Profile PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk. 4. Profile PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. (”The Company”) 5. dan data-data lainnya yang diperlukan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data pada penelitian ini adalah : 1. Menghitung rasio keuangan masing-masing perusahaan semen untuk periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 2. Menghitung rata-rata dari seluruh rasio keuangan yang dipilih. 62 Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 22, No. 1, Maret 2015 ISSN :1412-5854 3. Melakukan uji hipotesis untuk memutuskan menerima atau menolak hipotesis yang dilakukan dengan uji beda uji t dua arah dengan tingkat signifikansi 5 %. 4. Melakukan analisa hasil hipotesis untuk menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan antara rasio-rasio keuangan Semen Indonesia dengan Indocement. 5. Menarik kesimpulan dari perbandingan rasio keuangan antara Semen Indonesia dengan Indocement dengan menggunakan teknik cross section. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Guna mengukur kinerja keuangan maka setelah diperoleh data-data keuangan dari PT. Semen Indonesia, Tbk dan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk kemudian dilakukan perhitungan rasiorasio dengan hasil perhitungan sebagaimana dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini : Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan . . . 63 Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 22, No. 1, Maret 2015 Rasio lancar merupakan alat ukur kemampuan perusahaan untuk menutupi kewajiban lancarnya dengan aktiva lancarnya. Rata-rata rasio Lancar PT. Semen Indonesia, Tbk adalah 2.71. Sedangkan rata-rata rasio lancar PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk adalah 5.39, sementara rasio lancar rata-rata industri adalah 3.04 Rasio utang terhadap ekuitas menggambarkan perbandingan hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan. Rata-rata rasio utang terhadap ekuitas PT. Semen Indonesia, Tbk adalah 0.33. Sedangkan rata-rata rasio utang terhadap ekuitas PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk adalah 0.18, sementara rasio utang terhadap ekuitas rata-rata industri semen adalah 0.38 margin laba bersih menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memproduksi produk pada biaya rendah atau menjual dengan harga yang tinggi. Rata-rata rasio marjin laba bersih PT. Semen Indonesia, Tbk adalah 0.24 Sedangkan rata-rata rasio marjin laba bersih PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk adalah 0.27, sementara rasio marjin laba bersih rata-rata industri semen adalah 0.21 Rasio pengembalian atas Ekuitas (ROE) sebagai ukuran profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Rata-rata ROE PT. Semen Indonesia, Tbk adalah 29.13 sedangkan rata-rata ROE PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk adalah 24.42. Sementara ROE rata-rata industri semen adalah 23.68. Price Earning ratio sebagai ukuran nilai pasar, menunjukkan seberapa banyak investor bersedia membayar perdollar laba yang dilaporkan. Rata-rata P/E ratio PT. Semen Indonesia, Tbk adalah 19.62 sedangkan rata-rata P/E Ratio PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk adalah 17.9. sementara P/E Ratio rata-rata industri adalah 17.99. Price book Value merupakan suatu parameter yang menggambarkan nilai buku pasar ini yang perubahan harganya dipengaruhi oleh total ekuitas. Rata-rata PBV PT. Semen Indonesia, Tbk Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan . . . ISSN :1412-5854 adalah 4.47 sedangkan rata-rata PBV PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk adalah 4.67 sementara PBV rata-rata industri semen adalah 2.87. Uji hipotesis yang dilakukan bertujuan untuk menguji apakah ada perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan Semen Indonesia dengan Indocement. Dasar pengambilan keputusan dengan tingkat keyakinan 95% (ο‘/2 = 0,05). 1. Dasar pengambilan keputusan : ο· jika probabilitas {sig.(2-tailed)} > 0,05 maka Ho diterima ο· jika probabilitas {sig.(2-tailed)} < 0,05 maka Ho ditolak Pengujian uji t untuk rasio lancar ini bertujuan untuk menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan antara rasio lancar Semen Indonesia dengan Indocement Tunggal Prakarsa. Hasil pengujian ini dapat dilihat pada tabel 3 Sesuai hasil dari perhitungan diatas terlihat angka F terlihat pada baris equalvariance assumed maka angka yang diambil adalah angka yang berada pada baris ini. Diperoleh nilai sig (2tailed) adalah 0.006< 0.05 artinya Ho ditolak atau adanya perbedaan yang signifikan dalam hal Rasio Lancar antara PT. Semen Indonesia, Tbk dengan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. 64 Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 22, No. 1, Maret 2015 ISSN :1412-5854 Pengujian uji t untuk rasio utang terhadap ekuitas ini bertujuan untuk menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan antara rasio utang terhadap ekuitas Semen Indonesia dengan Indocement. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 4 Sesuai hasil dari perhitungan diatas terlihat angka F terlihat pada baris equalvariance assumed maka angka yang diambil adalah angka yang berada pada baris ini. Diperoleh nilai sig (2tailed) adalah 0.024< 0.05 artinya Ho ditolak atau ada perbedaan yang signifikan dalam hal Rasio Utang Terhadap Ekuitas antara PT. Semen Indonesia, Tbk dengan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Pengujian uji t untuk rasio marjin laba bersih ini bertujuan untuk menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan antara rasio marjin laba bersih Semen Indonesia dengan Indocement. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 5 Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan . . . Sesuai hasil dari perhitungan diatas terlihat angka F terlihat pada baris equalvariance assumed maka angka yang diambil adalah angka yang berada pada baris ini. Diperoleh nilai sig (2tailed) adalah 0.032 < 0.05 artinya Ho ditolak atau adanya perbedaan yang signifikan dalam hal Margin Laba Bersih antara PT. Semen Indonesia, Tbk dengan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Pengujian uji t untuk rasio ROE ini bertujuan untuk menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan antara rasio ROE Semen Indonesia dengan Indocement. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 6 sebagai berikut : 65 Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 22, No. 1, Maret 2015 ISSN :1412-5854 signifikan dalam hal P/E Ratio antara PT. Semen Indonesia, Tbk dengan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Pengujian uji t untuk rasio nilai buku perusahaan ini bertujuan untuk menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan antara rasio nilai buku perusahaan Semen Indonesia dengan Indocement. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 8 Tabel 8.Price to Book Value (PBV) Sesuai hasil dari perhitungan diatas terlihat angka F terlihat pada baris equalvariance assumed maka angka yang diambil adalah angka yang berada pada baris ini. Diperoleh nilai sig (2tailed) adalah 0.014< 0.05 artinya Ho ditolak atau adanya perbadaan yang signifikan dalam hal ROE antara PT. Semen Indonesia, Tbk dengan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Pengujian uji t untuk P/E ratio ini bertujuan untuk menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan antara P/E ratio Semen Indonesia dengan Indocement. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 7 Sesuai hasil dari perhitungan diatas terlihat angka F terlihat pada baris equalvariance assumed maka angka yang diambil adalah angka yang berada pada baris ini. Diperoleh nilai sig (2tailed) adalah 0.708> 0.05 artinya Ha ditolak atau tidak adanya perbedaan yang Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan . . . Sesuai hasil dari perhitungan diatas terlihat angka F terlihat pada baris equalvariance assumed maka angka yang diambil adalah angka yang berada pada baris ini. Diperoleh nilai sig (2tailed) adalah 0.574 > 0.05 artinya Ha ditolak atau tidak adanya perbedaan yang signifikan dalam hal Nilai Buku antara PT. Semen Indonesia, Tbk dengan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. 5. KESIMPULAN Berikut ini penulis mencoba unuk menguraikan kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara PT. Semen Indonesia, Tbk dengan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Yang mana PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk sebagai perusahaan yang mayoritas sahamnya dikuasai oleh pemegang saham asing lebih unggul kinerja keuangannya dari pada PT. Semen Indonesia, Tbk yang sahamnya dimiliki oleh pemegang saham lokal. 66 Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 22, No. 1, Maret 2015 2. Berdasarkan hasil perhitungan 6 rasio keuangan menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan PT. Semen Indonesia, Tbk yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemegang saham lokal dengan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemegang saham asing 3. Berdasarkan rasio rasio yang diteliti terlihat PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk lebih baik dibandingkan dengan PT. Semen Indonesia yakni current ratio, debt to equity ratio, dan net profit margin. 4. Jika dilihat dari current ratio rata rata current ratio nya PT. Semen Indonesia 2,71 dan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk 5,39 maka penulis menarik kesimpulan kedua perusahaan sama sama bagus dan memiliki kemampuan untuk melunasi hutang jangka pendek dengan baik namun dari hasil penelitian ini PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk memiliki kemampuan secara signifikan lebih baik dari PT. Semen Indonesia dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. 5. Rata rata debt to equity ratio PT. Semen Indonesia, Tbk 0,33 lebih tinggi dibandingkan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk hanya 0,18. Hal ini menunjukkan kedua perusahaan memiliki ekuitas yang lebih besar dibanding hutang mereka dalam artian manajemen perusahaan bekerja untuk memberikan deviden kepada pemegang saham bukan untuk membayar kewajiban utang. Namun dari hasil penelitian ini PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk secara signifikan memiliki debt to equity ratio yang lebih baik dari PT. Semen Indonesia, Tbk. 6. Rata rata net profit margin PT. Semen Indonesia, Tbk 0,24 dan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk 0,27 terlihat bahwa PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk secara signifikan memiliki net profit margin yang lebih baik dibandingkan PT. Semen Indonesia, Tbk. Dari pendapatan yang diperoleh Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan . . . ISSN :1412-5854 perusahaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa mampu lebih efisien dalam biaya produksi, biaya pemasaran, biaya sdm, dan lain lain. Sehingga perbandingan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk secara signifikan lebih baik dibanding dengan PT. Semen Indonesia, Tbk. 7. Rata rata return of equity pada penelitian terlihat PT. Semen Indonesia, Tbk 29,13 lebih baik dari PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk 24,42 . kedua perusahaan ini sama sama menghasilkan ROE yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga perbankan 6,5 %. Namun PT. Semen Indonesia, Tbk secara signifikan lebih mampu mengefektifkan modal dari pemegang saham untuk menghasilkan net income yang lebih besar dibandingkan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. 8. Rata-rata P/E ratioPT. Semen Indonesia, Tbk adalah 19,62 sedangkan rata-rata Rata-rata P/E ratio PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk adalah 17,9 . Hal ini membuktikan kedua perusahaan tidak memiliki perbedaan yang signifikan dalam artian PT. Semen Indonesia, Tbk dan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk berimbang. 9. Rata-rata Price to book valuePT. Semen Indonesia, Tbk adalah 4,47 sedangkan rata-rata Rata-rata Price to book valuePT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk adalah 4,67. Hal ini membuktikan kedua perusahaan tidak memiliki perbedaan yang signifikan dalam artian PT. Semen Indonesia, Tbk dan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk berimbang. 10. Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk yang mayoritas sahamnya dikuasai oleh pemegang saham asing sekarang ini lebih baik kinerja keuangannya dibanding PT. Semen Indonesia, Tbk yang sahamnya dikuasai oleh pemegang saham Indonesia. 67 Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 22, No. 1, Maret 2015 6. REFERENSI A. BUKU Brigham, E.F dan Joel F.H. 2006.Manajemen Keuangan. Edisi 10.Salemba Empat. Jakarta David, F.R. 2006. Manajemen Strategis Konsep, Edisi 10 Salemba Empat. Jakarta. Hanafi, M.M. 2003. Manajemen Keuangan International.BPFE. Yogyakarta Harahap.S.S. 2002.Teori Akuntansi Laporan Keuangan. Bumi Aksara. Jakarta Husna.S.1998. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan.Edisi 4.BPFE. Yogyakarta EFCIN. 2012. Indonesian Capital Market Directory.Bursa Efek Indonesia. Jakarta EFCIN. 2011. Indonesia Capital Market Directory. Bursa Efek Indonesia. Jakarta Kotler.P dan Amstrong. 2001. Dasar-dasar Pemasaran, Edisi Bahasa Indonesia. Prenhallindo. Jakarta Levin.R.I dan David S.R. 1998.Statistics for Management, 7th.Prentice Hall International. Jakarta Martin, J.D. 1999. Dasar-dasar Manajemen Keuangan (Basic Financial management), Edisi 5. PT. Raja Grafindo Persada, Prentice Hall.Jakarta Niswonger.W, Reeve dan Fess. 1999. Prinsip-Prinsip Akuntansi, Edisi 19. Erlangga. Jakarta Ross. S.A, Randolph W.W dan Jeffrey F.J. 2002.Corporate Finance.Mc Graw Hill. USA Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan . . . ISSN :1412-5854 Sawir, A. 2005.Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Schroeder, R. 2000. Operation Management, Decision Making in the Operation Function.Hill Book Co. New York Sekaran, U. 2000. Research Methods For Business.John Willey & Sons, Inc. USA Supranto, J. 2010. Statistik Teori dan Aplikasi, Edisi 7.Erlangga. Jakarta Teguh, M. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi, edisi 1-3.PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta Van H.J dan John M.W.2005.Prinsipprinsip Manajemen Keuangan. Edisi Indonesia. Salemba 4, Simon & Schuster (Asia) Pte. Ltd. Prentice Hall International. Jakarta B. TESIS ATAU DISERTASI Arifin, M. 2003. Analisis perbandingan Efesiensi Operasi dan Kinerja Keuangan Perusahaan Semen BUMN dan NonBumn di Indonesia.Tesis dipublikasikan. Padang: Magister Manajemen Universitas Andalas. Astrinika. 2011. Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Semen yangTerdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011. Pamuji, T.W. 2002.Analisis Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Krisis Moneter Pada Industri Farmasi di Indonesia.Tesis dipublikasikan. Padang: Magister Manajemen Universitas Andalas. C. SUMBER RUJUKAN DARI WEBSITE www.idx.co.id www.indocement.co.id www.most.co.id www.semenindonesia.com 68