Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan PT

advertisement
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 22, No. 1, Maret 2015
ISSN :1412-5854
“Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk
VS PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Dengan Menggunakan Teknik
Cross Section Untuk Pemegang Saham”
Riri Putri Dika S
Fakultas Ekonomi, Universitas Putra Indonesia YPTK Padang
Email :[email protected]
Abstrak
Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara
kinerja keuangan PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk yang mayoritas sahamnya dimiliki
oleh pemegang saham lokal dengan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk yang mayoritas
sahamnya dimiliki oleh pemegang saham asing. Ada 6 rasio yang dijadikan parameter
kinerja yang digunakan pada penelitian ini, yakni rasio lancar, rasio utang terhadap ekuitas,
marjin laba bersih, ROE, P/E ratio, nilai buku persaham. Langkah-langkah pengolahan data
yang dilakukan pada penelitian ini adalah menghitung rasio-rasio kemudian menghitung
rata-rata rasio dari seluruh rasio yang digunakan, lalu dilakukan uji hipotesis untuk
mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara rasio-rasio tersebut. Kesimpulan
dari penelitian adalah dari hasil perhitungan 6 rasio diperoleh 2 rasio keuangan menunjukkan
tidak ada perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan Semen Indonesia, Tbk yang
mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemegang saham lokal dengan Indocement Tunggal
Prakarsa, Tbk yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemegang saham asing. Sedangkan 4
rasio lainnya menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan
Semen Indonesia, Tbk dengan Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.
Kata kunci : Kinerja Keuangan, Rasio Keuangan, Analisis Uji t
1. PENDAHULUAN
Industri semen bersifat padat
modal sehingga hanya sedikit pengusaha
yang terlibat di dalamnya. Saat ini
Indonesia yang merupakan produsen
semen nomor tiga di dunia setelah
Thailand dan Turki tercatat beroperasi
hanya 7 (tujuh) perusahaan semen, yakni :
PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk, PT.
Holcim Indonesia, Tbk, PT. Indocement
Tunggal Prakarsa, Tbk, PT. Semen
Andalas, PT. Semen Baturaja, PT. Semen
Kupang dan PT. Semen Bosowa.
Pada penelitian ini dilakukan
analisis perbandingan kinerja keuangan
PT. Semen Indonesia, Tbk dengan PT.
asing/perusahaan multinasional sendiri
dinilai memiliki keunggulan yang tidak
dimiliki perusahaan lokal seperti skala dan
cakupan ekonomi, keahlian pemasaran dan
manajerial, kekuatan keuangan, teknologi,
dsb.
Disamping itu pula landasan
pemilihan kedua perusahaan tersebut
adalah karena kedua perusahaan itu
merupakan perusahaan semen terbesar di
Indonesia yang menguasai sekitar 77%
Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan . . .
Indocement Tunggal Prakarsa dengan
dasar membandingan kedua perusahaan
tersebut adalah karena PT. Semen
Indonesia, Tbk merupakan perusahaan
semen yang sahamnya dimiliki oleh
pemegang saham lokal sedangkan PT.
Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk adalah
perusahaan semen yang mayoritas
sahamnya dimiliki oleh pemegang saham
asing. Kepemilikan saham mayoritas oleh
pemegang saham asing berarti perusahaan
asing tersebut memiliki kewenangan lebih
dalam menentukan kebijakan perusahaan.
Keadaan tersebut seharusnya menjadikan
perusahaan yang mayoritas sahamnya
dimiliki oleh perusahaan asing memiliki
kinerja yang lebih baik karena perusahaan
pangsa pasar semen nasional. Sekitar 43%
pangsa pasar semen nasional saat ini
dikuasai oleh PT. Semen Indonesia, Tbk
sedangkan Indocement menguasai 34 %
pangsa pasar semen nasional.
Agar terfokusnya masalah maka penulis
membatasi
ruang
lingkup
penelitian.
Ruang
lingkup
penelitian ini meliputi analisis
tentang perbandingan kinerja
keuangan antara PT. Semen
59
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 22, No. 1, Maret 2015
Indonesia, Tbk yang sahamnya
dikuasai oleh pemegang saham
Indonesia dengan PT. Indocement
Tunggal Prakarsa, Tbk yang
mayoritas sahamnya dikuasai oleh
pemegang saham asing dengan
menggunakan analisa teknik cross
section.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis
apakah
ada
perbedaan kinerja keuangan yang
signifikan antara PT. Semen
Indonesia, Tbk dengan PT.
Indocement Tunggal Prakarsa
dengan menggunakan analisa
teknik cross section untuk
kepentingan pemegang saham
dengan
menggunakan
enam
variabel keuangan
Analisis
cross section dipergunakan untuk
melihat
perbandingan
rasio
keuangan
antara
perusahaanperusahaan yang sejenis dan
melakukan perbandingandengan
rasio keuangan industri untuk
kemudian dapat ditetapkan apakah
perusahaan
memiliki
kinerja
keuangan yang lebih baik dari
perusahaan lain yang sejenis atau
bagaimana
kinerja
keuangan
perusahaan jika dibandingkan
a)
Rasio Lancar (Current Ratio),
Rasio ini menunjukkan kemampuan
perusahaaan untuk untuk menutupi
kewajiban lancar dengan aktiva
lancar perusahaan. Rasio ini
dihitung dengan membagi aktiva
lancar dengan kewajiban lancar.
Rasio Lancar
=
π΄π‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘Ž πΏπ‘Žπ‘›π‘π‘Žπ‘Ÿ
πΎπ‘’π‘€π‘Žπ‘—π‘–π‘π‘Žπ‘› πΏπ‘Žπ‘›π‘π‘Žπ‘Ÿ
(1)
Semakin tinggi rasio lancar
seharusnya
semakin
besar
kemampuan perusahaan untuk
membayar tagihannya.Rasio lancar
digunakan pada penelitian ini
karena melalui rasio ini dapat
diukur kemampuan perusahaan
semen
untuk
menyelesaikan
kewajiban
jangka
pendeknya
dengan menggunakan aktiva lancar
yang dimilikinya.
Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan . . .
2.
ISSN :1412-5854
dengan rata-rata industri pada
suatu periode tertentu.
KAJIAN LITERATUR DAN
PENGEMBANGAN
HIPOTESIS
Rasio keuangan dirancang untuk
membantu mengevaluasi laporan
keuangan sehingga menghasilkan
perbandingan yang berguna. Rasio
keuangan memberikan dasar untuk
menjawab beberapa pertanyaan
penting berkaitan dengan
kesehatan keuangan perusahaan.
Rasio keuangan juga dapat
dijadikan sebagai salah satu tolak
ukur untuk menilai kondisi
keuangan dan prestasi
perusahaan.Rasio rasio yang
digunakan dalam penelitian ini
adalah :
1) Rasio Likuiditas
Rasiolikuiditas adalah rasio yang
menunjukkan hubungan kas dan
aktiva lainnya dengan kewajiban
lancar.Rasio ini digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan
memenuhi
kewajiban
jangka
pendek.rasio likuiditas yang umum
digunakan antara lain :
2) Rasio Manajemen Utang
Rasio
hutang
menunjukkan
batasan dimana perusahaan didanai
oleh
hutangnya.
Rasio
ini
mengukur
seberapa
jauh
perusahaan
menggunakan
hutang.Rasio manajemen utang
yang umum digunakan adalah :
a) Ratio Hutang terhadap Ekuitas (Debt
to Equity Ratio)
Rasio ini dihitung dengan jalan
membagi total hutang perusahaan
(termasuk
kewajiban
lancar)
dengan ekuitas pemegang saham.
Rasio
ini
menggambarkan
perbandingan utang dan ekuitas
dalam pendanaan perusahaan. dan
menunjukkan kemampuan modal
sendiri perusahaan tersebut untuk
memenuhi seluruh kewajibannya.
DER
=
π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π»π‘’π‘‘π‘Žπ‘›π‘”
π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ πΈπ‘˜π‘’π‘–π‘‘π‘Žπ‘ 
(2)
60
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 22, No. 1, Maret 2015
Semakin rendah rasio, semakin
tinggi
tingkat
pendanaan
perusahaan yang disediakan oleh
pemegang saham dan semakin
besar batas pengaman pemberi
pinjaman jika terjadi penyusutan
nilai aktiva atau kerugian.
3)
Rasio Profitabilitas
Rasio
profitabilitas
merupakan sekelompok rasio yang
memperlihatkan pengaruh gabungan dari
likuiditas, manajemen aktiva, dan hutang
a) Marjin Laba (Profit Margin), rasio
ini dihitung dengan cara membagi
laba
dengan
total
pendapatan
operasional.
Net Profit Margin
=
𝑁𝑒𝑑 πΌπ‘›π‘π‘œπ‘šπ‘’
π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘‚π‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘–π‘›π‘” π‘…π‘’π‘£π‘’π‘›π‘’π‘Ÿ
(3)
Rasio
ini
menggambarkan
kemampuan perusahaan untuk
memproduksi produk pada biaya
rendah atau harga yang tinggi.
Semakin
tinggi
rasio
ini
menunjukan
semakin
efektif
perusahaan dalam memproduksi,
memasarkan dan menjual produk
diatas biaya produksinya.
b)
Pengembalian
atas
Ekuitas
(ROE),
Rasio
ini
didefinisikan sebagai laba bersih
dibagi dengan rat-rata modal
saham biasa.
ROE =
𝑁𝑒𝑑 πΌπ‘›π‘π‘œπ‘šπ‘’
π΄π‘£π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘”π‘’ π‘†π‘‘π‘œπ‘π‘˜ β„Žπ‘œπ‘™π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘  πΈπ‘žπ‘’π‘–π‘‘π‘¦
(4)
Penulis pada penelitian ini
mengukur return on equity karena
dengan menggunakan rasio ini
dapat dilihat dan dibandingkan
kinerja masing-masing perusahaan
semen dalam mengelola modal
yang
dimilikinya
guna
menghasilkan tingkat keuntungan
yang diharapkan.
4) Rasio Nilai Pasar (Market Value
Ratios)
Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan . . .
ISSN :1412-5854
Rasio hutang terhadap ekuitas
dihitung pada penelitian ini karena
melalui rasio ini dapat dilihat
komposisi hutang dan ekuitas dari
perusahaan
semen
yang
dibandingkan, dan juga dapat
terlihat seberapa jauh modal
perusahaan mampu membayar
hutang perusahaan jika perusahaan
dilikuidas
terhadap hasil operasi. Rasio ini
berhubungan
dengan
kemampuan
perusahaan
untuk
menghasilkan
pendapatan pada saat biaya meningkat.
Rasio
profitabilitas
yang
umum
digunakan adalah :
Rasio
Nilai
Pasar
merupakan sekumpulan rasio yang
menghubungkan
harga
saham
perusahaan dengan laba dan nilai buku
per saham. Rasio ini memberikan
petunjuk
mengenai
apa
yang
dipikirkan investor atas kinerja
perusahan dimasa lalu serta prospek di
masa mendatang. Jika rasio likuiditas,
rasio aktivitas, rasio utang dan
profitabilitas baik maka kemudian
rasio nilai pasar akan menjadi tinggi
dan harga saham akan setinggi yang
diharapkan.Rasio nilai pasar yang
umum digunakan adalah :
a)
Rasio Harga-Laba (P/E
Ratio), Jalan untuk menghitung
Rasio ini adalah dengan membagi
harga saham dengan laba per
lembar saham biasa pada tahun
terakhir. Rasio ini menunjukkan
seberapa banyak investor bersedia
membayar perdollar laba yang
dilaporkan.
PER
=
π»π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘Ž π‘π‘’π‘Ÿ π‘†π‘Ž β„Žπ‘Žπ‘š
πΏπ‘Žπ‘π‘Ž π‘π‘’π‘Ÿ π‘†π‘Ž β„Žπ‘Žπ‘š
(5)
Rasio ini lebih tinggi
untuk perusahaan yang memiliki
prospek pertumbuhan yang kuat,
sementara hal-hal lainnya konstan,
dan lebih rendah untuk perusahaan
yang lebih beresiko.Rasio P/E
dihitung pada penelitian ini karena
melalui rasio ini dapat diketahui
seberapa jauh investor bersedia
60
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 22, No. 1, Maret 2015
untuk membayar per dollar laba
yang dilaporkan oleh perusahaan.
b)
Rasio Nilai Pasar/Buku
(PBV Ratio), Rasio ini dihitung
dengan membagi harga pasar per
saham terhadap nilai bukunya.
Perusahaan
dengan
tingkat
pengembalian atas ekuitas yang
relatif lebih tinggi biasanya
menjual saham beberapa kali lebih
tinggi
dari
nilai
bukunya,
dibanding perusahaan dengan
tingkat pengembalian yang rendah.
Pertama ditentukan nilai buku per
saham :
Nilai Buku per Saham =
πΈπ‘˜π‘’π‘–π‘‘π‘Žπ‘ 
(6)
π½π‘’π‘šπ‘™π‘Ž β„Ž π‘†π‘Ž β„Žπ‘Žπ‘š π‘π‘’π‘Ÿπ‘’π‘‘π‘Žπ‘Ÿ
Rasio nilai Pasar/Buku diukur
pada penelitian ini karena melalui
rasio ini dapat diketahui dan
dibandingkan prestasi perusahaan
untuk menarik perhatian investor
agar bersedia membeli sahamnya
dengan nilai yang lebih tinggi dari
nilai buku.
Penelitian tentang perbandingan
kinerja
keuangan
dengan
menggunakan
rasio
keuangan
sebagai alat ukur kinerja keuangan
telah banyak dilakukan oleh
peneliti-peneliti terdahulu. Dalam
penulisan ini akan ditinjau dua
penelitian terdahulu yang memiliki
kemiripan dengan bahasan penulisan
ini diantaranya adalah :
Munadi Arifin (2003) melakukan
penelitian tentang perbandingan
kinerja Keuangan dan effisiensi
operasi perusahaan BUMN dengan
Non BUMN dalam industri semen
nasional.
Kesimpulan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1.
Terdapat perbedaan yang
cukup signifikan antara kinerja
perusahaan semen BUMN dengan
Non-BUMN. Pada penelitian ini
ternyata perusahaan semen BUMN
mempunyai kinerja yang jauh lebih
baik dibanding dengan kinerja
perusahaan semen Non-BUMN.
Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan . . .
ISSN :1412-5854
2.
Kinerja industri semen
sebelum krisis jauh lebih bagus
dibandingkan kinerja selama krisis
3.
Dalam menghadapi krisis
ekonomi juga terungkap bahwa
perusahaan semen BUMN ternyata
lebih dapat survive dibanding
dengan perusahaan semen NonBUMN. Pada saat krisis perusahaan
semen BUMN terbukti masih
mampu membukukan laba dan
penurunan kinerja yang dialaminya
tidak seburuk perusahaan semen
Non-BUMN yang umumnya merugi
dan mengalami penurunan nilai
ekuiti.
4.
Pada saat krisis Market
Value perusahaan semen BUMN
relatif stabil dibanding perusahaan
semen non BUMN yang justru
mengalami penurunan Market Value
tetapi ratio MV/BV perusahaan
semen non BUMN relatif lebih
tinggi, hal ini disebabkan oleh
penurunan nilai ekuiti atau BV
saham Non-BUMN yang jauh lebih
besar selama krisis ekonomi.
Wahyu Tri Pamuji (2002)
melakukan
penelitian
tentang
“Analisis
Kinerja
Keuangan
Sebelum dan Sesudah Krisis
Moneter Pada Perusahaan Industri
Farmasi.” Adapun hasil penelitian
Pamuji adalah :
1.
Dari hasil analisis dengan
menggunakan
uji
t,
Pamuji
menyimpulkan bahwa tidak ada
perbedaan yang nyata dan signifikan
antara kinerja keuangan perusahaan
industri farmasi sebelum dan selam
krisis moneter.
2.
Dari 13 rasio yang diukur
9 rasio menunjukkan tidak ada
perbedaan yang nyata dan signifikan
antara sebelum dengan selama krisis
moneter sedangkan 4 sisanya
menunjukkan perbedaan yang nyata
dan signifikan.
61
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 22, No. 1, Maret 2015
ISSN :1412-5854
biasanya menjelaskan tentang beberapa
hubungan atau membuktikan tentang
perbedaan antara grup atau kebebasan dari
dua atau lebih faktor pada suatu situasi.
Yang menjadi objek dari penelitian ini
adalah perusahaan-perusahaan semen
terbuka yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, yakni
1.
PT. Semen Indonesia
(Persero), Tbk.
2.
PT. Indocement Tunggal
Prakarsa, Tbk.
Apakah tingkat pengaruh terhadap masingmasing perusahaan tersebut berbeda secara
signifikan atau tidak, merupakan dasar
dalam penelitian ini. Berkaitan dengan hal
tersebut
maka
penelitian
terhadap
perbandingan kinerja keuangan PT. Semen
Indonesia, Tbk yang mayoritas sahamnya
dimiliki oleh pemegang saham lokal
dengan PT. Indocement yang mayoritas
sahamnya dikuasai oleh pemegang saham
asing dirumuskan hipotesis sebagai berikut
:
H0
: µ1 = µ2
Ha
: µ1 ≠ µ2
H0 : rata-rata rasio lancar Semen Indonesia
dengan Indocement sama
Ha : rata-rata rasio lancar Semen Indonesia
dengan Indocement tak sama
3.
METODE
PENELITIAN
jenis penelitian yang akan dilakukan
adalah
penelitian
testing
hipotesis.penelitian
testing
hipotesis
Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan . . .
Pertimbangan pemilihan kedua
perusahaan semen tersebut diatas sebagai
objek pada penelitian ini dikarena kedua
perusahaan tersebut adalah perusahaan
semen terbuka yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia sehingga memudahkan
mendapatkan data keuangannya dan kedua
perusahaan tersebut merupakan market
leader dalam industri semen nasional yang
menguasai sekitar 77% pasar semen
nasional.
Jenis data yang digunakan dalam penulisan
ini adalah data sekunder, yakni kumpulan
data hasil olahan pihak lain di luar
perusahaan utama. Data yang digunakan
dalam thesis ini adalah data 4 tahun
terakhir (tahun 2009 s/d 2012) yang terdiri
dari :
1.
Laporan Keuangan PT.
Semen Indonesia (Persero), Tbk.
2.
Laporan Keuangan PT.
Indocement Tunggal Prakarsa,
Tbk.
3.
Profile
PT.
Semen
Indonesia (Persero), Tbk.
4.
Profile PT. Indocement
Tunggal Prakarsa, Tbk. (”The
Company”)
5.
dan data-data lainnya yang
diperlukan.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan
dalam pengolahan data pada penelitian ini
adalah :
1.
Menghitung
rasio
keuangan
masing-masing
perusahaan semen untuk periode
tahun 2009 sampai dengan tahun
2012
2.
Menghitung rata-rata dari
seluruh rasio keuangan yang
dipilih.
62
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 22, No. 1, Maret 2015
ISSN :1412-5854
3.
Melakukan uji hipotesis
untuk memutuskan menerima
atau menolak hipotesis yang
dilakukan dengan uji beda uji t
dua arah dengan tingkat
signifikansi 5 %.
4.
Melakukan analisa hasil
hipotesis untuk menentukan
apakah ada perbedaan yang
signifikan antara rasio-rasio
keuangan Semen Indonesia
dengan Indocement.
5.
Menarik kesimpulan dari
perbandingan rasio keuangan
antara Semen Indonesia dengan
Indocement
dengan
menggunakan
teknik
cross
section.
4.
HASIL
DAN
PEMBAHASAN
Guna mengukur kinerja keuangan maka
setelah diperoleh data-data keuangan dari
PT. Semen Indonesia, Tbk dan PT.
Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk
kemudian dilakukan perhitungan rasiorasio
dengan
hasil
perhitungan
sebagaimana dapat dilihat pada tabel 2
berikut ini :
Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan . . .
63
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 22, No. 1, Maret 2015
Rasio lancar merupakan alat ukur
kemampuan perusahaan untuk menutupi
kewajiban lancarnya dengan aktiva
lancarnya. Rata-rata rasio Lancar PT.
Semen Indonesia, Tbk adalah 2.71.
Sedangkan rata-rata rasio lancar PT.
Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk adalah
5.39, sementara rasio lancar rata-rata
industri adalah 3.04
Rasio
utang
terhadap
ekuitas
menggambarkan perbandingan hutang dan
ekuitas dalam pendanaan perusahaan.
Rata-rata rasio utang terhadap ekuitas PT.
Semen Indonesia, Tbk adalah 0.33.
Sedangkan rata-rata rasio utang terhadap
ekuitas PT. Indocement Tunggal Prakarsa,
Tbk adalah 0.18, sementara rasio utang
terhadap ekuitas rata-rata industri semen
adalah 0.38
margin laba bersih menggambarkan
kemampuan
perusahaan
untuk
memproduksi produk pada biaya rendah
atau menjual dengan harga yang tinggi.
Rata-rata rasio marjin laba bersih PT.
Semen Indonesia, Tbk adalah 0.24
Sedangkan rata-rata rasio marjin laba
bersih PT. Indocement Tunggal Prakarsa,
Tbk adalah 0.27, sementara rasio marjin
laba bersih rata-rata industri semen adalah
0.21
Rasio pengembalian atas Ekuitas
(ROE) sebagai ukuran profitabilitas
menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba. Rata-rata ROE
PT. Semen Indonesia, Tbk adalah 29.13
sedangkan rata-rata ROE PT. Indocement
Tunggal Prakarsa, Tbk adalah 24.42.
Sementara ROE rata-rata industri semen
adalah 23.68.
Price Earning ratio sebagai
ukuran nilai pasar, menunjukkan seberapa
banyak investor bersedia membayar
perdollar laba yang dilaporkan. Rata-rata
P/E ratio PT. Semen Indonesia, Tbk
adalah 19.62 sedangkan rata-rata P/E
Ratio PT. Indocement Tunggal Prakarsa,
Tbk adalah 17.9. sementara P/E Ratio
rata-rata industri adalah 17.99.
Price book Value merupakan
suatu parameter yang menggambarkan
nilai buku pasar ini yang perubahan
harganya dipengaruhi oleh total ekuitas.
Rata-rata PBV PT. Semen Indonesia, Tbk
Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan . . .
ISSN :1412-5854
adalah 4.47 sedangkan rata-rata PBV PT.
Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk adalah
4.67 sementara PBV rata-rata industri
semen adalah 2.87.
Uji hipotesis yang dilakukan
bertujuan untuk menguji apakah ada
perbedaan yang signifikan antara kinerja
keuangan Semen Indonesia dengan
Indocement.
Dasar
pengambilan
keputusan dengan tingkat keyakinan 95%
(/2 = 0,05).
1. Dasar pengambilan keputusan :
ο‚·
jika probabilitas
{sig.(2-tailed)} > 0,05
maka Ho diterima
ο‚·
jika probabilitas
{sig.(2-tailed)} < 0,05
maka Ho ditolak
Pengujian uji t untuk rasio lancar
ini bertujuan untuk menentukan apakah
ada perbedaan yang signifikan antara
rasio lancar Semen Indonesia dengan
Indocement Tunggal Prakarsa. Hasil
pengujian ini dapat dilihat pada tabel 3
Sesuai hasil dari perhitungan diatas
terlihat angka F terlihat pada baris
equalvariance assumed maka angka yang
diambil adalah angka yang berada pada
baris ini. Diperoleh nilai sig (2tailed)
adalah 0.006< 0.05 artinya Ho ditolak
atau adanya perbedaan yang signifikan
dalam hal Rasio Lancar antara PT.
Semen Indonesia, Tbk dengan PT.
Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.
64
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 22, No. 1, Maret 2015
ISSN :1412-5854
Pengujian uji t untuk rasio utang terhadap
ekuitas ini bertujuan untuk menentukan
apakah ada perbedaan yang signifikan
antara rasio utang terhadap ekuitas Semen
Indonesia dengan Indocement. Hasil
pengujian dapat dilihat pada tabel 4
Sesuai hasil dari perhitungan diatas
terlihat angka F terlihat pada baris
equalvariance assumed maka angka yang
diambil adalah angka yang berada pada
baris ini. Diperoleh nilai sig (2tailed)
adalah 0.024< 0.05 artinya Ho ditolak
atau ada perbedaan yang signifikan dalam
hal Rasio Utang Terhadap Ekuitas antara
PT. Semen Indonesia, Tbk dengan PT.
Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.
Pengujian uji t untuk rasio marjin laba
bersih ini bertujuan untuk menentukan
apakah ada perbedaan yang signifikan
antara rasio marjin laba bersih Semen
Indonesia dengan Indocement. Hasil
pengujian dapat dilihat pada tabel 5
Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan . . .
Sesuai hasil dari perhitungan diatas
terlihat angka F terlihat pada baris
equalvariance assumed maka angka yang
diambil adalah angka yang berada pada
baris ini. Diperoleh nilai sig (2tailed)
adalah 0.032 < 0.05 artinya Ho ditolak
atau adanya perbedaan yang signifikan
dalam hal Margin Laba Bersih antara PT.
Semen Indonesia, Tbk dengan PT.
Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.
Pengujian uji t untuk rasio ROE
ini bertujuan untuk menentukan apakah
ada perbedaan yang signifikan antara
rasio ROE Semen Indonesia dengan
Indocement. Hasil pengujian dapat dilihat
pada tabel 6 sebagai berikut :
65
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 22, No. 1, Maret 2015
ISSN :1412-5854
signifikan dalam hal P/E Ratio antara PT.
Semen Indonesia, Tbk dengan PT.
Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.
Pengujian uji t untuk rasio nilai buku
perusahaan
ini
bertujuan
untuk
menentukan apakah ada perbedaan yang
signifikan antara rasio nilai buku
perusahaan Semen Indonesia dengan
Indocement. Hasil pengujian dapat dilihat
pada tabel 8
Tabel 8.Price to Book Value (PBV)
Sesuai hasil dari perhitungan diatas
terlihat angka F terlihat pada baris
equalvariance assumed maka angka yang
diambil adalah angka yang berada pada
baris ini. Diperoleh nilai sig (2tailed)
adalah 0.014< 0.05 artinya Ho ditolak
atau adanya perbadaan yang signifikan
dalam hal ROE
antara PT. Semen
Indonesia, Tbk dengan PT. Indocement
Tunggal Prakarsa, Tbk.
Pengujian uji t untuk P/E ratio ini
bertujuan untuk menentukan apakah ada
perbedaan yang signifikan antara P/E ratio
Semen Indonesia dengan Indocement.
Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 7
Sesuai hasil dari perhitungan diatas
terlihat angka F terlihat pada baris
equalvariance assumed maka angka yang
diambil adalah angka yang berada pada
baris ini. Diperoleh nilai sig (2tailed)
adalah 0.708> 0.05 artinya Ha ditolak
atau tidak adanya perbedaan yang
Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan . . .
Sesuai hasil dari perhitungan diatas
terlihat angka F terlihat pada baris
equalvariance assumed maka angka yang
diambil adalah angka yang berada pada
baris ini. Diperoleh nilai sig (2tailed)
adalah 0.574 > 0.05 artinya Ha ditolak
atau tidak adanya perbedaan yang
signifikan dalam hal Nilai Buku antara
PT. Semen Indonesia, Tbk dengan PT.
Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.
5. KESIMPULAN
Berikut ini penulis mencoba unuk
menguraikan kesimpulan dari penelitian
ini sebagai berikut :
1. Terdapat
perbedaan
yang
signifikan
antara
PT. Semen
Indonesia,
Tbk
dengan
PT.
Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.
Yang mana PT. Indocement Tunggal
Prakarsa, Tbk sebagai perusahaan
yang mayoritas sahamnya dikuasai
oleh pemegang saham asing lebih
unggul kinerja keuangannya dari
pada PT. Semen Indonesia, Tbk yang
sahamnya dimiliki oleh pemegang
saham lokal.
66
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 22, No. 1, Maret 2015
2. Berdasarkan hasil perhitungan 6
rasio keuangan menunjukkan ada
perbedaan yang signifikan antara
kinerja
keuangan
PT.
Semen
Indonesia, Tbk yang mayoritas
sahamnya dimiliki oleh pemegang
saham lokal dengan PT. Indocement
Tunggal
Prakarsa,
Tbk
yang
mayoritas sahamnya dimiliki oleh
pemegang saham asing
3. Berdasarkan rasio rasio yang
diteliti terlihat PT. Indocement
Tunggal Prakarsa, Tbk lebih baik
dibandingkan dengan PT. Semen
Indonesia yakni current ratio, debt to
equity ratio, dan net profit margin.
4. Jika dilihat dari current ratio rata
rata current ratio nya PT. Semen
Indonesia 2,71 dan PT. Indocement
Tunggal Prakarsa, Tbk 5,39 maka
penulis menarik kesimpulan kedua
perusahaan sama sama bagus dan
memiliki kemampuan untuk melunasi
hutang jangka pendek dengan baik
namun dari hasil penelitian ini PT.
Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk
memiliki
kemampuan
secara
signifikan lebih baik dari PT. Semen
Indonesia
dalam
memenuhi
kewajiban jangka pendeknya.
5. Rata rata debt to equity ratio PT.
Semen Indonesia, Tbk 0,33 lebih
tinggi dibandingkan PT. Indocement
Tunggal Prakarsa, Tbk hanya 0,18.
Hal
ini
menunjukkan
kedua
perusahaan memiliki ekuitas yang
lebih besar dibanding hutang mereka
dalam artian manajemen perusahaan
bekerja untuk memberikan deviden
kepada pemegang saham bukan untuk
membayar kewajiban utang. Namun
dari hasil penelitian ini PT.
Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk
secara signifikan memiliki debt to
equity ratio yang lebih baik dari PT.
Semen Indonesia, Tbk.
6. Rata rata net profit margin PT.
Semen Indonesia, Tbk 0,24 dan PT.
Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk
0,27 terlihat bahwa PT. Indocement
Tunggal Prakarsa, Tbk secara
signifikan memiliki net profit margin
yang lebih baik dibandingkan PT.
Semen
Indonesia,
Tbk.
Dari
pendapatan
yang
diperoleh
Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan . . .
ISSN :1412-5854
perusahaan PT. Indocement Tunggal
Prakarsa mampu lebih efisien dalam
biaya produksi, biaya pemasaran,
biaya sdm, dan lain lain. Sehingga
perbandingan
PT.
Indocement
Tunggal Prakarsa, Tbk secara
signifikan lebih baik dibanding
dengan PT. Semen Indonesia, Tbk.
7. Rata rata return of equity pada
penelitian terlihat PT. Semen
Indonesia, Tbk 29,13 lebih baik dari
PT. Indocement Tunggal Prakarsa,
Tbk 24,42 . kedua perusahaan ini
sama sama menghasilkan ROE yang
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
suku bunga perbankan 6,5 %.
Namun PT. Semen Indonesia, Tbk
secara signifikan lebih mampu
mengefektifkan modal dari pemegang
saham untuk menghasilkan net
income
yang
lebih
besar
dibandingkan
PT.
Indocement
Tunggal Prakarsa, Tbk.
8. Rata-rata P/E ratioPT. Semen
Indonesia,
Tbk
adalah
19,62
sedangkan rata-rata Rata-rata P/E
ratio PT. Indocement Tunggal
Prakarsa, Tbk adalah 17,9 . Hal ini
membuktikan kedua perusahaan tidak
memiliki perbedaan yang signifikan
dalam artian PT. Semen Indonesia,
Tbk dan PT. Indocement Tunggal
Prakarsa, Tbk berimbang.
9. Rata-rata Price to book valuePT.
Semen Indonesia, Tbk adalah 4,47
sedangkan rata-rata Rata-rata Price to
book valuePT. Indocement Tunggal
Prakarsa, Tbk adalah 4,67. Hal ini
membuktikan kedua perusahaan tidak
memiliki perbedaan yang signifikan
dalam artian PT. Semen Indonesia,
Tbk dan PT. Indocement Tunggal
Prakarsa, Tbk berimbang.
10. Dari
hasil
diatas
dapat
disimpulkan bahwa PT. Indocement
Tunggal
Prakarsa,
Tbk
yang
mayoritas sahamnya dikuasai oleh
pemegang saham asing sekarang ini
lebih baik kinerja keuangannya
dibanding PT. Semen Indonesia, Tbk
yang sahamnya dikuasai oleh
pemegang saham Indonesia.
67
Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 22, No. 1, Maret 2015
6.
REFERENSI
A.
BUKU
Brigham, E.F dan Joel F.H.
2006.Manajemen Keuangan. Edisi
10.Salemba Empat. Jakarta
David, F.R. 2006. Manajemen
Strategis Konsep, Edisi 10 Salemba
Empat. Jakarta.
Hanafi, M.M. 2003. Manajemen
Keuangan International.BPFE.
Yogyakarta
Harahap.S.S. 2002.Teori Akuntansi
Laporan Keuangan. Bumi Aksara.
Jakarta
Husna.S.1998.
Manajemen
Keuangan
Teori
dan
Penerapan.Edisi
4.BPFE.
Yogyakarta
EFCIN. 2012. Indonesian Capital
Market Directory.Bursa Efek
Indonesia. Jakarta
EFCIN. 2011. Indonesia Capital
Market Directory. Bursa Efek
Indonesia. Jakarta
Kotler.P dan Amstrong. 2001.
Dasar-dasar Pemasaran, Edisi
Bahasa Indonesia. Prenhallindo.
Jakarta
Levin.R.I dan David S.R.
1998.Statistics for Management,
7th.Prentice Hall International.
Jakarta
Martin, J.D. 1999. Dasar-dasar
Manajemen Keuangan (Basic
Financial management), Edisi 5.
PT. Raja Grafindo Persada,
Prentice Hall.Jakarta
Niswonger.W, Reeve dan Fess.
1999. Prinsip-Prinsip Akuntansi,
Edisi 19. Erlangga. Jakarta
Ross. S.A, Randolph W.W dan Jeffrey
F.J. 2002.Corporate Finance.Mc Graw
Hill. USA
Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan . . .
ISSN :1412-5854
Sawir, A. 2005.Analisis Kinerja
Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta
Schroeder, R. 2000. Operation
Management, Decision Making in the
Operation Function.Hill Book Co. New
York
Sekaran, U. 2000. Research Methods For
Business.John Willey & Sons, Inc. USA
Supranto, J. 2010. Statistik Teori dan
Aplikasi, Edisi 7.Erlangga. Jakarta
Teguh, M. 2005. Metodologi Penelitian
Ekonomi Teori dan Aplikasi, edisi 1-3.PT.
Raja Grafindo Persada. Jakarta
Van H.J dan John M.W.2005.Prinsipprinsip Manajemen Keuangan. Edisi
Indonesia. Salemba 4, Simon & Schuster
(Asia) Pte. Ltd. Prentice Hall
International. Jakarta
B.
TESIS ATAU DISERTASI
Arifin, M. 2003. Analisis perbandingan
Efesiensi Operasi dan Kinerja Keuangan
Perusahaan Semen BUMN dan NonBumn di Indonesia.Tesis dipublikasikan.
Padang: Magister Manajemen Universitas
Andalas.
Astrinika. 2011. Analisis Rasio Keuangan
Untuk Menilai Kinerja Keuangan
Perusahaan Semen yangTerdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011.
Pamuji, T.W. 2002.Analisis Kinerja
Keuangan Sebelum dan Sesudah Krisis
Moneter Pada Industri Farmasi di
Indonesia.Tesis dipublikasikan. Padang:
Magister Manajemen Universitas
Andalas.
C.
SUMBER RUJUKAN DARI
WEBSITE
www.idx.co.id
www.indocement.co.id
www.most.co.id
www.semenindonesia.com
68
Download