Overview I ARUS LISTRIK Q t Arus Listrik J I A Rapat Arus J E Hukum I Ohm I A l V Hukum II Ohm I 0 i Hukum I Kirchhoff E IR Hukum II Kirchhoff Hambatan Hambatan Gerak elektron sebagai pembawa arus listrik dalam bahan mendapat hambatan karena adanya interaksi dengan bagian kristal bahan, misalnya ion ion positif. l (panjang), konduktivitas listrik), A (luas penampang) adalah konstan untuk komponen tertentu. V l I A R l A Hambat listrik R : resistivitas R l A Hukum II Ohm Bagaimana menguji berlakunya hukum Ohm? Hambat Ohmic I Beda potensial sebanding dengan arus dengan konstanta pembanding adalah hambat listrik R + V RI I V / R V R V I Bukan hambat Ohmic A RANGKAIAN HAMBATAN Rangkaian Seri R1 + A l R1 1 A l1 V R2 A l2 l R2 2 A Hambat ekivalen: l = l1 +l2 l l l l l R 1 2 1 2 R1 R2 A A A A Ditinjau dari beda potensial: V IR IR1 IR2 I ( R1 R2 ) R R1 R2 V Rangkaian paralel l Hambat ekivalen: R A 1 A A2 A1 A2 1 1 A 1 l l R1 R2 R l l + V R1 R2 Ditinjau dari beda potensial: V IR I 1 R1 I 2 R2 I I1 I 2 A1 A2 V V V R R1 R2 1 1 1 R R1 R2 Daya terdisipasi Energi potensial = Muatan x Potensial U Q V Arus listrik: tinjauan mikroskopik Daya adalah perubahan energi per satuan waktu: Satuan daya: Joule / sekon (J/s) atau Watt (W) P U QV Q V I V t t t Dengan menggunakan hukum Ohm: V IR P I 2R P I V P V 2 R Laju hanyutan (Drift Speed) Arus listrik dibawa oleh “pembawa muatan” Jenis jenis pembawa muatan: Elektron bebas (konduktor); Hole (semikonduktor); Polaron (polimer) Pada logam, misalnya 1 atau 2 elektron per atom, elektron tsb bergerak pada jarak singkat dengan laju sangat tinggi, sekitar 106 ms-1 secara acak Apakah laju hanyutan itu ? Contoh: setiap lebah bergerak secara acak dengan laju sangat tinggi. Tetapi ‘kerumunan’ lebah akan bergerak dengan laju ‘hanyutan’ yang lebih kecil dari laju masing masing lebah! drift Laju hanyutan elektron: vdrift 10 4 ms 1 Laju hanyutan vdrift Jumlah muatan yang melalui permukaan A dalam selang waktu dalam selang waktu dt: A Q ( Av drift t )nq l Avdrift t = Al :volume yang melewati A n: jumlah pembawa muatan per satuan vol. q: muatan yang dibawa oleh satu pembawa muatan vdrift A l Pembawa muatan lebih dari satu jenis * Medan listrik menghasilkan gaya listrik pada muatan. * Gaya listrik pada muatan negatif berlawanan arah dengan pada muatan positif sehingga arah aliran muatan akan berlawanan * Arah arus listrik searah dengan arah aliran muatan positif *Aliran muatan positif dan negatif berkontribusi pada arah arus listrik yang sama I Q I qnAvdrift t i Q A(qi ni vi ) t i Hukum I: Kekekalan muatan Pada dasarnya, arus adalah aliran muatan. I1 Hukum Kirchhoff I2 I3 I1 = I2 + I3 Karena muatan adalah kekal, maka jumlah arus yang masuk kesuatu titik cabang sama dengan jumlah arus yang meninggalkannya. POTONGAN RANGKAIAN Hukum II Kirchhoff: Kekekalan Energi Pada baterei, tegangan di kutub positif selalu lebih tinggi dari tegangan di kutub negatif. Arus di luar baterei mengalir dari kutub positif ke kutub negatif Di dalam baterei, arus mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Aliran muatan ini menggunakan energi kimiawi baterei Jadi arus luar akan mengambil daya dari baterei Di luar baterei, arus mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah dan baterei memberikan DAYA pada rangkaian sebesar P = EI dimana E = VAB= VA – VB >0 I A B + Arus I yang melalui hambat R akan memberikan DAYA pada hambat sebesar P = IR I Arus listrik pada rangkaian mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah, jadi VAB = VA – VB >0 A B VAB = IR Hk Kirchhoff untuk Loop RANGKAIAN LISTRIK B A ε1 ε2 I C I R4 ε1 ε2 Pada potongan rangkaian AD, arus mengalir dari A menuju D, jadi VAD >0 Arus I mengambil daya dari baterei ε2 , memberi daya dari baterei ε1 dan R VAD = VAB + VBC + VCD VAD = IR - ε VAD = -ε1 +ε2+IR E positif jika arah hitungan dari – ke + VAD = IR – (ε1 +ε2) VAA = IR - ε D VAA = 0 R3 R1 R2 IR - ε = 0 IR = ε Hukum kekekalan muatan tetap berlaku I di titik cabang = 0