MODUL PERKULIAHAN ETIKA PROFESI PUBLIC RELATIONS ETIKA DAN ETIKET, DAN PERBEDAANNYA, SERTA RUANG LINGKUP ETIKA PR Fakultas Program Studi ILMU KOMUNIKASI PUBLIC RELATIONS Tatap Muka 01 Kode MK Disusun Oleh MK42024 SYERLI HARYATI, S.S., M.IKOM Abstract Kompetensi Pertemuan pertama akan membahas pengertian etika, norma kaidah dan etiket. Apa hubungan antara etika, etiket bagi aktivitas komunikasi Public Relations dan Ruang lingkup etika bagi Public Relations Mahasiswa diharapkan dapat memahami, mengerti dan menjelaskan kembali pengertian etik dan etiket. Bagaimana hubungan antara etika dan etiket bagi aktivitas komunikasi Public Relations serta Ruang lingkup Etika Public Relations Pendahuluan Praktisi Public Relations sebagai komunikator yang menjembatani antara organisasi dengan khalayaknya bertindak mewakili organisasinya bukan mewakili individu. Sebagai komunikator organisasi, Apa yang dikatakan dan dilakukan berkaitan dengan nilai dirinya dan citra organisasi yang diwakilinya. Secara professional, praktisi PR harus menjadi sumber kredibilitas yang artinya dapat dipercaya, beritikad baik serta bersikap dan berperilaku terpuji.(Onong Uchjana, 2006:164). Sikap dan perilaku terpuji menunjukkan jati diri PR yang memiliki integritas personal yang tinggi baik dalam menjalankan profesinya maupun dalam kehidupan pribadinya. Kredibilitas mutlak harus dimiliki seorang praktisi PR yang berkaitan dengan kepercayaan (trustworthy) dan kemampuan (expertise) dalam menjalankan profesinya. Kredibilitas dapat diawali dengan berpegang teguh pada prinsip kejujuran, sehingga Informasi yang disampaikan kepada khalayak haruslah sesuai fakta (factual), akurat (informasinya valid) dan obyektif. Para penerima informasi itulah yang berhak untuk menentukan sikap atau memberi penilaian terhadapnya. Apa yang dinilai dan ditanggapi khalayak tiada lain memunculkan suatu citra terhadap perusahaan bahkan profil praktisi PR itu sendiri di mata khalayaknya. Dengan demikian, dalam bekerja seorang praktisi PR sangat penting memahami etika, sebagai landasan moralitas dalam menentukan kegiatannya tersebut baik atau buruk berdasarkan norma kepatutan yang berlaku umum dan khusus di dalam suatu masyarakat. Praktisi PR juga dituntut kemampuannya untuk membangun relasi yang harmonis dengan khalayaknya sehingga tata cara pergaulan (etiket) yang berlaku dalam sebuah relasi baik formal maupun informal perlu dipahami secara benar. Dengan mengetahui etiket, seorang praktisi PR dapat menyesuaikan diri dan diterima dalam lingkungan pergaulannya tanpa membedakan pangkat dan derajat pihak-pihak yang berhubungan dengannya. ‘16 2 Etika Profesi PR Modul-1 Syerli Haryati, S.S. M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pengertian Etika dan Etiket PENGERTIAN ETIKA Di tinjau secara etismologi, etika berasal dari kata Yunani, ethos yang dalam bentuk jamaknya (ta etha) berarti ‘adat istiadat atau ‘kebiasaan’. Dengan demikian, etika berkaitan dengan hidup yang baik pada individu maupun masyarakat serta kelompok masyarakat. Disini arti etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik . Nilai-nilai tersebut terungkap dalam perilaku yang polanya terus berulang-ulang menjadi sebuah kebiasaan. (Keraf, 1998:14) Jika seseorang berperilaku tidak sesuai dengan kebiasaan masyarakatnya dianggap sebagai perilaku yang tidak beretika. Sistem nilai sebagai sebuah kebiasaan hidup yang baik diturunkan dan diwariskan melalui agama dan kebudayaan. Agama dan kebudayaan menjadi sumber utama nilai moral, norma dan etika.. Dalam pengertian sehari-hari, etika berhubungan dengan apa yang dianggap baik dan buruk di dalam masyarakat. Dengan demikian, pengertian etika dilandasi oleh Filsafat moral (moral philosophy) yaitu berikaitan dengan nilai dan perilaku, dan sikap tindak laku manusia sesuai dengan patokan atau berpedoman pada asas-asas nilai moral yang berbudi luhur dan tinggi. (Rosady Ruslan, 1995: 25) Etika dan moral hampir sama pengertiannya, namun dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan. Moral atau moralitas digunakan untuk penilaian perbuatan yang dilakukan manusia, sedangkan etika digunakan untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku. Istilah yang identik dengan etika adalah sebagai berikut: a. Susila (sansekerta), lebih menunjukkan dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik (su) b. Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak. Onong Uchjana Effendy (2006) dalam bukunya Hubungan Masyarakat: suatu studi Komunikologis, menyebutkan istilah etika dalam dua pengertian yaitu secara luas dan secara sempit. ‘16 3 Etika Profesi PR Modul-1 Syerli Haryati, S.S. M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Etika dalam arti luas atau dalam bahasa Inggris ethics secara etismologi berasal dari bahasa Yunani, ethica yang berarti cabang ilmu filsafat mengenai nilai-nilai dan kaitannya dengan perilaku manusia, apakah tindakannya itu benar atau salah, baik atau buruk atau dengan kata lain, etika adalah cabang filsafat moral yang menunjukkan bagaimana seseorang harus bertindak. Etika dalam pengertian sempit atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan ethic, secara estimologis berasal dari bahasa Latin “ethicus” atau bahasa Yunani “ethicos” yang berarti himpunan asas-asas nilai dan moral. Filsuf Aristoteles dalam bukunya Etika Nikomacheia menjelaskan tentang pembahasan etika sebagai berikut: 1. Terminius Techicus. Etika diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perbuatan atau tindakan manusia. 2. Manner dan Custom. Etika dibahas berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam kodrat manusia (Inherent in human nature) yang terikat dengan pengertian “baik dan buruk” suatu tingkah laku atau perbuatan manusia. Sesungguhnya Etika tersebut merupakan studi tentang “benar” atau “salah dalam tingkah laku atau perilaku manusia (Right or wrong in human conduct) (Syaifuddin Zuhri, Etika Profesi Public Relations, UPN-Jawa TImur) Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi terbaru menjelasakan etika sebagai ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Berdasarkan pengertian tersebut, KBBI menjelaskan tiga arti dari etika yaitu: 1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak) 2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak 3. Nilai mengenai benar atau salah yang dianut suatu golongan masyarakat. Kesimpulan tentang pengertian etika tersebut yaitu: 1. Etika berarti akhlak, tabiat atau budi pekerti ‘16 4 Etika Profesi PR Modul-1 Syerli Haryati, S.S. M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2. Etika merupakan cabang ilmu filsafat (moral) yang menitik beratkan tentang nilai kesusilaan 3. Etika merupakan perpaduan perilaku manusia sesuai dengan tata kesusilaan yang berlaku dalam kehidupan masyarakat dan lingkungannya. 4. Etika merupakan suatu nilai-nilai kesusilaan dan pedoman tingkah laku yang berlaku khusus pada profesi atau jabatan tertentu. Etika dipandang sebagai ilmu mengenai suatu kewajiban bagi profesi tertentu yang pantas dilakukan dan tidak pantas dilakukan. Sistematika Etika Menurut A. Sony Keraf, dalam bukunya Etika Bisnis (1993:41), etika dibagi menjadi dua bagian yaitu Etika Umum dan etika Khusus seperti bagan di bawah ini: Pertama, Etika Umum membahas kondisi dasar bagaimana manusia bertindak etis dalam mengambil keputusan etis dan teori etika serta mengacu pada prinsip moral dasar yang menjadi pegangan dalam bertindak dan tolok ukur atau pedoman untuk menilai “baik atau buruknya” suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. ‘16 5 Etika Profesi PR Modul-1 Syerli Haryati, S.S. M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dengan kata lain, Etika umum diumpamakan dengan ilmu pengetahuan, doktrin, dan ajaran yang membahas pengertian umum dan teori etika. Kedua, Etika Khusus yaitu penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang khusus, yaitu bagaimana mengambil keputusan dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari pada proses dan fungsional dari suatu organisasi, atau dapat juga sebagai professional untuk bertindak etis yang berlandaskan apda teori-teori etika dan prinsip-prinsip tertentu. Etika kehumasan sesungguhnya merupakan etika terapan atau khusus yang berlaku dalam menjalankan profesi kehumasan. Etika khusus terbagi lagi menjadi dua bagian yaitu: 1. Etika Indvidual yang menyangkut kewajiban dan perilaku manusia terhadap diri sendiri untuk mencapai kesucian kehidupan pribadi, kebersihan hati nurani, dan yang berakhlak luhur. 2. Etika sosial berbicara mengenai kewajiban, sikap dan perilaku manusia sebagai anggota masyarakat yang berkaitan dengan nilai-nilai sopan santun, tata krama, saling menghormati. Etika yang melandasi manusia untuk berinteraksi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sosialnya baik sebagai individu, kelompok, masyarakat dan organisasi formal lainnya. Pengertian Etik, Etis, Kode Etik dan Etiket Etik adalah kata dasar dari Etika. Etis adalah sikap, tindakan dan perilaku yang sesuai dengan apa yang benar dan salah, baik atau buruk, pantas atau tidak pantas, layak atau tidak layak. Sedangkan Etika yang berkaitan dengan sikap , tindakan dan perilaku sebagai penyandang suatu profesi tertentu disebut kodek etik profesi. Contoh: Anda penumpang tetap Commuter line. Di dalam kereta yang penuh sesak, Anda beruntung memperoleh tempat duduk. Namun, dihadapan Anda nampak berdiri seorang Ibu hamil, meski usianya dibawah Anda. Kemudian, Anda memberikan tempat duduk Anda kepadanya bukan hanya karena Anda sama-sama perempuan dan adanya kursi khusus untuk penumpang prioritas tetapi memang sudah seharusnya Ibu Hamil mendapat perlakuan prioritas memperoleh tempat duduk. Perbuatan atau tindakan Anda memberikan tempat duduk adalah tindakan yang etik dan cara Anda memperlakukan Ibu Hamil sebagai prioritas adalah tindakan yang etis, atau pantas dan seharusnya dilakukan siapa pun. ‘16 6 Etika Profesi PR Modul-1 Syerli Haryati, S.S. M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Adapun pengertian etiket menurut KBBI adalah aturan sopan santun dalam pergaulan. etiket diartikan sebagai tata cara dalam masyarakat beradab dalam memelihara hubungan baik antara sesama manusianya. Etiket merupakan suatu hal yang penting di dalam pergaulan masyarakat yang bertingkat-tingkat (mempunyai hirarkhi). Istilah etiket berasal dari bahasa Perancis, etiquette secara harfiah berarti peringatan, secara maknawi menurut The Random House Dictionary of the English Language, berarti persyaratan konvensional mengenai perilaku sosial. Dengan demikian, etiket berkaitan dengan tata cara pergaulan modern yang biasanya dengan kehidupan bangsa barat yang dikatakan telah mencapai taraf kebudayaan, industry dan pemerintahan tingkat tinggi. Perbedaan Etika dan Etiket ETIKET 1. Etiket Menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan manusia dalam pergaulannya. Etiket dianggap sebagai salah satu cara yang tepat atau cara yang diharapkan dalam suatu komunitas atau kalangan tertentu. Misalkan: ketika bertemua dengan rekan bisnis atau kolega, bertukar kartu nama adalah hal yang harus dilakukan. Cara memberikannya dengan tangan kanan adalah cara yang sopan. 2. Etiket hanya berlaku dalam pergaluan. Bila tidak ada orang yang hadir atau saksi mata, maka etiket tidak berlaku Misalnya, ada banyak aturan etiket yang mengatur cara kita makan. Dianggap melanggar etiket, bila kita makan dengan berbunyi atau menaikkan satu kaki dikursi. 3. Etiket bersifat relative. Apa yang dainggap baik disuatu tempat belum tentu baik di tempat yang lain. 4. Ketika berbicara tentang etiket, kita hanya melihat manusia dari segi lahiriahnya saja atau dari luarnya. ETIKA 1. Etika tidak terbatas pada cara dilakukannya suatu perbuatan tetapi etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. Apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak. 2. Etika selalu berlaku baik ada saksi maupun tidak ‘16 7 Etika Profesi PR Modul-1 Syerli Haryati, S.S. M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Etika bersifat absolute. 4. Ketika berbicara tentang etika, maka yang dibicarakan adalah apa yang ada dalam diri manusia bukan apa yang ada di luar diri manusia. (Bertens, 1993: 10) Ruang Lingkup Etika Profesi PR a. Code of conduct, merupakan kode perilaku sehari-hari terhadap integritas pribadi, klien dan majikan, media dan umum, serta perilaku terhadap rekan seprofesinya. b. Code of profession, merupakan standar moral, bertindak etis dan memiliki kualifikasi serta kemampuan tertentu secara profesional. c. Code of publication, merupakan standar moral dan yuridis etis melakukan kegiatan komunikasi, proses dan teknis publikasi untuk menciptakan publisitas yang positif demi kepentingan publik. d. Code of enterprise, menyangkut aspek hukum perizinan dan usaha, UU PT, UU Hak Cipta, Merek dan Paten, serta peraturan lainnya. ‘16 8 Etika Profesi PR Modul-1 Syerli Haryati, S.S. M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat: Suatu Studi Komunikologis, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006. Rosady Ruslan, Aspek-Aspek Hukum dan Etika dalam Aktivitas Public Relations, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1995. Rosady Ruslan Etika Kehumasan Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995 Sony Keraf, Etika Bisnis: Tuntutan dan Relevansinya. Jakarta: Kanisius, 1998 Soleh Soemirat & Elvinaro Ardianto. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 200Sy Syaifuddin Zuhri, Etika Profesi http://eprints.upnjatim.ac.id/3058/1/public_relations.pdf ‘16 9 Etika Profesi PR Modul-1 Syerli Haryati, S.S. M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Public Relations,