MASA PUBER DAN MASA REMAJA Oleh: I Nyoman Wira Pradnya Nasrul Heriawan Fransiska Ronitua Manalu PUBERTAS – (LATIN: ) - USIA KEDEWASAAN Pubertas adalah periode dalam rentang perkembangan ketika anakanak berubah dari mahluk aseksual menjadi mahluk seksual. Aristoteles – anak perempuan yang sedang pada masa puber akan lebih mudah marah, penuh gairah, sangat rajin, dan selalu memerlukan pengawasan karena berkembangnya dorongan-dorongan seksual. CIRI-CIRI MASA PUBER Periode Tumpang Tindih Dikatakan periode tumpang tindih karena masanya berada pada tahun-tahun akhir akhir masa anak-anak dan juga merupakan tahun-tahun awal masa remaja. CIRI-CIRI MASA PUBER Periode Yang Singkat biasanya masa puber yang relatif singkat ini memiliki masa sekitar dua sampai empat tahun. Anak yang menjalani masa ini dengan rentang waktu dua tahun atau kurang, maka ia disebut “cepat matang”, sedangkan yang memerlukan waktu tiga sampai empat tahun untuk menyelesaikan peralihan menjadi dewasa disebut “lambat matang”. *Anak perempuan cenderung lebih cepat matang dibandingkan dengan anak laki-laki (meskipun terdapat perbedaan yang mencolok pada setiap kelompok). CIRI-CIRI MASA PUBER Tiga Tahap Masa Puber 1. Tahap Prapuber – tahap ini bertumpang tindih dengan satu atau dua tahun terakhir masa kanak-kanak pada saat anak dianggap sebagai “prapuber”, yaitu bukan lagi seorang anak tetapi belum juga seorang remaja. Dalam tahap prapuber (tahap “pematangan”), ciri-ciri seks sekunder mulai tampak tetapi organ-organ reproduksi belum sepenuhnya berkembang. 2. Tahap Puber – tahap ini terjadi pada garis pembagi antara masa kanak-kanak dan remaja; saat dimana kriteria kematangan seksual muncul – haid pada anak perempuan dan pengalaman akan mimpi basah pada laki-laki. Selama tahap remaja (tahap “matang”), ciri seks sekunder terus berkembang dan sel-sel diproduksi dalam organorgan seks. 3. Tahap Pascapuber – tahap ini bertumpang tindih dengan tahun pertama atau ke dua masa remaja. Selama tahap ini, ciri seks sekunder telah berkembang baik dan organ seks mulai berfungsi secara matang. CIRI-CIRI MASA PUBER Pertumbuhan dan Perubahan yang Pesat Masa puber adalah salah satu dari dua periode dalam rentang kehidupan yang ditandai oleh pertumbuhan yang pesat dan perubahan yang mencolok dalam proporsi tubuh. Periode yang lain adalah masa pranatal dan pertengahan pertama dari tahun kehidupan pertama. Biasanya periode ini disebut sebagai “bayi tumbuh pesat”. Dunbar , 1958-dalam jurnalnya – selama periode ini anak yang sedang berkembang mengalami berbagai perubahan dalam tubuh, perubahan dalam status termasuk penampilan, pakaian, milik, jangkauan pilihan dan perubahan dalam sikap teerhadap seks dan lawan jenis. *Hal ini tentu berhubungan erat dengan orang tua serta kebijakan-kebijakan yang berlaku dan diberlakukan. CIRI-CIRI MASA PUBER Masa Puber – Fase Negatif Carlote Buhler, 1927 – fase Negatif. Fase menunjukkan periode yang berlangsung singkat; Negatif berarti bahwa individu mengambil sikap “anti” terhadap kehidupan atau kelihatannya kehilangan sifat-sifat baik yang sebelumnya sudah berkembang. *Biasanya Perilaku Negatif akibat fase Negatif ini akan berakhir bila individu secara seksual telah matang. Fase Negatif juga lebih menonjol pada anak perempuan dibandingkan dengan anak laki-laki. KONDISI-KONDISI PENYEBAB PERUBAHAN PADA PUBERTAS Peran Kelenjar Pituitary kelenjar pituitary mengeluarkan dua hormon: hormon pertumbuhan yang berpenaruh dalam menentukan besarnya individu, dan hormon gonadotrofik yang merangsang gonad untuk meningkatkan kegiatan. Sebelum masa puber secara bertahap jumlah hormon gonadotrofik semakin bertambah dan kepekaan gonad terhadap hormon gonadotrofik dan peningkatan kepekaa juga semakin bertambah; dalam kegiatan demikianlah perubahan-perubahan pada masa puber mulai terjadi. KONDISI-KONDISI PENYEBAB PERUBAHAN PADA PUBERTAS Peranan Gonad Dengan pertumbuhan dan perkembangan gonad, organ-organ seks yaitu ciriciri seks primer – bertambah besar dan fungsinya menjadi matang, dan ciri-ciri seks sekunder, seperti rambut kemaluan mulai berkembang. KONDISI-KONDISI PENYEBAB PERUBAHAN PADA PUBERTAS Interaksi Kelenjar Pituatry dan Gonad Hormon yang dikeluarkan oleh gonad, yang telah dirangsang oleh hormon gonadotrofik yang dikeluarkan oleh kelenjar pituatry, selanjutnya bereaksi terhadap kelenjar ini yang menyebabkan secara berangsur-angsur penurunan jumlah hormon pertumbuhan yang dikeluarkan sehingga menghentikan proses pertumbuhan. Interaksi antara hormon gonadotrofik dan gonad belangsung terus sepanjang kehidupan reproduksi individu, dan lambat laun berkurang menjelang wanita mendekati menopause dan pria mendekati climacteric. PERUBAHAN TUBUH PADA MASA PUBER Perubahan Ukuran Tubuh Perubahan fisik utama pada masa puber adalah perubahan ukuran tubuh pada tinggi dan berat badan. Pertambahan berat badan tidak hanya karena lemak, tetapi juga karena tulang dan jaringan otot bertambah besar. PERUBAHAN TUBUH PADA MASA PUBER Perubahan Proporsi Tubuh Daerah-daerah tubuh yang tadinya terlampau kecil, sekarang menjadi terlampau besar karena kematangan terjadi lebih cepat dari daerah-daerah tubuh yang lain. PERUBAHAN TUBUH PADA MASA PUBER Ciri Seks Primer Ciri Seks Sekunder Pada pria, gonad atau tastis, pada usia 14 tahun baru sekitar 10% dari ukuran matang. Kemudian bertumbuh secara pesat selama satu atau dua tahun dan mulai berkembang penuh dan matang pada usia 20 – 21 tahun. (ditandai dengan mimpi basah). Ciri ini adalah cir yang membedakan antara pria dan wanita. Hal ini juga yang membuat anggota seks tertentu menjadi tertarik kepada organ jenis lkelamin yang lain. Wanita bertumbuh selama masa puber. Berat uterus yang semula hanya 5,3 gram akan menjadi 43 gram pada usia rata-rata 16 tahun, pertumbuhan ini juga terjadi pada tuba falopi, sel-sel telur dan vagina. (ditandai dengan menstruasi). AKIBAT PERUBAHAN PADA MASA PUBER Akibat Keadaan Fisik pertumbuhan pada masa puber cenderung disertai dengan kelelahan, kelesuan dan gejala-gejala buruk lainnya. Anak puber sering terganggu oleh perubahan-perubahan kelenjar, besarnya, dan posisi organ-organ internal. Anemia juga sering terjadi pada masa ini. Pada perempuan yang mengalami haid, seringkali mereka mengalami sakit kepala, sakit punggung, kejang, dan sakit perut yang diiringi pingsan, muntah-muntah, gangguan kulit, dan penbengkakan tungkai kaki dan pergelangan kaki. AKIBAT PERUBAHAN PADA MASA PUBER Akibat Sikap dan Perilaku semakin sedikit simpatik yang diterima dari orang lain (terlebih keluarga), maka semakin besar juga akibat-akibat pada perubahan fisik. Akibat-akibat umum: • Ingin menyendiri • Bosan • Inkoordinasi • Antagonisme sosial • Emosi yang meninggi • Hilang kepercayaan diri • Terlalu sederhana KEPRIHATINAN UMUM DAN KENORMALAN SELAMA MASA PUBER Keprihatinan Anak Laki-laki Mimpi basah – kalau anak laki-laki tidka diberi tahu tentang hal ini, maka pengalamannya yang pertama yaitu mimpi basah akan menjadi pengalaman yang traumatis Ciri-ciri Seks Sekunder – anak laki-laki terutama akan terganggu dengan lambatnya pertumbuhan rambut wajah, suara yang serak dan suara yang pecah karena adanya perubahan suara, dan perkembangan yang lambat dari otot. Kurang minat terhadap anak perempuan – kalau anak melihat anak laki-laki yang lebih besar atau yang lebih matang menunjukkan minat kepada anak perempuan dan berkencan, ia ragu apakah ia sendiri normal kalau-kalau ia tidak mempunyai minat seperti itu. KEPRIHATINAN UMUM DAN KENORMALAN SELAMA MASA PUBER Keprihatinan Anak Perempuan Haid – sekalipun sebelumnya sudah mengerti namun haid yang pertama biasanya merupakan pengalaman yang traumatis, terutama jika disertai dengan kesakitan. Ciri-ciri Seks Sekunder – karena payudara pada waktu mulai berkembang berbentuk kerucut, anak perempuan akan ragu apakah penampilannya akan menjadi normal. Kurangnya Daya Tarik Seksual – banyak anak perempuan prihatin kalau-kalau ia tidak dapat menarik perhatian dan disenangi anak laki-laki. BAHAYA PADA MASA PUBER Bahaya Fisik Bahaya fisik utama pada masa puber disebabkan salah fungsi kelenjar endokrin yang mengendalikan pertumbuhan pesat dan perubahan seksual yang terjadi Bahaya psikologis • Konsep diri yang kirang baik • Prestasi rendah • Kurangnya persiapan untuk menghadapi perubahan masa puber • Menerima tubuh yang berubah • Menerima peran seks yang di dukung secara sosial • Penyimpangan dalam pematangan seksual MASA REMAJA Remaja berasal dari kata latin adolescence – remaja yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”. Kemudian istilah ini menjadi lebih luas yang mencakup kematangan mental, emosional sosial, dan fisik. Awal masa remaja biasanya adalah pada usia 13 sampai 17 tahun yaitu usia matang secara hukum. CIRI-CIRI MASA REMAJA Masa Remaja Sebagai Periode Yang Penting Bagi sebagian besar anak muda, usia antara 12 dan 16 tahun merupakan tahun kehidupan yang penuh kejadian sepanjang menyangkut pertumbuhan dan perkembangan. Tak dapat disangkal, selama kehidupan janin dan tahun pertama atau kedua setelah kelahiran, perkembangan berlangsung semakin cepat, dan lingkungan yang baik semakin lebih menentukan, tetapi yang bersangkutan sendiri bukanlah remaja yang memperhatikan perkembangan atau kurangnya perkembangan dengan kagum, senang atau takut. CIRI-CIRI MASA REMAJA Masa Remaja Sebagai Periode Peralihan peralihan atinya apa yang telah terjadi sebelumnya akanmeningalkan bekasnya pada apa yang terjadi sekarang dan yang akan datang. Maka dengan demikian para remaja haruslah mempelajari kembali pola perilaku pada masanya yang sedang dijalani yaitu masa remaja setelah beralih dari masa anak-anak. CIRI-CIRI MASA REMAJA Masa Remaja Sebagai Periode Perubahan Ada lima perubahan yang sama yang hampir bersifat universal. Meningginya emosi – Intensitasnya bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikologis yang terjadi. Perubahan tubuh, minat, dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial untuk dipesankan, menimbulkan masalah baru. Bagi remaja muda, masalah baru yang timbul tampaknya lebih banyak dan lebih sulit diselesaikan dibandingkan masalah yang dihadapi sebelumnya. Kemudian, dengan berubahnya minak dan pola perilaku, maka nilai-nilai juga berubah. Yang terakhir adalah, setiap remaja bersikap ambivalen terhadap setiap perubahan. Mereka menginginkan dan menuntut kebebasan tetapi mereka sering takut untuk bertanggung jawab atas akibatnya dan meragukan kemampuan mereka. CIRI-CIRI MASA REMAJA Masa Remaja Sebagai Masa Mencari Identitas Pada tahun-tahun awal masa remaja penyesuaian diri dengan kelompok masih tetap penting bagi anak laki-laki dan perempuan. Lambat laun mereka mulai mendambakan identitas diri dan tidak puas lagi dengan menjadi sama dengan teman-teman dalam segala hal seperti sebelumnya. CIRI-CIRI MASA REMAJA Masa Remaja Sebagai Masa Yang Tidak Realistik Remaja cenderung memandang kehidupan melalui kaca berwarna merah jambu. Ia melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang ia inginkan dan bukan sebagaimana adanya terlebih dalam hal cita-cita. Hal-hal yang tidak realistik bukan cuman bagi diri remaja sendiri namun juga orang lain, itulah salah satu penyebab meningginya emosi. Remaja akan sakit hati dan kecwa apabila orang lain mengecewakannya atau kala ia tidka berhasil mencapai tujuan yang ditetapkannya sendiri. CIRI-CIRI MASA REMAJA Masa Remaja Sebagai Ambang Masa Dewasa Dengan semakin mendekatnya usia kematangan yang sah, para remaja menjadi gelisah untuk meninggakan stereotip belasantahun dan untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa. Berpakaian dan bertindak seperti orang dewasa ternyata belumlah cukup. Oleh karena itu, remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa, yaitu merokok, minum minuman keras, obat-obatan terlarang dan terlibat dalam hubungan seks, dan mereka menganggap bahwa perilaku ini akan memberika citra yang mereka inginkan. KEADAAN EMOSI PADA MASA REMAJA • Pola emosi masa remaja: pola emosi pada masa remaja kurang lebih sama dengan pola emosi pada kanak-kanak. Perbedaannya terletak pada rangsangan yang membangkitkan emosi khususnya pada pengendalian latihan individu terhadap ungkapan emosi mereka. Remaja tidak lagi mengungkapkan amarahnya dengan gerakan amarah yang meledak-ledak, melainkan menggerutu, ngambek dll. KEADAAN EMOSI PADA MASA REMAJA • Kematangan Emosi: anak laki-laki dan perempuan dikatakan sudah mencapai kematangan emosi bila pada akhir masa remaja tidak “meledakkan” emosinya dihadapan orang lain melainkan menunggu saat dan tempat yang lebih tepat untuk mengungkapkan emosinya dengan cara-cara yang lebih dapat diterima. Ciri yang lain adalah remaja menilai secara kritis situasi sebelum bertindak. PENGELOMPOKAN SOSIAL REMAJA 1. Teman dekat – biasanya remaja memiliki 2 atau 3 teman dekat (sahabat) 2. Kelompok kecil – kelompok ini biasanya terdiri dari teman-teman dekat 3. Kelompok besar – terdiri dari beberapa teman dekat dan kelompok kecil 4. Kelompok yang terorganisasi – kelompok yang terbentuk di sekolah dan masyarakat 5. Kelompok geng – biasanya adalah anak-anak sejenis dengan minat yang sama KONDISI YANG MENYEBABKAN REMAJA DITERIMA DAN DITOLAK Sindroma Penerimaan • Kesan pertama yang menyenangkan sebagai akibat dari penampilan yang menarik perhatian, sikap yang tenag dan gembira. • Reputasi sebagai orang yang positif dan menyenangkan. • Penampilan diri yang sesuai dengan penampilan teman-teman sebaya. • Perilaku sosial yang ditandai dengan kerja sama, tanggung jawab, panjang akal, kesenangan bersama, bijaksana dan sopan. • Matang, terutama dalam hal pengendalian emosi. • Jujur, setia, tidak mementingkan diri sendiri. • Status ekonomi yang sama atau sedikit diatas temanteman lain. • Tempat tinggal yang dekat sehingga mudah berhubungan. MINAT SOSIAL UMUM PADA REMAJA • Pesta • Minum minuman keras • Obat-obat terlarang • Percakapan • Menolong orang lain • Peristiwa dunia • Kritik dan pembaruan FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP REMAJA TERHADAP PENDIDIKAN • Sikap teman sebaya: berorientasi sekolah atau berorientasi kerja • Sikap orang tua: menganggap pendidikan sebagai batu loncatan ke arah mobilitasi sosial atau hanya sebagai suatu kewajiban karena diharuskan oleh hukum. • Nilai-nilai yang menunjukkan keberhasilan atau kegagalan akademis. • Relevansi atau nilai praktis dari berbagai mata pelajaran. • Sikap terhadap guru-guru, pegawai sekolah, kebijaksanaan akademi serta disiplin. • Keberhasilan dalam berbagai ekstra kurikuler. • Derajat dukungan sosial diantara temanteman sekelas. ALASA YANG UMUM UNTUK BERKENCAN PADA MASA REMAJA • Hiburan: apabila berkencan dimaksudkan untuk hiburan, remaja menginginkan pasangannya untuk mempunyai keterampilan sosial yang dianggap penting. • Sosialisasi: kalau anggota kelompok membagi diri dalam pasangan-pasangan kencan, maka laki-laki dan perempuan harus berkencan apabilan masih ingin menjadi anggota kelompok. • Status: berkencan bagi laki-laki dan perempuan, terutama dalam bentuk pasangan tetap, memberikan status dalam kelompok sebaya. • Masa pacaran: karena remaja jatuh cinta dan berharat serta merencanakan perkawinan, ia sendiri harus memikirkan sungguh-sungguh masalah kerahasiaan pasangan kencan sebagai teman hidup. • Pemilihan teman hidup: yang terutama ditekankan adalah persesuaian minat, tempramen dan cara-cara mengungkapkan kasih sayang. KONDISI-KONDISI YANG MEMPENGARUHI KONSE DIRI • Usia kematangan • Penampilan diri • Kepatutan seks • Nama dan julukan • Hubungan keluarga • Teman-teman sebaya • Kreativitas • Cita-cita BAHAYA UMUM DARI KETIDAK MAMPUAN PENYESUAIAN DIRI REMAJA • Tidak bertanggung jawab • Sikap yang sangat agresif dan sangat yakin pada diri sendiri • Perasaan tidak aman, yang mengakibatkan remaja patuh pada standarstandar kelompok • Merasa ingin pulang juka berada jauh pada lingkungan yang dikenal • Perasaan menyerah • Terlalu banyak menghayal untuk mengimbangi ketidak puasan yang diperoleh dari kehidupan sehari-hari • Mundur ke perilaku yang sebelumnya agar diperhatikan dan disenangi • Menggunakan mekanisme pertahanan seperti rasionalisme, proyeksi, berkhayal