8 Bentuk dan Sistem Pemerintahan

advertisement
Bentuk dan Sistem Pemerintahan
5 Bentuk Negara (pemerintahan) menurut Plato
ARISTOKRASI
Pemerintahan
dipegang oleh para
cerdik pandai (ahli
TIMOKRASI
Tindakan penguasa
semata-mata untuk
dengan pikiran
keadilan mereka
Pemerintahan oleh
para hartawan.
kepentingan penguasa Keadaan ini
filsafat) yang budiman itu sendiri. Kekayaan
menjadi syarat untuk
yang bepedoman
pada keadilan sesuai
OLIGARKI
duduk dalam
pemerintahan
melahirkan
kemelaratan, sehingga
orang-orang miskin
pun bersatu melawan
kaum hartawan
Demokrasi
Pemerintahan oleh
rakyat mayoritas.
Rakyat diberi
kebebasan dan
kemerdekaan. Karena
salah
mempergunakannya
maka keadaan ini
berakhir dengan
kekacauan atau anarki
Tirani
Pemerintahan oleh
seorang penguasa
yang bertindak secara
sewenang-wenang.
Bentuk ini adalah yang
paling jauh dari citacita tentang keadilan
• Ariestoteles membedakan bentuk pemerintahan berdasarkan dua
kriteria pokok yaitu:
(a) berdasarkan jumlah orang yang memegang pucuk
pemerintahan,
(b) berdasarkan kwalitas pemerintahannya dalam arti apakah
pemerintahan tersebut dijalankan untuk kepentingan umum
atau untuk kepentingan pribadi/kelompok.
• Berdasarkan kedua kriteria tersebut diperoleh enam bentuk negara
yang terdiri atas tiga bentuk ideal (baik) dan tiga bentuk
kemerosotan/penyimpangan (tidak baik).
Jumlah orang yang
memerintah
Bentuk Pemerintahan
Ideal
Kemerosotan
Satu
Monarki
Tirani
Beberapa
Aristokrasi
Oligarki
Banyak
Politeia
Demokrasi
Penjelasan:
a.
Jika kekuasaan di tangan satu orang, dan kekuasaan itu untuk kepentingan umum di sebut Monarki
b.
Jika kekuasaan di tangan satu orang, akan tetapi kekuasaan itu tidak lagi ditujukan untuk kepentingan umum
melainkan kepentingan pribadi penguasa disebut Tirani
c.
Jika kekuasaan di tangan beberapa orang yang cerdik pandai dan untuk kepentingan umum, disebut Aristokrasi
d.
Jika kekuasaan di tangan beberapa orang yang cerdik pandai tapi tidak lagi ditujukan untuk kepentingan umum
melainkan kepentingan kelompok penguasa itu sendiri, disebut Oligarki
e.
Jika kekuasaan di tangan seluruh rakyat dan memperhatikan kepentingan umum disebut Politeia
f.
Jika kekuasaan di tangan seluruh rakyat tapi tidak memperhatikan kepentingan umum melainkan kepentingan
orang-orang sebagai wakil rakyat, disebut Demokrasi
Ajaran Polybius
Monarki
Okhlokrasi
Tirani
Demokrasi
Aristokrasi
Oligarki
SISTEM PEMERINTAHAN
Sistem Pemerintahan Presidensil
Adanya pemisahan secara tegas hubungan antara eksekutif dan legislatif.
Dalam menjalankan Pemerintahan, Presiden didampingi oleh Wapres dan
dibantu oleh para menteri yang diangkat dan diberhentikan serta
bertanggungjawab kepada Presiden. Presiden tidak bertanggungjawan kepada
Parlemen (legislatif)
Ciri-cirinya
1. Presiden sebagai kepala negara dan sebagai kepala pemerintahan
2. Presiden tidak dipilih oleh badan perwakilan tetapi dipilih langsung leh rakyat
3. Presiden bukan merupakan bagian dari lembaga legislatif
4. Presiden tidak dapat dijatuhkan oleh badan legislatif kecuali melalui dakwaan yang
biasanya jarang terjadi
5. Presiden tidak dapat membubarkan badan legislatif untuk kemudian memerintahkan
pemilu baru
6. Biasanya Presiden dan lembaga legislatif dipilih untuk suatu jangka waktu jabatan
yang pasti
Kelebihan Sisten Presidensil
1) Stabilitas eksekutif yang didasarkan pada masa jabatan Presiden
2) Pemilihan kepala pemerintahan oleh rakyat dapat dipandang lebih demokratis dari
pemilihan tidak langsung
3) Pemisahan kekuasaan berarti pemerintahan yang dibatasi sehingga menjamin
perlindungan kebebasan individu atas tirani pemerintah.
Kekurangannya
1) Kemandegan atau konflik eksekutif-legislatif, yang bisa berubah menjadi “jalan buntu”.
2) Kekakuan temporal.
3) Sistem ini berjalan atas dasar aturan “pemenang menguasai semua” yang cenderung
membuat politik demokrasi sebagai sebuah permainan dengan semua potensi
konfliknya.
Sistem Pemerintahan Parlementer
1. Ada pemisahan kekuasaan tetapi diantara badan legislatif dan eksekutif ada hubungan
yang bersifat timbal balik, dapat saling mempengaruhi.
2. Tugas/ kekuasaan eksekutif diserahkan kepada suatu badan yang disebut kabinet atau
dewan menteri.
3. Parlemen dapat membubarkan kabinet dengan mosi tidak percaya
4. Kabinet juga dapat membubarkan parlemen dan memerintahkan pemilu ulang jika
dianggap parlemen tidak bersifat representatif
Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer
1) Tidak akan ada kemandegan hubungan antara legislatif dan eksekutif
2) Dipandang lebih fleksibel karena tidak ada pembatasan masa jabatan yang pasti
3) Lebih demokratis, karena kabinet yang dibentuk adalah koalisi dari berbagai parpol
yang ada di parlemen.
Kekurangannya
1) Instabilitas eksekutif
2) Pemilihan kepala eksekutif tidak dilakukan langsung oleh rakyat, tetapi oleh parpol.
3) Tidak adanya pemisahan secara tegas antara legislatif dan eksekutif. Hal ini
dipandang dapat membahayakan kebebasan individu.
Sistem Referendum
•
Di Swiss, Badan eksekutif (Bundesrat) yang bersifat suatu dewan, merupakan bagian
daripada badan legislatif (Bundesversammlung) yang terdiri dari Nationalrat (badan
perwakilan nasional) dan Standerat (perwakilan negara-negara bagian).
•
Bundesrat merupakan badan pelaksana segala kehendak dan keputusan
Bundesversammlung sehingga tidak bisa dibubarkan oleh Bundesversammlung
•
Keanggotaan Bundesrat berasal dari Bundesversammlung atau dari luar tetapi setelah
menjadi anggota Bundesrat secara otomatis dia menjadi anggota Bundesversammlung
•
Bundesrat tidak memiliki pemimpin dalam arti memiliki wewenang yang istimewa serta
Bundesrat harus melaksanakan seluruh keputusan Bundesversammlung.
•
Bundesversammlung tidak bisa berbuat secara otoriter karena ada kontrol langsung dari
rakyat melalui referendum
Ada tiga macam referendum
1.
Referendum Obligatoir (referendum wajib). Ini adalah referendum
yang menentukan berlakunya suatu undang-undang/ suatu peraturan
2.
Referendum Fakultatif (tidak wajib), ini misalnya referendum yang
diadakan untuk menentukan suatu undang-undang yang sedang
berlaku terus dapat berlaku atau tidak, atau perlu diadakan
perubahan-perubahan atau tidak.
3.
Referendum Colsultatif, yaitu referendum mengenai soal-soal teknis,
yang biasanya wakil rakyat sendiri kurang mengerti tentang metri UU
yang dimintakan persetujuannya.
Download