TUMBUHAN C3, C4,DAN CAM-) Oleh: Dr. Murni Dwiati, M.Si **) PENDAHULUAN Berdasarkan tipe fotosintesis, tumbuhan dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu C3, C4, dan CAM (Crassulacean Acid Metabolism). Tumbuhan C4 dan CAM lebih adaptif di daerah panas dan kering apabila dibandingkan dengan tumbuhan C3. Namun, tumbuhan C3 lebih adaptif pada kondisi kandungan CO2 atmosfer tinggi. Sebagian besar tumbuhan pertanian, seperti, kentang, kedelai, dan kapas merupakan tumbuhan dari kelompok C3. Tumbuhan C3 dan C4 dibedakan oleh cara pengikatan COz dari atmosfir dan produk awal yang dihasilkan dari proses forosintesis. A. Tumbuhan C3 Pada tumbuhan C3, enzim yang mengikat COz adalah RUBP karboksilase. Pada saat yang sama RUBP juga dapat mengikat Oz, yang sering dikenal dengan proses fotorespirasi. Jika konsentrasi COz di atrnosfir ditingkatkan, kompetisi antara COz dan O2 akan melemah, sehingga fotorespirasi terhambat dan hasil fotosintat lebih banyak. Proses pembentukan heksosa dilakukan melalui siklus Calvin. Dengan hasil berupa Asam Fosfo Gliserat (PGA), yang mempunyai karbon 3. Peningkatan CO2 di udara secara global akan menguntungkan tumbuhan C3, karena CO2 dapat meningkatkan laju fotosintesis. Apabila COz di udara meningkat, maka akan terjadi peningkatan konsentrasi COz di dalam ruang antar sel dan sisi aktif dari RuBP akan mengikat COz. Hal ini akan berakibat pada menurunnya laju fotorespirasi, sehingga laju fotosintesis neto meningkat. CO2 berdifusi dari luar daun melalui stomata ke dalam ruang antar sel. Selanjutnya" CO2 berdifusi sebagai COz atau ion bikarbonat HCO3- ke dalam sel-sel mesofil hingga mencapai kloroplas. Di tempat ini, karena substrat RuBP karboksilase adalah CO2, maka bikarbonat hqrus diubah kembali menjadi CO2. anhidrase bio.unsoed.ac.id co2 + I{2o HCo3*arbonat .l + If Disampaikan pada saatacara kunjungan SDITAIam Harapan Umat Purbalingga, pada tanggal 12 Mei 2016. ..1 Dosen tetap Fakultas Biologi Page 1 Unsoed Reaksi ini dapat berlangsung spontan, tetapi sangat dipercepat oleh adanya karbonat anhidrase. Ketersediaan RuBP dan COz dalam kloroplas sel mesofil merupakan faktor penentu dalam meningkatkan produksi heksosa melalui siklus Calvin. Sementara itu, ATP dan NADPH hasil dari reaksi terang diharapkan tersedia dengan baik. Selama faktor internal tidak menjadi pembatas, dan karena dalam keadaan normal sinar matahari tersedia melimpah, maka produksi heksosa akan melimpah. Contoh kelompok tumbuhan C3 adalah kacang tanah, kedelai, kentang, dahlia krisan, sebagian besar pepohonan. Gambar 1. Beberapa jenis tumbuhan yang termasuk ke dalam tumbuhan C3. B. Tumbuhan C4 Tumbuhan C+ dinamakan demikian karena hasil dari siklus Calvin adalah asam berkarbon 4. Tumbuhan C4lebih adaptif di daerah panas yang beriklim tropis. Pada tumbuhan C4, CO2 diikat oleh PEP karboksilase (enzim pengikat CO2 pada tumbuhan C4). PEP karboksilase tidak dapat mengikat O2 sehingga tidak terjadi kompetisi antara COz dan Oz. Lokasi terjadinya pengikatan COz adalah di sel mesofil. CO2 ]ang sudah terikat oleh PEP karboksilase kemudian dibentuk OAA dan diubah menjadi asam malat. Asam malat ditransfer dari mesofil ke sel seludang berkas pengangkut (sekelompok sel-sel di luar xylem dan phloem yang banyak mengandung kloroplas). Asam malat didekarboksilasi menjadi COz dan asam piruvat. COz diikat oleh RuBP. Karena tingginya konsentasi COz dan letak sel seludang berkas pengangkut berada di bagian dalam, maka Oz tidak mendapat kesempatan untuk berikatan dengan RuBP, sehingga fotorespirasi sangat kecil. PEP mempunyai daya ikat yang tinggi terhadap CO2, dengan CO2 di bawah 100 m mol bio.unsoed.ac.id m-t s-t laju fotosintesis sangat tinggi. Laju fotosintesis pada tumbuhan C4 hanya bertambah .) Disampaikan pada saat acara kunjungan Mei 2016. *') Dosen tetap Fakultas Biologi Unsoed SDIT Alam Harapan Umat Purbalingga, pada tanggal 12 PageZ sedikit dengan meningkatnya Co2 di lingkungan. Dengan meningk atnya Co2 tumbuhan C3 akan lebih beruntung dari tumbuhan di atmosfir, C4 dalam hal peman faatan coz yang berlebihan. PEP karboksilase memiliki daya ikat yang lebih tinggi terhadap coz dari pada RuBp karboksilase. oleh karena itu, pada tumbuhan C4 dengan kandungan Co2 sangat rendah, bahkan lebih rendah dari pada konsentrasi udara normal, ternyata Coz masih dapat terfiksasi ke pEp karboksilase. Contoh tumbuhan C4 adalahpadi, jagung, sorgum dan tebu, alang-alang, dan teki. Gambar 2- Beberapa jenis tumbuhan yang termasuk ke dalam tumbuhan C4. Ada 3 variasi pada kelompok tumbuhan c4, yakni NADP-ME, NAD-ME dan pEp-cK. Dasar pembedaannya terletak pada jenis asam berkarbon yang 4 ditraslokasi dari sel mesofil ke sel seludang berkas pengangkut (asam malat dan asam aspartat) dan sifat dari reaksi dekarboksilasinya. Enzim pengatalisis dekarboksilase, yaitu malat NADP (NADP-ME), yang ditemukan di kloroplas. Enzim malat NAD (NAD-ME) yang ditemukan di dalam mitokondria, dan Fosfoenol piruvat (pEp-cK), yang terdapat di dalam sitosol. C. Tumbuhan CAM Beberapa spesies tumbuhan mempunyai sifat yang berbeda dengan kebanyakan tumbuhan lainnya' yakni tumbuhan ini membuka stomatanya pada malam hari dan menutupnya pada siang hari' Kelompok tumbuhan ini adalah tumbuhan sukulen yang tumbuh di daerah kering dan gurun' Dengan menutupnya stomatapada siang hari, hal ini akan membantu tumbuhan ini dalam menghemat air' Cara adaptasi tumbuhan CAM adalah dengan mengurangi laju transpirasinya, bio.unsoed.ac.id rylilgg? *mbuhan jenis ini lebih .l Disampaikan pada mampu beradaptasi pada daerah kering dan panas. saatacara kunjungan sDITAia* **J Dosen tetap Fakultas Biologi Unsoed I{a."p* @rd" t"rgg"l 12 Page 3 Tumbuhan CAM mengambil CO2 pada malam hari, dan proses pembentukan heksosa dilakukan pada siang harinya. Meski tidak menguarkan oksigen di malam hari, namun dengan memakai CO2 /ang ada di lingkungan, tumbuhan ini sudah membantu kita menghirup udara bersih, dan lebih sehat. Namun, jumlah tumbuhan CAM hanya sekitar 5%o dan total tumbuhan yang hidup di permukaan bumi. Tumbuhan CAM yang mudah ditemukan antara lain nanas, kaktus, anggrek, lidah buay4 dan bromelia. Tumbuhan yang termasuk golongan CAM adalah anggota dari Familia Crassulaceae, Cactaceae, Bromeliaceae, Liliaceae, Agaveceae. Tumbuhan CAM, penambatan CO2, dilakukan pada malam hari dan dibentuk senyawa asam malat dengan gugus 4-C. Pada hari berikutnya (siang hari) pada saat stomata dalam keadaan tertutup terjadi dekarboksilasi asam malat akan terbentuk CO2 dan asam piruvat. CO2 ditambat oleh RuBP karboksilase. Jadi tumbuhan CAM mempunyai beberapa persamaan dengan kelompok C4 yaitv dengan adanya dua tingkat sistem penambatan COz. Pada tumbuhan C4 terdapat pemisahan ilffig, yaitu mesofil dan seludang berkas pengankut. Sementara itu, pada tumbuhan CAM pemisahannya bersifat sementara. Beberapa tumbuhan CAM dapat beralih ke jalur C3 bila keadaan lingkungan lebih baik. misalnya pada beberapa jenis anggrek epifit bersifat CAM pada waktu musim kemarau, sehingga anggrek ini beradaptasi pada lingkungan kering. Pada saat musim penghujan, tanaman anggrek epifit berubah menjadi tumbuhan C3. bio.unsoed.ac.id Gambar 3. Beberapa jenis tumbuhan yang termasuk ke dalam tumbuhan .l cAM.. Disampaikan pada saat acara kunjungan SDIT AIam Harapan Umat Purbalingga, pada tanggal 12 Mei 2016. *) Dosen tetap Fakultas page 4 Biologi Unsoed Perbedaan Tumbuhan C3, C4 dan CAM Perbedaan antar a tumbuhan C3, C4, dan CAM dapat dilihat pada tabel di bawah ini. c3 lebih adaptif pada kondisi C4 adaptif di daerah tropis kering kandungan COz atmosfer tineei Kentang, kacang tanah, bunga CAM adaptifdi daerah panas dan Lidah buaya, anggrek, nanas, bromelia COz diikat oleh PEP. Pada COz diikat oleh PEP yang COz diikat oleh RUBP, enzim malam hari asam malat tinggi, tidak dapat mengikat 02, ini juga dapat mengilatOz pada siang hari asam malat pada saat yang bersamaan sehingga tidak terjadi didekarboksilasi kompetisi antara COr dan Or oada oroses fotoresoirasi tidak mengikat COz secara tidak mengikat COz secara COz masuk ke dalam siklus lanqsung lanssuns Calvin secara lanssune. pada Proses fotosintesis terjadi pada Proses fotosintesis terjadi pada Proses fotosintesis tedadi mesofil, hanya terjadi mesofil mesofil dan sel seludang oembuluh oemisahan waktu saia. Pada malam hari terjadi Pengikatan COz di udara Apabila stomata menutup lintasan C4, dan pada siang melalui lintasan C4 di sel akibat stress, maka akan hari terjadi siklus C3 mesofil dan reduksi karbon terjadi peningkatan melalui siklus Calvin (siklus fotorespirasi, pengikatan C3) di dalam sel seludang Ozoleh enzimRuBP pembuluh Jagung, tebu, alang-alang eerbera- oeoohonan Produk awal reduksi COz (fiksasi COz) adalah asam 3fosfogliserat atau PGA, asam berkarbon 3 Produk awal reduksi COz (fiksasi CO2) adalah asam oksaloasetat, malat, atau aspartat ( hasilnya berupa asam-asam yang berkarbon Produk awal reduksi COz (fiksasi COz) adalah asam malat, c4) Setelah terbentuk heksosa akan terbentuk RUBP kembali. Setelah terbentuk heksosa akan terbentuk PEP kembali Siklus Calvin terjadi di sel mesofil te{adi pada siang hari Tumbuhan C4 juga mengalam siklus Calvin seperti pada tumbuhan C3 dengan bantuan errim RUBP yang terjadi di sel seludang berkas pengangkut Setelah terbentuk Pati akan terbentuk PEP kembali Tumbuhan CAM juga mengalami siklus Calvin yang terjadi di sel mesofil pada siang hari bio.unsoed.ac.id -l Disampaikan pada saat acara kunjungan *1 Mei 2016. Dosen tetap Fakultas Biologi Unsoed SDIT Alam Harapan Umat Purbalingga, pada tanggal 12 Page 5 PEI\ruTUP Dengan adanya pembagian 3 jenis tumbuhan yang didasarkan atas tipe fotosintesisnya, maka CO2 ]ang ada di lapangan dalam jumlah yang cukup banyak akan menguntungkan bagi tumbuhan C3. Namun, tumbuhan C4 justru masih dapat berfotosintesis walaupun COz dalam lingkungan cukup rendah. Sementara itu, dalam kondisi panas dan kering tumbuhan CAM masih dapat bertahan walaupun dalam kondisi air yang terbatas dan lingkungan yang panas. Tumbuhan CAM hidup dalam kondisi yang sangat ekstrem, yang tidak memungkinkan bagi tumbuhan C3 danC4 untukhidup. DAFTAR PUSTAKA Ai, N.S. 2012. Evolusi fotosintesis pada tumbuhan. Jurnal llmiah Sains. I2(l) :28-34. Hamim. 2005. Respon pertumbuhan spesies C3 dan C4 terhadap cekaman kekeringann dan konsentrasi CO2 tinggi. Biosfera.22(3): I05-I 12. Hastilestari, B.R. 2015. Plastisitas sistem fotosintesis pada tanaman CAM. Pros. Sem. Nas. Masy. Biodiv. Indon. l(4) :864-867. Rahmawati, D., Nasir, M., Sudjino, Dewi, K.2009. Fisiologi Tumbuhan. Fakultas Biologi UGM, Yogyakarta. bio.unsoed.ac.id .) Disampaikan pada saatacara kunjungan SDITAIam Harapan Umat Purbalingga, pada tanggal Mei 2016. **l Dosen tetap Fakultas Biologi Unsoed 12 Page 6