pemeriksaan kewajiban jangka pendek

advertisement
Pemeriksaan
Modal|
7.1
97
Pengertian
Dilihat dari segi perusahaan, modal merupakan kewajiban perusahaan kepada
pemilik perusahaan. Sedangkan dilihat dari segi pemilik perusahaan, modal adalah
bagian hak pemilik atas kekayaan bersih perusahaan.
Didalam suatu perusahaan perorangan modal terdiri atas modal pemilik tunggal, laba
yang diperoleh dalam suatu periode dan tambahan setoran modal akan menambah
saldo modal, kerugian yang diderita dalam suatu periode dan pengambilan prive akan
mengurangi saldo modal.
Didalam suatu firma (partnership) modal terdiri atas modal lebih dari satu partner.
Modal masing-masing partnerakan bertambah dengan adanya pembagian laba atau
tambahan setoran modal dan akan berkurang dengan adanya pembagian kerugian
atau pengambilan prive.
Dalam badan hukum yang berbentuk koperasi, modal pokoknya adalah simpanan pokok
anggota yang tak dapat dipindah tangankan dan dapat diambil kembali pada saat
seorang anggota mengundurkan diri. Kekayaan bersih koperasi adalah simpanan pokok,
simpanan lain, pinjaman-pinjaman, penyisihan hasil usaha termasuk cadangan.
Dalam badan hukum yang berbentuk perseroan terbatas (PT), permodalannya (modal)
terdiri dari :
1.
Modal menurut akte pendirian yang telah disahkan Menteri Kehakiman dan
HAM :
o
Modal dasar (authorized capital)
o
Modal ditempatkan (issued capital)
o
Modal disetor (paid-up/paid-in capital), modal yang berasal dari
sumbangan (donated capital bisa dilaporkan sebagai bagian dari
tambahan modal disetor.
2.
Treasury Stock (saham perusahaan yang sudah beredar lalu dibeli kembali oleh
perusahaan) :
o
Premium (agio) atau discount (disagio) dari penjualan saham, baik saham
Pemeriksaan
Modal|
98
biasa (common stock) maupun saham preferen (preferred stock).
o
Selisih kurs atas modal disetor.
o
Selisih penilaian kembali aktiva tetap, untuk perusahaan yang melakukan
revaluasi aktiva tetap berdasarkan peraturan pemerintah.
o
Retained Earnings (laba ditahan/sisa laba tahun lalu) atau deficit/accumulated
losses (sisa rugi tahun lalu).
7.2 Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) Modal
1.
Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang baik atas modal, termasuk
internal control atas transaksi jual beli saham, pembayaran dividen dan
sertifikat saham.
2.
Untuk memeriksa apakah struktur modal yang tercantum di neraca sudah sesuai
dengan apa yang tercantum di akte pendirian perusahaan.
3.
Untuk memeriksa apakah izin-izin yang diperlukan dari pemerintah yang
menyangkut modal (misalkan dari Departemen Kehakiman dan HAM, BKPM,
BKPMD, BAPEPAM, KPP dan SK Presiden RI) telah dimiliki oleh
perusahaan.
4.
Untuk memeriksa apakah perubahan terhadap modal telah mendapat otorisasi
baik dari pejabat perusahaan yang berwenang (direksi, dewan komisaris), Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) maupun dari instansi pemerintah.
5.
Untuk memeriksa apakah setiap perubahan pada Retained Earnings atau
Accumulated Losses didukung oleh bukti-bukti yang sah.
6.
Untuk memeriksa apakah penyajian modal di Neraca sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (SAK) dan hal-hal yang penting sudah
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Penjelasan atas tujuan pemeriksaan modal :
1.
Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang baik atas modal.
Beberapa ciri dari internal control yang baik atas modal adalah :
Pemeriksaan
Modal|
a.
99
Setiap perubahan modal (penambahan atau pengurangan) harus diotorisasi
oleh pejabat perusahaan yang berwenang dan instansi pemerintah.
Untuk perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), setiap
perubahan harus melalui perubahan akte pendirian dan pengesahan dari
Menteri Kehakiman dan HAM.
Untuk perusahaan yang didirikan dalam rangka penanaman modal dalam
negeri (PMDN) harus diotorisasi oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal
Dalam Negeri, untuk PMA harus diotorisasi oleh BKPM dan disetujui oleh
Presiden Republik Indonesia melalui SK Presiden. Untuk perusahaan yang
(akan) go public harus mendapat persetujuan dari Ketua Bapepam.
b.
Pembagian dan pembayaran dividen harus diotorisasi oleh pejabat
perusahaan yang berwenang.
Besarnya dividen yang akan dibagikan, diusulkan oleh Direksi
Perusahaan dan disahkan dalam RUPS. Untuk perusahaan go public
yang selama tiga tahun berturut-turut tidak membagikall dividen, akan
dikenakan
sangsi
oleh
Bapepam,
yaitu
harus
delisting
(dikeluarkan dari bursa saham).
Dividen yang di bagi kan perusahaan, bisa dal am bentuk : cash
dividend, stock dividend,property dividend dan liquidating dividend.
c.
Digunakannya Biro Administrasi Efek (Stock Transfer Agent) untuk
mengurus pengadministrasian saham dan pembayaran dividen, terutama
untuk perusahaan yang sudah go public.
Dengan adanya biro tersebut, perusahaan tidak direpotkan dalam
pencatatan mutasi saham yang sudah dijual ke masyarakat.
Pemeriksaan
Modal|
d.
100
Setiap perubahan (Adjustment) Retained Earnings/Deficit diotorisasi oleh
pejabat perusahaan yang berwenang dan didukung oleh bukti-bukti yang
lengkap.
2.
Untuk memeriksa apakah struktur modal yang tercantum di neraca sudah sesuai
dengan spa yang tercantum di akte pendirian perusahaan.
Maksudnya bahwa jumlah modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor,
baik dalam jumlah lembar saham maupun nilai nominal yang tercantum di akte
pendirian harus sesuai dengan yang tercantum di neraca.
Selain itu auditor harus memeriksa dan yakin bahwa modal disetor betel-betel
sudah disetor oleh para pemegang saham.
3, 4 dan 5 sudah cukup jelas.
6.
Untuk memeriksa apakah penyajian modal di neraca dan catatan atas laporan
keuangan sudah sesuai dengan SAK.
7.3
Prosedur Audit yang Disarankan
1.
Pelajari dan evaluasi intemal control atas modal dan transaksi jual beli saham,
pembagian dan pembayaran dividen dan sertifikat saham.
2.
Minta copy dari akte pendirian, SK Pengesahan Menteri Kehakiman dan HAM,
SK BKPM/BKPMD, SK Bapepam, SK Presiden, untuk disimpan dalam
permanent file.
3.
Cocokkan data yang ads dalam akte pendirian tersebut dengan modal yang
tercantum di neraca dan penjelasan dalam catatan atas laporan keuangan.
4.
Untuk perusahaan yang baru didirikan dan perusahaan yang mempunyai tambahan
setoran modal dalam periode yang diperiksa, periksalah bukti setoran dan bukti
pembukuan lainnya serta otorisasi dari pejabat perusahaan yang berwenang dan
instansi pemerintah.
Pemeriksaan
Modal|
5.
101
Jelaskan dalam kertas kerja pemeriksaan : penjualan saham
o
Berapa modal dasar, modal ditempatkan, modal disetor serta premium dan
discount dan penjualan saham.
o
Jenis saham yang dimiliki perusahaan, berapa jumlah common stock dan
preferred baik dalam jumlah lembar maupun nilai nominalnya.
o
6.
Rincian pemegang saham.
Periksa dokumen pendukung dari setiap perubahan dalam perkiraan retained
earnings, deficit, untuk mengetahui apakah perubahan tersebut sudah
diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang dan apakah adjustment ke
retained earnings/deficit memang reasonable dan jumlahnya cukup material.
7.
Seandainya ada pembagian dividen, periksa apakah :
o
Dividen dibagikan dalam bentuk cash dividend, stock dividend atau property
dividend.
o
Pencatatannya sudah benar (baik pada waktu deklarasi dividen maupun pada
saat pembayaran dividen).
o
Sudah diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang (melalui notulen
rapat direksi dan rapat umum pemegang saham.
o
Aspek perpajakannya sudah sesuai dengan peraturan perpajakan yang
berlaku.
8.
Periksa apakah akumulasi kerugian perusahaan (accumulated losses/deficit)
sudah melebihi modal disetor, kalau ini terjadi pertimbangan going concern
perusahaan.
9.
Pertimbangkan untuk mengirim konfirmasi ke pemegang saham atau
Biro Administrasi Efek (Stock TransferAgent).
10.
Seandainya ada treasury stock :
o
Periksa bukti pembelian dan otorisasinya.
Pemeriksaan
Modal|
o
102
Periksa bukti penjualannya dan otorisasinya (jika treasury stock dijual
kembali)
o
Tanyakan kepada manajemen tujuan pembelian treasury stock
(apakah untuk memperbaiki harga pasar saham perusahaan atau untuk
dibagikan sebagai saham bonus)
o
Perhatikan bahwa treasury stock tidak berhak atas pembagian dividen.
11. Periksa apakah penyajian modal di neraca dan catatan atas laporan
keuangan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia (SAK).
12.
Buat kesimpulan mengenai kewajaran modal.
Penjelasan Prosedur Audit :
1.
Pelajari dan evaluasi internal control atas modal.
Untuk mempelajari dan mengevaluasi internal control atas modal
biasanya digunakan Internal Control Questionnaires (ICQ) atau penjelasan
narrative.
Prosedur 2 dan 3 sudah cukup jelas.
4.
Periksa bukti setoran dan otorisasi untuk penambahan setoran modal.
Caranya lihat buku besar untuk perkiraan modal, periksa apakah ada
transaksi kredit dalam perkiraan tersebut, jika ada periksa apakah voucher
referencenya berapa journa/voucher atau bukti penerimaan kas/bank.
Jika referencenya bukti penerimaan kas/bank berarti setoran modal
dilakukan dalam bentuk uang tunai (fresh money) dan auditor harus
memeriksa bukti penerimaan kas atau kredit nota dari bank.
Jika referencenya journal voucher, berarti setoran modal dilakukan dalam
bentuk aktiva non cash, misalnya aktiva tetap, persediaan, surat berharga dan
lain-lain (dalam bentuk inbreng).
Periksa apakah setoran modal dalam bentuk tunai, beberapa waktu kemudian
Pemeriksaan
Modal|
103
ditarik kembali oleh pemegang saham dan oleh perusahaan dicatat sebagai
piutang pemegang saham. Berdasarkan UU Perseroan Terbatas No. 1 Tahun
1995, hal tersebut tidak diperbolehkan dan dari segi peraturan pajak jika ada
piutang pemegang saham akan dikenakan pajak penghasilan atas bunga.
Selain itu perusahaan go public bisa menambah modal disetornya dengan
melakukan Right Issue, yaitu mengeluarkan tambahan saham ditempatkan yang
hak utama untuk membelinya diberikan kepada pemegang saham lama (misalnya
setiap pemegang 3 saham lama diberi hak untuk membeli 1 saham baru). Jika
pemegang saham lama tidak ingin menggunakan haknya, hak tersebut bisa
dialihkan ke pihak lain.
5.
Jelaskan dalam kertas kerja pemeriksaan besarnya modal, jenis saham dan
rincian pemegang saham.
6.
Periksa dokumen pendukung dari setiap perubahan dalam perkiraan Retained
Earnings/Deficit.
Caranya periksa buku besar untuk perkiraan retained earnings/deficit, apakah ada
transaksi debit dan transaksi kredit, jika ada periksa voucher referencenya dan
bukti pendukungnya.
Jika perusahaan membayar kekurangan penyetoran pajak untuk tahun-tahun
yang lalu, berikut dendanya, berdasarkan SKPKB (Surat Ketetapan Pajak
Kurang Bayar), atau STP (Surat Tagihan Pajak), maka voucher referencenya
berupa bukti pengeluaran kas/bank dan bukti pendukungnya adalah SSP (Surat
Setoran Pajak).
Jika koreksi ke Retained Earnings/Deficit berasal dari koreksi yang menyangkut
pendapatan atau biaya tahun-tahun yang lalu, harus diperiksa kewajaran
alasannya dan kelengkapan bukti pendukung serta otorisasinya dan jumlahnya
harus material. Jika jumlahnya tidak material, harus dibebankan atau dikreditkan
ke laba-rugi tahun berjalan.
Prosedur no. 7 sudah cukup jelas.
Pemeriksaan
Modal|
8.
104
Periksa apakah akumulasi kerugian perusahaan sudah melebihi modal disetor.
Jika hal ini terjadi, auditor harus menjelaskan kepada klien bahwa hal ini
mempengaruhi keyakinan auditor terhadap kelangsungan hidup perusahaan
(going concern).
Dalam hal ini auditor tidak dapat memberikan unqualified opinion (pendapat
wajar tanpa pengecualian) karena going concern perusahaan diragukan. Namun
jika manajemen dapat meyakinkan auditor bahwa dalam waktu singkat akan
dilakukan tambahan setoran modal di tahun-tahun berikutnya, perusahaan akan
dapat meningkatkan efisiensi dan labanya, maka bisa saja auditor memberikan
unqualified opinion.
9.
Pertimbangkan konfirmasi ke pemegang saham atau Biro Administrasi Efek.
Untuk perusahaan yang belum go public harus dipertimbangkan atau
ditanyakan dulu ke klien apakah ada pemegang saham yang keberatan jika
dikirimi konfirmasi. Sedangkan untuk perusahaan yang sudah go public,
konfirmasi bisa dikirim ke Biro Administrasi Efek yang ditugaskan oleh klien
untuk mengelola administrasi sahamnya.
10.
Periksa treasury stock.
Auditor perlu mengingat bahwa pembelian treasury stock biasanya dicatat
dengan menggunakan cost method. Pada saat treasury stock dijual kembali akan
timbul "Paid-In Capital from Sale of Treasury Stock" sebesar selisih antara
harga jual dan harga beli dari treasury stock tersebut.
11.
Periksa apakah penyajian modal sudah sesuai dengan SAK.
12.
Buat kesimpulan mengenai kewajaran modal.
Pemeriksaan
Modal|
105
7.4
Rangkuman
o
Dilihat dari segi perusahaan, modal merupakan kewajiban perusahaan kepada
pemilik perusahaan. Sedangkan dilihat dari segi pemilik perusahaan, modal
adalah bagian hak pemilik atas kekayaan bersih perusahaan.
o
Didalam suatu perusahaan perorangan, modal terdiri atas modal pemilik
tunggal, laba yang diperoleh dalam suatu periode dan tambahan setoran modal
akan menambah saldo modal, kerugian yang diderita dalam suatu periode dan
pengambilan prive akan mengurangi saldo modal.
o
Didalam suatu firma (partnership) modal terdiri atas modal lebih dari satu
partner. Modal masing-masing partner akan bertambah dengan adanya pembagian
laba atau tambahan setoran modal dan akan berkurang dengan adanya
pembagian kerugian atau pengambilan prive.
o
Dalam badan hukum yang berbentuk koperasi, modal pokoknya adalah simpanan
pokok anggota yang tak dapat dipindah tangankan dan dapat diambil kembali
pada saat seorang anggota mengundurkan diri.
o
Kekayaan bersih koperasi adalah simpanan pokok, simpanan lain, pinjamanpinjaman, penyisihan hasil usaha termasuk cadangan.
Pemeriksaan
Modal|
106
7.5
Contoh Soal
1.
Dalam badan hukum yang berbentuk perseroan terbatas (PT), permodalannya
(modal) terdiri dari ?
Jawab :
Modal menurut akte pendirian yang telah disahkan Menteri Kehakiman dan
HAM :
o
Modal dasar (authorized capital)
o
Modal ditempatkan (issuedcapital)
o
Modal disetor (paid-up/paid-in capital), modal yang berasal dari
sumbangan (donated capitao bisa dilaporkan sebagai bagian dari
tambahan modal disetor.
Treasury Stock (saham perusahaan yang sudah beredar lalu dibeli kembali oleh
perusahaan) :
o
Premium (agio) atau discount (disagio) dari penjualan saham, baik saham
biasa (common stock) maupun saham preferen (preferred stock).
o
Selisih kurs atas modal disetor.
o
Selisih penilaian kembali aktiva tetap, untuk perusahaan yang melakukan
revaluasi aktiva tetap berdasarkan peraturan pemerintah.
o
Retained Earnings (laba ditahan/sisa laba tahun lalu) atau deficit/accumulated
losses (sisa rugi tahun lalu).
2.
Sebutkan 3 dari 6 tujuan pemeriksaan modal !
Jawab :
o
Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang baik atas modal,
termasuk internal control atas transaksi jual beli saham, pembayaran
dividen dan sertifikat saham.
o
Untuk memeriksa apakah struktur modal yang tercantum di neraca sudah
sesuai dengan apa yang tercantum di akte pendirian perusahaan.
o
Untuk memeriksa apakah penyajian modal di Neraca sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (SAK) dan hal-hal yang penting
sudah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Pemeriksaan
Modal|
7.6
107
Soal Latihan
Petunjuk :
Tuliskan B jika menurut Saudara kalimat berikut ini Benar dan
S jika Salah.
1.
Sama seperti kewajiban jangka panjang, modal merupakan kewajiban
perusahaan kepada pemilik perusahaan.
2.
Dalam badan hukum yang berbentuk koperasi, modal pokoknya adalah
simpanan pokok anggota yang tak dapat dipindahtangankan dan dapat
diambil kembali pads saat seorang anggota mengundurkan diri.
3.
Modal menurut akte pendirian yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
dan HAM, terdiri dari modal dasar (issued capital), modal ditempatkan
(authorized capital) dan modal disetor (paid-up capital).
4.
Modal yang berasal dari sumbangan (donated capital) tidak bisa dilaporkan
sebagai bagian dari tambahan modal disetor.
5.
Jika akte pendirian suatu PT belum mendapat pengesahan dari Menteri
Kehakiman dan HAM, menurut Undang-undang No. 1 tahun 1995 mengenai
Perseroan Terbatas, transaksi hukum perusahaan (perjanjian-perjanjian
yang dibuat perusahaan) belum dianggap sah.
6.
Treasury stock tidak berhak atas pembagian dividen. Karena itu jika suatu
perusahaan yang memiliki treasury stock membagikan cash dividen, maka
dividen per saham akan menjadi lebih kecil.
7.
Jika akuntan publik meragukan kelangsungan hidup perusahaan (going
concern) misalnya karena akumulasi kerugian perusahaan lebih besar dari
modal disetor, maka hal tersebut akan mempengaruhi opini yang diberikan
akuntan publik terhadap kewajaran laporan keuangan perusahaan secara
keseluruhan.
8.
Ada atau tidak ada peraturan pemerintah, perusahaan bisa saja melakukan
revaluasi aktiva tetap dan mencantumkan nilai aktiva tetapnya di neraca
berdasarkan nilai revaluasi.
9.
Adjustment ke retained earnings hanya diperbolehkan jika menyangkut labs
Pemeriksaan
Modal|
108
rugi tahun lalu yang jumlahnya material atau menyangkut pembayaran pajak
yang berasal dari STP dan SKPKB walaupun jumlahnya kecil.
10. Setoran saham dalam bentuk inbreng, harus menggunakan nilai wajar aktiva
bukan kas yang diserahkan (disetor), yaitu nilai appraisal yang disetujui
Dewan Komisaris untuk PT yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek, atau nilai
yang disepakati oleh Dewan Komisaris dan penyetor bentuk barang.
11.
Waktu yang dibutuhkan dalam pemeriksaan modal biasanya cukup banyak,
seperti pada pemeriksaan persediaan.
12.
Salah satu audit objective dalam memeriksa modal adalah untuk memeriksa
apakah perubahan terhadap modal telah mendapat otorisasi balk dari
pejabat perusahaan yang berwenang, RUPS maupun dari instansi
pemerintah
13.
Besarnya dividen yang akan dibagikan, diusulkan oleh Direksi perusahaan
dan disahkan dalam RUPS.
14.
Dalam hal pembagian stock dividend, jumlah stock holders' equity fidak
berubah, karena retained earnings berkurang dan paid in capital bertambah
dalam jumlah yang sama.
15.
Salah satu ciri internal control yang baik atas modal adalah digunakannya
Stock Transfer Agent untuk mengurus pengadministrasian saham dan
pembayaran dividen, terutama untuk perusahaan yang sudah go public.
Download