PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I IRIAN JAYA NOMOR : 7 TAHUN 1980 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL PROPINSI DAERAH TINGAKT I IRIAN JAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I IRIAN JAYA, Menimbang : a. b. Mengingat : 1. 2. 3. 4. 5. 6. bahwa berdasarkan pasal 49 ayat (2) UndangUndang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, pembentukan dan susunan organisasi Dinas Daerah harus ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri; bahwa dengan telah ditetapkannya Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 363 Tahun 1977, maka Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial Propinsi Daerah Tingkat I Irian Jaya sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Irian Jaya No.: 55/GIJ/1974, perlu ditinjau dan diatur kembali dengan Peraturan Daerah dengan berpedoman kepada Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri tersebut diatas. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah; Undang-undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan Propinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-Kabupaten Otonom di Propinsi Irian Barat jo Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 5 Tahun 1973; Undang-undang Nomor 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kesejahtaraan Sosial; Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1978 tentang penyerahan tugas bimbingan dan perbaikan Sosial kepada Daerah Tingkat I; Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 362 Tahun 1977 tentang Pola Organisasi Pemerintahan Daerah dan Wilayah; Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977 tentang Pedoman Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah; Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Irian Jaya MEMUTUSKAN Menetapkan: PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I IRIAN JAYA TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL PROPINSI DAERAH TINGKAT I IRIAN JAYA. BAB-1 KETENTUAN UMUM Pasal-1 Yang dimaksud dalam Peraturan Daerah ini dengan: a. Daerah adalah Propinsi Daerah Tingkat I Irian Jaya; b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Irian Jaya; c. Gubernur Kepala Daerah adalah Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Irian Jaya; d. Dinas adalah Dinas Sosial Propinsi Daerah Tingakt I Irian Jaya; e. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Sosial Propinsi Daerah Tingkat I Irian Jaya; f. Cabang Dinas adalah Cabang Dinas Sosial Propinsi Daerah Tingkat I Irian Jaya yang meliputi Daerah Tingkat II atau beberapa Daerah Tingkat II; g. Unit Pelaksana Tehnis Dinas adalah unsur penunjang dari sebagian tugas Dinas yang melakukan fungsi-fungsi tertentu. BAB-II KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal-2 (1) (2) Kedudukan Dinas adalah unsur pelaksanaa Pemerintah Daerah; Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab Kepala Gubernur Kepala Daerah. Pasal-3 Tugas Pokok Dinas adalah: a. melaksanakan sebagian urusan Rumah Tangga Daerah dibidang Kesejahteraan Sosial yang meliputi: 1. membina, membimbing dan mengawasi urusan-urusan Kesejahteraan Sosial yang telah menjadi wewenang Daerah Tingkat II; 2. menyelenggarakan Panti Asuhan bagi Anak-anak mogol dan Panti-panti lainya yang dianggap perlu; 3. menyelenggarakan bimbingan dan penyuluhan Sosial; 4. menyelenggarakan pendidikan tenaga-tenaga Sosial; 5. menyelenggarakan rehabilitasi bekas hukuman; 6. menyelenggarakan penelitian, latihan dan pendidikan tenaga Sosial; 7. Perijinan Undian Sosial dan pengumpulan dana-dana Sosial menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku; 8. b. menyelenggarakan bantuan dan rehabilitasi Sosial korban Bencana Alam; 9. menyelenggarakan pengumpulan data, pembinaan dan mengembangan Masyarakat Terasing; 10. menyelenggarakan pemeliharaan Taman Makam Pahlawan; melaksanakan tugas pembantuan yang diberikan oleh Gubernur Kepala Daerah. Pasal-4 Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut pada pasal 3, Dinas menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. perumusan kebijaksanaan tehnis, pemberian bimbingan dan pembinaan, pemberian perijinan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Gubernur Kepala Daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. pelaksanaan sesuai dengan tugas pokoknya dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; c. pengamanan serta pengendalian tehnis atas pelaksanaan tugas pokoknya sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Gubernur Kepala Daerah berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. BAB-III ORGANISASI Pasal-5 Dinas terdiri dari unsur-unsur: a. Pimpinan adalah Kepala Dinas; b. Pembantu Pimpinan yang terdiri dari: 1. bidang administrasi yaitu Bagian Tata Usaha yang membawahi Sub Bagian-Sub Bagian; 2. bidang tehnis adalah Sub Dinas-Sub Dinas yang membawahi Seksi-seksi; c. Pelaksana adalah Cabang-cabang Dinas dan Unit-unit Pelaksana Tehnis Dinas. Pasal-6 (1) Susunan Organisasi Dinas adalah sebagai berikut: a. Kepala Dinas. b. Bagian Tata Usaha yang terdiri dari: 1. Sub Bagian Umum; 2. Sub Bagian Kepewaian; 3. Sub Bagian Keuangan; 4. Sub Bagian Perlengkapan dan rumah tangga; 5. Sub Bagian Pelaporan dan Penyediaan Data. c. Sub Dinas Bina Sosial terdiri dari: 1. Seksi Penyuluhan dan Bimbingan Sosial; 2. Seksi Pembangunan Tuna Karya; 3. Seksi Pembinaan Swadaya Sosial Masyarakat; d. Sub Dinas Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial dari: terdiri 1. 2. 3. (2) (3) Seksi Kesejahteraan Anak dan Taruna; Seksi Kesejahteraan Masyarakat; Seksi Kesejahteraan dan Rehabilitasi Penderita Cacat. e. Sub Dinas Bantuan Sosial terdiri dari: 1. Seksi Bantuan Korban Bencan Alam; 2. Seksi Bantuan Kesejahteraan Sosial; 3. Seksi Perijinan Dana dan Undian Sosial. f. Sub Dinas Pembangunan Masyarakat Terasing terdiri dari: 1. Seksi Pengumpulan Data; 2. Seksi Pembinaan; 3. Seksi Pengembangan. g. Sub Dinas Penelitian, Latihan dan Pendidikan, terdiri dari: 1. Seksi Penelitian Sosial; 2. Seksi Latihan Tenaga Sosial Masyarakat; 3. Seksi Pendidikan dan Latihan Pekerja Sosial. h. Cabang Dinas; i. Unit Pelaksanaa Tehnis Dinas. Bagian Tata Usaha, Sub Dinas-Sub Dinas, Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Tehnis Dinas, dipimpin oleh seorang Kepala,dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, sedangkan Sub Bagian-Sub Bagian dan Seksi, dipimpin oleh Seorang Kepala, dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian atau Kepala Sub Dinasnya masing-masing. Bagan Susunan Organisasi Dinas sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Daerah ini. BAB-IV TATA KERJA Pasal-7 Bidang tugas Dinas sebagai unsur pelaksana dalam bidang Kesejahteraan Sosial adlah sebagai berikut: a. merencanakan dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan garisgaris kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Gubernur Kepala Daerah; b. memberikan bantuan sepenuhnya kepada Gubernur Kepala Daerah bagi penentuan kebijaksanaan umum Pemerintah Daerah; c. menyampaikan saran dan pendapat yang berhubungan dengan kebijaksanaan yang akan diambil oleh Gubernur Kepala Daerah; d. mengadakan hubungan kerjasama dengan semua instansi, baik otonom, vertikal maupun swasta yang berhubungan dengan bidang tugasnya; e. berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, menyelenggarakan tata kepegawaian, tata keuangan, tata material, pencatatan dan pelaporan, korespondensi dan kearsipan serta administrasi perkantoran. Pasal-8 Kepala Dinas mempunyai Tugas-tugas sebagai berikut: a. b. c. d. e. f. g. h. i. membantu Gubernur Kepala Daerah dalam melaksanankan tugasnya dibidang Kesejahteraan Sosial dalam perencanaan dan perumusan kebijaksanaan umum; memberikan informasi, saran dan pertimbangan kepada Gubernur Kepala Daerah dibidang kesejahteraan Sosial; mempertanggung-jawabkan tugas-tugas Dinas secara tehnis operasional kepada Gubernur Kepala Daerah; memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan semua kegiatan Dinas; mengusulkan penunjukan dalam jabatan-jabatan tertentu di lingkungan Dinas; mengadakan hubungan kerjasama dengan semua instansi, baik otonom, vertikal, maupun swasta untuk kepentingan pelaksanaan tugasnya; untuk menyusun program kerja Dinas; memelihara terus-menerus kemampuan berprestasi para pegawai dalam lingkungan Dinasnya; melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur Kepala Daerah. Pasal-9 (1) Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas membantu Kepala Dinas sebagai berikut: a. memimpin dan menyelenggarakan kegiatan dalam bidang administrasi; b. mempersiapkan dan menyusun pedoman serta petunjuk tatalaksana administrasi umum; c. mempersiapkan dan meyusun rencana anggaran menurut bidang tugas Dinas; d. menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan administrasi dalam arti mengelola dan membimbing kegiatan-kegiatan ketata-usahaan dan perlengkapan dilingkungan Dinas; e. menyelenggarakan pembinaan organisasi dan tatalaksana dalam arti membina dan memelihara seluruh kelembagaan dan ketatalaksanaan serta pengembangan dilingkungan Dinas; f. menyelenggarakan pengurusan rumah tangga Dinas; g. mempersiapkan naskah rancangan peraturan/keputusan, serta melaksanakan penilaian atas pelaksanaan peraturan-peraturan/keputusan-keputusan yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas Dinas; h. memberikan saran atau pertimbangan kepada Kepala Dinas mengenai hal-hal yang ada hubungannya dengan masalah hukum yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan tugas Dinas; i. mengumpulkan dan mengolah bahan-bahan/informasi serta mengajukan pemecahan masalah dan pertimbangan kepada Kepala Dinas; j. menyiapkan dan menyusun laporan mengenai kegiatan kerja dan pelaksana tugas diseluruh satuan organisasi Dinas/Cabang Dinas/Unit Pelaksana Tehnis Dinas; k. menyelenggarakan tugas-tugas hubungan masyarakat, dalam arti menyelenggarakan pengumpulan, penyusunan dan (2) (3) (4) penyajian serta memberikan dan/atau menyebarluaskan data dan informasi Dinas sesuai dengan petunjuk dan garis kebijaksanaan Kepala Dinas; l. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Dalam melaksanakan tugas tersebut diatas, Kepala Bagian Tata Usaha dibantu Oleh: a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian kepegawaian; c. Sub Bagian Keuangan; d. Sub Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga; e. Sub Bagian Pelaporan dan Penyediaan Data. Perincian tugas Sub Bagian Umum adalah sebagai berikut: a. melaksanakan pencatatan surat masuk - keluar; b. melaksanakan pembuatan konsep-konsep surat keputusan instruksi, surat edaran, pengumuman, surat dinas dengan memperhatikan bentuk-bentuk surat yang berlaku dilingkungan Pemerintah Daerah; c. melaksanakan pengiriman surat-surat keluar; d. mengurus arsip surat-surat; e. menyelenggarakan pelasanaan pengetikan/penggandaan blanko-blanko/formulir-formulir; f. mengurus perjalanan Dinas; g. mengatur pelaksanaan tugas pengetik, pengganda, pengarsipan, pesuruh dan pengemudi kendaraan Dinas; h. menyiapkan laporan Dinas dibidang urusan umum; i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha. Perincian tugas Sub Bagian Kepegawaian adalah sebagai berikut: a. membuat daftar perencanaan kepegawaian untuk kenaikan pangkat/golongan dan gaji berkala; b. Menyiapkan bahan-bahan dan membuat konsep usul kenaikan gaji berkala dan kenaikan pangkat; c. menyiapkan konsep surat untuk pengisian blanko penyaringan pegawai baru; d. mengurus dan menyiapkan permohonan usul pegawai dilingkungan dinas; e. membuat daftar perencanaan para pegawai yang akan pensiun; f. menyiapkan bahan-bahan yang berhubungan dengan pengembangan kepegawaian, yaitu dengan membuat daftar perencanaan para pegawai yang harus ikut ujian dinas, tugas belajar dan sebagainya; g. menyiapkan bahan-bahan serta konsep usul pemberhentian dengan hak pensiun bagi para pegawai dilingkungan dinas; h. mengusahakan pelaksanaan kesejahteraan pegawai yang meliputi : pengurusan kartu kesehatan, dan keterangan Taspen dan lain-lain; i. mengurus Kartu Taspen dan memberi petunjuk kepada para pegawai tentang cara-cara mengurus uang Taspen; j. melaksanakan pembuatan statistik kepegawaian dan daftar hadir; k. l. (5) (6) (7) mengurus arsip kepegawaian; melaksanakan pengetikan/penggandaan blanko/formulir kepegawaian; m. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Uasaha. Perincian tugas Sub Bagian Keuangan adalah sebagai berikut: a. menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja Dinas; b. melaksanakan anggaran dan perhitungan anggaran; c. melaksanakan pembuatan laporan keuangan; d. mengumpulkan data keuangan yang dipergunakan dan memberi petunjuk-petunjuk tentang penggunaan anggaran; e. menyiapkan analisa, menyajikan dan menyampaikan data keuangan; f. memberikan bantuan dan saran tentang pembuatan pertanggung-jawaban keuangan sesuai dengan peraturan perundang -undangan yang berlaku; g. melaksanakan pengetikan/penggandaan blanko-blakno/ daftar/formulir-formulir bidang keuangan; h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha. Perincian tugas Sub Bagian perlengkapan dan Rumah Tangga adalah sebagai berikut: a. merencanakan pengadaan kebutuhan perlengkapan dan inventaris Dinas, termasuk kendaraan Dinas; b. mengurus dan memelihara perlengkapan Dinas; c. merencanakan dan mengatur penggunaan/pemeliharaan ruang kantor, inventaris, alat-alat tulis dan kendaraan Dinas; d. menyelenggarakan kegiatan untuk memelihara keamanan dan ketertiban dalam lingkungan Kantor Dinas; e. mengurus dan mengawasi pemakaian perumahan Dinas; f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha; Perincian tugas Sub Bagian pelaporan dan penyediaan Data adalah sebagai berikut: a. menampung, menyusun data-data berdasarkan laporanlaporan dari Daerah Tingkat II dan hasil-hasil penelitian untuk menyusun program Kesejahteraan Sosial; b. menyusun laporan pelaksanaan tugas-tugas Dinas secara keseluruhan sebagai bahan laporan kepada Gubernur Kepala Daerah. c. menyelenggarakan kegiatan dokomentasi dan statistik; d. menyelenggarakan tugas-tugas hubungan masyarakat; e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha. Pasal-10 (1) Kepala Sub Dinas Bina Sosial mempunyai tugas membantu Kepala Dinas Sebagai berikut: a. memimpin, menyelenggarakan dan mengevaluasi kegiatan dalam bidang penyuluhan dan Bimbingan Sosial, pembinaan Swadaya Sosial Masyarakat, pencegahan dan Pembangunan Tuna Karya; b. (2) (3) (4) (5) menghimpun dan mengolah materi-materi kegiatan bidang Bina Sosial; c. memberi saran-saran dan pertimbangan/informasi kepada Kepala Dinas mengenai garis-garis kebijaksanaan bidang Bina Sosial; d. menyelenggarakan bimbingan tehnis kepada unit-unit kegiatan bidang Bina Sosial; e. mengembangkan metode dan tehnik penyuluhan dan Bimbingan, pembinaan usaha-usaha Swadaya Sosial dan pencegahan/Pembangunan Tuna Karya; f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Dalam melaksanakan tugas tersebut diatas, Kepala Sub Dinas Bina Sosial dibantu oleh: a. Seksi Penyuluhan dan Bimbingan Sosial; b. Seksi Pencegahan dan Pembangunan Tuna Karya; c. Seksi Pembinaan Swadaya Sosial Masyarakat. Perincian tugas Seksi Penyuluhan dan Bimbingan Sosial adalah sebagai berikut: a. menyelenggarakan bimbingan yang bersifat dasar, pengembangan dan khusus untuk membangkitkan dan menyuburkan kesadaran serta tanggung jawab Sosial dari masyarakat melalui media pendidikan dan latihan kerja yang praktis serta prakmatis; b. menyelenggarakan penyuluhan Sosial untuk menanamkan, membangkitkan, memelihara kesadaran serta tanggung jawab Sosial kepada masyarakat tentang pemulihaan kerja secara menyeluruh terutama melalui media massa; c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Bina Sosial Perincian tugas Seksi pencegahan dan Pembangunan Tuna Karya adalah sebagai berikut: a. melaksanakan usaha-usaha penampungan dan penyantunan para Tuna Karya melalui Pusat Pendidikan Keterampilan dan latihan kerja khusus; b. melakukan usaha-usaha penyaluran para Tuna Karya ke sektor-sektor yang ekonomis produktif; c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Bina Sosial. Perincian tugas Seksi Pembinaan Swadaya Sosial Masyarakat adalah sebagai berikut: a. menyelenggarakan registrasi dan orientasi terhadap usaha-usaha Sosial Masyarakat mengenai Kesejahteraan Perumahan, usaha-usaha ekonomis produktif; b. menyelenggarakan pembinaan usaha-usaha Sosial Masyarakat, peningkatan kesejahteraan perumahan dan lingkungan, pembuatan rumah percontohan, peningkatan usaha-usaha rakyat; c. menyelenggarakan pembinaan usaha-usaha gotong-royong masyarakat seperti pembuatan rumah-rumah Ibadah, tempat-tempat Pendidikan, tempat-tempat rekreasi dan lain-lain; d. menciptakan usaha bantuan berantai untuk kesejahteraan perumahan, industri dan produk rakyat; e. f. g. menyelenggarakan registrasi dan pembinaan usaha sosial, Yayasan Sosial dan Badan Sosial; mengadakan pembinaan peningkatan usaha-usaha sosial; melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Bina Sosial. Pasal-11 (1) (2) (3) (4) Kepala Sub Dinas Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial mempunyai tugas: a. memimpin dan menyelenggarakan kegiatan Kesejahteraan Anak, Taruna, Keluarga dan Masyarakat serta Rehabilitasi Penderita Cacat; b. menghimpun dan mengolah materi-materi Kesejahteraan Anak, Taruna, Keluarga dan Masyarakat serta Rehabilitasi Penderita Cacat; c. memberikan saran, pertimbangan dan informasi kepada Kepala Dinas mengenai garis-garis kebijaksanaan Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial; d. mengembangkan metoda dan tehnik pembinaan kegiatan Kesejahteraan Anak, Taruna, Keluarga dan Masyarakat serta Rehabilitasi Penderita Cacat; e. menyelenggarakan bimbingan tekhnis terhadap unit-unit kegiatan Bidang Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial; f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kepala Sub Dinas Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial dibantu oleh: a. Seksi Kesejahteraan Anak dan Taruna; b. Seksi Kesejahteraan Masyarakat; c. Seksi Kesejahteraan dan Rehabilitasi Penderita Cacat. Perincian tugas Seksi Kesejahteraan Anak dan Taruna adalah sebagai berikut: a. merencanakan dan melaksanakan usaha-usaha perlindungan bagi anak-anak untuk mencegah pengaruh yang tidak baik terhadap pertumbuhan dan perkembangan pribadi melalui Panti-Panti Asuhan, Taman Rekreasi Sehat bagi Anakanak; b. menyelenggarakan usaha-usaha pembinaan mental generasi muda melalui Karang Taruna dan Panti Karya Remaja, antara lain dengan mengadakan pendidikan dan latihan kerja bagi Remaja dan Pemuda; c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial. Perincian tugas Seksi Kesejahteraan Masyarakat adalah sebagai berikut: a. menyelenggarakan penyantunan bagi anak yatim piatu/ terlantar, tuna fisik dan indera, tuna mental atau sosial, baik didalam maupun diluar Panti Asuhan, Panti Guna dan Panti-Panti Pendidikan; b. mengadakan usaha-usaha penyaluran kedalam masyarakat sebagai lanjutan/penyelesaian dari usaha-usaha serta mengutamakan kerjasama dengan usaha sosial, Yayasan Sosial dan Badan-Badan Sosial; c. (5) mengusahakan dan menyelenggarakan bantuan sosial kepada para janda dan jompo terlantar melalui bantuan-bantuan diluar dan didalam Panti; d. mengusahakan dan melaksanakan pemberian bantuan/ penghargaan kepada para Perintis/Pahlawan Kemerdekaan atau Keluargannya; e. pemeliharaan dan pembinaan Taman Makam Pahlawan; f. mengadakan usaha-usaha kearah Kesejahteraan Keluarga dan Anak dalam lingkungan tertentu (RT,RW,Desa) dalam bentuk Pusat Kegiatan Kesejahteraan Keluarga dan Anak serta pembinaan kegiatan kewanitaan melalui organisasiorganisasi yang ada; g. menyelenggarakan Panti Penitipan Anak dan Taman Rekreasi bagi orang dewasa; h. pembinaan dan pengarahan Usaha Bimbingan Kesejahteraan Keluarga dalam rangka rehabilitasi Sosial Korban Bencana, Kekacauan dan pemindahan penduduk; i. menyelenggarakan partisipasi Dinas dalam usaha-usaha Keluarga Berencana; j. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial. Perincian tugas Seksi Kesejahteraan dan Rehabilitasi penderita Cacat adalah sebagi berikut: a. menyelenggarakan usaha-usaha yang bersifat pencegahan/pengurangan terhadap meluasnya masalah Tuna Susila melalui Lokalisasi, pengembalian ketempat asal, rehabilitasi melalui Sanggar Karya dan lain-lain; b. mengadakan registrasi para penderita cacat pada umumnya; c. menyelenggarakan usaha-usaha penyantunan berupa pemberian fasilitas perawatan medis atau sosial, pendidikan dan latihan keterampilan/kejujuran serta Panti-Panti rehabilitasi untuk Para Penderita Cacat; d. mengusahakan penyaluran dan penempatan kerja bagi para penderita cacat yang telah selesai penyantunannya; e. mengawasi kegiatan penyelenggaraan Panti Guna Tuna Netra di Biak; f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas rehabilitasi dan Pelayanan Sosial. Pasal-12 (1) Kepala Sub Dinas Bnatuan Sosial yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas sebagai berikut: a. memimpin dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan dalam bidang Bantuan Korban Bencana Alam, Perijinan Dana dan Undian Sosial; b. mengembangkan metode dan tekhnik penanggulangan korban Bencana Alam, pemberian Bantuan Kesejahteraan Sosial dan Perijinan Dana dan Undian Sosial; c. memberikan bimbingan tehnis terhadap unit-unit kegiatan bidang Bantuan Sosial; d. menghimpun serta mengolah data dan materi penanggulangan korban Bencana Alam, Bantuan (2) (3) (4) (5) Kesejahteraan Sosial dan Perijinan Dana dan Undian Sosial; e. memberikan saran, pertimbangan dan informasi kepada Dinas-Dinas mengenai garis-garis kebijaksanaan dibidang Bantuan Sosial; f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Dalam melaksanakan tugas tersebut diatas, Kepala Sub Dinas Bantuan Sosial dibantu oleh: a. Seksi Bantuan Korban Bencana Alam; b. Seksi Bantuan Kesejahteraan Sosial; c. Seksi Perijinan Dana dan Undian Sosial; Perincian tugas Seksi Bantuan Korban Bencana Alam adalah sebagai berikut: a. mencatat, meneliti dan membuat laporan tentang Bencana Alam serta Kekacauan yang terjadi; b. mengusahakan dan menyelenggarakan pemberian bantuan serta pemulihan kepada para korban Bencana Alam dan Kekacauan; c. menyelenggarakan kerjasama dengan instansi-instansi Pemerintah dan masyarakat yang bergerak dibidang pencegahan dan penanggulangan bencana alam serta bencana lainnya; d. menyelenggarakan usaha-usaha yang bersifat rehabilitasi fisik dan mental bagi para penderita akibat bencana alam serta bencana lainnya; e. menyelenggarakan usaha-usaha rehabilitasi bagi orangorang bekas hukuman dan mengadakan kerjasama dengan instansi-instansi Pemerintah lainnya serta masyarakat yang bergerak dibidang tersebut; f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Bantuan Sosial. Perincian tugas Seksi Bantuan Kesejahteraan Sosial adalah sebagai berikut: a. menyelenggarakan pembinaan, bimbingan dan pengawasan terhadap aktifitas masyarakat dalam bidang Bantuan Kesejahteraan Sosial; b. menyelenggarakan perencanaan, orientasi,administrasi dan penyaluran subsidi dari Dinas kepada Panti-panti Asuhan yang diselenggarakan oleh Badan-Badan Sosial Swasta, baik secara langsung ataupun melalui DinasDinas Sosial Daerah Tingkat II; c. bantuan yang diterima oleh Dinas dari masyarakat ataupun dari pihak-pihak lainya, baik yang berupa uang maupun barang untuk diteruskan kepada pihak-pihak yang bersangkutan; d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Bantuan Sosial. Perincian tugas Seksi Perijinan Dana dan Undian Sosial adalah sebagai berikut: a. menyelenggarakan, mencatat dan mengatur serta mengawasi perijinan undian, usaha pengumpulan uang atau barang, lelang amal dan lain-lain perijinan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. c. mengadakan kordinasi kegiatan-kegiatan dari Satuan Pengamanan Dana dan Undian Sosial pada Tingkat Propinsi dan Kabupaten; melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Bantuan Sosial. Pasal-13 (1) (2) (3) (4) (5) Kepala Sub Dinas Pembangunan Masyarakat Terasing mempunyai tugas membantu Kepala Dinas sebagai berikut: a. memimpin dan menyelenggarakan kegiatan dalam bidang pendapatan masyarakat terasing, pembinaan sosial budaya masyarakat terasing, Pengembangan Sosial Ekonomi Masyarakat Terasing, Pembangunan Tata Lingkungan Pemukiman yang serasi dan Pembangunan Perumahan Sehat Masyarakat Terasing; b. menghimpun dan mengolah materi-materi tentang Pembangunan Masyarakat Terasing; c. memberi saran-saran dan pertimbangan informasi kepada Kepala Dinas mengenai garis-garis kebijaksanaan bidang Pembangunan Masyarakat Terasing; d. mengembangkan metode dan teknik terhadap unit-unit kegiatan bidang Pembangunan Masyarakat Terasing; e. mengembangkan metode dan teknik tentang Pembangunan Masyarakat Terasing; f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Dalam melaksanakan tugas tersebut diatas, Kepala Sub Dinas Pembanguan Masyarakat Terasing dibantu oleh: a. Seksi Pengumpulan Data; b. Seksi Pembinaan; c. Seksi Pengembangan. Perincian tugas Seksi Pengumpulan Data adalah sebagai berikut: a. mengadakan orientasi dan observasi dalam rangka pengumpulan dan pengolahan data untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang kehidupan sosial dan lokasi dari Masyarakat Terasing; b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas. Perincian tugas Seksi Pembinaan adalah sebagai berikut: a. menyelenggarakan pusat-pusat Operasi Sosial sebagai realisasi dari hasil-hasil penelitian; b. menyelenggarakan usaha-usaha pembinaan Proyek Pemasyarakatan dan pembentukan kader-kader Pembimbing Sosial Masyarakat Terasing (Pembinaan Sosial Budaya); c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas. Perincian tugas Seksi Pengembangan adalah sebagai berikut: a. menyelenggarakan pengembangan Sosial Ekonomi Masyarakat Terasing; b. menyelenggarakan pembangunan lingkungan pemukiman yang serasi dan pembangunan perumahan sehat bagi Masyarakat Terasing; c. d. menyelenggarakan kerjasama dengan instansi-instansi Pemerintah dan Badan-badan Sosial Swasta, yang bergerak dibidang Pembangunan Masyarakat Terasing; melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas. Pasal-14 (1) (2) (3) (4) (5) Kepala Sub Dinas Penelitian, Latihan dan Pendidikan mempunyai tugas sebagai berikut: a. memimpin dan menyelenggarakan kegiatan dalam bidang Penelitian Sosial; b. menghimpun dan mengolah materi-materi Penelitian, Latihan dan Pendidikan Tenaga Sosial; c. memberikan saran, pertimbangan dan informasi kepada Kepala Dinas mengenai garis-garis kebijaksanaan bidang Penelitian Sosial, latihan dan Pendidikan; d. menyelenggarakan bimbingan teknis terhadap unit-unit kegiatan bidang Penelitian, Latihan dan Pendidikan Tenaga Sosial; e. mengembangankan metode dan teknik Penelitian, Latihan dan Pendidikan Tenaga Sosial; f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Dalam melaksanakan tugas tersebut diatas, Kepala Sub Dinas Penelitian, Latihan dan Pendidikan dibantu oleh: a. Seksi Penelitian Sosial; b. Seksi Latihan Tenaga Sosial Masyarakat; c. Seksi Pendidikan dan Latihan Pekerja Sosial. Perincian tugas Seksi Penelitian Sosial adalah sebagai berikut: a. menyelenggarakan kordinasi, integrasi dan sinkronisasi dibidang penelitian dalam lingkungan Dinas; b. merencanakan dan menyelenggarakan penelitian serta pengembangan dalam bidang Kesejahteraan Sosial; c. menyelenggarakan dokumentasi dan publikasi hasil-hasil penelitian dibidang Sosial dalam lingkungan Dinas yang bersifat ilmiah populer; d. mengadakan evaluasi hasil pelaksanaan tugas Dinas untuk lebih meningkatkan/menyempurnakan perencanaan dan pelansanaan tugas-tugas Dinas; e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Penelitian, Latihan dan Pendidikan. Perincian tugas Seksi Latihan Tenaga Sosial Masyarakat adalah sebagai berikut: a. mengatur dan menyelenggarakan penataran untuk meningkatkan Kecakapan dan keahlian para Pembimibng Sosial Masyarakat; b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Penelitian, Latihan dan Pendidikan. Perincian tugas Seksi Pendidikan dan Latihan Pekerja Sosial adalah sebagai berikut: a. menyelenggarakan Pendidikan/Kursus Kejuruan Sosial Tingkat Pertama dan Menengah; b. c. d. menyelenggarakan pengiriman Mahasiswa untuk mengikuti Pendidikan professi pekerjaan Sosial; menyelenggarakan penataran Petugas dibidang Pekerjaan Sosial; melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Penelitian, Latihan dan Pendidikan. BAB-V HUBUNGAN KERJA Pasal-15 Dalam melaksanakan tugas, hubungan kerja antara Dinas dan instansi Vertikal yang urusannya sejenis demikian juga antara Dinas Daerah dan Dinas Daerah Tingkat II, hubungan kerja diselenggarakan atas dasar hubungan fungsional dengan cara yang sebaik-baiknya. Pasal-16 (1) (2) (3) (4) Kepala Dinas dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi baik dalam lingkungan Dinasnya maupun dengan instansi lainya. Kepala Dinas melaksanakan tugasnya berdasarkan kebijaksanaan yang diterapkan oleh Gubernur Kepala Daerah. Kepala Dinas berkewajiban memberikan petunjuk, membimbing dan mengawasi pekerjaan unsur-unsur pembantu dan pelaksana yang berada dalam lingkungasn Dinasnya. Bilamana Kepala Dinas memandang perlu untuk mengadakan perubahan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Gubernur Kepala Daerah, maka hal tersebut harus diajukan kepada Gubernur Kepala Daerah untuk mendapatkan keputusan. Pasal-17 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pasa pasal 16, semua unsur Dinas wajib menerapkan prinsip koordinasi, intergrasi, sinkronisasi dan simplifikasi secara vertikal dan horisontal untuk memperoleh daya-guna dan hasil-guna yang sebesar-besarnya tanpa meninggalkan jalur-jalur hierarkhi yang berlaku dengan cara yang sebaik-baiknya. Pasal-18 (1) (2) (3) Setiap Pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petujuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan kegiatan secara berkala tepat pada waktunya. Setiap laporan yang diterima Pimpinan satuan organisasi dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan. Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusannya disampaikan juga kepada satuan organisasi lainnya yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Pasal-19 Kepala Dinas menyampaikan laporan kegiatan secara berkala kepada Gubernur Kepala Daerah. Pasal-20 Hubungan keluar dan penandatanganan surat-surat diatur sebagai berikut: a. Hubungan keluar dilakukan oleh Kepala Dinas; b. Dalam hal-hal tertentu Kepala dinas dapat menunjuk seseorang Kepala Bagian atau salah seorang Kepala Sub Dinas untuk mengadakan hubungan keluar atas mamanya. c. Dalam hubungan keluar dengan mempergunakan surat Dinas, maka penanda-tanganannya dilakukan oleh: 1. Kepala Dinas untuk Pejabat-Pejabat yang setingkat atau lebih tinggi tingkatnya atau mengenai hal-hal yang bersifat suatu kebijaksanaan yang mempunyai akibat luas. 2. Kepala Bagian atau Kepala Sub Dinas yang telah mendapat penunjukan untuk dan atas mana Kepala Dinas yang berhalangan. d. Kepala Bagian Tata Usaha atau Kepala Sub Dinas dapat mengadakan hubungan keluar sepanjang menyangkut pelaksanaan tugas-tugas, pekerjaan tekis bidangnya atau dalam rangka mengumpulkan data, informasi bagi kepentingan Dinas yang selanjutnya harus memberikan laporan kegiatan tersebut kepada Kepala Dinas. BAB-VI KEPEGAWAIAN Pasal-21 (1) (2) (3) Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Kepala Daerah; Para Kepala Bagian dan para Kepala Sub Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Kepala Daerah atas usul Kepala Dinas; Pengangkatan dan pemberhentikan pegawai dilakukan sesuai Peraturan Kepegawaian yang berlaku. Pasal-22 (1) (2) Kepala Dinas tidak dibenarkan merangkap jabatan lain. Dalam hal perangkapan jabatan Kepala Dinas Oleh Kepala Instansi Vertikal yang sejenis dimungkinkan atas persetujuan Gubernur Kepala Daerah dan Menteri yang bersangkutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal-23 Kepala Dinas berkewajiban dan bertanggung jawab menyelesaikan segala persoalan dilingkungan Dinas yang dipimpinnya. Pasal-24 Dalam keadaan Kepala Dinas berhalangan menjalankan tugas, maka ia dapat munjuk Kepala Bagian atau salah seorang Kepala Sub Dinas untuk menjalankan tugas dan wewenang Kepala Dinas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. BAB-VII FORMASI Pasal-25 Jenjang jabatan, kepangkatan serta formasi Dinas berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. ditentukan BAB-VIII PENUTUP Pasal-26 (1) (2) (3) (4) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka segala peraturan/ketentuan yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi. Peraturan Daerah ini disebut: PERATURAN DAERAH TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL PROPINSI DAERAH TINGKAT I IRIAN JAYA. Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai Peraturan pelaksanaannya kemudian dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah. Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak hari pertama setelah tanggal pengundangannya. Jayapura, 4 Desember 1980 GUBERNUR KEPALA DAERHA TINGKAT I IRIAN JAYA Cap/ttd. H.SOETRAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I IRIAN JAYA, KETUA, Cap/ttd. Ds.WILLEM MALOALI PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I IRIAN JAYA NOMOR : 7 TAHUN 1980 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN PROPINSI DAERAH TINGKAT I IRIAN JAYA I. PENJELASAN UMUM 1. 2. 3. 4. 5. 6. Sebagaimana diketahui, bahwa dalam rangka pemberian Otonomi kepada Daerah Tingkat I Irian Jaya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 beserta lampirannya telah dibentuk Dinas Sosial Propinsi Otonom dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah TIngkat I Irian Jaya Nomor. 55/GIJ/1974, tanggal 18 Maret 1974. Dinas tersebut sebagai Dinas Daerah merupakan perangkat Daerah yang selaku unsur pelaksana Daerah Otonom bertugas menyelenggarakan Otonomi Daerah kearah otonomi yang dinamis, nyata dan bertanggung jawab sesuai dengan tugasnya. Dengan berlakunya Undang-Undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah, dimana dalam pasal 49 ayat (2) ditegaskan, bahwa Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah ditetapkan oleh Mentri Dalam Negri. Berhubung telah ditetapkannya pedoman yang dimaksud dalam No. 3 diatas dengan Keputusan Menteri Dalam Negri No. 363 Tahun 1977, maka Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas seperti tersebut dalam no. 1 diatas perlu ditinjau untuk diatur kembali dan disesuaikan dengan Surat Keputusan Mentri Dalam Negri No. 363 Tahun 1977 tersebut. Pengaturan kembali Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas dimaksudkan untuk menyesuaikan Surat Keputusan yang semula ada dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 363 Tahun 1977 dengan tujuan mencapai daya guna dan hasil guna secara maksimal, terhadap materinya sejauh mungkin disesuaikan dengan kewenangan yang diperoleh Daerah Otonom yang dalam hal Pembentukan Dinas Daerah bersyaratkan: a. Urusan yang menjadi tugasnya adalah urusan rumah tangga Daerah berdasaarkan penyerahan hak dalam rangka otonomi Daerah berupa kewenangan pangkal dan kewenangan yang berasal dari penyerahan selanjutnya. b. Dinas Daerah merupakan perangkat Daerah yang bersifat organik yang langsung melaksanakan pelayanan terhadap masyarakat yang oleh karena itu tidak bertujuan mencari keuntungan. c. Satuan Organisasi dalam Dinas Daerah yang dibentuk sebagai sarana penyelenggaraan urusannya disesuaikan dengan kepentingan dan kemampuan Daerah. Kedudukan Dinas sebagai perangkat Daerah selain berfungsi sebagai unsur pelaksana Daerah melakukan tugas-tugas penyelenggaraan urusan Pemerintahan Daerah kearah berdaya guna dan berhasil guna, juga berfungsi 7. 8. 9. 10. I. sebagai pengatur dan tata kerja dalam lingkungan satuan organisasi Dinasnya baik yang mempunyai urusanurusan yang sejenis, maupun dalam hubungan dengan instansi-instansi lain dengan cara mengadakan koordinasi, pengawasan dan pelaporan. Dengan pengaturan kembali Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas , kedudukan Kepala Dinas yang ada sekarang sebagai pimpinan Dinas tetap seperti semula sejauh penyesuaiannya tidak/belum dilakukan menurut ketentuan dalam Peraturan Daerah ini. Susunan Organisasi Dinas Sosial Propinsi Daerah Tingkat I Irian Jaya terdiri dari: a. Kepala Dinas sebagai pimpinan Dinasnya. b. Bagian Tata Usaha sebagai unsur pembantu pimpinan dibidang administrasi dibagi dalam sebanyakbanyaknya 5 (lima) Sub Bagian. c. Sub Dinas sebagai unsur pembantu pimpinan dibidang tehnis/pelaksana dibagi dalam sebanyak-banyaknya 3 (tiga) Seksi. d. Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Tehnis Dinas sebagai unsur pelaksana Dinas. Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Tehnis Dinas akan diatur kemudian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam pada itu Panti Guna Tuna Netra di Biak dan Proyek "Karang Taruna Polomo Sentani" di Jayapura, walaupun dengan peraturan kembali Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas, tetap berkedudukan seperti semula melaksanakan sebagian tugas pokok Dinas yang mempunyai tanggungjawab dalam terselenggaranya fungsi Unit Pelaksana Tehnis Dinas yang merupakan satuan organisasi Unit Pelaksana Tehnis Dinas dimaksud. Dalam Peraturan Daerah ini Organisai Dinas disusun sampai Sub Bagian/Seksi, demikian Tata Kerjanyapun telah dirumuskan pembagian tugas dan penjabaran fungsinya secara jelas terbagi habis kedalam tugas pokok Sub Bagian/Seksi tanpa ada tugas yang tercecer, sehingga dengan demikian kemungkinan terjadinya duplikasi dan tumpang tindih pelaksanaan tugas masingmasing dapat dihindari. Hal-hal yang belum/tidak diatur dalam Peraturan Daerah ini yang memerlukan pengaturan lebih lanjut akan diatur dengan Peraturan Daerah, kecuali untuk hal-hal sejauh yang berkaitan dengan pelaksanaan Peraturan Daerahnya saja diatur lebih lanjut dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL 1. 2. Pasal 1 Pasal 2 : : Cukup jelas. Penjelasan pasal 2 walupun Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung 3. 4. 5. Pasal 3 s/d 6 Pasal 17 Pasal 18 ayat (1): : : jawab kepada Gubernur Kepala Daerah, baik secara tehnis operasional maupun secara tehnis administratif namun tetap memperhatikan bimbingan dan petunjuk tehnis dari Departemen Sosial. Cukup jelas. Maksud diselenggarakannya hubungan fungsional antara Dinas dengan instansi Vertikal yang urusanya sejenis seperti dimuat dalam pasal ini ialah untuk menciptakan suatu hubungan kerjasama yang baik. Dinas sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan tugasnya bertanggungjawab kepada Gubernur Kepala Daerah. Sedangkan instansi Vertikal adalah perangkat Departemen yang ditempatkan di Daerah untuk melaksanakan suatu urusan Departemen atau Lembaga Pemerintah Non Departemen yang bersangkutan. Agar dalam pelaksanaan tugas dimaksud lebih lancar dan tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, maka perlu dilakukan suatu kerjasama yang sebik-baiknya. Yang dimaksud dengan "urusan sejenis" dalam pasal 17 ini ialah bila Dinas dan instansi Vertikal melakukan tugas-tugas pada bidang yang sama jenisnya dalam satu Daerah. Dengan pengertian pelaksanaan tugas Kepala Dinas untuk lingkungan Dinasnya, ialah Kepala Dinas sebagai Pimpinan dan merupakan Koordinator staf berkewajiban untuk melaksanakan pengaturan tata hubungan kerja sebagai usaha bersama untuk memperoleh kesatuan tindakan atau perbuatan dalam mencapai tujuan pokok Dinas. Oleh karena itu perlu diadakan pembagian kerja diantara sesamanya yang berada dalam lingkungan Dinas yang masing-masing terdiri dari unsur pembantu pimpinan dan unsur pelaksana Dinas. Pengaturan tata hubungan kerja ini tidak hanya bersifat intern dalam 6. 7. 8. 9. 10. Pasal 18 ayat (2) s/d Pasal 19 Pasal 20 ayat (1) : Pasal 20 ayat (2) s/d Pasal 21 Pasal 22 : Pasal 23 s/d Pasal 26 : : : lingkungan Dinas melainkan dilakukan secara ektern dengan Dinas/instansi lainnya. Cukup Jelas. Yang dimaksud dengan "satuan organisasi"adalah satuan-satuan kerja yang terdapat dalam Dinas. Cukup jelas. Yang dikehendaki dalam pasal 22 ialah agar hubungan keluar yang dilakukan oleh Kepala Dinas atau yang ditunjuknya dapat dilakukan dengan cara yang sebaik-baiknya sehingga tidak merugikan Kepala Dinas. Cukup Jelas. LAMPIRAN BAGAN TIDAK DISERTAKAN