TATA IBADAH NATAL SEKSI PEMUDA GKPS TAHUN 2016 Tema : Ibohali Manghobaskon Horja Na Madear (2 Timoteus 3:17) Sub Tema : Bohali ma kuria in bani Ruhut-ruhut Horja na Madear ase Atur, banjei, Marbanggal ibagas Haporsayaon, Pangarapan ampa Holong na humbani Kristus Jesus Raja ni Gareja in (Kolose 2:19; Epesus 4:16; Mateus 25:24-28) 1 I. PERSIAPAN - Prosesi petugas ibadah memasuki ruang ibadah - Penyalaan lilin : 1. Mewakili orangtua 2. Mewakili Pengurus Seksi 3. Mewakili Pimpinan Majelis Jemaat 4. Mewakili Pemuda 5. Mewakili Undangan 6. Pengkhotbah - Kata Sambutan 1. Mewakili orangtua 2. Mewakili Pengurus Seksi 3. Mewakili Pimpinan Majelis Jemaat 4. Mewakili Pemuda 5. Mewakili Undangan II. Ibadah Natal 1. Votum- Introitus- Doa P. J. P. J. P. J. P. J. Ibagas Goranni Naibata Bapa, pakon Tuhan Jesus Kristus ampa Tonduy Napansing Sitompa langit pakon tanoh on, Amen. Bangsa na mardalan ibagas hagolapan mangidah sada panondang na bolon, halak na marianan bani linggoman ni hamatean, poltak do i babou ni sidea sada panondang. Ai domma tubuh banta sada na etek-etek, ibere do banta sada anak, tampei bani abarani do panggomgomion, anjaha ibahen do garan-Ni: Paruhur Halongangan, Naibata Parkuasa, Bapa sadokah ni dokahni, Raja Damei Parrarat ni harajaon-Ni ampa hadameion-Ni seng marpunsa ai bani hotak ni si Daud ampa bani harajaonni, halani ipatotap anjaha ipatoguh do ai marhitei uhum pakon hapintoron humbani sonari nari ronsi sadokah ni dokahni. Gabe daging ma Hata in anjaha marianan i tongah-tongahta; jadi ididah hanami ma hasangapon-Ni songon hasangapon ni Anak Sasada na humbani Bapa in, gok idop ni uhur ampa hasintongan. Haleluya. 2 P. Martonggo ma hita: Ham Bapanami na i nagori atas, martarimakasih anajaha marmalas ni uhur tumang do hanami bani panorang na ibere Ham hubennami laho mamestahon partubuhni AnakMu, Jesus Kristus. Martarimakasih do hanami halani holongMu marhitei na mamberehon AnakMu in laho manobus dousanami janah paluahkon hanami. Ajari Ham ma hanami ale, Tuhan ase marhitei partubuhni AnakMu na ipestahon hanami bani panorang on, lambin orod hanami huBamu. Amen 2. Bernyanyi dari Haleluya No. 406:1-3 Hatahononta diatei tupa ma, ai Negaranta tanoh na lambut Laut bolag dolog ni pe ratah, talun jenges appar do haganup In haganupan pasu-pasuNi, simada kuasa Tuhan Naibata In haganupan pasu-pasuNi, simada kuasa Tuhan Naibata Sanggah poltak matani ari in, martitialas bai sogodni in Morum mangerbang bunga-bunga in, irandu doding ni bossala in In haganupan pasu-pasuNi, simada kuasa Tuhan Naibata In haganupan pasu-pasuNi, simada kuasa Tuhan Naibata Tanoh na gombur musim pe dear, torsa ganupan mambahen jagar Jenges idahon damei do ijin, in ma tanohta hatubuhan in In haganupan pasu-pasuNi, simada kuasa Tuhan Naibata In haganupan pasu-pasuNi, simada kuasa Tuhan Naibata 3. Liturgi I : PENCIPTAAN P. Langit menceritakan kemuliaan Tuhan, angkasa raya mem- beritahukan keagungan ciptaanNya. Malam bersahut-sahutan dengan siang, tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan, untuk itu marilah kita mendengarkan tutu- ran penciptaan yang telah Allah lakukan. 1. Matahari telah terbit, tanda sebuah kehidupan yang akan dimulai. Setiap hari akan membuahkan hikmat. Sampai malam tiba, matahari akan berganti dengan bulan, maka hari akan berlalu, hikmat akan tinggal. 2. Langit dan cakrawala saling berhias diri, semua menyatakan keindahan kepada bumi. Langit dalam kemegahannya men- coba membantu mempertahankan keeksisan bumi dengan menaungi dari panas matahari. 3 3. Udara adalah satu hal yang sangat berharga kepada manusia. Lihatlah rantai kehidupan yang diciptakan Allah, polusi dinetralkan oleh tumbuh-tumbuhan dan kembali mengha- silkan O2 yang dibutuhkan oleh manusia, manusia merawat tumbuh-tumbuhan sehingga pohon-pohon menjadi eksis dalam ruang lingkup alam. 4. Hewan juga tidak ketinggalan. Hewan menghiasi alam raya dengan karyanya. Ia ada bukan sebagai pelengkap, namun ia ada sebagai salah satu kebutuhan bumi. Rantai kehidupan itu menjadi lengkap dan menyambung kembali menciptakan sebuah lingkaran yang tidak dapat dipisahkan. 5. Sungguh indah, damai dan tentram menyelimuti bumi, se- hingga kedinginan kasih tidak pernah tercipta. Semua menjadi hidup di dalam kehangatan Allah. 6. Darat tempat berpijak, agar manusia, pohon dan hewan memiliki tempat untuk meletakkan kepalanya. Tidak ada yang kurang, semua menjadi baik. Tanah menjadi saksi setiap peristiwa yang terjadi di bumi. 7. Laut yang biru rumah sang ikan bertakhta menjadi hidup yang dipagari oleh darat dan tanah. Ikan akan menari di- tengah gemerinciknya air bening. Ribuan pulau-pulau menjembatani antara darat dengan darat. Sungguh Allah yang menciptakan semuanya. 4. Bernyanyi dari Haleluya No. 384:1-2 Anggo sai tong hupingkiri, pambahenankin Simbei do tong ganup tingki, seng margagan in Holongmu, Tuhan pangajamankin Sai marpangulaki, Ham mangidah in Holongmu, Tuhan pangarapankin Seng dong parsuhutan, pitah Ham do in Gijang uhur ampa latei, seng maronti in Uhur domdom ganup ari, sai na roh do in Holongmu, Tuhan pangajamankin Sai marpangulaki, Ham mangidah in Holongmu, Tuhan pangarapankin Seng dong parsuhutan, pitah Ham do in 4 5. Liturgi II : KEJATUHAN KE DALAM DOSA P. Hidup yang baik tidak mampu memuaskan hati manusia. Merasa kurang, itulah isi keinginnan manusia. Apakah yang terjadi ketika manusia hidup di dalam dosa? Mari kita dengarkan penuturan liturgy ke 2 ini. Setiap hari kita melihat kemajuan yang akan terjadi. Tekhnologi semakin canggih, hampir semua keinginan ter- penuhi. Namun apa dampak yang dihasilkan? Lihatlah se- tiap manusia mementingkan dirinya sendiri. Tidak ada yang perduli lagi dengan sesamanya. 1. Kekuasaan yang melanda hati manusia telah menciptakan sifat egoisme. Manusia lain yang tidak berkuasa kembali menjadi budak. Yang kuat semakin kuat, yang lemah sema- kin lemah. 2. Kaya semakin kaya, miskin semakin miskin. Kebaikan yang upayakan oleh pemerintahnya, dianggap sebagai dongeng belaka. Perbuatan baik diukur dengan uang. Manusia hidup ditengah-tengah perhambaan akan uang. 3. Adik tidak lagi menghargai abangnya. Orangtua tidak lagi dianggap sebagai sumber hikmat Ilahi. Penghargaan sema- kin kurang. Mungkinkan kita mampu bertahan dalam situasi yang demikian? 4. Kapan semua ini akan berakhir? Kerakusan manusia men- ciptakan bencana alam yang tidak dapat lagi dibendung. Pagar alam menjadi rusak dan bercacat. Hutan tidak lagi mampu bernyanyi. Laut tidak mampu lagi berkilauan. Udara tidak lagi bersih, air telah tercemar. Semua menjadi rusak. 5. Hukum tidak dihargai, semua menganggap sebuah kebaikan. Menghalalkan segala cara adalah salah satu jalan pintas. Budaya “semau gue” semakin hidup. Teguran dan sapaan tidak lagi terngiang. Semua telah pudar. 6. Bernyanyi dari Haleluya No. 26:1-3 Malas ma uhur nima, na pintor uhur in Domma roh Raja nima, mamboba tuah in Seng marpanrantam in anggo bani parrohNi Nai pe tuk do gogohNi padaoh dorunta in 5 Seng ipindo uhurNi ijon sangap ni in I surga paratasNi harajaonNi in Ai tarponop ope i tanoh on tunggungNi Dob das ganup horjaNi talar ma in use Ganupan hita jolmatangihon Raja on Ai baen hagoluhanta do Ia ase roh Ai hita na lansei na manlawan HataNi Roh do holi gilaNi manguhum hita bei 7. Liturgi III : JANJI KESELAMATAN P. Allah menginginkan kebaikan kembali ke dalam kehidupan manusia. Sungguh Allah tidak menginginkan kematian orang fasik, namun Ia mengharapkan pertobatan dari kejahatannya menuju kebaikannya. 1. Aku akan bertindak terhadap engkau: Aku akan memurnikan perakmu dengan garam soda dan akan menyingkirkan segala timah dari padanya. 2. Penuturan Allah itu bukanlah satu hal yang sia-sia. Demi kebaikan manusia, marilah kita kembali dari jalan kegelapan menuju terang Ilahi. 3. Tidak berguna membangkang dihadapan Tuhan, sungguh Allah telah menyediakan tempat yang terbaik bagi manusia yang berkenan kepadaNya. 4. Saat ini, ketika kita mendengar suara Allah, marilah kita meluluhkan hati kita, sehingga keselamatan yang dari pada Allah tidak berlalu dari kita. 5. Bukankah segala perkataan Allah telah hidup dan diam di dalam kita? Bukanlah firman Allah telah terus berdengung ditelinga kita? Lalu, mengapa kita harus mengunci hati kita? 6. Allah menyediakan keselamatan yang dari padaNya, camkan dan terimalah Allah di dalam hidupmu. 8. Bernyanyi dari Haleluya No. 30:1-2 Hosianna, Anak ni Raja David roh hubanta Parandang ma dalanNiin, ase masuk bai uhurta Baen ma gaba-gaba in, bai Tuhanta na roh in 6 Hosianna, Roh ma Ham, das hubagas uhurnami Na mangalo-alo Ham, alo Jesus Tuhannami Malas uhurnami in, anggo masuk Ham hujin 9. Liturgi IV :PENGGENAPAN KESELAMATAN P. Dua ribu tahun yang lalu firman Allah itu telah menjadi manusia. Ia hidup ditengah-tengah kita. Ia berkomunikasi dengan kita. Saat ini ketika peristiwa itu kita kenang, apa Yang akan kita perbuat? Dua ribu tahun yang lalu, Yesus hidup ditengah-tengah kita, Ia lahir melalui Maria bundaNya. Ia memberitahukan bahwa kerajaan Allah sudah dekat. 1. Saat ini kita ingin bersama-sama dengan Yesus kembali. Ketika malaikat menyuarakan bahwa Raja damai itu telah datang, kita merasa aman dan tentram, tidak ada yang kurang. 2. Saat ini, mari kita membuka hati kita. biarkan Kristus ber- bertakhta di relung hati kita yang terdalam. Mari kita berikan hidup kita, sehingga semuanya menjadi sebuah kesempurnaan kembali, sama seperti ketika Allah menja- dikan dunia ini, baik dan sempurna. 3. Mengapa engkau masih dalam kegelapan? Lihatlah surya abadi telah terbit. Ia hadir dan menerangi alam raya. Kegelapan telah disingkirkan, asalkan engkau membuka hatimu, sinar itu akan meresap. 4. Saudara-saudari, bersama-sama dengan para malaikat, mari kita mengundang Yesus untuk lahir dan bertakhta di hati kita. Pujilah Tuhan sebab Ia baik, Pujilah Tuhan sebab Ia maha agung, kasih setiaNya tidak berkesudahan dari sekarang sampai selamanya. 10. Bernyanyi dari Haleluya No. 29:1-2 Hanima na porsaya in, sai alo-alo Jesus in, pahinsah uhur nima Dohor ma ari pesta ni ganupan KuriaNi in, bai ari partubuhNi In pe laho ma hanima baen adatni manjalohon, na marayak hajolmaon Marmegah-megah uhur ma, sagala na bujur homa, lao mangirikkon Jesus In pe rombang patidak ma, megahmu bani Naibata pasaud ma harosuhNi Puji, puji Jesus Kristus na manobus tonduynima humbai hamagouannima 7 11. Liturgi V : KEMULIAAN KESELAMATAN P. Keselamatan itu telah nyata. Firman telah menjadi daging, kemuliaan Tuhan melingkupi alam raya. Hati yang beku telah dicairkan. Mulialah namaMu, kami puji Dikau, seperti malak yang mengungkapkan kemuliaanMu. 1. Kemuliaan bagi Allah ditempat yang maha tinggi, damai dibumi diantara manusia yang berkenan kepadaNya. 2. Pujilah Dia dengan sorak-sorai, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi, pujilah Dia dengan sangkakala, biarlah segala yang bernafas memuji dan memuliakan namaMu. 3. Tuhan maha adil, tiada yang sebanding dengan Engkau. Kerajaan-kerajaan akan tunduk dan bertekuk lutut. Semua lidah akan mengaku bahwa Engkau adalah Allah, Raja dari segala raja. Tuhan dan segala tuan. 4. Gloria bagi namaMu yang maha kudus. Engkau datang memperdamaikan manusia dengan diriMu. Lihatlah kesem- purnaan kini telah lahir, bumi penuh dengan sukacita. 5. Alam raya berkumandang, dari lembah ke lembah, dari bukit ke bukit. Sudutsudut kota dan alam-alam desa seluruhnya bergemuruh menyuarakan keagungan sang Raja yang telah lahir. 6. “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatunya baru”, itulah FirmanMu yang saat ini telah nyata. Kemuliaan bagi Engkau ditempat yang maha tinggi. Amin 12. Bernyanyi dari Haleluya No. 39:1-3 (Jemaat berdiri, lampu dimatikan) Sonangni, bornginni in, sanggah roh Jesus in Sonang modom do halak ganup dua mando na puho in rup Mangoromi AnakNi Jesus Tuhanta in Dear ni bornginni in sanggah roh Jesus in Bai parmahan i Betlehem in, ipatugah na hun surga in Domma roh Sipagoluh, Jesus Tuhanta in Buei ni tuah ijin, sanggah roh Jesus in Tor maluah pardousa use, humbai hamagouanNi hape Ben na roh Sipagoluh, Jesus Tuhanta in. 8 13. Liturgi VI : KARIR DAN PROFESI (kostum disesuaikan ) P. Keberagaman status dan karir di tengah-tengah dunia ini bukanlah satu hal yang perlu untuk dipertentangkan. Namun pada kenyataannya, keberagaman ini menjadi satu jurang pemisah dalam persatuan. Saudara-saudari yang terkasih, pembelaan diri terhadap satu karir yang dipegang membuat seseorang menjadi menutup diri terhadap orang lain yang memiliki satu jabatan. Yesus berkata dalam doanya kepada Allah, “agar semua satu adanya”, hal ini membuktikan bahwa karir bukanlah satu hal yang dipermasalahkan, na- mun iman itulah yang mempersatukan. Apa pendapat sese- orang tentang jabatan dan karir yang dipegangnya, lalu apa yang seharusnya terjadi dengan beragamnya jabatan dan karir yang ada ditengahtengah dunia ini, marilah kita ikuti Liturgi karir dan professi. 1. Petani Saya adalah seorang petani, saya biasa bekerja di sawah. Yah…. Memang kotor, tetapi itu semua saya lakukan untuk mencari sesuap nasi. Saya adalah orang yang sangat pen- ting. Jika saya tidak ada tentunya kita semua tidak bisa makan nasi. Jadi menurut saya, saya adalah orang yang paling benar. 2. Pengusaha kayu Saya seorang pengusaha. Membuat kayu dari sebatang pohon itu adalah keahlian saya. Saya tidak perduli dengan kelestarian alam, yang penting saya bisa mendapatkan uang. Terus terang saja, tanpa kayu kita semua tidak bisa memiliki rumah yang nyaman dan asri. Nah tentu saja saya yang paling benar 3. Sopir Saya seorang supir. Pekerjaan saya membawa kendaraan sehingga seluruh sewa dapat sampai ketujuannya. Kehati-hatian dituntut dari seorang supir, keselamatan penumpang menjadi nomor satu. Mari kita pikirkan bersama, mungkin kalau saya tidak ada, perekonomian, usaha atau apapun pasti akan berhenti. Kalau sudah berhenti apa yang terjadi? Negara ini bisa hancur. Jadi kalau menurut saya, supirlah yang paling benar. 5. Perawat Tugas saya adalah merawat pasien di sebuah rumah sakit. Bersih dan steril harus menjadi nomor satu, tujuannya adalah kesehatan. Dimana-mana saya 9 dibutuhkan. Tentunya sangat dibutuhkan di semua kalangan masyarakat. Saya termasuk orang penting. Jika tidak penyakit bisa merajalela. Jadi kalau menurut saya, saya adalah yang paling benar. 6. Pegawai Saya adalah pegawai, saya bekerja di instansi pemerintahan maupun swasta. Pegawai mungkin dianggap kesil dan ren- dah. Tetapi kalau kita mau jujur perusahaan bisa berjalan dengan baik jika ada pegawai. Tanpa pegawai perusahaan akan cacat. Jadi menurut saya, sayalah yang paling benar. 7. Pemimpin Saya seorang pemimpin, keberlangsungan kinerja sebuah organisasi maupun perusahaan bergantung kepada saya. Tanpa saya management akan rumit dan tidak teratur. Tentunya saya harus bertanggung jawab akan semua hal yang bisa terjadi. Jadi menurut saya, saya adalah yang paling benar. 8. Masyarakat Saya adalah masyarakat biasa, mungkin saya tidak ada apa-apanya. Tetapi jangan salah, tanpa saya seorang pemimpin tidak bisa berdiri. Suara saya sangat diperlukan. Tanpa masyarakat, pemimpin juga tidak bisa apa-apa, siapa yang mau dipimpin? Jadi kalau menurut saya, sayalah yang pa- ling benar. 9. Pelayan Kristen Natal ini mempersatukan kita. Semua satu adanya, saling melengkapi di dalam kekurangan kita, saling mengisi di dalam kelebihan kita. Mengapa kita memperdebatkan hal-hal yang jelas sudah berbeda? Mari kita mencari kesatuan, sehingga semua menjadi baik dan berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Tuhan memberkati! 14. Bernyanyi dari Haleluya No.340:1-3 Huondoskon bani Jesus haganupan diringkon Ia do pasangaponku sadokah bai goluhkon Huondoskon ma, huondoskon ma Bani Jesus Sipaluah huondoskon ma Huondoskon bani Jesus haganupan goluhkon Hutadingkon ganup dousa, huihutkon Tuhan in Huondoskon ma, huondoskon ma Bani Jesus Sipaluah huondoskon ma 10 Huondoskon bani Jesus horja ampa uhurhon Roh ma Ham Tonduy Napansing, sai urasi uhurhon Huondoskon ma, huondoskon ma Bani Jesus Sipaluah huondoskon ma 15. Renungan Natal 16. Bernyanyi dari Haleluya No. 41:1-3 (Mengumpulkan Persembahan) Domma jumpah use ari pesta in partubuhon ni Tuhanta Jesus in Turun hape Ia roh hun surga in, roh manohu hujon Hasangapon bai Naibata damei, damei bani jolma Megah uhur ni Naibata hajolmaon use Laita misir hita hu Betlehem in, sombah hita ma Dakdanak na ijin Tinongoskon ni parholong atei in, Naibata Bapa in Hasangapon bai Naibata damei, damei bani jolma Megah uhur ni Naibata hajolmaon use Sombahnami hu Bamu na dob roh on, Ham siboan damei hu dunia on Sai pasorap Ham bai uhurnami on, dameiMu, o Jesus Hasangapon bai Naibata damei, damei bani jolma Megah uhur ni Naibata hajolmaon use 17. Doa Penutup dan Berkat III. Acara Perayaan Natal. 11 Selamat Hari Natal 24 & 25 Desember 2016 & Selamat Tahun Baru 01 Januari 2017 12