JURUSAN ANALIS KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN KUPANG 2013 Adrianus Olam Wuan,S.Si Imunologi adalah studi mekanisme dan fungsi sistem kekebalan akibat pengenalan terhadap zat asing dan usaha netralisasi, eliminasi dan metabolisme terhadap zat asing atau produknya. Imunologi merupakan bidang ilmu yang luas dan menjadi dasar untuk memahami berbagai fenomena biomedik. Imunologi antara lain mempelajari peranan fisiologis sistem imum baik dalam keadaan sehat maupun sakit; malfungsi sistem imun pada gangguan imunologi (penyakit autoimun, hipersensitivitas, imunodefisiensi , penolakan allograft, imunologi kanker); karakteristik fisik, kimiawi, dan fisiologis komponen-komponen sistem imun in vitro, in situ, dan in vivo SISTEM IMUN FUNGSI : Pertahanan melindungi tubuh dari invasi mikroorganisme penyebab penyakit ; menghancurkan dan menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, virus serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh. Homeostatis menghilangkan jaringan/ sel yang mati atau rusak untuk perbaikan jaringan Pengawasan mengenali dan menghilangkan sel tubuh yang abnormal PENYIMPANGAN SISTEM IMUN Gangguan morfologis, contoh: tidak berkembang nya kelenjar timus Gangguan fungsional: toleransi imunologik karena lumpuhnya mekanisme respon imun, reaksi alergik, anafilaksis atau hipersensitivitas tipe lambat Gangguan fungsi homeostatik: otoimun Gangguan surveillanc e: pertumbu han sel-sel ganas ORGAN LIMFOID Organ limfoid terdiri dari kelenjar limfe, tonsil, spleen, kelenjar thymus, dan sumsum tulang. Kelenjar limfe berukuran 1-25 mm, ditemukan sepanjang pembuluh limfatik dan dinamakan sesuai dengan tempatnya. Kapsul mengelilingi 2 region yang disebut kortex dan medulla yang terdiri dari limfosit. Tonsil: jaringan limfatik yang tidak berkapsul berlokasi di sekitar faring. Dikenal tonsil faringeal atau adenoid, berfungsi seperti kelenjar limfe. Tonsil menghadapi patogen pertama karena dekat hidung dan mulut. Spleen: berada di region kiri atas rongga abdomen. Limfe dibersihkan kelenjar limfe, darah dibersihkan spleen, limfosit T matur di thymus, dan leukosit dibuat di bone marrow. ORGAN LIMFOID SISTEM IMUN • Komponen dari sistem imun tersebar di seluruh tubuh, mulai dari bagian luar (misalnya, kulit) sampai dengan di bagian dalam tubuh, misalnya dalam darah, limpa dan kelenjar getah bening. • Pertahanan tersebut terdiri atas : Sistem imun alami (natural/innate) yang sifatnya non-spesifik o Ada sejak lahir o Tidak memiliki target tertentu o Terjadi dalam beberapa menit sd jam (rx inflamasi) Sistem imun didapat (adaptive/acquired) yang sifatnya spesifik. o Spesifik untuk jenis antigen tertentu o Respon thd paparan I terjadi dlm bbrp hari, o Paparan berikutnya lebih cepat Sistem Imun Alami /Innate / (Non Spesifik) Merupakan sistem imun yang telah dimiliki hospes sejak dilahirkan, sistem imun ini bersifat non spesifik karena komponen sistem imun yang sama dapat menanggulangi berbagai macam benda asing (mikroorganisme) yang berbeda Sistem imun ini dapat memberikan respons langsung terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh, artinya tidak memerlukan waktu untuk mengenal antigen terlebih dahulu sebelum dapat memberikan responsnya. Benda asing yang menimbulkan respons imun dikenal dengan istilah antigen TERDIRI ATAS: Pertahanan Fisik / Mekanik, yang termasuk komponen pertahanan fisik/mekanik adalah kulit, mucus, silia, batuk dan bersin.Merupakan Pertahanan lapis pertama Pertahanan biokimiawi, merupakan senyawa biokimiawi di dalam tubuh yang dapat menanggulangi atau mematikan mkroorganisme yang masuk ke dalam tubuh. Pertahanan Humoral. Merupakan senyawa – senyawa yang terdapat di alam cairan darah. Bahan-bahan tersebut ialah komplemen, interferon dan C Reaktive Protein (CRP). Pertahanan seluler. Merupakan unsur seluler yang mempunyai kemampuan fagositosis. Sistem imun spesifik adalah suatu sistem yang dapat mengenali suatu substansi asing yang masuk ke dalam tubuh dan dapat memacu perkembangan respon imun yang spesifik terhadap substansi tersebut. Fungsi utama sel imun spesifik adalah untuk pertahanan terhadap bakteri yang hidup intraseluler, virus, jamur, parasit, dan keganasan. Sistem imun spesifik disebut juga dengan sistem imun yang didapat (adaptive immunity) Diperankan oleh limfosit yang merupakan salah satu jenis sel leukosit Pada Sistem imun didapat, komponennya hanya akan dihasilkan/dibentuk setelah limfosit bertemu dengan benda asing (mikroorganisme) Sistem Imun Didapat /Acquired (Spesifik) Komponen yang dihasilkan adalah antibodi atau limfokin Sistem imun ini disebut juga sistem imun spesifik karena antibodi yang dihasilkan hanya akan berperan terhadap mikroorganisme yang menyebabkan pembentukkan antibodi tersebut Misalnya, virus polio akan menyebabkan tubuh menghasilkan antibodi berupa anti polio yang digunakan untuk menanggulangi virus polio. Selanjutnya bila tubuh terinfeksi virus lain misalnya virus campak maka tubuh akan menghasilkan anti campak untuk menanggulang virus campak, sedangkan anti-polio yang ada dalam tubuhnya tidak dapat digunakan untuk menanggulangi infeksi virus campak. SISTEM IMUN SPESIFIK Bekerja ketika pertahanan non spesifik gagal. Imunitas terbentuk setelah terkena antigen Imunitas hasil kerja limfosit B dan limfosit T. Sel B matur di bone marrow, sel T matur di kelenjar thymus Limfosit B membuat sel plasma menghasilkan antibodi, protein yang mampu menetralkan antigen. Antibodi ini disekresikan ke darah, limfa, dan cairan tubuh lain. Limfosit T menyerang langsung ke sel yang terkena antigen. Sel T yang lain mengatur respons imun. Limfosit mengenal antigen karena memiliki molekul reseptor pada permukaannya. Reseptor dan antigen sering disebut lock and key. Jutaan antigen yang berbeda --- terjadi diversifikasi limfosit selama proses maturasi. Setiap sel B membawa antibodi yang spesifik pada reseptornya. Ketika sel B dalam kelenjar limfe atau spleen menghadapi sel bakteri atau toksin, ia akan menjadi aktif pada waktu yang lain. Teori clonal selection Sel B termasuk sistem imun humoral karena antibodi ada di darah dan limfe. Imunitas yang diperantarai antibodi Dihasilkan dan matur di bone marrow Tinggal di limfe dan kelenjar limfe, beredar di darah dan limfe Secara langsung mengenal antigen dan kemudian mengadakan seleksi klonal Ekspansi klonal menghasilkan antibodi hasil sekresi sel plasma seperti sel B memori. Sistem imun Spesifik diklasifikasi menjadi 2, yaitu : 1. Sistem imun spesifik humoral. Diperankan oleh limfosit B (sel B) yang menghasilkan antibodi. Antibodi sebagian besar terdapat di dalam cairan darah dan sebagian kecil terdapat dalam berbagai cairan tubuh lain seperti mukus, air-mata, dan air susu. Fungsi utama antibodi adalah pertahanan terhadap infeksi ekstra seluler virus dan bakteri serta netralisasi toksinnya. Bila sel B dirangsang oleh benda asing maka sel tersebut akan berproliferasi dan berkembang menjadi sel plasma yang dapat membentuk zat anti atau antibody Sistem imun Spesifik diklasifikasi menjadi 2, yaitu : 2. Sistem imun spesifik seluler. Diperankan oleh limfosit T (sel T) yang menghasilkan limfokin (sitokin / interleukin). Fungsi utama sistem imun spesifik seluler adalah untuk pertahanan terhadap bakteri dan virus intra seluler, jamur, parasit dan tumor. Limfosit T merupakan sel yang terbentuk jika sel induk dari sumsum tulang pindah ke kelenja Timus, mengalami pembelahan dan pematangan. Didalam kelenjar Timus Limfosit T belajar membedakan bahan asing (non self) dengan bahan bukan asing (self) Limfosit T dewasa akan meninggalkan kelenjar timus , masuk ke dalam kelenjar getah bening dan berfungsi sebagai bagian pengawasan sistem imun tubuh Beberapa cara untuk mendapatkan imunitas spesifik Imunitas spesifik ALAMIAH BUATAN AKTIF PASIF AKTIF Ag masuk ke dlm tubuh secara alamiah dan tubuh memproduksi Ab Ab dari ibu masuk ke dalam janin melalui plasenta, atau ASI kepada bayi Ag masuk kedalam tubuh melalui vaksinasi dan tubuh memproduksi Ab PASIF Ab yang terdapat dalam serum disuntikkan ke dlm tubuh seseorang yg membutuhkan Antigen (Ag) merangsang sel B berubah menjadi sel plasma yg memproduksi antibodi (Ab). Ab disekresi ke darah atau limfe lokasi sel plasma yg teraktivasi; semua Ab akan mencapai darah gamma globulin = imunoglobulin (Ig) 20 Limfosit T spesifik untuk kekebalan terhadap infeksi virus & pengaturan pd mekanisme kekebalan. Sel-sel T harus kontak langsung dg sasaran Ada 3 subpopulasi sel T: sel T sitotoksik, sel T penolong, & sel T penekan Menghasilkan senyawa limfokin / Interleukin 21 ANTIGEN adalah bahan yang dapat diikat secara spesifik oleh molekul antibodi atau molekul reseptor pada sel T. dapat mengenal hampir setiap molekul biologik sebagai antigen seperti hasil metabolik hidrat arang, lipid, hormon, makromolekul kompleks hidrat arang, fosfolipid, asam nukleat dan protein