sistem imun - WordPress.com

advertisement
SISTEM IMUN
“(SISTEM PERTAHANAN TUBUH)”
FUNGSI SISTEM IMUN:
• Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit;
menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme
atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan
virus) yang masuk ke dalam tubuh
• Untuk keseimbangan fungsi tubuh terutama
menjaga keseimbangan komponen tubuh yg tua
• Pendeteksi adanya sel abnormal, termutasi, atau
ganas, serta menghancurkannya.
SISTEM IMUN
• Sasaran utama : Bakteri patogen dan Virus
• Leukosit merupakan sel imun utama (disamping
sel plasma, makrofag, & sel mast)
Jaringan tubuh yang berperan penting dalam
pertahanan tubuh adalah :
• jaringan limfa
• jaringan darah / leukocyt
PERTAHANAN TUBUH
ALAMI
PERTAHANAN
FISIK:
•
Dilakukan oleh Kulit,
sbg penghalang
masuknya patogen
ke dalam tubuh
Hasil sekresi Kulit:
1. Air mata: mencuci dan
melarutkan
mikroorganisme dan
bahan kimia penyebab
iritasi
2. Sebum (minyak):
mengandung asam lemak
yg memiliki aksi
antimikrobial
3. Mukus: cairan lendir
lengket yg memerangkap
patogen dari udara
PERTAHANAN
MEKANIK:
PERTAHANAN
BIOLOGIS:
• Dilakukan oleh rambut
hidung -> sbg filter
udara
• Tubuh memiliki
bakteri yg
menguntungkan
, yg
menghambat
bakteri patogen
• Bakteri dan partikel
lain yg terperangkap di
mukus akan disapu
keluar dari paru-paru
oleh silia.
PERTAHANAN KIMIA:
• Air mata, mukus, saliva,
dan
keringat
mengandung zat kimia
yg
menghambat
pertumbuhan
mikroorganisme
=>
LISOZIM (mengkatalisis
hidrolisis
molekul
dinding bakteri)
• Keringat:
memiliki
lakatat
(menghambat
pertumbuhan
pada
bakteri
(khusus
keringat).
•
•
Asam hidroklorik
pada
cairan
lambung
membunuh
sebagian
besar
mikroorganisme
yg masuk lewat
makanan.
Vagina
memiliki
bakteri
tdk
berbahaya
yg
mengubah
karbohidrat
->
laktat (mematikan
bakteri patogen)
PERTAHANAN OLEH
SEL DARAH PUTIH
• Sebagai pertahanan tubuh
• 5 jenis : Neutrofil, Basofil, Eosinofil, Monosit, Limfosit
NEUTROFIL
•
Nukleus berlobus
•
Fungsi: Fagositosis
mikroorganisme dan sisa
sel mati
BASOFIL
• Melepaskan histamin
penyebab reaksi
inflamasi
(pembengkakan)
Monosit
• Berukuran
besar
dg
nukleus berbentuk ginjal
• Akan
berkembang
menjadi makrofag yg
berperan
dalam
fagositosis.
EOSINOFIL
•
Fungsi: reaksi alergi
LIMFOSIT
• Berukuran kecil dg nukleus besar &
bulat
• Terdiri dari limfosit B (imunitas yg
diperantarai antibodi) dan limfosit
T (imunitas yg diperantarai sel)
• Limfosit T dan B bermigrasi dari
sumsum tulang ke nodus limfe dan
limpa
• Limfosit T , akan melewati timus
setelah melewatinya limfosit T akan
memiliki kemampuan mengenali
antigen yg spesifik.
RESPON IMUN
• Adalah suatu cara yg dilakukan tubuh untuk memberi
respon terhadap masuknyapatogen atau antigen tertentu
ke dalam tubuh.
• Ada 2 : Respon imun non-spesifik dan Respon Imun
spesifik
RESPON IMUN NONSPESIFIK
• Terjadi ketika terkena luka, terbakar, tergores => tubuh
menghasilkan respon imun non-spesifik
• Dikatakan non-spesifik karena respon timbul terhadap
jaringan yg rusak, bukan terhadap penyebab kerusakan
itu sendiri.
• Berupa Inflamasi dan fagositosis
RESPON IMUN NONSPESIFIK
INFLAMASI
• Pembengkakan
jaringan
• Reaksi
inflamasi
mencegah
penyebaran infeksi ke
jaringan
lain
dan
mempercepat proses
penyembuhan
• Reaksi inflamasi juga
memberikan informasi
pada
komponen
sistem
imun
lain
tentang
adanya
infeksi.
Tanda:
1. Timbul warna kemerahan,
karena
pembuluh
darah
membesar,
meningkatkan
aliran darah ke area yg rusak
2. Timbul panas, karena aliran
darah yg cepat
3. Terjadi pembengkakan, aliran
darah naik mengakibatkan
banyak cairan jaringan masuk
ke jaringan rusak
4. Timbul rasa sakit, jaringan
yang membengkak menekan
reseptor dan saraf.
RESPON IMUN NONSPESIFIK
FAGOSITOSIS
• Dilakukan oleh sel darah putih jenis neutrofil
dan monosit
RESPON IMUN
SPESIFIK
• Melindungi tubuh dari serangan patogen dan juga memastikan
pertehanan tubuh tidak berbalik melawan jaringan tubuh
sendiri.
• Respon timbul dari kerjasama 2 sistem: imunitas yg
diperantarai antibodi/imuntias humoral dan imunitas yg
diperantarai sel.
RESPON IMUN
SPESIFIK
Antibodi-Mediated
Immunity
• Tidak diperantarai sel
tetapi antibodi
• Antibodi akan melawan
bakteri/zat
asing
sebelum memasuki sel
tubuh.
• Antibod di hasilkan
oleh sel limfosit B dan
akan
aktif
jika
mengenali antigen yg
terdapat
pada
permukaan
patogen,
dg bantuan sel limfosit
T
Jenis Limfosit B:
1. Sel B Plasma: mensekresi
antibodi ke sistem sirkulasi
tubuh. Aktif 4-5 hari.
2. Sel B memori: aktif dlm
waktu
lama.
Tidak
memproduksi antibodi, tp
diprogram untuk mengingat
suatu antigen yg spesifik dan
akan merespon jika terjadi
serangan kedua.
3. Sel
B
pembelah:
menghasilkan lebih banyak
sel limfosit B
RESPON IMUN
SPESIFIK
• Ketika infeksi berakhir sel B yg mesekresi antibodi
akan mati, rangkaian ini => Respon Imun Primer
• Namun sel B memori telah mengingat patogen yg
menginfeksi. Jika patogen yg sama menginfeksi
kembali,
• Sel B tsb akan membelah dgn sangat cepat
menghasilkan sel B aktif dlm jumlah yg lebih
banyak, yg punya kemampuan sekresi antibodi,
respon tersebut => Respon Imun Sekunder
Respon imun spesifik
• Respon imun yg
melibatkan sel-sel yg
menyerang langsung
organisme asing.
• Sel yg terlibat adalah
sel limfosit T
• Bereaksi thd: fungi,
kanker,
jaringan/organ
transplan, antigen
spesifik.
•
•
•
Ketika
patogen
menyerang
pertama
kali.
Antigen
pada
permukaan
patogen
akan
menstimulus
limfosit
T
untuk
membelah.
Beberapa klon akan
menjadi sel memori yg
bertahan di tubuh untuk
mempersiapkan respon
imun sekunder bila
terjadi infeksi lagi oleh
patogen yg sama.
Klon yg lain akan
berkembang
menjadi
jenis sel T lain.
Jenis Sel T:
1. Sel T pembantu/helper cell: membantu atau mengontrol
komponen respon imun spesifik lainnya. Menstimulus sel
B membelah dan memproduksi antibodi. Mengaktivasi
dua sel T yg lain. Mengaktivasi makrofag untuk bersiap
fagositosis.
2. Sel T pembunuh/killer T cell/ sel T sitotoksik: menyerang
sel tubuh yg terinfeksi dan sel patogen yg relatif besar
secara langsung. Dengan cara melubangi sel lawannya
shg sel lawan akan kehilangan sitoplasma dan mati
3. Sel T supresor: menurunkan dan menghentikan respon
imun. Diperlukan ketika respon imun sudah mulai lebih
dari yg diperlukan atau ketika infeksi berhasil diatasi. Hal
ini penting karena jika pembentukan sel B dan T terus
berlanjut justru akan merusak jaringan tubuh sendiri.
Download