ENZIMOLOGI 1 EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN Ujian memakai LJK 60 soal Pensil 2B Yang diperkenankan ikut ujian : Presensi > 75% Nilai Akhir Biokimia : Nilai terbaik yang pernah diperoleh 2 ILMU BIOKIMIA : Ilmu yang mempelajari susunan kimia dan proses kimia yang terjadi dalam makhluk hidup (dari virus, bakteri, tumbuhan, hewan sampai manusia) 3 MAKANAN DICERNA DIMETABOLISME dalam saluran pencernaan dalam sel METABOLISME : KATABOLISME MOLEKUL YG LEBIH BESAR MOLEKUL YG LEBIH KECIL GLUKOSA CO2 + H2O + ENERGI ANABOLISME = SINTESIS MOLEKUL YG LEBIH KECIL MOLEKUL YG LEBIH BESAR GLUKOSA GLIKOGEN ENZIM SEL JARINGAN ORGANISME tersusun dari molekul2 REAKSI KIMIA 4 ENZIM Protein yang bertindak sebagai biokatalisator Merupakan biokatalisator yang sangat efisien Diperlukan dalam berbagai reaksi biokimiawi dalam suatu organisme, supaya reaksi berjalan cepat Enzim tak ada reaksi berjalan sangat pelan tidak ada kehidupan 5 Organisme sel molekul enzim Endoplasmik retikulum ribosom cytoskeleton inti mitochondrion Golgi app. sitosol lisosom peroxisom Sel eukariot 6 LETAK ENZIM DALAM SEL BERKAITAN DGN FUNGSI ORGANEL ybs. E. MITOKONDRIAL REAKSI PENGADAAN ENERGI Reaksi oksidasi Energi Rantai respirasi dalam mitokondria E. RIBOSOMAL SINTESIS PROTEIN KATALISATOR mempercepat reaksi IKUT SERTA DALAM REAKSI KIMIA & MEMPERCEPAT REAKSI KIMIA, TETAPI PD. AKHIR REAKSI AKAN DIDAPAT KEMBALI SEPERTI SEMULA DIBUTUHKAN DLM. JUMLAH KECIL CELAH AKTIF E + + S KOMPLEKS [ES] E P 7 KATALISATOR INORGANIK H+, OHE. aktivasi - ENZIM 1. 2. 3. 4. PROTEIN biokatalisator E aktivasi BEREAKSI SPESIFIK TIDAK TAHAN PANAS 8 kead. transisi tanpa katalisator E. bebas E. level = G Ea dgn katalisator inorg Ea' dgn enzim Ea'' kead. awal G = Perubahan E. bebas kead. akhir Perjalanan reaksi 9 Keadaan awal pada suhu tertentu Reaksi kimia : A P Supaya terjadi reaksi : Lab kimia dipanasi di + katalisator Sistem biologis suhu konstan + Enzim A+B C+D ΔG = 0 seimbang ΔG < 0 Rx ke kanan bersifat eksergonik ΔG > 0 Rx ke kanan bersifat endergonik 10 Ea = ENERGI AKTIVASI JUMLAH ENERGI YG DIPERLUKAN UNTUK MEMBAWA SEMUA MOLEKUL DALAM 1 MOLE SUATU BAHAN PADA SUATU SUHU TERTENTU DARI KEADAAN AWAL MENUJU KEADAAN TRANSISI MENGATASI HAMBATAN ENERGI ΔG : PERUBAHAN ENERGI BEBAS TIDAK DIPENGARUHI KATALISATOR 11 ENZIM BEREAKSI SPESIFIK artinya : SUATU ENZIM HANYA DAPAT BEREAKSI DGN. SUATU SUBSTRAT TERTENTU atau PD. SEJUMLAH KECIL SENYAWA SEJENIS CONTOH : Km LAKTOSA Laktase GLUKOSA + GALAKTOSA Heksokinase :- GLUKOSA - HEKSOSA LAIN: FRUKTOSA DAYA IKAT (AFINITASNYA) BEDA 12 KLASIFIKASI & TATANAMA ENZIM NAMA ENZIM DULU SEDERHANA Mis: EMULSIN, PTYALIN ‘S’ + ASE Mis: UREASE, LIPASE JENIS REAKSI + ASE Mis: TRANSFERASE, DEHIDROGENASE ‘S’ + JENIS REAKSI + ASE Mis: MALAT DEHIDROGENASE ‘S’ Jenis reaksi 13 TATANAMA ENZIM IUBMB (1) Untuk keseragaman pemberian tatanama suatu enzim Berdasarkan jenis dan mekanisme reaksi Agak kompleks tetapi memberikan informasi yang cukup lengkap Tiap enzim diberi nomor kode sistematik 14 KELAS ENZIM MENURUT IUBMB (1) ADA 6 KELAS (GOLONGAN) UTAMA : 1. OKSIDOREDUKTASE : MENGKATALISIS REAKSI OKSIDASI – REDUKSI. P.U. : ENZIM2 PD. PROSES OKSIDASI BIOLOGIS Laktat dehidrogenase PIRUVAT + NADH + H+ LAKTAT + NAD+ 2. TRANSFERASE : MENGKATALISIS TRANSFER/PEMINDAHAN GUGUS FUNGSIONAL (BUKAN HIDROGEN) ANTARA SEPASANG SUBSTRAT S–G + S’ -D-GLUKOSA+ATP S’–G + S Mg++ Heksokinase Glukokinase -DGLUKOSA-6-P +ADP 15 KELAS ENZIM MENURUT IUBMB (2) 3. HIDROLASE : MENGKATALISIS PEMBELAHAN HIDROLITIK Contoh : - Amilase - Lipase - Karboksi peptidase A Reaksi ––– -D-GALAKTOSIDA + H2O = suatu alkohol + D-galaktosa 16 KELAS ENZIM MENURUT IUBMB (3) 4. LIASE (LYASE) : MENGKATALISIS REAKSI PEMBENTUKAN ATAU PEMECAHAN IKATAN RANGKAP DUA, ATAU PEMBELAHAN LAIN YG. MENYANGKUT PENYUSUNAN KEMBALI ELEKTRON Contoh : ALDOLASE : KETOSA-I-P ALDOSA + DIHIDROKSI ASETON-P FUMARASE : HO – CH – COOH H – C – COOH | = || + H2O CH2 – COOH HOOC – C – H MALAT FUMARAT PIRUVAT DEKARBOKSILASE : O O || || – OOC – C – CH + H+ CO2 + H – C – CH3 3 PIRUVAT ASETALDEHID 17 KELAS ENZIM MENURUT IUBMB (4) 5. ISOMERASE : MENGKATALISIS PENYUSUNAN KEMBALI INTRAMOLEKULER All Trans – retinin 11 – cis – retinin 6. LIGASE : MENGGABUNGKAN 2 MOLEKUL, DISERTAI PEMUTUSAN IKATAN PIROFOSFAT PD. ATP ATAU SENYAWA SEJENIS Mis : ~ PIRUVAT KARBOKSILASE : O O || || – OOC – C – CH + CO – OOC – C – CH – COO – 3 2 2 PIRUVAT ATP ADP+Pi OKSALOASETAT 18 LIGAND MOLEKUL KECIL YG BISA TERIKAT PADA MOLEKUL BESAR S E E A E I S=SUBSTRAT I=INHIBITOR A=AKTIVATOR E=ENZIM S I A LIGAND 19 Enzim merupakan protein Protein merupakan polimer dari asam amino Asam amino dalam larutan selalu berbentuk ion yang tergantung pH larutan 20 STRUKTUR PROTEIN H O | || +H N – C – C – N – 3 | | R1 H ujung amino bebas » » H O H O | || | || C–C–N–C–C–––N– | | | | R2 H R3 H O O– ujung karboksil bebas IKATAN PEPTIDA H | R – C – COOH | NH2 asam amino H | C–C | R • ASAM AMINO DALAM LARUTAN SELALU BERMUATAN • PROTEIN JUGA SELALU BERMUATAN +H N 3 COO– aa1 aa2 aa3 aa4 aa5 RANTAI PEPTIDA 20 jenis a.a. dasar aa6 21 STRUKTUR PRIMER PROTEIN URUTAN ASAM AMINO PD. RANTAI PEPTIDA DR. UJUNG AMINO BEBAS SAMPAI UJUNG KARBOKSIL BEBAS (awal) URUTAN a.a JUMLAH a.a (akhir) PD. TIAP JENIS RANTAI PROTEIN TIDAK SAMA (BERBEDA) 22 STRUKTUR SEKUNDER PROTEIN H H O | | || –N–C–C– | CH2 | S ikatan | disulfida S | CH2 | –N–C–C– | | || H H O * Helix R | C–C–N– || | | O H H : : : : ikatan : : Hidrogen : : H H O | | || –N–C–C | R * Lain2 : * LIPIT = - PLEATED * KUMPARAN ACAK = RANDOM COIL Cys – SH Cys – SH 23 STRUKTUR TERSIER PROTEIN celah aktif E Dari satu untai rantai polipeptida monomer - Contoh : MIOGLOBIN (MYOGLOBINE) MONOMER - Struktur Tersier : • IKATAN HIDROGEN 2 YG. LEMAH IKATAN 2 • GAYA VAN DER WAALS 24 STRUKTUR KUARTERNER PROTEIN MONOMER PROTOMER T.D. SATU UNTAI RANTAI POLIPEPTIDA HANYA SAMPAI STRUKTUR TERSIER DIMER subunit TETRAMER subunit TERMASUK STRUKTUR KUARTERNER OLIGOMER POLIMER 25 STRUKTUR KUARTERNER PROTEIN SATU MOLEKUL T.D. > 1 RANTAI PEPTIDA T.D. 2 SUBUNIT ATAU LEBIH 1 SUBUNIT ~ 1 RANTAI PEPTIDA DIIKAT OLEH : IKATAN HIDROGEN IKATAN ELEKTROSTATIK Ikatan yang lemah KEGUNAAN : SUPAYA MOLEKULNYA LEBIH STABIL UNTUK MENDAPAT FUNGSI TERTENTU ENZIM CELAH AKTIF (ACTIVE SITE) 26 RANTAI POLIPEPTIDA DALAM SUATU PROTEIN ADA YANG SAMA SEMUA, ADA YANG BEDA Hb : Terdiri dari 2 rantai α (dikode gen α) 2 rantai β (dikode gen β) LDH : M4 H4 M3 H M2 H 2 MH3 Isozim, mengkatalisis reaksi yg sama 27 ~ : DIMER OLIGOMER : TETRAMER POLIMER ~ T.D. BANYAK SUBUNIT (BANYAK RANTAI POLIPEPTIDA) 4 RANTAI POLIPEPTIDA 4 SUBUNIT ~ PH/PH, t DENATURASI STRUKTUR PROTEIN RUSAK, TP. TIDAK SAMPAI MERUSAK STRUKTUR PRIMER ikt peptida ~ IKATAN PEPTIDA IKATAN DISULFIDA ~ PROTEIN : - ENZIM - KOLAGEN IKATAN YG. KUAT, TIDAK RUSAK FUNGSIONAL STRUKTURAL 28 CARA KERJA ENZIM celah aktif = celah katalitik = celah pengikat substrat ~ E + S E : ENZIM S : SUBSTRAT P : PRODUK E Kompleks E-S + P ~ UKURAN MOLEKUL E : BESAR UKURAN MOLEKUL S : KECIL ~ DALAM SISTEM BIOLOGIS : KADAR E << KADAR SUBSTRAT ~ IKATAN E–S IKATAN YG LEMAH 29 KEKHUSUSAN ENZIM ADA KESESUAIAN ANTARA CELAH AKTIF DGN. SUBSTRAT PD. STRUKTUR 3 DIMENSINYA MAUPUN GUGUS REAKTIF YG. DIMILIKI KEDUANYA. 30 ~ GUGUS REAKTIF ASAM AMINO GUGUS YG. PUNYA POTENSI UNTUK BEREAKSI, TDP. PD. RANTAI ‘R’. SH R | CH2 | H3+N – C – COO– | H Cysteine (Cys) C SISTEIN H R – C – COO– | NH3+ OH R | CH2 | + H3 N – C – COO– | H Serin (Ser) S S ~ E • • GUGUS REAKTIF YG. BERPERAN LANGSUNG PD. PROSES KATALISIS ADALAH GUGUS REAKTIF PD. CELAH AKTIF – LOGAM BERAT MENGIKAT GUGUS –SH E MENJADI INAKTIF Hg++ 31 CELAH AKTIF (ACTIVE SITE) • CELAH KATALITIK • CELAH PENGIKAT ‘S’ CELAH AKTIF TERBENTUK KARENA ADANYA STRUKTUR TERSIER PD. CELAH AKTIF DIDAPATKAN GUGUS2 REAKTIF DARI ASAM2 AMINO YG. AKAN MELAKUKAN REAKSI KATALITIK. ASAM2 AMINO TSB. MUNGKIN BERJAUHAN DLM. STRUKTUR PRIMERNYA, TTP. BERDEKATAN DLM. STRUKTUR TERSIERNYA. GUGUS2 REAKTIF DI CELAH AKTIF : GUGUS2 PENGIKAT S GUGUS2 KATALITIK 32 MEKANISME KATALISIS ENZIM + E S MOLEKUL MOLEKUL BESAR KECIL Kompleks ES + P ACTIVE SITE (BENTUK CELAH) = CATALYTIC SITE = SUBSTRATE BINDING SITE GUGUS2 PENGIKAT ‘S’ GUGUS2 KATALITIK GUGUS REAKTIF ASAM2 AMINO DI DAERAH TSB. 33 TEORI KUNCI & ANAK KUNCI FISHER TEORI KESESUAIAN IMBAS (KOSHLAND) PENGIKATAN S PERUBAHAN KONFIRMASI (SUSUNAN ATOM DLM RUANG) • BENTUK BERPASANGAN TERJADI SETELAH E MENGIKAT S 34 KOFAKTOR ENZIM : SEDERHANA PROTEIN SAJA YG. LEBIH KOMPLEKS PROTEIN + KOFAKTOR KOFAKTOR : LOGAM SENYAWA ORGANIK NON PROTEIN YG. SPESIFIK (KOENZIM) Tahan panas IKATAN ENZIM – KOFAKTOR : ADA YG. KUAT (KOVALEN) ADA YG. LEMAH 35 KOENZIM KOENZIM + APOENZIM HOLOENZIM BGN PROTEIN KOFAKTOR BERUPA SENYAWA ORGANIK NON PROTEIN YG. SPESIFIK APOENZIM : - BAGIAN PROTEIN DR. ENZIM - KATALITIK AKTIF JK. SENDIRIAN TIDAK AKTIF IKATAN : • KUAT / KOVALEN : GUGUS PROSTETIK H2O2 + H2O2 Katalase 2H2O + O2 KATALASE : GUGUS PROSTETIKNYA SUATU HEME SELAMA E BEKERJA, HEME MENGALAMI OKSIDASI DAN REDUKSI mengandung Fe 36 • LEMAH : KO-SUBSTRAT PIRUVAT + NADH + H+ S Ko-substrat LAKTAT + NAD+ Laktat Dehidrogenase - MENGHUBUNGKAN 2 MACAM REAKSI DGN. 2 MACAM ENZIM Pd GLIKOLISIS : Gliseraldehid 3-P S 1,3-Bisfosfogliserat + NAD+ P + Pi + NADH + H+ KE R.R. (O2) Bila O2 / anaerob : PIRUVAT + NADH + H+ LDH LAKTAT + NAD+ 37 FUNGSI KOENZIM PERANTARA PEMBAWA GUGUS, ATOM TERTENTU ATAU ELEKTRON R.R S NAD+ FMN KoQ Sistem sitokrom ½ O2 CONTOH: • • • • • • • NAD+ NADP+ ATOM H FMN FAD KoQ ELEKTRON : HEME GUGUS LAIN : ATP FOSFAT PIRIDOKSAL FOSFAT –NH2 VITAMIN B TERMASUK KOENZIM • • • • • TPP NAD NADP FAD KoA THIAMIN NIASIN NIASIN RIBOFLAVIN ASAM PANTOTENAT 38 PROENZIM=ZYMOGEN (1) ENZIM YG. DISEKRESI DALAM BENTUK YG. BELUM AKTIF TUJUAN : Melindungi organ tubuh Menyediakan bahan setengah jadi CONTOH : Pepsinogen Tripsinogen UNTUK MENGAKTIFKAN DIGUNAKAN Enzim proteolitik atau H+ 39 PROENZIM=ZYMOGEN (2) PEPSINOGEN H+ / PEPSIN PEPSIN H+ / Enzim proteolitik PEPSINOGEN PEPSIN 40 ISOZIM (1) MENGKATALISIS REAKSI YG. SAMA SIFAT FISIK, KIMIA, IMUNOLOGIS SEDIKIT BEDA DISTRIBUSI ISOZIM DLM. JARINGAN BERVARIASI dapat membantu diagnosis penyakit 41 ISOZIM (2) CONTOH : LAKTAT DEHIDROGENASE (LDH) • • T.D. 4 RANTAI POLIPEPTIDA 2 JENIS RANTAI : M H M & H : SUSUNAN ASAM AMINO BERBEDA ISOZIM LDH ADA 5 : I1=H4 I2=H3M I3=H2M2 I4=HM3 I5=M4 42 PENGUKURAN KADAR ENZIM DLM. PLASMA UNTUK MEMBANTU DIAGNOSIS ENZIM PLASMA FUNGSIONAL (YG. BERFUNGSI DLM. PLASMA) MIS. : ENZ.2 PROSES PEMBEKUAN DARAH LIPOPROTEIN LIPASE KADAR : GANGGUAN PROSES SINTESIS DI HATI / (-) : KELAINAN GENETIK DEFISIENSI F VIII : HEMOFILIA ENZIM PLASMA NON FUNGSIONAL (YG. BERFUNGSI DI JARINGAN LAIN, TIDAK DLM. PLASMA) N : PERGANTIAN SEL (SEL MATI DIGANTI SEL BARU) DIFFUSI PASIF : SEL MATI RADANG Ca TRAUMA PENYAKIT GENETIK (CONTOH: DMD) 43 SELAMAT BELAJAR 44