ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA 1 SIFAT-SIFAT ALIRAN BERDASARKAN BILANGAN REYNOLDS • DALAM MEMPELAJARI ALIRAN DALAM PIPA, SEBELUMNYA PERLU DIKETAHUI ALIRAN BERDASARKAN BILANGAN REYNOLDS • BILA SEBUAH PIPA MENGALIRKAN AIR DAN DITUANGKAN TINTA, MAKA ADA 3 KEMUNGKINAN BENTUK TINTA TERSEBUT, YAITU : Jejak Tinta Bila Aliran Lambat Bila Aliran Cepat 2 SIFAT-SIFAT ALIRAN BERDASARKAN BILANGAN REYNOLDS • FENOMENA DIATAS DISELIDIKI OLEH OSBOURNE REYNOLDS DENGAN ALAT SEBAGAI BERIKUT (YANG DIKENAL SEBAGAI “REYNOLDS APPARATUS”): Dari percobaan dengan alat tersebut, maka didapat bahwa aliran dipengaruhi oleh: ud ρ Massa jenis u kecepatan rata - rata d diameter μ viskosita s Dimana nilainya diantara kurang dari 2000 untuk aliran laminar dan lebih dari 4000 adalh al.turbulen • BILANGAN DIATAS DIKENAL DENGAN NAMA “BILANGAN REYNOLDS” • KETENTUAN ALIRAN SEBAGAI BERIKUT : Laminar flow : Re < 2000 Transitional flow: 2000 < Re < 4000 Turbulent flow : Re > 4000 • BILANGAN REYNOLDS TIDAK BERDIMENSI 3 SIFAT-SIFAT ALIRAN BERDASARKAN BILANGAN REYNOLDS • BILANGAN REYNOLDS MERUPAKAN BILANGAN YANG MENJELASKAN PERUBAHAN FISIK DARI AL.LAMINAR KE AL.TURBULEN • BIL.REYNOLDS : Re ρud Gaya Inersia μ Gaya Viskositas • DARI RUMUS TERSEBUT DAPAT DIKATAKAN BAHWA BILA GAYA INERSIA MELEBIHI GAYA VISKOSITAS (KECEPATAN LEBIH CEPAT DAN BIL.REYNOLDS BESAR), MAKA TERJADI AL.TURBULEN DAN SEBALIKNYA, MAKA AKAN TERJADI AL.LAMINAR • SECARA UMUM : Aliran Laminar • Re < 2000 • Kecepatan rendah • Tinta tidak bercampur dengan air • Partikel fluida bergerak dalam garis lurus • Memungkinkan analisis matematik sederhana • Jarang terjadi dalam sistem air Aliran Transisi • 2000< Re < 4000 • Kecepatan sedang • Tinta sedikit bercampur dengan air Aliran Turbulen • Re > 4000 • Kecepatan tinggi • Tinta bercampur dengan air secara cepat • Partikel fluida bergerak secara acak • Pergerakan partikel sangat sulit dideteksi • Analisis matematik sangat sulit dilakukan 4 • Sering dalam sistem air TINGGI TEKAN DALAM ALIRAN PIPA • AIR MENGALIR DALAM PIPA MEMPUNYAI BEBERAPA MACAM ENERGI ANTARA LAIN : 1. ENERGI KINETIK 2. ENERGI POTENSIAL 3. ENERGI TEKANAN • HUBUNGAN KETIGA ENERGI TERSEBUT DAPAT DINYATAKAN DALAM PERS.BERNOULLI : v12 P2 v22 h1 h2 2g 2g P1 • DALAM KENYATAANNYA TERDAPAT ENERGI YANG HILANG KETIKA AIR MENGALIR DALAM PIPA. • KEHILANGAN ENERGI INI DAPAT DIGAMBARKAN DALAM GRADE LINE (LIHAT GAMBAR) EGL : Energy Grade Line HGL : Hydraulic Grade LIne Kehilangan Energi SEHINGGA PERSAMAAN BERNOULLI DAPAT DITULISKAN : v12 P2 v22 h1 h2 hL 2g 2g P1 Kehilangan Energi 5 TINGGI TEKAN DALAM ALIRAN PIPA CONTOH SOAL • Sebuah Pipa dengan diameter 25 cm membawa air dengan debit 0.16 m3/s dengan tekanan 2000 dyn/cm2. Pipa diletakkan pada kedalaman 10.71 m di bawah permukaan rata-rata air. Berapakah tinggi tekan pada kedalaman tersebut ? v12 H h1 2g P1 10 4 2000 5 10 H 9810 • V Q 0.16 3.26 m/s A 25 2 4 100 2 3.26 10.71 11.27 m 2(9.81) Sebuah penampung air dengan susunan seperti gambar mengalirkan air ke penampung di bawah tanah melalui pipa berdiameter 12 in dengan rata-rata pengaliran 3200 gallon per minute (GPM) dan total kehilangan tinggi tekan adalah 11.53 ft. Tentukan ketinggian permukaan air dalam penampung yang berada diatas P1 v12 P2 v 22 h1 h2 hL 2g 2g P1 P2 0 v1 0 (kecepatan di penampung lebih kecil dibandingk an dalam pipa) 2 v 22 9.08 h h1 h2 hL 5 11.53 7.81 ft 2g 2(32.2) 6 KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT GESEKAN (MAJOR LOSS) • KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT GESEKAN DALAM PIPA TERMASUK DALAM KEHILANGAN YANG BESAR (MAJOR LOSS) • KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT GESEKAN DALAM PIPA TERGANTUNG DARI : 1. TIDAK TERGANTUNG DARI TEKANAN PADA ALIRAN AIR 2. BERBANDING LURUS DENGAN PANJANG PIPA (L) 3. BERBANDINGTERBALIK DENGAN DIAMETER PIPA (D) 4. BERBANDING LURUS DENGAN KECEPATAN RATA-RATA (V) 5. TERGANTUNG DARI KEKASARAN PIPA, BILA ALIRAN TURBULEN • KEHILANGAN TINGGI TEKAN TERSEBUT DAPAT DINYATAKAN DENGAN RUMUS DARCY WEISBACH = koefisien gesek 2 L V h f D 2g L = panjang pipa D = diameter pipa V = kecepatan rata-rata g = percepatan gravitasi 7 KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT GESEKAN • KEHILANGAN TINGGI TEKAN UNTUK ALIRAN LAMINAR : 32LV (menurut Hagen - Pouiseuill e) gD 2 64 atau Re hf • KEHILANGAN TINGGI TEKAN UNTUK ALIRAN TURBULEN PADA PIPA YANG PERMUKAAN PIPA HALUS : 0.3164 (menurut Blasius) Re • KEHILANGAN TINGGI TEKAN UNTUK ALIRAN TURBULEN DENGAN PERMUKAAN YANG KASAR (Prandtl dan Nikuradse) : 1. Turbulen yang halus : 1 2 log Re 2.51 2. Turbulen yang transisi : tergantung dari k/D dan Re 3. Turbulen yang kasar : 1 2 log 3.7 D k Dapat digambarkan grafiknya : 8 KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT GESEKAN • Colebrook dan White, MENEMUKAN FORMULA DARI PENAMBAHAN PERSAMAAN UNTUK DAERAH KASAR DAN HALUS SEHINGGA MENJADI : k 2.51 2 log 3.7 D Re 1 • Moody, DAPAT MEMPLOTKAN PERSAMAAN DIATAS MENJADI GRAFIK SBB : 9 KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT GESEKAN • Moody, DAPAT MENYEDERHANAKAN PERSAMAAN COLEBROOK-WHITE MENJADI : 1/ 3 k 10 6 0.00551 20000 D Re CONTOH SOAL HITUNGLAH KAPASITAS DARI PIPA KAYU DENGAN DIAMETER 3 M YANGMEMBAWA AIR PADA SUHU 10OC DAN MEMILIKI KEHILANGAN TINGGI TEKAN YANG DIJINKAN 2 m/km 2 L V h f D 2g 2 1000 V 2 3 2(9.81) V 2 0.12 / f ....................................(1) Bilangan Reynolds 3V 2.29.10 6 V ....(2) 1.31.10 6 Dari kedua persamaan dicari f dan V dengan cara coba - coba menggunaka n Diagram Moody. Kita asumsikan 0.02 (sesuai dengan nilai yang diijinkan) NR DV maka didapat V 2.45 m/s (Pers.1) dan Nr 5.6x10 6. Bila Nr ini diplotkan pada diagram Moody, maka didapat 0.0122. Bila diambil 0.0121, maka didapat nilai yang mendekati sehingga V 3.15 m/s. Maka 32 Q AV 4 (3.15) 22.27 m / s 10 KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT RERUGI KECIL (MINOR LOSSES) • MINOR LOSSES TERJADI KARENA ADANYA : 1. Kontraksi Tiba-Tiba atau Perlahan 2. Pelebaran Tiba-Tiba atau Perlahan 3. Tikungan 4. Katup • SECARA UMUM RUMUS KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT MINOR LOSSES : 2 hL k L v 2g Dimana : kL = koefisien kehilangan energi tergantung jenis penyebab v = kecepatan 11 KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT RERUGI KECIL (MINOR LOSSES) 1. KEHILANGAN ENERGI AKIBAT KONTRAKSI TIBA-TIBA • KONTRAKSI TIBA-TIBA DAPAT MEMBUAT TEKANAN TURUN KARENA KEHILANGAN ENERGI AKIBAT TURBULENSI DAN MENINGKATNYA KECEPATAN (LIHAT GAMBAR) • KEHILANGAN ENERGI TERBESAR PADA RUAS C-D YANG DISEBUT VENA CONTRACTA DIMANA KECEPATAN ALIRAN JET TINGGI DAN TEKANAN YANG RENDAH • ENERGI KEMBALI PULIH KETIKA DI RUAS D-E • TERMASUK DALAM KEHILANGAN ENERGI AKIBAT KONTRAKSI TIBA-TIBA ADALAH PERALIHAN PIPA MASUK • PERHITUNGAN KEHILANGAN ENERGI DIHITUNG DENGAN RUMUS DIBAWAH V22 hc K c 2 g DIMANA Kc = KOEFISIEN KONTRAKSI YANG TERGANTUNG DARI D2/D1 12 KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT RERUGI KECIL (MINOR LOSSES) 2. KEHILANGAN ENERGI AKIBAT EKSPANSI TIBA-TIBA • SKEMA HGL DAN EGL DARI KEHILANGAN ENERGI AKIBAT EKSPANSI DAPAT DILIHAT PADA GAMBAR DIBAWAH • TERMASUK DALAM KEHILANGAN ENERGI INI ADALAH PIPA YAG DIHUBUNGKAN DENGAN RESERVOIR • KEHILANGAN ENERGI TERJADI PADA RUAS A DAN B DIMANA GARIS ALIRAN MENEMPEL DI DINDING AKIBAT TERPISAHNYA GARIS ALIRAN • ENERGI PULIH KEMBALI PADA TITIK C KARENA ALIRAN JET MELEMAH PADA TITIK TERSEBUT KEHILANGAN ENERGI DAPAT DIHITUNG hE V1 V2 2 2g atau 2 A1 V12 hE 1 A 2 2g 13 KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT RERUGI KECIL (MINOR LOSSES) 3. KEHILANGAN ENERGI AKIBAT TIKUNGAN • KEHILANGAN ENERGI AKIBAT TIKUNGAN DIAKIBATKAN MENINGKATNYA TEKANAN PADA BAGIAN LUAR PIPA DAN MENURUN PADA BAGIAN DALAM PIPA • UNTUK MENGEMBALIKAN TEKANAN DAN KECEPATAN PADA BAGIAN DALAM PIPA, MENYEBABKAN TERJADINYA PEMISAHAN ALIRAN • KEHILANGAN ENERGI AKIBAT TIKUNGAN BERGANTUNG PADA JARI-JARI TIKUNGAN (R) DAN DIAMETER PIPA (D), YAITU : v2 hB k B 2g CONTOH TABEL KB R/D 1 2 4 6 10 16 20 KB 0.35 0.19 0.17 0.22 0.32 0.38 0.42 14 KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT RERUGI KECIL (MINOR LOSSES) 4. KEHILANGAN ENERGI AKIBAT KATUP (VALVE) • KEHILANGAN ENERGI AKIBAT KATUP DIHITUNG DENGAN : v2 hV K V 2g CONTOH 15 PENGGAMBARAN GARIS ENERGI (ENERGY GRADE LINE) DAN GARIS HIDRAULIK (HYDRAULIC LINE) • PENGGAMBARAN BERDASARKAN BESARNYA TOTAL HEAD YAITU : H P v2 2g h hL Bila terjadi kehilangan energi • PENGGAMBARAN BERDASARKAN KOMPONEN-KOMPONEN HEAD, DENGAN TOTAL HEAD BERNILAI SAMA SEPANJANG PIPA Head Datum/Bidang Acuan 16 CONTOH SOAL 1. Sebuah pipa dengan diameter 100 mm mempunyai panjang 15 m dan berhubungan langsung dengan atmosfer pada titik C pada ketinggian 4 m dibawah permukaan air bak penampungan. Titik tertinggi dari pipa berada pada titik B pada ketinggian 1.5 m diatas permukaan air bak penampungan dengan jarak 5 m dari bak penampungan. Bila diasumsikan pada ujung pipa (titik C) berbentuk tajam dan faktor gesekan 0.32, Hitunglah (1) Kecepatan air meninggalkan pipa (titik C) dan (b) Tekanan pada titik B Jawab : Dari soal diketahui : D 100 mm, L 15 m, h A-C 4, h B-A 1.5m L B-A 5 m, 0.32 P V2 PA V A2 h A C C hC hL g 2 g g 2 g PA PC , VA sehingga VA 0, maka Persamaa Bernoulli : (a) Tinjau Titik A dan C, Gunakan Pers.Berno ulli 2 V2 V2 V2 L V h A C hC hL C hC C K c C 2g 2g 2g D 2g 2 2 2 2 V V V 0.32 15 L V h A hC C C K c C C 1 0.5 2g 2g 2g 0. 1 D 2g V 0.32 15 1.5 2(9.81) 0.1 VC 1.26m / s 4 2 C PA V A2 P V2 h A B B hB hL g 2 g g 2 g VA sehingga VA 0, maka Persamaa Bernoulli : (b) Tinjau Titik A dan B, Gunakan Pers.Berno ulli 2 VC2 V2 V2 P L V hC hL B C hC C K c C 2g g 2 g 2g D 2g 2 2 2 2 V V V P P 0.32 5 L V h A h B B C C K c C B C 1 0.5 g 2 g 2 g g 2 g 0.1 D 2g hA - 1.5 PB 1.26 2 0.32 5 1.5 1000 9.81 2(9.81) 0.1 PB 28.58 10 3 N / m 2 17 CONTOH SOAL 2. Susunan Pipa seperti pada Gambar berikut dimana pipa mengalirkan air dari bak penampungan dengan ketinggian bak penampung adalah 100 m dibawah muka air bak penampungan. Air dialirkan melalui pipa dan katub yang terdapat diujung pipa. Bila diasumsikan suhu air adalah 10oC, tentukan debit yang mengalir dalam pipa P V P V 1 g 2 1 h1 3 2 3 h3 hL 2g g 2 g P1 P3 , V1 sehingga V1 0, dan h 3 0 (pada datum), maka Persamaan Bernoulli : Tinjau Titik 1 dan 3, Gunakan Pers.Berno ulli 2 V32 V2 V2 L V hL C hC C K c C 2g 2g 2g D 2g V22 he h f1 hc h f 2 hv 100 2g h1 100 he (0.5) V12 V2 V2 V2 V2 1000 V12 1200 V22 ; h f1 1 ; hc K c 2 0.33 2 ; h f 2 2 ; hv K v 2 10 2 2g 0.40 2 g 2g 2g 0.40 2 g 2g 2g 2 2 1200 V 1000 V 100 1 10 2 0.33 2 1 0.5 1 0.40 2 g 0.40 2g A1V1 A2V2 V1 0.25V2 , maka V22 1962 11.36 156.251 6000 2 Koefisien 1 dan 2 dapat ditentukan dari Diagram Moody dengan coba - coba. Misalkan 1 0.0178 dan 2 0.0205, maka N R1 ( Bilangan Reynolds) 2.88.10 5 (Asumsi smooth pipe)' N R2 5.5 10 5 N R1 2.88 10 5 D1V1 0.4V1 V1 0.9432m/s 1.31 10 6 0.2V2 5.5 10 5 V2 3.6025m / s 1.31 10 6 1962 V2 3.78m / s 11.36 156.25(0.0178) 6000(0.0205) 2.88 10 5 Kedua V2 hasil perhitunga n belum sama, maka perlu diiterasi ulang 18 PIPA BERCABANG • DALAM PERMASALAHAN PIPA BERCABANG SEPERTI GAMBAR DIBAWAH, MAKA HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN : 1. JUMLAH DEBIT YANG MASUK KELUAR DARI SUATU TITIK ADALAH SAMA 2. SEMUA PIPA YANG TERHUBUNGKAN PADA TITIK MEMILIKI TEKANAN YANG SAMA • (LIHAT GAMBAR). DALAM MEMECAHKAN PERMASALAHAN PIPA TERSEBUT, ADALAH PENENTUAN TINGGI TEKANAN DI TITIK PERTEMUAN (P) DILAKUKAN DENGAN CARA COBA-COBA SEHINGGA KONDISI NO.1 DIATAS DAPAT TERPENUHI • UNTUK LEBIH JELAS PERHATIKAN CONTOH SOAL BERIKUT : 19