TATA IBADAH JUMAT AGUNG JUMAT, 25 MARET 2016 TEMA

advertisement
TATA IBADAH JUMAT AGUNG
JUMAT, 25 MARET 2016
TEMA
BACAAN
I.
: “Cinta Sampai Akhir”
: Yohanes 19:28-30
PERSIAPAN IBADAH
 Doa Persiapan ibadah (konsistori)
 Majelis menyalakan lilin ibadah
 Salah seorang anggota Majelis menyambut jemaat dan mengungkapkan
ajakan untuk beribadah
 Saat Teduh
 Lonceng dibunyikan 3 kali, jemaat berdiri menyanyikan KJ. 170:1-3
“KEPALA YANG BERDARAH”
1. Kepala yang berdarah, tertunduk dan sedih,
penuh dengan sengsara dan luka yang pedih,
meski mahkota duri menghina harkatMu,
Kau patut kukagumi: terima hormatku.
2. O wajah yang mulia, yang patut disembah
dan layak menerima pujian dunia,
sekarang diludahi, dihina, dicerca,
disiksa, dilukai yang salah siapakah?
3. Ya Tuhan, yang Kautanggung yaitu salahku;
dosaku t’lah Kaugantung di kayu salibMu.
O, kasihani daku yang harus dicela;
ampunilah hambaMu, beri anugerah!
(Sementara Jemaat menyanyi, arak-arakan salib maju dengan para
perempuan lalu meletakkan salib di sunktuary dan bersimpuh dibawah
salib. Anggota majelis dan pemimpin ibadah masuk dari pintu utama dan
berjajar menghadap mimbar. Pemimpin ibadah menyalakan 1 (satu) Lilin
Hitam, anggota majelis menyerahkan Alkitab kepada pemimpin ibadah.
Pemimpin ibadah, anggota majelis dan seluruh petugas menuju ke tempat
masing-masing).
4.
LITURGI PEMBUKA
 VOTUM DAN SALAM
P
: Menyanyikan “Salam Bagimu”
Salam bagimu, salam bagimu salam salam
Damai Kristus besertamu salam, salam
J
: Membalas dengan menyanyikan kembali
Salam bagimu, salam bagimu salam salam
Damai Kristus besertamu salam, salam
 Tujuh Ucapan Yesus di Kayu Salib (Narator, Jemaat duduk)
1. Lukas 23:34 Yesus berkata: 'Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab
mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.' Dan mereka membuang
undi untuk membagi pakaian-Nya. Ucapan Yesus ini mengungkapkan
kasih yang sama sekali di luar dugaan dan sama sekali tidak menilik
jasa. Ia mendoakan tentara Roma, bahkan seperti yang diisyaratkan
Petrus dalam (Kisah Para Rasul 3:17), juga mendoakan para
pemimpin agama umat Israel. Betapa banyak lagi yang terhisab dalam
doa ini, hanya Yesus dan Bapa yang tahu, kepada Siapa doa ini
ditujukan. Dalam Ucapan ini Yesus bukan mengucapkan
pengampunan dosa atau absolusi, melainkan berdoa - mengajukan
permohonan.
Marilah bersama-sama kita memuji namaNya dengan KJ. 167:1-2
“YESUS TUHANKU APAKAH DOSAMU”
1. Yesus, Tuhanku, apakah dosaMu,
hingga hukuman bagiMu berlaku?
Durhaka apa sudah dituduhkan padaMu Tuhan?
2. Kau didera, dihina kaum prajurit,
Kau dicerca, dib'ri mahkota duri
dan minumMu pada kayu salib anggur yang pahit.
2. Lukas 23:43 Kata Yesus kepadanya: 'Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan
Aku di dalam Firdaus.' Ucapan ini ditujukan kepada penjahat yg
bertobat, yang melihat melampaui salib suatu mahkota dan kemuliaan
yang akan datang, dan yang berkata kepada Yesus, "Ingatlah akan
daku, apabila Engkau datang sebagai Raja" (ayat 42). Menjawab
permohonan itu Yesus berkata, dengan tidak perlu menunggu
berabad-abad lamanya, tapi sebelum matahari terbenam yaitu pada
hari ini juga, engkau akan bersama-sama dengan Aku dalam
kebahagiaan Firdaus.
Marilah bersama-sama kita memuji namaNya dengan KJ. 167:3-4
“YESUS TUHANKU APAKAH DOSAMU”
3. Apa sebabnya Kauterima siksa?
Tak lain kar'na dosa manusia:
aku sendiri dan kesalahanku jadi bebanMu!
4. Siapa menduga jalan hukum ini:
bahwa Gembala mengurbankan diri,
jadi tebusan domba yang bersalah terhadap Allah.
3. Yohanes 19:26-17 Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang
dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: 'Ibu, inilah,
anakmu!' Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: 'Inilah ibumu!'
Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya. Hal ini
menyatakan bahwa dalam diri Yesus tersedia bagi kita teladan luhur
dari hati yang sadar dan tenang, untuk menenangkan dan menghibur
hati kita. Walaupun sedang sekarat menanggung siksaan badani dan
rongrongan batin yang dahsyat sekali, Yesus masih memikirkan Maria
dan mempedulikan kebutuhan masa depan ibu-Nya itu. Hati Maria
sedang dicincang oleh pedang (Lukas 2:35), tapi kata-kata Yesus
yang lemah lembut penuh kasih memberi dia penghiburan dan
kesembuhan.
Marilah bersama-sama kita memuji namaNya dengan KJ. 167:5-6
“YESUS TUHANKU APAKAH DOSAMU”
5. Kau harus mati walau tak berdosa,
orang bersalah hidup dan sentosa.
Bebaskanlah kami yang t'lah mengaminkan Kau disalibkan.
6. Kasih sempurna, rahmat tak terhingga,
Kau menjalani siksa maut hina.
Aku terbawa dunia sukacita, kau menderita!
4. Markus 15:34, Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara
nyaring: 'Eloi, Eloi, lama sabakhtani?', yang berarti: Allahku, Allahku,
mengapa Engkau meninggalkan Aku?' Hal ini mau mengajak kepada
kita untuk melihat betapa Yesus juga mengalami penderitaan rohani.
Perkataan Yesus yang keluar dari batin yang paling dalam.
Marilah kita mengakui pelanggaran kita di hadapan Tuhan dengan
bernyanyi dari KJ. 157:1
“INSAN, TANGISI DOSAMU”
1. Insan, tangisi dosamu!
Ingatlah, Kristus menempuh
jalan penuh sengsara dan
bagai hamba terendah
Ia kosongkan diriNya
menjadi Perantara.
Refrein:
Yang mati dihidupkanNya,
yang sakit disembuhkanNya,
yang hilang Ia cari,
berkurban diri akhirnya,
memikul dosa dunia
di atas kayu salib.
5. Yohanes 19:28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala
sesuatu telah selesai, berkatalah Ia-supaya genaplah yang ada
tertulis dalam Kitab Suci-: "Aku haus!" Inilah satu-satunya ucapan yg
mengungkapkan penderitaan badani. "Yesus menolak anggur
bercampur mur yg diberikan" (Markus 15:22). Mengapa Ia menolak
Mur ini? Alkitab mencatat bahwa Yesus menolak minuman itu, karena
memang Dia secara sukarela menerima penderitaan salib sebagai
jalan bagi-Nya untuk menyelamatkan manusia dari dosa (kematian
kurban). Yesus Kristus tidak mau menjalani siksaan salib dalam
keadaan setengah sadar karena efek dari minuman itu, yang
menandakan dimana Dia tidak secara sukarela menjalani siksaan
yang berujuk kepada kematian untuk penebusan dosa kepada
manusia.
Marilah kita mengakui pelanggaran kita di hadapan Tuhan dengan
bernyanyi dari KJ. 157:2
“INSAN, TANGISI DOSAMU”
2. Syukur, pujian dan sembah
kepada Dia angkatlah
yang mati bagi kita.
Ikutlah Dia yang menang,
pikullah salib dan beban
dengan bersukacita!
Ref:
6. Jemaat marilah saya undang berdiri menerima perkataan Yesus
sebagai anugerah untuk kita dari Yohanes 19:30 Sesudah Yesus
meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia
menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. Ucapan itu
adalah satu kata kerja Yunani yang sangat dalam artinya, yaitu
tetelestai, Sudah selesai. Itu juga adalah seruan, tapi bukan seruan
korban yg menyerah kalah, melainkan seruan Pemenang, yang sudah
menyelesaikan tuntas tugas yang harus dilakukan-Nya, yang sudah
menggenapi seluruh tuntutan Taurat, sekaligus pemenuhan nubuat
dan lambang-lambang PL. Dalam ucapan kemanangan ini Yesus
Kristus sudah mempersembahkan korban sekali yang sempurna
sebagai pembayaran yang lunas atas dosa-dosa yang dilakukan
manusia. Ia untuk semua, sekali untuk selamanya bagi pengampunan
dosa (Ibrani 10:12).
Marilah kita menerima kebesaran Tuhan dalam pengorbananNya
sebagai kemenangan bagi kita dengan bernyanyi dari KJ. 183:2
6.
LITURGI SAKRAMEN

Pembacaan Pertelaan

Nyanyian penghantar PKJ. 155:1
“AMBILAH ROTI INI”
1. “Ambillah roti ini dan makanlah.
Roti ini adalah tubuhKu.”
Tubuh serta darah Tuhan Yesus
diberi lambang kasih yang tak terperi.
“Ambillah anggur ini dan minumlah,
semua kamu minum dari sini;
minuman ini adalah darahKu,
darah perjanjian, untukmu ditumpahkan.”
Tubuh serta darah Tuhan Yesus diberi,
lambang kasih yang tak terperi.
“MENJULANG NYATA ATAS BUKIT KALA”
2. SalibMu, Kristus, tanda pengasihan
mengangkat hati yang remuk redam,
membuat dosa yang tak terperikan
di lubuk cinta Tuhan terbenam.
Di dalam Tuhan kami balik lahir,
insan bernoda kini berseri,
teruras darah suci yang mengalir
di salib pada bukit Kalvari.


7. Jemaat dipersilahkan untuk duduk kembali. Lukas 23:46 Lalu Yesus
berseru dengan suara nyaring: 'Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu
Kuserahkan nyawa-Ku.' Dan sesudah berkata demikian Ia
menyerahkan nyawaNya. Dalam ucapan yg terakhir, Yesus mengutip
Mazmur 31:5. Yang sungguh-sungguh ditebus menjadi saudara dari
Penebus, sehingga pada saat menghembuskan nafas pun, mereka
dapat mengucapkan kata-kata yang sama, tatkala mereka
menyerahkan nyawanya ke dalam tangan Bapa.
(lonceng dibunyikan 7x)
Mari bersama-sama kita memuji namaNya dari KJ. 160:4
“DI SINI AKU BAWA”
1. Di sini aku bawa, Tuhan,
persembahan hidupku, semoga berkenan.
Berapalah nilainya, Tuhan, dibandingkan
berkatMu yang t’lah Kau limpahkan.
T’rimalah, Tuhan, O t’rimalah, Tuhan!
2. Tanganku yang kecil, ya Tuhan,
belum mencari makan sendiri, ya Tuhan.
Terimalah hatiku, Tuhan, menjadi
persembahan yang Tuhan perkenan.
T’rimalah, Tuhan, O t’rimalah, Tuhan!
“SANG ANAK DOMBA YANG KUDUS“
4. Sepanjang umur hidupku kuingat Dikau, Tuhan;
ya Yesus, di rangkulanMu hatiku Kausembuhkan.
Dalam gelap Engkau Terang, di malam duka Kau Teman
Yang menabahkan hati. Inilah yang menghiburku,
Bahwa 'ku jadi milikMu baik hidup maupun mati.
5.
LITURGI SABDA

Doa epiklese

Pembacaan Firman Tuhan dari Yohanes 19:28-30

Khotbah “Cinta Sampai Akhir”

Saat Teduh

Doa syafaat

Persembahan Pujian (Solo, VG, PS)

Pengakuan Iman Rasuli (jemaat berdiri)
Pelayanan Sakaramen Perjamuan Kudus
Persembahan khusus Perjamuan Kudus PKJ. 147:1-2
7.
LITURGI SYUKUR (Liturgos)

Nats Pengantar persembahan 1 Korintus 2:9

Nyanyian Persembahan PKJ. 265:1-2
“BUKAN KAR’NA UPAHMU”
1. Bukan kar’na upahmu dan bukan kar’na kebajikan hidupmu,
bukan persembahanmu dan bukan pula hasil perjuanganmu:
Allah mengampuni kasalahan umatNya,
oleh kar’na kemurahanNya;
melalui pengorbanan Putra TunggalNya
ditebusNya dosa manusia.
Refrein:
Bersyukur, hai bersyukur, kemurahanNya pujilah!
Bersyukur, hai bersyukur selamanya!
2. Janganlah kau bermegah dan jangan pula meninggikan dirimu;
baiklah s’lalu merendah dan hidup dalam kemurahan kasihNya.
Keangkuhan tiada berkenan kepadaNya;
orang sombong direndahkanNya.
Yang lemah dan hina dikasihiNya
penuh, yang rendah ‘kan ditinggikanNya.
Ref:

Doa Persembahan dan Doa Bapa Kami yang dinyanyikan (Jemaat
Berdiri)
8.
LITURGI PENUTUP

Pengutusan
L
: Jika Tuhan Yesus menyatakan cintaNya kepada kita sampai
akhir. Bahkan Ia rela menempuh jalan sengsara bahkan
kematian di kayu salib untuk kita. Marilah kita memberikan diri
kita sebagai wujud cinta kita kepadaNya. Mari dengan sukacita
kita mau diutus Tuhan untuk menyatakan cintaNya kepada
dunia. Kita sanggupi pengutusan Tuhan dengan bersamasama menyanyikan KPKA. 319:1-2

Berkat
P
:

Pulanglah dengan sukacita, arahkanlah hati, pikiran dan rohmu
kepada Tuhan dan terimalah berkat Tuhan: “Tuhan kiranya
memberkati dan memelihara Saudara. Tuhan kiranya
menerangi Saudara dengan wajahNya, dan mengasihi
Saudara. Tuhan kiranya menunjukkan wajahNya kepada
Saudara, dan mengaruniakan damai sejahtera, dari sekarang
sampai selama-lamanya. Amin
P
:
menyanyikan Haavenu syalom
Havenu syalom alehem
Havenu syalom alehem
Havenu syalom alehem
Havenu syalom, syalom, syalom alehem
J
:
menyanyikan Bagimu damai sejahtra
Bagimu damai sejahtra
Bagimu damai sejahtra
Bagimu damai, damai, damai dan sejahtera
Nyanyian Penutup
“SUKACITA SURGA”
Trima sukacita surga
Itulah kekuatan bagi jiwa
Kudapat rasakan kasihNya
Di tengah badai yang bergelora
Trima sukacita surga
Itulah kekuatan bagi jiwa
Kudapat saksikan kuasaNya
Taklukan badai yang bergelora
Reff:
Haleluya kau ada dalam hatiku
Takkan patah semangatku
Takkan hilang kekuatanku
Haleluya kumau bersorak bagiMu
Sukacita surga nyata penuhiku
Download