Perbedaan microprocessor, mikrokontroller, dan mikrocomputer

advertisement
1. Perbedaan microprocessor, mikrokontroller, dan mikrocomputer
Mikroprosesor
suatu chip (IC=integrated circuits) yang di dalamnya terkandung rangkaian ALU
(arithmetic-logic unit), rangkaian CU (control unit), dan register-register. Mkroprosesor
disebut juga dengan CPU (Central Processing Unit)
ALU:
menyediakan
fungsi
pengolahan
CU:
mengontrol
fungsi
prosesor
Register: penyimpan sementara dalam mikroprosesor
Mikrokontroler
suatu keping IC dimana terdapat mikroprosesor dan memori program (ROM) serta
memori serbaguna (RAM), bahkan ada beberapa jenis mikrokontroler yang memiliki
fasilitas ADC, PLL, EEPROM dalam satu kemasan.
adapun perbedaan mikrokontroler dengan mikroprosesor adalah:
Mikroprosesor merupakan CPU (Central Processing Unit) tanpa memori dan I/O
pendukung dari sebuah komputer, maka Mikrokontroler umumnya terdiri dari CPU,
Memori , I/O tertentu dan unit pendukung, misalnyaAnalog to Digital
Converter (ADC) yang sudah terintegrasi di dalam mikrokontroler tersebut.
Mikrokomputer
Mikrokomputer adalah sistem komputer dimana ke tiga bagian utama dari sistem di
rangkai dari bagian yang terpisah (tidak dalam satu chip/IC).
2. Sejarah microprocessor sampai sekarang
Mikroprosesor adalah sebuah IC (Integrated Circuit) yang digunakan sebagai
otak/pengolah utama dalam sebuah sistem komputer. Mikroprosesor merupakan hasil
dari pertumbuhan semikonduktor. Pertama kali MIkroprosesor dikenalkan pada tahun
1971 oleh Intel Corp,
yaitu Mikroprosesor Intel 4004 yang mempunyai arsitektur 4 bit.Dengan penambahan
beberapa peripheral (memori, piranti I/O, dsb) Mikroprosesor 4004 di ubah menjadi
komputer kecil oleh intel. Kemudian mikroprosesor ini di kembangkan lagi menjadi
8080 (berasitektur 8bit), 8085, dan kemudian 8086 (berasitektur 16bit). Dilain pihak
perusahaan semikonduktor laen juga memperkenalkan dan mengembangkan
mikroprosesor antara lain Motorola dengan M6800, dan Zilog dengan Z80nya.
Mikroprosesor Intel yang berasitektur 16 bit ini kebanyakan di akhiri oleh angka 86,
akan tetapi karena nomor tidak dapat digunakan untuk merek dagang mereka
menggantinya dengan nama pentium untuk merek dagang Mikroprosesor generasi
kelima mereka. Arsitektur ini telah dua kali diperluas untuk mengakomodasi ukuran
word yang lebih besar. Di tahun 1985, Intel mengumumkan rancangan generasi 386
32-bit yang menggantikan rancangan generasi 286 16-bit. Arsitektur 32-bit ini dikenal
dengan nama x86-32 atau IA-32 (singkatan dari Intel Architecture, 32-bit). Kemudian
pada tahun 2003, AMD memperkenalkan Athlon 64, yang menerapkan secara lebih
jauh pengembangan dari arsitektur ini menuju ke arsitektur 64-bit, dikenal dengan
beberapa istilah x86-64, AMD64 (AMD), EM64T atau IA-32e (Intel), dan x64
(Microsoft).
Untuk melihat sejarah perkembangan komponen elektronik bisa dilihat dibawah ini:
1904: Dioda tabung pertama kali diciptakan oleh seorang ilmuwan dari Inggris yang
bernama
Sir
John
Ambrose
Fleming
(1849-1945)
1906: ditemukan trioda hasil pengembangan dioda tabung oleh seorang ilmuwan
Amerika yang bernama Dr. Lee De Forest. Yang kemudian terciptalah tetroda dan
pentode.
Akan tetapi penggunaan dari tabung hampa tersebut tergeser pada tahun 1960 setelah
ditemukannya
komponen
semikonduktor.
1947:
Transistor
diciptakan
di
labolatorium
Bell.
1965: Gordon Moore dari Fairchild semiconductor dalam sebuah artikel untuk
majalan elektronik mengatakan bahwa chip semikonduktor berkembang dua kali lipat
setiap
dua
tahun
selama
lebih
dari
tiga
dekade.
1968: Moore, Robert Noyce dan Andy Grove menemukan Intel Corp. untuk
menjalankan
bisnis
“INTegrated
ELectronics.”
1969: Intel mengumumkan produk pertamanya, RAM statis 1101, metal oxide
semiconductor (MOS) pertama di dunia. Ia memberikan sinyal pada berakhirnya era
memori magnetis.
1971 : 4004 Microprocessor
Pada tahun 1971 munculah microprocessor pertama Intel , microprocessor 4004 ini
digunakan pada mesin kalkulator Busicom. Dengan penemuan ini maka terbukalah
jalan untuk memasukkan kecerdasan buatan pada benda mati.
1972 : 8008 Microprocessor
Pada tahun 1972 munculah microprocessor 8008 yang berkekuatan 2 kali lipat dari
pendahulunya yaitu 4004.
1974 : 8080 Microprocessor
Menjadi otak dari sebuah komputer yang bernama Altair, pada saat itu terjual sekitar
sepuluh ribu dalam 1 bulan.
1978 : 8086-8088 Microprocessor
Sebuah penjualan penting dalam divisi komputer terjadi pada produk untuk komputer
pribadi buatan IBM yang memakai prosesor 8088 yang berhasil mendongkrak nama
intel.
1982 : 286 Microprocessor
Intel 286 atau yang lebih dikenal dengan nama 80286 adalah sebuah processor yang
pertama kali dapat mengenali dan menggunakan software yang digunakan untuk
processor sebelumnya.
1985 : Intel386™ Microprocessor
Intel 386 adalah sebuah prosesor yang memiliki 275.000 transistor yang tertanam
diprosessor tersebut yang jika dibandingkan dengan 4004 memiliki 100 kali lipat
lebih banyak dibandingkan dengan 4004
1989 : Intel486™ DX CPU Microprocessor
Intel i486 merupakan prosesor pertama dengan lebih 1 juta transistor. Sebelumnya
sudah dikenal generasi XT i186, dilanjutkan dengan generasi AT i286, i386 hingga
i486. i486 dengan chip 32 bit ini bekerja dengan clock sampai 100MHz. i486
dipasarkan hingga pertengahan tahun 90-an.
Processor yang pertama kali memudahkan berbagai aplikasi yang tadinya harus
mengetikkan command-command menjadi hanya sebuah klik saja, dan mempunyai
fungsi komplek matematika sehingga memperkecil beban kerja pada processor.
1993 : Intel® Pentium® Processor
Generasi berikutnya adalah i586 yang lebih dikenal dengan Pentium I dengan lebih
dari 3 juta transistor. Chip ini menyimpan sebuah bug. Pentium berjalan dengan
kesalahan proses yang paling parah sepanjang sejarah. Processor generasi baru yang
mampu menangani berbagai jenis data seperti suara, bunyi, tulisan tangan, dan foto.
1995 : Intel® Pentium® Pro Processor
Processor yang dirancang untuk digunakan pada aplikasi server dan workstation,
yang dibuat untuk memproses data secara cepat, processor ini mempunyai 5,5 jt
transistor yang tertanam.
1997 : Intel® Pentium® II Processor
Perkembangan berikutnya lahir Pentium II dengan clock hingga 450 MHz dan
menampung sekitar 7,5 juta transistor diintegrasikan dengan chace level 2 (L2).
Processor Pentium II merupakan processor yang menggabungkan Intel MMX yang
dirancang secara khusus untuk mengolah data video, audio, dan grafik secara efisien.
Terdapat 7.5 juta transistor terintegrasi di dalamnya sehingga dengan processor ini
pengguna PC dapat mengolah berbagai data dan menggunakan internet dengan lebih
baik.
1998 : Intel® Pentium II Xeon® Processor
Processor ekonomis Celeron dengan basis Pentium II tetapi tanpa ketersediaan chace
level 2 (L2). Processor ini dikenal dengan Pentium II Celeron.Processor yang dibuat
untuk kebutuhan pada aplikasi server. Intel saat itu ingin memenuhi strateginya yang
ingin memberikan sebuah processor unik untuk sebuah pasar tertentu.
Pada tahun 1999
Pentium III lahir dengan slogan “Internet Streaming Extension”. Pentium III
didukung dengan 44 juta transistor dan dapat mendukung lebih banyak proses secara
paralel.
1999 : Intel® Celeron® Processor
Processor Intel Celeron merupakan processor yang dikeluarkan sebagai processor
yang ditujukan untuk pengguna yang tidak terlalu membutuhkan kinerja processor
yang lebih cepat bagi pengguna yang ingin membangun sebuah system computer
dengan budget (harga) yang tidak terlalu besar. Processor Intel Celeron ini memiliki
bentuk dan formfactor yang sama dengan processor Intel jenis Pentium, tetapi hanya
dengan instruksi-instruksi yang lebih sedikit, L2 cache-nya lebih kecil, kecepatan
(clock speed) yang lebih lambat, dan harga yang lebih murah daripada processor Intel
jenis Pentium. Dengan keluarnya processor Celeron ini maka Intel kembali
memberikan sebuah processor untuk sebuah pasaran tertentu.
1999 : Intel® Pentium® III Processor
Processor Pentium III merupakan processor yang diberi tambahan 70 instruksi baru
yang secara dramatis memperkaya kemampuan pencitraan tingkat tinggi, tiga dimensi,
audio streaming, dan aplikasi-aplikasi video serta pengenalan suara.
1999 : Intel® Pentium® III Xeon® Processor
Intel kembali merambah pasaran server dan workstation dengan mengeluarkan seri
Xeon tetapi jenis Pentium III yang mempunyai 70 perintah SIMD. Keunggulan
processor ini adalah ia dapat mempercepat pengolahan informasi dari system bus ke
processor , yang juga mendongkrak performa secara signifikan. Processor ini juga
dirancang untuk dipadukan dengan processor lain yang sejenis.
2000 : Intel® Pentium® 4 Processor
Dengan clock 4 kali lebih besar dari Pentium III, Pentium 4 lahir dengan clock hingga
3.8 GHz. Processor ini mampu melaksanakan perintah jauh lebih banyak pada proses
yang sama. Varian lain dari Pentium 4 ini adalah Pentium 4 Hyperthreading.
Processor Pentium IV merupakan produk Intel yang kecepatan prosesnya mampu
menembus kecepatan hingga 3.06 GHz. Pertama kali keluar processor ini
berkecepatan 1.5GHz dengan formafactor pin 423, setelah itu intel merubah
formfactor processor Intel Pentium 4 menjadi pin 478 yang dimulai dari processor
Intel Pentium 4 berkecepatan 1.3 GHz sampai yang terbaru yang saat ini mampu
menembus kecepatannya hingga 3.4 GHz.
2001 : Intel® Xeon® Processor
Processor Intel Pentium 4 Xeon merupakan processor Intel Pentium 4 yang ditujukan
khusus untuk berperan sebagai computer server. Processor ini memiliki jumlah pin
lebih banyak dari processor Intel Pentium 4 serta dengan memory L2 cache yang
lebih
besar
pula.
2001 : Intel® Itanium® Processor
Itanium adalah processor pertama berbasis 64 bit yang ditujukan bagi pemakain pada
server dan workstation serta pemakai tertentu. Processor ini sudah dibuat dengan
struktur yang benar-benar berbeda dari sebelumnya yang didasarkan pada desain dan
teknologi Intel’s Explicitly Parallel Instruction Computing ( EPIC ).
2002 : Intel® Itanium® 2 Processor
Processor Itanium 2 merupakan generasi berikutnya. Itanium 2 adalah generasi kedua
dari keluarga Itanium. Processor 64 bit dengan 221 juta transistor ini mencapai clock
maksimum 1 GHz. Processor ini tidak sukses di pasaran, bahkan namanyapun nyaris
tidak
pernah
terdengar.
2003 : Intel® Pentium® M Processor
Processor yang ditujukan untuk notebook ini dikenal dengan Pentium M. Merupakan
processor yang dirampingkan hingga 77 juta transistor. Pentium M dibuat untuk
menggantikan Pentium 4 yang boros penggunaan daya pada notebook. Chipset 855,
dan Intel® PRO/WIRELESS 2100 adalah komponen dari Intel® Centrino™. Intel
Centrino dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar akan keberadaan sebuah komputer
yang mudah dibawa kemana-mana.
2004 : Intel Pentium M 735/745/755 processors
Dilengkapi dengan chipset 855 dengan fitur baru 2Mb L2 Cache 400MHz system bus
dan kecocokan dengan soket processor dengan seri-seri Pentium M sebelumnya.
2004 : Intel E7520/E7320 Chipsets
7320/7520 dapat digunakan untuk dual processor dengan konfigurasi 800MHz FSB,
DDR2 400 memory, and PCI Express peripheral interfaces.
Pada tahun 2005
Penggabungan kinerja Hyperthreading dan penggunaan daya Pentium M, lahir
processor DualCore dengan clock maksimal 2 GHz.
2005 : Intel Pentium 4 Extreme Edition 3.73GHz
Sebuah processor yang ditujukan untuk pasar pengguna komputer yang menginginkan
sesuatu yang lebih dari komputernya, processor ini menggunakan konfigurasi
3.73GHz frequency, 1.066GHz FSB, EM64T, 2MB L2 cache, dan HyperThreading.
2005 : Intel Pentium D 820/830/840
Processor berbasis 64 bit dan disebut dual core karena menggunakan 2 buah inti,
dengan konfigurasi 1MB L2 cache pada tiap core, 800MHz FSB, dan bisa beroperasi
pada frekuensi 2.8GHz, 3.0GHz, dan 3.2GHz. Pada processor jenis ini juga disertakan
dukungan HyperThreading.
Pada tahun 2006
Penggunaan dan pemasaran generasi DualCore belum habis, setahun kemudian
diluncurkan Core2Duo yang mengintegrasikan hampir 300 juta transistor dengan 2
buah core yang bekerja dalam 1 processor mampu bekerja hingga 3.3 GHz.
2006 : Intel Core 2 Quad Q6600
Processor untuk type desktop dan digunakan pada orang yang ingin kekuatan lebih
dari komputer yang ia miliki memiliki 2 buah core dengan konfigurasi 2.4GHz
dengan 8MB L2 cache (sampai dengan 4MB yang dapat diakses tiap core ), 1.06GHz
Front-side bus, dan thermal design power ( TDP ).
2006 : Intel Quad-core Xeon X3210/X3220
Processor yang digunakan untuk tipe server dan memiliki 2 buah core dengan masingmasing memiliki konfigurasi 2.13 dan 2.4GHz, berturut-turut , dengan 8MB L2 cache
( dapat mencapai 4MB yang diakses untuk tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan
thermal design power (TDP).
Pada tahun 2009
4 buah core dengan 731 juta transistor menjadikan Intel Core i7 ini menjadi processor
paling cepat saat ini.
Intel Core i3
Intel Core i3 merupakan varian paling value dibandingkan dua saudaranya yang lain.
Processor ini akan mengintegrasikan GPU (Graphics Processing Unit) alias Graphics
On-board didalam processornya. Kemampuan grafisnya diklaim sama dengan Intel
GMA pada chipset G45. Selain itu Core i3 nantinya menggunakan manufaktur hybrid,
inti processor dengan 32nm, sedangkan memory controller/graphics menggunakan
45nm. Code produk Core i3 adalah “Arrandale”.
Intel Core i5
Jika Bloomfield adalah codename untuk Core i7 maka Lynnfield adalah codename
untuk Core i5. Core i5 adalah seri value dari Core i7 yang akan berjalan di socket
baru Intel yaitu socket LGA-1156. Tertarik begitu mendengar kata value ? Tepat !
Core
i5
akan
dipasarkan
dengan
harga
sekitar
US$186.
Kelebihan Core i5 ini adalah ditanamkannya fungsi chipset Northbridge pada inti
processor (dikenal dengan nama MCH pada Motherboard). Maka motherboard Core i5
yang akan menggunakan chipset Intel P55 (dikelas mainstream) ini akan terlihat lowong
tanpa kehadiran chipset northbridge. Jika Core i7 menggunakan Triple Channel DDR 3,
maka di Core i5 hanya menggunakan Dual Channel DDR 3. Penggunaan dayanya juga
diturunkan menjadi 95 Watt. Chipset P55 ini mendukung Triple Graphic Cards (3x)
dengan 1×16 PCI-E slot dan 2×8 PCI-E slot. Pada Core i5 cache tetap sama, yaitu 8 MB
L3
cache.
Intel juga meluncurkan Clarksfield, yaitu Core i5 versi mobile yang ditujukan untuk
notebook. Socket yang akan digunakan adalah mPGA-989 dan membutuhkan daya yang
terbilang cukup kecil yaitu sebesar 45-55 Watt.
Intel Core i7
Core i7 sendiri merupakan processor pertama dengan teknologi “Nehalem”. Nehalem
menggunakan platform baru yang betul-betul berbeda dengan generasi sebelumnya. Salah
satunya adalah mengintegrasikan chipset MCH langsung di processor, bukan
motherboard. Nehalem juga mengganti fungsi FSB menjadi QPI (Quick Path
Interconnect) yang lebih revolusioner.
3. Contoh aplikasi penerapan microprocessor
contoh
penggunaan prosesor MSP430F413buatan
Texas
Instrumen
mengendalikan alat ukur jarak yang menggunakan gelombang ultrasonik 40 kHz.
untuk
Mikroprosesor pada alat ini berperan sebagai pengendali yang mengaktifkan pengirim
sinyal, mengukur waktu propagasi sinyal dengan menunggu aktifnya penerima sinyal
atau menunggu kedatangan sinyal pantulan, kemudian menghitung jarak antara alat ini
dengan benda yang memantulkan sinyal ultrasonik serta menampilkan hasil
perhitungannya dalam bilangan desimal pada display 7-segment.
Gambar 1.2. Aplikasi mikroprosesor untuk alat pengukur jarak.
Secara umum, alat ini terdiri dari 4 komponen utama, yaitu
 Sistem mikroprosesor single chip. Atau Chip tunggal yang mengandung prosesor,
memory dan I/O meskipun dengan kapasitas yang sangat kecil
 Rangkaian elektronika penghasil dan penerima gelombang ultrasonik
 Display 7-segment
 Program dalam bahasa asembli yang terdiri dari beberapa modul, yaitu
inisialisasi, pembaca tombol aktif, pengendali pengirim dan penerima, pengukur
durasi propagasi gelombang, penghitung jarak dan penampil ke 7-segment.
SENSOR ULTRASONIK Yaitu suatu alat yang berfungsi mengukur besaran jarak dan
kecepatan dan sensor ini tidak langsung dapat masuk ke mikrokontroller karena perlu
pentesuaian besaran tegangan dan lain-lainnya maka dikondisikan dulu sinyalnya
dibagian pengkondisi sinyal (signal conditioner), sehingga levelnya sesuai atau dapat
dimengerti oleh bagian input mikrokontroller atau prosseor lainnya.
Tampilan Kristal Cair (Liquid Crystal Display) LCD adalah : suatu jenis media
tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan
di berbagai bidang misalnya dalam alat-alat elektronik seperti televisi, kalkulator ataupun
layar komputer.
Pada LCD berwarna semacam monitor terdapat banyak sekali titik cahaya (pixel) yang
terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Walau disebut sebagai titik
cahaya, namun kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di
dalam sebuah perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang
susunan kristal cair tadi.
Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk
tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh
polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan
beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.
Pemuat atau KAPASITOR merupakan alat elektrik atau elektronik yang mampu
menyimpan tenaga di medan elektrik antara sepasang pengalir (plat). Proses menyimpan
tenaga dalam kapasitor dikenali sebagai "mengecas", dan melibatkan cas elektrik yang
mempunyai magnitud yang sama, tetapi kekutuban yang berlawan yang berkumpul di
kedua-dua plat masing-masing.
Kapasitor biasanya digunakan dalam litar elektrik dan litar elektronik sebagai alat storan
tenaga. Kapasitor juga digunakan untuk memisahkan antara isyarat frekuensi tinggi dan
rendah. Oleh itu, kapasitor biasanya digunakan sebagai penapis elektronik.
RESISTOR atau tahanan atau penghambat, adalah suatu komponen elektronik yang
memberikan hambatan terhadap perpindahan elektron (muatan negatif).
Resistor disingkat dengan huruf "R" (huruf R besar). Satuan resistor adalah Ohm, yang
menemukan adalah George Ohm (1787-1854), seorang ahli fisika bangsa Jerman.
Tahanan bagian dalam ini dinamai konduktansi. Satuan konduktansi ditulis dengan
kebalikan dari Ohm yaitu mho.
Kemampuan resistor untuk menghambat disebut juga resistensi atau hambatan listrik.
Besarnya diekspresikan dalam satuan Ohm. Suatu resistor dikatakan memiliki hambatan
1 Ohm apabila resistor tersebut menjembatani beda tegangan sebesar 1 Volt dan arus
listrik yang timbul akibat tegangan tersebut adalah sebesar 1 ampere, atau sama dengan
sebanyak 6.241506 × 1018 elektron per detik mengalir menghadap arah yang berlawanan
dari arus.
Hubungan antara hambatan, tegangan, dan arus, dapat disimpulkan melalui hukum
berikut ini, yang terkenal sebagai [[hukum Ohm:
KRISTAL ADALAH suatu padatan yang atom, molekul, atau ion penyusunnya
terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi.
Secara umum, zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses pemadatan. Pada
kondisi ideal, hasilnya bisa berupa kristal tunggal, yang semua atom-atom dalam
padatannya "terpasang" pada kisi atau struktur kristal yang sama, tapi, secara umum,
kebanyakan kristal terbentuk secara simultan sehingga menghasilkan padatan
polikristalin. Misalnya, kebanyakan logam yang kita temui sehari-hari merupakan
polikristal.
Struktur kristal mana yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung pada kimia
cairannya sendiri, kondisi ketika terjadi pemadatan, dan tekanan ambien. Proses
terbentuknya struktur kristalin dikenal sebagai kristalisasi.
Op-amp adalah rangkaian elektronik serbaguna yang dirancang dan dikemas khusus,
sehingga dengan menambahkan komponen luar sedikit saja, sudah dapat dipakai untuk
berbagai
keperluan.
Karakteristik
terpenting
dari
sebuah
op-amp
yang
ideal
adalah:
Penguatan
loop
terbuka
amat
tinggi
Impedansi masukan yang sangat tinggi sehingga arus masukan dapat diabaikan
Impedansi keluaran sangat rendah sehingga keluaran penguat tidak terpengaruh oleh
pembeban.
Pada op-amp terdapat satu terminal keluaran, dan dua terminal masukan. Terminal
masukan yang diberi tanda (-) dinamakan terminal masukan pembalik (inverting),
sedangkan terminal masukan yang diberi (+) dinamakan terminal masukan bukan
pembalik (noninverting).
Pengukur Jarak dengan Ultra Sonic
Meminjam teknik echo sounder yang dipakai untuk mengukur kedalaman laut, bisa
dibuat alat pengukur jarak dengan ultra sonic. Pengukur jarak ini memakai rangkaian
yang sama dengan Jam Digital dalam artikel yang lalu, ditambah dengan rangkaian
pemancar dan penerima Ultra Sonic.
Prinsip kerja echo sounder untuk pengukuran jarak digambarkan dalam Gambar 1. Pulsa
Ultrasonic, yang merupakan sinyal ultrasonic dengan frekwensi lebih kurang 41 KHz
sebanyak 12 periode, dikirimkan dari pemancar Ultrasonic. Ketika pulsa mengenai benda
penghalang, pulsa ini dipantulkan, dan diterima kembali oleh penerima Ultrasonic.
Dengan mengukur selang waktu antara saat pulsa dikirim dan pulsa pantul diterima, jarak
antara alat pengukur dan benda penghalang bisa dihitung.
Gambar 1 Prinsip Echo Sounder
Gambar 2 merupakan Rangkaian Jam Digital dalam artikel lalu yang direvisi untuk
keperluan ini. Titik desimal pada tampilan satuan dinyalakan dengan tahanan R8. Setiap
kali tombol Start ditekan, AT89C2051 membangkitkan pulsa ultrasonic pada Pin P3.4
yang dipancarkan dengan rangkaian Gambar 3, selanjutnya lewat pin P3.5 yang
terhubung ke rangkaian penerima ultrasonic di Gambar 4, sambil mengukur selang waktu
AT89C2051 memantau datangnya pulsa pantul.
Hasil pengukuran waktu itu, dengan sedikit perhitungan matematis ditampilkan di sistem
penampil 7 ruas sebagai besaran jarak, dengan satuan centimeter dan 1 angka dibelakang
titik desimal.
Gambar 2 Rangkaian Kontrol & Tampilan Pemancar pulsa Ultrasonic
Pulsa Ultrasonic dibangkitkan di pin P3.4 AT89C2051 (ULTRA_OUT) dengan potongan
Program 1, sebagai berikut:
Potongan Program 1 - Membangkitkan sinyal ultra sonic
1 PulsaUltraSonic:
2 MOV R7,#24 Nilai awal R7 = 24
3 Loop:
4 NOP waktu untuk mengerjakan baris 4..14
5 NOP = 12 mikro-detik
6 NOP
7 NOP
8 NOP
9 NOP
10 NOP
11 NOP
12 NOP
13 CPL Ultra_Out Ultra_Out (P3.4) := not Ultra_Out
14 DJNZ R7,Loop Turunkan nilai R7, ulangi lagi kalau R7<>0
15 RET
Processor memerlukan waktu untuk melaksanakan instruksi. Bagi AT89C2051 yang
bekerja pada frekuensi 12 MHz, instruksi NOP (baris 4 sampai 12); instruksi CPL (baris
13) dilaksanakan dalam waktu 1 mikro detik, dan 2 mikro detik untuk melaksanakan
instruksi DJNZ (baris 14). Dengan demikian waktu yang diperlukan untuk melaksanakan
instruksi-instruksi di baris 3 sampai 13 adalah 12 mikro detik.
Di baris 12, nilai Ultra_Out (= pin P3.4) dibalik, kalau semula Ultra_Out bernilai 0
setelah instruksi ini dijalankan Utltra_Out akan bernilai 1, dan sebaliknya kalau semula 1
dan berbalik menjadi 0.
Di baris 13 nilai R7 dikurangi 1, selama R7 belum mencapai 0 AT89C2051 akan
mengulang lagi baris 2 dan seterusnya. Di baris 1 R7 diberi nilai 24, dengan demikian
baris 2 sampai 13 akan diulang sebanyak 24 kali, dan selama itu pin 3.4 akan berbalik
dari 0 ke 1 dan 0 kembali sebanyak 12 kali. Dengan demikian, hasil kerja Potongan
Program 1 adalah pulsa ultrasonic12 gelombang dengan frekuensi 1/24 mikrodetik =
41666 Hz
Gambar 3 Rangkaian Pemancar Ultra Sonic
Pulsa ultrasonic diperkuat dan dipancarkan dengan rangkaian pemancar Ultrasonic di
Gambar 3. Rangkaian ini dibangun dengan Inverter CMOS MC14049, inverter U1B
dipakai untuk membalik fasa sehingga tegangan di output gabungan U1A & U1C akan
selalu berlawanan dengan tegangan di output gabungan U1D & U1E, dengan demikian
amplitudo ultrasonic yang sampai di tranduser ultrasonic menjadi 2 kali lipat. C1 dipakai
untuk menahan arus DC, sehingga hanya sinyal ultrasonic saja yang bisa masuk ke
tranduser ultrasonic.
Penerima pulsa Ultrasonic
Rangkaian Penerima Ultrasonic pada Gambar 4, merupakan rangkaian yang umum
dipakai untuk penerima ultrasonic, rangkaian ini bisa diganti dengan rangkaian yang lain,
asalkan saat tidak ada sinyal ultrasonic keluarannya (ECHO_IN) bernilai ‘1’ dan menjadi
‘0’ begitu menerima sinyal ultrasonic, sesuai dengan kondisi yang dipantau AT89C2051
lewat Potongan Program 2.
Gambar 4 Rangkaian Penerima Ultra Sonic
Pengukuran selang waktu
Pengukuran selang waktu dilakukan dengan bantuan Timer 1 yang ada di dalam IC
AT89C2051 seperti terlihat pada Gambar 5. TL1 dan TH1 merupakan bagian dari Timer
1, masing-masing berupa pencacah 8 bit yang diuntai menjadi pencacah 16 bit (Mode 1).
TR1 berfungsi untuk mengatur masuknya sinyal 1 MHz ke untaian pencacah, saat TR1
bernilai 0 tidak ada sinyal yang masuk, saat bernilai 1 maka untaian pencacah akan
mencacah dari 0 sampai $FFFF (heksadesimal) dan kembali lagi ke 0, dan diikuti TF1
menjadi 1.
4.
5. Gambar 5 Pengukur Waktu
Pengukuran selang waktu antara saat pulsa ultrasonic dikirim dan pulsa pantul diterima
dilakukan dengan Potongan Program 2 sebagai berikut : TR1 diberi nilai 1 agar untaian
pencacah bekerja (baris 1) dan ditunggu sampai isi pencacah menjadi 0 dengan cara
menunggu TF1 sampai bernilai 1 (baris 2 dan 3). Segera setelah itu dibangkitkan pulsa
ultrasonic dengan memanggil sub-rutin di Potongan Program 1 (baris 4), disusul
menunggu pantulan pulsa dengan cara memantau P3.5 sampai bernilai 0 (baris 5 dan 7,
abaikan dulu baris 6), setelah itu TR1 diberi nilai 0 (baris 7). Dengan demikian posisi
untaian pencacah TL1/TH1 yang terakhir merupakan lamanya selang waktu dalam satuan
mikro detik.
Kalau jarak yang diukur terlalu jauh, pulsa ultrasonic yang dikirimkan tidak terpantulkan,
akibatnya AT89C2051 akan menunggu terus di baris 5 dan 7, agar hal ini tidak terjadi
ditambahkan baris 6, yakni sambil menunggu pulsa pantulan dipantau pula apakah
untaian pencacah sudah melimpah, kalau sampai melimpah maka tidak perlu menunggu
pulsa pantulan lagi, aliran program dialihkan ke Selesai, dan untaian pencacah
dihentikan.
Potongan Program 2 - Mengukur waktu pantulan ultra sonic
1 SET TR1 Hidupkan untaian pencacah
2 SampaiNol:
3 JNB TF1,SampaiNol Tunggu selama TF1 masih =1
4 ACALL PulsaUltraSonic Bangkitkan pulsa Ultrasonic
5 TungguPantulan:
6 JB TF1,Selesai TL1/TH1 melimpah? Ya, stop
7 JB P3.5,TungguPantulan Tunggu selama P3.5 =1
8 Selesai:
9 CLR TR1 Matikan untaian pencacah
Perhitungan jarak
Seperti diketahui, kecepatan rambat suara di udara adalah 34399.22 cm/detik, berarti
untuk merambat sejauh 1 cm suara membutuhkan waktu 29 mikro detik. Selang waktu
yang sudah tercatat di untaian pencacah TL1/TH1 (Potongan Program 3, baris 2 sampai
dengan 4) setara dengan dua kali jarak pemancar ultrasonic dengan penghalang. Selang
waktu tersebut dalam satuan mikro detik, untuk mengubah menjadi jarak (cm) harus
membaginya dengan bilangan 58 (Potongan Program 3, baris 10 sampai dengan 13).
Untuk mendapatkan angka pecahan di belakang desimal, karena rutin arithmatik yang
dipakai adalah rutin perhitungan bilangan bulat (integer), maka sebelum pembagian di
atas nilai TL1/TH1 dikalikan dulu dengan 10 (Potongan Program 3, baris 10 sampai
dengan 13).
Potongan Program 3 - Menghitung jarak
1 CLR A
2 MOV Operand,TL1
3 MOV Operand+1,TH1
4 MOV Operand+2,A
5 MOV Pengali,#10
6 MOV Pengali+1,A
7 MOV Pengali+2,A
8 ACALL Perkalian HasilKali := 10 * TL1_TH1
9;
10 MOV R0,#HasilKali
11 MOV R1,#Operand
12 ACALL Copy Copy-kan isi HasilKali ke Operand
13 MOV Pembagi,#58
14 MOV Pembagi+1,#0
15 MOV Pembagi+2,#0
16 ACALL Pembagian HasilBagi := (10*TL1_TH1) / 58
Perhitungan di atas adalah perhitungan secara biner, bilangan biner ini dirubah dulu
menjadi bilangan desimal agar bisa ditampilkan. Bilangan biner tersebut dibagi dengan
1000 untuk mendapatkan angka ribuan, sisanya dibagi dengan 100 untuk mendapatkan
angka ratusan dan seterusnya, seperti terlihat pada Potongan Program 4.
Potongan Program 4 - Jarak dalam bentuk biner dirubah ke desimal untuk
ditampilkan
1 MenampilkanHasil:
2 ACALL HapusTampilan
3;
4 MOV DPTR,#AngkaPembagi Mulai dengan 1000
5 MOV R7,#4 Maksimum 4 digit
6 MOV R4,#RuasRatusan
7 CLR F0 Belum pernah simpan
8
9 MOV R0,#HasilBagi
10 MOV R1,#SisaBagi
11 ACALL Copy
12 DigitBerikutnya:
13 MOV R0,#SisaBagi
14 MOV R1,#Operand
15 ACALL Copy
16
17 * Ambil AngkaPembagi dari Tabel
18
19 CLR A
20 MOV Pembagi+2,A
21 MOVC A,@A+DPTR
22 INC DPTR
23 MOV Pembagi,A
24
25 CLR A
26 MOVC A,@A+DPTR
27 INC DPTR
28 MOV Pembagi+1,A
29
30 ACALL Pembagian SisaBagi dibagi 1000; 100; 10 dan 1
31
32 MOV A,HasilBagi HasilBagi=0?
33 JNZ SimpanRuas Tidak, jadikan simpan ruas
34 JNB F0,Berikutnya Belum pernah simpan dan 0
35 SimpanRuas:
36 SETB F0 Sudah pernah simpan angka
37 ACALL JadikanRuas
38 MOV R0,$04 R0 <- R4
39 MOV @R0,A Simpan
40 Berikutnya:
41 INC R4
42 DJNZ R7,DigitBerikutnya
43 RET
44
45 AngkaPembagi:
46 DW 1000
47 DW 100
48 DW 10
49 DW 1
Rancangan di atas bisa dipakai untuk mengukur jarak sampai sejauh lebih kurang 10
meter, pada jarak tersebut waktu rambat suara lebih kurang sebesar 2 x 1000 cm x 29
mikro-detik/cm = 58.000 mikro detik, hampir mencapai angka maksimum yang bisa
ditampung untaian pecacah TL1/TH1 yang 65535.
Meskipun demikian untuk bisa mengukur sejauh itu, rangkaian pemancar dan penerima
ultrasonic harus benar-benar dalam keadaan yang baik, terutama harus dipilih tranduser
ultrasonic yang prima. Alat ini akan punya nilai komersil yang baik jika tampilan 7 ruas
dengan LED diganti dengan tampilan LCD, agar pemakaian dayanya kecil dan bisa
bekerja dengan baterai saja. Pemakaian LCD akan dibicarakan pada artikel lain.
Program untuk mengendalikan AT89C2051 harus diisikan ke dalam IC microcontroller
itu, untuk itu diperlukan alat yang dinamakan sebagai AT89C2051 Flash PEROM
Programmer. Alat ini sangat sederhana, hanya memakai sebuah IC 74HC574A ditambah
dengan sistem catu daya dan dihubungkan ke komputer PC lewat printer port
Download