Modul Mata Kuliah Analisa Keputusan Dosen : Hartanto Wirawan,ST BAB 6 PENGENALAN DASAR – DASAR MANAJEMEN RESIKO Manajemen risiko adalah salah satu bidang study yang belum popular dibanding bidang studi lainnya, seperti manajemen pemasaran, manajemen keuangan, manajemen sumber daya manusia, atau manajemen produksi. Walaupun demikian, pemahaman tentang manajemen risiko saat ini menjadi semakin dibutuhkan. Sejak krisis ekonomi menimpa Indonesia beberapa waktu yang lalu, beberapa perusahaan, termasuk bank-bank, satu-persatu gulung tikar. Kemungkinan sebagian dari mereka tidak siap untuk menghadapi risiko-risiko yang berhubungan dengan perubahan pasar, politik, atau mungkin sosial. Buku ini merupakan bacaan yang disusun sedemikian rupa agar mudah dibaca oleh siapa saja yang ingin mengetahui manajeme risiko. Khususnya manajemen risiko operasional perusahaan atau organisasi. Langkah-langkah dalam proses manajemen risiko dimulai dari (1) identifikasi risiko (2) pengukuran risiko, termasuk pemetaan risiko, sampai dengan (3) penanganan resiko yang mencakup pengendalian dan pendanaan risiko dibahas secara rinci. Di dalamnya juga diberikan beberapa contoh formulir yang dapat digunakan, terutama dalam identifakasi dan pengukuran risiko. Pembahasan dibuat sedemikian rupa agar lebih praktis. Manajemen Resiko Dalam manajemen resiko, kita perlu menyadari bahwa segala benda di dunia ini memiliki resiko untuk mengalami kerusakan, termasuk diri kita sendiri. Oleh karena itu, kita perlu menganalisa resiko-resiko apa aja yang ada, berapa besar peluang PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hartanto Wirawan, ST. ANALISA KEPUTUSAN 1 Modul Mata Kuliah Analisa Keputusan Dosen : Hartanto Wirawan,ST resiko tersebut terjadi, beserta berapa besar kerugian yang akan dialami. Untuk resiko-resiko yang dapat menimbulkan kerugian besar ataupun memiliki peluang tinggi, kita perlu menyiapkan rencana antisipasi agar kehidupan rutin kita jangan sampai terlalu banyak terganggu apabila kerusakan tersebut terjadi. Sebagai contoh, perhatikan cerita dibawah ini: James adalah seorang manager di perusahaan swasta yang cukup terkenal di Jakarta. Beliau sudah berkeluarga dan memiliki 2 orang anak. Setiap harinya James mengendarai sedan Balenonya untuk pergi ke kantor. Pada suatu hari, musibah datang menimpa James. Mobil sedan yang dikendarainya ditabrak oleh bus yang melanggar lampu merah. Mobil James mengalami kerusakan parah sementara James sendiri jatuh tidak sadarkan diri sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit. Ternyata luka yang dialami oleh James cukup parah. Selama seminggu James berada dalam kondisi koma, tidak sadarkan diri. Setelah sadar, James masih harus dirawat nginap dalam rumah sakit selama dua minggu dan setelah itu kesehatan James harus dicek setiap seminggunya. Sementara tangannya yang mengalami patah tulang tidak bisa digunakan untuk bekerja selama 3 bulan. Perusahaan tempat James bekerja merasa turut berduka cita atas musibah yang menimpa James. Mereka mengirimkan bunga dan menjenguk James pada saat di rumah sakit. Namun karena James tidak bisa bekerja dalam 3 bulan mendatang, mereka memutuskan untuk memberhentikan James. Berapa kerugian finansial yang diderita oleh James? Mobil sedannya yang hancur karena ditabrak bus. Ongkos rawat nginap rumah sakit hingga 3 minggu. Obat-obatan yang diperlukan untuk memulihkan kesehatan James. Ongkos medical check-up setelah keluar dari rumah sakit. Kehilangan pekerjaan yang menjadi sumber penghasilan utamanya. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hartanto Wirawan, ST. ANALISA KEPUTUSAN 2 Modul Mata Kuliah Analisa Keputusan Dosen : Hartanto Wirawan,ST Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa semua orang memiliki risiko mengalami musibah seperti cerita diatas. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk mempelajari manajemen resiko. Apa yang Anda lakukan untuk mengantisipasi kejadian seperti diatas? Jawabannya ada 2, yaitu menyiapkan dana darurat atau mengalihkan resiko ke pihak lain. Dana Darurat Dana darurat adalah sejumlah uang yang sengaja Anda sisihkan untuk digunakan pada saat darurat. Biasanya dana ini disimpan dalam bentuk tabungan dengan rekening khusus yang tidak boleh ditarik jika bukan dalam keadaan darurat. Kelebihan dari dana darurat adalah bahwa dana ini adalah tabungan Anda. Uang dalam dana darurat akan tetap menjadi milik Anda jika tidak terjadi musibah. Dan uang ini bisa Anda gunakan untuk apa saja yang Anda mau. Sementara kekurangan dari dana darurat adalah dibutuhkan kedisiplinan untuk secara berkala menyimpan uang ke rekening dana darurat. Dan kedisiplinan juga diperlukan agar dana darurat ini benar-benar disimpan, tidak ditarik untuk keperluan harian. Namun, kekurangan terbesar dari dana darurat adalah terbatasnya jumlah uang yang bisa Anda tabung sebagai dana darurat. Dalam kasus seperti James diatas, dana darurat tidak akan cukup untuk mengganti seluruh kerugian finansial yang diderita oleh James. Dalam hal ini, Anda perlu mempertimbangkan cara manajemen resiko yang lain. Mengalihkan Resiko ke Pihak Lain Cara lain untuk mengantisipasi resiko adalah dengan cara mengalihkan resiko tersebut ke pihak lain. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membeli asuransi. Dalam perjanjian asuransi, Anda menyerahkan sejumlah uang yang disebut premi kepada pihak penanggung(perusahaan asuransi) dan pihak penanggung berjanji akan memberikan ganti rugi kepada Anda jika Anda mengalami musibah. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hartanto Wirawan, ST. ANALISA KEPUTUSAN 3 Modul Mata Kuliah Analisa Keputusan Dosen : Hartanto Wirawan,ST Kelebihan dari cara ini adalah Anda akan mendapatkan uang ganti rugi dalam jumlah besar apabila terjadi musibah. Dengan perencanaan asuransi yang baik, James tidak perlu mengeluarkan uang pribadi satu sen pun untuk menutupi seluruh kerugian finansial yang disebutkan diatas. Kekurangannya adalah resiko yang ditanggung oleh asuransi terbatas pada perjanjian polis asuransi. Misalkan perjanjian asuransi hanya meng-cover kerugian akibat meninggal, maka pihak asuransi tidak akan memberikan ganti rugi untuk ongkos perawatan di rumah sakit. Selain itu, perjanjian asuransi juga memiliki batas waktu (biasanya hanya berlaku setahun). Jika dalam periode tersebut tidak terjadi apa-apa, maka uang premi yang telah Anda bayar akan hangus. Ironis memang, disatu sisi Anda memerlukan ganti rugi dalam jumlah besar apabila Anda mengalami musibah. Namun disisi lain polis asuransi membutuhkan biaya yang besar. Oleh karena itulah Anda perlu menganalisa kebutuhan Anda sendiri. Anda perlu menetapkan sendiri resiko-resiko apa saja yang harus ditanggung oleh pihak asuransi, dan resiko mana saja yang bisa diatasi dengan dana darurat. Untuk mempelajari lebih banyak mengenai manajemen resiko, Anda dapat membaca buku yang berjudul “Keuangan Pribadi: Resep Rahasia Dibalik Kesuksesan Kaum Kaya“. Manajemen risiko adalah proses pengukuran atau penilaian risiko serta pengembangan strategi pengelolaannya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum). Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hartanto Wirawan, ST. ANALISA KEPUTUSAN 4 Modul Mata Kuliah Analisa Keputusan Dosen : Hartanto Wirawan,ST Pelayanan Manajemen Resiko Risk Engineering adalah "Sebuah disiplin ilmu yang didedikasikan pada identifikasi yang sistematik, penilaian, dan perbaikan atas resiko, yang bertujuan untuk memperkecil total biaya kerugian untuk Zurich dan pelanggannya, dengan demikian memudahkan pendapatan dan perlindungan atas neraca". Untuk bekerja sebagai partner dengan pelanggan-pelanggan kami untuk mengidentifikasi resiko-resiko, mengevaluasinya dan mengurangi pengaruhnya dengan mengajukan solusi-solusi imajinatif yang dirancang melalui spektrum resiko keseluruhan. Mengembangkan usaha secara proaktif dengan pelayanan Risk Engineering yang tidak terbatas dan disesuaikan untuk target-target teridentifikasi oleh "Zurich Corporate Solutions". Integrasi/interaksi yang lebih efektif antara Risk Engineering dan Klaim yang mengarah pada penyelesaian kerugian yang lebih seimbang, pengetahuan kerugian yang lebih baik, dan penyediaan data kerugian yang berarti untuk pelanggan. Pelayanan Kami Pelayanan Risk Engineering Zurich Indonesia adalah unik di pasar lokal. Untuk lebih spesifik, Zurich Insurance Risk Engineering, bersama dengan partner kami di Asia, memiliki sertifikasi Sistem Manajemen Mutu: ISO9001. Kami menyediakan berbagai tipe pelayanan untuk pelanggan-pelanggan kami yang bernilai. Kami menyediakan pelayanan sebagai berikut : Penilaian Resiko dan Perbaikan Resiko Penilaian resiko yang independen jarang menggunakan sepenuhnya pengertian internal pelanggan akan operasi dan kerapuhan usaha mereka sendiri. Bila sebuah penilaian dapat mengambil keuntungan penuh dari PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hartanto Wirawan, ST. ANALISA KEPUTUSAN 5 Modul Mata Kuliah Analisa Keputusan Dosen : Hartanto Wirawan,ST pengetahuan pelanggan, maka hasil yang didapat akan lebih akurat dan solusi akan dapat disesuaikan dengan lebih baik. Ini menjadi tujuan dari tim kami berdasarkan strategi solusi. Saat pelanggan memiliki waktu dan bersedia untuk ikut serta dalam proses analisa, kami dapat menyediakan metodologi yang sesuai dan keterampilan-keterampilan yang memudahkan tim pelanggan melakukan analisa resiko dan proses pembentukan solusi. Zurich Hazard Analysis Zurich Hazard Analysis (ZHA) adalah metodologi solusi unggulan kami. Ini adalah suatu pendekatan mengidentifikasikan, sistematik memprioritaskan, dan yang digunakan memperbaiki untuk resiko-resiko pelanggan. Ini dapat diterapkan dalam berbagai konteks termasuk desain produk, operasi pabrik, dan kelangsungan usaha. Hasil dari ZHA adalah langkah-langkah perbaikan atas resiko utama, yang saat diimplementasikan akan mengurangi resiko yang berhubungan ke suatu jenjang yang dapat diterima. Tes Sistem Proteksi Kebakaran Tim Risk Engineering Zurich Indonesia menyediakan pelayanan-pelayanan, seperti mengkaji ulang gambar-gambar teknik, tes pompa kebakaran dan perhitungan tarif laju hydrant, dll., untuk pelanggan-pelanggan kami dalam memverifikasi bahwa sistem proteksi kebakaran berfungsi sebagaimana mestinya. Kursus Pelatihan Teknik Proteksi Kebakaran Zurich Indonesia adalah sebuah hub untuk Risk Engineering Asia. Zurich Risk Engineering telah membangun, dalam hubungan dengan Zurich Amerika, sebuah kursus Regional Fire Protection Engineering yang mengulas problem dengan jelas dan ringkas dalam memberikan presentasi atas PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hartanto Wirawan, ST. ANALISA KEPUTUSAN 6 Modul Mata Kuliah Analisa Keputusan Dosen : Hartanto Wirawan,ST masalah-masalah yang sering terjadi pada proteksi kebakaran atas properti. Presentasi terutama berdasarkan pada kode dan rekomendasi dari NFPA (National Fire Protection Association) tetapi dilengkapi juga dengan standar internasional dan perspektif industri asuransi. Jaringan Risk Engineering Kami yang Mencakup Seluruh Dunia Jaringan Risk Engineering Kami yang Mencakup Seluruh Dunia adalah salah satu kunci kekuatan kami. Kami menekankan tidak hanya pada besarnya jaringan kami tetapi juga pada strategi ekpansi yang terkontrol yang menjamin konsistensi dalam pelatihan kami dan filosofi manajemen resiko. Manajemen Proses Bisnis Iklim kompetisi menuntut tidak saja barang dan jasa yang berkualitas tetapi juga kecepatan layanan disamping harga yang murah. Untuk dapat mencapai taraf kompetitif seperti ini, organisasi mau tidak mau harus inward looking dengan mengoptimalkan operasi bisnis di tiap lininya, memperbaiki dan menstabilkan kualitas dan reliabilitas sistem. Optimalisasi ini mencakup kelengkapan kendali proses, solusi jangka panjang yang berkelanjutan, minimalisasi tidak saja error tetapi juga limbah dan pengerjaan ulang, efisiensi waktu, dan penghapusan aktivitas yang tidak memberi nilai tambah. Siklus dari inisiatif perbaikan proses secara garis besar terbagi dalam tiga aktivitas utama, discovery and design, deploy and execute, dan monitor and control. Discovery dimulai dengan mengidentifikasi keperluan dari proses tersebut. Mulai dari pendorong, tata nilai, strategi, sampai hasil dari bisnis organisasi. Identifikasi ini akan mendukung “raison d’etre” dari proses tersebut. Selanjutnya identifikasi tadi diikuti oleh inventarisasi dari proses yang sudah berjalan baik itu proses utama maupun proses pendukung. Inventarisasi ini lebih bersifat memotret bagaimana alur kerjanya, berapa biaya yang diperlukan, siklus waktunya dan lain sebagainya. Selain itu perlu dipetakan, apakah suatu proses memberikan nilai tambah atau tidak. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hartanto Wirawan, ST. ANALISA KEPUTUSAN 7 Modul Mata Kuliah Analisa Keputusan Dosen : Hartanto Wirawan,ST Kategorisasi hasil value analysis ini bermanfaat untuk menentukan skala prioritas dalam perbaikan proses. Bahkan, bilamana perlu proses yang tidak memberi nilai tambah sejak tahap ini dapat segera dipangkas. Hanya saja perlu pertimbangan masak-masak sebelum memangkasnya. Tetapi juga tidak berarti harus berlamalama membiarkan proses yang tidak mendatangkan nilai tambah ini semakin menjadi beban. Ibarat membiarkan barang yang sebetulnya tidak terpakai tapi dibuang sayang justru menjadikannya sampah yang membebani. Hasil inventarisasi tadi ditindaklanjuti dengan menentukan siapa yang selanjutnya bertanggung jawab terhadap suatu proses (process ownership). Tanggung jawab pertama dari pemilik proses ini adalah membangun dan menanamkan kultur perbaikan berkelanjutan. Dengan semangat perbaikan berkelanjutan, sebagai standar parameter ditentukan indikator kinerja dari proses yang mencakup aspek waktu, biaya, dan kualitas. Kriteria dari standar ini dibuat jelas, terukur, dan dapat dijangkau. Sehingga berdasarkan standar tadi dapat dilakukan penilaian seberapa jauh kesenjangan kinerja dari proses yang selama ini berjalan. Root cause analysis dapat dilakukan untuk mendapatkan faktor apa saja yang menjadi pemicunya. Dengan diketahuinya faktor pemicu ini peluang bagi perbaikan dapat diidentifikasi, apakah itu melalui adopsi teknologi, perbaikan praktek manajemen, perbaikan alur kerja, atau yang lainnya. Tahap selanjutnya adalah desain model baru yang mampu mengoptimalkan kinerja dari proses bisnis sesuai dengan karakteristik yang telah ditemukan. Belajar dari pengalaman pihak lain melalui benchmark dengan “best practices” dari industri terkait akan membantu keluar dari inward looking trap, mengurangi resiko dan biaya serta menjaga perusahaan tetap berada dalam rel menuju pemenangan kompetisi. Sebelum diimplementasikan, model baru tersebut disimulasikan, sebagai eksperimen terhadap perubahan yang terjadi, seberapa sukses perbaikan desain ini berjalan. Simulasi ini secara operasional akan mereduksi resiko dengan PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hartanto Wirawan, ST. ANALISA KEPUTUSAN 8 Modul Mata Kuliah Analisa Keputusan Dosen : Hartanto Wirawan,ST mengantisipasi kekurangan dari model yang baru. Jika simulasi berhasil maka model tersebut dapat diimplementasikan sambil dimonitor dengan analisa dan pengontrolan terhadap hasilnya. Masih dalam semangat dan siklus perbaikan berkelanjutan. Dalam setiap tahapan ini, sumber daya manusia memegang peranan sangat vital, baik dalam perannya sebagai Process Designer, Process Executor, maupun Process Manager. Dengan demikian pelatihan secara berkesinambungan dan dilaksanakan secara lintas sektoral sangat diperlukan untuk meningkatkan kompetensi mereka. Selain itu pemahaman mengenai persepsi karyawan menjadi menu wajib bagi perusahaan. Kebanggaan sebagai karyawan yang merasa ketrampilannya bernilai sebagai aset perusahaan haruslah mendapat perhatian yang proporsional. Kebanggaan dan perasaan berharga ini dapat meningkatkan engagement karyawan terhadap perusahaan dan dapat menjadi tali emosional yang sangat kuat untuk memacu motivasi internal. Membuatnya ’menikmati’ bekerja setiap hari dan merasakan bagaimana hasil kerjanya memberi nilai tambah bagi pelanggan. Jika seorang karyawan ’menikmati’ pekerjaannya tentu akan menumbuhkan kerelaan dalam melaksanakan tugas-tugasnya dengan sepenuh hati. Ketulusan dalam melayani pelanggan eksternal maupun internal akan meningkatkan kualitas layanan itu. Tentu saja orientasi pelanggan ini tidak bisa dilupakan dalam manajemen proses bisnis, karena pelangganlah yang akan menentukan apakah nilai tambah dari perbaikan proses ini bermakna atau tidak. Pelanggan tidak mau tahu dengan proses, mereka hanya akan melihat keluarannya. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hartanto Wirawan, ST. ANALISA KEPUTUSAN 9