MEMAHAMI TENTANG PEKERJA SOSIAL A. PENGERTIAN 1. Max Siporin, D.S.W dalam bukunya Introduction to Social Work Practice menyebutkan Social Work is defined as a social institutional method of helping people to prevent and resolve their social problems, to restore and enhance their social functioning.(Siporin, 1975) Dalam bahasa Indonesia, artinya adalah Pekerjaan sosial didefinisikan sebagai suatu metode institusi sosial untuk membantu orang mencegah dan memecahkan masalah mereka serta untuk memperbaiki dan meningkatkan keberfungsian sosial mereka. Pekerjaan sosial juga dapat dikatakan sebagai institusi sosial, profesi pelayanan manusia serta seni praktek yang ilmiah dan teknis 2. Allen Pincus and Anne Minahan dalam buku Social Work Practice : Model and Method menyebutkan Social work is concerned with the interactions between people and their social environment which affect the ability of people to accomplish their life task, alleviate distress, and realize their aspirations and values. (Pincus and Minahan, 1973) Dalam bahasa Indonesia artinya adalah Pekerjaan sosial berkenaan dengan interaksi antara orang dengan lingkungan sosialnya yang mempengaruhi kemampuan orang tersebut untuk menyelesaikan tugas-tugas kehidupannya, mengurangi stress, mewujudkan aspirasi, dan nilai masyarakat. 3. Pekerja Sosial adalah seseorang yang melakukan proses pertolongan kepada orang yang mengalami disfungsi sosial dengan disertai kemampuan khusus di bidang ilmu pengetahuan, kemampuan, dan nilai agar dapat kembali berfungsi secara sosial. B. KEMAMPUAN DASAR 1. Body of Knowledge Kerangka pengetahuan (body of knowledge) pekerjaan sosial yaitu suatu kerangka pengetahuan yang berisi, berasal dari atau diramu dari konsep konsep ilmu perilaku dan ilmu-ilmu sosial. Materi materi pengetahuan yang diramu tersebut dibentuk atau dikonstelasikan secara elektik dan dikembangkan melalui penelitian dan praktek sehingga benar benar memiliki keunikan. Oleh sebab itu pengetahuan ilmiah pekerjaan sosial meiliki ciri ciri, pluralistik-eclectic dan applied. 1|Page Berbagai macam pengelompokan pengetahuan ilmiah pekerjaan sosial banyak dikemukakan para ahli, salah satunya menurut pendapat Charles Zastrow dalam Standar Kompetensi pekerjaan sosial mengemukakan sebagai berikut: a. Pengetahuan pekerjaan sosial yang umum (General social work knowledge) yang mencakup: 1) Pelayanan sosial dan kebijakan sosial (social policy dan services); 2) Tingkah laku manusia dan lingkungan sosialnya (human behavior and the social environment); 3) Metoda praktek pekerjaan sosial (methods of social work practice) b. Pengetahuan tentang bidang praktek tertentu (knowledge about a specific practice field) c. Pengetahuan tentang badan-badan sosial tertentu (knowledge about a specific agency) d. Pengetahuan tentang klien (Knowledge about each client) 2. Body of Skill Kerangka keterampilan (body of skill) pekerjaan social yaitu serangkaian keterampilan teknis yang berdasarkan kerangka pengetahuan, yang dikuasai oleh seorang pekerja sosial yang diperolehnya melalui pelatihan keterampilan, praktek belajar kerja magang, dan atau praktek lapangan. 3. Body of Value Dari standar kompetensi pekerja sosial di Indonesia nilai-nilai pekerjaan sosial adalah Kerangka nilai (body of value) yaitu nilai-nilai, asas-asas, prinsip-prinsip, standar-standar prilaku, yang diangkat dari nilai-nilai luhur, falsafah hidup dan pandangan hidup serta nilai – nilai luhur, falsafah hidup dan pandangan hidup serta nilai-nilai dan norma-norma sosial budaya bangsa/masyarakat dimana pekerjaan sosial dilaksanakan. Kerangka nilai-nilai ini berfungsi mempedomani, mengarahkan serta membimbing sikap serta perilaku seorang pekerja sosial profesional sebagai pekerja sosial dan dalam hubungannya dengan klien, dengan lembaga tempat bekerjanya, dengan sejawat profesional serta dengan masyarakat luas. Kerangka nilai diperoleh dan dihayati oleh seorang pekerja sosial melalui upaya penanaman nilai nilai tersebut dalam proses pendidikannnya. Pemahaman terhadap kerangka nilai membantu pekerja sosial didalam merumuskan “apa yang seharusnya” sebagai suatu dasar untuk merumuskan tujuan tujuan dan mengembangkan program-program kegiatan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. 2|Page Kerangka nilai pekerjaan sosial juga berfungsi sebagai filter didalam upaya pengadopsian maupun pengembangan aspek-aspek ilmu pengetahuan yang tidak sesuai atau bertentangan dengan nilai-nilai yang berlaku didalam masyarakat dimana praktek pekerjaan sosial dilakukan C. NILAI DAN ETIKA Nilai nilai yang bersumber dari kerangka pengetahuan ilmiah pekerjaan sosial yang turut melengkapi kerangka nilai pekerjaan sosial dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Nilai tentang Konsepsi orang yang mencakup: a. Pekerja sosial percaya bahwa setiap orang mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk menentukan dirinya sendiri b. Setiap orang mempunyai kemampuan dan dorongan untuk berubah, sehingga dapat lebih meningkatkan taraf hidupnya c. Setiap orang mempunyai tanggungjawab kepada dirinya dan juga kepada orang lain didalam masyarakat d. Orang memerlukan pengakuan dari orang lain e. Manusia mempunyai kebutuhan, dan setiap orang pada prinsipnya unik serta berbeda dengan orang lainnya 2. Nilai tentang masyarakat yang perlu menyediakan hal-hal yang dibutuhkan oleh setiap orang, yang mencakup: a. Masyarakat perlu memberikan kesempatan bagi pertumbuhan dan perkembangan setiap orang agar mereka dapat merealisasikan semua potensinya b. Masyarakat perlu menyediakan sumber-sumber dan pelayanan-pelayanan untuk membantu orang memenuhi kebutuhan mereka dan menghadapi atau memecahkan permasalahan yang dialami c. Orang perlu diusahakan agar mempunyai kesempatan yang sama untuk berpartisipasi didalam masyarakatnya 3. Nilai yang berkaitan dengan interaksi antar orang, yang mencakup: a. Pekerja sosial percaya bahwa orang yang mengalami masalah perlu dibantu (oleh orang lain) b. Pekerja sosial percaya bahwa didalam usaha memecahkan masalah orang/klien perlu respek dan diberi kesempatan untuk menentukan nasibnya sendiri 3|Page c. Pekerja sosial percaya bahwa orang yang perlu dibantu dan diingatkan interaksinya dengan orang lain untuk membangun sesuatu masyarakat yang mempunyai tanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan setiap anggota /warganya D. PRAKTEK PEKERJA SOSIAL DI INDONESIA Beragam praktek telah dilakukan oleh pekerja sosial di Indonesia. Saat ini yang paling banyak adalah mereka yang berafiliasi di Kementerian Sosial RI berikut jajarannya. Kemudian pekerja sosial juga banyak berpraktek berdasarkan lingkup settingnya seperti pekerja sosial medis yang banyak kita temukan di rumah sakit-rumah sakit. Pekerja sosial koreksional banyak bekerja di lapas dan lembaga-lembaga non pemerintah yang berkaitan dengan orang-orang termarjinalisasi di bidang pelanggaran hukum. Pekerja sosial industri banyak kita ketahui bahwa mereka berpraktek di bidang CSR (Corporate Social Responsibility) perusahaan-perusahaan multinasional. Belum lagi pekerja sosial yang bekerja dengan anak dan keluarga, bidang kebencanaan, dan juga kemiskinan. Semuanya telah dilakukan dan saling bersinergi untuk memberikan sumbangsih yang nyata bagi kesejahteraan sosial masyarakat Indonesia pada umumnya. Memang hingga saat ini, praktek pekerjaan sosial klinis belum ada secara resmi, namun dengan adanya reformasi dan reorganisasi pekerja sosial Indonesia, IPSPI (Ikatan Pekerja Sosial Indonesia), masa depan cerah pekerja sosial diprediksikan menjadi lebih baik lagi karena akan ada sertifikasi pekerja sosial dan juga peluang untuk membuka praktek pekerjaan sosial sendiri akan sangat mungkin terjadi. Mengulas praktek pekerjaan sosial di Indonesia hanya dengan satu lembar memang tidaklah cukup, namun dapat kita tarik garis besarnya bahwa praktek pekerjaan sosial ini masih terus berjalan dan semakin eksis dengan pengalaman praktek yang kian dipercaya oleh masyarakat untuk membantu mengatasi berbagai masalah sosial yang muncul dan berkembang. DAFTAR PUSTAKA Heru Sukoco, Dwi. 1995. Profesi Pekerjaan Sosial dan Proses Pertolongannya. Bandung : Koperasi Mahasiswa Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung http://ronakhatulistiwa.wordpress.com/2009/09/11/sekilas-pekerja-sosial/ yang diakses pada 11 Februari 2011 4|Page