USER INTERFACE APLIKASI EARTHQUAKE ANALYSIS AND

advertisement
PENDAHULUAN
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi pada permukaan bumi yang disebabkan
oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk
menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun
padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena
pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan. Sering kali gempa bumi disebabkan
dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang
bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan
dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu
lah gempa bumi akan terjadi.
Tsunami adalah kumpulan gelombang lautan yang sangat panjang, disebabkan oleh
terjadinya gempa tektonik sehingga menyebabkan disposisi air secara vertikal. Istilah
Tsunami berasal dari bahasa Jepang dimana tsu berarti pelabuhan dan nami berarti
gelombang, yang secara harafiah berarti ombak besar di pelabuhan. Tenaga setiap tsunami
adalah tetap, fungsi ketinggiannya dan kelajuannya. Dengan itu, apabila gelombang
menghampiri pantai, ketinggiannya akan meningkat sementara kelajuannya menurun.
Tsunami dapat terjadi jika terdapat gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah
besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke
bumi. Namun, 90% tsunami terjadi akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah
beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung
Krakatau.
Earthquake Analysis and Tsunami Run-Up Modeling adalah sebuah aplikasi yang
memproses parameter dari data
gempa sehingga menghasilkan keluaran berupa nilai
numerik yang kemudian divisualisasikan secara grafis. Selain itu aplikasi juga mampu
menghasilkan keluaran berupa data numerik, model propogasi dan run-up tsunami. Aplikasi
ini terdiri dari 2 program yaitu Earthquake Analysis dan Tsunami Run-Up Modeling. Aplikasi
ini dibangun dengan menggunakan 2 bahasa pemrograman, yaitu Fortran dan Java. Secara
teknis, sebagai program utama Java akan memanggil kompiler Fortran untuk melakukan
proses perhitungan dari parameter – parameter yang dimasukkan, kemudian Java akan
memproses kembali menjadi keluaran berupa grafis yang sesuai. User interface aplikasi ini
dirancang sesederhana mungkin serta user friendly agar user/pemakai dapat dengan
mudah menggunakannya. Selain itu aplikasi ini dilengkapi dengan
fasilitas Help yang
berfungsi sebagai panduan bagi user/pemakai.
1
TENTANG APLIKASI EARTHQUAKE ANALYSIS AND TSUNAMI
RUN-UP MODELING
Berikut dijelaskan parameter-parameter apa saja yang harus diinputkan pada
masing-masing aplikasi dan juga diagram alir kerja aplikasi.
I.
Aplikasi Earthquake Analysis
Sebagai sebuah aplikasi yang memproses data gempa, Earthquake Analysis
membutuhkan beberapa input(masukan). Input yang berupa parameter kemudian akan
diproses
dengan
berbagai
mekanisme
dan
perhitungan
sehingga
menghasilkan
output(keluaran) berupa nilai numerik dan grafis patahan. Berikut akan dijelaskan
parameter(input) apa saja yang dibutuhkan aplikasi ini untuk menghasilkan output yang
diinginkan.
Parameter masukannya adalah sebagai berikut :
1. Earthquake Parameter (Parameter Gempa)
a. HH
ƒ
Parameter masukan nilai dari Hypocentrum dengan satuan meter.
ƒ
Parameter masukan nilai dari besaran dislokasi gempa dengan satuan
b. D
meter
c. DL, TH, RD
ƒ
Parameter masukan nilai dari sudut gempa (dip angle, strike angle,
rake/slip angle) dengan satuan derajat.
d. L
ƒ
Parameter masukan nilai dari panjang fault (patahan gempa) dengan
satuan meter.
e. W
ƒ
Parameter masukan nilai dari lebar fault (patahan gempa) dengan
satuan meter.
f.
Cols
ƒ
Jumlah Kolom pada domain terbesar, misalnya A.
g. Rows
Jumlah Baris pada domain terbesar, misalnya A.
h. DX
ƒ
Parameter masukan nilai dari ukuran grid spatial pada domain terbesar
dengan satuan meter domain A (m).
2
2. Episentrum
a. X
ƒ
Parameter masukan jarak relative sejajar sumbu x dihitung dari koordinat
asal (kiri – bawah) pada domain A (m).
b. Y
ƒ
Parameter masukan jarak relative sejajar sumbu Y dihitung dari
koordinat asal (kanan – bawah) pada domain A (m).
Setelah seluruh parameter tersebut di-input, aplikasi akan memprosesnya dengan
memanfaatkan prosedur yang terdapat dalam program. Parameter yang di-input akan dicompile oleh kompiler Fortran untuk menghasilkan sebuah file yang berisi hasil proses
perhitungan. File Output tersebut kemudian di-compile lagi oleh Java untuk menghasilkan
grafis berupa patahan dari gempa.
Proses tersebut dapat digambarkan sebagai sebuah mekanisme yang dapat kita
lihat dalam diagram alir berikut.
User Interface (GUI Java)
Input
Get Parameter
Compile use Fortran
File
Compile use Java
Earthquake Graphics
Gambar 1. Diagram alir earthquake analysis
3
II.
Aplikasi Tsunami Run-Up Modeling
Sebagai sebuah aplikasi yang memproses data – data gempa, Tsunami Run-Up
Modeling membutuhkan beberapa input(masukan). Input berupa data yang kemudian
diproses dengan berbagai mekanisme dan perhitungan, output(keluaran) berupa data
numerik tiap langkah waktu yang telah ditetapkan pada setting program. Data numerik
tersebut kemudian divisualisasikan oleh interface program menjadi grafis/image dan animasi
program. Berikut akan dijelaskan parameter(input) apa saja yang dibutuhkan aplikasi ini
untuk menghasilkan output yang diinginkan.
Parameter Masukan :
1. Delta
ƒ
Nilai masukan dari tiap Grid
2. File Output (Outzmn)
ƒ
Nilai masukan dari parameter Outzmn
3. File Input (Hname)
ƒ
Nilai masukan yang diambil dari file – file suse.txt (a-d).
4. News
ƒ
Nilai masukan berupa arah masuknya air dari 4 mata angin.
5. Total second
ƒ
Nilai masukan berupa waktu yang diinginkan untuk memproses data.
6. Tide Level
ƒ
Nilai masukan dari ketinggian air pasang – surut.
Setelah seluruh parameter tersebut di masukkan, aplikasi akan memprosesnya
dengan menggunakan prosedur – prosedur yang terdapat pada program. Parameter yang
dimasukkan akan di-compile oleh kompiler Fortran untuk menghasilkan file-file yang berisi
hasil proses perhitungan (file ZA, ZB, ZC, ZD). File Output tersebut kemudian di-compile lagi
oleh Java untuk menghasilkan grafis berupa elevasi muka air laut.
Proses tersebut dapat digambarkan sebagai sebuah mekanisme yang dapat kita
lihat dalam diagram berikut :
4
User Interface (GUI Java)
Input
Get Parameter
Compile use Fortran
File
Compile use Java
Tsunami Animation
5
PENJELASAN APLIKASI EARTHQUAKE ANALYSIS AND TSUNAMI
RUN-UP MODELLING
Berikut ini akan dijelaskan langkah pembuatan, alur proses pada Java dan juga alur proses
berdasarkan form untuk masing-masing program yaitu Earthquake Analysis dan Tsunami
Run-Up Modeling.
I.
Aplikasi Earthquake Analysis
Seperti telah dijelaskan di atas aplikasi ini dibangun menggunakan 2 bahasa
pemrograman yaitu Fortran dan Java. Sebagai bahasa utama Java berfungsi sebagai
pengendali keseluruhan program seperti pembuatan interface, memanggil kompiler Fortran
serta memproses keluaran berupa data nilai numerik dan grafis.
Alur Proses berdasarkan Form :
User Interface
Earthquake Analysis
Set Parameter
Episentrum
Parameter
Earthquake
Set X,Y
Set
HH,D,DL,TH,RD,L,W,Cols,Rows, DX
Proses
View
6
II.
Aplikasi Tsunami Run-Up Modeling
Seperti telah dijelaskan di atas aplikasi ini dibangun menggunakan 2 bahasa
pemrograman yaitu Fortran dan Java. Sebagai bahasa utama Java berfungsi sebagai
pengendali keseluruhan program seperti pembuatan interface, memanggil kompiler Fortran
serta memproses keluaran berupa grafis dan nilai numerik.
Sebelum kita masuk kita penjelasan listing program, ada baiknya kita mengenal
bagaimana langkah-langkah pembuatan aplikasi Java sebagai berikut :
1.
Membuat teks program (source code) dengan memakai syntax bahasa Java
(.Java).
2.
Meng-compile teks program menjadi aplikasi Java (.class).
3.
Menjalankan aplikasi Java dengan intepreter.
Alur Proses berdasarkan Form
User Interface
Tsunami Run-Up Modelling
Set Parameter
Level
Dimensi Grid
Delta
File Input
File Output
News
Tide
Proses
7
USER INTERFACE APLIKASI EARTHQUAKE ANALYSIS AND
TSUNAMI RUN-UP MODELLING
Aplikasi Earthquake Analysis and Tsunami Run-Up Modelling ini terdiri dari 2 aplikasi
yang saling mendukung yaitu, aplikasi Earthquake Analysis dan aplikasi Tsunami Run-Up
Modelling. Output dari aplikasi Earthquake Analysis akan digunakan untuk simulasi pada
aplikasi Tsunami Run-Up Modelling. Berikut akan dijelaskan user interface dan cara
penggunaan dari masing-masing aplikasi.
I. Main Menu Aplikasi Earthquake Analysis and Tsunami Run-Up Modelling
Main Menu (menu utama) dari aplikasi ini memuat 4 buah tombol, yaitu
tombol Tsunami Run-Up Modelling (untuk menjalankan aplikasi Tsunami Ru-Up
Modelling), tombol Earthquake Analysis (untuk menjalankan aplikasi Earthquake
Analysis), tombol Help , dan tombol Exit. Tampilan menu utama dari aplikasi ini adalah
sebagai berikut :
Gambar 1.1 Main Menu
8
II. Aplikasi Earthquake Analysis
1.
Form Earthquake Analysis Parameter
Apabila
aplikasi
Earthquake
Analysis
dijalankan
akan
muncul
form
Earthquake Analysis Parameter, yang berisi tombol untuk menginput parameterparameter yang dutuhkan oleh aplikasi. Terdapat 2 macam tombol set parameter
yaitu SET (Earthquake Parameter) dan SET (Episentrum). Di halaman ini juga
terdapat tombol Process untuk menjalankan aplikasi setelah parameter lengkap diinput-kan dan tombol Cancel untuk kembali ke menu utama. Tampilan form
Earthquake Analysis Parameter adalah sebagai berikut :
Gambar 1.2 Earthquake Analysis Parameter
2.
Form Setting Parameter (Earthquake Parameter)
Form Setting Parameter (Earthquake Parameter) adalah form untuk
menginput parameter gempa (HH, D, DL, TH, RD, L, W, Cols, Rows, DX). Nilai
HH, DL, L, W, dan DX harus dalam satuan meter. Pada form ini terdapat 2 tombol
yaitu OK dan Cancel. Tombol OK digunakan untuk menyimpan input yang telah
dimasukkan kemudian memanggil form Earthquake Analysis Parameter kembali
dan tombol Cancel digunakan untuk membatalkan masukan atau menutup form
Setting Parameter. Berikut ini adalah tampilan dari form Setting Parameter :
Gambar 1.3 Setting Parameter (Earthquake Parameter)
9
3.
Form Setting Parameter (Episentrum)
Form Setting Episentrum adalah form untuk menginput data episentrum
gempa (X,Y), kedua parameter ini harus dalam satuan meter. Pada form ini
terdapat 2 tombol yaitu OK dan Cancel. Tombol OK digunakan untuk menyimpan
input yang telah dimasukkan kemudian memanggil form Earthquake Analysis
Parameter kembali dan tombol Cancel digunakan untuk membatalkan masukan
dan menutup form Setting Parameter. Berikut ini adalah tampilan dari form Setting
Parameter (Episentrum):
Gambar 1.4 Setting Parameter (Episentrum)
4.
Progress Bar
Setelah semua parameter diinputkan lengkap dan tombol Process pada form
Earthquake Analysis Parameter ditekan maka aplikasi akan memulai perhitungan
dengan ditandai munculnya progress bar sebagai berikut:
Gambar 1.5 Progress Bar
Selama proses berlangsung, aplikasi akan membentuk file output perhitungan
numerik yang diberi nama source.txt, yang nantinya akan dapat ditampilkan secara
grafis pada form View (Source Viewer).
10
5.
Form Source Viewer
Berikut tampilan form Source Viewer :
Gambar 1.6 Source Viewer to Image
Pada form ini terdapat 3 buah tombol pada bagian kiri atas jendela. Untuk
detailnya :
1
2
3
Gambar 1.7 Tombol pada form Source Viewer to Image
Tombol 1 digunakan untuk memanggil form Open untuk mengambil letak file
source.txt untuk kemudian diproses oleh software. Berikut ini adalah tampilan form
Open:
Gambar 1.8 Form Open
11
Setelah file Source dibuka, maka pada jendela Source Viewer akan tapil output
seperti contoh berikut :
Gambar 1.9 Output source.txt
Tombol 2 digunakan untuk memanggil form Save. Fungsi dari form ini adalah untuk
menyimpan hasil output grafis di atas dalam format PNG (Portable Network
Graphic). Tampilan form Save :
Gambar 1.10 Form Save
Tombol 3 digunakan untuk memanggil form Select Color yang berupa color box
untuk mengganti warna air pada ouput grafis.
12
Gambar 1.11 Form Select Color
III. Aplikasi Tsunami Run-Up Modelling
Bagian kedua dari aplikasi ini adalah aplikasi Tsunam Run-Up Modelling. Aplikasi ini
menggunakan file output source.txt yang dihasilkan oleh aplikasi Earthquake Analysis
sebagai input parameter-parameter gempa untuk kemudian diproses hingga menjadi
simulasi gelombang tsunami.
Untuk dapat menjalankan aplikasi ini, terlebih dahulu user harus menjalankan
aplikasi Earthquake Analysis agar menghasilkan file output source.txt. Apabila user
langsung menjalankan aplikasi Tsunami Run-Up Modelling ini, maka sistem tetap akan
memaksa user untuk menjalankan aplikasi Earthquake Analysis. Langkah-langkah untuk
menjalankan aplikasi Earthquake Analysis dapat dilihat sebelumnya.
Berikut penjelasan user interface dari aplikasi Tsunami Run-Up Modelling (dengan
asumsi telah terdapat file source.txt) :
1.
Form Setting Parameter (Modelling Parameter)
Form Setting Parameter ini memuat tombol-tombol yang digunakan untuk
memanggil form-form setting parameter yang lain, yaitu: form Set Delta Parameter
(1), form Set OutZmn Parameter (2), form File HName Parameter (3), form Set
NEWS Parameter (4). Dan juga memuat edit text untuk parameter Total second
(lama simulasi dijalankan) dan Tide level (tinggi ombak pasang – surut). Tombol
Cancel untuk membatalkan nput dan menutup form dan tombol Process untuk
memulai perhitungan ketika semua parameter telah lengkap diinputkan
13
1
2
3
4
Gambar 1.12 Form Setting Parameter (Modelling Parameter)
2.
Form Set Delta Parameter
Bila tombol Set... (D) pada form Setting Parameter di-klik maka akan
ditampilkan form Set Delta Parameter seperti berikut ini :
Gambar 1.13 Form Set Delta Parameter
Untuk mengisi parameter-parameter delta (dt, dx, dy) cukup klik ganda pada
tiap-tiap field, kemudian tuliskan nilai yang akan diinput. Tombol OK digunakan
untuk menutup jendela dan menyimpan nilai yang diinput sedangkan tombol
Cancel digunakan untuk menutup jendela dan membatalkan input.
3.
Form Set File Output (OutZmn Parameter)
Bila tombol Set... (Outzmn) pada form Setting Parameter di-klik maka akan
ditampilkan form Set Outzmn Parameter seperti berikut ini :
14
Gambar 1.14 Form Set Outzmn Parameter
Form Set Outzmn Parameter ini digunakan untuk menentukan pada grid apa
sajakah file output akan di-generate. Klik pada check box untuk memberi tanda
agar file output pada grid tersebut di-generate. Tombol OK digunakan untuk
menutup jendela dan menyimpan nilai yang diinput sedangkan tombol Cancel
digunakan untuk menutup jendela dan membatalkan input.
4.
Form Set File Input (HName Parameter)
Bila tombol Set... (HName) pada form Setting Parameter di-klik maka akan
ditampilkan form Set HName Parameter seperti berikut ini :
Gambar 1.15 Form Set Hname Parameter
15
Form ini digunakan untuk menentukan letak file-file bathymetry. Untuk
meletakkan input, klik pada tombol dalam lingkaran merah, kemudian akan
ditampilkan form Open File sebagai berikut:
Gambar 1.16 Form Open File
Pilih file bathymetry yang dingiinkan kemudian klik Open. Ulangi proses ini
sehingga semua grid yang dingiinkan terisi.
5.
Form Set NEWS Parameter
Bila tombol Set... (NEWS) pada form Setting Parameter di-klik maka akan
ditampilkan form Set NEWS Parameter seperti berikut ini :
Gambar 1.17 Form Set NEWS Parameter
Form ini digunakan untuk menginpt arah masuknya air dari 4 mata angin
(North, East, West, South) pada tiap grid. Klik pada check box untuk memberi
tanda arah mata angin yang diinginkan. Tombol OK digunakan untuk menutup
jendela dan menyimpan nilai yang diinput sedangkan tombol Cancel digunakan
untuk menutup jendela dan membatalkan input.
16
6.
Progress Bar
Setelah semua parameter diinputkan dan tombol Process pada form Setting
Parameter (Modelling Parameter) maka program akan melakkan perhitungan
numerik sesuai dengan nilai parameter-parameter yang diinputkan. Akan muncul
progress bar sebagai berikut :
Gambar 1.18 Progress Bar
7.
Form Result Output Animator
Setelah proses perhitungan selesai, maka akan ditampilkan form Result Output
Animator sebagai berikut.
Gambar 1.19 Form Result Output Animator
17
Pada form ini terdapat 5 buah tombol pada bagian kiri atas jendela. Untuk
detailnya :
1
2
3
4
Gambar 1.20 Tombol pada form Result Output Animator
Tombol 1 akan menampilkan form Open File yang digunakan untuk membuka
folder temp yang menyimpan hasil proses perhitungan aplikasi untuk kemudian
ditampilkan sebagai animasi.
Gambar 1.21 form Open File
Setelah membuka folder temp, akan tampil form Select Z untuk memilih file Z
mana yang akan dirender untuk dijadikan animasi.
Gambar 1.22 form Select Z
Setelah itu akan tampil Progress Bar creating Animation.
18
Gambar 1.23 Progress Bar Creating Animation
Setelah proses render selesai maka akan tampil form Result Output Animator
kembali
Gambar 1.24 Form Result Output Animator
Pada state ini, animasi siap dijalankan klik pada tombol Play (lingkaran merah)
untuk memainkan animasi.
19
Gambar 1.25 Animasi berjalan
Tombol 2 (Create Movie) digunakan untuk membuat dan menyimpan file movie
yang berekstensi *.mov (QuickTime Movie). Apabila tombol di-klik, maka akan
tampil form Save (Gambar 1.26), ketikkan nama file kemudian klik Save.
Gambar 1.26 Form Save to Movie
20
Tombol 3 (Change Gradation) digunakan untuk mengubah gradasi ombak pada
lautan. Apabila tombol di-klik, maka akan tampil form Wave Color Gradation
(Gambar 1.27. Klik Add untuk menambahkan gradasi baru dan klik Remove untuk
menghapus gradasi yang ada.
Gambar 1.27 Form Select Color
Tombol 4 (Change FPS) digunakan untuk mengubah frame per second dari
animasi. Apabila tombol di-klik, maka akan tampil form Input FPS (Gambar1.28).
Masukkan nilai FPS yang baru kemudian klik OK.
Gambar 1.28 Form Input FPS
21
Download