TAAT BERAGAMA, Rukun, Harmonis, Cerdas dan Sejahtera

advertisement
KEGIATAN
SOSIALISASI KURIKULUM 2013
PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA
Babel, 27 Februari 2016
KEMENTERIAN AGAMA R.I
Paniran, S.Ag, M.Si, M.Pd.B
KEGIATAN SOSIALISASI KURIKULUM 2013
PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA
MEDIA PEMBELAJARAN
BERBASIS INFORMATIKA DAN TEKNOLOGI (IT)
Oleh
Paniran, S.Ag, M.Si, M.Pd.B
Babel, 27 Februari 2016
BIODATA NARASUMBER
Nama
: Paniran, S.Ag,M.Si,M.Pd.B
Tmpt/Tgl lhr: Lampung, 15 Juli 1965
Alamat
: PTI II Blok D 95 Rt.010/07
Kel. Mustikasari Kota Bekasi
Telp. 0813 1111 1703
Telp. 0858 1100 9998
Tempat Tgs: Ditjen Bimas Buddha
LANJUTAN BIODATA
Rwt Pddkan : 1. STAB Nalanda ( S1 )
di Jakarta, lulus th. 1997
2. Unkris ( S2 ) di Jakarta,
lulus tahun 2003
3. STAB Maha Prajna ( S2 )
di Jakarta, lulus th 2010
LANJUTAN BIODATA
Pglm Kerja : 1. Kepala Seksi Pemberdayaan
umat Ditjen Bimas Buddha
th. 2000 sd 2004
2. Pendiri STAB Maha Prajna
Jakarta th. 2000 smp skrg
3. Pembimas Buddha Kanwil
Agama Prov. Sultra
tahun 2004 sd 2006
LANJUTAN BIODATA
4. Puket Bidang Administrasi Umum STABN
Sriwijaya Tangerang, th. 2006 sd 2009
5. Pendiri Program Pascasarjana STAB
Maha Prajna Jakarta Th. 2006 smp skrg
6. Kepala Bagian AAKU STABN Sriwijaya
Tangerang, th. 2009 sd 2011
7. Kasubdit Kelembagaan Ditjen Bimas
Buddha, tahun 2011 sd 2012
LANJUTAN BIODATA
8. Kepala Bagian Keuangan dan Umum
Ditjen Bimas Buddha th. 2012 sd 2014
9. Kasubdit Penyuluhan Ditjen Bimas
Buddha tahun 2014 sampai sekarang.
KEPUTUSAN
DIRJEN BIMAS BUDDHA
NOMOR : 32 TAHUN 2016 TANGGAL,
2 FEBRUARI 2016
TENTANG JUKNIS PERHITUNGAN BEBAN
KERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA
“VISI DAN MISI
DIREKTORAT JENDERAL
BIMBINGAN MASYARAKAT BUDDHA
KEMENTERIAN AGAMA RI“
TAHUN 2015 - 2019
TAAT
BERAGAMA,
Terwujudnya
Masyarakat
Buddha
Indinesia yang
Rukun,
Harmonis,
Cerdas dan
Sejahtera
1.
MENINGKATKAN KUALITAS PEMAHAMAN DAN
PENGAMALAN AJARAN AGAMA BUDDHA
2. MEMPERKOKOH KERUKUNAN INTERN UMAT BERAGAMA
BUDDHA
3. MENYEDIAKAN PELAYANAN KEHIDUPAN BERAGAMA
BUDDHAYANG MERATA DAN BERKUALITAS
4. MENINGKATKAN AKSES DAN MUTU PENDIDIKAN
AGAMA DAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN
5. MENINGKATKAN KUALITAS TATA KELOLA
PEMERINTAHAN YG BERSIH, AKUNTABEL DAN
TERPERCAYA
TUGAS DITJEN BIMAS BUDDHA
PMA Nomor 10 Tahun 2010
tentang
Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian
Agama
Menyelenggarakan
serta
melaksanakan kebijakan dan
standarisasi teknis pelayanan
dan bimbingan di bidang
urusan masyarakat Buddha dan
pendidikan Agama Buddha
berdasarkan kebijakan yang
ditetapkan oleh Menteri Agama
RI
12
ARAH KEBIJAKAN DITJEN BIMAS BUDDHA
Melaksanakan kebijakan dibidang
pengamalan ajaran agama Buddha
Melaksanakan kebijakan
beragama Buddha
kualitas
dibidang
Melaksanakan kebijakan dibidang
Buddha yg merata dan berkualitas
pemahaman
kerukunan
intern
dan
umat
pelayanan kehidupan beragama
Melaksanakan kebijakan dibidang akses dan mutu pendidikan
agama dan pendidikan keagamaan
Melaksanakan kebijakan dibidang tata kelola pemerintahan yang
bersih, akuntabel dan terpercaya
13
KEMENTERIAN AGAMA R.I.
DIREKTORAT JENDERAL BIMAS BUDDHA
TUGAS DIREKTUR URUSAN DAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA
1. Melaksanakan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran
agama Buddha
2. Melaksanakan kerukunan intern umat beragama Buddha
3. Melaksanakan pelayanan kehidupan beragama Buddha yang
merata dan berkualitas
4. Melaksanakan akses dan mutu pendidikan agama dan
pendidikan keagamaan
KEMENTERIAN AGAMA R.I.
DIREKTORAT JENDERAL BIMAS BUDDHA
• Arah Kebijakan Akses dan Mutu Pendidikan Agama
dan Pendidikan Keagamaan, yaitu :
a. Pendidikan Agama dilaksanakan secara formal,
yaitu : pendidikan agama di tingkat SD, SMP, SMA
di Perguruan Tinggi.
b. Pendidikan Keagaamaan, dilaksanakan secara
non formal, yaitu : Pendidikan Sekolah Minggu,
Pendidikan Dhammasekha dan Pendidikan Pabajja
Samanera.
KEMENTERIAN AGAMA R.I.
DIREKTORAT JENDERAL BIMAS BUDDHA
DARI ARAH KEBIJAKAN DIRJEN BIMAS BUDDHA,
DIBIDANG DARI AKSES DAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA DAN
PENDIDIKAN KEAGAMAAN, INILAH PERLU
DIIMPLEMENTASIKAN SALAH SATUNYA , MENSOSIALISASIKAN
KURIKULUM 2013 DALAM PENYUSUNAN MEDIA
PEMBELAJARAN BERBASIS INFORMATIKA DAN TEKNOLOGI
( IT ).
KEMENTERIAN AGAMA R.I
DIREKTORAT JENDERAL BIMAS BUDDHA
KURIKULUM 2013
• Kelebihan :
1. Siswa dituntut untuk aktif, kreaktif dlm setiap
pemecahan masalah yg mereka hadapi di sekolah.
2. Adanya penilaian dr semua aspek. Penentuan bg
siswa bukan hanya di dpt dr nilai ujian saja, tetapi
juga di dpt dari nilai kesopanan, religi, praktek,
sikap dan lain lain.
KEMENTERIAN AGAMA R.I
DIREKTORAT JENDERAL BIMAS BUDDHA
• Lanjutan kelebihan :
3. Kompetensi yg diajarkan menggambarkan, sikap
ketrampilan, dan pengetahuan.
4. Setandar penilaiannya mengarah kepada penilaian
yg berbasis kompetensi seperti: sikap, ketrampilan
dan pengetahuan secara proposional.
5. Guru berperan sebagai pasilitator.
6. Pembelajaran berpusat pada siswa
KEMENTERIAN AGAMA R.I
DIREKTORAT JENDERAL BIMAS BUDDHA
• Kelemahannya :
1. Banyak guru yg blm siap secara mental utk memakai kurikulum 2016. karena kurangnya pemahaman guru dg konsep pendekatan scientific
( Mengamati, menanya, menalar, mencoba dan
membentuk jejaring ).
2. Kurangnya keterampilan guru dlm merancang
RPP.
KEMENTERIAN AGAMA R.I
DIREKTORAT JENDERAL BIMAS BUDDHA
• Lanjutan kelemahan :
3. Guru tdk byk yg menguasai penilaian autentik
(Menilai siswa dilakukan satu persatu ).
4. Penguasaan teknologi dan Informasi utk pembelajaran msh terbatas.
5.Tingkat keaktifan siswa blm merata.
(Jumal Ahmad, 27 April 2014)
KEMENTERIAN AGAMA R.I
DIREKTORAT JENDERAL BIMAS BUDDHA
• Peran Guru, yaitu :
a. Guru mendesain pembelajaran
b. Guru sebagai seniman pembelajaran
c. Guru sebagai motivator pembelajaran
d. Guru sebagai mediator Pembelajaran
e. Guru sebagai Inspirator pembelajaran
• Perubahan Prilaku Guru :
a. Guru sedikit ceramah, siswa banyak mencari tahu
b. Guru tangan terbuka “welcome” terhadap
kesalahan, siswa kreaktif
c. Guru memperhatikan siswa yg memerlukan
motivasi / bantuan
d. Guru mendengarkan keluhan dan kebutuhan siswa
yg masing masing mempunyai kekhasan
• Perubahan Pola Pikir Pembelajaran :
a. Diawali dg mengajak siswa utk mengamati dan
menanya :
- Menahan diri utk memberitahu.
- Menahan diri utk tdk bertanya, mengajak siswa
utk bertanya.
b. Bahasa Indonesia sbg pengenalan pengetahuan
c. Keterampilan berbahasa (semi formal dan formal).
• Lanjutan pola pikir ;
d. Keterampilan dpt berbentuk penyajian dan
tindakan.
e. Memberi motivasi, membuat siswa menggemari
pelajaran dan pembelajarannya.
f. Penguatan pengetahuan prosedural, mata pelajaran menekankan pentingnya prosedur, detil,
sistematis.
• Lanjutan Pola Pikir :
g. Mata pelajaran berangkat dari pengamatan terhdp
benda/kejadian/kegiatan konkret, kemudian
dibahas melalui abstaksinya.
h. Mata pelajaran meminta siswa mempraktikkan
pengetahuan yang telah dipelajarinya.
PERUBAHAN POLA PIKIR
PEMBELAJARAN
LAHIRNYA
PANGERAN
SIDHARTA
PERUBAHAN POLA PIKIR
PEMBELAJARAN
PANGERAN
SIDHARTA
MENCAPAI
PENERANGAN
SEMPURNA
PERUBAHAN POLA PIKIR
PEMBELAJARAN
CONTOH
SANG BUDDHA
MEMBABARKAN
DHARMA
PERUBAHAN POLA PIKIR
PEMBELAJARAN
Contoh :
gambar
burung
PERUBAHAN POLA PIKIR
PEMBELAJARAN
CONTOH
AKIBAT
KARMA
BURUK
PERUBAHAN POLA PIKIR
PEMBELAJARAN
CONTOH
AKIBAT
KARMA
BURUK
• Pengalaman Penyerapan belajar :
a. Siswa membaca, penyerapan hanya
10%
b. Siswa mendengar, penyerapan hanya
20%
c. Siswa melihat gambar, melihat vidio/film
dan melihat demontrasi, penyerapan hanya 30%
d. Siswa terlibat dlm diskusi, penyerapan
50%
e. Siswa menyajikan dan presentasi
70%
f. Siswa bermain peran, melakukan simulasi
dan mengerjakan yg nyata
90%
(sumber : Wyatt & Looper, 1999)
• Langkah langkah pembelajaran :
a. Mengamati ( observing )
Dlm kegiatan mengamati, guru membuka secara
luas dan bervariasi memberi kesempatan kepada
siswa didikutk melakukan pengamatan melalui
kegiatan : melihat, mendengar, menyimak dan
membaca.
• Lanjutan langkah langkah......
b. Menanya ( Questioning )
Dlm kegiatan menanya, guru membuka kesempatan secara luas kepada siswa didik utk bertanya
mengenai apa yg sudah dilihat, didengar, disimak
dan dibaca.
• Lanjutan langkah langkah.......
c. Mengumpulkan informasi (explore) atau
mencoba (experimenting).
Dlm tahap ini siswa didik dpt melakukan kegiatan
belajar membaca buku yg lbh byk, baik buku teks
atau buku buku yg relevan dan memperhatikan,
mengamati fenomena atu objek pengamatan
dg lbh cermat dan teliti.
• Lanjutan langkah langkah.....
d. Mengasosiasi (associating).
Dlm tahap asosiasi/menalar, siswa didik memproses informasi utk menemukan keterkaitan satu
informasi dg informasi yg lainnya. Siswa didik
dibimbing utk menemukan pola keterkaitan dari
informasi yg di dpt bahkan mengambil berbagai
simpulan dari pola yg ditemukan.
• Lanjutan langkah langkah......
e. Mengkomunikasikan ( communicating ).
Dlm tahap ini siswa didik diberi kesempatan untuk
memaparkan, menampilkan, mendialogkan, dan
menyimpulkanapa yg telah didapat dari tahap
sebelumnya.
KEMENTERIAN AGAMA R.I
DIREKTORAT JENDERAL BIMAS BUDDHA
Media Pembelajaran adalah :
a. Alat bantu proses belajar mengajar
b. Alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses
belajar mengajar.
Manfaat Media Pembelajaran
a. Memperlanjar interaksi antara guru dan siswa,
sehingga pembelajaran akan lbh efektif dan efisien.
b. Memperjelas penyajian pesan dan informasi, sehing
ga dpt memperlancar dan meningkatkan proses dan
hasil belajar.
KEMENTERIAN AGAMA R.I
DIREKTORAT JENDERAL BIMAS BUDDHA
Jenis Media Pembelajaran, yaitu ;
a. Media audio visual gerak : Film bersuara, film pd televisi,
Televisi dan animasi.
b. Media Audio visual diam : Slide
c. Audio semi bergerak : Tulisan bergerak bersuara
d. Media visual bergerak : Film bisu
e. Media visual diam : slide bisu, halaman cetak, foto
f. Media audio : radio, telepon, pita audio
g. Media cetak : buku dan modul
• Media dapat dikelompokan :
a. Media visual : media yg hanya dpt dilihat, seperti
foto, gambar poster, kartun, grafik dan lainnya.
b. Media audio : media yg hanya dpt dedengar saja,
seperti : kaset audio, mp3, radio.
c. Media audio visual : media yg dpt didengar sekaligus dilihat, seperti : film bersuara, sound slide.
CONTOH
MEDIA
VISUAL
• Lanjutan
d. Multimedia : media yg dpt menyajikan unsur
media secara lengkap, seperti : animasi.
Multimedia sering diidentikkan dg komputer,
internet dan pembelajaran berbasis komputer.
e. Media realita : media nyata yg ada dilingkungan
alam, baik digunakan dlm keadaan hidup maupun
sudah diawetkan, seperti : berbagai binatang.
CONTOH
MEDIA
REALITA
Download