RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 SANDEN Kelas/ Program : X/IPS 3 Semester : Ganjil Tahun Ajaran : 2016/2017 Mata Pelajaran : Sosiologi Materi Pokok : Gejala Sosial Pertemuan ke- :3 Alokasi Waktu : 135 menit (3 jam pelajaran) Kompetensi Inti (KI) KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. A. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui tahapan inkuiri, menyajikan fenomena, observasi, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menyusun kesimpulan peserta didik diharapkan dapat: 1. Memahami pengertian Sosiologi menurut para ahli dan pengertian umum 2. Mengetahui sejarah singkat lahirnya Sosiologi dan biografi Auguste Comte B. Kompetensi Dasar 3.1 Memahami pengetahuan dasar Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berfungsi mengkaji gejala sosial di masyrakat 4.1 menalar suatu gejala sosial di lingkungan sekitar dengan menggunakan pengetahuan sosiologis C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Memahami pengertian Sosiologi menurut para ahli dan pengertian umum 2. Mengetahui sejarah singkat lahirnya Sosiologi dan biografi Auguste Comte D. Materi Pembelajaran 1. Pengertian Sosiologi 2. Sejarah lahirnya Sosiologi (terlampir) E. Model dan Metode Pembelajaran 1. Model pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik (scientific). Pembelajaran berbasis proyek (project based learning) menggunakan kelompok diskusi yang berbasis masalah. 2. Metode pembelajaran: studi literatur, diskusi, kerja kelompok, dan penugasan. F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media : power point, video dan film 2. Alat : laptop, LCD 3. Sumber Belajar : a. Buku Sosiologi Suatu Pengantar b. Cempaka Putih G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu Pendahuluan 10 menit Prapembelajaran 1. Guru mengkondisikan kelas dalam suasana kondusif untuk berlangsungnya pembelajaran. 2. Guru memberikan motivasi tentang pentingnya memahami Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari di masyarakat. 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, termasuk aspek-aspek yang dinilai selama proses pembelajaran. 4. Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan secara klasikal yang bersifat menuntun dan menggali mengenai “berita yang berkaitan dengan kehidupan sosial yang lagi trend menjadi pembicaraan di media massa cetak dan elektronik”. 5. Selanjutnya, guru mengaitkan gejala sosial yang terjadi di masyarakat tersebut sebagai akibat terjadinya interaksi sosial. Bahwa di masyarakatlah manusia berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, yang kemudian menimbulkan fenomena sosial. Inti 1. Penyajian Fenomena Guru menyajikan fenomena melalui cerita tentang sejarah Sosiologi. 2. Mengamati Peserta didik mengamati video tantang pengertian Sosiologi, sejarah lahirnya Sosiologi dan profil singkat August Comte. 3. Menanya Peserta didik dimotivasi untuk dapat menjawab pertanyaan tentang: Pengertian-pengertian Sosiologi, sejarah Sosiologi dan profil singkat August Comte. 4. Mengeksplorasi 115 menit 5. Mengasosiasikan Memberikan arti, merumuskan dan menyimpulkan hasil diskusi dan belajar bersama tentang pengertian-pengertian Sosiologi, sejarah Sosiologi dan profil singkat August Comte 6. Mengomunikasikan Peserta didik menyampaikan pendapatnya tentang apa yang ditanyakan oleh guru Penutup 1. Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyimpulkan hasil 10 menit kajiannya. 2. Guru memberikan tugas singkat untuk mengetahui pemahaman peserta didik H. Penilaian 1. Penilaian Pemahaman (Tes) a. Soal: 1. Apa yang dimaksud Sosiologi? Kemukakan dengan bahasamu sendiri! (skor maks. 20) 2. Tuliskan secara singkat sejarah lahirnya Sosiologi! (skor maks. 50) 3. Berilah contoh peristiwa sehari-hari yang berkaitan tentang Sosiologi yang kamu ketahui! (skor maks. 30) b. Jawaban: 1. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat 2. Revolusi Politik (Revolusi Prancis) Perubahan masyarakat yang terjadi selama revolusi politik sangat luar biasa baik bidang ekonomi, politik, dan sosial budaya. Adanya semangat liberalisme muncul di segala bidang seperti penerapan dalam hukum dan undang-undang. Pembagian masyarakat perlahan-lahan terhapus dan semua diberikan hak yang sama dalam hukum. Revolusi Ekonomi (Revolusi Industri) Abad 18 merupakan saat terjadinya revolusi industri. Berkembangnya kapitalisme perdagangan, mekanisasi proses dalam pabrik, terciptanya unitunit produksi yang luas, terbentuknya kelas buruh, dan terjadinya urbanisasi merupakan manifestasi dari hiruk-pikuknya perekonomian. Struktur masyarakat mengalami perubahan dengan munculnya kelas buruh dan kelas majikan dengan kelas majikan yang menguasai perekonomian semakin melemahkan kelas buruh sehingga muncul kekuatan-kekuatan buruh yang bersatu membentuk perserikatan. 3. Bersosialisasi, Tawuran, bermain dengan teman dll c. Pedoman Penskoran nilai = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 × 100 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 2. Penilaian sikap diskusi (nontes) a. Kriteria Kedisiplinan Inisiatif Kerja sama Percaya diri Tanggung jawab b. Pedoman penskoran rentangan: 1 : sangat kurang 0 - 20 2 : kurang 21 - 40 3 : sedang 41 - 60 4 : baik 61 - 80 5 : sangat baik 81 – 100 nilai diisi dari hasil perhitungan N = jumlah skor yang diperoleh x 100 Bantul, Juli 2016 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran, Mahasiswa PPL, Muji Asih, S.Sos, M.Pd. NIP. 19690815 200501 2 009 Nashrul Inayah NIM. 13413241056 Lampiran 1 Penilaian Keaktifan Sikap Diskusi No Nama Perilaku Disiplin Inisiatif Jumlah Kerja Percaya Tanggung sama diri jawab 1 2 3 Keterangan: rentangan: 1 : sangat kurang 0 - 20 2 : kurang 21 - 40 3 : sedang 41 - 60 4 : baik 61 - 80 5 : sangat baik 81 – 100 nilai diisi dari hasil perhitungan N = jumlah skor yang diperoleh x 100 skor Nilai Ket Lampiran 2 Materi A. Pengertian Sosiologi Istilah sosiologi pertama kali dicetuskan oleh seorang filsuf asal Perancis bernama Auguste Comte dalam bukunya Cours de la Philosovie Positive. Orang yang dikenal dengan bapak sosilogi tersebut menyebut sosiolog adalah ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Kata sosiologi sebenarnya berasal dari bahasa Latin yaitu 'socius' yang berarti teman atau kawan dan 'logos' yang berarti ilmu pengetahuan. Disebutkan oleh Auguste Comte di atas yang menyatakan sosiologi merupakan ilmu pengetahuan. Sebuah pengetahuan dikatakan sebagai ilmu apabila mengembangkan suatu kerangka pengetahuan yang tersusun dan teruji yang didasarkan pada penelitian yang ilmiah. Sosiologi dapat dikatakan sebagai ilmu sejauh sosiologi mendasarkan penelaahannya pada bukti-bukti ilmiah dan metodemetode ilmiah. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari jaringan hubungan antara manusia dalam bermasyarakat. Sedangkan secara luas sosiologi merupakan ilmu pengetahuan tentang masyarakat dimana sosiologi mempelajari masyarakat sebagai kompleks kekuatan, hubugan, jaraingan iteraksi, serta sebagai kompleks lembaga/penata. Berikut di bawah ini merupakan pengertian sosiologi menurut para ahli sosiologi, yaitu sebagai berikut: 1. Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi Dalam bukunya berjudul Setangkai Bunga Sosiologi; Sosiologi sebagai ilmu masyarakat mempelajari tentang struktur sosial yakni keseluruhan jalinan sosial antara unsur-unsur sosial yang pokok, seperti kaidah-kaidah sosial, ke-lompokkelompok dan lapisan-lapisan sosial. Sosiologi juga mempelajari proses sosial yaitu pengaruh timbal balik antara pel-bagai segi kehidupan bersama. Contoh hubungan timbal balik antara kehidupan agama dan kehidupan politik, hubungan timbalbalik antara kehidupan agama dan segi kehidupan ekonomi. 2. P.J. Bouman Dalam bukunya Sociologie Begrien en Problemen, sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan sosial antar sesama manusia (individuindividu), antar individu dengan kelompok, sifat dan perubahan-perubahan, lembaga-lembaga serta ide-ide sosial. 3. Pitirim Sorokin Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain. 4. Roucek dan Warren Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok. 5. William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkopf Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial. 6. J.A.A Von Dorn dan C.J. Lammers Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil. 7. Max Weber Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial. 8. Paul B. Horton Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut. 9. Soejono Soekanto Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat. 10. William Kornblum Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan kondisi. 11. Allan Jhonson Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya dengan suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut memengaruhi orang dan bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya memengaruhi sistem tersebut. B. Sejarah Sosiologi Pemikiran sosiologis berkembang manakala masyarakat menghadapi ancaman terhadap hal-hal yang selama ini dianggap sebagai krisis sosial, maka mulailah orang berpikir tentang sosiologis. Pemikiran terhadap konsep masyarakat yang lambat laun melahirkan ilmu yang dinamakan sosiologi itu pertama kali terjadi di Etopia. Adapun beberpa faktor pendorongnya adalah karena semakin meningkatnya perhatian terhadap masyarakat, serta adanya perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat, khususnya masyarakat Eropa. Pada saat itu ada tiga peristiwa atau perubahan besar yang akhirnya menjadi pemicu lahirnya masyarakat baru. Sosiologi itu lahir pada saat transisi menuju masyarakat baru tersebut, yakni pada abad ke-19. Adapun ketiga peristiwa besar yang mengisi lahirnya sosiologi itu antara lain: 1. Revolusi Politik (Revolusi Prancis) Perubahan masyarakat yang terjadi selama revolusi politik sangat luar biasa baik bidang ekonomi, politik, dan sosial budaya. Adanya semangat liberalisme muncul di segala bidang seperti penerapan dalam hukum dan undang-undang. Pembagian masyarakat perlahan-lahan terhapus dan semua diberikan hak yang sama dalam hukum. 2. Revolusi Ekonomi (Revolusi Industri) Abad 18 merupakan saat terjadinya revolusi industri. Berkembangnya kapitalisme perdagangan, mekanisasi proses dalam pabrik, terciptanya unitunit produksi yang luas, terbentuknya kelas buruh, dan terjadinya urbanisasi merupakan manifestasi dari hiruk-pikuknya perekonomian. Struktur masyarakat mengalami perubahan dengan munculnya kelas buruh dan kelas majikan dengan kelas majikan yang menguasai perekonomian semakin melemahkan kelas buruh sehingga muncul kekuatan-kekuatan buruh yang bersatu membentuk perserikatan. Menurut Aguste Conte perubahanperubahan tersebut berdampak negatif, yatiu terjadinya konflik antar kelas dalam masyarakat. Comte melihat, setelah pecahnya revolusi Prancis masyarakat prancis dilanda konflik antar kelas. Konflik-konflik tersebut terjadi karena masyarakat tidak tahu bagaimana mengatasi perubahan akibat revolusi dan hukum-hukum apa saja yang dapat di pakai untuk mengatur tatanan sosial masyarakat. Maka Comte menganjurkan supaya semua penelitian mengenai masyarakat ditingkatkan sebagai sebuah ilmu yang berdiri sendiri. Comte membayangkan suatu penemuan hukum-hukum yang dapat mengatur gejalagejala sosial. Tetapi Auguste Comte belum dapat mengembangkan hukumhukum sosial itu sebagai suatu ilmu tersendiri. Comte hanya memberi istilah untuk ilmu tersebut dengan sebutan sosiologi. Istilah sosiologi muncul pertama kali pada tahun 1839 pada keterangan sebuah paragraf dalam pelajaran ke-47 Cours de la Philosophie (Kuliah Filsafat) karya Auguste Comte. Tetapi sebelumnya Comte sempat menyebut ilmu pengetahuan ini dengan sebutan fisika sosial tetapi karena istilah ini sudah dipakai oleh Adolphe Quetelet dalam studi ilmu barunya yaitu tentang statistik kependudukan maka dengan berat hati Comte harus melepaskan nama fisika sosial dan merumuskan istilah baru yaitu sosiologi yang berasal dari bahasa Yunani yaitu socius (masyarakat) dan logos (ilmu). Dengan harapan bahwa tujuan Dinamika Sosial Comte adalah pencetus sosiologi. Tujuan utama comte mencetuskan sosiologi adalah membangun ilmu tentang masyarakat yang dapat menjelaskan perkembangan umat manusia di masa lalu dan memperkirakan hal-hal yang akan terjadi di masa depan. Ia berpendapat bahwa ilmu alam telah berhasil menciptakan hukum mengenai gejala-gejala alam. Comte menciptakan hukum yang dapat menjelaskan berbagai gejala yang terjadi dalam masyarakat seperti hukum pada ilmu alam. sosiologi adalah untuk menemukan hukum-hukum masya-rakat dan menerapkan pengetahuan itu demi kepentingan pemerintahan kota yang baik. Sosiologi lahir di tempat yang berbeda yaitu Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat yang kemudian melahirkan mazhab-mazhab yang menunjukkan adanya beberapa kemajuan intelektual yang secara radikal bertentangan. Mazhab Prancis ditandai dengan personalitas Emile Durkheim melalui pendekatan yang objektif dengan menggunakan model ilmu pengetahuan alam. Mazhab Jerman, membedakan antara ilmu pengetahuan alam dengan ilmu pengetahuan kejiwaan dalam penjelasan, serta cakupannya. Sedangkan di Amerika terkenal dengan Mazhab Chicago bertujuan untuk mengintervensi dan membahas permasalahan yang konkrit secara empiris dengan membangun laboratorium, melakukan penelitian sampai mempublikasikan buku-buku dan majalah. Dari tempattempat lahirnya Sosiologi tersebut memunculkan banyak tokoh perintis sosiologi dan mulai menggeluti ilmu pengetahuan ini dan melakukan banyak penelitian tentang sebuah masyarakat dan permasalahan sosialnya. Mereka mencoba mencari sebuah pemikiran yang murni sosiologi karena selama kurun waktu tersebut sosiologi masih banyak terpengaruh dari ilmu filsafat dan psikologi yang telah terlebih dahulu ada.