Mengenal Teknologi Solar PV Solar Panel Solar PV (Fotovoltaik) adalah metode pembangkit tenaga listrik dengan mengubah radiasi matahari menjadi listrik arus searah (DC) menggunakan semikonduktor yang menunjukkan efek fotovoltaik. Solar PV atau sering disebut Solar Panel atau Panel Surya terdiri dari sejumlah sel surya / solar cell yang mengandung bahan/material fotovoltaik (photovoltaics) yang tersusun bersamaan dengan silikon monocrystalline, silicon polycrystalline, silikon amorf, telluride kadmium, dan tembaga indium gallium selenide / sulfida. Solar PV termasuk jenis photo dioda. Karena meningkatnya permintaan untuk sumber energi terbarukan, pembuatan solar sel dan array fotovoltaik telah maju jauh dalam beberapa tahun terakhir. Solar PV dapat bekerja untuk waktu yang cukup panjang hingga 25tahun, tanpa memerlukan bahan bakar atau biaya operasional tambahan. 1 Solar cell/PV menghasilkan listrik arus DC dari sinar matahari, yang dapat langsung digunakan untuk peralatan listrik DC atau untuk mengisi ulang baterai. Aplikasi praktis pertama photovoltaics adalah satelit yang mengorbit listrik dan pesawat ruang angkasa lainnya, tetapi sekarang sebagian besar modul fotovoltaik digunakan untuk pembangkit jaringan listrik tersambung setara PLN. Dalam hal ini inverter diperlukan untuk mengkonversi arus DC ke arus AC. Ada sistem plts kecil (dikenal SHS – Solar Home System) berbasis off-grid untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal terpencil, kapal, kendaraan rekreasi, mobil listrik, telepon umum, alat/kamera detektor dan monitor jarak jauh, sedangkan plts berskala besar jumlah modul PV harus dirangkai dalam kelipatan seri paralel disebut modul array. Dengan sistem modul array, kebutuhan energi listrik berskala besar dapat dipenuhi.. Cara Kerja Solar Panel Cara Kerja: • Cara kerja sistem pembangkit listrik tenaga surya, menggunakan gridconnected panel sel surya photovoltaic. • Modul sel surya photovoltaic mengubah energi surya menjadi arus listrik DC. Arus listrik DC yang dihasilkan ini akan dialirkan melalui inverter (konversi daya) yang mengubahnya menjadi arus listrik AC, yang secara otomatis juga akan mengatur seluruh sistem. 2 • Listrik AC akan didistribusikan melalui panel distribusi indoor yang akan mengalirkan listrik sesuai kebutuhan alat elektronik (televisi, radio, AC, pompa air dll). Besar dan biaya konsumsi listrik yang dipakai akan diukur dalam Watt-Hour Meters. Kelebihan Sel Surya: Penggunaan photovoltaic memiliki beberapa kelebihan jika dibanding dengan pembangkit tenaga listrik lain, yakni: • Bersih dan bebas polusi • Beroperasi tanpa ada bagian yang perlu dibongkar pasang • Menghasilkan listrik tanpa suara • Minim perawatan • Listrik yang dihasilkan dapat dipergunakan untuk keperluan apapun dan dimanapun, tidak perlu investasi besar ataupun pengecekan keamanan seperti industri nuklir • Tidak memerlukan biaya transportasi seperti minyak, batubara, uranium dan plutonium • Awet dan tahan lama (bisa mencapai 25 tahun). Efesiensi Mono Poly Perubaha Daya n Daya Tahan Sangat Sangat Baik Baik Baik Biaya Keterangan Baik Kegunaan Pemakaian Luas Sangat Sangat Cocok untuk produksi Baik Baik massal di masa depan Penggunaan Sehari-hari Sehari-hari 3 Amorphous Cukup Baik Cukup Baik Bekerja Baik Compound Sangat Sangat Cukup (GaAs) Baik Baik Baik baik dalam Sehari-hari pencahayaan perangkat fluorescent (kalkulator) Berat & Rapuh Pemakaian & komersial di luar angkasa Jenis Panel Surya/solar cell: Polikristal (Poly-crystalline) Merupakan panel surya yang memiliki susunan kristal acak karena dipabrikasi dengan proses pengecoran. Type ini memerlukan luas permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan jenis monokristal untuk menghasilkan daya listrik yang sama. Panel surya jenis ini memiliki efisiensi lebih rendah dibandingkan type monokristal, sehingga memiliki harga yang cenderung lebih murah. Monokristal (Mono-crystalline) Merupakan panel yang paling efisien, menghasilkan daya listrik persatuan luas yang paling tinggi. Memiliki efisiensi sampai dengan 15%. Kelemahan dari panel jenis ini adalah tidak dapat bekerja optimal ditempat dengan cahaya mataharinya kurang (teduh), efisiensinya akan turun drastis dalam cuaca berawan. Amorphous Silikon Amorf (a-Si) telah digunakan sebagai bahan sel photovoltaic untuk kalkulator selama beberapa waktu. Meskipun mempunyai kinerja yang lebih rendah dibandingkan sel surya tradisional c-Si, hal ini tidak penting dalam kalkulator, yang menggunakan daya sangat rendah. Teknologi terbaru saat ini dengan perbaikan dalam teknik konstruksi telah membuat a-Si lebih menarik sebagian besar wilayah pemanfaatan sel surya. Disini efisiensi yang lebih tinggi dapat 4 dicapai dengan menyusun beberapa sel tipis-film di atas satu sama lain, masing-masing sesuai untuk bekerja dengan baik pada frekuensi cahaya tertentu. Pendekatan ini tidak berlaku untuk c-sel Si, dengan teknik konstruksi yang tebal dan karenanya sangat buram, menghalangi cahaya mencapai lapisan lain dalam susunan. Pembuatan dari solar sel bertipe a-Si dalam produksi skala besar tidak efisien, tetapi biaya. a-Si sel menggunakan sekitar 1% dari silikon yang dibutuhkan untuk sel c- Si, dan biaya silikon adalah faktor terbesar dalam biaya pembuatan sel. Namun, biaya lebih tinggi karena pembuatan konstruksi multi-layer, sampai saat ini, membuat a-Si tidak menarik kecuali dalam peran mana ketipisan atau fleksibilitas adalah keuntungan. Gb. Solar Cell - Photovolatics Menghitung Kebutuhan system PLTS Solar Home System 5 Ini sebuah artikel sederhana, mengenai gambaran tentang bagaimana perhitungan sistem energi surya / PLTS dibuat,.. dimaksudkan untuk memberikan pembaca pemahaman dasar dari metode perhitungan energi dalam system PLTS. Diagram Dasar Photovoitaics ( Solar PV) adalah Modul yang mengkonversi langsung cahaya matahari menjadi arus listrik. Bahan-bahan tertentu, seperti silikon, secara alami melepaskan elektron ketika mereka terkena cahaya, dan elektron ini kemudian dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan arus listrik. Panel PV menghasilkan arus listrik searah (DC), yang harus dikonversi ke arus listrik AC (Alternating Current), Sebuah inverter digunakan untuk mengubah listrik DC menjadi listrik AC untuk menjalankan peralatan rumah tangga standar yang umumnya bertegangan 220 Volt. Jumlah listrik yang dihasilkan inverter diukur dalam watt (W). Dengan asumsi efisiensi power inverter 90%; Untuk menentukan kebutuhan listrik cadangan anda ditentukan oleh dua hal yaitu: 1. Menentukan type watt inverter dengan cara menjumlah beban watt dari perangkat yang ingin anda back up. Daya total ini dihitung dalam Watt/hours, atau total daya yang digunakan bersamaan setiap jamnya. Contoh: Beban listrik yang ingin di back up oleh anda sejumlah 450 W/h maka anda bisa menggunakan inverter 500watt, boleh lebih tetapi tidak boleh kurang. Dengan mempertimbangkan faktor efisiensi, sebaiknya daya watt inverter mendekati daya watt beban. 2. Menentukan baterai yang digunakan untuk lama waktu back up.. Contoh rumus : Aki mobil 12Volt 100Ah dan total beban 400 watt/jam Maka rumusnya adalah, 12 Volt dikali 100Ah =1200watt/jam dibagi Beban 400watt = 3 jam Contoh daya listrik digunakan untuk kebutuhan sebagai berikut: 1 unit Kulkas 100 Watt dipakai 24 Jam =2400 Wh 1 unit LCD 32″ 80 Watt dipakai 5 jam =400 Wh 10 lampu LED 7 Watt dipakai 10 Jam =700 Wh Total 187 Watt/Hour dan 3500 Wh per hari. 6 Bisa dilihat di atas, dari total yang digunakan adalah sebesar 187 Watt per jam. Apabila dijumlah, total pemakaian listrik per hari adalah 3500 Watt Hour. Gambaran Cara penghitungan sederhana untuk pemakaian Listrik Tenaga Surya: 3500 Wh : 130 Wp (Bila menggunakan Tipe Panel Surya 130Wp) = 26, 92 . 26,92 unit : 5 jam (Lama pemanasan per hari) = 5.384 5.384 x 1,5 (Minimal daya Otonomi) = 8 Unit (angka Pembulatan) Listrik yang di hasilkan adalah: 8 unit x 130 Wp = 1040 Watt per satu jam pemanasan pada puncak pemanasan (peak). Dalam sehari, kurang lebih bisa menghasilkan listrik sebesar 1040 Wp x 5 jam Pemanasan = 5200 Wh. Jadi untuk beban listrik terpasang, setara dengan kapasitas 1040 Wp atau 5200 Wh menggunakan 8 unit panel tipe 130 Wp dan unit penyimpan daya (baterai) berkapasitas 12V 100 Ah sebanyak 6 unit, satu unit Battery Charge Control, dan satu unit inverter, bracket, panel box, box battery, dan peralatan pendukung lainya. Dari sini bisa diprediksi berapa investasi yang harus dikeluarkan, Perkiraan hitungan mudahnya, kapasitas sistem dikali USD10 (harga perkiraan). Jadi, apabila menggunakan contoh penghitungan daya tersebut, maka nilai investasi yang harus dikeluarkan saat awal pemasangan adalah sebesar 1040 Wp x USD10 = USD10.400, atau sekitar Rp96.720.000 dengan Kurs Rp9.300. Angka tersebut merupakan perkiraan harga, termasuk biaya instalasi, penyediaan perlengkapan pedukung, dan garansi instalasi sistem antara satu dampai tiga tahun, tergantung sistem integrator pelaksana instalasi,. Orientasi pemakaian energi terbarukan, terutama listrik tenaga matahari adalah untuk jangka panjang. Artinya untuk wilayah tertentu dengan kondisi kelistrikan yang tercukupi, maka total investasi tersebut akan terlihat mahal, karena konsumen dibebani biaya instalasi yang harus dikeluarkan bersamaan. Tetapi untuk wilayah tertentu dengan kondisi kelistrikan yang belum terpenuhi secara maksimal atau belum memiliki jaringan listrik sama sekali, maka listrik tenaga surya akan menjadi pilihan, karena sistem listrik tenaga surya tidak memerlukan bahan bakar pada saat pengoperasian, 7 sehingga lebih murah bila dibandingkan dengan biaya pembelian dan transportasi pembelian BBM. Kesimpulan: • Inverter untuk membackup beban listrik yang ingin di back up • Baterai berfungsi untuk lama ketahanan back up Perangkat Solar Home System 5 January, 2013 • Posted by admin in Aplikasi, Ide Solusi, Informasi, PLTS • Solar Home System Solar Home System (SHS) adalah sistem PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) mandiri, yang menawarkan solusi penyediaan sumber listrik yang praktis dan flexible untuk memenuhi kebutuhan listrik untuk peralatan rumah tangga, penerangan, komputer, dll, terutama pada daerah yang belum terjangkau jaringan listrik PLN. SHS biasanya terdiri dari satu atau lebih modul Solar PV, Solar charge controller yang mendistribusikan pengaturan arus untuk melindungi baterai dan peralatan dari kerusakan, Baterai/aki untuk menyimpan energi untuk digunakan malam hari atau ketika matahari tidak bersinar.. dan inverter untuk menghasilkan tegangan output 220V. 8 SHS dapat dikombinasikan dengan sumber backup cadangan (Eksternal) seperti PLN/Genset (*Jika diperlukan) dengan sistem switching sederhana sampai dengan otomatis. SHS skala kecil umumnya di desain secara portable dalam satu unit box, sehingga mudah dipindahkan, dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna (Custom). Sedangkan SHS skala besar dapat dibangun dalam satu area terpusat yang dikenal dengan istilah SHS centralisasi/komunal. Pada sistem PLTS, kebutuhan energi yang dibutuhkan harus dihitung dan disesuaikan dengan tepat, besarnya tergantung dari intensitas cahaya matahari dan jumlah modul surya yang dipasang. Untuk efisiensi beban yang lebih tinggi, sebaiknya gunakan peralatan hemat energi seperti lampu gunakan lampu LED, dan TV gunakan LCD/LED. Keuntungan menggunakan Solar Home System: 1. Instalasi mudah Hanya dengan menggunakan peralatan sederhana dan tidak memerlukan keahlian khusus. 2. Pengoperasian mudah Sistem bekerja tanpa bahan bakar dan tidak memerlukan pengoperasian khusus. 3. Daya tahan lama Sistem telah terbukti dapat bekerja secara kontinyu dengan baik selama lebih dari 25 tahun. 4. Ramah lingkungan Sistem tidak mengakibatkan polusi dan tidak menghasilkan gelombang elektromagnetik. 9 Sistem Off Grid, On Grid PLTS 21 November, 2012 • Posted by admin in Aplikasi, Informasi, Instalasi, PLTS • Off Grid System Off Grid System Merupakan sistem pembangkit listrik tenaga surya untuk daerah-daerah terpencil/pedesaan yang tidak terjangkau oleh jaringan PLN. Off Grid System disebut juga Stand-Alone PV system yaitu sistem pembangkit listrik yang hanya mengandalkan energi matahari sebagai satu-satunya sumber energi utama dengan menggunakan rangkaian photovoltaic modul (Solar PV) untuk menghasilkan energi listrik sesuai dengan kebutuhan. 10 Sistem off grid umumnya digunakan pada daerah/wilayah yang jauh / tidak terjangkau jaringan listrik (PLN).. Beberapa produk off grid system diantaranya SHS (Solar Home System), PJUTS, dan PLTS Komunal untuk system berskala besar.. On Grid System On Grid /Grid Tie System Sistem ini menggunakan solar panel (panel photovoltaic) untuk menghasilkan listrik yang ramah lingkungan dan bebas emisi. Dengan adanya sistem ini akan mengurangi tagihan listrik rumah tangga, dan memberikan nilai tambah pada pemiliknya. Rangkaian sistem ini akan tetap berhubungan dengan jaringan PLN dengan mengoptimalkan pemanfaatan energi dari panel surya untuk menghasilkan energi listrik semaksimal mungkin. 11 Hybrid System Hybrid System Adalah penggunaan 2 sistem atau lebih pembangkit listrik dengan sumber energi yang berbeda. Umumnya sistem pembangkit yang banyak digunakan untuk hybrid adalah genset, PLTS, mikrohydro, tenaga angin. Sistem ini merupakan salah satu alternatif sistem pembangkit yang tepat diaplikasikan pada daerah-daerah yang sukar dijangkau oleh sistem pembangkit besar seperti jaringan PLN atau Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Sistem hybrid ini memanfaatkan renewable energy sebagai sumber utama (primer) yang dikombinasikan dengan genset atau lainnya sebagai sumber energi cadangan (sekunder). Kami juga mendesain produk SHS yang dilengkapi fitur backup / input cadangan yang dapat disesuai dengan kebutuhan, diantaranya SHS Hybrid, dan UPS 12 Solar Charge Controller 20 November, 2012 • Posted by admin in Informasi, Komponen, PLTS, Teknis • VS3024N Solar Charge Controller adalah komponen di dalam sistem PLTS berfungsi sebagai pengatur arus listrik (Current Regulator) baik terhadap arus yang masuk dari panel PV maupun arus beban keluar / digunakan. Bekerja untuk menjaga baterai dari pengisian yang berlebihan (OverCharge), Ini mengatur tegangan dan arus dari panel surya ke baterai. Sebagian besar Solar PV 12 Volt menghasilkan tegangan keluar (V-Out) sekitar 16 sampai 20 volt DC, jadi jika tidak ada peraturan, baterai akan rusak dari pengisian tegangan yang berlebihan… yang umumnya baterai 12Volt membutuhkan tegangan pengisian (Charge) sekitar 13-14,8 volt (Tegantung Tipe Battery) untuk dapat terisi penuh. Fungsi dan fitur Solar Charge Controller: 1. Saat tegangan pengisian di baterai telah mencapai keadaan penuh, maka controller akan menghentikan arus listrik yang masuk ke dalam baterai untuk mencegah over charge,.. dengan demikian ketahanan baterai akan jauh lebih tahan lama. Di dalam kondisi ini, listrik yang tersupply dari panel surya akan langsung terdistribusi ke beban / peralatan listrik dalam jumlah tertentu sesuai dengan konsumsi daya peralatan listrik. 2. Saat voltase di baterai dalam keadaan hampir kosong, maka controller berfungsi menghentikan pengambilan arus listrik dari baterai oleh beban / peralatan listrik. Dalam kondisi voltase tertentu ( umumnya sekitar 10% sisa voltase di baterai ) , maka 13 pemutusan arus beban dilakukan oleh controller. Hal ini menjaga baterai dan mencegah kerusakan pada sel – sel baterai. Pada kebanyakan model controller, indikator lampu akan menyala dengan warna tertentu ( umumnya berwarna merah atau kuning ) yang menunjukkan bahwa baterai dalam proses charging. Dalam kondisi ini, bila sisa arus di baterai kosong (dibawah 10%), maka pengambilan arus listrik dari baterai akan diputus oleh controller, maka peralatan listrik / beban tidak dapat beroperasi. 3. Pada controller tipe – tipe tertentu dilengkapi dengan digital meter dengan indikator yang lebih lengkap, untuk memonitor berbagai macam kondisi yang terjadi pada sistem PLTS dapat terdeteksi dengan baik. Charging Mode Solar Charge Controller Dalam charging mode, umumnya baterai diisi dengan metoda three stage charging: • Fase bulk: baterai akan di-charge sesuai dengan tegangan setup (bulk – antara 13.4 – 14.8 Volt) dan arus diambil secara maksimum dari panel surya. Pada saat baterai sudah pada tegangan setup (bulk) dimulailah fase absorption. • Fase absorption: pada fase ini, tegangan baterai akan dijaga sesuai dengan tegangan bulk, sampai solar charge controller timer (umumnya satu jam) tercapai, arus yang dialirkan menurun sampai tercapai kapasitas dari baterai. • Fase float: baterai akan dijaga pada tegangan float setting (umumnya 13.4 – 13.7 Volt). Beban yang terhubung ke baterai dapat menggunakan arus maksimun dari panel surya / solar cell pada stage ini. Sensor Temperatur Baterai Untuk solar charge controller yang dilengkapi dengan sensor temperatur baterai. Tegangan charging disesuaikan dengan temperatur dari baterai. Dengan sensor ini didapatkan optimun dari charging dan juga optimun dari usia baterai. Apabila solar charge controller tidak memiliki sensor temperatur baterai, maka tegangan charging perlu diatur, disesuaikan dengan temperatur lingkungan dan jenis baterai. Mode Operation Solar Charge Controller Pada mode ini, baterai akan melayani beban. Apabila ada over-discharge maupun over-load, 14 maka baterai akan dilepaskan dari beban. Hal ini berguna untuk mencegah kerusakan dari baterai. Estimasi Daya PV PLTS – System Sizing Estimator Lighting / Lampu penerangan : Hitung watt lampu kali jumlah titik yang akan digunakan dalam sistem PLTS, Contoh: 5 titik lampu 10 watt = 50 watt. Utamakan menggunakan lampu berbasis LED dengan efisiensi & mutu yang baik. Berapa Jam per hari Lampu digunakan? Televisi LCD/LED : Pilih ukuran layar TV, estimasi berdasarkan pada LCD/LED TV dan konsumsi daya rata-rata dari berbagai merk. Televisi jenis CRT tidak direkomendasikan, karena konsumsi daya yang tidak ekonomis. Berapa Jam per hari Televisi digunakan? Computers : Monitor LCD menggunakan watt lebih kecil dari jenis CRT. Printer dan / atau Speaker aktif akan meningkatkan konsumsi watt.. Berapa Jam per hari komputer digunakan? Refrigerators / Kulkas : Pilih kulkas dalam ukuran kubik, bila digunakan icemaker, pilih ukuran yang lebih besar berikutnya. Berapa banyak orang yang menggunakannya? 2 orang rata-rata penggunaan (run time 35%). Items WattHours – Minutes : 15 Bagian ini untuk menambahkan penggunaan daya 251500 watt untuk perangkat / peralatan yang tidak terdapat dalam daftar, dengan waktu penggunaan dalam Menit. Berapa menit per hari perangkat digunakan? Items WattHours – Hourly : Bagian ini untuk menambahkan penggunaan daya 251500 watt untuk perangkat / peralatan yang tidak terdapat dalam daftar, dengan waktu penggunaan dalam Jam. Berapa jam per hari perangkat digunakan tergantung dari segi pemakaian beban / daya perangakat dan untuk membackup daya yang akan terpasang . 16 Ringkasan WattHours yang diperlukan peralatan Lighting – Penerangan Watts = = Watt LCD / LED Television Watts = = Watt Computer System Watts = = Watt Refrigerator / Kulkas Watts = = Watt Items WattHours – Minutes = = Watt Items WattHours – Hourly = = Watt Ringkasan Total WattHours yang diperlukan Total daily WattHours required = WattHours required for 3 days = WattHours of 50% Battery Discharge capacity = Ringkasan Komponen PLTS yang diperlukan *Jumlah Solar Panel – Watt Peaks = WP *Jumlah Baterai @12v / 105Ah = Pcs Battery Bank – Kuat Arus dalam Ah yang diperlukan – Ah 12 Volt 24 Volt 48 Volt 17 VRLA Baterai 20 November, 2012 • Posted by admin in Informasi, Komponen, Teknis • VRLA Battery VRLA kepanjangan dari Valve Regulated Lead Acid yang memiliki sebutan lain SLA (Sealed Lead Acid), di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan Aki/ Baterai Kering/ tertutup. Baterai jenis ini bersifat tertutup (sealed), sehingga penguapan/ evaporasi yang dikeluarkan sangat kecil (rekombinasi) maka tidak memerlukan penambahan cairan electrolyte selama masa pemakaian baterai tersebut. Proses penguapan/ evaporasi pada baterai diatur oleh bagian yang disebut Valve (Katup). Penggolongan Baterai VRLA berdasarkan teknologinya: 1. Teknologi AGM (Absorptive Glass Mate) Cairan electrolyte terserap oleh lembaran separator fiber glass (serat kaca). Pada Depth of Discharge (DoD) 30% baterai cycle life mencapai 1.400 cycle. 2. Teknologi GEL Cairan electrolyte berbentuk gel yang bersifat lebih solid dan kaku (fixed). Pada Depth of Discharge (DoD) 30% baterai cycle life mencapai 2.000 cycle. Baterai VRLA menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan dengan aki/batterai asam timbal (Aki basah & MF). 18 • Baterai dapat dipasang dalam posisi apapun, karena katup hanya beroperasi pada kesalahan overpressure. • Bebas perawatan mengurangi inspeksi dan pemeliharaan. • Lebih Aman, karena sistem baterai ini dirancang untuk menjadi rekombinan dan menghilangkan emisi gas/uap pada overcharge, maka tidak ada uap yang dipancarkan selama operasi normal. (Uap dapat mengakibatkan korosi dan karat pada logam bila terjadi kebocoran/retak). Penggolongan Baterai VRLA berdasarkan penggunaannya: 1. Standby Use Baterai bekerja mengeluarkan arus pada waktu sumber listrik utama tidak bekerja. Contoh pengaplikasian : pada UPS system, lampu emergency, dsb. 2. Cyclec Use Baterai bekerja mengeluarkan arus (discharging) kemudian dilanjutkan proses charging, dilanjutkan proses discharging dan charging kembali, dst. Proses 1X charging – 1X discharging disebut satu siklus. Contoh pengaplikasian : Baterai-baterai peralatan elektronika, kendaraan bertenaga baterai seperti forklift, golf mobile, dsb. 19 Teknologi Inverter Gb. Intelligent SP-1000C 10A/ 24v/220v Inverter adalah perangkat elektrik yang digunakan untuk mengubah arus listrik searah (DC – Direct Current) menjadi arus listrik bolak balik (AC – Alternating Current). Inverter mengkonversi arus DC 12/24 volt dari sumber arus backup seperti batere, panel surya / solar cell menjadi AC 220 volt setara PLN. Dalam Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), inverter diperlukan untuk menyediakan sumber arus AC untuk perangkat listrik seperti lampu, televisi, pompa air, dll. Macam-macam Inverter: • Square sine wave inverter: adalah tipe inverter yang menghasilkan Output gelombang (sinus) persegi, jenis inverter ini tidak cocok untuk beban AC tertentu seperti motor induksi atau transformer, selain tidak dapat bekerja square sine wave dapat merusak peralatan tersebut. 20 • Modified sine wave inverter: adalah tipe inverter yang menghasilkan Output gelombang persegi yang disempurnakan/persegi kuasi yang merupakan kombinasi antara square wave dan sine wave.. Inverter ini masih dapat menggerakan perangkat yang menggunakan kumparan, hanya saja tidak maksimal serta faktor energy-loss yang besar.. dan tidak cocok dengan perangkat elektronik yang sensitif atau khusus, misalnya laser printer tertentu, peralatan audio.. • Pure sine wave inverter: adalah tipe inverter yang menghasilkan Output gelombang sinus murni setara PLN.. Inverter jenis ini diperlukan terutama untuk beban-beban yang menggunakan kumparan induksi agar bekerja lebih mudah, lancar dan tidak cepat panas. • Grid Tie Inverter: adalah tipe special inverter yang dirancang untuk menyuntikkan arus listrik ke sistem distribusi tenaga listrik yang sudah ada, misalkan PLN/Genset. Inverter tersebut harus disinkronkan dengan frekuensi grid yang sama, biasanya berisi satu atau lebih fitur maksimum power point tracking untuk mengkonversi jumlah maksimum daya yang tersedia, dan juga termasuk fitur proteksi keselamatan. Grid Tie Inverter juga dikenal sebagai synchronous inverter dan perangkat ini tidak dapat berdiri sendiri, apalagi bila jaringan tenaga listriknya tidak tersedia. Dengan adanya grid tie inverter kelebihan KWh yang diperoleh dari sistem PLTS ini bisa disalurkan kembali ke jaringan listrik PLN untuk digunakan bersama. Rugi-rugi / loss yang terjadi pada inverter biasanya berupa dissipasi daya dalam bentuk panas. Effisiensi tertinggi dipegang oleh grid tie inverter yang diclaim bisa mencapai 95-97% bila beban outputnya hampir mendekati rated bebannya. Sedangkan pada umumnya effisiensi inverter adalah berkisar 50-90% tergantung dari tipe inverter dan beban outputnya. Bila beban outputnya semakin mendekati beban kerja inverter yang tertera maka effisiensinya semakin besar, demikian pula sebaliknya. Modified sine wave inverter bila dipaksakan untuk beban-beban induktif maka effisiensinya akan jauh berkurang dibandingkan dengan pure sine wave inverter. Perangkat beban akan menyedot daya 20% lebih besar dari yang seharusnya. 21 Oleh karena itu dari sisi harga maka pure sine wave inverter adalah yang paling mahal selain Grid Tie Inverter. 22